Laporan Kasus THT: Norman Yudha Mahendra 1102009206
Laporan Kasus THT: Norman Yudha Mahendra 1102009206
TONSILITIS KRONIK
1102009206
Pembimbing :
1
I. IDENTITAS
Nama : Tn.. A
Usia : 36 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Security
Pendidikan : SMK
II. ANAMNESA
Keluhan Utama
Susah menelan
sejak 2 bulan yang lalu. Gejala ini dirasakan terus-menerus. Pasien mengaku
sudah 1 tahun mengalami rasa tidak nyaman pada tenggorokannya. Keluhan susah
menelan disertai demam sepanjang hari dan rasa tidak nyaman pada
sukaminum kopi panas saat berdinas malam, makan gorengan, dan makanan
2
pedas. Pasien merupakan mantan perokok aktif yang sudah berhenti merokok
alergi makanan disangkal oleh pasien. Pasien mengatakan belum pernah berobat
selama sakit.
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
Riwayat Kebiasaan
3
III. PEMERIKSAAN FISIK
N : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephal
Mata
Thorax
Abdomen
4
Ekstremitas
- Edema : - -
- Sianosis : - -
Neurologis
STATUS LOKALIS
A. TELINGA
5
Jaringan granulasi - -
Massa - -
B. HIDUNG
6
Konka Inferior - -
Septum deviasi - -
Polip tumor - -
Pasase udara (+) (+)
septum Mukosa
ditengah
Konka inferior
Konka media
RHINOSKOPI Mukosa
POSTERIOR Sekret
Choana Tidak dilakukan
Fossa Rossenmuller
Massa/tumor
Os.tuba eustachius
BAGIAN KETERANGAN
MUKOSA Normal
LIDAH Normal
GIGI GELIGI Normal
UVULA Hiperemis, ditengah
PILAR Hiperemis, simetris + / +
HALITOSIS -
TONSIL:
- Mukosa Hiperemis + / +
- Besar T4–T4
- Kripta Melebar +/+
- Detritus +/+
7
- Perlengketan -/-
- Gambar
T4 T4
UVULA DI
TENGAH FARING
HIIPEREMIS HIPEREMIS
FARING
- Mukosa Hiperemis
- Granula +
- Post nasal drip -
LARING
- Epiglotis Tidak diperiksa
- Kartilago arytenoid Tidak dilakukan
- Plika aryepiglotika Tidak dilakukan
- Plika vestibularis Tidak dilakukan
- Plika vikalis Tidak dilakukan
- Rima glotis Tidak dilakukan
- Trakea Berada ditengah
Keterangan:
1. Epiglotis Tidak diperiksa
2. Kartilago arytenoid
3. Kartilago aryepiglotika
4. Plika vestibularis
5. Plika vokalis
6. Rima glotis
7. Trakea
D. MAXILLOFACIAL
8
BAGIAN KETERANGAN
MAXILLOFACIAL
- Bentuk Simetris
- Parese N. Cranialis -
E. LEHER
BAGIAN KETERANGAN
LEHER
- Bentuk Simetris, tidak ada deviasi trakea
- Massa -
V, RESUME
Seorang pasien berusia 36 tahun datang dengan keluhan susah menelan sejak 2 bulan
yang lalu. Susah menelan dirasakan secara terus menerus dan semakin berat saat bangun
9
tidur. Pasien mengaku sudah 1 tahun mengalami rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Pasien
juga mengalami demam, batuk, penurunan pendengaran, dan perubahan suara saat berbicara.
Pasien mengaku karena penyakitnya ini saat tidur pasien sering mendengkur. Pasien mengaku
pernah menjadi perokok aktif dan sudah berhenti merokok sejak 2 bulan yang lalu. Pasien
memiliki kebiasaan suka mengkonsumsi kopi panas dan gorengan pada saat bekerja. Pasien
tinggal di lingkungan yang baik dan dilingkungan tidak ada yang menderita penyakit yang
sama dengan pasien.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum didapatkan pasien tampak baik. Pada
pemeriksaan status generalis normal.. Pada pemeriksaan status lokalis membrane timpani
intak berwarna putih perak, terdapat serumen pada CAE AS AD, dan didapatkan pembesaran
tonsil yang hiperemis berukuran T4 – T4 disertai dendritus dan kripta, hiperemis pada uvula
dan faring.
DIAGNOSIS KERJA
Tonsilitis Kronik
DIAGNOSIS BANDING
Faringitis kronik
10
o Sistemik :
- Antibiotik penicilin dewasa 3x500mg/hari selama 6-10 hari
- Analgesik/antipiretik
Faringitis Kronik
o Lokal :
- Kaustik faring dengan zat kimia larutan nitras argenti atau dengan
listrik (electro cauter)
o Sistemik :
- Antibiotik
- Analgetik/antipiretik
- Mukolitik
- Ekspektoran
- Tablet isap fg trocies
RENCANA LANJUTAN :
Tonsilitis Kronik
Tonsilektomi :
Indikasi
b) abses peritonsiler yang tidak respon terhadap pengobatan medik dan drainase, kecuali
jika dilakukan fase akut.
Indikasi relatif
a) Terjadi 3 kali atau lebih infeksi tonsil pertahun, meskipun tidak diberikan pengobatan
medik yang adekuat
b) Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak ada respon terhadap pengobatan medik
c) Tonsilitis kronik atau berulang pada pembawa streptokokus yang tidak membaik
dengan pemberian antibiotik kuman resisten terhadap β-laktamase.
11
MONITOR
o Subjektif :
o Memantau keluhan-keluhan seperti telinga berdengung, sakit
telinga, nyeri menelan, batuk dan rasa gatal ditenggorokan. Tanya
apakah keluhan tersebut membaik/ berkurang, atau malah
memburuk.
o Objektif :
Ukur suhu tubuh pasien, nilai ukuran tonsil
Evaluasi Indikasi Tonsilektomi
EDUKASI
Minum obat teratur.
Hindari makanan atau minuman yang mengiritasi seperti minum dingin/es,
makanan berbumbu, gorengan dan makanan pedas.
Hiegen mulut dengan obat kumur.
Mencuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas.
Banyak minum air hangat.
Istirahat cukup
KOMPLIKASI
Komplikasi Tonsilitis Kronik :
o Otitis Media Akut
o Abses peritonsilar
PROGNOSIS
QUO AD VITAM : ad bonam
QUO AD FUNCTIONAM : ad bonam
12