TINJAUAN
daerah anus dan perianus yang disebabkan oleh bendungan darah dalam
B. Etiologi
Etiologi penyakit hemoroid antara lain mengejan terlalu keras pada
waktu defekasi, kontipasi atau diare kronik, posisi tubuh misalnya duduk
pleksus hemoroidalis.
3) Makanan misalnya, kurang makan-makanan berserat
4) Pekerjaan seperti orang yang harus berdiri dan duduk lama atau
hemoroid
5) Psikis
2. Faktor Presipitasi
1) Mekanis
Semua keadaan yang mengakibatkan timbulnya peningkatan
sirosis hepatis
3) Radang
Adalah faktor penting yang menyebabkan fitalitas jaringan di
D. Patofisiologi
Hemoroid
Menurut Price (2000) dan Smeltzer (2002), patofisiologi hemoroid
adalah akibat dari kongesti vena (keadaan dimana terdapat darah secara
disebabkan oleh faktor penyebab dan gangguan aliran balik dari vena
anus, karena vena ini berfungsi sebagai katup yang dapat membantu
menahan beban. Namun bila distensi terjadi terus menerus akan timbul
mengalirkan darah ke dalam sistem portal. Selain itu portal tidak memiliki
Aliran balik vena dari kolon dan rektum superior adalah melalui
E. Klasifikasi Wasir
1. Hemoroid interna
Hemoroid interna adalah
(Isselbacher, 2000).
anorektoskop
3) Derajat III : Sama dengan derajat II, hanya saja prolaps tidak dapat
benjolan pada hemoroid eksterna akan keluar dari anus bila mengejan,
:
1) Akut
Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruaan pada pinggir
sering timbul adalah nyeri rasa gatal pada daerah hemoroid. Kedua
2) Kronik
Hemoroid eksterna kronik terdiri atas satu lipatan atau lebih dari
darah.
F. Manifestasi Klinik
Sedangkan tanda dan gejala menurut Lumenta (2006) pasien
menetes setelah buang air besar (BAB), biasanya tanpa disertai nyeri
dan gatal di anus. Pendarahan dapat juga timbul di luar waktu BAB,
2) Benjolan
hemoroid.
darah di bawah anus), benjolan keluar anus, polip rectum, skin tag.
untuk hemoroid interna derajat I sampai dengan III atau semua derajat
IV dan eksterna, atau semua derajat hemoroid yang tidak ada respon terhadap
pengobatan medis.
merupakan pengobatan yang selalu harus ada dalam setiap bentuk dan
(BMP) yang terdiri dari diet, cairan, serat tambahan, pelicin feses, dan
perubahan perilaku buang air. Pada posisi jongkok ternyata sudut anorektal
pada orang menjadi lurus ke bawah sehingga hanya diperlukan usaha yang
lebih ringan untuk mendorong tinja ke bawah atau keluar rektum. Posisi
jongkok ini tidak diperlukan mengejan lebih banyak karena mengejan dan
b. Terapi Farmakologi
Obat-obat farmakologis yang digunakan untuk hemorrhoid dibagi
menjadi 4, yaitu :
1. Memperbaiki defekasi
Obat yang memperbaiki defekasi yaitu suplemen serat (fiber
Laxadine.
2. Meredakan keluhan subyektif (obat simtomatik) yang bertujuan untuk
(Sudoyo, 2006).
3. Menghentikan perdarahan. Perdarahan menandakan adanya luka pada
(Sudoyo, 2006).
BAB III
TINJAUAN OBAT
Komposisi :
Lithospermi radix extr
Benzokain
Dibucaine HCl
Diphenhydramine HCl
Cetrimide
Produsen : Takeda
Bentuk Sediaan : Suppositoria, Salep
Dosis : Supp 1 supp 3 kali sehari, Salep Oleskan 2-3 kali
sehari
Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap komponen obat
Indikasi : Wasir bagian dalam dan luar, wasir yang disertai
2. Venaron
terjadi
BAB III
KAJIAN PIO
1. SKRINING ADMINISTRATIF
Bentuk
No. Nama Obat Potensi Obat Stabilitas Obat Inkompatibilitas
Sediaan
2. Venaron Kapsul Sophora Japonica extr. 300 mg Penyimpanan pada suhu kamar -
3. SKRINING FARMASETIK
Bentuk
No Nama Obat Potensi Obat Stabilitas Obat
Sediaan
Penyimpanan
Sophora Japonica extr. 300
2. Venaron Kapsul pada suhu
mg
kamar
4. SKRINING KLINIS
Aturan
No Nama Obat Indikasi KI Efek Samping
Pakai
Suplemen
untuk
memenuhi
2-3 kali Gangguan
2. Venaron kebutuhan Hipersensitif
sehari saluran cerna
kalsium dan
DHA selama
hamil
RESEP
DIALOG
A = Apoteker
P = Pasien
P = Assalamualaikum
A = Waalaikumsalam bu, ada yang bisa dibantu?
P = Saya mau nebus resep mas, ini resepnya
A = Oo iya bu, apa benar ini dengan pasien atas nama Ny. Yanti?
P = Iya mas benar
A = Kalau boleh tau alamat rumah ibu dimana ya?
P = Jalan Letjen Sutoyo mas, di Solo
A = Oh baiklah bu, kalau begitu tunggu sebentar ya saya ambilkan dulu obatnya
P = Baik mas
Anonim. 2013. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 12 2012/2013. Penerbit Asli
(MIMS Pharmacy Guide). Jakarta
Felix. 2006. Duduk, Salah, Berdiri, Juga Salah. Farmacia Majalah Kedokteran dan
Farmasi. Jakarta. Available from: http://www.majalah-farmacia.com
Kaidar-Person, O., Person, B., and Wexner, S.D., 2007. Hemorrhoidal Disease : A
Comprehensive Review. J. American College of Surgeons
Lumenta, Nico A., 2006. Kenali Jenis Penyakit dan Cara Penyembuhannya :
Manajemen Hidup Sehat. Gramedia. Jakarta
Mansjoer, dkk., 2008. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2 Cetakan Keenam.
Medica Aesculpalus FKUI. Jakarta.
Marcellus SK. 2004. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi ke-4. Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FK UI. Jakarta.
Potter, & Perry, A. G., 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
Dan Praktik Edisi 4, Volume 2. Penerbit EGC. Jakarta
Price, Sylvia Anderson dan Wilson, Lorraine M. C., 2006. Patofisiologi: Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6, Vol 2, Alih bahasa, Brahm U. Pendit,
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Sjamsuhidajat, R., Wim de Jong., 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Sjamsuhidajat, R., Wim de Jong., 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C dan Bare, Brenda G., 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner dan Suddarth. Edisi 8, Volume 1,2. Alih bahasa oleh Agung
Waluyo, dkk., Penerbit EGC, Jakarta.
Sudoyo, A.W., 2006 . Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. FK UI. Jakarta
Underwood, J.C.E. 1999. Patologi Umum dan Sistemik Volume 2 Edisi 2. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta