Ketua :
Thomas Arfendo
NIM. 16.A1.0031
Pembimbing:
Dr. Ir. Antonius
Ardiyanto, MT.
NIDN. 0601035401
NPP. 058.1.1986.015
Judul :
Kompleks Kesenian Tari
NIM : 16.A1.0031
Semarang, 20 September
2019
Mengesahkan,
Kompleks Kesenian ini merupakan hasil dari revitalisasi bangunan Taman Budaya
Raden Saleh Semarang karena merespon keadaan kompleks Taman Budaya Raden
Saleh ini yang kondisi gedung dan beberapa fasilitas lainnya kurang layak karena minim
perawatan, aktivitas kesenian juga meredup tidak lagi ramai seperti dahulu. Dari
permasalahan tersebut dipilihlah revitalisasi untuk mengembalikan dan meningkatkan
fungsi bangunan sebagi wadah seniman berekpresi, pelestarian dan pengembangan tari
tradisional dan modern.
1.1.2 Pengertian Taman Budaya
Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0221/0/1991,Taman
Budaya adalah sebuah institusi pemerintah yang dibuat untuk melayani kebutuhan
masyarakat dalam berekspresi seni. Institusi inilah yang kemudian harus bertugas
memelihara dan mengambil kebijakan yang tepat berkenaan dengan fasilitas seni yang
dikelolanya. Taman Budaya merupakan unit Pelaksanaan Teknis Daerah Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi atau pemerintah kota. Taman Budaya
pada dasarnya adalah pusat kesenian,yaitu sebuah lokasi yang berisi fasilitas-fasilitas
untuk berekspresi seni.
1.1.3 Peranan Taman Budaya
Taman Budaya mempunyai tugas melaksanakan pengolahan seni sebagai unsur
budaya daerah dan melakukan pengembangan daerah dilingkup Provinsi. Fungsi Taman
1
Budaya sebagai unit pelaksanaan teknis adalah (Keputusan Mendikbud No. 0221/0/1991):
3. Melaksanakan pagelaran dan pameran seni, pecan seni sebagi kegiatan seni
dan budaya bagi masyarakat
2
1.1.5 Studi Preseden
Proyek ini terletak di Tianshan Road, bulevar komersial baru di Hongqiao, salah satu
distrik dengan aktivitas tinggi di Shanghai. Dikelilingi oleh pusat perbelanjaan yang terang
benderang yang dibangun abad ini. Proyek ini mencakup program hiburan massal tradisional
dan modern: teater (1000 kursi) dan bioskop (tujuh dari berbagai kapasitas).
3
2. G.W. Annenberg Performing Arts Centre
Desain untuk Quarter Budaya yang baru di Wellington College, terdiri dari Performance
Arts Centre berkapasitas 900 tempat duduk, kapasitas total 1.200 dan 'ruang tamu budaya',
ruang di mana siswa terinspirasi, dan pendidikan mereka dapat berkembang, baik melalui
pertunjukan formal dan spontan. Auditorium utama dibalut dengan kayu bernoda, duduk
lembut di samping tekstur vernakular kulit kayu yang gelap. Dengan menempatkan Cultural
Quarter di perguruan tinggi di antara hutan lebat dan bangunan-bangunan Victoria yang
bersejarah yang indah, siswa yang mendekat bertemu dengan sebuah bangunan yang
muncul dari hutan di sekitarnya.
4
3. The Kennedy Center for the Performing Arts
Ekspansi REACH, yang dirancang oleh Steven Holl Architects, menambahkan latihan yang
sangat dibutuhkan, pendidikan, dan berbagai ruang dalam dan luar ruang yang fleksibel untuk
memungkinkan Kennedy Center terus memainkan peran kepemimpinan dalam memberikan
peluang artistik, budaya, dan pengayaan. Desain untuk The REACH menggabungkan arsitektur
dengan lanskap untuk memperluas dimensi peringatan yang hidup.
5
1.2 Gambaran Umum Fungsi Bangunan
1.2.2 Aspek Pengguna
Pelaku adalah penyaji dalam pertunjukan, baik yang terlibat langsung maupun tidak
langsung untuk mengetengahkan atau menyajikan bentuk pertunjukan. Beberapa
pertunjukan ada yang hanya melibatkan pelaku laki-laki, pelaku perempuan, dan
menampilkan pelaku lakilaki bersamaan dengan pelaku wanita. Pelaku pertunjukan dilihat
dari umur dan usia dapat bervariasi, misalnya anak-anak, remaja atau orang dewasa
(Cahyono 2006: 241).
6
Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Semarang
JenisKesenianyangPalingSeringDilakukan
Gol.
Seni Seni Seni Seni Seni Seni Seni Jumlah
Umur
Musik Tari Teater Pahat Lukis Wayang Lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10-14 37.98 53.62 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100%
15-19 40.23 44.83 6.90 2.30 1.15 1.15 3.45 100%
20-24 53.62 33.33 5.80 0.00 0.00 2.31 7.25 100%
25-29 59.32 25.42 5.08 0.00 0.00 3.45 10.17 100%
30-64 60.12 17.34 6.36 0.00 0.58 6.94 8.67 100%
65+ 66.67 0.00 0.00 0.00 0.00 1.15 3.33 100%
Rata- 51.96 31.30 5.22 0.43 0.43 3.04 7.31 100%
rata
1) Seniman
Merupakan kelompok seniman atau perorangan yang memiliki kaitan dengan
kehidupan seni. Bentuk kegiatannya dapat berupa : pagelaran seni, lomba
seni diskusi/musyawarah dan pertemuan antara seniman-seniman ini dapat
dikelompokkan menjadi :
a). Seniman pencipta
Adalah seniman yang aktif menggali atau mencari ide kreatif untuk mewujudkan
suatu karya, seperti arranger, penulis, koreografer, pelukis, pemahat,
pengukir, dan lain-lain. Selain itu juga dapat memberikan sumbangan-
sumbangan ide bagi pengembangan seni termasuk di dalamnya seperti
membina seni (instruktur).
b). Seniman pelaku
Bertindak sebagai pembuat dan pelaku seni dengan mengikuti pola-pola yang
telah digariskan maupun dengan improvasasi desain yang mereka miliki
seperti panari, aktor, pemusik, dan lain-lain.
2) Masyarakat
Masyarakat sebagai konsumen seni dapat dibagi dalam beberapa
4
kelompok :
a) Masyarakat umum/awam, pelajar, dan mahasiswa
b) Masyarakat pengamat seni
Kelompok masyarakat yang tidak memiliki keahlian di bidang seni tetapi memliki
pengetahuan tentang seni yang cukup melalui pengamatan-pengamatan
yang telah dilakukannya. Biasanya merupakan penyumbang idea tau kritikus
yang amat diperlukan pengamatan kesenian.
c) Masyarakat peminat dan pencinta seni
Kelompok masyarakat yang memiliki bakat dan peminat untuk mengembangkan
keahlian serta keterampilan di bidang seni. Memiliki pengetahuan, keahlian
dan keterampilan yang cukup baik. Umumnya memiliki penilaian yang tinggi
terhadap karya seni. Secara khusus kelompok ini cukup memegang peranan
dalam pengembangan kehidupan seni.
d). Kolektor seni
Masyarakat yang memiliki hobi atau kebiasaan mengumpulkan hasil karya seni
untuk dikoleksi tanpa ada keinginan untuk diperdagangkan.
e). Wisatawan
Wisatawan baik domestik maupun asing yang ingin menikmati seni. Perincian
tersebut dibedakan berdasarkan kenyataan yang ada serta perkembangan
kesenian kita sekarang ini. Pengunjung umumnya memiliki penglihatan atau
daya memahami/menanggapi terhadap seni yang berbeda–beda. Hai ini
tergantung pada latar belakang yang memiliki :
(1) Tarap intelegensi pendidikan.
(2) Lingkungan dan sifat hidup.
(3) Bakat serta pembawaan.
Kunjungan yang bersifat khusus :
(1) masyarakat yang telah mampu menikmati dan menghayati suatu karya seni.
(2) Masyarakat yang secara aktif membina dan memelihara, bukan sekedar
penghayat seni semata.
(3) Masyarakat yang secara aktif membina dan memelihara, bukan sekedar
penghayat seni semata.
5
(4) Masyarakat dengan kemampuan dan daya serap/tanggap terhadap suatu
karya seni.
Kunjungan tidak khusus :
(1) Masyarakat yang awam terhadap kesenian.
(2) Masyarakat yang memandang kesenian adalah sekedar hiburan.
3) Pengelola Bertugas melayani penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dalam Gedung
Pertunjukan dan Pengembangan Seni Tari. Sarana ini merupakan faktor sosial atau
pelayanan masyarakat, juga termasuk di dalamnya pemeliharaan.
Fasilitas Pendukung :
1. Ruang Mesin
2. Ruang Mesin Pendingin
3. Galeri Seni
4. Kantin/Café kecil
5. Receptionist
6. Ticketing Room
Fasilitas Pengelola :
1. Ruang Kepala Manajemen Pengelola
2. Ruang Staff Pengelola
6
3. Ruang Kepala Bagian Pemasaran
4. Ruang Staff Pemasaran
`
5. Ruang Kepala Bagian Keuangan
6. Ruang Staff Keuangan
7. Ruang Penanggung Jawab
Berada pada kota Semarang sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah dan mengambil
lokasi di Jl. Sriwijaya No.29, Tegalsari, Kec. Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah karena
merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Daerah ini masuk dalam kecamatan Candisari
yang termasuk BWK II (Perda Semarang No.14 Tahun 2011) dan terletak pada jalan kolektor
sekunder.
Lokasi Tapak sangat strategis dan cocok didirikan kompleks kesenian karena
merupakan pusat kota sehingga mudah dalam akses dan pencapaian.
1.3.1 Gambaran Umum Tapak
Lokasi Proyek kompleks kesenian berada di Jl. Sriwijaya No.29, Tegalsari, Kec.
Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah . Tapak ini memiliki luas lahan ±20.000m2.Area tapak
berada diantara bangunan komersil,permukiman warga dan terdapat pohon disepanjang jalan
Sriwijaya dan pohon peneduh pada area tapak
Area Tapak
Sumber: Peta Semarang
7
Letak : Jl.Sriwijaya No 29, Candisari - Semarang
Luas : ±20.000m2
Peraturan Tapak :
KDB = 60%
KLB = 3.0
GSB = 29m
Ketinggian bangunan = 5 lantai
Gedung Pertunjukan
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Pendopo
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Plaza Utama
Sumber: Dokumentasi Pribadi 9
3. Klimatologis
Suhu pada sekitar tapak berkisar 27,5° - 31° masuk kategori hangat tidak nyaman
(SNI-14-1993-03), Angin berhembus pelan dari arah timur pada siang hari. Tingkat
kelembapan rata-rata 58% masuk kategori sehat (MENKES, 1998). Tingkat kebisingan
didalam tapak bersumber dari suara kendaraan di Jl. Sriwijaya rata – rata 57 dB
10
BAB II. STUDI RUANG
11
2.1.4 Analisa Persayaratan Ruang
1) Lokasi
Letak atau lokasi gedung kesenian perlu diperhatikan karena letak berpengaruh
terhadap kenyamanan dari gedung pertunjukan. Bentuk letak ini perlu diperhatikan sebagai
berikut :
a) Ditempat yang luas dengan alasan agar memberikan tampat untuk parkir mobil dan lain-
lain kendaraan, serta memberikan keleluasan dan kepuasan para pengunjung untuk
mamandang keindahan sekitarnya. Agar kendaraan dapat diparkir dengan rapih/teratur
perlu adanya rambu untuk tempat parkir.
b) Ditempat yang strategis yaitu ditengah-tengah dekat perumahan penduduk agar mudah
dicapai dengan berjalan atau dengan kendaraan, serta ditengahtengah tempat rekreasi
lain.
c) Ditempat yang jauh dari faktor penganggu, seperti tempat pembuangan sampah, industri
yang gaduh dan terlalu ramai.
d) Ditempat yang tinggi dan kering, tidak dekat rawa atau derah banjir
2) Pencapaian
Pencapaian merupakan askes jalan menuju tapak atau lokasi, pencapaian merupakan
salah satu elemen terpenting dalam sebuah perancangan karena pencapaian menentukan
akses menuju lokasi tapak. Berikut adalah beberapa jenis pencapaian menurut buku Arsitektur
Bentuk Ruang dan Susunannya karangan francis DK Ching :
a) Pencapaian langsung yaitu pencapaian yang langsung mengarah ke suatu tempat
melalui sebuah jalan segaris dengan sumbu bangunan. Secara visual mempunyai
tujuan pengakhiran yang jelas
b) Pencapaian Tersamar Yaitu pencapaian yang secara samar-samar mempertinggi
perspektif dan bentuk suatu bangunan. Jalur dapat berubahubah sesuai urutan
pencapaian.
c) Pencapaian Berputar Yaitu berupa sebuah jalan berputar dan memperpanjang
pencapaian, mempertegas bentuk tiga dimensi suatu bangunan
3) Sirkulasi
12
a) Unsur-unsur Sistem Sirkulasi
Sirkulasi Linear , Dicirikan dengan garis-garis gerakan yang sinambung pada
satu arah atau lebih. Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat
melengkung atau terdiri dari segmen-segmen, memotong jalan lain, bercabang
atau membentuk kisaran (loop).
Sirkulasi Linier
Sumber: Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya, 1996 : 205
Sirkulasi Grid
Sumber: Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya, 1996 : 205
Sirkulasi Radial,sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik pusat yang
fungsional dan memudahkan pe ncapaian sepanjang titik-titik tersebut yang
merupakan tujuan bagi pengunjung.
13
Sirkulasi Radial
Sumber: Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya, 1996 : 205
Sirkulasi Radial
Sumber: Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya, 1996 : 205
Sirkulasi Network, suatu bentuk jaringan yang terdiri dari beberapa jalan yang
menghubungkan titik tertentu dalam ruangan.
Sirkulasi Network
Sumber: Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya, 1996 : 205
14
b) Jenis Sirkulasi
Sirkulasi Horisontal
Alur sirkulasi yang diartikan sebagai tali yang mengikat suatu ruang tertentu
dengan ruang luar menjadi saling berhubungan. Atau lebih jelas berbentuk
koridor penghubung antar ruang dengan ruang.
Sirkulasi Vertikal
Merupakan pengikat kagiatan antar lantai bangunan atau antar ruang dalam
bangunan. Dapat berupa tangga, elevator, travelator dan lift
c) Bentuk Ruang Sirkulasi
Tertutup membentuk koridor yang berkaitan dengan ruang-ruang yang
dihubungkan melalui pintu masuk pada bidang dinding.
Terbuka pada salah satu sisi, untuk memberikan kontinuitas visual/ ruang
dengan ruang-ruang yang dihubungkan. Terbuka pada kedua sisinya, menjadi
perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya.
Terbuka pada dua sisi, Menjadi perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya.
15
c. bangunan berderet horizontal ataupun vertikal tergantung grid tapaknya masing-
masing
b. Sistem organisasi grid, Sistem ini memiliki sifat yang sesuai dengan
sistem struktur rangka tiang dan balok. Kemampuan pengorganisasian
ruang disesuaikan dengan bentuk massa dan bentuk tapak
16
2. Jumlah kendaraan yang dapat ditampiung dalam tapak
a.Mobil: 87 Mobil
b. Motor: 563 motor
c. Bus: 5 bus
5% - 10 % : Sirkulasi minimum
20% : Kebutuhan akan keleluasaan sirkulasi
30% : Tuntutan akan kenyamanan fisik
40% : Tuntutan akan kenyamanan psikologis
50% : Tuntutan sesuai spesifik kegiatan
70% - 100% : Sirkulasi dengan banyak kegiatan
17
A. FASILITAS UTAMA
Kapasitas/ Standar Luas
No. Nama Ruang Sumber Keterangan
Kwantitas (m²/org) (m²)
Gedung Pertunjukan (Kapsitas 500 orang)
1 Lobby/Hall 100 0,8 80 AD
2 Ticket Box 3 2 6 SR
3 Lavatory penonton pria 4 wc 2,5 10 AD
6 urinoir 1,5 9
2 wastafel 1,5 3
4 Lavatory penonton wanita 6 wc 2,5 15 AD
4 wastafel 1,5 6
5 Resepsionis 1 2 2 SR
6 Auditorium/ R.penonton 500 0,8 400 PS
7 Lobby pemain 40 0,8 32 AD
8 Panggung 40 4 160 TS
9 R.Tunggu pemain 40 1,5 60 PS
10 R.Persiapan 10 0,8 8 SR
11 R. Ganti pemain pria 10 unit 2 20 AD
12 Lavatory pemain pria 2 wc 2,5 5 AD
2 urinoir 1,5 3
2 wastafel 1,5 3
13 R.Rias pria 20 2 40 AD
14 R. Ganti pemain wanita 10 unit 2 20 AD
15 Lavatory pemain wanita 3 wc 2,5 7,5 AD
2 wastafel 1,5 3
16 R.Rias wanita 20 2 40 AD
17 Musholla 15 1,2 18 AD
18 Gudang Alat 20 PS
19 R. Crew 20 0,8 16 SR
20 R. Mesin AC 1 40 40 SR
21 Ruang Panel listrik 1 4 4 PS
22 R.Proyektor 20 PS
23 R.Kontrol suara&cahaya 2 10 20 PS
24 R.Lampu sorot/followshot 2 9 18 PS
Jumlah 1.080,5
Sirkulasi 30% 324,15
TOTAL 1.404,65
18
Kapasitas/ Standar Luas
No. Nama Ruang Sumber Keterangan
Kwantitas (m²/org) (m²)
STUDIO TARI MODERN & TRADISIONAL (kapasitas 160 penonton)
1 Lobby/Hall 100 0,8 80 AD
2 Resepsionis 1 2 2 SR
3 Studio tari modern anak 40 2,5 100 AS
4 Studio tari modern dewasa 40 2,5 100 AS
5 Studio tari tradisional anak 40 2,5 100 AS
6 Studio tari tradisional 40 2,5 100 AS
dewasa
7 Studio Tari Outdor 100 2,5 250 AS
8 R. Ganti pria 10 unit 2 20 AD
9 Lavatory pria 2 wc 2,5 5 AD
2 urinoir 1,5 3
2 wastafel 1,5 3
10 R. Ganti wanita 10 unit 2 20 AD
11 Lavatory wanita 3 wc 2,5 7,5 AD
2 wastafel 1,5 3
12 Musholla 15 1,2 18 AD
13 Gudang Alat 40 PS
14 Ruang Panel listrik 1 4 4 PS
Jumlah 855,5
Sirkulasi 30% 256,65
TOTAL 1.112,15
Kapasitas/ Standar Luas
No. Nama Ruang Sumber Keterangan
Kwantitas (m²/org) (m²)
Galery Seni
1 Lobby/Hall 50 0,8 40 AD
2 Ticket Box 3 2 6 SR
3 Lavatory penonton pria 4 wc 2,5 10 AD
6 urinoir 1,5 9
19
2 wastafel 1,5 3
4 Lavatory penonton 6 wc 2,5 15 AD
wanita 4 wastafel 1,5 6
5 Resepsionis 1 2 2 SR
6 Auditorium/ R.Pertemuan 300 0,5 150 PS
7 Gudang Barang 40 PS
8 Galery Seni 200 0,8 160 SR
9 Ruang Panel listrik 1 4 4 PS
10 R.Kontrol suara 1 9 9 PS
11 R.Kontrol cahaya 1 9 9 PS
12 R.Lampu
2 4 8 PS
sorot/followshot
Jumlah 471
Sirkulasi 30% 141,3
TOTAL 612.,3
B.FASILITAS PENDUKUNG
Kapasitas/ Standart Luas
No. Nama Ruang Sumber Keterangan
Kwantitas (m2) (m2)
KANTOR PENGELOLA
1 Ruang Kepala
1 20 20 AD
Pengelola
2 Ruang Tamu 4 1.5 6
Bagian Tata Usaha
3 Ruang Kabag TU 1 12 12
4 Ruang Kasubag umum 1 9 9
5 Ruang Staff Subag 2 4,5 9 AD
Umum
6 Ruang Kasubag 1 9 9
Keuangan
20
7 Ruang Staff Subag 2 4,5 9
Keuangan
8 Ruang Tamu Bagian TU 6 1,5 9
Bidang Pengembang Seni
9 Ruang Kabid
1 12 12
Pengembang Seni
10 Ruang Kasie
1 9 9
Pengembang Seni
11 Ruang Kasie Program 1 9 9
AD
12 Ruang Kasie Pagelaran 1 9 9
13 Ruang Staff Bidang
6 4,5 18
Pengembang Seni
14 Ruang Tamu Bidang
6 1,5 9
Pengembang Seni
Bidang Pemasaran
15 Ruang Kabid Pemasaran 1 12 12
16 Ruang Kasie Promosi 1 9 9
17 Ruang Kasie Pemasaran 1 9 9
18 Ruang Staff Bagian AD
4 4,5 18
Program
19 Ruang Tamu Bidang
6 1,5 9
Promosi dan Pemasaran
Bidang Sarana dan Prasarana
20 Ruang Kabid Sarana dan
1 12 12
Prasarana
21 Ruang Kasie Peralatan 1 9 9
22 Ruang Kasie Sarana dan
1 9 9 AD
Prasarana
23 Ruang Staff Sarana dan
4 4,5 18
Prasarana
24 Ruang Tamu Bidang
6 1,5 9
Sarana dan Prasarana
Lain-Lain
25 Lobby 15 0,8 12
26 Ruang Rapat 15 1,5 22,5 AD
27 Ruang Loker 32 0,3 9,6
28 Ruang Operator PABX 1 2 2
SR
29 Ruang Operator CCTV 1 2 2
30 Ruang Teknisi MEE dan
5 4,5 22,5
Utilitas AD
31 Pantry 1 unit 9 9
32 R.Istirahat Cleaning
10 1,5 15 SR
Servis
33 R.Arsip 10 unit laci 0,8 8
34 Gudang 1 unit 9 9
35 Lavatory pria 2 wc 2,5
4 urinoir 1,5 11,5 AD
1 wastafel 1,5
36 Lavatory wanita 3 wc 2,5
10,5
2 wastafel 1,5
21
37 Ruang Panel 1 Unit 4 4 SR
Jumlah 400,6
Sirkulasi 30 % 120,18
Total 520,78
Kapasitas/ Standart Luas
No Nama Ruang Sumber Keterangan
Kwantitas (m2) (m2)
Cafetaria
2 kasir 1 3 3 AD
3 Dapur 1 unit 16 16 AD
Gudang Bahan
4 1 unit 9 9 SR
Makanan
5 Ruang Saji 1 unit 4 4 SR
6 Ruang Cuci Piring 1 unit 6 6 SR
2 wc 2,5
Lavatory pria
7 2 urinoir 1,5 9,5 AD
1 wastafel 1,5
2 wc 2,5
8 Lavatory wanita 8 AD
2 wastafel 1,5
Jumlah 235,5
Sirkulasi 30% 70,65
Total 306,15
No. Kapasitas/ Standart Luas
Nama Ruang Sumber Keterangan
Kwantitas (m2) (m2)
MUSHOLLA
1 Ruang Solat 30 1,2 36 AD
2 Ruang Imam 1 2 2 SR
3 Wudhu Pria 5 1,5 7,5 SR
4 Lavatory Pria 2 wc 2,5 5 AD
5 Wudhu Wanita 5 1,5 7,5 SR
6 Lavatory Wanita 2 wc 2,5 5 AD
7 Gudang 1 unit 9 9 SR
Jumlah 72
Sirkulasi 30% 21,6
Total 93,6
Standart Luas
No Nama Ruang Kapasitas (unit) Sumber Keterangan
(m2) (m2)
Service
1 Genset 1 12 20 SB
2 R. Kontrol Panel 1 16 20 AD
3 R. Pompa 1 15 20 AD
4 R.Water Tank 1 12 20 SB
5 R.Sampah 1 12 20 SB
6 R.Trafo 1 45 20 SB
7 R.Tandon air 1 50 20 SB
22
8 Gudang
1 12 28 SB
Maintenance
9 13,2 /
Parkir Keg. teknis 2 26,4 AD
mobil
Jumlah 194,4
Sirkulasi 30% 58,32
Total 252,72
C.PARKIR
Standart Luas
No Nama Ruang Kapasitas (unit) Sumber Keterangan
(m2) (m2)
1 Parkir pengelola 14 mobil 15 210 DA
49 motor 1,5 73,5 DA
2 Parkir pengunjung 60 mobil 15 900 DA
500 motor 1,5 750 DA
3 bus 40 120 DA
3 Parkir seniman 11 mobil 15 165 DA
14 motor 1,5 21 DA
2 bus 40 80 DA
4 Area loading
2 mobil 24 48 DA
dock/bongkar muat
Jumlah 2.367,5
Sirkulasi 100% 2.367,5
Total 4.735
Ruang Terbuka Hijau : Total Luas Tapak - Total Luas kebutuhan Gedung dan Parkir
20.000 m² - 9037,35 m² = 10.962,65 m²/54,8 %
i
23
2.2.3 Dampak Ruang
1. Kebisingan
Musik dari Gedung pertunjukan menimbulkan kebisingan yang diredam dengan material
peredam didinding agar memantul dan tidak mengganggu fungsi ruang atau bangunan lain
2. Aksesibilitas
Tingkat keramaian dan kepadatan pengunjung disetiap pertunjukan direspon dengan
memberi jalur berbeda pada pengunjung dan seniman agar memberi kenyamanan pada setiap
pengguna
3. Polusi
Fasilitas penunjang berupa foodcourt akan menghasilkan polusi berupa sampah –
sampah plastik sisa makanan dan sampah – sampah makanan sisa.
4. Kebakaran
Banyaknya kebutuhan akan listrik untuk Gedung pertunjukan, studio tari dan galeri seni
bisa beresiko konsleting arus listrk yang bisa berakibat kebakaran.
2.2.4 Keruangan
1. Skala ruang
Skala ruang dibagi menjadi 3 bagian yaitu monumental, normal, akrab.
Monumental : Auditorium pertunjukan, lobby
Normal : Studio Tari, gudang, toilet, ruang pengelola, Mushola
Akrab : Parkir
2. Ketertutupan ruang
Outdoor : Parkir
Indoor : Studio Tari, Audtorium, gudang, toilet, ruang pengelola, lobby, gudang,
mushola
3. Hirarki
Hirarki adalah kedudukan antar ruang yang dibagi menjadi 3 yaitu rendah, sedang,
tinggi.
o Ruang dengan hirarki rendah : toilet, gudang, mushola
o Ruang dengan hirarki sedang : Ruang pengelola, parkir, lobby
o Ruang dengan hirarki tinggi : Auditorium Pertunjukan, Studio Tari
Jenis – jenis orientasi ruang ada bentuk Terpusat, Linear, Cluster, Radial, dan Grid.
Bentuk orientasi yang akan diterapkan pada Kompleks Kesenian ini adalah radial karena jenis
kegiatan dan aktivitas berpusat pada gedung pertunjukan sehingga memudahkan untuk
aksesibilitas dan pencapaian antar bangunan.
ii 25
BAB III.
PENELUSURAN MASALAH DESAIN
i
26
Pengunjung umumnya memiliki penglihatan atau daya
memahami/menanggapi terhadap seni yang berbeda–beda. Hai ini
tergantung pada latar belakang yang memiliki :
(4) Tarap intelegensi pendidikan.
(5) Lingkungan dan sifat hidup.
(6) Bakat serta pembawaan.
Kunjungan yang bersifat khusus :
(4) masyarakat yang telah mampu menikmati dan menghayati suatu
karya seni.
(5) Masyarakat yang secara aktif membina dan memelihara, bukan
sekedar penghayat seni semata.
(6) Masyarakat dengan kemampuan dan daya serap/tanggap
terhadap suatu karya seni.
Kunjungan tidak khusus :
(3) Masyarakat yang awam terhadap kesenian.
(4) Masyarakat yang memandang kesenian adalah sekedar hiburan.
JenisKesenianyangPalingSeringDilakukan
Gol.
Seni Seni Seni Seni Seni Seni Seni Jumlah
Umur
Musik Tari Teater Pahat Lukis Wayang Lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10-14 37.98 53.62 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100%
15-19 40.23 44.83 6.90 2.30 1.15 1.15 3.45 100%
20-24 53.62 33.33 5.80 0.00 0.00 2.31 7.25 100%
25-29 59.32 25.42 5.08 0.00 0.00 3.45 10.17 100%
30-64 60.12 17.34 6.36 0.00 0.58 6.94 8.67 100%
65+ 66.67 0.00 0.00 0.00 0.00 1.15 3.33 100%
Rata- 51.96 31.30 5.22 0.43 0.43 3.04 7.31 100%
rata
3.1.1 Potensi
Jumlah penduduk yang tinggi di sekitar area tapak memungkinkan semakin tingginya
kunjungan dan berada di daerah pusat kota memungkinkan pengguna mudah secara
akesibilitas
3.1.2 Kendala
Minimnya kesadaran masyarakat atau pengguna dalam penggunaan dan perawatan
bangunan, yang dapat dilihat dari Taman Budaya Raden Saleh sekarang yang dicoret-coret
dan banyak kerusakat serta minim perawatan
v 27
3.2 Aspek Tapak Terhadap Fungsi Bangunan
Kompleks Kesenian ini akan didirikan diatas tapak seluas ±20.000m2 berbentuk, akses
jalan dan sudah terdapat bangunan beragam fungsi didalamnya. Tipologi bentuk dan struktur
bangunan eksisting bisa dimanfaatkan kembali untuk membangun Kompleks Kesenian karena
mengacu pada isu revitalisasi
3.2.1 Potensi
Tapak berada di hoek sehingga memiliki akses jalan 2 arah selebar 8 meter akan
mempermudah aksesibilitas pengguna, loading dock serta akses servis. Serta letak tapak yang
cukup strategis di pusat kota semarang sehingga memudahkan dalam hal pencapaian dan
aksesibilitas
3.2.2 Kendala
Kendala dalam tapak ini terhadap fungsi adalah kondisi existing jalan dalam tapak yang
bergelombang dan berlubang dibeberapa sudut sehingga dapat membahayakan pengguna
3.3 Aspek Lingkungan Terhadap Fungsi Bangunan
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil bahawa terdapat pohon disepanajng
Jl.Sriwijaya dengan lebar tajuk 4-8 meter dan pohon yang menyebar dibeberapa titik tapak
dengan tajuk 4-12 meter. Selain vegetasi udara pada bangunan cenderung tinggi polutan
karena berada deseberang jalan dengan intensitas transportasi tinggi dan beberapa titik masih
dijumpai tumpukan sampah yang dapat menyebabkan penyakit dan kurang layak untuk dilihat
pengunjung.
3.2.1 Potensi
Memiliki banyak pohon bertajuk lebar dalam tapak sehingga meningkatkan
keteduhan mengurangi panas berlebih
3.2.2 Kendala
Memiliki kendala lingkungan yang berpolusi tinggi dan lingkungan yang kurang
terjaga menyebabkan bangunan kurang terawat
3.4 Penetapan Fokus Masalah Desain
Fokus masalah desain Kompleks kesenian ini adalah bagaimana merevitalisasi
bangunan Taman Budaya Raden Saleh dengan banyak kekurangan seperti jalan yang tidak
rata, bangunan yang tidak terawatt serta masih minimnya minat terhadap seni tari disbanding
seni musik.
v 28
BAB IV.
PENDEKATAN DESAIN
29
v
DAFTAR PUSTAKA
i
31