Anda di halaman 1dari 51

CASE PRESENTATION

HUBUNGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS


DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS GENUK SEMARANG

Laporan Kesehatan Masyarakat


Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Genuk
Periode Kepaniteraan 26 Agustus 2019 – 26 Oktober 2019

Oleh :
Andini Rizky Budiati
30101407134

Pembimbing :
dr. Rahmi

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS


DENGAN KEPUASAN PELAYANAN PASIEN PUSKESMAS GENUK
SEMARANG
Periode 26 Agustus – 26 Oktober 2019

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Andini Rizky Budiati


30101407134

Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim
penilai Puskesmas Genuk Semarang.
Semarang, 27 September 2019
Disahkan Oleh:

Mengetahui
Kepala Puskesmas Genuk Pembimbing Kepanitraan IKM

Satida F.,S.KM.,M.KES Drs. Purwito Sugeng M.Kes

Pembimbing Puskesmas Genuk Kepala Bagian IKM FK Unissula

dr. Rahmi Dr. Siti Thomas Z., SKM, M.Kes


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan hasil analisis Hubungan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas

(SIMPUS) dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Genuk. Laporan ini disusun

untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka menjalankan Kepaniteraan Klinik

Ilmu Kesehatan Masyarakat. Laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Ibu Satida F, S.KM, M.Kes dan dr. Rahmi, yang telah memberikan bimbingan

dan pelatihan selama kami menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan

Masyarakat di Puskesmas Genuk, Semarang.

2. Drs. Purwito, M. Kes selaku pembimbing Ilmu Kesehatan Masyarakat FK

UNISSULA

3. Dokter, Paramedis, beserta Staf Puskesmas Genuk atas bimbingan dan

kerjasama yang telah diberikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh

dari sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Karena itu penulis

sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan hasil analisis Hubungan

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dengan Kepuasan Pasien di

UPTD Puskesmas Genuk Kota Semarang dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, 27 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................3
DAFTAR ISI......................................................................................................................5
BAB I................................................................................................................................7
PENDAHULUAN.............................................................................................................7
1.2. Latar Belakang....................................................................................................7

1.3. Rumusan masalah............................................................................................11

1.5. Tujuan Khusus.......................................................................................................11

1.6. Manfaat.................................................................................................................12

BAB II.............................................................................................................................13
ANALISA SITUASI.......................................................................................................13
2.1. Cara Pengamatan..............................................................................................13

2.1.1 Tempat Pengamatan.........................................................................................13


2.1.2 Waktu Pengamatan..........................................................................................13
2.3.1 Tujuan Puskesmas...............................................................................................14

2.3.2 Fungsi Puskesmas...............................................................................................14

2.2. Profil Puskesmas Genuk....................................................................................15

2.2.1 Identitas Puskesmas.........................................................................................15


2.2.2 Wilayah Kerja..................................................................................................15
2.3. Analisa Hasil Situasi..........................................................................................16

2.3.3 Struktur Organisasi..........................................................................................19


2.3.2 Persyaratan Perangkat Keras....................................................................20
2.3.3 Sumber Daya Pelaksanaan program SIMPUS..........................................20
2.3.4 Pengendalian SIMPUS.............................................................................20
2.2.2. Evaluasi Pelaksanaan SIMPUS................................................................20
2.3.5 Penilaian Kepuasan Pasien.......................................................................32
2.3.6 Efisiensi dan Efektivitas Pelaksanaan SIMPUS........................................32
BAB III...........................................................................................................................34
PEMBAHASAN.............................................................................................................34
3.1. Daftar Masalah.................................................................................................37

3.2.Prioritas Masalah...................................................................................................37

3.3. Urutan Prioritas Masalah..................................................................................39

BAB IV............................................................................................................................44
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................44
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................44

4.2 Saran......................................................................................................................45
BAB I

PENDAHULUAN

1.2. Latar Belakang

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi

kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan

masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping

memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di

wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Menurut Depkes RI (2004)

puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota

yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di

wilayah kerja (Effendi,2009). Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas

merupakan pelayanan yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif

(pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan

rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada

semua penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur,

sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia (Effendi, 2009).

Menurut PerkenKes No 55/MENKES/PER/III/2013,

Pelayanan puskesmas mengalami kemajuan setiap harinya dan semakin

kompleks, baik dalam pelayanan maupun sumber daya yang dibutuhkan.

Peningkatan peralatan saja tidak cukup, tetapi juga memerlukan manajemen

yang sesuai. Fungsi manajemen yang sering digunakan di Puskesmas

dirumuskan oleh Terry meliputi planning (perencanaan), organizing

(pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), controling


(pengawasan/pengendalian) (Sulaeman, 2009). Oleh karena itu, sistem

informasi sangat diperlukan untuk menunjang manajemen yang sesuai. Karena

manajemen akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh sistem informasi

yang tepat (Thenu, 2016). Sistem informasi merupakan salah satu bentuk

pokok Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang digunakan untuk acuan dalam

penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan penyelenggaraan

pembangunan kesehatan (Depkes, 2004). Puskesmas melaksanakan kegiatan

Proses pemyelenggaraan, pemantauandanpenilaian terhadap rencana kagiatan

yang telah ditetapkan baik rencana upaya wajib maupun pengembangan dalam

mengatasi masalah kesehatan yang adadi wilayahnya. Salah satu bentuk

pemantauan yang dilakukan dengan menggunakan system informasi

manajemen

puskesmas (SIMPUS). SIMPUS adalah suatu tatanan yang menyediakan

informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam

melaksanakan manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya

(Depkes RI, 2004). Sumber informasi SIMPUS salah satunya adalah Sistem

Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).

Beberapa tahun terakhir, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS).

SIMPUS adalah suatu program sistem informasi kesehatan yang menyediakan

informasi tentang segala keadaan kesehatan masyarakat di tingkat puskesmas

mulai dari data orang sakit, bayi lahir, ibu hamil, ketersediaan obat dan

penyuluhan kesehatan masyarakat. Data kunjungan pasien disimpan dan

digunakan untuk pelaporan data pada periode waktu tertentu yang selanjutnya
dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk dilakukan surveilans, guna

menyusun strategi dalam mengatasI masalah kesehatan yang terjadi di wilayah

kerja masing-masing puskesmas.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentang

kebijakan Otonomi Daerah yang mengacu pada Undang-Undang nomor 22

tahun 1999 tentang kesehatan pasal 11 ayat 2 disebutkan bahwa kewenangan

pemerintah dalam bidang kesehatan merupakan salah satu kewenangan wajib

yang harus dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota. Adanya desentralisasi sektor

kesehatan memang sudah merupakan salah satu strategi pembangunan

kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010.

Kepuasan pasien dapat juga diartikan sebagai tingkat perasaan pasien

setelah membandingkan dengan harapannya. Seorang pasien jika merasa puas

dengan nilai yang diberikan oleh jasa pelayanan, sangat besar kemungkinannya

untuk menjadi pelanggan dalam waktu yang lama. Kepuasan pasien merupakan

reaksi perilaku sesudah menerima jasa pelayanan kesehatan. Hal itu

mempengaruhi pengambilan keputusan pemanfaatan ulang yang sifatnya terus-

menerus terhadap pembelian jasa yang sama dan akan mempengaruhi

penyampaian pesan/kesan kepada fihak/orang lain tentang pelayanan kesehatan

yang diberikan.

Tingkat kepuasan pelanggan sangat tergantung pada mutu pelayanan.

Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan erat hubungannya dengan mutu

pelayanan. Pengukuran aspek mutu bermanfaat bagi Puskesmas untuk :

1. Mengetahui mekanisme proses pelayanan.


2. Mengetahui upaya perubahan untuk melakukan perbaikan secara

terus menerus guna memuaskan pelanggan, terutama hal-hal yang

dianggap penting oleh pelanggan.

3. Menentukan upaya perubahan yang dilakukan agar mengarah kepada

perbaikan.

Untuk menilai mutu pelayanan diperlukan standar dan indikator, ada empat jenis

standar yaitu :

1. Standar masukan (input) yang antara lain terdiri dari standar

ketenagaan, peralatan dan sarana.

2. Standar proses atau standar tindakan dimana ditetapkan tata cara atau

prosedur pelayanan baik medis maupun non medis.

3. Standar keluaran (output / performance) atau lazim disebut standar

penampilan berdasarkan serangkaian indikator baik dari segi pemberi

pelayanan maupun pemakainya (pasien).

4. Standar lingkungan/standar organisasi dan manajemen dimana

ditetapkan garis-garis besar kebijakan, pola organisasi dan manajemen

yang harus dipatuhi oleh pemberi pelayanan.

Dalam kenyataannya standar keluaran (performance) lebih mendapatkan

perhatian dari manajemen Puskesmas. Indikator keluaran terdiri dari indikator

subyektif dimana kebenarannya tergantung pada pendapat atau pandangan

pemakai jasa (pasien) misalkan tingkat kepuasan pasien dan indikator obyektif

yang sangat bervariasi antara lain angka kesembuhan pasien, lama hari dirawat,

angka efek samping, angka kecacatan dan angka kematian.


Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membahas

hubungan penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)

dengan kepuasan pasien yang selama ini telah dilaksanakan di Puskesmas

Genuk Semarang karena dalam hal ini SIMPUS penting untuk

mempermudah petugas kesehatan dalam melaporkan kegiatan pelayanan,

dan meningkatkan mutu serta kualitas pelayanan agar dapat meningkatkan

nilai kepuasan pasien terhadap pelayanan Pukesmas.

1.3. Rumusan masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas maka diambil

sebuah rumusan masalah “Bagaimanakah pelaksanaan Sistem Informasi

Manajemen Puskesmas Terhadap Nilai Kepuasan Pasien di Puskesmas

Genuk?”

1.4. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan dari SIMPUS dengan nilai kepuasan pasien

di Puskesmas Genuk Semarang.

1.5. Tujuan Khusus

1.5.1 Untuk memperoleh informasi mengenai perencanaan SIMPUS di

Puskesmas Genuk Semarang.

1.5.2 Untuk memperoleh informasi mengenai pengorganisasian SIMPUS

di Puskesmas Genuk Semarang.

1.5.3 Untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan SIMPUS di

Puskesmas Genuk Semarang.

1.5.4 Untuk memperoleh informasi mengenai pengontrolan SIMPUS di

Puskesmas Genuk Semarang.


1.6. Manfaat

1.6.1. Bagi Dokter Muda

 Mengetahui tentang Sistem Informasi Manajemen Puskesmas

(SIMPUS)

 Mengetahui Pengaruh SIMPUS dengan nilai kepuasan pasien.

1.6.2 Bagi Petugas

 Mempermudah petugas kesehatan untuk pengelolaan dan

peningkatan mutu dalam pelaksanaan SIMPUS


BAB II

ANALISA SITUASI

2.1. Cara Pengamatan

2.1.1 Tempat Pengamatan

Lokasi pengamatan di Puskesmas Genuk Semarang. Jenis penelitian

yang digunakan adalah rancangan penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif melalui teknik in-depth interview (wawancara mendalam) dan

observasi. Informan dalam penelitian ini adalah bagian Sistem Informasi

Manajemen Puskesmas (SIMPUS). Pemilihan informan dilakukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling. Informan yang dipilih adalah

yang mengetahui permasalahan dengan jelas sehingga dapat dipercaya

untuk dapat menjadi sumber data yang baik serta mampu mengemukakan

pendapat secara baik dan benar (Sastroamoro, 2014).

2.1.2 Waktu Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada tanggal 20-23 September 2019 setelah

jam kerja di Puskesmas Genuk Semarang

2.1.3 Karakteristik informan penelitian

No. Informan Umun Kode Jenis kelamin Peran dalam


Administrasi
1. PJ Rekam Medis dan A Perempuan Pengdministrasi rekam
Informasi. medis dan informasi
2. PJ dan Pelaksana B Laki-laki PJ UKP
Loket Pendaftaran
Keterangan :
A : Informan 1 B : Informan 2
2.3 Definisi Puskesmas

Pada Permenkes Nomor 75 tahun 2014 dijelaskan bahwa Puskesmas

adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Untuk

melaksanakan UKM dan UKP, puskesmas harus menyelenggarakan:

a. Manajemen puskesmas

b. Pelayanan kefarmasian

c. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat ; dan

d. Pelayanan laboratorium

2.3.1 Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh

puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan

nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup

sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar

terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Trihono, 2005).

2.3.2 Fungsi Puskesmas

Puskesmas memiliki wilayah kerja yang meliputi satu kecamatan

atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah,

keadaan geografi dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan

pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Untuk perluasan

jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit

pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut puskesmas pembantu


dan puskesmas keliling. Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk

satu juta jiwa atau lebih, wilayah kerja puskesmas dapat meliputi satu

kelurahan. Puskesmas di ibukota kecamatan dengan jumlah penduduk

150.000 jiwa atau lebih, merupakan puskesmas Pembina yang berfungsi

sebagai pusat rujukan bagi puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi

koordinasi (Effendi, 2009).

2.2. Profil Puskesmas Genuk

2.2.1 Identitas Puskesmas

Puskesmas Genuk terletak di wilayah kelurahan Genuksari,

kecamatan Genuk, Kota Semarang.

2.2.2 Wilayah Kerja

Wilayah kerja dari Puskesmas Genuk meliputi 7 (tujuh) wilayah

kelurahan binaan,yaitu :

- Kelurahan Genuksari

Kelurahan Banjardowo

- Kelurahan Trimulyo

- Kelurahan Terboyo Wetan

- Kelurahan Terboyo Kulon

- Kelurahan Gebangsari

- Kelurahan Muktiharjo Lor


2.2.2.1 Visi

Menjadikan Puskesmas Genuk sebagai pusat pelayanan

kesehatan dasar yang profesional menuju masyarakat yang mandiri

untuk hidup sehat.

2.2.2.2 Misi

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas

2. Meningkatan pemberdayaan individu, keluarga, dan

masyarakat beserta lingkungannya agar memiliki kemauan

dan kemampuan untuk hidup sehat.

3. Meningkatkan upaya pencegahan penyakit dan mutu

kesehatan lingkungan dengan melibatkan peran serta

masyarakat.

2.2.2.3 Moto

Ikhlas Melayani Sehat Masyarakatnya.

2.3. Analisa Hasil Situasi

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) merupakan suatu tatanan

atau peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen


puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya (Depkes RI, 1997). Simpus

diharapkan dapat meningkatkan manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna

dan berdayaguna melalui pemanfaatan secara optimal dari sistem pencatatan

pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP). Simpus merupakan prosedur pemrosesan

data berdasarkan teknologi informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual

dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan

efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.

Simpus adalah program sistem informasi kesehatan daerah yang memberikan

informasi tentang segala keadaan kesehatan masyarakat di tingkat PUSKESMAS

mulai dari data diri orang sakit, ketersediaan obat sampai data penyuluhan

kesehatan masyarakat. Latar Belakang penggunaan SIMPUS adalah belum adanya

ke-validan data (mengenai orang sakit, penyakit, bumil, dll dalam wilayah suatu

puskesmas), Memperbaiki pengumpulan data di Puskesmas, guna laporan ke

Dinas Kesehatan Kabupaten, memasuki Era Otonomi Daerah mutlak diperlukan

Informasi yang tepat, akurat dan up to date berkenaan dengan data orang sakit,

ketersediaan obat, jumlah ibu hamil, masalah imunisasi dll.

2.3.1 Tujuan SIMPUS

a. Umum:

Meningkatkan manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna

dan berdaya-guna, melalui pemanfaatan secara optimal data Sistem

Pencatatan dan Pelaporan Terpadu (SP2TP).

b. Khusus:

1) Sebagai dasar penyusunan PTP


2) Sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok

Puskesmas

3) Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

program di puskesmas

4) Sebagai bahan laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota

5) Sumber Informasi bagi lintas-sektoral terkait

2.3.2 Perencanaan

Puskesmas sudah membuat berbagai upaya kesehatan perorangan

dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas

penyelenggaraan Puskesmas, namun hal ini perlu ditunjang oleh

manajeman Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah

rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan

luaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis

yang dilaksanakan oleh Puskesmas membentuk fungsi-fungsi

manajeman. Fungsi manajemen tersebut yang menjadikan puskesmas

menjadi lebih baik dalam kebijakan, program maupun konsepnya. Dalam

KEPMENKES RI No. 128 tahun 2004 dinyatakan bahwa fungsi

Puskesmas dibagi menjadi tiga fungsi utama: Pertama, sebagai

penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) primer ditingkat

pertama di wilayahnya; Kedua, sebagai pusat penyedia data dan

informasi kesehatan di wilayah kerjanya sekaligus dikaitkan dengan

perannya sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di

wilayahnya, dan; Ketiga, sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan

Perorangan (UKP) primer/tingkat pertama yang berkualitas dan


berorientasi pada pengguna layanannya. Artinya, upaya kesehatan di

Puskesmas dipilah dalam dua kategori yakni Pertama, pusat pelayanan

kesehatan masyarakat primer yakni puskesmas sebagai pemberi layanan

promotif dan preventif dengan sasaran kelompok dan masyarakat untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, dan;

Kedua, Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan perseorangan

primer dimana peran Puskesmas sebagai kontak pertama pada pelayanan

kesehatan formal dan penakis rujukan sesuai dengan standard pelayanan

medik.

2.3.3 Struktur Organisasi

Di Puskesmas Genuk terdapat tim khusus yang menangani bagian

tata usaha dengan kepala puskesmas sebagai penanggung jawab.

Struktur organisasi dan pembagian tugas untuk bagian tata usaha di

Puskesmas Genuk sudah baik, setiap petugas memegang tanggung

jawab sesuai tugas dan perannya masing-masing, mulai dari koordinator

hingga pelaksana, semua sudah diatur dan terstruktur dengan baik dan

hampir semua anggota di bagian tata usaha dapat melengkapi pekerjaan

satu dengan yang lain sehingga untuk bagian tata usaha tidak ada

masalah

Struktur organisasi dalam program SIMPUS sendiri tidak ada di

Puskesmas Genuk, akan tetapi penanggung jawab sistem informasi

sudah ada. Apabila ada kendala dalam pengoperasian SIMPUS, petugas

akan konsultasi kepada penanggung jawab atau koordinator SIMPUS.


2.3.2 Persyaratan Perangkat Keras

Untuk perangkat keras di Puskesmas Genuk sudah sesusai dengan

rekomendasi untuk program SIMPUS dengan jumlah perangkat keras

sudah memenuhi kriteria yaitu satu perangkat komputer untuk setiap

petugas yang bertugas mengisi SIMPUS yaitu petugas loket, petugas

rekam medis, petugas bagian farmasi, dan petugas bagian pelayanan

di KIA, MTBS, Gigi, dan Poli Umum.

2.3.3 Sumber Daya Pelaksanaan program SIMPUS

Semua petugas di bagian loket, petugas rekam medis, farmasi dan

pelayanan seperti KIA, MTBS, Gigi, dan poli umum wajib mengetahui

cara menggunakan program SIMPUS. Tidak ada syarat khusus bagi

petugas dalam pelaksaan SIMPUS. Yang terpenting, petugas paham

mengenai pengoperasian komputer, untuk mempermudah dalam

pengisian SIMPUS dan tidak menghambat pelayanan pasien.

2.3.4 Pengendalian SIMPUS

Untuk pengendalian SIMPUS sudah ada SOP yang mengatur

tentang pelaksanaan dan alur pengisian SIMPUS di Puskesmas Genuk.

Akan tetapi, pada bulan Februari 2019 program SIMPUS diperbarui

dan belum ada SOP untuk pelaksanaan dan pengisian SIMPUS yang

baru ini.
2.2.2. Evaluasi Pelaksanaan SIMPUS

Pelaksanaan SIMPUS di Puskesmas Genuk dievaluasi setiap bulan.

Pelaporan data dilakukan sebelum akhir bulan dengan data yang

dilaporkan disesuaikan pada masing-masing bagian. Terdapat feed back

dari koordinator bagiam SIMPUS di Puskesmas Genuk dan Dinas

Kesehatan Kota Semarang.


Memasukkan Data SIMPUS adalah sebagai berikut:

STANDAR OPERASIONAL Nomor Dokumen:

PROSEDUR
Tanggal Terbit:
(SOP)

Nomor Revisi: 00
Puskesmas
PELAYANAN SISTEM INFORMASI Halaman: 1/6
Genuk
PUSKESMAS (SIMPUS)
Disetujui oleh Disahkan oleh Kepala Puskesmas

Koordinator SIMPUS Genuk

Shofiati, A.Md.PK Satida F, S.KM, M.Kes

NIP. 19781219 200604 2 002 NIP. 19660514 198803 2 014


DEFINISI SIMPUS adalah suatu tatanan sistem yang menyediakan informasi

untuk membantu proses manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran

kegiatannya.
TUJUAN 1. Sebagai dasar penyusunan RTP (Rencana Tahunan Puskesmas)

khususnya data sepuluh besar penyakit dan laporan kunjungan rawat

jalan.

2. Sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok

Puskesmas khususnya program pengobatan

3. Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

program Puskesmas khususnya program pengobatan


4. Sebagai bahan laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Koordinator SIMPUS dan petugas dari klinik pengobatan, KIA

PETUGAS (Kesehatan Ibu dan Anak) / KB (Keluarga Berencana), MTBS

(Manajemen Terpadu Balita Sakit) dan Gigi


PERALATAN 1. Meja dan kursi petugas

2. Instalasi jaringan komputer

3. Peralatan komputer lengkap


PROSEDUR Persiapan

Siapkan komputer, yaitu:

1. Hidupkan stavolt, dengan cara menekan tombol power stavolt pada

posisi “On”.

2. Hidupkan CPU dengan cara menekan tombol power CPU pada

posisi “On”.

3. Hidupkan monitor dengan cara menekan tombol power pada posisi

“On”.

4. Buka progam SIMPUS dengan cara klik 2 X pada iconSIMPUS,

tunggu beberapa saat, setelah muncul menu pilihan. Program siap

dipergunakan untuk mencari nomor indek pasien.

Pelaksanaan

1. Loket Pendaftaran

a. Pasien baru

1) Buka SIMPUS, klik Registrasi Pasien

2) Isi data pasien sesuai rekam medik, terdiri dari tanggal

sekarang, nomor registrasi, NIK, nama, nama KK, alamat

lengkap, kode puskesmas, tempat dan tanggal lahir, jenis


kelamin, golongan darah, status pasien (lama, baru), cara bayar

(Umum bayar, Umum gratis, Jamkesmas, Jamkesmaskot,

ASKES, BPJS), nomor asuransi (untuk pengguna Jamkesmas,

ASKES, BPJS), dan pekerjaan.

3) Selesai, tekan Proses (untuk disimpan)

b. Pasien yang tidak membawa kartu berobat

1) Buka SIMPUS, klik Info Pasien

2) Pada kolom pencarian dengan Nama KK dan Kode Kelurahan,

masukkan data pasien, maka akan muncul nomer register

pasien sehingga pasien dapat didaftarkan.

c. Paien lama yang membawa kartu berobat

d. Pasien lama, pasien baru selesai registrasi, atau pasien yang tidak

membawa kartu berobat

1) Buka SIMPUS, klik Info Pasien

2) Masukkan nomor registrasi, klik Cari

3) Pada Hasil Pencarian Pasien, pilih Edit lalu ubah status pasien

(lama, baru), pilih Poli, Cara Bayar dan Tanggal Kunjungan

4) Klik Catat Kunjungan, klik OK

5) Untuk pengguna Jamkesmas, ASKES, BPJS, catat kunjungan

pasien pada BPJS Kesehatan secara online dengan

memasukkan nomor asuransi, klik Simpan

e. Petugas mendistribusikan rekam medik yang telah didaftarkan di

loket ke masing-masing klinik di Puskesmas Genuk

2. Klinik Umum
a. Setelah selesai pelayanan pasien, buka SIMPUS, klik Catatan

Medik. Isi data pasien sesuai rekam medik

b. Masukkan tanggal kunjungan pasien, pilih klinik umum, dan klik

Askep

c. Pilih nama pasien, masukkan tinggi badan, berat badan, tekanan

darah dan hasil anamnesa

d. Selesai, tekan Simpan

e. Klik Catatan Medik

f. Masukkan tanggal kunjungan pasien, pilih klinik umum, dan klik

CM

g. Pilih nama pasien, masukkan anamnesa, masukkan pemeriksaan

fisik, pada kolom diagnosis masukkan kode penyakit, masukkan

kode tindakan pada kolom yang disediakan (bila ada), pilih nama

pemeriksa, dan pada kolom dirujuk masukkan Ya (bila akan

dirujuk, isikan nama Rumah Sakit yang dituju, Rawat Inap

Puskesmas), laboratorium atau Tidak (bila tidak akan dirujuk)

h. Masukkan status penderita (baru, lama, kasus)

i. Selesai, tekan Simpan

j. Antarkan kembali rekam medik ke petugas loket untuk disimpan

3. Klinik Gigi

a. Setelah selesai pelayanan pasien, buka SIMPUS, klik Catatan

Medik. Isi data pasien sesuai rekam medik

b. Masukkan tanggal kunjungan pasien, pilih Klinik Gigi, dan klik


CM

c. Pilih nama pasien, masukkan anamnesa, masukkan pemeriksaan

fisik dan pada kolom diagnosis masukkan kode penyakit

d. Pada kolom tindakan, lihat kode tindakan gigi dan masukkan

kode tindakan pada kolom yang disediakan (maksimal 3 tindakan)

dengan posisi gigi yang akan dilakukan tindakan dan bila terdapat

tindakan khusus seperti Oklusi, Tonus Palatinus, Tonus

Mandibularis, Tipe Palatum, Supernumerary, Diastema Sentral

atau Anomali Lain dapat diisi pada kolom yang disediakan

e. Masukkan pilih nama pemeriksa

f. Pada kolom dirujuk masukkan Ya (bila akan dirujuk, isikan nama

Rumah Sakit yang dituju, Rawat Inap Puskesmas) atau Tidak (bila

tidak akan dirujuk)

g. Masukkan status penderita (baru, lama, kasus)

h. Selesai, tekan Simpan

k. Antarkan kembali rekam medik ke petugas loket untuk disimpan

4. Klinik MTBS

a. Setelah selesai pelayanan pasien, buka SIMPUS, klik Catatan

Medik. Isi data pasien sesuai rekam medik

b. Masukkan tanggal kunjungan pasien, pilih Klinik MTBS, dan klik

CM

c. Masukkan BB/TB dan Tekanan Darah pasien

d. Pilih nama pasien, masukkan anamnesa, masukkan pemeriksaan

fisik dan masukkan kode tindakan pada kolom yang disediakan


(bila ada)

e. Pilih Status Gizi, masukkan data pada Status Gizi Bayi dan Balita

sesuai dengan keperluan pemeriksaan pasien

- Nomor register

- Jenis kunjungan

- Lingkar kepala

- Sakit, klasifikasi sakit dilakukan setelah mendapatkan hasil

pemeriksaan dari klinik pengobatan (rujuk ke klinik

pengobatan)

- Meninggal

- Pemberian vitamin A

- Diberi ASI eksklusif selama 6 bulan

- Pemberian Vitamin K1

- Pemberian Fe

- Pemberian Oralit

- Imunisasi

- Kode diagnosis

f. Pilih nama pemeriksa

g. Pada kolom dirujuk masukkan Ya (bila akan dirujuk, isikan nama

Rumah Sakit yang dituju, Rawat Inap) atau Tidak (bila tidak akan

dirujuk)

h. Masukkan status penderita (baru, lama, kasus)


i. Selesai, tekan Simpan

l. Antarkan kembali rekam medik ke petugas loket untuk disimpan

5. Klinik KIA/KB

a. Setelah selesai pelayanan pasien, buka SIMPUS, klik Catatan

Medik. Isi data pasien sesuai rekam medik

b. Masukkan tanggal kunjungan pasien, pilih Klinik KIA, dan klik

CM

c. Masukkan BB/TB dan Tekanan Darah pasien,

d. Pilih nama pasien, masukkan anamnesa, masukkan pemeriksaan

fisik dan masukkan kode tindakan pada kolom yang disediakan

(bila ada)

e. Pilih keperluan pemeriksaan KIA/KB (Status Gizi, Pemeriksaan

Kehamilan, Persalinan, dan Konseling KB)

f. Bila pilih Pemeriksaan Kehamilan, masukkan data pada

Pemeriksaan Kehamilan sesuai dengan keperluan pemeriksaan

pasien

- Nomor register

- Tanggal haid terakhir

- Kadar Hb

- Kehamilan ke

- Kunjungan ke

- Usia kehamilan

- Deteksi dini

- Deteksi oleh
- Jumlah paritas

- Jarak kehamilan

- Pemberian tablet Fe

- LILA

- Kode diagnosis

- Imunisasi

- Piih nama pemeriksa

- Pada kolom dirujuk masukkan Ya (bila akan dirujukm isikan

nama Rumah Sakit yang dituju, Rwat Inap Puskesmas),

Laboratorium atau Tidak (bila tidak akan dirujuk)

- Masukkan status penderita (baru, lama, kasus)

- Selesai, tekan Simpan

g. Bila pilih Persalinan, masukkan data pada Persalinan sesuai

dengan keperluan pemeriksaan pasien

- Nomor register

- Kondisi persalinan

- Kadar Hb

- Kunjungan nifas ke

- Pemberian vitamin A

- Pemberian Fe

- Penolong persalinan

- Tempat persalinan

- Jenis persalinan

- Jenis kelamin
- Jenis tindakan

- Jenis kelamin bayi

- Kondisi bayi

- Kelainan / sebab

- Berat bayi lahir

- Panjang bayi lahir

- Kode diagnosis

- Pilih nama pemeriksa

- Pada kolom dirujuk masukkan Ya (bila akan dirujuk, isikan

nama Rumah Sakit yang dituju, Rawat Inap Puskesmas),

Laboratorium atau Tidak (bila tidak akan dirujuk)

- Masukkan status pasien (baru, lama, kasus)

- Selesai, tekan Simpan

h. Bila pilih KB, masukkan data pada konseling KB sesuai dengan

keperluan pemeriksaan pasien

- Nomor register

- Alkon sekarang

- Alkon sebelumnya

- Efek samping yang dialami

- Kegagalan

- Drop out

- Komplikasi

- Kode diagnosis

- Pilih nama pemeriksa


- Pada kolom dirujuk masukkan Ya (bila akan dirujuk, isikan

nama Rumah Sakit yang dituju ) atau Tidak (bila tidak akan

dirujuk)

- Masukkan status penderita (baru / lama / kasus)

- Selesai, tekan Simpan

i. Antarkan kembali rekam medik ke petugas loket untuk disimpan

Penutupan

Matikan computer

1. Keluar dari Program SIMPUS, dengan cara tekan tanda “x” pada

pojok SIMPUS

2. Keluar dari komputer dengan cara klik icon start menu yang berada

di pojok kiri bawah layar monitor, kemudian klik tulisan shut down /

turn off, tunggu sampai muncul tulisan OK, klik tulisan OK, tunggu

beberapa menit sampai CPU mati.

3. Matikan monitor dengan cara menekan tombol power pada monitor

ke posisi “Off”

4. Matikan stavolt dengan cara menekan tombol power stavolt pada

posisi “Off”

5. Putuskan hubungan computer dengan sumber listrik PLN dari stop

kontrak / sumber listrik PLN.

Evaluasi

1. Petugas SIMPUS membuat Laporan Kunjungan Harian, Laporan

Kunjungan Bulanan dan Data Sepuluh Besar Penyakit


UNIT TERKAIT Loket, Klinik Umum, KIA/KB, MTBS dan Gigi
Referensi Depkes RI. Pedoman Sistem Informasi Manajemen Puskesmas. Jakarta:

Depkes RI. 1997

2.3.5 Penilaian Kepuasan Pasien.

Penilaian kepuasan pasien di Puskesmas Genuk dilakukan selama

selama 10 hari (dengan 100 koin per bagian) dan dicatat serta dilaporkan

tiap bulannya, survey kepuasan pasien dilakukan dengan cara

memberikan koin kepuasan pasien dan dilakukan penjelasan agar pasien

dapat memilih untuk memasukan koin tersebut kedalam kotak “Puas”

atau “Tidak puas” yang sudah disediakan setelah pemberian pelayanan,

sehingga pasien dapat memilih sendiri dan menilai pelayanan yang ada di

Puskesmas Genuk dengan survey tersebut. Penilaian kepuasan pasien

dapat dipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan oleh petugas pada

masing-masing bagian serta kecepatan pelayanan yang didasarkan oleh

pengoperasian menggunakan SIMPUS.

2.3.6 Efisiensi dan Efektivitas Pelaksanaan SIMPUS

Pelayanan di Puskesmas Genuk dengan menggunakan SIMPUS

terhadap nilai kepuasan pasien ada keuntungan dan kendala yang

dialami oleh petugas. Keuntungannya adalah mempermudah dan

mempercepat petugas dalam memasukan data pasien sehingga waktu

pelayanan lebih cepat dan singkat. Akan tetapi dalam pelaksanaannya

ditemukan beberapa kendala seperti masalah koneksi internet yang

tidak stabil juga menjadi kendala dalam ketepatan waktu input data, jika

mati listrik tidak memungkinkan dalam penggunaan computer, sumner


daya belum mahir, system SIMPUS masih belum sempurna masih

dalam tahap pengembangan. Adanya double entry di SIMPUS dan

catatan medis juga berisiko tidak lengkapnya data yang diinput.


BAB III

PEMBAHASAN

Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang komprehensif

memerlukan adanya suatu sistem informasi yang valid, up to date, dandapat

dipertanggung jawabkan karena informasi yang dihasilkan akan menjadi dasar dan

acuan untuk mengambil keputusan dan menjalankan program-program pelayanan.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun 2014 menyebutkan bahwa setiap

puskesmas wajib mengadakan kegiatan sistem informasi puskesmas yang

diselenggarakan secara elektronik atau non elektronik.

Dalam Perencaan Puskesmas sudah membuat berbagai upaya kesehatan

perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas

penyelenggaraan Puskesmas, dan perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas

yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara

sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.

Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas membentuk

fungsi-fungsi manajeman. Fungsi manajemen tersebut yang menjadikan

puskesmas menjadi lebih baik dalam kebijakan, program maupun konsepnya.

Dalam KEPMENKES RI No. 128 tahun 2004 dinyatakan bahwa fungsi

Puskesmas dibagi menjadi tiga fungsi utama: Pertama, sebagai penyelenggara

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM); Kedua, sebagai pusat penyedia data dan

informasi kesehatan di wilayah kerjanya sekaligus dikaitkan dengan perannya


sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di wilayahnya, dan;

Ketiga, sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).

Struktur Organisasi di Puskesmas Genuk terdapat tim khusus yang menangani

bagian tata usaha dengan kepala puskesmas sebagai penanggung jawab. Struktur

organisasi dan pembagian tugas untuk bagian tata usaha di Puskesmas Genuk

sudah baik, setiap petugas memegang tanggung jawab sesuai tugas dan perannya

masing-masing, mulai dari koordinator hingga pelaksana, semua sudah diatur dan

terstruktur dengan baik dan hampir semua anggota di bagian tata usaha dapat

melengkapi pekerjaan satu dengan yang lain sehingga untuk bagian tata usaha

tidak ada masalah.

Pelaksanaan program SIMPUS semua petugas di bagian loket, petugas rekam

medis, farmasi dan pelayanan seperti KIA, MTBS, Gigi, dan poli umum wajib

mengetahui cara menggunakan program SIMPUS. Tidak ada syarat khusus bagi

petugas dalam pelaksaan SIMPUS. Yang terpenting, petugas paham mengenai

pengoperasian komputer, untuk mempermudah dalam pengisian SIMPUS dan

tidak menghambat pelayanan pasien.

Mengikuti Permenkes No. 75 tahun 2014 dan pencanangan dari Dinas

Kesehatan Kota Semarang Puskesmas Genuk telah menjalankan sistem informasi

puskesmas menggunakan aplikasi SIMPUS online dimulai sejak tahun 2005.

Suatu data akan menjadi informasi yang valid dan up to date bila diproses dengan

cepat dan tepat.

Pelaksanaan SIMPUS di Puskesmas Genuk dievaluasi setiap bulan. Pelaporan

data dilakukan sebelum akhir bulan dengan data yang dilaporkan disesuaikan pada
masing-masing bagian. Terdapat feed back dari koordinator bagiam SIMPUS di

Puskesmas Genuk dan Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Untuk penilaian kepuasan pasien di puskesmas Genuk sendiri yang didapatkan

selama bulan Januari – Agustus 2019 terdapat kestabilan angka hasil yang

menunjukan bahwa pelanggan atau pasien puas terhadap pelayanan yang ada di

puskesmas Genuk. Hal ini dibuktikan dengan laporan rekapan kepuasan

pelanggan selama bulan Januari – Agustus 2019 pada masing-masing bagian.

JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGT


P P P P P P
TI TI TI TI TI TI TI TI
U U U U U U PU PU
D D D D D D D D
A A A A A A AS AS
AK AK AK AK AK AK AK AK
S S S S S S
BP
80 20 80 20 75 25 75 25 96 4 90 10 90 10 92 8
UM
% % % % % % % % % % % % % % % %
UM
LOK 70 30 90 10 73 27 76 24 92 8 94 6 94 6 96 4
ET % % % % % % % % % % % % % % % %
80 20 78 22 78 22 80 20 96 4 98 2 98 2 96 4
KIA
% % % % % % % % % % % % % % % %
MTB 70 30 70 30 69 31 76 24 94 6 77 23 94 6 88 12
S % % % % % % % % % % % % % % % %
90 10 83 17 78 22 73 27 75 25 80 20 98 2 97 3
GIGI
% % % % % % % % % % % % % % % %
90 10 79 21 70 30 80 20 80 20 88 12 76 24 85 25
LAB
% % % % % % % % % % % % % % % %
OBA 80 20 85 15 72 28 72 28 76 24 98 2 89 11 90 10
T % % % % % % % % % % % % % % % %
3.1. Daftar Masalah

a. Listrik mati.
b. Gangguan kinerja perangkat keras.
c. Server SIMPUS yang belum stabil
d. Input data pasien rujukan internal belum otomatis

3.2.Prioritas Masalah

Permasalahan yang teridentifikasi tersebut kemudian ditentukan prioritas

masalahnya dengan menggunakan metode Hanlon kualitatif dengan

3Kelompok kriteria :

1. Kelompok kriteria U : Mendesak (Urgency)


Pertimbangan ini dari aspek waktu, masih dapat ditunda atau harus

segera ditanggulangi. Semakin pendek tenggang waktunya, semakin

mendesak untuk ditanggulangi.


2. Kelompok Kriteria S : Kegawatan (Seriousness)
Besarnya akibat atau kerugian yang dinyatakan dalam besaran

kuantitatif berapa rupiah, orang dll.


3. Kelompok Kriteria G : Perkembangan (Growth)
Kecenderungan atau perkembangan akibat dari suatu

permasalahan. Semakin berkembang masalah, semakin diprioritaskan.

TABEL URGENCY

NO PERMASALAHAN NILAI SKOR U


1 Backap listrik mati 1
2 Gangguan kinerja perangkat keras 3
3 Server belum stabil 2

37
4 Input data pasien rujukan internal belum otomatis 4

SERIOUSNESS

NO PERMASALAHAN NILAI SKOR S


1 Backap listrik mati 1
2 Gangguan kinerja perangkat keras 3
3 Server belum stabil 2

4 Input data pasien rujukan internal belum otomatis 4

GROWTH

NO PERMASALAHAN NILAI SKOR G


1 Backap listrik mati 1
2 Gangguan kinerja perangkat keras 3
3 Server belum stabil 2
4. Input data pasien rujukan internal belum otomatis 4

TOTAL TABEL USG

TOTA PRIORITA
No Permasalahan U S G
L S
1 Backap listrik mati 1 1 1 3 I
2 Gangguan kinerja perangkat keras 3 3 3 9 III
3 Server belum stabil 2 2 2 6 II
Input data pasien rujukan internal
4 4 4 4 12 IV
belum otomatis

3.3. Urutan Prioritas Masalah

38
1. Backap listrik mati
2. Server belum stabil
3. Gangguan kinerja perangkat keras
4. Input data pasien rujukan internal belum otomatis

39
Analisis kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan Fishbone Analysis:

MAN MONEY METHODE

Tenaga kesehatan, Kurangnya anggaran Memberikan pelatihan


Seluruh petugas di untuk sarana prasarana mengenai pengoprasian secara
puskesmas Genuk manual,sehingga petugas
memiliki keahlian dalam
backap listrik mati
Kurangnya efisiensi
manajemen backap
listrik di puskesmas
Genuk sehingga
pelayanan kurang
SDM maksimal
Genset -

MACHINE MATERIAL MARKET

40
Tabel 3.7 Tabel Plan of Action

Tolak ukur
Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Pendanaan Metode Tolak ukur hasil
proses
Pedoman Menghindari Meningkatk Puskesmas Seluruh September - Memberikan Kehadiran Petugas
pengoprasian kesalahan an kualitas Genuk petugas di 2019 pelatihan seluruh puskesmas Genuk
Genset jika oprasional SDM puskesmas mengenai petugas mengetahui
aliran listrik Genset yang sehingga Genuk pengoprasian puskesmas pengoprasian
tidak baik dapat petugas secara manual Genuk Genset dengan
mengganggu mengetahui sehingga seluruh baik
pelayanan prosedur petugas memiliki
Puskesmas pengoprasia keahlian dalam
n Genset mengatasi
dengan baik backap listrik
mati di
puskesmas
Genuk

41
Melakukan Menghindari Kepala Puskesmas Petugas September - Mengajukan Tidak ada Lambatnya
advokasi resiko Dinas Genuk pelayanan 2019 pendanaan ke koneksi wi-fi kecepatan koneksi
untuk kegagalan dan Kesehatan Pemerintah yang lambat internet tidak lagi
meningkatka keterlambatan Daerah menghambat
n kualitas input data saat pelayanan
server pelayanan kesehatan di
puskesmas

42
Melakukan Agar tidak Kepala Puskesmas Petugas September -  Petugas lebih Proses Tidak ada kendala
advokasi terjadi duplikasi Dinas Genuk Puskesmas 2019 teliti dan detail pendaftaran dalam
untuk rekam medis Kesehatan Genuk mengidentifika pasien pengoprasian
memperbaiki si identitas dipastikan perangkat keras
perangkat pasien menggunaka
keras yang  Pasien n nomor KK
ada di membawa sesuai
puskesmas kartu identitas identitas
Genuk saat pasien.
pendaftaran di
puskesmas.

Melakukan Agar tidak Kepala Puskesmas Petugas September -  Mengajukan Input data Input data pasien
advokasi terjadi Dinas Genuk Puskesmas 2019 saran kepada pasien rujukan internal
untuk pengulangan Kesehatan Genuk pemerintah rujukan otomatis
memperbaiki penginputan daerah internal
kinerja data pasien otomatis
SIMPUS sehingga
untuk memperlambat
penginputan pelayanan.
data pasien
rujukan
internal.

43
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Perencanaan SIMPUS di Puskesmas Genuk Semarang terdiri dari SDM

yang cukup terpenuhi

4.1.2 Pengorganisasian SIMPUS di Puskesmas Genuk Semarang terdapat

koordinator dan penanggunjawab

4.1.3 Pelaksanaan SIMPUS di Puskesmas Genuk Semarang sudah memenuhi

syarat PERMENKES REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014

yaitu:

(1) Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi

Puskesmas.

(2) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat diselenggarakan secara eletronik atau non elektronik.

(3) Sistem informasi Puskesmas paling sedikit mencakup:

a. pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya;

b. survei lapangan;

c. laporan lintas sektor terkait; dan

d. laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.

44
4.2 Saran

Dilakukan advokasi untuk penambahan perangkat keras dan perbaikan

perangkat keras secara berkala di Puskesmas Genuk agar pelayanan menjadi

lebih cepat, tepat, efektif dan efisien sehingga dapat meningkatan mutu

pelayanan dan nilai kepuasan pasien di Puskesmas Genuk Semarang.

45
BAB V

PENUTUP

Demikianlah laporan dan pembahasan mengenai pengaruh SIMPUS

terhada nilai kepuasan pasien. Kami menyadari bahwa kegiatan ini sangat penting

dan bermanfaat bagi para calon dokter, karena dokter juga berperan sebagai

manajer.

Akhir kata kami berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan masukan

dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Puskesmas Genuk.

46
DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 75 Tahun 2014 Pusat Kesehatan Masyarakat. Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta.

Republik Indonesia. 2014. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46

Tahun 2014 Sistem Informasi Kesehatan. Jakarta

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang

Puskesmas

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang

Pedoman Managemen Puskesmas

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2014 tentang Sistem

Informasi Kesehatan

Perwira, Chandra. 2012. Manakemen Puskesmas ( Studi Kasus: Puskesmas

Ngawen Dan Puskesmas Jogonalan Kabupaten Klaten). Journal of

Informatics and Technology. Vol 1(3), p 15-30

Menkes RI. 2008. Peraturan Menteri KesehatanRI Nomor

269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.

Sastroasmoro, S. 2014. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta :

Sagung Seto

Sulaeman, Endang Sutisna. 2009. Manajemen Kesehatan Teori dan Praktik di

Puskesmas. Surakarta : UNS Press

47
Lampiran
Lampiran 1. Pedoman wawancara
 Sejak kapan SIMPUS dilaksanakan di Puskesmas Genuk?

 Berapa jumlah petugas administrasi dan informasi? Apakah sudah

memenuhi?

 Bagaimana struktur organisasi terkait pelaksanaan SIMPUS?

 Siapa sajakah yang bertugas menginput data simpus?

 Bagaimana proses penilaian kepuasan pasien?

 Sarana apa yang digunakan untuk menilai kepuasan pasien?

 Faktor apa saja yang mempengaruhi penilaian kepuasan pasien?

 Selama pelaksanaan simpus apakah ada kendala dan hambatan yang

dihadapi ?
 Apakah terdapat pelatihan berkala terhadap pengisian dan input

simpus?

 Apakah terdapat evaluasi terkait pengisian data pada SIMPUS?

Lampiran 2. Pedoman wawancara

Pertanyaan UI 1 UI 2
Sejak kapan digunakan Sejak kurang Sejak 2015.

SIMPUS di puskesmas lebih 2015, dan

Genuk ? diperbaharui

tahun 2019.

48
Berapa jumlah petugas 1 orang, dan 1 orang

administrasi dan dibantu 3 orang

informasi? lainnya
Apakah sudah

memenuhi kriteria?

Bagaimana proses Dilakukan survey kepuasan pasien pada masing-

penilaian kepuasan masing bagian, seperti BP Umum, KIA/KB, MTBS,

pasien? Loket, dan lain-lain menggunakan koin yang

dimasukan kedalam kotak kepuasan pasien, pasien

dapat memilih dan menilai sendiri.


Sarana apa yang Dengan kotak kepuasan pasien dan diisi dengan koin

digunakan pada kepuasan pasien.

penilaian kepuasan

pasien?

Faktor apa saja yang Perlakuan Pelayanan yang diberikan oleh

mempengaruhi petugas, dan masing-masing bagian.

penilaian kepuasan kecepatan

pasien? penggunaan

SIMPUS di

masing-masing

ruangan

Lampiran 3. Dokumentasi

49
Ruang Loket. Kotak penilaian kepuasan pasien.

Koin kepuasan pasien Ruang tunggu pasien.

50
Wawancara Wawancara

51

Anda mungkin juga menyukai