Laporan Praktikum Rekayasa Akuakultur
Laporan Praktikum Rekayasa Akuakultur
REKAYASA AKUAKULTUR
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
PERIKANAN B 2008
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN PERIKANAN
JATINANGOR
2011
KATA PENGANTAR
Pertama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas ijinNya kami dapat menyelesaikan laporan pratikum ini
tepat pada waktunya. Laporan Pratikum ini kami buat guna memenuhi salah satu
satu mata kuliah, yaitu mata kuliah Rekayasa Akuakultur.
Pada akhirnya, kami ingin mengucapakan bahwa tidak ada gading yang
tidak retak, oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memaklumi jika makalh kami ini jauh dari kesempurnaan.
Selain itu juga kami juga tetap meminta saran untuk makalah kami ini agar
dikemudian hari kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut etimologi bahasa akuarium berasal dari bahasa latin yaitu aqua
yang berarti ‘air’ dan area yang berarti ‘ruang. Akuarium adalah suatu ruangan
yang berisi air. Akuarium merupakan salah satu wadah yang dapat digunakan
untuk budidaya ikan hias.
1.2 Tujuan
2.1 Akuarium
Sumber : 2.bp.blogspot.com
2. Akuarium Kelompok
Ikan-ikan yang dipelihara di dalam akuarium kelompok harus ikan
sejenis/sekeluarga serta ditanami oleh tanaman air yang tanaman air yang
diperlukan oleh kelompok ikan yang dipelihara. Syarat akuarium kelompok :
Jenis ikan yang dipelihara dalam akuarium kelompok harus masih sekarabat
Susunan tanaman air dalam akuarium disesuaikan dengan ikan yang
dipelihara.
Jenis akuarium ini biasanya digunakan untuk memelihara ikan dalam satu
kelompok baik ikan hias maupun ikan konsumsi dari ikan air tawar dan laut.
3. Akuarium Sejenis
Dalam akuarium ini, estetika dan dekorasi dikesampingkan, karena tujuan
dari akuarium sejenis untuk mengembang-biakan ikan. Jenis akuarium ini yang
biasa digunakan untuk membudidayakan ikan air tawar dan laut (Gambar 2.12).
4. Akuarium Tanaman
Akuarium Tanaman, Dalam akuarium ini yang memegang peranan adalah
tanaman air. Ikan dimasukan kedalam akuarium untuk penghias dan pemelihara
tanaman.
2.2 Aerator
Aerator atau pompa udara bisa mengatasi kekurangan oksigen dalam
akuariu tanpa menambah luas akuarium. Seandainya kita melihat akuarium yang
ada gelembung-gelembung udara yang sepeintas seperti gerakan air dari mata air,
sesungguhnya gelembung tersebut dihasilkan oleh aerator. Aerator merupakan
gerakan udara ke atas yang menimbulkan gerakan air dari bawah ke atas dan
sebaliknya. Akibat dari gerakan air ini, tentunya ketika sampai di atas air,
gelembung udara akan berdifusi dengan udara bebas. Pada saat difusi biasanya
ada sebagian oksigen di udara yang terbawa air. Sebaliknya karbondioksida dalam
air terlepas ke udara bebas. Akibat gerkan air ini, maka startifikasi dalam air tidak
terjadi lagi. Selain fungsi pokok tadi, aerator sering digunakan sebagai sarana
artistik untuk menambah maraknya suasana akuarium.
Aerator dapat digerakan oleh tenaga listrik (AC) dan baterai (DC). Aerator
baterai umumnya hanya digunakan pada saat listrik mati atau untuk pengangkutan
ikan. Sedangkan yang lazim digunakan adalah aerator yang digerakkan oleh
tenaga listik. Dilihat dari lubang pengeluarannya aerator,
aerator umumnya dibagi dua jenis. Aerator yang mempunyai dua lubang
mengahsilkan kekuatan yang cukup besar sedangkan yang berlubang satu
kekuatannya lebih kecil. Penggunaannya di akuarium aerator ini dibantu oleh
selang plastik dan batu aerasi. Bagian-bagian aerator :
rumah aerator,
dinamo,
lempengan besi,
karet pemompa,
saluran pengeluaran (oulet),
steker listrik.
Sumber : campingnfishing.com
Sumber : maskoki.comze.com
2.4 Heater
Supaya suhu air dalam akuariaum atau wadah budidaya sesuai dengan
persyaratan diperlukan adannya heater atau thermostat. Heater dan thermostat
merupakan dua alat yang sama prinsip kerjanya, tetapi bentuknya berbeda. Heater
merupakan sebuah tabung kaca berisi seperangkat elemen pemanas yang
berfungsi bila dialiri arus listrik. Elemen pemanas pada heater berbentuk kawat
kecil yang bergulung-gulung sangat panjang dan mirip spiral. Elemen pemanas
pada thermostat lebih simpel karena hanya berupa beberapa buah titik yang
dihubungkan dengan kabel dan penghambat.
Sumber : media.photobucket.com
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.4 Pembahasan
Pada pembuatan akuarium dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian yang
tinggi karena agar mendapatkan akuarium yang berkualitas tinggi dan bagus
sehingga akuarium yang dibuat tidak bocor.
Setelah akuarium berhasil dibuat, setiap praktikan diwajibkan untuk
menggambar akuarium tersebut. Selain akuarium, komponen dalam akuarium
seperti filter, aerator dan heater pun digambar.
Filter, aerator dan heater merupakan komponen dalam akuarium yang
sangat penting dalam penggunaan akuarium sehingga ikan dalam akuarium akan
hidup dengan sehat dan baik. Ketiga komponen tadi penting da memiliki peran
penting karena fungsinya masing-masing. Fungsi dari filter yaitu untuk menyaring
air dalam akuarium sehingga air akuarium akan tetap jernih dan terbebas dari
unsur-unsur yang merugikan. Sedangkan fungsi dari heater yaitu untuk
mempertahankan suhu dalam akuarium sesuai dengan kebutuhan ikan dalam
akuarium. Aerator memiliki fungsi untuk memberikan gelembung udara dalam
akuarium sehingga dapat memberikan masukan oksigen dalam akuarium.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pratikum ini yaitu diperlukan kehati-
hatian dalam pembuatan akuarium sehingga dapat dihasilkan akuarium yang
berkualitas baik. Aerator, filter dan heater merupakan komponen dalam akuarium
yang saling melengkapi sehingga kondisi air dalam akuarium dapat stabil dan
bersih.
4.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya, sebaiknya disediakan alat dan bahan yang
lebih banyak sehingga setiap kelompok dapat membuat akuarium sendiri. Karena
pada praktikum kemarin kami rasa kurang efektif hal ini disebabkan setiap
praktikan tidak bisa turut langsung dalam pembuatan akuarium.