Anda di halaman 1dari 10

PERILAKU CARING

( CARING DALAM KEPERAWATAN )

OLEH

KELOMPOK I

1. Nursia Ambari 9. Prisilia Ruban


2. Thony Karmonyanan 10. Kenny Efruan
3. Anggraini Rahakbauw 11. Natalia Dessy Yanwarin
4. Darmawati Renwarin 12. Anita Latuconsina
5. Cristin Jamlean 13. Latif Renoat
6. 14. Arwan Katmas
7. Martina Yanwarin 15. Abdul L Tatroman
8. Elisabeth Buiswarin 16. Yohakim Kirwelakubun

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIAN KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
penyertaan dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah mengenai salah satu atribut dalam caring yaitu hati
nurani (Conscience).

Dalam makalah ini penulis mecoba untuk menjelaskan dan membahas


mengenai apa itu hati nurani, bagaimana ciri – cirinya, bagaimana penerapan
dalam asuhan keperawatan, dan bagaimana cara untuk menumbuhkan atribut
ini. Dan pada akhir makalah ini penulis menarik beberapa kesimpulan dari
bahasan tersebut diatas.

Penulis sudah berusaha menyampaikan penjelasan dan pembahasan


dengan usaha yang terbaik. Seperti salah satu pepatah yang sudah begitu
akrab di telinga yaitu “tak ada gading yang tak retak”, begitu pula dengan
makalah ini tentunya masih banyak kekurangan. Maka dari itu besar harapan
penulis untuk adanya kritik dan saran dari pembaca, sehingga akhirnya dapat
menjadi bahan kajian dan masukan. Penulis juga mengucapak permohonan
maaf apabila terdapat salah kata, salah arti maupun kesalahan yang lain dalam
penulisan makalah ini. Terimakasih.

Tual, 26 September 2019

Penulis
BAB I
PEMBUKAAN
I. Latar Belakang

Dengan kemajuan peradaban dan teknologi yang berimbas pada


semakin meningkatnya kebutuhan manusia baik dalam segi
sandang, pangan, papan terlebih dari segi kebutuhan akan
pelayanan kesehatan yang ideal menurut kebutuhan masyarakat,
maka perawat sebagai sub sistem dan termasuk bagian terpenting
dalam suatu pelayanan kesehatan dituntut untuk menjadi pribadi
yang unggul dan profesional bukan saja dari segi keilmuan dan
kognitif namun lebih dari itu dalam bidang spiritualitas serta caring.

Caring merupakan Roh serta kekuatan tersendiri untuk


menunjang kesuksesan ataupun keberhasilan suatu asuhan
keperawatan terhadap klien. Perawat harus mampu bertanggung
jawab utnuk memberikan asuhan keperawatan yang holistik
mencangkup biopsikososial – spiritual terhadap pasien. Untuk itu
caring merupakan hal terpenting yang harus mampu diaplikasikan
dalam asuhan keperawatan tersebut. Adapun caring ini memiliki
atribut, secara khusus salah satu atribut caring yaitu hati nurani
(Conscience). Hati nurani adalah tahapan awal untuk menentukan
tindakan selanjutnya.
Maka dari itu penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas
Hati nurani (Conscience) sesuai yang telah di intisarikan dari
berbagai sumber. Harapannya, penulisan makalah ini adalah untuk
membahas hati nurani sebagai salah satu atribut caring tersebut
secara jelas dan memadai.
II. Rumusan Masalah
1. Apa arti Atribut Caring Conscience?
2. Bagaimana Karakter atau cirri-ciri Nilai Atribut Caring Conscience?
3. Bagaimana Penerapan Atribut Caring Conscience dalam perlaku
kehidupan sehari-hari dan dalam asuhan keperawatan?
4. Bagaimana Cara Anda menumbuh kembangkan atribut Caring
dalam posisi sebagai mahasiswa keperawatan?

III. Tujuan
1. Mengetahui arti Atribut Caring Conscience dalam dunia
Keperawatan.
2. Memahami cirri-ciri yang terdapat pada atribut Caring Conscience
3. Menumbuh kembangkan karakter perawat dalam diri Mahasiswa
perawat dalam perilaku sehari-hari.
4. Melakukan conscience dalam kehidupan sebagai mahasiswa
perawat.
BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian
Caring adalah inti dari profesi keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan yang baik bagi klien, dan perpsepsi adalah salah
satu factor terbentuknya sikap dan perilaku dan juga penginterpretasian
individu terhadap sesuatu yang di amati. Caring merupakan inti dari
keperawatan. Salah satu atribute caring adalah conscience.

Conscience adalah kata lain dari Hati Nurani. Concsience dimaknai


sebagai kemampuan memahami alternative dan menentukan pilihan
(baik buruk, benar/salah). Hati Nurani adalah norma perbuatan terkait
dengan rasa kebersalahan dan merupakan inti dari hati kita.
 Hati Nurani terdapat dua jenis yaitu Retrospektif dan Prospektif
Retrospektif dan Prospektif
 Retrospektif adalah memberi penilaian terhadap perbuatan-
perbuatan yang telah berlalu dimasa lampau artinya
menuduh bila perbuatan jelek, memuji atau memberi rasa
puas yang dianggap perbuatan baik.
 Prospektif melihat ke masa depan dan menilai perbuatan-
perbuatan kita yang akan datang.

Dalam konteksnya hati nurani terbagi menjadi tiga sifat yaitu personal,
adipersonal, dan mutlak.

 Personal, Adipersonal, dan Mutlak


 Personal : selalu berkaitan erat dengan pribadi
bersangkutan, hati nurani ini hanya berbiacara atas nama
saya, dan memberi penilaiannya tentang perbuatan saya
sendiri.
 Adipersonal itu artinya seolah-olah melebihi pribadi kita, hati
nurani ini mempunyai suatu aspek transenden artinya
melebihi pribadi kita bagi orang beragama hati nurani dan
memiliki dimensi religius atau bagian-bagian yang tidak
terpisahkan dari sikap religius.
 Mutlak merupakan bentuk sifat khas hati nurani yang
berlaku mutlak, atau posisi disaat hati nurani yang
mendesak hati kita untuk menaati bisikkannya seakan-
akan menyadarkan kita terhadap kewajiban atau
mengingatkan kita kepada suatu hal yang harus atau tidak
boleh kita lakukan.

Dalam Penulisan Wynne W. Chin MIS Quarterly Vol. 22, No. 1


(Mar., 1998) Further information Psychology and Sociology menyampaikan
perawatan terbaik untuk pasien melibatkan rasa tangguh dari tanggungjawab
moral yang lahir dari hati nurani yang kuat. Nurani membantu membimbing
tindakan anda bahkan ketika focus pada stress atau masalah pribadi dapat
menantang aplikasi yang konsisten dari praktik terbaik . Kepatuhan terhadap
hati nurani anda sendiri akan selalu membantu untuk menempatkan anda pada
jalan yang benar.

Menurut para ahli conscience adalah :

1. Michel Glautier (2006) berpendapat bahwa Conscience (Hati


Nurani) adalah salah satu naluri dan drive atau dorongan yang
ada di dalam hatinya yang dapat memerintahkan otak dan pikiran
untuk terus berkarya, mencipta, kreatif, inovatif, produktif, yang
memungkinkan orang untuk membentuk masyarakat. Kelompok
manusia tanpa driver ini atau siapa mereka yang tidak mencukupi
tidak dapat membentuk masyarakat dan tidak mereproduksi jenis
mereka sesukses orang-orang yang melakukan.
2. Charles Darwin (1809-1882) menganggap bahwa Conscience
(Hati Nurani) berkembang pada manusia untuk menyelesaikan
konflik antar bersaing implus.
 Komponen Hati Nurani
• Norma
Norma adalah aturan yang berisi rambu-rambu yang
menggambarkan ukuran tertentu yang di dalamnya
terkandung nilai benar/salah.
• Roh / Spiritual
Roh adalah unsur Illahi, merupakan kekuatan dari Tuhan
untuk memampukan manusia dalam hal kebajikan.
• Kebajikan
Kebajikan adalah pola pemikiran dan tingkah laku yang
berdasarkan standar moral yang tinggi.
II. Ciri-Ciri Consscience
Ciri-ciri conscience :
1. Bersifat personal/pribadi
2. Bersifat subyektif, tersembunyi didalam diri manusia
3. Terkadang bersifat tidak rasional
4. Pendekatan psikologis (please care before cure)
5. Sebagai panggilan dalam diri perawat bukan semata-mata
standar kerja seorang perawat
6. Rasa tanggung jawab moral pada pasien lebih besar

III. Penerapan Conscience dalam perilaku sehari-hari dan dalam


asuhan keperawatan

Hati Nurani (Conscience) merupakan tindakan untuk mengambil


pilihan, dimana pilihan tersebut adalah antara pilihan baik dan buruk,
maka dari itu kami sebagai mahasiswa calon perawat harus mampu
untuk menerapkan hal tersebut. Dalam setiap tindakan asuhan
keperawatan pasti harus sesuai dengan Standart Operasional Prosedur
(SOP), namun SOP tersebut harus disesuaikan dengan kondisi nyata /
kondisi keperawatan. Dalam hal ini penyesuaian tindakan tersebut
harus dilakukan dengan hati nurani, apakah setiap langkah tindakan
yang dilakukan tepat dan memberikan efek terapheutik. Seperti contoh
: ketika pemindahan pasien dari bangsal menuju ruang operasi, sesuai
indikasi pasien tersebut berisiko jatuh, dalam SOP kita harus mengikat
pasien dengan strap (tali pengikat) harness, namun setelah diobservasi
pasien sangat terganggu dan tidak berkenan untuk ditali, maka harus
dilakukan cara lain untuk pencegahan resiko jatuh, misalnya dengan
pengawasan yang lebih dan pengaturan pembatas bed. Dalam perilaku
sehari – hari penerapan terhadap atribute caring yaitu hati nurani ini
harus dilatih, dibiasakan dan dilakukan terhadap setiap hal yang sedang
dihadapi, seperti contoh : Mahasiswa sedang ujian, mahasiswa tersebut
mengalami kesulitan untuk mengerjakan soal, dia punya kesempatan
untuk mencontek, dalam hal ini mahasiswa harus mengikuti hati nurani
bahwa mencontek itu salah dan akhirnya mengambil keputusan untuk
tetap berusaha mengerjakan sendiri. Dalam hal penerapan ini kami
sebagai calon mahasiswa keperawatan harus belajar mendengar hati
nurani, belajar memilih hal yang terbaik dan akhirnya melakukan setiap
tindakan dengan landasan hati nurani tersebut.
IV. Cara Menumbuh kembangkan Atribute Conscience

1. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara


kreatif sebagai bagian dari proses caring, untuk terlibat dalam
penerapan caring-healing yang artistik.
2. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya
yang mengakui keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk
memahami sudut pandang orang lain.
3. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik
fisik maupun nonfisik, lingkungan yang kompleks dari energy dan
kesadaran, yang memiliki keholistikan, keindahan, kenyamanan,
martabat, dan kedamaian.
4. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran
caring yang penuh, memberikan “human care essentials”, yang
memunculkan penyesuaian jiwa, raga dan pikiran, keholistikan,
dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan melibatkan
jiwa dan keberadaan secara spiritual.
5. Menelaah dan menghargai misteri spritual, dan dimensi
eksistensial dari kehidupan dan kematian seseorang, “soulcare”
bagi diri sendiri dan orang yang dirawat.
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Consciens adalah dasar dari tindakan keperawatan
yang akan dilakukan oleh perawat. Conscience di maknai
sebagai kemampuan memahami alternative dan
menentuka pilihan (baik/buruk, benar/salah). Hati Nurani
di Ibaratkan sebagai tanah yang mendasari seluruhnya,
dan mempunyai kehidupan jika di tanami oleh biji-biji (
Compassion, Compotence, Confidence, Commitment,
Comportment) yang melengkapi dari tindakan
Conscience.

Hati Nurani terdapat dua jenis yaitu Retrospektif


dan Prospektif, Respoktif menilai dari masa lalu dan
Prospektif masa yang akan datang. Dalam konteksnya hati
nurani terbagi menjadi tiga sifat yaitu personal,
adipersonal, dan mutlak. Komponen yang terdapat dari
Conscience ada norma, Spiritualitas/roh, dan Kebajikan.
Semuanya ini yang akan di lakukan perawat dengan hati
nuraninya.
DAFTAR PUSTAKA

A. Potter Patricia., A.G. (2009). Fundamental Keperawatan (7 ed.). Jakrta:


Salemba Medika.

Hadi Siswanto., Heru Subaris Kasjono ; Mardjan Mantariputra. (2010). Etika


Profersi Sanitarian pembangunan berwawasan kesehatan. (V. T. Istiarti, Ed.)
Yogyakarta: Graha Ilmu.

http://en.wikipedia.org/wiki/Conscience_ Further
information Psychology and Sociology

http://id.wikipedia.org/wiki/Hati_nurani

http://journal.unpad.ac.id/index.php/ejournal/article/view/707

http://online.stmary.edu/rn-bsn/resources/the-5-cs-of-caring

staff.uny.ac.id/…S.Pd.,M.Pd/NORMA%20DAN%20MORAL.pdf

Anda mungkin juga menyukai