Tabel 1 menunjukkan nilai rata-rata QDA dari setiap aribut rasa gurih, rasa asin, flvor,
kerenyahan dan warna pada sampel. Data ini merupakan hasil nila rata-rata panelis dari
pengujian QDA dengan skala 1-5. Nilai hasil rata-rata ini kemudian disajiakan dalam bentuk
spider web.
Tabel 1. Nilai rata-rata QDA atribut pada produk lay’s
Atibut Nilai rata-rata
Warna 3,875
Kerenyahan 4,1
Kesukaan 4,375
Flavor BBQ 4
Kesukaan 4,125
Spider web digunakan untuk menginterpretasikan hasil QDA hingga saat ini, karena
dalam menggunakan benuk spider web dapat dilihat seluruh profil atribut sensori dan dapat
dibandingkan antara profil atribut satu dengan atribut lainya(kemp et al.2009 dalam Dwi et
al.2015). setiap atribut ditunjukkan dengan garis-gari lurus pada grafik spider web, dengan
nilai intensitas sampel pada setiap atribut yang ditunjukkan oleh titik-titik yang di hubungkan
oleh satu garis yang mengelilingi garis atribut. Spider web juga dapat mengidentifikasi profil
sampel yang menyimpang atau berbeda secara nyata dengan sampel lainya
kerenyahan
b
warna
Rasa gurih
Kesukaan
Rasa asin
flavor
Produk chitato
Produk lay’s
Gambar 1. Spider web hasil pengujian QDA dari atribut produk chitato dan produk lay’s
Seperti terlihat pada gambar 1, atribut sensori pada kedua produk yang telah di
tentukan oleh panelis memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Seperti pada atribut warna,
dimana warna pada produk chitato lebih kuning kecoklatanya sekitar 50 dibandingkan
dengan produk lay’s yang tingkat kuning kecoklatanya 10. Dan kedua produk ini panelis
manyatakan mempunyai kerenyahan yang sama, rasa gurih pada produk chitato lebih
dominan dibandingkan dengan rasa gurih pada produk lay’s, dan juga rasa asin pada produk
chitato lebih tersa, flavor pada produk chitato juga lebih tinggi dibandingkan dengan prduk
lay’s. Namun pada uji kesukaan panelis lebih menyukai produk lay’s dibandingkan produk
chitato.
KESIMPULAN
Pada kedua kripik kentang produk chitato dan produk lay’s dengan rasa yang sama
yaitu rasa sapi panggang panelis dapat menentukan atribut dengan produk yang berbeda
dimana pada kedua produk ini atribut yang dapat di uji dengan organoleptik yaitu rasa gurih,
rasa asin, flavor, warna, kerenyahan dan kesukaan.
Hasil dari uji organoleptik yang telah dilakukan produk chitato memiliki nilai rata-
rata yang tinggi pada setiap atribut dibandingkan dengan produk lay’s. Namun pada uji
kesukaan panelis lebih menyukasi produk lay's. Dari hasil uji perbedaan atribut sensori pada
produk ini, perusahaan yang memproduksi keripik kentang lay’s tidak perlu menambahkan
bahan lain yang dapat menambah nilai sensori pada produk karena dengan rasa produk yang
telah ada konsumen telah menerima atau menyukai produk tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi R, Nuri A, Hanifah N.L. 2015. Identifikasi Rasa dam Aroma Mayonnaise dengan
Metode Quantitatif Descriptive Analysis (QDA). Jurnal Mutu Pangan ISSN2355-507
Rusky I.P, Heru.S, Joko.S, Winarti.Z. 2012. Karakteristik Sensori Beberapa Produk Ikan
Asap Khas Daerah di Indonesia dengan Menggunakan Metode Quantitative
Descriptive Analysis. JPB Perikanan vol 7 no.2 tahun 2012:117-130.
Intan. K, Hanny. W, Feri.K, Misnawi, Ariza B.T.S.2014. Profil Aroma dan Mutu Sensori
Citarasa Pasta Kakao Unggulan dari Beberapa Daerah di Indonesia. J.teknol dan
Industri Pangan. ISSN:1979-7788.