Anda di halaman 1dari 11

AUDIT KLINIK

DEMAM THYPOID PENYAKIT ANAK

LATAR BELAKANG:

Penyakit typoid banyak terdapat di masyarakat Indonesia dan termasuk dalam 15


besar penyakit yang dirawat di rumah sakit

PENETAPAN STANDAR : Clinical Pathway RS.

CLINICAL PATHWAY
DEMAM TIFOID
Rumah Sakit Kelas B

No. RM:
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl.Masuk Jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar Jam
Kode ICD: Lama hari
Penyakit Utama rawat
Kode ICD: Rencana
Penyakit Penyerta Rawat
Kode ICD: /
Komplikasi R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD: Rujukan Ya/Tidak
Dietary Counseling and Surveillance Kode ICD: Z71.3

HARI PENYAKIT

1 2 3 4 5 6 7
URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
KEGIATAN
HARI RAWAT

1 2 3 4 5 6 7

1. ASESMEN AWAL

Dokter IGD Pasien masuk via IGD


a. ASESMEN AWAL
MEDIS Dokter Spesialis Pasien masuk via RJ
HARI PENYAKIT

Perawat Primer:
Alasan utama masuk rumah sakit,
riwayat penyakit, status psikologis,
mental, sosial, ekonomi dan budaya
Dilanjutkan dengan
c. ASESMEN AWAL pemeriksaan fisik, tingkat kesadaran,
asesmen bio-psiko- sosial,
KEPERAWATAN tanda-tanda vital, riwayat
URAIAN KEGIATAN alergi, KETERANGAN
KEGIATAN spiritual dan budaya
skrining gizi, nyeri, status fungsional:
bartel index, risiko jatuh, risiko
decubitus, kebutuhan edukasi dan
Discharge Planning

Darah Rutin
2. LABORATORIUM
Widal

3. RADIOLOGI/
USG Abdomen
IMAGING
4. KONSULTASI

5. ASESMEN LANJUTAN

Dokter DPJP Visite harian/ Follow up


a. ASESMEN MEDIS
Dokter non DPJP/dr. Ruangan Atas Indikasi/ Emergency

TTV dan Status nutrisi: nafsu makan,


c. ASESMEN Dilakukan dalam 3 Shift
KEPERAWATAN mual, muntah, diare, konstipasi

Lihat risiko malnutrisi


melalui skrining gizi dan
mengkaji data
antropometri, biokimia,
Tenaga Gizi (Nutrisionis/Dietisien) fisik/ klinis, riwayat makan
d.ASESMEN GIZI
termasuk alergi makanan
serta riwayat personal.
Asesmen dalam waktu 48
jam.

Telaah Resep Dilanjutkan dengan


intervensi farmasi yang
e. ASESMEN
FARMASI Rekonsiliasi Obat sesuai hasil Telaah dan
Rekonsiliasi obat

6. DIAGNOSIS

a. DIAGNOSIS
Demam Tifoid (Non Komplikata)
MEDIS
HARI PENYAKIT

Masalah keperawatan yang


a. Kode (00007): Hipertermia
dijumpai setiap hari.
b. DIAGNOSIS Dibuat oleh perawat
KEPERAWATAN b. Kode (00002): Ketidakseimbangan penanggung jawab.
nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Mengacu pada diagnosis
URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
KEGIATAN Tubuh
NANDA. Int

Peningkatan kebutuhan zat gizi energi Sesuai dengan data


berkaitan dengan meningkatnya asesmen, kemungkinan saja
kebutuhan untuk menjaga suhu tubuh ada diagnosis lain atau
c. DIAGNOSIS GIZI
ditandai dengan asupan tidak adekuat, diagnosis berubah selama
demam (NI - 1.1) perawatan.

Identifikasi Kebutuhan Edukasi &


7. DISCHARGE Latihan Selama Perawatan
Program pendidikan pasien
PLANNING Identifikasi kebutuhan di rumah dan keluarga

Hand Hygiene

8. EDUKASI TERINTEGRASI

Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberi


asuhan berdasarkan
Rencana terapi
kebutuhan dan juga
a. EDUKASI/
INFORMASI MEDIS berdasarkan Discharge
Informed Consent Planning.

Edukasi gizi dilakukan saat


Diet lambung bentuk saring atau
d.EDUKASI & awal masuk dan atau pada
KONSELING GIZI lambung
hari ke 4 atau hari ke 5

Konseling nutrisi/pola makan Pengisian formulir


e. EDUKASI
informasi dan edukasi
KEPERAWATAN Pola istirahat
terintegrasi oleh pasien dan
Pola hidup sehat atau keluarga

Informasi Obat Meningkatkan kepatuhan


pasien meminum/
h. EDUKASI FARMASI Konseling Obat
menggunakan obat

PENGISIAN FOR-
MULIR INFORMASI
Lembar Edukasi Terintegrasi DTT Keluarga/Pasien
DAN EDUKASI
TERINTEGRASI
HARI PENYAKIT

9. TERAPIMEDIKA MENTOSA

URAIAN50-
Khlorampenikol KEGIATAN KETERANGAN
KEGIATAN
100mg/kgBB/hari, oral/iv dibagi 4
dosis 10-14mg; atau
Ceftriaxone 80mg/kgBB/hari sekali
a. INJEKSI sehari atau
Cefotaxime 50mg/ kgBB/hari, 2x1

Varian

Cairan RL
c. CAIRAN INFUS
Varian

Kloramfenicol 5-1000 mg/kgBB/hari,


Oral atau

Cefadroxil 15mg/kgBB, 2x1


d. OBAT ORAL
Paracetamol 10-15mg/kgBB/hari, 3x1

Varian

h. RECTAL
10.TATALAKSANA/INTERVENSI (TLI)

a. TLI MEDIS
Kode NIC (3740): Fever Treatment

Kode NIC (4120): Fluid Management

Kode NIC (6540): Infection Control

Kode NIC (2380): Medication


Management
b. TLI Kode NIC (6680): Vital Sign Monitoring Mengacu pada NIC
KEPERAWATAN
Kode NIC (1120): Nutrition Therapy

Kode NIC (5246): Nutritional


Counseling

Kode NIC (1160): Nutritional


Monitoring

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi/gizi


i. TLI GIZI
HARI PENYAKIT

Bentuk makanan,
kebutuhan zat gizi
Diet Makanan
URAIAN Lunak atau Makanan
KEGIATAN KETERANGAN
KEGIATAN disesuaikan dengan usia
Saring (Diet Lambung)
dan kondisi klinis, secara
bertahap

Sesuai dengan hasil


Rekomendasi kepada DPJP
k. TLI FARMASI monitoring

11. MONITORING & EVALUASI (Monitor Perkembangan Pasien)

Asesmen Ulang & Review Verifikasi Monitor perkembangan


a. DOKTER DPJP
Rencana Asuhan pasien

Monitoring tanda-tanda vital pasien

Monitoring status hidrasi pasien


meliputi balance cairan, terapi
intravena dan tanda-tanda dehidrasi

Monitoring tindakan pencegahan


infeksi yang harus dilakukan oleh
pasien dan keluarga selama perawatan

Monitoring pemberian obat antipiretik


Mengacu pada NOC
b. KEPERAWATAN
Monitoring status nutrisi pasien dan
nilai balance intake dan outtake

Diet yang diberikan tepat dan tidak


ada gejala kontipasi atau diare

Monitoring tanda-tanda kurang nutrisi

Monitoring hasil laboratorium yang


meliputi nilai albumin, protein total,
hemoglobin, imfosit dan elektrolit

Monitoring asupan makan Sesuai dengan masalah gizi


dan tanda gejala yang akan
Monitoring Antropometri
dilihat kemajuannya.
Monitoring Biokimia Monev pada hari ke 4atau
ke 5 kecuali asupan
c. GIZI
makanan

Monitoring Fisik/klinis terkait gizi Mengacu pada IDNT


(Internasional Dietetic &
Nutrition Terminology)
HARI PENYAKIT

Monitoring Interaksi Obat Menyusun Software


interaksi
Monitoring Efek Samping Obat
d. FARMASI URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
KEGIATAN Dilanjutkan dengan
Pemantauan Terapi Obat intervensi farmasi yang
sesuai

12. MOBILISASI/ REHABILITASI

a. MEDIS
Mobilisasi bertahap dari miring kiri
dan kanan, duduk bersandar di Tahapan mobilisasi sesuai
b. KEPERAWATAN tempat tidur,duduk berjuntai, berdiri kondisi pasien
dan berjalan

c. FISIOTERAPI
13. OUTCOME/HASIL

Tegaknya diagnosis berdasarkan


anamnesis dan pemeriksaan fisik

a. MEDIS Didapatkan diagnosis definitif


salmonella typhi atau salmonella
paratyphi dari pemeriksaan penunjang

a. Kode NOC (0800):


Thermoregulation
b. Kode NOC (0602): Hydration

c. Kode NOC (0703): Infection Saverity


d. Kode NOC (2301): Medication Mengacu pada NOC
Responses
b. KEPERAWATAN
e. Kode NOC (0802): Vital Signs Dilakukan dalam 3 shift

f. Kode NOC (1004): Nutritional Status


g. Kode NOC (1005): Nutritional
Status: biochemical measures
h. Kode NOC (1007): Nutritional
energy
Asupan makan > 80% Status Gizi berdasarkan
antropometri, biokimia,
c. GIZI
Optimalisasi status gizi fisik/klinis

Terapi obat sesuai indikasi Meningkatkan kualitas


d. FARMASI hidup pasien
Obat rasional
HARI PENYAKIT

Umum: Hemodinamik stabil, Intake


URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
KEGIATAN baik
14. KRITERIA Status pasien/tanda vital
PULANG Khusus: Demam turun, kesadaran sesuai dengan PPK
baik, tidak ada komplikasi

Resume Medis dan Keperawatan Pasien membawa Resume


15. RENCANA
PULANG/ Perawatan/ Surat
Penjelasan diberikan sesuai dengan
EDUKASI Rujukan/ Surat
keadaan umum pasien
PELAYANAN Kontrol/Homecare saat
LANJUTAN pulang.
Surat pengantar control

VARIAN

____________, _____________, ______


Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verivikasi

(____________________) (__________________) (______________)

Keterangan :

Yang harus dilakukan

Bisa atau tidak

√ Bila sudah dilakukan

PENGUMPULAN DATA :
I. Untuk melakukan audit klinik diambil clinical pathway pasien rawat inap
2016
II. Jumlah Pasien yang di teliti sebanyak 50 pasien

INDIKATOR
1. PROSES DIAGNOSA
2. PROSES TERAPI
3. OUT COME

NO Indikator STANDAR
Proses diagnose
1 Assesmen medis awal rawat inap dalam 24 jam 100 %
2 Darah rutin 100 %
3 Widal 100 %
PROSES TERAFI
4 Chloramphenicol atau 100 %
Cefotaxime atau
Ceftriaxson
5 Varian 0%
6 Tata laksana intervensi perawat 100 %
7 Monitoring intervensi perawat 100 %
Out come
8 LOS 100 %

HASIL AUDIT KLINIK

Kesimpulan Audit klinik Penyakit Demam Thypoid.


1. Obat chloramphenicol ,obat cefotaxime ,ceftriaxson digunakan 73 %
2. Masih memakai obat diluar kesepakatan (C P ) contoh Rycef sebanyak 27 %
3. Tatalaksana intervensi perawat 100 %
4. Monitoring intervensi perawat 100%
5. LOS 80 %
Nomor :
Perihal :
Lampiran :

Kepada Yth.
Direktur RS
Di Tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan telah dilakukannya audit klinik penyakit demam thypoid bersama ini
kami rekomendasikan sebagai hasil dari audit klinik untuk ditindak lanjuti oleh Yth. Bapak
Direktur RS.
A. Hasil Audit klinik Penyakit Demam Thypoid :

1. Obat chloramphenicol, obat cefotaxime, ceftriaxson digunakan 73 %


2. Masih memakai obat diluar kesepakatan (C P ) contoh Rycef sebanyak 27 %
3. Tatalaksana intervensi perawat 100 %
4. Monitoring intervensi perawat 100%
5. LOS 80 %
B .Akar masalah;
1.Menggunakan rycef obat patent kemungkinan , tidak tersedia obat yang
disepakati,permintaan pasien , atau ada dokter yang terpengaruh oleh pharmasi
2.Tidak memeriksa tubex karena laboratorium belum menyediakan.
C. Rekomendasi Kepada Direktur RS :
1. Didalam Clinical Pathway untuk pengobatan Thypoid hanya menggunakan
Chloramphenicol, cefotaxime dan ceftriaxson
2. Kepatuhan sesuai dengan Clinical Pathway ditingkatkan
3. Dilakukan audit ulang 6 bulan lagi
Demikian kami sampaikan laporan Audit klinik, atas partisipasi dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.

KETUA KOMITE MEDIK

(...............................)
Nomor :
Lampiran :
Perihal :

TINDAK LANJUT DARI DIREKTUR

Berdasarkan surat nomor :…………………….…..

Rekomendasi dari Ketua komite medik

1. Didalam Clinical Pathway untuk pengobatan Thypoid hanya menggunakan


Chloramphenicol, cefotaxime dan ceftriaxson
2. Kepatuhan sesuai dengan Clinical Pathway ditingkatkan
3. Dilakukan audit ulang 6 bulan lagi

Tindak lanjut dari Direktur RS

Menyusun format Clinical Pathway sesuai masukan dari :

1. Dalam pengobatan Demam Thypoid pada anak hanya menggunakan


chlorarmphenicol atau cefotaxime , ceftriaxson
2. Kepatuhan pada Clinical Pathway di tingkatkan
3. Dilakukan Audit ulang ( 6 Bulan )

DIREKTUR

(…………………)

Tembusan Yth :

1. Komite Medik
2. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
3. Staf Medis Anak

Abstrak Audit Klinis


Departemen
Ketua Tim Audit
Judul Audit Klinis Demam tyfoid
Latar Belakang Penyakit tyfoid banyak terdapat di masyarakat Indonesia dan
termasuk dalam 15 besar penyakit yang dirawat
Metode Audit dilakukan terhadap pasien yang dirawat dalam waktu 3
bulan terakhir
Standar Yang Digunakan Clinical Pathway penyakit demam tyfoid

Hasil Utama 1. Chloramphenicol .ceftriaxon cefotaxime digunakan


sesuai dengan kesepakatan
2. Masih memakai obat diluar kesepakatan Rycef
3. Tubex tidak dilakukan padahal kesepatannya
(Clinical Pathway) wajib dilakukan
4. Tatalaksana intervensi perawat 100 %
5. Monitoring intervensi perawat 100 %
6. LOS 80 %

Akar masalah 1. Ada dokter yang masih menggunakan rycef yang


kemungkinan obat tidak tersedia di apotik
rs,permintaan pasien, masih dipengaruhi perusahaan
farmasi
2. Tidak menggunakan tubex karena laboratorium
belum mempersiapkan
Rekomendasi 1. Pengobatan Thypoid hanya menggunakan
Chloramphenicol dan cefotaxime,ceftriaxon
2. Kepatuhan sesuai dengan Clinical Pathway
ditingkatkan

Pelaksanaan Rekomendasi Ditindaklanjuti oleh Direktur RS


a. Pengobatan Thypoid hanya menggunakan
Chloramphenicol dan cefotaxime,ceftriaxon.
b. Kepatuhan sesuai dengan Clinical Pathway ditingkatkan

Rencana Re-Audit 6 bulan


Dokumentasi dan Distribusi Kepala Bidang Pelayanan Medik
KSM Anak
Komite Medik

Anda mungkin juga menyukai