TRAUMA ABDOMEN
DISUSUN OLEH :
2. SISKA LESTARI
2019
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari
begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, kami juga merasa
sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini yang merupakan tugas mata kuliah Enterpreunership. Kami sampaikan terimakasih
baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................
BAB 1 Pendahuluan.....................................................................................................
B. Tujuan .........................................................................................................
C. Manfaat .......................................................................................................
BAB II Pembahasan.....................................................................................................
Kesimpulan...................................................................................................................
Saran.............................................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Trauma adalah keadaan yang disebabkan oleh luka atau cedera. Trauma juga
yang bersifat holistik dan dapat menyebabkan hilang nya produtivitas seseorang.
Pada pasien trauma, bagianmana menilai abdomen merupakan salah satu hal penting
dan menarik. Penilaian sirkilasi sewaktu primary survey harus mencangkup deteksi dini
dari kemungkian adanya perdarahan yang tersembunyi pada abdomen dan pelvis pada
pasien trauma tumpul.trauma tajam pada dada di antra nipple dan perineum harus
abdomen,priotitas maupun metode apa yang terbaik sangat ditentukan oleh mekanisme
Adanya trauma abdomen yang tidak terdeteksi tetapi menjdi salah satu penyebab
organ berongga maupun perdarahan dari organ padat merupakan hal yang mudah untuk
intoksikasi alkohol, penggunaan obat-obat tertentu, adanya trauma otak atau medulla
spinalis yang menyertai, ataupun adanya trauma yang mengenai organ yang berdekatan
seperti kosta, tulang belakang, maupun pelvis.Setiap pasien yang mengalami trauma
tumpul pada dada baik karena pukulan langsung maupun deselerasi, ataupun trauma
tajam, harus dianggap mungkin mengalami trauma visera atau trauma vaskuler abdomen.
B. Tujuan
C. Manfaat
kesehatan yang merupak aspek dasar dalam kehidupannya dan dapat menerapkan
limunya di masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP MATERI
1. Definisi
Trauma adalah cedera fisik dan psikis atau kekerasan yang mengakibatkan cedera.
Trauma abdomen adalah terjadinya atau kerusakan pada organ abdomen yang dapat
Trauma abdomen adalah cedera vicera abdominal yang disebabkan karena luka
penetratif atau trauma tumpul. Akibat dari trauma abdomen dapat berupa perforasi
ataupun perdarahan. Kematian pada trauma abdomen biasanya terjadi akibat sepsis atau
perdarahan.
Jadi, trauma abdomen adalah trauma atau cedera pada abdomen yang menyebabkan
perubahan fisiologis yang terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh
a. Pada organ padat seperti hepar, limpa, dengan gejala utama perdarahan
b. Pada organ berongga seperti usus, saluran empedu dengan gejala utama adalah
peritonitis.
dinding abdomen tidak terdapa cedera intra abdomen, kemungkinan terjadi eksimosis
atau penimbunan darah dalam jaringan lunak dan masa darah dapat menyerupai
tumor.
b. Laserasi ; jika terdapat luka pada dinding abdomen yang menembus rongga abdomen
Cedera pada isi abdomen mungkin di serta oleh bukti adanya cedera pada dinding
abdomen.
Luka tusuk pada abdomen dapat menguji kemampuan diagnostik ahli bedah.
Setiap luka thoraks yang mungkin menembus sayap kiri diafragma, atau sayap kanan
2. Etiologi
Menurut (Hudak & Gallo, 2001) kecelakaan atau trauma yang terjadi pada abdomen,
trauma ketika tubuh klien terpukul setir mobil atau benda tumpul lainnya.
Trauma akibat benda tajam umumnya disebabkan oleh luka tembak yang
menyebabkan kerusakan yang besar didalam abdomen. Selain luka tembak, trauma
abdomen dapat juga diakibatkan oleh luka tusuk, akan tetapi luka tusuk sedikit
a. Jatuh
e. Benturan
f. Ledakan
g. Deselarasi
peritoneum.Luka tembus pada abdomen disebabkan oleh tusukan benda tajam atau
luka tembak
3. Manifestasi klinis
Kausa trauma abdomen ini bisa menimbulkan manifestasi klinis meliputi: nyeri tekan
Pada trauma non-penetrasi (tumpul) pada trauma non penetrasi biasanya terdapat adanya:
(schwartz)
c. Apabila trauma terkena usus,mortilisasi usus terganggu sehingga fungsi usus tidak
normal dan bisanya akan mengakibatkan peritontis dengan gejala mual, muntah,
d. Kemungkinan bukti klinis tidak tampak sampai beberapa jam setelah rauma.
e. Cedera serius dapat terjadi walapun tak terlihat tanda kontusio pada dinding
abdomen.
keadaan.
d. Biasanya organ yang terkena penetrasi bisa keluar dari dalam abdomen.
4. Patofisiologi
Bila suatu kekuatan eksternal dibenturkan pada tubuh manusia (akibat kecelakaan
lalulintas, penganiayaan, kecelakaan olah raga dan terjatuh dari ketinggian), maka
beratnya trauma merupakan hasil dari interaksi antara faktor – faktor fisik dari kekuatan
tersebut dengan jaringan tubuh. Berat trauma yang terjadi berhubungan dengan
kemampuan obyek statis (yang ditubruk) untuk menahan tubuh. Pada tempat benturan
karena terjadinya perbedaan pergerakan dari jaringan tubuh yang akan menimbulkan
disrupsi jaringan. Hal ini juga karakteristik dari permukaan yang menghentikan tubuh
juga penting. Trauma juga tergantung pada elastitisitas dan viskositas dari jaringan
tubuh. Elastisitas adalah kemampuan jaringan untuk kembali pada keadaan yang
walaupun ada benturan. Toleransi tubuh menahan benturan tergantung pada kedua
keadaan tersebut.. Beratnya trauma yang terjadi tergantung kepada seberapa jauh gaya
yang ada akan dapat melewati ketahanan jaringan. Komponen lain yang harus
dipertimbangkan dalam beratnya trauma adalah posisi tubuh relatif terhadap permukaan
benturan. Hal tersebut dapat terjadi cidera organ intra abdominal yang disebabkan
beberapa mekanisme :
a. Meningkatnya tekanan intra abdominal yang mendadak dan hebat oleh gaya tekan
dari luar seperti benturan setir atau sabuk pengaman yang letaknya tidak benar dapat
b. Terjepitnya organ intra abdominal antara dinding abdomen anterior dan vertebrae atau
c. Terjadi gaya akselerasi – deselerasi secara mendadak dapat menyebabkan gaya robek
5. Penatalaksanaan
Menurut Musliha (2010), Penilaian Awal yang dilakukan adalah ABC jika ada
indikasi, jika korban tidak berespon, maka segera buka dan bersihkan.
Primary Survey
1) Airway
Membuka jalan nafas penggunakan menggunakan teknik head tilt chin lift atau
menengadahkan kepala dan mengangkat dagu, periksa adakah benda asing yang
asing lainnya.
2) Breathing
abdomen yang airway terganggu karena faktor mekanik, ada gangguan ventilasi
3) Circulation
Jika pernafasan pasien cepat dan tidak adekuat, maka berikan bantuan
setelah tiba. Cairan harus diberikan dengan cepat. NaCl atau Ringer Laktat dapat
resusitasi cairan. Pasien yang datang dengan hipotensi sudah berada di kelas III
syok (30-40% volume darah yang hilang) dan harus menerima produk darah
sesegera mungkin, hal yang sama berlaku pada pasien dengan perdarahan yang
5) Exposure
untuk memeriksa dan evaluasi penderita. Paparan lengkap dan visualisasi head-to-
toe pasien adalah wajib pada pasien dengan trauma abdomen penetrasi. Ini
termasuk bagian bokong, bagian posterior dari kaki, kulit kepala, bagian belakang.
leher, dan perineum. Setelah pakaian dibuka penting penderita diselimuti agar
3) Imobilisasi
1) Bila terjadi luka tusuk, maka tusuakan tidak bole dicabut kecuali oleh tim
2) Bila usus atau organ lain keluar maka organ tersebut tidak boleh
dimasukan, maka organ tersebut dibaluri dengan kain bersih atau kasa
steril.
3) Imobilisasi pasien
a. Trauma penetrasi
1) Skrining
3) Uretrografi
4) Sistograf
2) Pemeriksaan rongent
memerlukan.
6. Pemeriksan penunjang
a. Pemeriksaan Rontgen
Merupakan tes ceapat dan akurat yang dugunakan untuk mengidentifikasi cedera
intra-abdomen setelah trauma tumpul pada pasien hipotensiatau tidak responsif tanpa
indikasi yang jelas untuk eksplorasi abdomen. Pemeriksaan ini dilakukan oleh tim
terlarang
USG digunakan untuk evaluasi pasien dengan trauma tumpul abdomen tujuan
CT adalah metode yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi pasien dengan
1. Pengkajian
b. Riwayat kesehatan
2) Riwaya dahulu
c. Pengkajian primer
1) Airway
Membuka jalan nafas penggunakan menggunakan teknik head tilt chin lift atau
menengadahkan kepala dan mengangkat dagu, periksa adakah benda asing yang
asing lainnya.
2) Breathing
abdomen yang airway terganggu karena faktor mekanik, ada gangguan ventilasi
yang adekuat.
3) Circulation
Jika pernafasan pasien cepat dan tidak adekuat, maka berikan bantuan
untuk resusitasi cairan. Pasien yang datang dengan hipotensi sudah berada di
kelas III syok (30-40% volume darah yang hilang) dan harus menerima produk
darah sesegera mungkin, hal yang sama berlaku pada pasien dengan perdarahan
yang signifikan jelas. Upaya yang harus dilakukan untuk mencegah hipotermia,
4) Disability
5) Exposure
untuk memeriksa dan evaluasi penderita. Paparan lengkap dan visualisasi head-
to-toe pasien adalah wajib pada pasien dengan trauma abdomen penetrasi. Ini
termasuk bagian bokong, bagian posterior dari kaki, kulit kepala, bagian
belakang.
d. Pengkajian sekunder
1) Aktivitas / istirahat
2) Sirkulasi
3) Integritas ego
4) Eliminasi
8) Pernapasani
9) Keamanan
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawtan yang biasanya muncul pada pasien dengan trauma abdomen
atau lambat dari intervensi berkurang dengan 3. Bantu pasien dan keluarga
diantisipasi atau diprediksi 3) mampu mengenali nyeri 4. Ajarkan tentang teknik non
berhasil
mencegah terjadinya
sedera berulang
dan mempertahankan
perawatan almi
infeksi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Trauma adalah cedera fisik dan psikis atau kekerasan yang mengakibatkan cedera.
Trauma abdomen adalah terjadinya atau kerusakan pada organ abdomen yang dapat
menyebabkan perubahan fisoplogi sehingga terjadi gangguan metabolisme, kelainan
imonologi dan gangguan faal berbagi organ
Primary Survey
a. Airway: Membuka jalan nafas penggunakan menggunakan teknik head tilt chin
lift
b. Breathing : Memeriksa pernapasan dengan cara“lihat, dengar, rasakan’,
selanjutnya pemeriksaan status respirasi klien.
c. Circulation : Jika pernafasan pasien cepat dan tidak adekuat, maka berikan
bantuan pernafasan.
d. Disability : Dilakukan evaluasi terhadap keadaan neurologis secara cepat.Yang
dinilai disini adalah tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi pupil.
e. Exposure : Penderita harus dibuka keseluruhan pakaiannya dengan cara
menggunting untuk memeriksa dan evaluasi penderita.
B. Saran
Kami sadar bahwa makala ini jauh dari sempurna, hal ini karena keterbatasan
kekmampuan dan pengetahuan kmi oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun dari itu para pembaca.semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
https://.slideshare.net/mobile/noveldypitna/makalah-trauma-abdomen