Anda di halaman 1dari 20

Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kelancaran suatu perusahaan yang

mengarahkan kegiatan sehari-hari suatu perusahaan serta membantu dalam mengambil suatu
keputusan.
Kerangka kerja yang tersktruktur yang lebih dikenal sebagai Sistem Informasi merupakan sebuah
rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan di distribusikan
kepada para pemakai, sehingga dalam hal ini sistem informasi sudah seharusnya mendapat perhatian
yang diperlukan agar perusahaan dapat tetap berjalan secara efisien dan efektif. Sistem informasi akan
cenderung makin meluas dan kompleks jika perusahaan bertumbuh semakin besar. Dengan adanya
sarana ini, maka pimpinan dalam perusahaan dapat memadukan segala kegiatan usahanya, dan
mengelola perusahaannya seefektif mungkin.
Suatu Informasi biasanya terdiri atas beberapa subsistem dimana subsistem ini bergantung kepada
luasnya perusahaan, jumlah pegawai yang ada serta scope daripada perusahaan itu sendiri. Sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak semua perusahaan memiliki suatu sistem informasi yang memadai karena
unuk mendesain suatu sistem itu sendiri diperlukan biaya yang cukup besar dan biasanya manfaat
daripada sistem informasi ini baru akan terasa bila diterapkan pada suatu perusahaan yang besar
dimana benefit yang akan diterima oleh perusahaan tersebut akan lebih besar dibanding dengan biaya
(cost) yang telah dikeluarkan untuk merancang suatu sistem dalam perusahaan.
Dalam suatu perusahaan serangkaian didapati bentuk kecurangan yang dilakukan oleh para pegawai
yang masih sering kali terjadi. Sistem informasi akuntansi dapat digunakan sebagai alat kontrol atau alat
pengawas untuk mencegah yterjadinya bentuk kecurangan tersebut.
Suatu bentuk subsistem dari Sistem Informasi Akuntansi yang akan penulis angkat dalam penulisan ini
yaitu : siklus pengeluaran dalam suatu perusahaan. Siklus pengeluaran yang ada dalam suatu
perusahaan biasanya terdiri atas sistem pembelian, sistem pembayaran utang/sistem pengeluaran kas
dan sistem pengeluaran kas dan sistem penggajian. Ketiga sistem ini merupakan bentuk kegiatan bisnis
yang ada dalam sutau perusahaan disamping sistem-sistem lainnya.
Dalam sistem pembelian diakui adanya kebutuhan untuk membeli persediaan fisik dan melakukan
pemesanan dengan pemasok. Ketika barang diterima, sistem pembelian mencatat peristiwa tersebut
dengan menambaha persediaan dan membentuk akun utang dagang untuk dibayar pada tanggal yang
ditetapkan.
Dalam Sistem pengeluaran, ketika kewajiban dihasilkan dari sistem pembelian yang telah jatuh tempo,
sistem pengeluaran kas mengotorisasi pembayaran tersebut, mengeluarkan data kepada pemasok dan
mencatat transaksi dengan mengurangi kas dan akun utang dagang.
Sedangkan dalam Sistem Penggajian, data pemakaian tenaga kerja dari setiap pegawai dikumpulkan
kemudian dilakukan penghitungan gaji bagi tiap pegawai dan mengeluarkan cek pembayaran kepada
pihak pegawai. Karena kompleksitas akuntansi yang berkaitan dengan gaji, kebanyakan perusahaan
memiliki sistem terpisah untuk pemrosesan pembayaran gajai.
Suatu bentuk kontrol atau pengawasan dari ketiga sistem diatas didukung dengan adanya suatu bukti
atau dokumen yang menjadi pendukung atas terjadinya suatu transaksi dalam suatu perusahaan.
Sehingga sangtlah tepat jika perusahaan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi sebagai alat kontrol
bagi jalannya operasi perusahaan secara efektif dan efisien dan mengurangi bentuk kecurangan yang
mungkin terjadi di dalam perusahaan.

B. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi


Menurut Romney, dkk (2006), sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan,
merekam, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang membantu dalam
pengambilan keputusan.Suatu sistem informasi akuntansi terdiri dari enam komponen :
a. People, dimana yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai fungsi.
b. Procedures and Instructions, baik manual maupun terotomatisasi, termasuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data tentang berbagai aktivitas organisasi.
c. Data, yang berasal dari proses bisnis organisasi.
d. Software, digunakan untuk memproses data organisasi.
e. Information technology infrastructure, termasuk komputer, alat-alat, dan alat komunikasi jaringan
yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mengirimkan data dan informasi.
f. The internal controls and security measures, yang berguna untuk mengamankan data dalam sistem
informasi akuntansi.

C. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi


Menurut Romney, dkk (2006), dengan enam komponen dari sistem informasi akuntansi tersebut maka
suatu sistem informasi dapat memenuhi tiga fungsi penting dalam organisasi terutama dalam hal fungsi
bisnis :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas yang dilakukan oleh organisasi, sumber
yang terpengaruh oleh kegiatan tersebut, dan pelaku yang berpartisipasi dalam aktvitas yang bervariasi
yaitu manajemen, karyawan, dan orang luar yang tertarik yang dapat mengingat apa yang telah terjadi.
b. Merubah data menjadi informasi yang berguna untuk mengambil keputusan dan membantu
manajemen untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan aktivitas.
c. Menyediakan pengendalian yang cukup untuk mengamankan asset perusahaan, termasuk data,
untuk memastikan bahwa data yang ada tersedia ketika dibutuhkan, selain itu juga akurat dan dapat
dipercaya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Siklus Pengeluaran


Dalam melakukan kegiatan sehari–hari, perusahaan memerlukan berbagai aktiva atau perangkat, barang
atau supplies dan jasa yang berasal dari pihak atau perusahaan lain. Untuk memperoleh barang atau
jasa dari pihak lain, perusahaan perlu memiliki siklus pengeluaran.
Di dalam siklus pengeluaran ini terdapat berbagai keputusan penting yang diambil oleh manajemen,
misalnya adalah banyaknya unit barang yang harus dibeli, pemilihan pemasok yang baik, penentuan
waktu pembayaran agar perusahaan mendapat potongan penjualan yang menguntungkan, dan
penentuan waktu pembelian. Apabila manajemen salah dalam membuat keputusan –keputusan
tersebut, perusahaan akan mudah mengalami kerugian karena siklus pengeluaran merupakan siklus
yang mengharuskan perusahaan untuk mengeluarkan uang kas kepada pihak lain.
Siklus pengeluaran juga digunakan oleh perusahaan untuk menjaga hubungan baik dengan para
pemasok, karena harga murah saja dan kualitas bagus saja tidak menjadi jaminan lancarnya kegiatan
perusahaan, tetapi diperlukan juga hubungan baik dengan para pemasok. Dengan adanya hubungan
baik, perusahaan dapat membeli barang dengan lebih percaya pada kuliatas dan lebih yakin dengan
kecukupan barang yang dibutuhkan perusahaan. Tanpa hubungan baik, bisa jadi perusahaan mendapat
harga murah dan barangnya relatif baik, tapi mungkin tidak dapat dijamin kapan barang tersebut ada
persediaannya.
Demikian juga dengan pembelian barang atau supplies, perusahaan harus memperhitungkan
ketersediaan barang di pemasok, harga beli dan biaya pembelian yang paling ekonomis serta waktu
penyimpanan yang tidak terlalu lama sehingga barang tidak rusak. Hal ini juga harus ditangani dengan
baik oleh siklus pengeluaran.

B. Pengertian dan Tujuan Siklus Pengeluaran


Siklus Pengeluaran (Spending cycle atau expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan
operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang
dan jasa.
Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktivitas yang berhubungan dengan pembelian bahan mentah,
persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk mengidentifikasikandan mendokumentasikan
semua pengeluaran uang, menyipakan order pembelian menerima kiriman barang dan mencatat
persediaan.
Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas dengan para
pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang terkandung didalamnya
meliputi :
1. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai
keperluan
2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa
barang tersebut adalah valid dan benar
3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan
4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan
jasa adalah valid dan benar
5. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan
tepat
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan
pemasok yang tepat di dalam buku besar utang usaha
7. Memastikan bahwa seluruh pengeluara kas berhubungan dengan
pengealuran yang sudah diotorisasi
8. Menyiapakn seluruh dokumen dan laporan manajerial yang
diperlukan yang berhubungan dengan barang atau jasa yang diperoleh
Fungsi dari Siklus Pengeluaran itu sendiri terdiri dari :
1. Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut
2. Menempatkan Pesanan, Menerima dan menyimpan barang
3. Memastikan validitas kewajiban pembayaran
4. Menyiapkan pengeluaran kas
5. Mengelola utang usaha
6. Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum
7. Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan

C. Aktivitas Dalam Siklus Pengeluaran


Ada lima Aktivitas dasar dalam siklus pengeluaran (Gelinas 1998:474) yaitu sebagai berikut :
1. Aktivitas permintaan pembelian barang atas kebutuhan barang dan
jasa.
2. Aktivitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli
3. Aktivitas penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli
4. Aktivitas persetujuan faktur dari supplier
5. Aktivitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa

Aktivitas Permintaan Pembelian Barang dan Jasa


Aktivtas permintaan pembelian barang dan jasa dilakukan dengna menggunakan dokumen Purchase
Requisition. Dokumen ini berisi daftar pemesanan yang, meliputi tujuan pengiriman barang, tanggal
pemesanan, nama dan jenis barang dan kuantitas pemesanan. Prosedurnya adalah tiap-tiap
departemen diperbolehkan mengisi dokumen Purchase Requisition atas persetujuan dari manajernya.
Setelah itu dokumen Purchase Requisitiondiserahkan ke departemen pembelian barang untuk
dipesankan.
Hal ini dilakukan agar kebutuhan tiap-tiap departemen dapat terpenuhi dan juga merupakan
pengendalian perusahaan agar dapat tidak terjadi penggandaan pemesanan barang ke supplier.

Aktivitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli


Aktivitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli dilakukan dengan menggunakan
dokumen Purchase Order. Dokumen ini berisi tentang permintaan atas barang dan jasa
ke Supplier sekaligus pengirimannya. Prosedurnya adalah departemen pembelian barang mencari
supplier dari beberapa supplier yang ada yang memiliki harga terendah, kualitas barang dan jasa yang
terbaik dan sistem pengiriman yang tepat, depertemen pembelian akan melakukan pemesanan dengan
mengirimkan Purchase Order. Hal ini juga merupakan pengendalian perusahaan agar barang dan jasa
yang dibeli sesuai dengan barang dan jas yang dipesan oleh departemen yang mengajukan
dokumen Purchase Requisition.

Aktivitas Penerimaan Barang dan Jasa


Aktivitas penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli dilakukan dengan menggunakan
dokumen Receiving Report. Dokumen ini berisi tentang pengakuan penerimaan barang dan jasa, yang
meliputi tanggal diterimanya barang, jenis dan kuantitas barang yang telah diterima, asal pengiriman
(Supplier), dan nomor Purchase Order.
Pada aktivitas ini dilakukan pencocokan Faktur dengan Purchase Order dengan tujuan untuk mengetahui
apakah barang yang diterima telah sesuai dengan yang dikirim melebihi kuantitas yang dipesan, atau
bahkan telah terjadi salah pengiriman, maka barang yang bersangkutan akan langsung dikembalikan
kepada Supplier yang bersangkutan. Pada aktivitas ini juga mungkin dilakukan adanya
retur/pengembalian atas barang yang rusak saat diterima.
Setelah itu, Bagian gudang akan membuat dokumen Receive Reportuntuk mengakui pertambahan
persediaan di gudang berdasarkan faktur. Dalam hal mengakui pertambahan persediaan digudang
berdasarkan Faktur. Dalam hal ini, hanya barang-barang yang terdapat dalam Purchase Order saja yang
boleh diakui, sedangkan yang tidak sesuai langsung dikembalikan. Hal ini merupakan pengendalian
perusahaan agar dapat mengetahui barang apa saja yang telah diterima dan yang belum dikirim
oleh Supplier.

Aktivitas Persetujuan Faktur dari Supplier


Aktivitas persetujuan dari Supplier dalam rangka pembayaran atas pembelian. Dilakukan dengan
menggunakan dokumen Voucher Package. Dokumen ini berisi tanggal pembuatannya, tanggal
pemmbayaran, serta jumlah harga barang dan jasa yang telah diterima berdasarkan Source
Document yang ada meliputi Faktur, Purchase Order, dan Receiving Report.
Pada aktivitas ini dilakukan pencocokan Receiving Report denganPurchase Order dengan tujuan untuk
mengetahui apakah semua barang yang dipesan sedah diterima/dikirim semua. Kemudian
dibuatlah Voucher Packageuntuk memastikan jumlah harga yang harus dibayar kepada Supplier. Hal ini
merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui berapa jumlah yang harus dibayar sesuai
dengan jumlah barang yang telah diterima sesuai dengan kenyataannya

Aktivitas Pembayaran Atas Pembelian Barang dan Jasa


Aktivitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa yang telah dilakukan dengan menggunakan
dokumen pengeluaran kas. Dokumen ini berisi tanggal pembayarann, jumlah harga yang harus dibayar,
beserta nomor Faktur. Pada saat jatuh tempo pembayaran, pihak Supplier akan mengih perusahaan
sesuai dengan dokumen voucher Package. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat
mengetahui jumlah pengeluaran kas perusahaan
D. Pemrosesan dan Bagan Arus (Flowchart) Siklus Pengeluaran
Siklus Pengeluaran yang akan dibahas dibawah ini terbagi atas tiga yaitu :
1. Sistem Pembelian
2. Sistem Pengeluaran Kas
3. Sistem Pembayaran Gaji
Sistem Pembelian
Bagian yang terkait dalam sistem ini meliputi :
· Bagian pembelian, yang berfungsi melakukan pemesanan dari penjual dan meng input nya ke
komputer
· Bagian hutang, yang bertanggung jawab untuk memelihara catatan berbagai pembelian barang
ke pemasok, sehingga dapat diketahui jumlah hutang kepada masing-masing pemasok dan juga riwayat
layanan pemasok.
· Bagian gudang, yang bertugas menerima kiriman barang yang dipesan dan dan membuat laporan
kepada bagian pembelian bahwa barang sudah diterima, sehingga siap menerima tagihan.
· Bagian hutang, yang bertugas menerima faktur penjualan atau tagihan dari pemasok.
· Bagian keuangan atau kasir bertanggung jawab untuk membayar hutang kepada pemasok sesuai
dengan masa potongan sehingga perusahaan dapat memperoleh potongan tunai dan
menyelenggarakan pencatatan atas pembayaran.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pemebelian ini terdiri atas :
1. Permintaan Barang (Material requisition atau Purchase requisition)
Dokumen awal dalam siklus pengeluaran yang mengotorisasi penempatan pesanan barang atau jasa.
2. Penawaran Barang (Qutation)
Dokumen yang digunakan dalam prosedur persaingan tawar-menawar, menunjukkan barang dan jasa
yang dibutuhkan dan harga pesaingnya, syarat, dan lain sebagainya.
3. Pemesanan Barang (Purchase Order)
Dokumen ini mencantumkan dekripsi, kualitas dan kuantitas atau informasi lain atas barang atau jasa
yang hendak dibeli.
4. Bukti Penerimaan Barang (Delivery Receipt)
Dokumen yang menunjukkan tanggal barang diterima, nomor purchase order, kode dan nama barang,
banyaknya barang yang diterima dan identitas
5. Faktur Penjualan (Invoice)
Dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, harga termasuk ongkos angkut,
asuransi, syarat pembayaran, dan data lain yang relevan.
Prosedur transaksi pembelian mencangkup (Flowchart yang terlampir) :
1. Bagian gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian
2. Bagian pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok
3. Bagian pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan
melakukan pemilihan pemasok
4. Bagian pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih
5. Bagian penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh
pemasok
6. Bagian penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang
untuk disimpan
7. Bagian penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada bagian akuntansi
8. Bagian akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktur
dari pemasok tersebut, bagian akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.

Sistem Pengeluaran Kas


Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran kewajiban yang dihasilkan oleh sistem pembelian.
Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk memastikan bahwa kreditor yang sah menerima jumlah
jumlah terutang yang benar ketika kewajiban jatuh tempo. Jika sistem tersebut melakukan pembayaran
lebih awal. Perusahaan melewatkan penghasilan bunga yang dapat dihasiklkan dari dana tersebut.
Namun demikian jika kewajiban dibayar telat perusahaan akan kehilangan diskon pembelian atau dapat
mengacaukan kredibilitasnya sendiri.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas ini adalah:
1. Bukti kas keluar
2. Cek
3. Permintaan cek

Bagian yang terkait dalam sistem pengeluaran kas ini adalah :


1. Bagian yang memerlukan pengeluaran kas
2. Bagian kas
3. Bagian akuntansi
4. Bagian pemeriksaan intern

Prosedur dari sistem pengeluaran kas ini adalah (Flowchart terlampir) :


1. Proses utang dagang mempelajari file utang dagang untuk jatuh tempo setiap
item dan mengotorisasi proses pembayaran kas untuk melakukan pembayaran
2. Proses pembayaran kas menyiapkan dan mendistribusikan cek ke pemasok.
Salinan cek-cek tersebut dikembalikan ke utang dagang sebagai bukti bahwa lewajibannya dibayar dan
akun utang dagangnya diperbaharui untuk memindahkan kewajiban tersebut
3. Pada akhir periode, baik proses pengeluaran kas maupun proses utang dagang
mengirimkan rangkuman informasi ke buku besar informasi ini direkonsiliasi dan sdiposkan ke akun
kontorl kas dan utang dagang.

Sistem penggajian
Bagian yang terkait dalam system pengeluaran adalah :
1. Bagian kepegawaian, bertanggung jawab : mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan,
memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan,
kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan.
2. Bagian pencatat waktu, bertanggung jawab : menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua
karyawan
3. Bagian pembuat daftar gaji & upah, bertanggung jawab : membuat daftar gaji dan upah
4. Bagian akuntansi, bertanggung jawab : mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya
dengan pembayaran gaji dan upa karyawan
5. Bagian keuangan, bertanggung jawab : mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah dan
menguangkan cek tersebut ke bank, memasukkan uang tersebut ke amplop gaji dan upah karyawan dan
selanjutnya untuk dibagikan

Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian dan pengupahan adalah :


1. Dokumen pendukungan perubahan gaji dan upah
2. Kartu jam hadir
3. Kartu jam kerja
4. Daftar gaji dan daftar upah
5. Rekap gaji dan rekap upah
6. Surat pernyataan gaji dan upah
7. Amplop gaji dan upah
8. Bukti kas keluar

Prosedur dari sistem penggajian dan pengupahan (flowchart terlampir) :


a. Pencatatan waktu hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mecatat waktu hadir karyawan, dapat menggunakan daftar hadir biasa
atau menggunakan kartu hadir (clock card). Pencatatan waktu ini diselenggarakan untuk menentukan
gaji dan upah karyawan. Bagi karyawan yang digaji bulanan, daftar hadir digunakan untuk menentukan
apakah karyawan memperoleh gaji penuh atau tidak, menentukan apakah karyawan bekerja
diperusahaan dalam jam biasa atau jam lembur sehingga dapat digunakan untuk menentukan apakah
karyawan akan meneriman gaji saja atau meneriman tunjangan lembur.
b. Pencatatn waktu kerja
Prosedur ini biasanya digunakan oleh perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pada
pesanan. Pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di bagian produksi untuk
keperluan distribusi biaya, upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan
tersebut. Dengan demikian waktu kerja ini akan dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja
langusng kepada produk yang diproduksi.
c. Pembuatan daftar gaji dan upah
Dalam prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gai dan upah karyawan. Data
yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat keputusan mengenai pengangkatan
karyawan baru. Kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan
sebelumnya, dan daftar hadir.
d. Distrubusi biaya gaji dan upah
Dalam prosedur ini distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen
yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian
biaya dan penghitungan harga pokok produk.
e. Pembayaran gaji dan upah
Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan bagian akuntansi dan bagian l=keuangan. Bagian
akuntansi membuat perintah pengeluran kas kepada bagian keuangan untuk menulis cek guna
pembayaran gaji dan upah. Bagian keuangan kemudian menuangkan cek tersebut ke bank dan
memasukkan uang ke dalam amplop gaji dan upah. Pembayaran gaji dan upah dapat dilakukan dengan
membagikan cek dan upah.

E. Resiko dan Sistem Pengendalian


Siklus pengeluaran menghadapi resiko dan ancaman, baik secara potensial muncul dari dalam
perusahaan maupun dari luar perusahaan. Risiko – risiko dan ancaman – ancaman tersebut harus
dikurangi dan bila memungkinkan ditiadakan. Untuk menghindari resiko dan ancaman, harus diterapkan
sistem pengendalian yang baik.
Pengendaliam umum yang harus diterapkan ke dalam sistem pengeluaran, adalah
· Adanya rencana kerja, anggaran dan jadwal produksi yang dirancang bersama dan dikoordinasikan
dengan pihak-pihak atau bagian-bagian terkait.
· Adanya sistem pencatatan yang baik (sebaiknya menggunakan sistem komputer) dengan
menerapkan berbagai teknologi yang mendukung, misalnya teknologi kode bar (barcode)
· Adanya sistem otorisasi, sehingga setiap ada permintaan barang (atau juga jasa) harus disetujui
oleh atasan nya
· Penugasan karyawan yang cakap untuk mencatat dan menangani persediaan
· Pemantauan kinerja karyawan oleh pimpinan, sehingga apabila ada masalah segera dapat diatasi
bersama.

Resiko, ancaman dan sistem pengendalian yang perlu diterapkan dalam berbagai prosedur yang ada
pada siklus pengeluaran dapat dilihat pada tabel berikut :
Prosedur Ancaman/Resiko Pengendalian
Memesan 1. Ada yang meminta Susun rencana kerja dan rencana
Barang barang secara berlebihan atau kebutuhan barang,
ada yang tidak diperlukan selenggarakanmetode perpetual,
persetujuan atasan untuk
pengadaan barang
2. Ada yang meminta barang Susun rencana kerja dan rencana
secara berlebihan, atau ada kebutuhan barang: selenggarakan
yang meninta barang yang metode perpetual; persetujuan
tidak di perlukan atasan untuk pengadaan barang.
3. Pembelian dilakukan dengan Untuk pembelian yang material,
harga yang terlalu mahal atau harus dilakukan oleh pejabat yang
dinaikkan secara tidak sah lebih tinggi atau bahkanPembelian
hanya dilakukan kepada pemasok,
PO harus disetujui oleh kepala
bagian
4. Barang yang dibeli Lakukan pembelian di pemasok
berkualitas rendah terdaftar, persetujuan terhadap
PO, pemantauan kinerja pemasok,
bentuk bagian penerima barang
5. Pembelian dilakukan Baut daftar pemasok, ada
kepada pemasok baru atau persetujuan atasan untuk setiap
pemasok tak dikenal pembelian dengan jumlah
tertentu, pengevaluasian kinerja
pemasok

6. Ada suap (bribery) atau Minta daftar harga dan


komisi (kickback) dari pemasok bandingkan dengan pemasok lain;
kepada staf bagian pembrlian pembelian dalam jumlah
ekonomis (hitung dengan EOQ);
adakan audit internal secara
berkala.
7. Fiie data tersedia di Tunjuk karyawan yang khusus
komputer tidak up-to-date dan bertugas mengawasi jaringan
dapat di buka oleh banyak komputer; pemakaian komputer
orang diberi hak terbaras hanyak dapat
membaca data yang sesuai
dengan bagian dan tugasnya;
terapkan fasilitas kata sandi
(password) untuk setiap
penggunaan aplikasi persediaan
Menerima dan 8. Menerimabarang yang tidak Bagian penerimaan harus
menyimpan dipesan mencocokkan barang yaang di
barang terima dengan P\O (atau
tembusannya)
9. Salah menghitung Genakan teknologi untuk
persediaan, terutama untuk menghitung, misalnya kode bar
barang yang banyak dan alat pembacanya.
10. Pencuri persediaan Simpan di tempat penyimpanan
(gudang) yang terkendali dan
dijaga; membatasi akses terhadap
persediaan permintaan harus
tertulis dan diketahui atasan
Pembayaran 11. Tidak mengetahui kalau Bagian untung harus memeriksa
tagihan faktur tagihan mengandung keabsahan dan kebenaran
kesalahan hitungan setiap tagihan yang
diterima: faktur tagihan harus
dicocokan dengan P\O dan
laporan penerima barang
12. Pembayaran tidak diterima Hindari pembayaran dengan kas,
oleh pemasok tetapi gunakan transfer bank, cek,
atau alat pembayran lain;
13.Perusahaan tidak Terapkan metode penyimpanan
memperoleh potongan tunai faktur yang sistematis; karyawan
harus dilatih dengan baik;
terapkan komputerisasi
penanganan utang dagang
14. Menerima faktur tagihan Perusahaan harus memiliki
lebih dari satu kali catatan yang baik untuk semua
faktur, baik yang sudah maupun
yang belum dibayar; setiap faktur
yang sudah dibayar harus
dibatalkan (dengan diberi cap
LUNAS dan di sertai dengan
dokumen pendukung).

F. Basis Data Siklus Pengeluaran


Dalam sistem manual, dokumen-dokumen yang sudah diuraikan diatas sekaligus berfungsi sebagai
tempat untuk mencatat dan menyimpan data. Masing-masing bagian yang membuat formulir bertugas
untuk menyimpan arsipnya. Dengan demikian setiap formuliar akan dibuat rangkap, minimal rangkap
dua, satu lembar untuk pihak penerima dokumen dan satu lembar sisanya untuk arsip. Apabila penerima
lebih dari dua pihak, besar kemungkinan dokumen akan dibuat rangkap lebih dari dua lembar.
Teknologi yang paling mudah untuk mencetak dokumen rangkap adalah printer jenis dot matrik, karena
printer ini menggunakan tekanan untuk mencteak hasil. Meskipun kuliatas cetakan tidak sebgaus printer
jenis lain (printer tinta atau printer laser) tetapi informasi yang dihasilkan sudah cukup terbaca.

Tabel Data yang ada di dalamnya


Barang Data induk barang, terdiri atas kode, nama barang, harga jual, unit
tersedia
Pemasok Data induk pemasok, terdiri atas kode, nama dan batas kredit. Dalam
tabel ini juga disimpan nomor rekening pemasok dan nama banknya
Pesanan Data pesanan, meliputi nomor, P/O, tanggal, kode pemasok. Status
pesanan (apakah sudah terpenuhi atau masih berstatus backorder)
juga disimpan dalam tabel ini.
Rincian Pesanan Data barang yang dipesan, terdiri atas kode barang, unit dipesan.
Faktur Data Faktur, berisi nomor faktur, tanggal terbit, kode pemasok,
tanggal jatuh tempo, dan termin pembayaran
Retur Data pengembalian barang terdiri atas nomor faktur (yang barangnya
dikembalikan), kode barang dan unit barang yang dikembalikan
Pembayaran Data rincian pembayaran kepada pemasok, meliputi kode pemasok,
nomor faktur, tanggal pembayaran, jumlah pembayaran, metode
pembayaran, nomor bukti.
Tempat untuk mencatat dan menampung data ada di berbagai filebasisdata. Masing-masing jenis data
akan disimpan dalam tabel atau filetersendiri. Masing-masing file atau tabel akan dihubungkan dengan
file lain sesuai dengan keprluan. Dalam siklus pengeluaran, basis data yang digunakan oleh perusahaan
terdiri atas beberapa tabel pada tabel. Relasi masing-masing tabel diatas digambarkan pada diagram E-R
seperti tampak pada gambar 13.11 berikut ini :

Pada diagram diatas, ditampilkan hubungan antara entitas (dilambangkan dengan segi empat) dan
relasi (relationship,. Garis penghubung ada yang berujung satu (berarti hanyan ada satu data) dan
berujung tiga (berarti data bisa lebih dari satu). Contohnya dari pelanggan dikirimi faktur, berarti satu
pelanggan dapat dikirimi beberapa faktur. Cara membaca diagram diatas adalah sebagai berikut :
Pesanan dipesan oleh pelanggan. Berdasarkan penghubungnya, satu pelanggan dapat memesan lebih
dari satu pesanan. Penerima pesanan adalah seorang pramuniaga. Setiap pesanan berisi (atau terdiri
atas) beberapa persediaan.
Satu pesanan dapat terdiri atas beberapa faktur. Misalnya seorang pelanggan memesan dua macam
produk, satu diperlukan minggu ini, sedang satu lagi untuk dua minggu depannya lagi. Pesanan ini
dilakukan satu kali, tetapi dapat ditagih dua kali, karena yang minggu ini segera ditagih, sedang yang dua
minggu ke depan, ditagih tersendiri. Masing-Masing faktur ini akan dikirimkan ke pelanggan. Setiap
faktur hanya dapat dikirim kepada seorang pelanggan tetapi seorang pelanggan dapat saja dikirimi lebih
dari satu faktur.
Pada waktu pelanggan membayar akan diterima oleh kasir, dan kasir akan memberi slip pembayaran.
Seorang pelanggan dapat membayar beberapa kali, untuk satu faktur atau tagihan. Bisa juga pelanggan
tersebut membayar satu kali pembayaran untuk melunasi beberapa faktur. Karena kita menggunakan
kompuert, pembayaran dapat dilakukan beberapa kali untuk melunasi beberapa faktur. Dalam sistem
manual, cara sulit dilakukan. Perusahaan yang menggunakan sistem terkomputerisasi pun juga masih
banyak yang melakukan aturan satu pembayaran untuk satu faktur.

G. DFD Siklus Pengeluaran


DFD (data flow diagram) merupakan diagram yang menunjukkan aliran data dan informasi dalam suatu
sistem atau siklus. DFD terdiri atas beberapa leve, dimulai dari leve yang paling tinggi (disebut context
diagram), kemudian dirinci menjadi level 0 (diberi kode angka dibelakangnya, misalnya 1.0,2.0,3.0, dan
seterusnya). Level 0 dapat dirinci menjadi level 2 dan diberi kode angka sebanyak 1 digit di belakangnya,
misalnya 1.1,1.2,1.3, atau 3.1,3.2,3.3 dan seterusnya. Level 1 apabila dirinci akan menjadi lebel 2 yaitu
1.1.1,1.1.2,1.1.3 dan selanjutnya. Context diagram Siklus Penerimaan dapat dilihat Gambar 13.13
berikut ini.
Dalam context diagram
belum digambarkan kebutuhan file atau tabel data, sehingga yang tampak pada diagram ini hanyalah
lambang entitas dan lambang proses atau sistem. Diagram konteks harus dapat digambarkan datu
halaman kertas, karena memang isinya tidak terlalu rumit.

Cara membaca diagram 13.4 adalah sebagai berikut . DFD tersebut menggambarkan Sistem Pembelian
yang menerima input dari Bagian Pembelian (berupa order). Garis penghubung dari Bagian Pembelian
ke sistem pembelian berakhir dengan tanda → yang berarti bagian pembelian memasukkan data ke
dalam sistem, tetapi tidak menerima aliran data dari sistem. Data yang dialirkan diberi nama Order.
Sistem penjualan akan mengalirkan dua jenis keluaran, yaitu tagihan (yang akan diterima pelanggan)
dan laporan (yang akan di terima oleh manajemen).

DFD Level 0
Diagram pada gambar 13.13 maih merupakan gambaran garis besar sistem pengeluaran. Agar lebih
mudah dipahami, harus dibuatkan diagram yang lebih rinci, yaitu yang disebut dengan diagaram level 0.
Disebut diagram level 0 karena lambang sistem pada level ini mulai diberi angka dengan akhiran angka
0. Angka di depan menunjukkan urutan subsistem di dalam sistem penerimaan.
DFD level 0 merupakan rincian dari DFD context diagram yang ada pada gambar 13.13. DFD level 0
melibatkan 2 entitas, yaitu Bagian Pembelian (sebagai pihak yang meng input data) dan Manajer
(sebagai pihak yang menerima laporan). Bagian pembelian meng input data transaksi, demikian juga
dengan manajer yang menerima laporan atau analisis. Apabila masih diperlukan, misalnya untuk
mendiskusi rincian sistem 1.0 input pesanan, masih dapat dirinci ke dalam beberapa DFD.

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya maka pada bab ini kami mencoba untuk menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Siklus pengeluaran terdapat 5 aktivitas dalam aktivitas tersebut menggunakan beberapa dokumen
yang bertujuan untuk :
· pengendalian perusahaan agar dapat tidak terjadi penggandaan pemesanan barang ke supplier
· pengendalian perusahaan agar barang dan jasa yang dibeli sesuai dengan barang dan jas yang
dipesan oleh departemen yang mengajukan dokumen Purchase Requisition.
· pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui barang apa saja yang telah diterima dan yang
belum dikirim olehSupplier.
· pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui berapa jumlah yang harus dibayar sesuai dengan
jumlah barang yang telah diterima sesuai dengan kenyataannya
· pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui jumlah pengeluaran kas perusahaan
2. Pemprosesan dan bagan arus (flowchart) dari siklus pengeluaran yang ada ini terbagi menjadi
beberapa bagian yaitu untuk sistem pembelian, sistem pengeluaran kas dan sistem pembayaran
gaji. Untuk tiap sistem itu membuat suatu standar

Anda mungkin juga menyukai