Dokumen - Tips - Konsep Dan Tema Arsitektur
Dokumen - Tips - Konsep Dan Tema Arsitektur
PENDAHULUAN
2. PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
2.1. Studi Pustaka (Literatur)
Mencari literatur atau pustaka dan artikel yang berhubungan dengan konsep dan
tema dalam arsitektur.
2.2. Observasi
Melakukan observasi langsung ke Ice Mall Denpasar yang terletak pada Jalan
Teuku Umar guna menganalisis konsep dan tema yang digunakan pada bangunan
tersebut.
2.3. Wawancara
Pengumpulan data dengan wawancara terhadap narasumber yang bertugas di Ice
Mall Denpasar tersebut guna mendapatkan informasi yang lebih detail terhadap
konsep dan tema dalam rancangan tersebut.
1. Analogi
Desain dnegan mengambil sifat, pola, atau unsur dari sebuah benda, didesain
menjadi bentuk yang berbeda. Kesatuan konsep menggabungkan elemen-elemen
menandai satu baik ambisius dan elusive. Arsitek menawarkan essay atau
skenario yang menggabungkan faktor-faktor penting dan ide-ide yang
mempengaruhi solusi. Bangunan merupakan penggabungan konsep-konsep.
Arsitektur merupakan pemecahan isu-isu individual. Pemecahan masalah untuk
seorang arsitek meminimalisasikan permintaan-permintaan. The Conceptual
skenario memperluas pernyataan. konsep diubah menjadi kesimpulan. The
conceptual scenario dapat digunakan untuk mengidentifikasikan ide-ide penting
dan masalah-masalah yang disimpulkan menjadi suatu pernyataan. Konseptual
skenario merupakan produk proses evolusi.
2. Metafora
3. Esensi
Mengambil hakekat dari permasalahan atau hal yang mendasar dan yang paling
penting untuk desain tersebut. Konsep tidak hanya memperhatikan fungsi dari
seluruh aktivitas dalam bangunan, tetapi konsep dapat dikembangkan menjadi
suatu melalui pendekatan secara pragmatis.
4. Programatik
5. Uthopia
Menurut Gunawan Tjahyono, “Tema dalam arti purbanya lebih merupakan pijakan
bagi sebuah tajuk. Dari situlah kita yang terlibat dalam kehadirannya berangkat untuk
melakukan bahasan, ulasan, dan tindakan (intelektual). Dengan demikian, tema
melandaskan seluruh olahan berkarya dan tindakan intelektual atau seni. Dari contoh
yang sama, dalam bidang arsitektur, tema dapat melandasi tindakan
berarsitektur.” ( Kilas Jurnal FTUI, Januari 2000, volume 2 nomor 1, halaman 79 )
Arsitektur adalah dunia yang tidak bisa dilepaskan dari tema, karena dengan tema
itulah kehadirannya dapat lebih bermakna. Lebih daripada itu arsitektur adalah dunia
yang di dalamnya terdapat semangat untuk teru mencari sesuatu yang baru dan semangat
untuk mencari jawaban.” ( AMI – Arsitek Muda Indonesia, Penjelajahan 1990 – 1995,
Subur, Jakarta, 1995 ).
Dalam arsitektur, banyak sekali tema yang digunakan dalam perancangan, berikut
merupakan tema-tema yang digunakan arsitek dalam perancangan:
2. Futuristik
3. Vintage
4. Industrial
Palet baja beton, plat stainless steel, baja dan cermin, serta batu bata
ekspos, dan dominasi warna abu-abu hitam putih, menjadi ciri-ciri khas yang
sudah bisa ditebak semua orang. Gaya industrial yang kental langsung terasa
ketika melihat hunian yang menggunakan material-material di atas.
Penambahan material kayu memberikan tampilan yang lebih hangat pada
ruangan, sedangkan sinar matahari alami dari jendela berukuran besar juga
mendukung dan memberikan nuansa yang lebih homey pada ruangan.
Sekarang, gaya industrial banyak ditemukan di restoran, cafe, dan rumah
huni karena tampilannya yang simple tapi tetap indah dan modern.
6. Oriental
Ciri-ciri utama dari tema rustic ini sendiri adalah tidak difinishing
material-material yang digunakan sehingga material tersebut akan lebih
berkesan alami. Sesungguhnya gaya ataupun tema rustic ini merupakan
perpaduan dari tema etnik dan country. Keunggulan lain dari tema rustic
adalah penggunaan bahan-bahan nonpabrik sehingga desain yang dibuatpun
akan ramah lingkungan.
8. Luxurious
9. Etnik
10. Natural
Tema natural adalah tema yang paling banyak bisa dimodifikasi. Tema
ini bisa berkembang sesuai dengan keinginan klien maupun arsitek. Tema
natural ini bisa berkembang menjadi tema pantai, hutan, pelangi, negeri
awan, dan sebagainya.
Lahir di amerika abad pertengahan dan bisa dibilang pada masa koboi
yang tidak bisa dilepaskan sebagai sejarah dalam terciptanya tema country
ini. Tema country ini merupakan tema yang ringan dan sangat ideal
digunakan untuk desain-desain di lahan yang mungil.
Untuk menciptakan gaya country bisa digunakan ciri khas dari gaya
country. Sentuhan Cat warna krem di dinding, dikombinasikan dengan lantai
warna coklat akan menciptakan suasana hangat dan nyaman di ruang tamu
anda. Paduan warna krem dan warna coklat merupakan warna yang paling
banyak dipakai pada interior dengan gaya country.
12. Skandinavia
Tema skandinavia ini merupakan tema yang menjadi cikal bakal gaya
minimalis yang sedang populer saat ini. Desain yang bertemakan skandinavia
ini sangatlah mirip dengan gaya minimalis yang menitikberatkan pada fungsi
ketimbang estetika, karena estetikanya berasal dari pemenuhan fungsi itu
sendiri.
Selain tema-tema yang disebut di atas, masih banyak perkembangan tema yang
terdapat dalam dunia arsitektur yang digunakan. Perkembangan tema sendiri berbanding
lurus dengan perkembangan zaman karena untuk menemukan kesan yang lebih fresh,
para arsitek harus menemukan tema- tema baru agar para penikmat arsitektur tidak
merasa bosan.
Konsep dan tema dalam arsitektur merupakan sesuatu hal yang tidak dapat
dipisahkan, berikut merupakan hasil observasi yang telah dilakukan pada Ice Mall yang
terletak di Jalan Teuk Umar No.6 Kota Denpasar.
Ice Mall merupakan sebuah mall yang cukup besar yang berdiri di kota Denpasar.
Ice Mall ini merupakan cabang pertama yang ada di Indonesia Bangunan yang meiliki 3
lantai ini menyediakan berbagai outlet yang berhubungan dengan gadget yang tersebar di
outlet-outlet yang terletak di dalam mall ini. Selain disediakan beberapa outlet
interiornya dibuat cukup luas dan terbuka untuk membuka stand dan area sirkulasi.
Untuk menentukan konsep dari Ice Mall ini dapat dilihat dari namanya sendiri yaitu
ice. Ice merupakan bahasa Inggris dari kata es yang dimana es ini sendiri memiliki sifat
yang bening namun keras. Dari sifat es tersebut bisa dilihat bahwa Ice Mall ini hampir
seluruh elemen dindingnya yang tidak tertutupi bangunan dan menghadap ke jalan
dibatasi oleh dinding-dinding kaca. Dinding kaca memang bisa menjadi bukaan yang
baik dan memasukkan cahaya matahari yang banyak, namun bukaan yang banyak bisa
membuat ruangan menjadi panas. Kaca-kaca yang banyak juga menambah kesan bening
yang merupakan sifat dari es. Penggunaan Warna Biru yang dominan mampu memberi
kesan sejuk dan dingin yang mampu di Maka, dapat diketahui bahwa Ice Mall Denpasar
didesain dengan menggunakan konsep analogi, dimana bangunan dianalogikan dengan es
yang tembus pandang, kuat, dan dingin.
Tema yang digunakan pada bangunan ini adalah tema yang harus cocok dengan
fungsi bangunan. Bangunan Ice Mall ini difungsikan sebagai tempat atau wadah untuk
menampung brand-brand dari gadget dunia untuk melakukan aktivitas transaksi dan jual
beli di bangunan ini. Tema futuristik merupakan tema yang tepat untuk mengisi dan
melengkapi konsep dari bangunan ini. Hal ini disebabkan karena gadget sudah dianggap
sebagai tolak ukur untuk perkembangan informasi saat ini. Semakin lama akan semakin
muncul gadget-gadget baru yang semakin inovatif dan menunjukkan kemajuan zaman.
Oleh karena itulah tema futuristik menjadi tema yang cocok untuk merepresentasikan
desain dari Ice Mall ini.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kebanyakan orang menganggap tema dan konsep adalah suatu hal yang sama,
namun konsep dan tema memiliki perbedaan pada kenyataannya. Konsep merupakan
landasan gagasan yang masih terkesan abstrak dan umum, sedangkan tema berkembang
dari konsep sehingga landasan perancangannya sudah mengkhusus dan mudah untuk
diolah menjadi desain perancangan arsitektur.
Konsep dan tema merupakan elemen yang diperlukan dalam perancangan arsitektur.
Dalam penentuan gagasan dalam perancangan tidak akan bisa dipisahkan dari 5 konsep
yang ada yaitu : analogi, metafora, esensi, programartik, dan utophia. Penentuan
Ice Mall yang terletak di Jalan Teuk Umar di Kota Denpasar merupakan salah satu
contoh desain yang menggunakan konsep analogi dari benda mati yaitu es. Tema yang
dimunculkan pada bangunan tersebut adalah tema futuristik agar penggunaan tema sesuai
dengan fungsi bangunan sebagai mall atau pusat perbelanjaan untuk gadget-gadget dari
brand internasional.
3.2. SARAN
1. Penentuan konsep dan tema perancangan harus ditentukan dengan cepat karena
apabila penentuan konsep dan tema saja sudah lamban, bagaimana dengan
perancangan nantinya.
2. Pemahaman terhadap konsep dan tema haruslah sangat baik sehingga tidak terjadi
penyimpangan-penyimpangan dalam perancangan yang akhirnya akan membuat
fungsi rancangan tidak maksimal.
Salain, Ir. Putu Rumawan. 1984. Sejarah dan Perkembangan Arsitektur Barat.
Denpasar: Fakultas Teknik Universitas Udayana.
SUMBER MAJALAH
SUMBER INTERNET