Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ILMU GIZI

DOSEN PEMBIMBING:

Ranggi Rahimul Insan, S.P, M.Si

Oleh :

Kelompok Mineral :

Ilmi Syukro Ramadhannisa (19075165)


Jelita Azzahra (19075168)
Ratu Adilah Samra (19075099)
Okta Voreta Ginting (19075183)
Veronica Amelia Putri Defi (19075222)
Wilda Dwi Nopendra (19075225)
Zoya Jasmine (19075232)

PRODI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyusun tugas ini dengan judul “Mineral”.

Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat masalah, namun hal tersebut
dapat diatasi dengan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka penulis mengucapkan
terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Bahan Makanan, pengarang buku serta
penulis jurnal yang sangat membantu sebagai pencarian bahan dalam pembuatan tugas ini, dan
teman-teman yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Tugas ini telah diusahakan untuk dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin, namun kami
sebagai penulis menyadari bahwa tidak ada karya yang sempurna. Untuk itu semua kritik dan
saran dari pembaca sangat penulis harapkan, sebagai bahan penyempurnaan dimasa yang akan
datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua serta mendapat Ridho disisi Allah dan
dapat menjadi salah satu referensi dalam ilmu pengetahuan.

Padang, September 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN…...............................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Konsep mineral......................................................................................3
B. Manfaat mineral......................................................................................4
C. Jenis mineral...........................................................................................5
D. Sumber mineral......................................................................................5
E. Fungsi mineral…….................................................................................6
F. Kebutuhan harian mineral…………………………………………………
G. Penyakit yang berhubungan dengan kekurangan dan kelebihan…………
H. Pencegahan penyakit akibat kekurangan dan kelebihan………………..
I. Pengobatan penyakit akibat kekurangan dan kelebihan………………….
BAB III PENUTUP............................................................................................8
A. Kesimpulan ...........................................................................................8
B. Saran .....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mineral merupakan salah satu komponen yang penting bagi tubuh makhluk hidup, disamping
kerbohodrat, lemak, protein danvitamin. Mineral juga biasa disebut sebagai zat anorganik atau
kadar abu, contohnya, bila bahan biologis dibakar, semua bahan organik akan rusak sebagian
besar karbon berubah menjadi gas karbondioksida (CO) hidrogen menjadi uap air dan nitrogen
menjadi uap nitrogen.

Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat didalam bahan biologis tetapi belum tentu
semua mineral itu essensial. Sehingga ada mineral essensial dan non essensial. Mineral essensial
sangat dibutuhkan tubuh dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim
dan pembentukan organ. Mineral non essensial merupakan logam perannya dalam tubuh
makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya sangat kecil, apabila kandungannya tinggi
dapat merusak tubuh makhluk hidup yang bersangkutan.

1.2. Rumusan Masalah


1. apa pengertian dari mineral?
2. apa manfaat dari mineral?
3. apa saja jenis mineral?
4. dimana sumber mineral?
5. apa fungsi dari mineral?
6. berapa cakupan kebutuhan harian?
7. apa saja penyakit akibat kelebihan dan kekurangan mineral?
8. cara pencegahan untuk penyakit kelebihan dan kekurangan mineral?
9. cara pengobatan untuk penyakit kelebihan dan kekurangan mineral?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa itu mineral dan klarifikasinya.


2. Untuk mengetahui sifat sifat fisik mineral.
3. Untuk menambah wawasan mengenai materi mineral
4. Memenuhi tugas mata kuliah ilmu gizi.
1.4. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penyusunan makalah ini antara lain:

1. Dapat mengetahui pengertian mineral serta klarifikasinya.


2. dapat mengetahui manfaat dan fungsi mineral.
3. dapat mengetahui peran mineral dalam tubuh makhluk hidup.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Mineral

Mineral merupakan suatu zat organic yang terdapat dalam kehidupan alam maupun
dalam makhluk hidup. Mineral merupakan unsure penting pada tanah, bebatuan, air, dan udara.
Pada tubuh makhluk hidup sendiri mineral merupakan salah satu komponen penyusun tubuh 4%-
5% berat badan kita terdiri atas mineral, sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25%
fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain.

2.2. Jenis Makro-mineral

Merupakan jenis mineral yang dibutuhkan lebih dari 100 mg per hari

1. Kalsium
 Untuk transfor ion melewati membrane sel
 Sebagai mineral utama dalam tulang dan gizi
 Berperan dalam kontraksi dan relaksasi otot, penggumpalan darah, dan fungsi kekebalan

2. Fosfor
 Senyawa penting DNA, RNA, ATP dan fosfolipia
 Berperan dalam pemindahan energy
 Klasifikasi tulang dan gigi
 Absoprsi tulang dan gigi
 System buffer

3. Kalium
 Mengatur keseimbangan asam basa, osmolaritas, transfer membrane sel, memelihara
integritas sel, membantu konsentrasi otot
 Untuk metabolism karbohidratdan protein

4. Sulfur
 Untuk sintesis zat-zat penting
 Berperan dalam reaksi oksidasi reuksi
 Membantu detoksifikasi

5. Natrium
 Mengatur osmolaritas cairan, pH dan volue darah
 Membantu transmisi rangsangan saraf dan kontraksi otot
6. Klor
 Bersama natrium sebagai buffer, keseimbagan elektroli, aktifitas enzim, dan komponen
asam lambung
 Diperlukan untuk pencernaan

7. Magnesium
 Dalam bentuk ion sebagai aktivator banyak enzim dengan demikian mempengaruhi
hampir semua proses tubuh
 Mineralisasi tulang dan gigi
 Sintesis protein
 Kontraksi otot transmisi saraf

2.3. Jenis Mikro-mineral

Merupakan jeni mineral yang dibutuhkan kuang dari 100 mg.

1. Besi
 Berperan dalam transfer oksigen
 Untuk pengguna energy sebagai bagian kegiatan metabolisme sel dan system kekebalan.

2. Seng
 Metabolisme asam nukleat.
 Reaksi kekebalan
 Transfor vitamin A
 Kesembuhan luka
 Perkembangan normal janin

3. Flour
 Membantu pembentukkan tulang dan mencegah kerusakan tulang dan gigi

2.4. Jenis Trace-mineral

Jenis mineral yang sudah ada pada tubuh tetapi jenis mineral ini tidak diketahui secara pasti

1. Mangan

 Membantu dalam banyak proses metabolisme.

2. Iodium
 Mengatur reaksi-reaksi yang berkaitan dengan energy sel
 Mengatur pertmbuhan perkebangan dan laju metabolisme

3. Selenium
 Metabolisme lemak
 Bersama vitamin E sebagai antioksidan

4. Molibden

 Mengkatalisis oksidasi-reduksi dalam sel

5. Kobal
 Fungsi normal sel terutama sel sum sum tulang, mematangkan sel darah merah, system
saraf dan system pencernaan
 Berperan dalam fungsi berbagai enzim

6. Cromium

 Metabolisme karbohidrat dan lipida


 Memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel (pelepasan energi)

7. Silikon

 Memulai klasifikasi tulang dan mempengaruhi sintesa oksigen

8. Nikel

 Menstabilisasi struktur asam nukleat dan protein atau sebagai kofaktor atau komponen
struktural sebagai enzim

9. Vanadium

 Berperan dalam fungsi enzim yang berkaitan dengan fosforilasi


 Untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang
 Reproduksi normal

2.5. Fungsi Mineral

 Membantu dan melindungi kesehatan otot, jantung serta saraf.


 Mengatur tekanan osmotik pada tubuh.
 Menghasikan beragam jenis enzim.
 Memelihara, mengeraskan serta mengatur tulang dan proes faal pada tubuh.
 Sebagai katalis pada beragam proses biokimia yang terjadi pada tubuh.
 Kontraksi pada otot dan respon saraf.
 Pembentukan struktur jaringan lunak serta kera, dalam kerja system enzim.
 Membantu dalam pembuatan antibodi.
 Melindungi keeimbangan air serta asam dalam darah.
 Membuat kerangka tubuh, otot, dan gigi.
 Sebagai activator yang berperan dalam enzim serta hormon.
 Melindungi kesehatan tulang.
 Mencegah nyeri otot.
 Berperan dalam proses pembangunan sel.
 Mengangkut oksigen ke semua tubuh.

2.6. Sumber Mineral

1.Kalsium(Ca)
Sumber : Susu dan hasil olahannya, telur ,ikan ,udang,kerang,kepiting,kacang kacangan,dan buah-buahan.

2.Magnesium (Mg)
Sumber:kacang kacangan,sayuran hijau,susu,coklat,teri

3. Sulfur atau Belerang (S)


Sumber:semua sumber protein seperti daging,telur,ikan,baik protein nabati maupun protein
hewani

4. Fosfor (P)
Sumber : Daging, ikan dan telur,semua jaringan hewan,serealia,kacang kacangan.

5. Besi (Fe)
Sumber : Susu, hati, kuning telur dan sayur-sayuran yang berwarna hijau.

6. Natrium (Na)
Sumber : Ikan, pisang, kentang dan sayuran hijau,garam dapur,makanan yang diproses dengan
garam dapur,makanan hasil laut,susu,makanan hewani

7. Klorin (Cl)
Sumber : Garam dapur, keju dan sayuran hijau,makanan hasil laut,telur,susu,daging.
8.Kalium(K)
Sumber : Kacang-kacangan,buah,susu,daging,serealis,sayuran, Hati, ikan dan kerang.

9.Yodium / Iodium / I

Sumber:garam dapur difortifikasi,makanan laut,air dan sayur didaerah non gondok dan hewan
yang makan makanan tersebut.

10.Cobalt / Kobal / Kobalt / Co


Sumber:makanan sumber vitamin B12 seperti daging,hati,susu dan hasil olahannya

11.Tembaga (Cu)
Sumber :hati, kerang,serealis tumbuk,kacang kacangan,ginjal,unggas,tiram,coklat,biji bijian.

12. Fluorin (F)


Sumber : Kuning telur, susu dan otak

13.Iodin(I)
Sumber : Garam dapur

14.Mangaan / Mangan / Mn
Sumber:serealis utuh kacang kacangan,buah buahan,teh.

15.Zincum / Zinc / Seng / Zn

Sumber:kerang,tiram,hati,kacang kacangan,susu,dedak gandum.

16.Selenium (Se)

Sumber:makanan hasil laut,daging,hati,bawang,serealis sayuran


17. chromium (Cr)
Sumber:biji bijian,serealis utuh,makanan hasil laut,daging.

2.7. Kebutuhan Harian.

 Kalsium: 4700 mg/hari


 Fosfor :310-50 mg/hari
 Sulfur:800-900 mg/hari
 Iodium : 150 mcg/hari
 Kromium: 25-35 mcg/hari
 Mangan : 1,8-2,3 mg/hari
 Selenium : 30 mcg/hari
 Flour : 2,5-3 mg

2.8. Penyakit yang berhubungan dengan kekurangan dan kelebihan mineral

1. Akibat Kelebihan Mineral


Pemenuhan nutrisi di dalam tubuh itu sangat penting dan sudah ada dosis per harinya
yang direkomendasikan. Hanya saja, beberapa orang masih belum tahu bagaimana mengonsumsi mineral
secara benar sehingga terkadang dapat menjadi overdosis. Berikut ini adalah akibat yang dapat dialami
oleh Anda bila kandungan mineral di dalam tubuh berlebihan.
 Yodium
Mengonsumsi yodium dalam kadar yang tinggi atau overdosis akan membuat Anda mengalami
tanda atau gejala sebagai berikut : Bau nafas dan mulut tidak sedap, Perut terasa mual, Berat tubuh
mudah naik, Datang bulan berlebih, Kulit dan rambut kering.
 Sodium
Asupan sodium yang terlalu banyak masuk ke dalam tubuh akan mengakibatkan tubuh mengalami
osteoporosis serta tekanan darah tinggi atau hipertensi.
 Zinc
Segala yang berlebihan akan berpengaruh buruk terhadap tubuh, termasuk asupan zinc yang
terlalu tinggi justru akan membuat kekebalan tubuh melemah. Kadar kolesterol di dalam tubuh pun
menjadi tidak stabil karena dosis tinggi mineral satu ini. Kondisi yang lebih serius akan
mengakibatkan kelahiran prematur bayi, atau bahkan bisa juga meninggalnya bayi ketika
dilahirkan.
 Fosfor
Mengonsumsi fosfor secara lebih banyak dari dosis yang telah ditentukan akan dapat
berpengaruh dalam kinerja penyerapan kalsium. Penyerapannya tidak akan menjadi optimal di
dalam tubuh sehingga aktivitas kita sehari-hari dapat terganggu. Dengan mengonsumsi fosfor
berdasarkan komposisi yang benar, maka hal ini tidak akan dialami.
 Kalsium
Mengonsumsi kalsium dengan kadar terlalu tinggi akan mengakibatkan munculnya sejumlah
kondisi gangguan kesehatan, seperti misalnya masalah yang terjadi pada saluran kemih. Asupan
kalsium lebih dari komposisi yang disarankan juga akan menimbulkan kondisi penumpukan
kalsium di jaringan tubuh, sembelit serta mual-mual.
 Zat Besi
Jenis mineral satu ini sudah pasti penting, namun jika dikonsumsi secara berlebih maka akan
ada beberapa tanda yang patut diwaspadai, yaitu : Keracunan fatal yang terjadi terhadap anak-
anak, Berat tubuh menurun, Peningkatan risiko infeksi, Terasa mual-mual, Mudah letih, Mudah
pusing, Sembelit atau konstipasi.

2.Akibat kekurangan mineral


Asupan mineral tertentu yang kurang dapat menimbulkan sejumlah akibat yang bisa
memperburuk kondisi kesehatan tubuh. Berdasarkan jenis mineral, berikut adalah sejumlah
keterangan kondisi yang dapat dialami seseorang.

 Yodium
Walau yodium memang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang tidak begitu besar, hormon
tiroksin di dalam tubuh membutuhkan yodium. Kekurangan yodium bagi para ibu hamil bisa
memicu bayi yang tidak dapat tumbuh dengan baik. Bahkan asupan yodium yang kurang akan
membuat sang anak tumbuh dengan mental yang terbelakang. Sementara para orang dewasa yang
kekurangan mineral ini akan mengalami penyakit gondok atau tiroid.
 Selenium
Jenis mineral ini memiliki sifat antioksidan yang jelas baik untuk kesehatan tubuh seseorang.
Dengan kurangnya asupan jenis mineral ini maka akan meningkatkan risiko kanker prostat.
 Tembaga
Mineral tembaga adalah zat penting yang juga diperlukan tubuh dan meski pada kenyataannya
kekurangan jenis mineral ini sangat jarang terjadi, tetap saja ada akibat serius yang akan dipicu
oleh kurangnya asupan mineral tembaga. Gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada tubuh
antara lain adalah sakit paru-paru, kelainan tulang dan kurang darah atau anemia, serta gangguan
pada jaringan tubuh lainnya.
 Zinc
Dalam tubuh manusia, jenis mineral paling tinggi adalah zinc, jadi apabila tubuh kekurangan
zat ini, ada lebih banyak gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada seseorang. Kurangnya
mineral dapat menimbulkan tanda-tanda berikut ini : Kulit mengering, Daya tahan tubuh menurun,
Diare parah, Luka mengalami proses penyembuhan sangat lama, Anorexia, Kerontokan pada
rambut, Pertumbuhan buruk pada anak-anak, Timbulnya jerawat, Timbulnya stretch mark, Bintik-
bintik putih yang muncul di kuku.
 Fosfor
Kurangnya mengonsumsi fosfor dapat mengakibatkan beberapa masalah yang biasanya terjadi
pada otot dan tulang. Hal ini dapat terjadi jika seseorang jarang mengonsumsi kacang-kacangan,
biji-bijian, daging dan ikan. Berikut adalah tanda-tanda Anda kekurangan fosfor : Anorexia,
Tulang terasa nyeri, Detak jantung tidak teratur, Perut terasa mual.
 Kalsium
Kalsium merupakan salah satu jenis mineral yang tidak hanya dibutuhkan anak-anak dalam
masa pertumbuhannya, tapi kalsium juga adalah zat yang diperlukan oleh para orang dewasa.
Orang dewasa yang tidak mencukupi asupan kalsium, dapat mengalami osteoporosis, kejang, dan
oesteomalasia. Wanita hamil dan menyusui pun juga memerlukan kalsium, apalagi orang-orang
yang sudah tua agar tulang tidak mudah rapuh. Sedangkan untuk anak-anak yang kurang mendapat
asupan kalsium akan mengalami rakhitis.

2.9. Pencegahan Penyakit Akibat Kekurangan Atau Kelebihan mineral.


1. Pencegahan kekurangan
+ Makan makanan sehat
+ Mencukupi kebutuhan cairan
+ Minum suplemen daya tahan tubuh
2. Pencegahan kelebihan
+ Menghindari suplemen dan mulvitamin yang mengandung zat besi
+ Menghindari suplemen vitamin C, karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi
+ Mengurangi minuman berakohol
+ Menghindari makan ikan mentah dan kerang karena rentan mengalami infeksi akibat
bakteri dalam kedua makanan tersebut.

3.0. Pengobatan penyakit akibat kelebihan atau kekurangan.


1.Hipokalemia
Dokter biasanya memberikan obat antidiare,seperti Loperamide atau Bismuth
Subsalicylate, bila penyebab hipokalemia adalah Diare.

2.Yodium

Penderita kekurangan yodium pelu memenui asupan yodium harian dengan meminum
multivitamin beryodium,mengonsumsi makanan yang kaya yodium dan menggunakan garam beryodium
dalam makanannya

3.Zinc

Pengobatannya banyak mengkonsumsi daging merah, Rutin Mengkonsumsi Makanan atau


Minuman yang Mengandung Kacang-kacangan, Konsumsi bayam, Mengkonsumsi Biji-bijian, Konsumsi
Makanan Seafood,Makan tepat waktu<,Rajin olahraga dan sebagainya.

4.Kram otot
Cara pengobatannya:

 Regangkan dan pijat otot.

 Mandi dengan air hangat untuk merilekskan otot. Heating pad pada otot juga dapat
membantu.
 Cobalah gunakan es atau cold pack. Selalu bungkus es dengan kain.
 Gunakan obat penawar rasa sakit, seperti acetaminophen (Tylenol), ibuprofen (Advil,
Motrin), or naproxen (Aleve). Berhati-hatilah dengan obat. Baca dan ikuti petunjuk pada label.
 Apabila dokter memberikan obat untuk kram otot, gunakan persis sesuai petunjuk. Hubungi
dokter apabila Anda memiliki masalah dengan obat.

5.Sering mengalami dehidrasi.

Pengobatan utama untuk dehidrasi adalah dengan mengganti cairan dan mineral yang hilang dengan
cara minum banyak air atau jus buah yang encer. Minuman manis bisa membantu menggantikan gula
yang hilang, sedangkan camilan asin bisa menggantikan garam atau natrium yang hilang. Metode terbaik
dalam mengobati dehidrasi tergantung kepada usia penderita dan tingkat keparahan dehidrasi, serta
penyebabnya.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Mineral adalah senyawa yang terbentuk melalui proses geologis. Mineral
merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi
tubuh baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain itu,
mineral berperan dalam berbagai tahap metabolism terutama sebagai kofaktor dalam
aktifitas enzim.

3.2. Saran

Demikian yang dapat penulis susun, semoga bermanfaat. Penulis mengharapkan


kritik dan saran yang sifatnya membangun pembaca untuk perbaikan makalah ini. Atas
kritik dan saran pembaca penulis mengucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Anonima,2012.Talas.www.deptan.go.id. diakses 5-12-2012.

Departemen Pertanian. 2004. Statistik Pertanian 2004 . Departemen Pertanian, Jakarta.

Rustanti, Ninik. 2011. Makalah Mineral.http. prodi ilmu gizi fakultas kedokteran.
Universitas Diponegoro Semarang.

Tranggono. 1990. Biokimia dan teknologi pasca panen Yogyakarta: gajah mada university
press.

Anda mungkin juga menyukai