PROPOSAL
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran
dari Fakultas Kedokteran
Universitas Malahayati
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
2015). Pendapat lain mengatakan belajar adalah sebuah kegiatan atau proses
yang mempunyai tujuan kegiatan yaitu perubahan tingkah laku, baik yang
segenap aspek organisme atau pribadi yang didapat melalui pengalaman dan
pendidikan. Prestasi akademik adalah hasil evaluasi dari suatu proses belajar
dipersiapkan untuk proses evaluasi misalnya nilai pelajaran, mata kuliah, nilai
dinyatakan dalam bentuk skor yang di peroleh dari hasil tes mengenai
Idealnya mahasiswa harus memiliki prestasi belajar yang tinggi, salah satu
ciri sukses dalam belajar adalah memperoleh prestasi yang tinggi. Bila
seseorang memperoleh prestasi yang baik, maka secara umum dapat dikatakan
bahwa dia sukses dalam belajar. Prestasi belajar adalah penguasaan seseorang
yang lazimnya diperoleh dari nilai tes atau angka yang diberikan dosen. Bila
angka yang diberikan oleh dosen rendah, maka prestasi mahasiswa dianggap
rendah. Bila angka yang diberikan oleh dosen tinggi, maka prestasi mahasiswa
Sangalang dalam Tu’u (2004) mengemukakan bahwa ada enam faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu intelegensi, minat dan bakat, faktor motif,
satu cara atau gaya tertentu. Kecendrungan seseorang ini disebut gaya belajar.
menurut Dunn & Dunn, Honey, Mumford, Kolb’s experiential learning visual,
Perey, 2009).
dapat berguna bagi pengajar dan peserta didik, pengajar dapat menyesuaikan
menggunakan teknik belajar yang paling sesuai dengan gaya individu masing-
belajar yang sesuai dengan gaya mengajar yang diterapkan dosen di dalam
yang tidak sesuai dengan gaya mengajar yang diterapkan di dalam kelas.
Artinya, 70% gaya mahasiswa tidak terakomodasi oleh gaya mengajar dosen
mahasiswa tersebut.
satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa itu sendiri.
Oleh karena itu, peneliti tertarik ingin melakukan penelitian untuk mengetahui
Bandar Lampung.
konteks yang berbeda dan lebih luas agar dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana peserta didik
perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Hal ini berarti
prestasi belajar hanya bisa diketahui jika telah dilakukan penilaian terhadap
Menurut Syah (Indra, 2016) prestasi belajar menjadi salah satu parameter
dinyatakan dalam bentuk skor yang di peroleh dari hasil tes mengenai
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari
diri individu yang sedang belajar sedangkan faktor ekternal adalah faktor yang
1. Aspek Kognitif
2. Aspek Afektif
3. Aspek Psikomotorik
Ialah segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan gerak fisik yang
yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu intelegensi, minat dan bakat, faktor
a. Intelegensi
siswa yang cenderung memiliki intelegensi tinggi akan cepat dalam memahami
suatu materi sehingga prestasi yang diperolehkan lebih tinggi jika dibandingkan
Siswa memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda. Bakat siswa akan
mempengaruhi prestasi misalnya saja siswa yang memiliki bakat atlet maka akan
pengaruh terhadap prestasi, siswa akan cenderung berprestasi pada apa yang
menjadi minat mereka, misalnya saja siswa yang memang menaruh minat pada
matematika.
c. Faktor motif
atau yang dicita-citakan. Siswa yang memiliki motif yang tinggi cenderung akan
mampu untuk mencapai prestasi yang tinggi pula karena ada dorongan yang kuat
d. Gaya belajar
dengan gaya belajar. Siswa yang belajar sesuai dengan gaya belajarnya akan
mendapatkan prestasi yang lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan tidak
e. Lingkungan keluarga
yang baik antar anggota keluarga, kondisi ekonomi keluarga turut mempengaruhi
f. Lingkungan sekolah
Hubungan antara pendidik dan siswa, hubungan antar siswa, sarana prasarana
siswa.
Untuk mencapai prestasi yang baik tidak terlepas dari berbagai faktor yang
1) Faktor Internal
Faktor tersebut yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua aspek,
yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang
bersifat rohaniah) :
kemampuan belajar.
2) Faktor Eksternal
Faktor-faktor yang berasal dari luar diri atau eksternal siswa yang
bersangkutan juga digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu faktor sosial dan
faktor nonsosial:
a. Faktor Sosial
mereka tidak bisa hidup tanpa ada manusia lain yang membantu. Keluarga
Pengaruh itu dapat berupa cara orang tua mendidik, hubungan antara
anggota keluarga, dan suasana rumah tangga. Faktor sosial lain yang
b. Faktor Nonsosial
keadaan suhu udara, waktu belajar, alat-alat yang digunakan untuk belajar
bersangkutan dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang diambil yang telah
ditempuh.
3,00-4,00 = 24 SKS
2,50-2,99 = 21 SKS
2,00-2,49 = 18 SKS
1,50-1,99 = 15 SKS
0-1,49 = 12 SKS
∑(𝑁 ×𝐾)
IP = ∑𝐾
∑𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ( 𝑁 ×𝐾)
IP = ∑𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐾
N = Bobot Nilai
66 - 75 B 3 Baik
55 - 65 C 2 Cukup
45 - 54 D 1 Kurang
2.3.1 Pengertian
yaitu kombinasi antara cara seseorang dalam menyerap pengetahuan dan cara
menurut Nasution (2008), gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan
oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat,
berpikir, dan memecahkan soal. Gaya belajar merupakan cara yang dipilih
Gaya belajar VARK paling banyak dan mudah digunakan sesuai dengan
belajar atau multimodal jika memiliki preferensi dua atau lebih gaya
belajar.
sensorik siswa dalam merespon setiap materi pelajaran yang sesuai dengan
pilihan belajar mereka. Siswa akan belajar dengan baik jika siswa
tersebut.
belajar.
Berdasarkan hal ini maka, gaya belajar diperkirakan menjadi salah satu faktor
arti katanya, Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara melihat,
terletak pada indera penglihatan. Bagi orang yang memiliki gaya ini, mata
adalah alat yang paling peka untuk menangkap setiap gejala atau stimulus
Orang dengan gaya belajar ini, lebih dominan dalam menggunakan indera
menangkap bahan pelajaran, disamping itu kata dari teman (diskusi) atau
indera perasa dan gerakan-gerakan fisik. Orang dengan gaya belajar ini
indera perasanya telah merasakan benda yang halus. Individu yang bertipe
gerakan, dan sulit mempelajari bahan yang berupa suara atau penglihatan.
sebagai berikut :
1. Visual
mengingat.
2. Auditory
mendiskusikan sebuah topik dengan siswa yang lain, dan memaparkan ide
belajar, catatan yang dimiliki oleh siswa dengan gaya belajar auditory
3. Read/Write
tiga bagian visual, aural, dan kinesthetic. Model ini mungkin didasarkan
berdasarkan siswa yang belajar lebih memilih teks pelajaran, ini berarti
mendalam.
dan detail mulai dari bab satu hingga bab selanjutnya. Mereka akan
maka mereka akan menuliskannya kembali sampai tidak ada bab yang
tertinggal.
4. Kinesthetic
aktivitas gerak fisik dalam belajar. Mereka antusias pada kegiatan belajar
menjadi mudah.
2.3.4 Ciri-Ciri Gaya Belajar
2.3.4.1 Ciri-ciri yang menonjol dari mereka yang memiliki tipe gaya
belajar Visual :
6) Lebih mudah mengingat apa yang di lihat, dari pada yang di dengar.
10) Lebih suka membaca sendiri dari pada dibacakan orang lain.
11) Tidak mudah yakin atau percaya terhadap setiap masalah atau proyek
12) Suka mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon atau dalam
rapat.
15) Sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan, akan tetapi tidak
memperhatikan.
visual yaitu biasanya duduk tegak dan mengikuti penyaji dengan matanya.
2.3.4.2 Ciri-ciri yang menonjol dari mereka yang memiliki tipe gaya
belajar Auditorial :
membaca.
lebar.
2.3.4.3 Ciri-ciri yang menonjol dari mereka yang memiliki tipe gaya
belajar read/write :
dengan membuat catatan (kadang kata per kata) dan daftar (list).
5)Anak dengan gaya belajar read-write akan sangat sulit bila diarahkan
atau diajarkan secara verbal serta mudah terganggu oleh gangguan kecil.
2.3.4.4 Ciri-ciri yang menonjol dari mereka yang memiliki tipe gaya
belajar kinestetik :
Instrumen gaya belajar ini berisi 104 item dan merupakan satu instrumen
prioritas dalam setiap item. Empat perkataan yang dimaksudkan ialah rasa
2000).
untuk mengukur gaya belajar yang dimiliki oleh responden, karena lebih
2.5 Hubungan Antara Gaya Belajar VARK Dengan Hasil Prestasi Belajar
pancaindera atau apa yang dapat diamati hingga hal yang abstrak seperti
ide-ide dan juga dari yang belum diketahui sampai yang sudah diketahui
(Hardiansyah, 2014).
Gaya belajar mahasiswa dapat mempengaruhi prestasi belajar
individu tersebut. Jika mahasiswa salah dalam memilih gaya belajar dapat
2004). Hipotesis Meshing mengatakan bahwa hasil belajar bisa baik jika
pembelajaran yang baik dan efektif. Mengenali gaya belajar akan dapat
menentukan cara belajar yang lebih efektif dengan begitu kita dapat
kedokteran gigi, dan program kesehatan lain (Liew, Sidhu, dan Barua,
2015).
adalah faktor dari individu (internal) dan dari luar individu (eksternal).
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang
mencakup kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi serta gaya
belajar. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang
Gaya belajar
Faktor Internal
Motivasi
Prestasi
Belajar
Keluarga
Lingkungan
Faktor Eksternal
Sarana Belajar
Masyarakat
Berdasarkan uraian teori yang telah dijelaskan diatas, maka hipotesis yang
H0: Tidak ada hubungan antara gaya belajar VARK dengan hasil
Universitas Malahayati.
H1: Ada hubungan antara gaya belajar VARK dengan hasil prestasi
Malahayati.
BAB III
METODE PENELITIAN
Januari 2019.
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
100% mewakili populasi adalah jumlah anggota populasi itu sendiri. Untuk
jumlah populasi yang terlalu banyak akan kita ambil untuk dijadikan sampel
dengan harapan jumlah sampel yang kita ambil dapat mewakili poopulasi
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
Keterangan:
n = Sampel
N = Populasi
168
𝑛=
1 + (168𝑥0,052 )
𝑛 = 118
populasi yang diteliti. Pada penelitian ini penentuan besar sampel yang
ini yaitu:
Variabel
1
Independen
Variabel
2
Dependen
(version 8.01)” , kuesioner ini dikembangkan oleh Neil Fleming (2008) yang di
ini di terjemahkan dari teks asli berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia
oleh subyek. Dari semua jawaban yang dipilih akan diakumulasikan berapa
banyak dengan kode a=1 (visual), b=2 (auditori), c=3 (read/write), d=4
(kinestetik). Jika subyek lebih banyak memilih jawaban dengan kode a, ini berarti
subyek memiliki gaya belajar visual, begitu seterusnya. Jika terdapat jumlah yang
sama besar diantara V-A-R-K, maka subyek memiliki lebih dari satu gaya belajar
yang disebut multimodal. Kuesioner ini sudah divalidasi oleh Tjunding (Tjunding,
2003) dan diuji reliabilitas oleh Leite, Walter L., Svinicki Marilla & Shi, Yuying
multiopsi dan 0,8132 untuk checklist. Hasil uji reliabilitas untuk skor subskala
Kuesioner VARK dalam bahasa Inggris dapat dilihat pada Lampiran 2.1 dan
yaitu:
1) Mencari kepustakaan;
2) Membuat proposal penelitian;
valid dan reliabel ketika nilai Cronbach’s Alpha lebih dari sama dengan
0,697 dan Pearson Product Moment dengan jumlah sampel 30 dan tingkat
2018.
1. Editing
yang diperoleh.
2. Processing
mean atau rata-rata, median, dan standard deviasi pada umumnya dalam
analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari
Penyusunan proposal
Melakukan penelitian
Kriteria inklusi
Populasi
Kriteria ekslusi
Sampel
Pengolahan data
Analisis data
Gambar 3.1 Alur Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Abay ,N.A., Wungouw, H.I.S., & Berhimpon, S. (2018) Hubungan Gaya Belajar
dengan Nilai Hasil Ujian Modul Sistem Gastro-intestinal, Hepatobilier Dan
Pankreas Pada Mahasiswa Angkatan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi. Jurnal e-Biomedik (eBm), 6 (2): 135-136.
Agustiya, R.I. 2008. Hubungan regulasi diri dengan prestasi belajar pada siswa
SMA 29 Jakarta. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negri Syarif
Hidaatullah Jakarta Skripsi. Universitas Islam Negri Syarif Hidaatullah
Jakarta.
Amin, P. 2013. Hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V
SDN Percobaan 4 Wates Kulon Progo tahun ajaran 2012/2013 Skripsi.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Chania, Y., Haviz, M., & Sasmita, D. (2016). Hubungan Gaya Belajar dengan
Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Biologi Kelas X SMAN 2 Sungai
Tarab Kabupaten Tanah Datar. Journal of Sainstek 8(1):77-84
Fleming,N.VARK:AGuidetoLearningStyle.http://www.varklearn.com/english/pag
e.asp?p=questionnaire. [Accessed 26 Mei 2019].
Gilakjani AP.(2012) Visual. auditory, kinesthetic learning styles and their impacts
on english languange teaching. Journal of Studies in Education, 2(1): 104-
113.
Hamsar. 2017. Pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa kelas IX pada
mata pelajaran IPA Madrasah Tsanawiyah Alauddin Pao-Pao Skripsi.
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Hasanah, U. 2014. Hubungan regulasi diri dengan prestasi belajar pada mahasiswa
angkatan 2016 fakultas kedokteran Universitas Malahayati Skripsi.
Universitas Malahayati.
Papilaya , J.O & Huliselan, N (2016) Identifikasi gaya belajar mahasisiwa. Jurnal
Psikologi Undip 15(1) :56-63
Puspita, S.A.L, & Rustika ,I (2018). Peran self regulated learning dan konsep diri
terhadap prestasi akademik mahasiswa remaja akhir fakultas kedokteraan
universitas udayana yang pernah menjadi finalis bali pageants. Jurnal
Psikologi Udayana , 5(1) : 1-11
Sadirman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2005.
Sugihartono. Psikologi Pendidikan. Yogya-karta: UNY Press, 2007.