Keterangan :
1) Sangat tidak suka
2) Tidak suka
3) Netral
4) Suka
5) Sangat suka
1.Tampilan
Berdasarkan tabel diatas dari segi tampilan dapat dilihat dari kebasahan
daging, diketahui bahwa kelompok 1 dan 5 mendapatkan hasil 5 yang artinya
sangat suka sedangkan kelompok 2,3, dan 4 mendapatkan hasil 4 yang artinya
suka. Jika dibandingkan maka hasil yang didapatkan kelompok 1 dan 5 memiliki
tampilan yang lebih baik dibandingkan kelompok 2,3,dan 4. Hal ini disebabkan
karena tingkat lama pemasakan sehingga kandungan air yang terkandung di
dalamnya masih banyak. Hal ini sesuai dengan pendapat Dwiari (2008) yang
menyatakan bahwa lama pemasakan akan mengurangi kadar air suatu daging
asap, semakin lama pemasakan maka tingkat kebasahan suatu daging asap akan
berkurang (kering).
2.Warna
Berdasarkan tabel diatas dari segi warna diketahui bahwa semua kelompok
mendapat hasil 5 yang artinya semua kelompok sangat menyukai warna dari ayam
asap tersebut. Hal ini disebabkan oleh perlakuan yang diberikan sebelum dan pada
saat pengasapan. Sebelum pengasapan, biasanya bahan pangan mengalami proses
penggaraman atau proses kuring. Bahan yang langsung diasap akan berbeda sifat
organoleptiknya dibandingkan bahan yang mengalami perlakuan pendahuluan.
Sewaktu penngasapan berlangsung, makanan harus dijaga agar seluruh bagian
makanan terkena asap, sehimhha warna yang dihasilkan juga bagus dan merata.
Api perlu dijaga agar tidak terlalu besar. Bila tempat pengasapan terlalu panas,
asap tidak dapat masuk ke dalam makanan (Hariningsih, 2008)
3.Aroma
Berdasarkan tabel diatas dari segi aroma diketahui bahwa kelompok 1 dan
3 mendapat hasil 4 yang artinya suka sedangkan kelompok 2,4, dan 5 mendapat
hasil 5 yang artinya sangat suka. Jika dibandingkan maka kelompok 2,4 dan 5
memiliki aroma yang lebih disukai. Hal ini disebabkan dengan tingkat ketebalan
asap dan kecepatan aliran asap dalam alat pengasap. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suharyanto (2007) bahwa faktor jumlah asap, ketebalan asap, dan
kecepatan aliran asap dalam alat pengasap akan mempengaruhi hasil produk akhir
pada pengolahan daging asap. Jika jumlah asap, ketebalan asap dan aliran asap
yang kontak dengan bahan sedikit, maka cita rasa dan bau asap yang dihasilkan
pun berkurang. Begitu pun sebaliknya semakin banyak jumlah asap, semakin tebal
asap dan semakin cepat aliran asap yang ada dalam alat pengasap maka cita rasa
dan bau asap yang akan dihasilkan pada produk akhir akan sangat beraroma enak.
4.Rasa
Berdasarkan tabel diatas dari segi rasa diketahui bahwa semua kelompok
mendapat hasil 4 yang artinya semua kelompok menyukai rasa dari ayam asap
tersebut. Hal ini disebabkan karena perlakuan yang dilakukan diawal pengolahan
sangat baik. Bahan pangan yang mengalami proses penggaraman atau proses
kuring di awal pengolahan akan menghasilkan rasa yang lebih disukai
dibandingkan tanpa penggaraman di awal (Dwiari, 2008)
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, M. 2004.Tetap Sehat Dengan Produk Makanan Olahan. Suakarta: Tiga
Serangkai
Dwiari, S.R. 2008. Teknologi Pangan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Hakim. 2009. Ilmu Daging. PT A. PT.Agromedia Pustaka: Ciganjur.
Hariningsih, Dwi., 2008. Teknologi hasil pangan, Departemen Pendidikan
Nasional,
Jakarta.
Hasyim Hasanah, 2016, Teknik Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode
Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu Ilmu Sosial), Jurnal At-Taqaddum,
vol.8, no.1,
Universitas Islam Negeri Semarang.
Lukman, D.W., 2008. Departemen Pendidikan Nasional Proyek Pengembangan
Sistem
dan Standar Pengelolaan SMK. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
Jakarta.
Palupi, N. S., Zakaria, F.R., & Prangdimurti, E. 2007. Pengaruh pengolahan
terhadap nilai
gizi pangan. Modul e-Learning ENBP.
Rismayanti, D. 2016. Uji Kadar Protein, Kadar Air, dan Daya Simpan Telur Asin
Hasil
Pengolahan dengan Cara Pembuatan Serta Lama Pemeraman yang
Berbeda sebagai Sumber Belajar Biologi. Skripsi. Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
Suharyanto, 2007. Kuliah Dasar Teknologi Hasil Ternak. Jurnal Kimia Pangan.
Suprijatna. 2005. Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Pedaging Strain MB 202-p
Periode
Starter-Finisher. PT.Janu Putro Sentosa: Bogor
Suswono dan Sedyaningsih, E.R. (2010). Tanya Jawab Seputar Telur Sumber
Makanan
Bergizi. Booklet. Pencanangan Gerakan Nasioanl “Peternak Sehat Ternak
Sehat, Tenjolaya, Cicurug, Sukabumi-Jawa Barat.1-8.
Soputan, J. E. M. 2004. Dendeng Sapi Sebagai Alternatif Pengawetan Daging.
Makalah
pribadi Pengantar ke Falsafah Sains. Institut Pertanian Bogor. Bogor