Anda di halaman 1dari 1

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR. WB.


Alhamdulillah Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah Akidah Akhlak.
Berkat rahmat dan karunianya, serta di dorong kemauan yang keras disertai
kemampuan yang ada, akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas
tentang ��PENGERTIAN AKHLAK�� .
Manusia yang hidup dalam bimbingan akhlak akan melahirkan suatu kesadaran untuk
berprilaku yang sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulnya, serta akan mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat.
penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena keterbatasan
ilmu dan pengetahuan penulis, maka kritik dan saran yang membangun, sangat saya
harapkan demi kebaikan dimasa mendatang dan semoga bermanfaat bagi pembaca dan
khususnya penulis.

BAB II
Pendahuluan
A. Latar belakang masalah
Akhlak mempunyai pengaruh besar terhadap manusia individu dan terhadap suatu
bangsa, Ajaran-ajaran akhlak sebagaimana yang di contohkan oleh Rasulullah Saw
dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar
akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata �C mata taat kepada
Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak
maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani,
pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan
tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Dengan demikian
memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya
aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat
menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami akhlak
dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang �C
ulang dengan kecenderungan hati (sadar)2 .Akhlak merupakan kelakuan yang timbul
dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan
dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam
kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan
moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia
mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana
yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk.

BAB III
PEMBAHASAN

Akhlak Bernegara
A. Musyawarah
Secara Etimologis Musyawarah berasal dari kata
Syawara yang pada mulanya bermakna "Mengeluarkan Madu Dari Sarang Lebah"
Makna ini kemudian berkembang sehingga mencakup segala sesuatu yang dapat diambil
atau dikeluarkan dari yang lain termasuk pendapat. Musyawarah dapat juga berarti
mengatakan atau mengajukan sesuatu. Kata musyarawah pada dasarnya hanya di gunakan
untuk hal hal yang baik sejalan dengan makna dasarnya.
Karena kata musyawarah adalah bentuk Masdar dari kata kerja syawara yang dari segi
jenisnya termasuk kata kerja mufa'alah (perbuatan yang dilakukan dengan timbal
balik), maka musyawarah haruslah bersifat dialogis bukan monololgis. Semua anggota
musyawarah bebas mengeluarkan pendapatnya. Dengan kebebasan dialog itulah
diharapkan diketahui kelemahan pendapat yang di kemukakan, sehingga keputusan yang
di hasilkan tidak lagi memandang kelemahan.

Anda mungkin juga menyukai