Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Angiography adalah pencitraan pembuluh darah menggunakan air-larut ionik atau


nonionik media kontras sinar X disuntikkan ke dalam aliran darah arteri (arteriografi) atau vena
(Venography). Untuk pembuluh getah bening, media kontras digunakan berminyak.
Angiografi/Cath Lab adalah prosedur pemeriksaan invasif dengan sinar X (X-Ray) yang
bertujuan menggambarkan pembuluh darah di berbagai bagian tubuh. Ingin kenal lebih
jauhberikutpenjelasannya.

Injeksi bahan kontras ke arteri dan vena dilakukan baik secara langsung melalui tusukan
jarum, atau menggunakan kateter angiografik percutaneously dimasukkan paling sering dibuat
dari polietilen, poliuretan atau nilon. Kontras injeksi dilakukan dengan tangan (terutama di tusuk
jarum langsung atau dalam arteri kaliber kecil.
Studi angiografik secara rutin dilakukan dengan anestesi lokal. Setelah infiltrasi kulit dan
jaringan sekitar arteri atau vena yang akan ditusuk, sayatan kulit kecil dibuat, dan arteri
yangditusukdenganjarumangiografik.

2. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian angiografi ?
b. Apakah fungsi dan manfaat dari angiografi?
c. Apakah tujuan dari angiografi?
d. Apakah Indikasi dari angiografi?
e. Bagaimanakah prosedur kerja dari angiografi?

3. Tujuan
Setelah mempelajari tentang angiografi diharapakan dapat:
a. Menyebutkan pengertian angiografi
b. Menyebutkan fungsi dan manfaat angiografi
c. Menyebutkan tujuan dilakukannya angiografi
d. Menyebutkan indikasi angiografi
e. Menjelaskan prosedur kerja dari angiografi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI ANGIOGRAFI

Angiografi adalah tehnik pemberian zat kontras.Sedangkan angiografi koroner adalah prosedur
diagnostik dengan tehnik pemberian zat kontras ke arteri koroner yang dilakukan untuk
mendapatkan hasil / kelainan dari pembuluh darah arteri koroner baik itu presentase, letak
lumen, jumlah kondisi dari penyempitan lumen, besar kecilnya pembuluh darah, ada tidaknya
kolateral dan fungsi ventrikel kiri.

Angiografi adalah pemeriksaan terhadap pembuluh darah, sedangkan pada pemeriksaan


pembuluh darah arteri didebut dengan arteiografi.Cara pemeriksaan Angiografi adalah dengan
memasukan kateter ke dalam arteri femoralis atau brakhialis dan zat kontras disuntikan untuk
memudahkan penglihatan terhadap pembuluh darah.Pemeriksaan Angiografi berguna untuk
mengevaluasi pembuluh darah dan untuk mengidentifikasi vaskularisasi yang tidak normal
karena adanya tumor atau penyakit lainya.Pemeriksaan Angiografi dilakukan bila Tomografi
Komputer atau Skrining Radionukleid memberi kesan adanya kelainan pada pembuluh darah.

Angiography berfungsi untuk menyelidiki negara normal dan patologis dari sistem khususnya
kapal penyempitan lumen dan penyumbatan atau pelebaran aneurismal. Selain kondisi tumor,
malformasi arteriovenosa (AVM) dan fistula arteriovenosa (aVF) atau sumber perdarahan
diselidiki dengan angiografi. Komplikasi rendah tetapi agak berbeda sesuai dengan akses kapal.
Dalam sistem arteri, tingkat komplikasi terendah dilaporkan untuk akses femoralis dengan
1,73%, 2,98% untuk arteriografi translumbar, dan tertinggi adalah pendekatan transaxillary
dengan 3,23%. Komplikasi ini akan mengakibatkan terutama dari masalah lokal seperti
hematoma, pseudoaneurysms dan fistula arteriovenosa, dll, atau dari kawat Pedoman dan
manipulasi kateter. Kelompok kedua terdiri komplikasi efek samping bahan kontras pada fungsi
ginjal dan efek sistemik atau reaksi alergi.
Angiografi sangat bermanfaat untuk memperlihatkan tumpukan plak pada pembuluh darah
jantung, mendeteksi plak pada arteri carotis di leher yang menggangu aliran darah ke otak yang
menyebabkan stroke, mengetahui kelainan pada pembuluh darah di otak, serta mengidentifikasi
aneurisma intracranial atau bahkan adanya aneurisma pembuluh darah aorta.
Jenis Pemeriksaan Angiografi

1. Angiografi Cerebral
Yaitu zat kontras disuntikan ke arteri karotis dan arteri vertebral bertujuan untuk mendeteksi
Aneurisma serebrovaskular, trombosis cerebral, hematoma, tumor dari peningkatan
vaskularisasi, plak serebral atau spasme dan untuk mengevaluasi aliran darah serebral.

2. Angiografi Pulmonal
Yaitu kateter dimasukan ke arteri pulmonalis dan kontras disuntikan untuk melihat pembuluh
darah pulmonal. Bertujuan untuk mendeteksi emboli paru,tumor,perubahan vaskuler yang
berhubungan dengan emfisema dan untuk mengevaluasi sirkulasi pulmonal.

3. Angiografi Ginjal

Yaitu pemeriksaan ini memungkinkan penglihatan terhadap pembuluh dan parenkim ginjal dan
untuk mendeteksi kelainan pembuluh di aorta serta untuk memperlihatkan hubungan ginjal ke
aorta. Angiografi Ginjal dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi stenosis arteri ginjal,
trombus atau emboli ginjal dan untuk menentukan faktor penyebab hipertensi atau gagal ginjal,
serta untuk mengevaluasi sirkulasi ginjal.

TUJUAN ANGIOGRAFI

1. Untuk mendeteksi problem pada pembuluh darah yang ada di dalam atau yang menuju otak
(contohnya, aneurysma, malformasi pembuluh datah, trombosis, penyempitan atau
penyumbatan)
2. Untuk mempelajari pembuluh darah otak yang letaknya tidak normal (karena tumor, gumpalan
darah, pembengkakan, spasme, tekanan otak meningkat, atau hydrocephalus)
3. Untuk menentukan pemasangan penjepit pembuluh darah pada saat pembedahan dan untuk
mencek kondisi pembuluh tersebut.

sinar Yang Tejadi Selama Tes :


 Anda akan dibaringkan pada meja penyinaran pada saat dilakukan injeksi. Anda perlu
berbaring dengan posisi lengan di sisi Anda.
 Anestesi local disuntikkan. Kemudian jarum dimasukkan ke arteri.
 Setelah dilakukan sinar-X untuk melihat letak jarum, dokter menginjeksikan cairan kontras
khusus. Anda akan merasa seperti terbakar sesaat pada saat cairan kontras disuntikkan. Setelah
itu Anda akan merasa hangat dan kemerahan, nyeri kepala sebentar, atau merasa asin di mulut.
Bahkan mungkin Anda akan mual dan muntah.
 Setelah injekdi, dilakukan penyinaran -X, hasilnya diproses, dan dilihat. Tergantung pada hasil
tersebut, mungkin akan dimasukkan cairan kontras lagi dan dilakukan penyinaran sinar-X serial.
 Jika sudah didapatkan hasil penyinaran sinar-X serial yang memuaskan, dokter menarik jarum.
Perawat akan mencek apakah ada perubahan dan memasang perban

Yang Terjadi Setelah Tes :

 Biasanya, Anda akan beristirahat di tempat tidur selama 12 sampai 24 jam dan mendapat obat
untuk nyeri. Perawat akan memeriksa Anda setiap jam selama 4 jam pertama dan kemudian tiap
4 jam.
 Anda akan dikompres es pada tempat suntikkan untuk membuat rasa nyaman dan mengurangi
pembengkakan.
 Jika injeksi pada paha dalam, maka jagalah kaki tetap lurus selama 12 jam atau lebih. Jika pada
daerah leher, perawat akan memeriksa kemampuan menelan dan pernafasan Anda.
 Setelah tes. Anda bisa kembali ke diet normal. Minumlah cairan untuk membantu
mengeluarkan cairan kontras

INDIKASI
1. Penyakit koroner
• Serangan angina baru
• Angina tidak stabil
• Iscemia tidak tampak
(Treadmill Test positif)- TMT
• Nyeri dada

2. Infark miocard
• Angina tidak stabil post infark
• Gagal thrombosis
• Shock
• Komplikasi mekanik
3. Evaluasi :
a) Post operasi CABG (Coronary Bypass Graff)
b) Post PTCA
c) Penelitian
KONTRA INDIKASI
1. Relatif
- Cronic heart failure tidak terkontrol, hipertensi, aritmia
1 bulan- Cerebrovasculer accident / cerebrovasculer desease
- Infeksi / demam
- Elektrolit inbalance
- Perdarahan gastro intestinal akut
- Kehamilan
- Anti koagulasi
- Pasien tidak kooperatif
- Keracunan obat
- Gagal ginjal

2. Mutlak
- Tidak cukup perlengkapan / fasilitas

PERSIAPAN
a. Alat
1) Satu set angio pack yang terdiri dari
 Abdominal sheet 1
 Towel segi empat 3
 Lithotomy sheet 1
 I/I cover 1
 Hand towel 2
 Goun 2
 Sigle Layer 1

2) Satu set angio instrument yang terdiri:


- Sponge Holder 1
- Towel Clip 4
- Arteri klem besar 1
- Arteri klem kecil 1
- Galipot 2
- Kidney disk 2
- Round bowl 1
- Tray 1

3). Gauze swab 2 pack


4). Gauze depper 1 pack
5). Syringe 10 cc 2
6). Blade scapel No: 11 1
7). Nedle percutan 1
8).Introduser sheath 1 set
9).J wire 0.038 inc 3 mm 150 cm 1
10).Kateter Judkin Left 4 6 F 1
11).Kateter Judkin Right 4 6 F 1
12).Kateter pigtail 6 F bila diperlukan
13).Pressure monitor Line152 cm 1
14).Glove steril 1 pc
15).Three Way rotating 1
16).Dome steril 1
17).Cairan :

- Nacl 0.9 % + heparin 2500 iu 2 flb


- Betadin Solution secukupnya
- Alkohol 70% secukupnya

18). Obat-obatan
- Lidokain 2%/xylocain 5 amp/20 cc
- Kontras secukupnya
b. Pasien
Pasien biasanya di puasakan 4 – 6 jam sebelum tindakan dan dilakukan pemeriksaan lab ( Hb,
Ht, ureum, creatinin)
Berikan penjelasan tentang tindakan / prosedur yang akan dilakukan, tehnik batuk, nafas dalam
dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama tindakan berlangsung
c. Administrasi
 Informed concent
 Status/file pasien
 Surat jaminan

PROSEDUR TINDAKAN
1. Pasien masuk ruang tindakan
2. Dilakukan perekaman EKG (Elektrokardiografi) 12 lead
3. Preparasi daerah yang akan dilakukan pungsi bila FEAR(Femoral arteri right) bersihkan
daerah inguinalis kanan dan kiri dengan betadin 10%secara aseptik dan anti septik
Bila di radialis / brakialis bersihkan dengan betadin 10% daerah sekitarnya .dengan teknik
aseptic dan antiseptik.
4. Tutup daerah ,tusukan dengan duk.lubang,daerah dada dan perut dengan laken dan daerah
extremitas bawah dengan laken besar,semua dalam keadaan steril.
5. Dilakukan anestesi lokal dahulu ,dengan lidocain 2 % kemudian dibuat sayatan /luka kecil.
6. Dilakukan pungsi FEAR , masukan J wire / pendek.
7. Setelah J wire pendek masukan sheath jarum dicabut wire dipertahankan pada pembuluh
darah, kemudian sheath masuk bersama introduser J wire pendek, dicabut
8. Spoel sheath dengan NaCL + heparin 2500 iu, sebelumnya .aspirasi ,spoul sampai bersih.
9. Masukan kateter JUDKIN RIGHT 4. 6 F .yang didalam nya sudah ada J wire panjang.
masukan sampai + 1/3 bawah lutut dan tahan wire.
10. Bila kateter sudah sampai di sinus valsava, dorong wire panjang pada saat sistolik supaya
masuk ke LV(Left Ventrikel),setelah masuk LV tarik wire panjang .saambung dengan three way
aspirasi sedikit kemudian di lakukan pengukuran dan pullback kateter untuk mengukur gradien .
11. Bila kateter sudah masuk ke muara RCA(Right Coronary Arteri)
12. Dilakukan kororanografi dengan posisi RAO(Right Anterior Obliqe) 300 dan LAO(Left
Anterior Obliqe) 400, CRANIAL 150 – 200.
13. Cabut cartheter dan ganti dengan JUDKIN LEFT 4 6 F.
14. Lakukan pengambilan gambar pada posisi :
• LAO – CRANIAL ( 400 – 250
• RAO – CAUDAL ( 20 – 20 )
• CRANIAL ( 300 )
• CAUDAL ( 30 )
• ( LAO 45 – CAU 20 )
15. Cabut kateter dan ganti dengan pigtail untuk LV grafi bila diperlukan.
16. Masukkan pigtail sampai LV dan sambung kateter dengan alat injektor dengan ketentuan
volume 30 kecepatan 12 ml / sec dengan posisi RAO 30 tekanan 450 Psi
17. Prosedur selesai pasien diberi penjelasan bersihkan daerah tusukan, alat – alat di bersihkan
dan di rendam
18. Pasien di pindahkan ke RR(Recovery Room).
BAB III
Askep Kateterisasi ( Koronary Angiografi )

A. Pengertian
Angiografi adalah tehnik untuk pemberian zat kontras ke arteri koroner dengan kateter judgkin
kanan / kiri.Sedangkan berdasarkan istilah coronary angiography adalah sebuah prosedur
diagnostik invasif,dimana akan didapatkan hasil kelainan dari pembuluh darah arteri
koroner,baik prosentase penyempitan lumen, letak penyempitan jumlah pembuluh darah yang
menyempit, kondisi penyempitan ( panjang/tidak ), besar atau kecil pembuluh darah, ada atau
tidaknya kolateral dan fungsi ventrikel kiri akan diketahui.
Tingkat kebenaran atau keakuratan dari diagnostik coronary angiography ini mendekati 100%,
maka diharapkan hasil dari pemeriksaan ini dapat diberikan terapi yang sesuai atau tepat.

B. Indikasi

1. Penyakit koroner yang sudah diketahui atau diduga ,berupa : serangan angina baru,
angina tidak stabil, evaluasi sebelum operasi yang besar, iskemia tidak tampak, treadmill
positif, nyeri dada atipikal atau spasme koroner
2. Infark Miokard : angina tak stabil post infark, gagal trombolisis, shock, komplikasi
mekanik ( VSD, ruptur dinding/otot papilaris )

C. Kontraindikasi

A. Relatif

1. Penyakit gagal jantung kongestif tidak terkontrol, hipertensi,aritmia


2. Penyakit pembuluh darah yang kurang dari 1 bulan
3. Infeksi demam
4. Elektrolit tidak seimbang
5. Perdarahan gastrointestinal akut atau anemia
6. Kehamilan
7. Antikoagulasi ( atau diketahui perdarahan akut tidak terkontrol )
8. Pasien tidak kooperatif
9. Keracunan obat ( seperti digitalis,phennothizine )
10. Gagal ginjal

B. Mutlak

1. Tidak cukup perlengkapan atau fasilitas kateterisasi


D. Komplikasi
Hal yang mungkin terjadi akibat dilakukannya coronary angiography yaitu

A. Mayor

 Tromboemboli
 Infark miokard
 Alergi berat terhadap zat kontras : spasme laring, bronkus hipotensi berat atau henti
jantung
 Aritmia berat seperti : fibrilasi ventrikel
 Kematian

B. Minor

 Aritmia seperti : bradikardia sinus,ekstrasistol takikardia ventrikel atau ventrikel


takikardia
 Alergi ringan
 Perdarahan,hematom,atau infeksi tempat penusukan
 Edema Paru
 Komplikasi jarang : ruptur pembuluh darah,kateter melilit,kateter putus,perforasi arteri
koroner

E. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Timbul

A. Pre Kateterisasi

1. Nyeri dada berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
miokard
2. Takut, cemas berhubungan dengan ketidak tahuan tindakan kateterisasi
B. Post Kateterisasi

1. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas


jantung,perubahan irama jantung
2. Nyeri dada berhubungan dengan iskemia miokard,spasme dan emboli
3. Resiko tinggi perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan sirkulasi
akibat emboli,trombus,dan hematoma
4. Keterbatasan aktifitas berhubungan dengan luka daerah tusukan
BAB V
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dari makalah di atas dapat di ambil beberapa kesimpulan, antara lain:


a. Angiografi adalah pencitraan pembuluh darah menggunakan air-larut ionik atau nonionik
media kontras sinar X disuntikkan ke dalam aliran darah arteri (arteriografi) atau vena
(Venography)
b. Tujuan angiografi antara lain; untuk mendeteksi problem pada pembuluh darah yang ada di
dalam atau yang menuju otak, Untuk mempelajari pembuluh darah otak yang letaknya tidak
normal.
c. Angiografi sangat bermanfaat untuk memperlihatkan tumpukan plak pada pembuluh darah
jantung, mendeteksi plak pada arteri carotis di leher yang menggangu aliran darah ke otak yang
menyebabkan stroke, mengetahui kelainan pada pembuluh darah di otak, serta mengidentifikasi
aneurisma intracranial atau bahkan adanya aneurisma pembuluh darah aorta.

2. SARAN
Bagi para mahasiswa diharapkan semakin menambah pengetahuan tentang angiografi, baik itu
dari buku, majalah, internet atau pun jurnal-jurnal kesehatan agar semakin menguatkan
pengetahuan tentang angiografi ini

Anda mungkin juga menyukai