Anda di halaman 1dari 6

PARADIGMA AKUNTANSI SYARIAH

(Kajian terhadap Nilai-Nilai Islami dalam Akuntansi)

Radimin *

ABSTRAK

Akuntansi Syariah antara lain berhubungan dengan pengakuan, pengukuran, dan pencatatan
transaksi dan pengungkapan hak–hak dan kewajiban–kewajibanya secara adil. Konsep
akuntansi dalam Islam adalah penekanan pada pertangggungjawaban (accountability) berdasar
pada Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 282. Dalam ayat tersebut disebutkan kewajiban bagi
mukmin untuk menulis setiap transaksi yang masih belum tuntas supaya jelas kadarnya,
waktunya, dan mudah untuk persaksianya sehingga tidak ragu. Akuntansi syariah merupakan
salah satu upaya mendekontruksi akuntansi modern ke dalam bentuk yang humanis dan sarat
nilai. Tujuan akuntansi syariah adalah terciptanya peradaban bisnis dengan wawasan humanis.
Konsekuensi ontologis upaya ini adalah bahwa akuntan secara kritis harus mampu membebas-
kan manusia dari ikatan realitas peradaban, beserta jaringan-jaringan kuasanya, kemudian
memberikan atau menciptakan realitas alternatif dengan seperangkat jaringanjaringan kuasa
Ilahi yang mengikat manusia dalam hidup sehari-hari. Artinya perintah tersebut ditekankan
pada kepentingan pertanggungjawaban, agar pihak yang pihak yang terlibat dalam transaksi itu
tidak diragukan, tidak menimbulkan konflik dan adil.

KATA KUNCI: Akuntansi, Syariah, Akuntabilitas

PENDAHULUAN adalah suatu cara hidup (way of life) yang


menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia.
Menurut ajaran Islam, syariat itu ber-
PEMBAHASAN
asal dari Allah. Maka sumber syariat, sumber
Islam adalah kata bahasa Arab yang
hukum dan sumber undang-undang datang
terambil dari kata salima yang berarti selamat,
dari Allah sendiri, yang disampaikan kepada
damai, tunduk, pasrah dan berserah diri.
manusia dengan perantaraan rasul serta ter-
Objek penyerahan diri ini adalah Pencipta
maktub di dalam kitab-kitab suci (Syalthut
seluruh alam semesta, yakni Allah Swt.
1995, 68). Karena itu, syariat yang berlaku
Dengan demikian, kata Islam berarti pe-
di zaman Nabi Nuh AS., berbeda dengan
nyerahan diri kepada Allah Swt., sebagaimana
syariat Nabi Ibrahim AS., Isa AS., dan Nabi
tercantum dalam Al-Quran surah Ali Imran
Muhammad SAW. Sebabnya ialah setiap
(3) ayat 19: Artinya: “Sesungguhnya agama
umat tentu menghadapi situasi dan kondisi
(yang diridhai) di sisi Allah adalah Islam…”
yang khas dan unik, sesuai dengan keadaan
Ajaran Islam itu tidak hanya terbatas
mereka sendiri, hal ihwal pikirannya serta
pada masalah hubungan pribadi antara se-
perkembangan keruhaniannya (Sabiq 2001,
orang individu dengan penciptanya (hablum
18). Jadi penerapan syariat itu mengikuti
minallah), namun juga mencakup masalah
evolusi peradaban manusia.
hubungan antar sesama manusia (hablum
Menurut (Rahardjo 1996, 3), “pelaksa-
minannas), bahkan juga hubungan antara
naan agama tersebut, secaradi sengaja atau
manusia dengan makhluk lainnya termasuk
tidak, membentuk dan mempengaruhi per-
dengan alam dan lingkungannya. Jadi, Islam

*
Dosen IAIS Sultan Muhammad Syfiuddin Sambas
Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 108 -
IAIS Sambas Vol. 5 No. 1 Januari – Juni 2019

kembangan Islam sebagai masyarakat, ke- menentukan langkah kita selanjutnya. Bila
budayaan dan peradaban”. Dengan latar konsep akuntansi adalah konsep yang baru
belakang di atas, para ulama telah meru- bagi umat Islam, maka kita harus memulai
muskan suatu kaidah dasar dalam syariat, langkah ijtihad kita dari nol.
yang disebut dengan dua hukum asal, yakni Namun, bila konsep akuntansi bukan
hukum asal ibadat dan hukum asal konsep yang baru, artinya umat Islam sudah
muamalat. Hukum asal ibadat menyatakan mengenal bahkan mempraktikkan prinsip-
bahwa segala sesuatunya dilarang dikerja- prinsip akuntansi dalam kehidupan per-
kan, kecuali yang ada petunjuknya dalam ekonomiannya, maka proses ijtihad yang
Alquran atau Sunnah. Di lain pihak, hukum harus kita lakukan tentunya akan menjadi
asal muamalat menyatakan bahwa segala lebih mudah.
sesuatunya dibolehkan (mubah), kecuali
ada larangan dalam Alquran atau Sunnah. Paradigma Akuntansi Syariah
Jadi sebenarnya terdapat lapangan yang Akhir-akhir ini kajian di bidang akun-
luas sekali dalam bidang muamalah. Yang tansi dalam perspektif Islam atau akuntansi
perlu dilakukan hanyalah mengidentifikasi syariah mengalami peningkatan, hal ini
hal-hal yang dilarang (haram), kemudian dikarenakan dengan banyaknya bermunculan
menghindarinya. Selain yang haram-haram sistem perbankan syariah, dimana aspek-
tersebut, kita boleh melakukan apa saja, aspek akuntansi konvensional tidak dapat
menambah, menciptakan, mengembangkan, diterapkan pada lembaga yang menggunakan
dan lain-lain, harus ada kreativitas dalam prinsip-prinsip syariah. Hal ini juga tidak
bidang muamalah. Kreativitas ini akan terus- terlepas dari kebutuhan akan rasionalitas
menerus mengakomodasi perubahan dalam kerangka konseptual pelaporan keuangan
berbagai bidang yang terjadi di masyarakat perbankan syariah.
(Karim 2004, 9). Jadi, untuk bidang politik, Nilai sosial dan ekonomi yang berlaku
sosial, ekonomi, termasuk didalamnya adalah dalam masyarakat sangat berhubungan erat
instrumen-instrumen bidang tersebut seperti: dengan akuntansi. Perubahan-perubahan yang
manajemen, akuntansi, dan lainnya, me- terjadi dalam masyarakat baik peradaban
rupakan bagian dalam muamalah yang maupun kehidupan sosial, akan mempenga-
bersumber pada syariat Islam. ruhi perubahan dalam sifat akuntansi.
Dalam menghadapi masalah muamalah Pengenalan beberapa konsep dan nilai
kontemporer yang harus dilakukan adalah yang paling mendasar pada akuntansi
mengidentifikasi prinsip-prinsip dan filosofi konvensional sangat bersifat kontradiksi
dasar ajaran Islam dalam bidang akuntansi, bagi masyarakat Islam. Karena secara men-
dan kemudian mengidentifikasi semua hal dasar konsep dan nilai tersebut berhubung-
yang dilarang. Setelah kedua hal ini dilaku- an dengan bunga atau riba. Riba adalah
kan, maka kita dapat melakukan inovasi salah satu yang diharamkan dalam transaksi
dan kreativitas (ijtihad) seluas-luasnya untuk Islam.
memecahkan segala persoalan muamalah Secara umum dapat dikatakan, bahwa
kontemporer, termasuk persoalan akuntansi. masalah rasionalisme sebagai suatu dasar
Sebelum “proses ijtihad” dalam per- dalam pengembangan akuntansi saat ini
soalan akuntansi ini dilakukan, sebaiknya yang didalamnya terdapat tiga gambaran
identifikasi terlebih dahulu apakah persoalan kontradiktif menurut pandangan Islam,
akuntansi ini benar-benar merupakan suatu yaitu (Muhammad 2000, 64):
persoalan yang baru bagi umat Islam atau 1. Akuntansi konvensional didasari oleh
bukan. Apakah konsep “akuntansi” meru- penolakan agama dan metafisika serta
pakan konsep yang asing dalam sejarah menempatkan Negara sebagai kekuatan
perekonomian umat Islam? Pertanyaan ini yang berkuasa. Hal ini sungguh ber-
amat penting untuk dijawab karena akan tentangan dengan konsep Islam, dimana

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 109 -


IAIS Sambas Vol. 5 No. 1 Januari – Juni 2019

syariah merupakan sesuatu kekuatan aspek moral, sosial, politik dan filsafat
petunjuk yang mengarahkan seluruh ekonomi sebagai pondasi. Dalam Islam,
aspek kehidupan manusia dan memper- aspek moral ditopang dengan konsep tauhid,
tanggungjawabkan secara penuh kepada iman dan konsep kebenaran, ketaqwaan,
Tuhan. ibadah, kewajiban dan ikhtiar. Ajaran Islam
2. Kepercayaan dan nilai dasar akuntansi mengatakan bahwa aktivitas ekonomi atau
konvensional yang berdasarkan pada bisnis merupakan bentuk ibadah. Selanjutnya
konsep kepentingan pribadi tanpa dalam menjalankan aktivitas ekonomi dan
memperdulikan kepentingan sosial. bisnis harus diawali dengan akad yang jelas,
3. Akuntansi konvensional mempercayai melakukan pencatatan disetiap transaksi,
bahwa manusia tidak memilik konsepsi tidak berlebihan dan memenuhi kewajiban
4. Inheren mengenai keadilan tetapi manusia kepada masyarakat dengan membayar zakat.
memiliki sifat pengambil peluang. Dalam melakukan aktivitas ekonomi dan
Berdasarkan ketiga pandangan di atas bisnis diperintahkan bagi setiap muslim untuk
dapat diambil kesimpulan bahwa akuntansi menjauhkan aktivitas yang dilarang syariah
konvensional melihat manusia cenderung dan semua bentuk spekulatif dalam transaksi
sebagai homo economicus, sedangkan dalam bisnis. Hal ini bertujuan untuk dapat ter-
Islam, memandang lebih dari itu yakni ciptanya keadaan ekonomi yang adil dengan
sebagai homo ethicus serta homo religius. berdasarkan pada kebersamaan dan transparasi.
Berdasarkan keterbatasan inilah, maka perlu
dipikirkan paradigma alternatif yang me- Nilai-Nilai Islam dalam Akuntansi
ngandung aspek baik teknik maupun sosial Persoalan akuntansi sebenarnya bukan
yang berdasarkan rasionalitas dengan mem- hal yang baru bagi umat Islam, dikarenakan
pertimbangkan agama serta dapat menye- Allah SWT telah menjelaskan didalam Al-
laraskan antara kepentingan pribadi dengan Quran Surah Al-Baqarah (2): 282 (Depag
kepentingan sosial. RI 1971): Artinya: “Hai orang-orang yang
Keberadaan akuntansi konvensional me- beriman, apabila kamu bermu’amalah
miliki beberapa kelemahan dan keterbatasan tidak secara tunai untuk waktu yang telah
menurut pandangan masyarakat Islam, untuk ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
meleraikan kekusutan problema tersebut, Dan hendaklah seorang penulis diantara
maka diusulkanlah syariah sebagai dasar kamu menuliskannya dengan benar. Dan
dalam membangun kerangka konseptual janganlah penulis tidak mau menuliskannya
akuntansi yang dapat dijadikan pijakan sebagaimana Allah telah mengajarkannya,
dalam pengembangan format akuntansi yang maka hendaklah ia menulis dan hendaklah
lebih relevan. Dalam hal ini, masyarakat orang yang berhutang itu mengimlakkan
muslim menilai bahwa syariah dapat menjadi (apa yang akan ditulis itu) dan hendaklah
paradigma yang sesuai untuk pengembangan ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan
akuntansi syariah. Paradigma tersebut meng- janganlah ia mengurangi sedikit pun dari-
gambarkan bahwa syariah diturunkan dari pada hutangnya. Jika yang berhutang itu
tiga sumber, yaitu: Al-Quran, Al-Hadist orang yang lemah akalnya atau lemah (ke-
dan Fiqh. Sumber-sumber tersebut secara adaannya) atau dia sendiri tidak mampu
hirarki tidak dapat didahulukan antara satu mengimlakkan, maka hendaklah walinya
sumber dengan sumber yang lain. mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksi-
Tujuan syariah adalah mendidik setiap kanlah dengan dua orang saksi dari orang
manusia, memantapkan keadilan dan laki-laki diantaramu. Jika tidak ada dua
mewujudkan keuntungan bagi setiap manusia orang laki-laki, maka (boleh) seorang laki-
di dunia maupun akhirat. Syariah berkaitan laki dan dua orang perempuan dari saksi-
erat dengan peningkatan keadilan dan ke- saksi yang engkau ridhai, supaya jika se-
sejahteraan masyarakat, dengan menjadikan

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 110 -


IAIS Sambas Vol. 5 No. 1 Januari – Juni 2019

orang lupa maka seorang lagi mengingat- konsep dan pratiknya dibangun sesuai
kannya…” dengan sendi syariah Islam. Akuntansi
Tujuan perintah ayat tersebut adalah tidak bisa dilepaskan begitu saja pem-
untuk menjaga keadilan dan kebenaran, bangunan dan pengembangannya kepada
artinya perintah tersebut ditekankan pada kemampuan sekaligus keterbatasan akal
kepentingan pertanggungjawaban agar budi manusia dan juga berbagai kepen-
pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi tingan yang selalu mengacu pada aspek
itu tidak dirugikan, sehingga tidak menimbul- duniawi. Dan sebagai salah satu alat
kan konflik dan untuk menciptakan transaksi dalam melakukan kegiatan bisnis, maka
yang adil maka diperlukan saksi. Dari ayat akuntansi juga tidak boleh terlepas dari
tersebut, maka lahirlah konsep akuntansi nilai-nilai bisnis yang dibolehkan atau
syariah yang sarat dengan nilai-nilai Islam yang telah diatur oleh Islam. (Adnan
(Al-Quran dan Al-Hadist). Ada beberapa 2005, 140).
pendapat tentang definisi akuntansi, di Peranan syariah bagi aplikasi akuntansi
antaranya (Harahap 2001, 27-28): dalam masyarakat Muslim sangat besar,
1. Menurut Littleton, tujuan utama dari terutama karena syariah merupakan etika
akuntansi adalah “melaksanakan perhi- bagi orang Muslim. Syariah sendiri bertujuan
tungan periodik antara biaya (usaha) dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
hasil (prestasi). Konsep ini merupakan dengan menjamin kepercayaan, kehidupan,
inti dari teori akuntansi dan merupakan kecerdasan, keturunan dan kesejahteraan
ukuran yang dijadikan sebagai rujukan (Triyuwono 2001, 25). Perkembangan ilmu
dalam mempelajari akuntansi”. mengenai akuntansi dalam masyarakat muslim
2. APB (Accounting Principle Board) akhirnya muncul suatu bentuk akuntansi
Statement No. 4 mendefinisikan sebagai yaitu akuntansi yang berlandaskan syariah
berikut: “Akuntansi adalah suatu kegiatan Islam, biasa disebut dengan akuntansi syariah
jasa. Fungsinya adalah memberikan in- atau akuntansi Islam. Dimana akuntansi syariah
formasi kuantitatif, umumnya dalam berbeda dengan akuntansi konvensional yakni
ukuran uang, mengenai suatu badan eko- akuntansi yang lahir dari budaya kapitalis-
nomi yang dimaksud untuk digunakan tik yang menggunakan prinsip Self Interst
dalam mengambil keputusan ekonomi, (kepentingan pribadi) sebagai dasar perumusan
yang digunakan dalam memilih di antara konsep ekonominya (Abdad 2003, 56).
beberapa alternatif”. Prinsip akuntansi syariah tidak terlepas
3. AICPA (American Institute of Certified dari nilai-nilai yang menjadi prinsip dasar
Public Accountant) mendefinisikan sebagai yang universal dalam akuntansi syariah, yakni
berikut: “Akuntansi adalah seni pencatatan, nilai pertanggungjawaban (Accountability),
penggolongan dan pengikhtisaran dengan keadilan dan kebenaran (Muhammad 2005,
cara tertentu dan dalam ukuran moneter, 11). Adapun makna yang terkandung dalam
transaksi dan kejadian-kejadian yang tiga nilai tersebut yang terdapat dalam Al-
umumnya bersifat keuangan dan termasuk Quran Surah Al-Baqarah: 282, sebagai
penafsiran hasil-hasilnya”. berikut (Muhammad 2000, 42):
4. Dalam buku A Statement of Basic 1. Nilai Pertanggungjawaban (Accountability)
Accounting Theory dinyatakan bahwa Nilai pertanggungjawaban merupakan
akuntansi adalah “Proses mengidentifikasi, konsep yang tidak asing lagi di kalangan ma-
mengukur dan menyampaikan informasi syarakat Muslim. Pertanggungjawaban selalu
ekonomi sebagai bahan informasi dalam berkaitan dengan konsep amanah. Bagi ma-
hal pertimbangan dalam mengambil ke- syarakat Muslim, aspek amanah merupakan
simpulan oleh para pemakainya (user)”. hasil transaksi manusia dengan sang Khaliq
Akuntansi syariah, secara sederhana dapat mulai dari alam kandungan. Manusia diberi
didefinisikan sebagai akuntansi yang

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 111 -


IAIS Sambas Vol. 5 No. 1 Januari – Juni 2019

amanah oleh Allah untuk menjalankan fungsi- dihadapkan pada masalah pengakuan, peng-
fungsi kekhalifahannya. ukuran dan pelaporan. Aktivitas ini akan dapat
Implikasi dalam bisnis dan akuntansi dilakukan dengan baik apabila dilandaskan
adalah bahwa individu yang terlibat dalam dengan prinsip kebenaran. Melalui kebenaran
praktik bisnis harus selalu melakukan pertang- ini akan dapat menciptakan keadilan dalam
gungjawaban terhadap apa yang telah di- mengakui, mengukur dan melaporkan setiap
amanahkan dan diperbuat kepada pihak- transaksi ekonomi. Aplikasi akuntansi secara
pihak yang terkait. Wujud pertanggungjawab- bertanggungjawab, adil dan benar merupa-
an biasanya dalam bentuk laporan akuntansi. kan nilai yang esensial dalam akuntansi, hal
2. Nilai Keadilan ini seiring dengan perkembangan ekonomi
Keadilan tidak hanya merupakan nilai dan bisnis, sehingga banyak hal-hal yang
yang sangat penting dalam etika kehidupan harus disesuaikan, dengan tetap memperta-
sosial dan bisnis, tetapi juga merupakan hankan sifat teknis dalam memberi informasi
nilai yang secara inheren melekat dalam yang relevan dan terpecaya.
fitrah menusia. Dalam konteks akuntansi,
nilai keadilan secara sederhana dapat berarti SIMPULAN
bahwa setiap transaksi yang dilakukan oleh Salah satu aspek yang mendorong lahir-
individu atau organisasi harus dicatat dengan nya akuntansi syariah ditandai dengan mun-
benar. Dengan kata lain, tidak ada Window culnya sistem perbankan syariah. Dipihak
Dressing dalam praktik pelaporan akuntansi. lain aspek-aspek akuntansi konvensional
Oleh sebab itu kata keadilan dalam konteks tidak dapat diterapkan pada lembaga yang
aplikasi akuntansi terdapat dua pengertian, menggunakan prinsip-prinsip Islam, baik
yaitu: Pertama, berkaitan dengan praktik dari implementasi akuntansi maupun akibat
moral, yaitu kejujuran yang merupakan faktor ekonomi. Oleh karena itu, sangat perlu ada-
yang sangat dominant. nya standar akuntansi yang cocok bagi bank
Tanpa kejujuran, informasi akuntasi yang syariah. Dan seiring dengan meningkatnya
disajikan akan menyesatkan dan sangat me- rasa keberagamaan (religiusitas) masyarakat
rugikan bagi pengguna informasi. Kedua, Muslim menjalankan syariah Islam dalam
kata adil bersifat lebih fundamental tetapi kehidupan sosial-ekonomi, semakin banyak
tetap berlandaskan pada nilai-nilai syariah. institusi bisnis Islami yang menjalankan ke-
Pengertian kedua ini lebih cenderung sebagai giatan operasional dan usahanya berlandaskan
pendorong untuk melakukan upaya-upaya prinsip syariah. Untuk mengelola institusi
dekonstruksi terhadap bangun akuntansi mo- Islami ini diperlukan pencatata transaksi
dern kepada bangun akuntansi (alternatif) dan pelaporan keuangan. Pencatatan akun-
yang lebih baik. tansi dan pelaporan keuangan dengan karak-
3. Nilai Kebenaran. teristik tertentu yang sesuai dengan syariah.
Nilai kebenaran sebenarnya tidak terlepas
dari nilai keadilan. Dalam akuntansi senantiasa

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 112 -


IAIS Sambas Vol. 5 No. 1 Januari – Juni 2019

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M. Akhyar. 2005. Akuntansi Syariah: Arah, Prospek dan Tantangannya, Aksara.
Angkasa. Cetakan II. Yogyakarta: UII Press.
Depertemen Agama RI. 1971. Al-Quran dan Terjemahannya, Sumbangan dari Empat.
Fadh Ibn „Abd Al-Aziz Al-Sa‟ud. Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Akuntansi Islam, Cetakan III. Jakarta: Bumi Implications”.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.1, No.1.
Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi Dua.
Khadim Al-Haramain Asy-Syarifain (Pelayan kedua Tanah Suci) Raja. Konsep Laba
dalam Konteks Metaforma Zakat, Edisi I. Jakarta: Salemba.
Muhammad. 2000. Prinsip-prinsip Akuntansi dalam Al-Quran. Yogyakarta: UII.
Muhammad. 2002. Pengantar Akuntansi Syariah. Jakarta: Selemba Empat.
Muhammad. 2005. Pengantar Ekonomi Syariah, Edisi II. Jakarta: Salemba.
Rahardjo, M. Dawam. 1996. Ensklopedi Al-Qur‟an: Tafsir Sosial. Pola Hidup Manusia
Beriman”, Cet. ke-12. Bandung: CV. Diponegoro. Press.
Sabiq, Sayid. 2001. Al-‘Aqaaid Al-Islamiyyah, Terj. Indonesia: “Aqidah Islam:
Syalthut, Syaikh Mahmud. 1995. Al-Islam, ‘Aqidah wal Syariah, Cet. 1.
Triyuwono, Iwan dan Moh. As’udi. 2001. Akuntansi Syariah: Memformulasikan.
www.Republikaonline.com. 28 Juni 2004.

Jurnal Alwatzikhoebillah (Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora) - 113 -

Anda mungkin juga menyukai