Anda di halaman 1dari 17

CLINICAL PATHWAY

DIABETES MELITUS

No. RM:
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl.Masuk Jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar Jam
Kode ICD: hari
Penyakit Utama Lama rawat
Kode ICD:
Penyakit Penyerta Rencana Rawat
Kode ICD: /
Komplikasi R.Rawat/Klas
Kode ICD: Ya/Tidak
Tindakan Rujukan
Dietary CounselingandSurveillance Kode ICD:

HARI PENYAKIT

1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT

1 2 3 4 5 6 7

1. ASESMEN AWAL

a. ASESMEN AWAL Dokter IGD Pasien masuk lewat IGD


MEDIS
Melakukan pemeriksaan fisik Anamesa keadaan awal
 Melakukan pemeriksaan
tanda tanda vital, alergi,
b. ASESMEN AWAL skrining gizi, nyeri, resiko
KEPERAWATAN decubitus, resiko jatuh,
kebutuhan edukasi dan
budaya
 Ukur TB dan BB serta IMT

2. LABORATORIUM
 Darah lengkap
 Kimia klinik
 gd
GDS
 Gd2PP
3. RADIOLOGI/
IMAGING Thorax
4. KONSULTASI Penyakit dalam

1
5. ASESMEN LANJUTAN

Dokter DPJP Visite harian / follow up


a. ASESMEN MEDIS
Dr non DPJP/ dr Ruangan Atas indikasi / emergency
b. ASESMEN
KEPERAWATAN Perawat Penanggung Jawab Dilakukan 3 shift

Tenaga gizi (Nutritions/dietisien) Hitung kebutuhan


c. ASESMEN GIZI kalori pasien Interview
pasien apakah py alergi
makanan atau tidak

 Rekonsiliasi obat Melakukan intervensi


d. ASESMEN farmasi yang sesuai
FARMASI  Visite ke pasien hasil telaah atau
screening resep

6. DIAGNOSIS

a. DIAGNOSIS MEDIS Diagnosis DM/ komplikasi


DM/diagnosis penyakit penyerta,
pemantauan pengendalian DM

Ketidakstabilan kadar gula darah

Ketidakseimbangan nutrisi
b. DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer

Diet DM tipe 2
c. DIAGNOSIS GIZI

Informasi tentang aktifitas yg Program pendidikan


dapat dilakukan sesuai dengan pasien dan keluarga
kondisi pasien

7. DISCHARGE Terapi yang diberikan meliputi


PLANNING kegunaan obat, dosis dan efek
samping

2
Diet yang dapat dikonsumsi
selama pemulihan kondisi yaitu
diet rendah gula

8. EDUKASI TERINTEGRASI

Penjelasan diagnosis Oleh semua pemberi


asuhan berdasarkan
a. EDUKASI/ Rencana terapi kebutuhan dan juga
INFORMASI MEDIS
Inform concern berdasarkan
discharge planning

 Diet DM Edukasi gizi dilakukan


b. EDUKASI &  Batasi kalori rendah gula saat awal masuk pada
KONSELING GIZI hari ke 1 atau ke 2

Mengisi formulir
informasi dan edukasi
c. EDUKASI terintegrasi oleh pasien
KEPERAWATAN dan atau keluarga

Informasi obat Meningkatkan


d. EDUKASI FARMASI kepatuhan pasien
Konseling obat meminum obat

PENGISIAN FORMULIR Lembar edukasi terintegrasi DTT Keluarga/ pasien


INFORMASI DAN
EDUKASI
TERINTEGRASI

9. TERAPIMEDIKA MENTOSA
Insulin
a. INJEKSI

RL Varian
b. CAIRAN INFUS

1. Metformin = 3x500mg Varian


c. OBAT ORAL
2. Glimepiride 2 mg = 1x 1tab

10.TATALAKSANA/INTERVENSI (TLI)

a. TLI MEDIS

3
c. TLI GIZI

d. TLI FARMASI Pemantauan terapi obat


11. MONITORING & EVALUASI (Monitor Perkembangan Pasien)

a. DOKTER DPJP Asesment ulang & review


Verifikasi Rencana asuhan
a. Monitoring Gula darah pasien Mengacu pada NOC

b. Monitoring Tanda-Tanda vital


pasien

C. Monitoring status Hipoglikemi


pasien

d. Monitoring Tindakan
Pencegahan hipoglikemi atau
hiperglikemi pada pasien dan
keluarga selama perawatan

b. KEPERAWATAN

a. Monitoring Asupan makan


b. Monitoring fisik dan Klinis terkait
c. GIZI gizi

4
a. Kode NIC () :

b. TLI KEPERAWATAN

Diet rendah gula


c. TLI GIZI

d. TLI FARMASI Monitoring efek samping obat

Monitoring interaksi obat

Pemantauan terapi obat


12. MONITORING & EVALUASI (Monitor Perkembangan Pasien)

a. DOKTER DPJP Asesmen ulang & review


verifikasi rencana asuhan
a. Monitoring penurunan gula
darah pasien
b. Monitoring tanda tanda vital

5
c. Monitoring status hidrasi pasien
meliputi,balance cairan, terapi
intravena, dan tanda tanda dehidrasi

d. Monitoring pemberian obat


antidiabetes

b. KEPERAWATAN e. Evaluasi pemenuhan Diet


kalori / Intake makan dan
minum pasien
f. Membantu pasien dalam
melakukan ADL

a. Monitoring asupan Makanan


b. Monitoring Antropometri
c. GIZI
c. Monitoring Biokimia
d. Monitoring fisik/ klinis terkait
Gizi

a. Pemantauan terapi obat


b. Monitoring efek samping obat
d. FARMASI
c. Monitoring interaksi obat
d. Pemantauan Terapi Obat

12. MOBILISASI/ REHABILITASI


a. MEDIS
b. KEPERAWATAN Dibantu sebagian/ mandiri
c. FISIOTERAPI
13. OUTCOME/HASIL
Gula darah mencapai target
a. MEDIS

6
b. KEPERAWATAN

Asupan makanan> 80 %
c. GIZI
Optimalisasi status gizi
Terapi obat sesuai indikasi
d. FARMASI
Obat rasional
Tanda vital normal
14. KRITERIA
PULANG Sesuai NOC

15. RENCANA Resume medis dan keperawatan Pasien membawa


PULANG/ resume perawatan /
EDUKASI Penjelasan diberikan sesuai dengan
PELAYANAN keadaan umum pasien surat rujukan / surat
LANJUTAN kontrol
Surat pengantar control
Varian

Palu, 15 November 2021

Dokter Ruangan Perawat Penanggung Jawab MPP

( ) ( ) ( )

7
Keterangan :
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan

8
DIABETES MELITUS
ICD10:

NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI No. Rekam Medis

RSCMD/CM/SesuaiPPK -
TANGGAL TERBIT Ditetapkan,
PANDUAN ASUHAN
KEPERAWATAN
(PAK) 01 Juli 2019 dr. Dwinanto Ariwibowo
Direktur RSCMD
Asuhan keperawatan pada pasien dengan diabetes mellitus. Diabetes
1. Pengertian (Definisi) mellitus adalah gangguan metabolic kronis yang tidak dapat
disembuhkan tetapi dapat dikontrol yang dikarakteristikan dengan
hiperglikemia karena defisiensi insulin atau ketidakadekuatan
penggunaan insulin.

1. Poliuria (peningkatan volume urine)


2. Polidipsia (peningkatan rasa haus)
2. Asesmen Keperawatan 3. Polifagia
4. Berat badan turun
5. Mual
6. Rasa lelah dan kelemahan otot
7. Luka yang lama sembuh
8. Mata kabur
9. Kadar glukosa puasa

9
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
gangguan keseimbangan insulin, makanan, dan aktivitas jasmani
3. Diagnosis Keperawatan 2. Resiko syok b.d ketidakmampuan elektrolit ke dalam sel tubuh,
hipovolemia
3. Kerusakan integritas jaringan b.d nekrosis kerusakan jaringan
(nekrosis luka gangrene)
4. Resiko infeksi b.d trauma pada jaringan, proses penyakit
5. Retensi urine b.d inkomplit pengosongan kandung kemih, sfingter
kuat, dan poliuri
6. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan sirkulasi
darah ke perifer, proses penyakit
7. Resiko ketidakseimbangan elektrolit b.d gejala polyuria dan
dehidrasi
8. Keletihan

1. Tidak terjadi penurunan berat badan


2. Tidak ada mual
3. Turgor kulit baik
Kriteria
4. 4. CRT < 2 detik
Evaluasi/Nursing Outcome 5. Tidak terdapat pembengkakan pada luka
6. Kandung kemih kosong secara penuh
7. Tidak terjadi perubahan sensasi perifer
8. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
9. Tidak ada rasa haus yang berlebihan
10. Mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari
11. Pasien merasa nyaman
12. Cemas teratasi

10
1. Batasi intake cairan yang mengandung gula (gula rendah kalori)
2. Kontrol berat badan dan hitung IMT
3. Tentukan program diet dan pola makan pasien sesuai kebutuhan
dan kalori
4. Kolaborasi dengan ahli diet
5. Intervensi Keperawatan 5. Kaji turgor kulit dan kelembaban membran mukosa
6. Catat balance cairan : - hitung dan catat jumlah dan jenis cairan
yang dikomsumsi dan diberikan /asupan cairan
7. Kaji area luka setiap kali merawat luka dan mengganti balutan
8. Jelaskan cara memotong kuku tangan dan kaki, penggunaan alas
kaki
9. Monitor intake dan output
10. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas /
dingin / tajam / tumpul
11. Instruksikan kulit jika ada lesi atau laserasi
12. Monitor tanda – tanda dehidrasi
13. Diskusikan dengan keluarga untuk pemenuhan aktifitas pasien
14. Kolaborasi pemberian obat - obatan
15. Kolaborasi kemungkinan fisioterapi
16. Anjurkan masuk group DM

1. Nutrisi yang tidak mengandung banyak gula dan karbohidrat


(penjadwalan makan)
2. Perawatan luka
6. Informasi dan Edukasi
3. Aktifitas di rumah/ olah raga yang sesuai
4. Pencegahan infeksi (kebersihan kaki)

Mengevaluasi subjektif dan objektif setelah dilaksanakan intervensi


dan dibandingkan dengan NOC serta analisis terhadap
7 Evaluasi perkembangan diagnosis keperawatan yang telah di tetapkan.

Penelaah Kritis Sub komite Mutu Keperawatan


8

11
1. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K, Dochterman, J.M., Wagner, C.M
(ads). (2013). Nursing intervention classification (NIC) St.
Louwis : Mosby elsevier)
2. Carpetino & Moyet (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan.
Jakarta : EGC.
3. Engram, Barbara. 1998. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal
Bedah Volume 3. Jakarta : EGC.
Kepustakaan 4. Lanywati, Endang (2007). Diabetes Melitus Penyakit Kencing
9
Manis. Yogyakarta : Kanisius.
5. Moorhead, S., Jhonson, M., Mass, M.L., Swanson, E. (eds). 2013.
Nursing outcome classifications (NOC) St. Louis : Mosby Elsevier.
6. Sujono & Sukramin (2008). Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Dengan Gangguan Eksokrin & Endokrin Pada Pankreas.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
7. Wilkinson, Judith M. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan
NIC NOC. Jakarta : ECG.

DIABETES MELITUS
ICD10:

12
NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI No. Rekam Medis

RSCMD/CM/SesuaiPPK -
TANGGAL TERBIT Ditetapkan,
PANDUAN
ASUHAN GIZI
01 Juli 2019 dr. Dwinanto Ariwibowo
(PAG)
Direktur RSCMD
Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien Diabetes Mellitus
yang sistematis dimana Nutrisionis/Dietisien berfikir kritis dalam
1. Pengertian
membuat keputusan untuk menangani masalah gizi sehingga
aman, efektif dan berkualitas
Menindaklanjuti hasil skrining gizi perawat, apabila pasien
2. Asesmen/Pengkajian: berisiko malnutrisi dan atau kondisi khusus. Nutrisionis/Dietisien
mengkaji data berat badan, tinggi badan, Lingkar Lengan Atas,
Lingkar Kepala
Antropometri

Mengkaji data laboratorium seperti Kadar Glukosa Darah, HB,


Biokimia
Hematokrit, Leukosit, Albumin,LDL, Kolesterol, Trigliserida,
data laboratorium lain terkait gizi (bila ada)
Klinis/Fisik Mengkaji adanya anoreksia, mual, muntah, sakit perut, diare,
konstipasi, suhu tubuh, perdarahan saluran cerna, analisis cairan dll

Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, bentuk


Riwayat Makan makanan, rata-rata asupan makan sebelum masuk RS (kualitatif
dan kuantitatif)
Mengkaji riwayat sosial ekonomi, budaya, riwayat penyakit saat
Riwayat Personal ini, riwayat penyakit dahulu dan penyakit keluarga, riwayat
penggunaan suplemen makanan, status kesehatan mental serta
status kognitif
3. Diagnosis Gizi (Masalah Gizi) 1. Asupan makan per oral kurang berkaitan dengan kesulitan
makan, tidak napsu makan, mual, sakit perut ditandai dengan
asupan makanan 50% dari kebutuhan (NI-2.1)
2. Kekurangan asupan cairan per oral berkaitan dengan demam
muntah tidak dapat mencukupi kebutuhan ditandai dengan
asupan cairan 60% dari kebutuhan (NI-3.1), Diagnosis Gizi lain
dapat pula timbul tergantung kondisi pasien

13
4. Intervensi Gizi (Terapi Gizi) Tujuan :
a. Perencanaan 1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati
normal dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan
b.Implementasi insulin, dengan obat penurun glukosa darah.
2. Memberikan makanan yang mudah ditelan dan dicerna untuk
memenuhi kebutuhan yang meningkat, asupan makan ≥ 80%
c. Pemberian Makanan
3. Makanan diberikan bertahap

Preskripsi Diet :
d.Edukasi 1. Kebutuhan Energi diperhitungkan berdasarkan berat badan
ideal sesuai Tinggi badan aktual
e. Konseling Gizi 2. Protein 10-15% dari energi total
3. Lemak 20-25% dari energi total
4. Karbohidrat 60-70% dari energi total
5. Cukup vitamin dan mineral
6. Cukup cairan dari makanan maupun minuman
7. Penggunaan gua murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu.
8. Diberikan dalam 3 porsi makan lengkap terdiri dari makan
pagi, siang, malam dan 2-3 kali makanan selingan pagi,
siang, malam.
9. Mudah dicerna porsi kecil sering
10. Jenis Diet makan cair (enteral),saring/lunak atau dapat
dikombinasi sesuai dengan daya terima. bubur susu, bubur
saring, biskuit susu, makanan lunak maupun makan biasa.
11. Jalur makanan. (oral/enteral per NGT/parenteral/kombinasi)
sesuai kondisi klinis dan kemampuan mengkonsumsi
f. Koordinasi dengan tenaga
Pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan preskripsi diet
kesehatan lain
Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien, keluarga
pasien dan penunggu pasien (care giver)
Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu
dengan dokter, perawat, farmasis dan tenaga kesehatan lain terkait
asuhan pasien

Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil


positif maupun negative dari :
5. Monitoring dan Evaluasi a. Status Gizi berdasarkan antropometri
b. Hasil biokimia terkait dengan gizi
c. Fisik Klinis terkait dengan Gizi
d. Asupan Makanan

6. Re Asesmen (Kontrol kembali) Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal
(pada hari ke 4 atau ke 5 perawatan) untuk mengetahui
keberhasilan intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.Jika
pasien sudah kembali pulang maka re asesmen di rawat jalan
untuk menilai kepatuhan diet dan keberhasilan intervensi (terapi
gizi) 1 bulan setelah pulang dari rumah sakit

14
1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan
7. Indikator (Target yang 2. Status Gizi Normal berdasarkan antropometri Berat
akan dicapai/Outcome) Badan/Umur (BB/U),Tinggi Badan menurut umur (TB/U), Berat
Badan menurut Panjang/Tinggi Badan (BB/TB), Indek Masa
Tubuh menurut Umur (IMT/U), Lingkar Lengan Atas menurut
Umur (LLA/U)

1. Penuntun Diet. Instalasi Gizi RS Dr. Ciptomangunkusumo dan


Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) 2013
2. Penuntun Diet Anak Edisi ke 3 Tahun 2014. Asosiasi Dietisien
8. Kepustakaan Indonesia (AsDI). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)
3. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition
Terminology (IDNT) Reference Manual 2013.
4. International Dietetics & Terminology (IDNT) Reference
Manual. Standardize Language for the Nutrition Care Process.
Fourth Edition. Academy of Nutrition and Dietetics 2013

15
PENGKAJIAN TERKAIT PERMASALAHAN OBAT (DRUG RELATED
PROBLEM) DIABETES MELITUS
NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI No. Rekam Medis

RSCMD/CM/SesuaiPPK -
TANGGAL TERBIT Ditetapkan,
PANDUAN ASUHAN
KEFARMASIAN 01 Juli 2019 dr. Dwinanto Ariwibowo
(PAKf) Direktur RSCMD
1. Pengertian ( Definisi) Merupakan sindrom metabolik yang ditandai dengan
hipoglikemia dan abnormalitas metabolisme lipid,karbohidrat,
protein serta peningkatan resiko komplikasi penyakit pembuluh
darah; mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati.

1. Mengumpulkan data dan informasi spesifik terkait pengobatan


pasien
2. Menetukan problem farmakoterapi pasien
2. Asesmen Kefarmasian 3. Menetukan kebutuhan dan tujuan farmakoterapi pasien
4. Mendesain regimen pengobatan pasien

1. Ketidak tepatan dosis ( dosis terlalu tinmggi / terlalu rendah)


2. Kesalahan pemberian dosis
3. Polifarmasi
4. Obat tanpa indikasi
3. Identifikasi DRP (Drug 5. Membutuhkan terapi tambahan
Related Problem) 6. Ketidak patuhan pasien minum obat
7. Efek samping obat
8. Interaksi obat

1. Rekomendasi pemilihan obat DM oral


2. Rekomendasi pemilihan obat Insulin
3. Pemantauan terapi obat diabetes melitus oral
4. Intervensi Farmasi
4. Pemantauan dosis, cara pakai dan waktu pemberian obat
5. Monitoring efek samping obat
6. Rekomendasi alternative terapi jika ada interaksi obat
1. Tanda tanda vital pasien
2. Gula darah sewaktu
5. Monitoring & Evaluasi 3. Gula darah post prandial
4. Efektifitas terapi
5. Efek samping terapi farmakologi yang diberikan

16
1. Dosis dan cara pakai obat diabetes melitus sediaan oral
2. Dosis dan cara pakai obat diabetes melitus sediaan injeksi
6. Edukasi & Informasi (insulin)
3. Kepatuhan minum obat
4. Efeksamping dan interaksi yang ditimbulkan
5. Cara penyimpanan dan penggunaan obat yang benar

7. Penelaah Kritis Apoteker Klinis

1. Gula darah
2. HBA1C < 7
8. Indikator
3. Tanda tanda Vital Normal

1. Widyati, Dr.M clin.Pharma, Apt praktek farmasi klinik


focus pada Pharmaceutical care, Brilian internasional.
2014
2. Kemenkes, Standar Pelayanan Farmasi no. 58
9. Kepustakaan
Kemenkes RI.2015
3. Dipiro, pharmacotherapy Handbook 9 th, 2015

17

Anda mungkin juga menyukai