Laporan 5 KEMASAN LOGAM
Laporan 5 KEMASAN LOGAM
KEMASAN LOGAM
Oleh :
Kelompok 3/A-P2
Asisten Praktikum :
Sofiatul Andariah
Penanggung Jawab :
Dwi Yuni Hastuti, STP,DEA
2.2 Metode
Langkah – langkah yang dilakukan dalam praktikum adalah sebagai berikut:
Pengamatan Mengukur Dimensi Kaleng:
Dilakukan pengukuran kaleng
Hasil pengukuran dikonversikan dalam satuan inchi
Hasilnya dinyatakan dalam dimensi kemasan sesuai english units
.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Pengukuran Dimensi Kaleng
3.2 Pembahasan
Pengukuran Dimensi Kaleng
Wadah logam dalam bentuk kotak atau cangkir emas digunakan pada
zaman kuno sebagai lambang prestise. Teknik pengalengan makanan sebagai
upaya pengawetan bahan pangan pertama sekali dikembangkan pada tahun 1809
yaitu pada zaman pemerintahan Napoleon Bonaparte yaitu dari hasil penemuan
Nicholas Appert. Akhir tahun 1900 ditemukan cara pembuatan kaleng termasuk
cara pengisian dan penutupannya yang lebih maju dan bersih. Kaleng alumunium
awalnya diperkenalkan sebagai wadah pelumas.
Keuntungan wadah kaleng untuk makanan dan minuman, ialah karena
mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi, barrier yang baik terhadap gas, uap
air, jasad renik, debu dan kotoran sehingga cocok untuk kemasan hermetis.
Toksisitasnya relatif rendah meskipun ada kemungkinan migrasi unsur logam ke
bahan yang dikemas. Tahan terhadap perubahan-perubahan atau keadaan suhu
yang ekstrim, mempunyai permukaan yang ideal untuk dekorasi dan pelabelan
(Syarief et al. 1989).
Bentuk kemasan dari bahan logam yang digunakan untuk bahan pangan yaitu :
- bentuk kaleng tinplate
- kaleng alumunium
- bentuk alumunium foil
Kaleng tinplate banyak digunakan dalam industri makanan dan komponen
utama untuk tutup botol atau jars. Kaleng alumunium banyak digunakan dalam
industry minuman. Alumunium foil banyak digunakan sebagai bagian dari
kemasan bentuk kantong bersama-sama/dilaminasi dengan berbagai jenis plastik,
dan banyak digunakan oleh industri makanan ringan, susu bubuk dan sebagainya.
Pada praktikum ini, praktikan melakukan percobaan pengukuran dimensi
kemasan kaleng. Pengukuran dilakukan kepada 3 kemasan kaleng, yaitu: kaleng
sarden, kaleng lycee, dan kaleng nescafe. Pengukuran didasarkan kepada diameter
dan tinggi kaleng dengan menggunakan mikrometer sekrup. Pengukuran yang
didapat panjangnya dalam cm, lalu dikonversikan kedalam inch. Hasil
perhitungan dikonversikan ke dalam dimensi kaleng (English Unit).
Dari hasil percobaan, kaleng sarden memiliki diameter 215 inch, tinggi
112 inch, dan dimensi kaleng 215 x 112. Kaleng lycees memiliki diameter 306
inch , tinggi 408 inch,dan dimensi kaleng 306 x 408. Kaleng nescafe memiliki
diameter 201 inch, tinggi 504 inch, dan dimensi kaleng 201 x 504.
Kaleng minuman memiliki ukuran tinggi yang lebih tinggi dan diameter
yang lebih kecil sedangkan kaleng makanan memiliki ukuran tinggi yang lebih
pendek dan ukuran diameter yang lebih besar. Kaleng sarden, lycees,dan nescafe
merupakan kaleng jenis round can. Round can adalah kaleng yang berbentuk fisik
secara visual berupa lingkaran atau bulat dengan unsur penyusunnya berupa
komponen body dan end serta asesoris pelengkap sesuai fungsi dan kegunaannya.
Ukuran kaleng ini mempengaruhi jumlah volume bahan yang dapat dikalengkan
(lihat pada tabel).
Tabel Dimensi dan Volume Kaleng
Setiap lapisan kemasan laminasi memiliki peran dan fungsi yang berbeda-
beda. Peran dan fungsi setiap lapisan adalah sebagai berikut:
3.2 Saran
Dalam memilih kemasan kaleng untuk pengemasan bahan pangan, maka perlu
dipertimbangkan beberapa hal, yaitu: sifat korosif kaleng, sifat keasaman
makanan, kekuatan kaleng ( daya tahan terhadap tekanan dalam retort atau
keadaan vakum, dan ukuran kaleng. hal ini bertujuan agar kaleng dapat
memberikan perlindungan terbaik serta mencegah terjadinya kontaminas terhadap
produk yang dikemasnya.
DAFTAR PUSTAKA