Anda di halaman 1dari 11

FIMOSIS, BALANITIS, HIDROKEL KOMUNIKAN

IDENTITAS MASALAH
1. Ibu Ika membawa anaknya, Taufik 5 tahun ke puskesmas karena sejak 1 tahun yang lalu kantung
zakar kanan membesar ketika bermain atau menangis dan pembesarannya mengecil kembali atau
bahkan menghilang bila Taufik istirahat atau tidur.
2. Sejak 1 minggu yang lalu, saat buang air kecil, Tufik menangis dan kulit ujung penis tampak
membesar dan kemerahan. Keluhan tidak disertai demam. Air seni berwarna kuning jernih.
3. Ibu Ika bertanya kepada dokter apakah anaknya boleh dikhitan dan apakah kelainan yang diderita
taufik dapat mempengaruhi masalah kesuburan dan kepriaannya nanti setelah dewasa.
4. Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada .
5. ayah Taufik adalah seorang perokok aktif.
6. Status Lokalis : Regio genitalia eksterna
Inspeksi : Pembesaran scrotum kanan bila mengedan, warna kulit
Sama dengan sekitar
Muara preputium kecil, preputium tidak dapat ditarik ke
Proksimal
Kulit preputium distal eritemia, edema (+)
Palpasi : Ukuran penis 2,5 cm
Nyeri tekan pada scrotum (-)
Nyeri tekan pada ujung penis (+)
Uji transiluminasi : sinar tampak berpedar

PRIORITAS MASALAH
No : 1
Alasan :

ANALISIS MASALAH
1. Ibu Ika membawa anaknya, Taufik 5 tahun ke puskesmas karena sejak 1 tahun yang lalu
kantung zakar kanan membesar ketika bermain atau menangis dan pembesarannya
mengecil kembali atau bahkan menghilang bila Taufik istirahat atau tidur.
a. Bagaimana struktur anatomi dan fungsi skrotum ?
Jawab :
ANATOMI
Scrotum adalah sebuah kantung yang menonjol keluar dari bagian bawah dinding arterior
abdomen.Scrotum merupakan kantung kulit dan fascia yang berisi testis dan epididymis.
Dinding scrotum mempunyai lapisan sebagai berikut :
 Kulit : Kulit scrotum tipis, berkerut, berpigmen dan membentuk kantung tunggal
 Fascia superficialis
Fascia ini melanjutkan diri sebagai panniculus adiposus dan stratum membranosus
dinding anterior anbomen. Otot ini dipersarafi oleh serabut saraf simpatik dan
berfungsi untuk mengkerutkan kulit diatasnya.
 Fascia spermatica
Fascia tiga lapis ini terletak dibawah fascia superficialis dan berasal dari tiga lapis
dinding anterior abdomen masing-masing sisi
 Tunica vaginalis, terletak didalam fascia spermaticae dan meliputi permukaan anterior,
media dan lateralis masing-masing testis Dengan demikian tunica vaginalis merupakan
kantung tertutup, diinvaginasu dari belakang oleh testis.
Aliran Limfe
Cairan limfe dari kulit dan fascia, termasuk tunica vaginalis dialirkan ke nodi lymphoidei
inguinalis superficialis.
TESTIS
Testis adalah sepasang organ berbentuk lonjong dengan ukuran panjang lebih kurang 2 inci (5
cm), Bentuk oval dan konsistensinya padat, terletak bebas didalam tunica vaginalis dan tidak
terikat pada jaringan subcutanatau kulit.
EPIDIDYMIS
Struktur epididymis panjang, sempit, padat dan mempunyai ujung atas yang melebar atau
caput, corpus dan cauda yang mengarah ke inferior. Ductus deferens yang berbentuk seperti
tali berasal dari cauda dan berjalan ke atas dan medial terhadap epididymis dan termasuk ke
dalam funiculus spermaticus pada ujung atas scrotum.
FISIOLOGI
 Fungsi Testis
Tubulus seminiferus testis berfungsi menghasilkan spermatozoa. Sel sel interstisial (sel
leydig) berfungsi menghasilkan hormone seks laki-laki yaitu testosterone.
 Fungsi Epididymis
Saluran panjang epididymis merupakan tempat penyimpanan spermatozoa untuk
menjadi matang.
Fungsi utama epididymis adalah mengabsorbsi cairan. Fungsi lain mungkin
menambahkan zat pada cairan semen untuk memberikan makanan pada spermatozoa
yang sedang mengalami proses pematangan.

b. Apa makna kantung zakar kanan membesar dan mengecil saat istirahat atau tidur?
Jawab :
Makna kantung zakar kanan membesar dan mengecil saat istirahat atau tidur adalah
telah terjadi hidrokel komunican.
Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis dapat dibedakan beberapa
macam hidrokel yaitu :
1) Hidrokel testis, kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat
diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari
2) Hidrokel funikulus, kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah cranial
dari testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di luar kantong hidrokel.
Pada anamnesis, kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari
3) Hidrokel komunikan, terdapat hubungan antara procesus vaginalis dengan rongga
peritoneum. Pada anamnesis, kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu
bertambah besar pada saat anak menangis.

c. Apa saja kemungkinan penyakit yang menyababkan kelainan tersebut ?


Jawab :
 Hidrokel komunican
 Hernia scrotalis
 Varikokel

d. Bagaimana patofisiologi kelainan tersebut ?


Jawab :
Fakor risiko (Ayah perokok aktif) Asap rokok terhirup ibu Taufik saat hamil  gangguan
pembentukan organ janin → gagal menutupnya procecus vaginalis saat pembentukan organ
janin → terdapat hubungan antara rongga abdomen dengan skrotum, saat anak anak mengedan
terjadi peningkatan tekanan intraperitoneal + pengaruh gaya gravitasi → cairan dari
peritoneum masuk ke skrotum → skrotum kanan membesar bila mengedan (Hidrokel
kominican)

2. Sejak 1 minggu yang lalu, saat buang air kecil, Tufik menangis dan kulit ujung penis
tampak membesar dan kemerahan. Keluhan tidak disertai demam. Air seni berwarna
kuning jernih.
a. Bagaimana struktur anatomi dan fungsi penis?
Jawab :
ANATOMI PENIS
Penis terdiri dari :
 Radix , Radix terdiri dari tiga masa jaringan erektil yang dinamakn bulbus penis, dan
crus penis dextrum dan sinistrum. Bulbus penis dapat diraba secara palpasi dalam di
garis tengah perineum, posterior terhadap scrotum
 corpus penis merupakan bagian bebas penis yang tergantung pada symphisis pubis
 Glans penis membentuk ekstremitas corpus penis. Pada puncak glans terdapat meatus
urethrae externus, terbentang dari pinggir bawah meatus urethrae dengan preputum
dinamakan frenulum. Pinggir dari basis gland penis dinamakan corona. Preputium
dibentuk oleh lipatan kulit yang melekat pada collum penis. Preputium menutupi glans
penis secara bervariasi dan preputium dapat ditarik kebelakang dari glans penis.
 Perdarahan
a. pudenda interna → a, penis communis → bercabang jadi 3 arteri:
 A. Kavernosa / a, sentralis, yang memasuki rongga kavernosa dan bercabang menjadi
arteriole helisin, yang akan mengisi darah kedalam sinusoid.
 A. Bulbo-ureethralis penis
 A. Dorsalis penis
 V. Dorsalis penis.
Darah vena dari rongga sinusoid dialirkan melalui anyaman / pleksus yang terletak
dibawah tunika albuginea, yang kemudian bergabung membentuk venule emisaria
dan kemudian menembus tunika albuginea untuk mengalirkan darah ke vena dorsalis
penis. Bermuara di vena pudenda interna.

 Inervasi: Persarafan berasal dari nervus pudendus dan plexus pelvicus.


FISIOLOGI
Ereksi
Penis mendapatkan aliran darah dari a. Pudenda internaa. Penis communisarteri ini
bercababga. Kavernosa/a. Sentralis, a. Dorsalis penis, dan a. Bulbo-uretralis. A. Kommunis
melewati melewati kanal dari Alcock yang berdekatan dengan os pubis dan mudah mengalami
cidera jika terjadi fraktur pelvis. A. Sentralis memasuki rongga kavernosabercabang-cabang
menjadi arteriole helisinarteriole ini akan mengisiskan darah ke dalam sinusoid.
Darah vena dari rongga sinusoid dialirkan melalui anyaman/pleksus yang terletak dibawah
tunika albuginea untuk mengalirkan darah ke vena dorsalis.
Ereksi:
Rangsangan seksualaktivitsa saraf parasimpatis meningkatdilatasi arteriole & kontriksi
venuleinflow (aliran darah yang menuju korpora) meningkat sedangkan outflow(aliran darah
yang meninggalkan korpora) menurunvolume darah dan ketegangan korpora
meningkatpenis ereksi

b. Apa makna menangis pada saat BAK dan kulit ujung penis tampak membesar dan
kemerahan ?
Jawab :
Makna menangis pada saat BAK dan kulit ujung penis tampak membesar dan kemerahan
adalah menandakan adanya nyeri ditambah dengan adanya kemerahan dan tampak membesar
pada kulit ujung penis menunjukkan bahwa telah terjadi infeksi atau inflamasi lokal pada
ujung penis tersebut. Adanya inflamasi superficial pada ujung penis atau glans penis ini
disebut balanitis.

c. Apa saja kemungkinan penyakit yang menyebabkan kelainan tersebut?


Jawab :
 Balanitis
 Balanopostitis
d. Bagaimana patofisiologi kelainan tersebut?
Jawab :
Fakor risiko (Ayah perokok aktif) Asap rokok terhirup ibu Taufik saat hamil  gangguan
pembentukan organ janin  adesi alamiah antara preputium dengan glans penis  Muara
preputium kecil preputium tidak dapat ditarik ke proksimal (Fimosis)ketika miksi air seni
sebagian tertahan dipreputium (penis tampak edema) urin yang dikeluarkan tidak lancar
(sisa urin) + penumpukan smegma karena kurangnya higenisitas  edema dan infeksi lokal
kulit preputium distal eritema (Balanitis).
3. Ibu Ika bertanya kepada dokter apakah anaknya boleh dikhitan dan apakah kelainan yang
diderita taufik dapat mempengaruhi masalah kesuburan dan kepriaannya nanti setelah
dewasa.
a. Apa saja indikasi dan kontraindikasi tindakan khitan pada kasus ini ?
Jawab :
INDIKASI :
1. Ritual / keagamaan
2. Medis
 Phimosis
 Pernah infeksi Balano Postitis
 Perlekatan Glans Penis dengan Prepusium
 Karsinoma Penis mengenai Prepusium
 Kondiloma Akuminata
 Hygiene

b. Ada berapa macam tekhnik khitan ? ( teknik, persiapan alat, jenis dan obat anestesi)
Jawab :
PERSIAPAN :
1. Informed Consent
2. Anestesia
ALAT :
1. Doek Lubang Steril
2. Doek Kecil Steril
3. Dua Pasang Sarung Tangan Steril
4. Spuit Disp. 10 cc
5. Klem Desinfektan
6. Klem Bengkok 6 buah (Mosquito)
7. Klem Bengkok Besar 1 buah
8. Pinset Chirurgis 2 buah
9. Pinset Anatomis 2 buah
10. Gunting Benang 1 buah
11. Gunting Jaringan 1 buah
12. Pisau No. 15
13. Naldvoeder
14. Bahan Habis Pak
Teknik sirkumsisi
1) Disinfeksi lapangan operasi dengan povidon yodium.
2) Daerah operasi di tutup dengan kain steril.
3) Pada anak lebih besar atau dewasa, pembiusan dilakukan dengan anastesi lokal dengan
menyuntikkan pada basis penis (pada garis tengah dorsum penis). Obat anastesi di suntikkan
secara infiltrasi di bawah kulit dan melingkari basis penis. Kemudian tunggu beberapa saat
dan di yakin kan bahwa batang penis telah terbius.
4) Jika terdapat fimosis dilakukan dilatasi dulu dengan clem sehingga preputium dapat ditarik ke
proksimal. Selanjutnya preputium dibebaskan dari perlekatan dengan glans penis dan
dibersihkan dari smegma atau kotoran lain.
5) Memotong preputium penis dengan berbagai teknik, antara lain teknik deseksi preputium atau
sleeve, teknik Gulotion, teknik dorsal slit, dengan mempergunakan alat plastibel atau Gomco.
6) Setelah kulit preputium terlepas, dilakukan hemostasis untuk merawat perdarahan. Perhatian
utama pada arteri yang terdapat di frenulum penis.
7) Kulit proximal dan distal didekatkan dengan penjahitan dengan memakai plain catgut.
Teknik Dorsumsisi
1) Tandai batas insisi dengan menjepit kulit prepusium dengan klem/pinset.
2) Prepusium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6 ditarik ke distal.
3) Preputium dijepit dengan klem bengkok dan frenulum dijepit dengan kocher.
4) Preputium diinsisi pada jam 12 diantara jepitan klem dengan menggunakan gunting kearah
sulcus coronarius, sisakan mukosa kulit secukupnya dari bagian distal sulcus pasang tali
kendali.
5) Pindahkan klem (dari jam 1 dan 11 ) ke ujung distal sayatan (jam 12 dan 12’) Insisi meingkar
kekiri dan kekanan dengan arah serong menuju frenulum di distal penis (pada frenulum insisi
dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali).
6) Buat tali kendali pada jam 3 dan 9.
7) Gunting dan rapikan kelebihan mukosa.
8) Rawat perdarahan yang terjadi.

c. Ada manfaat khitan ditinjau dari ilmu kedokteran ?


Jawab :
 Pelaksanaan ibadah agama
 Menjaga hygiene penis dari segmen dan sisa-sisa urine
 Menjaga terjadinya infeksi pada glands penis atau preputium penis

d. Sejarah khitan ?
Jawab :
Sejarah menyebutkan, tradisi khitan sudah berlaku dikalangan Bangsa Mesir Kuno.
Tujuannya, sebagai langkah untuk memelihara kesehatan dari baksil-baksil yang dapat
menyerang alat kelamin, karena adanyakulup yang bisa di hilangkan kotoranya dengan
khitan.29 Berbagai suku bangsadipedalaman Afrika seperti suku Musawy (Afrika Timur) dan
suku Nandimenjadikan khitan sebagai inisiasi (upacara aqil baligh) bagi para pemuda
mereka.Setelah khitan barulah para pemuda diakui secara adat dan berstatus sebagai
orangdewasa. Para pemuda yang dikhitan akan di kalungkan potongan qulfah hinggasembuh.
Di dalam Islaam khitan merupakan tugas yang diwajibkan kepada orang Islam. Ini terkait
adanya ibadah yang mensyaratklan adanya kebersihan dan kesucian, apabila tidak khitan
praktek membersihkan bagian dalam kelamin akan sulit.

e. Apa pandangan islam tentang khitan ?


Jawab :
Rasulullah SAW bersabda, “Kesucian (fitrah) itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan,
mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis, dan memotong kuku.” (HR Bukhari Muslim).
Melalui khitan, seorang anak sejak dini diajarkan mengenai pentingnya kesehatan dan
kebersihan badan, terutama alat kelaminnya. Bagi laki-laki, khitan berfungsi untuk
mempermudah dan mempercepat proses pembersihan fisik sebagai salah satu syarat sahnya
ibadah, khususnya yang berkaitan dengan kotoran air kencing.
Dalam hadits Rasulullah SAW menjelaskan: "Allah tidak akan menerima shalat yang tidak
disertai dengan bersuci."(HR. Ahmad, Nasa'i, dan Ibnu Majah dari Usamah).
f. Apa saja yang mempengaruhi kesuburan dan kepriaan ?
Jawab :

4. Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada .


a. Apa makna riwayat penyakit sama dalam keluarga tidak ada ?
Jawab :
makna riwayat penyakit sama dalam keluarga tidak ada adalah penyakit yang dialami taufik
bukan penyakit yang berasal dari genetic.

5. ayah Taufik adalah seorang perokok aktif.


a. Apa hubungan ayah taufik adalah seorang perokok aktif terhadap kasus ini ?
Jawab :
Hubungan ayah taufik adalah seorang perokok aktifdengan kasus :
kemungkinan pada saat ayah taufik sedang merokok, ibu nya menghirup / terpapar asap
rokoknya terus menerus dalam hal ini ibu nya sedang hamil , dimana kandungan asap rokok
yang terhirup akan melewati sawar plasenta yang akan mempengaruhi proses pembentukan
dan perkembangan janin sehingga menyebabkan keluhan yang dialami taufik saat ini(Fimosis,
hidrokel komunikan, balanitis), dimana perokok aktif merupaka salah satu fakor risiko.
Mekanisme :
Faktor risiko (ayah perokok aktif)  ibunya yang sedang mengandung menghirup / terpapar
asap rokok terus menerus  kandungan asap rokok melewati plasenta  mengganggu
pembentukan organ janin  keluhan yang dialami taufik (Fimosis, hidrokel komunikan,
balanitis),

6. Status Lokalis : Regio genitalia eksterna


Inspeksi : Pembesaran scrotum kanan bila mengedan, warna kulit Sama
dengan sekitar
Muara preputium kecil, preputium tidak dapat ditarik ke
Proksimal
Kulit preputium distal eritemia, edema (+)
Palpasi : Ukuran penis 2,5 cm
Nyeri tekan pada scrotum (-)
Nyeri tekan pada ujung penis (+)
Uji transiluminasi : sinar tampak berpedar
a. Apa interpretasi pemeriksaan fisik pada status lokalis ?
Jawab :
Pemeriksaan Interpretasi
Inspeksi Pembesaran scrotum kanan bila Hidrokel komunikan
mengedan,
Muara preputium kecil, preputium tidak Fimosis
dapat ditarik ke Proksimal
Kulit preputium distal eritemia, edema Balanitis
(+)
Ukuran penis 2,5 cm Mendekati mikro penis
Micro : 2,3 cm
Palpasi Nyeri tekan pada ujung penis (+) Adanya peradangan
Uji Sinar berpendar Menunjukkan adanya
transiluminasi cairan dalam scrotum

b. Bagaimana mekanisme terjadinya kelainan tersebut ?


Jawab :
Pembesaran skrotum kanan bila mengedan (Hidrokel):
Fakor risiko (Ayah perokok aktif) Asap rokok terhirup ibu Taufik saat hamil  gangguan
pembentukan organ janin → gagal menutupnya procecus vaginalis saat pembentukan organ
janin → terdapat hubungan antara rongga abdomen dengan skrotum, saat anak anak
mengedan terjadi peningkatan tekanan intraperitoneal + pengaruh gaya gravitasi → cairan
dari peritoneum masuk ke skrotum → skrotum kanan membesar bila mengedan (Hidrokel)
Muara preputium kecil preputium tidak dapat ditarik ke proksimal (Fimosis)
Fakor risiko (Ayah perokok aktif) Asap rokok terhirup ibu Taufik saat hamil  gangguan
pembentukan organ janin → adesi alamiah antara preputium dengan glans penis → Muara
preputium kecil preputium tidak dapat ditarik ke proksimal (Fimosis).
Kulit preputium distal eritema, edema (+) (Balanitis)
Muara preputium kecil preputium tidak dapat ditarik ke proksimal (Fimosis) → ketika miksi
air seni sebagian tertahan dipreputium (penis tampak edema) urin yang dikeluarkan tidak
lancar (sisa urin) + penumpukan smegma karena kurangnya higenisitas → edema dan infeksi
lokal → kulit preputium distal eritema (Balanitis).
Nyeri tekan pada ujung penis (+)
Fakor risiko (Ayah perokok aktif) Asap rokok terhirup ibu Taufik saat hamil  gangguan
pembentukan organ janin → adesi alamiah antara preputium dengan glans penis → Muara
preputium kecil preputium tidak dapat ditarik ke proksimal (Fimosis)→ ketika miksi air seni
sebagian tertahan dipreputium (penis tampak edema) urin yang dikeluarkan tidak lancar
(sisa urin) + penumpukan smegma karena kurangnya higenisitas → edema dan infeksi lokal
→ kulit preputium distal eritema (Balanitis)Nyeri tekan pada ujung penis
Uji Transiluminasi = Sinar tampak berpendar
Fakor risiko (Ayah perokok aktif) Asap rokok terhirup ibu Taufik saat hamil  gangguan
pembentukan organ janin → tidak sempurnanya penutupan dari processus tunika vaginalis 
terdapat hubungan antara processus tunika vaginalis dengan rongga peritoneum 
memudahkan cairan masuk dari rongga peritoneum menembus ke processus tunika vaginalis
 cairan >> diantara processus tunika vaginalis parietalis dan visceral  Hidrokel komunikan
skrotum dexter Uji Transiluminasi (Sinar tampak berpendar)

7. Gangguan apa yang mungkin terjadi pada kasus ?


Jawab :
Pemeriksaan Hidrokel Komunikan Hernia scrotalis Tumor testis
Etiologi Congenital Congenital Belum diketahui pasti
Pembesaran scrotum + + +
Pembesaran dapat + Hilang timbul membesar
berubah (mengecil)
Nyeri benjolan - - -
Konsistensi benjolan Kistik Padat Padat, keras
Uji Transiluminasi + - -

Pemeriksaan Fimosis Parafimosis


Retraksi preputium Tidak dapat ke proksimal Dapat diretraksi sampai disulkus
sampai ke korona glandis koronarius tetapi tidak dapat dikembalikan
pada keadaan semula dan timbulan jeratan
pada penis dibelakang sulcus koronarius

Pemeriksaan Balanitis Balanopostitis


Etiologi Inflamasi Inflamasi
Lesi Superficial glands penis Gland penis dan prepusium
Iritasi + +
Nyeri + +
Edema + +

8. Data tambahan yang digunakan ?


Jawab :
 USG
Untuk melihat adanya hernia, kumpulan cairan (hidrokel), vena abnormal, (varikokel) dan
kemungkinan adanya tumor.

9. Gangguan apa yang paling mungkin terjadi pada kasus ?


Jawab :
Hidrokel communicans testis dextra, fimosis, dan balanitis

10. Tatalaksana ? (promotif, preventif, kuratif, rehabilitative)


Jawab :
Fimosis
 Sebagian pilihan terapi konservatif, fimosis yang sisertai balanitis xerotika obliterans dapat
dicoba diberikan salep deksametason 0,1 % yang dioleskan 3 atau 4 kali. Diharapkan
setelah pemberian selama 6 minggu, prepusium dapat diretraksi spontan. Tidak dianjurkan
melakukan dilatasi atau retraksi yang dipaksa paqda fimosis, karena menimbulkan luka
dan terbentuk sikatriks pada ujung prepusium sebagai fimosis sekunder.
 Pada prepusium yang menimbulkan keluhan miksi , menggelembung ujung prepusium
pada saat miksi atau fimosis yang disertai dengan infeksi postitia merupakan indikasi
untuk dilakukan sirkumsisi. Tentunya pada balanitis atau postitis harus diberikan antibiotic
dahulu sebelum sirkumsisi.
(Purnomo, 2012)
Hidrokel
Tindakan untuk mengatasi cairan hidrokel adalah dengan aspirasi dan operasi . Aspirasi caira
hidrokel tidak dianjurkan karena selain angka kekambuhannya tinggi, kdang kala dapat
menimbulkan penyulit berupa infeksi.
Beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah :
 Hidrokel yang membesar sehingga dapat menekan pembuluh darah
 Indkasi kosmetik
 Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu pasien dalam melakukan
aktivitas sehari-hari
Pada hidrokel kongeenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali hidrokel ini disertai
dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokrl sekaligus melakukan herniorafi.
Balanopostitis
 Balanopostitis dapat sembuh dengan pembersihan local sederhana, dan selain itu dapat
diberikan krim hidrokortison 0,5% dan salep antibiotic dua kali sehari.
 Jika terbukti penyebabnya streptokokos dianjurkan pemberian ampisilin sistemik
 Jika keadaan berulang sebaiknya setelah infeksi dianjurkan untuk sirkumsisi

11. Apa yang akan terjadi bila tidak diatasi secara komprehensif ?
Jawab :
 Ketidaknyamanan atau nyeri saat berkemih
 Akumulasi secret dan segmen dibawah preputium yang kemudian terkena infeksi sekunder
dan akhirnya terbentuk jaringan parut
 Pada kasus yang berat dapat menimbulkan retensi urine
 Pembengkakan atau peradangan pada ujung penis yang disebut ballonitis
 Infeksi saluran kemih

12. Prognosis ?
Jawab :
Dubia et Bonam
 Hidrokel : dengan operasi, angka rekurensi adalah kurang dari 1%

13. KDU
Jawab :
 Hidrokel : 2
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan
dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
 Balanitis 4
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan
tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan
penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
 Fimosis : 4A
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri
dan tuntas ,Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter. (SKDI, 2012)

14. PI ?
KESIMPULAN
Taufik 5 tahun mengalami hidrocel komunikan testis dextra, fimosis, dan balanitis.

KERANGKA KONSEP
Faktor risiko (ayah perokok aktif)

Faktor risiko (ayah perokok aktif)

Gangguan penutupan tunika vaginalis Penyempitan muara preputium

Terbuka kembali Fimosis

Cairan intraperitoneal keluar masuk Balanitis


skrotum

Hidrokel testis communicans

Anda mungkin juga menyukai