Oleh
Anisa Fajari B04170070
Ardhini Rizka B04170072
Selfiana Trilestari B04170078
Muh Kholid Ridwan B04170081
Dosen Penanggungjawab :
Dr. Drh
Signalement
Nama Hewan :-
Jenis Hewan : Tikus Putih (Rattus novergicus)
Bangsa : Muridae (tikus-tikusan)
Jenis Kelamin : Jantan
Umur :-
Warna Rambut : Putih
Tanggal Nekropsi : Rabu, 16 Oktober 2019
Traktus Sirkulatorius
Pemeriksaan pada jantung terlihat tidak ada perubahan. Saat dilakukan insisi,
tidak ditemukan adanya kelainan pada ventrikel kiri dan kanan. Sistem peredaran
darah terdiri dari jantung/cor, pembuluh darah (aorta, arterikapiler, vena), dan darah.
Jantung merupakan organ sebagai pemompa darah, sedangkan darah berfungsi
sebagai transportasi nutrient, oksigen, karbon dioksida, ampas metabolisme dan
hormon (Ganong , 2010). Jantung pada mencit terdiri dari 4 ruangan yaitu 2 atrium
dan 2 ventrikel yang sudah dipisahkan oleh suatu septum sehingga menjadi ruangan-
ruangan yang terpisah secara sempurna (Milton, 2013).
Tractus Digestivus
Pada saluran pencernaan, tidak ditemukan kelainan pada rongga mulut, lidah,
esophagus, dan lambung. Mukosa pada rongga mulut dan sepanjang esophagus dalam
keadaan normal tidak ada kelainan.
Organ hati merupakan organ dalam tubuh terbesar dan merupakan pusat
metabolisme yang paling kompleks di dalam tubuh (Corwin, 2001). Saat organ hati
dikeluarkan terlihat adanya bercak putih pada bagian pangkal lobus, kelainan tersebut
dinamakan adenoma. Kelainan tersebut sering ditemukan pada tikus yang inbreeding.
Saat dilakukan insisi pada hati tersebut, bagian yang berwarna putih mengeluarkan
eksudat berupa nanah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa terdapat kelainan pada
hati mencit. Ada empat fungsi hati yaitu pembentukan dan sekresi empedu,
metabolisme zat-zat penting bagi tubuh, berperan dalam pertahanan tubuh baik
berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan, serta fungsi vaskuler (Dalimartha,
2001).
Gambar 4 Hati tikus putih (Rattus norvegicus)
Gambar 5 Usus halus dan Usus Besar tikus putih (Rattus norvegicus)
Pemeriksaan SSP
Pemeriksaan sistem saraf pusat dilakukan pada organ cerebrum dan
cerebellum. Pemeriksaan secara inspeksi menunjukkan permukaan korteks cerebrum
dan cerebellum terdiri atas lekukan (sulcus) dan benjolan (gyrus) yang tampak jelas.
Kenampakan luar korteks kedua organ merupakan gambaran struktur yang normal
(Shalihah 2014). Kedua organ diselaputi oleh meningen yang tampak bening . Palpasi
kedua organ menunjukkan konsistensi yang lunak. Pemeriksaan melalui tahap insisi
menunjukkan gambaran anatomis bagian korteks dan medulla kedua organ. Pada
insisi cerebrumdan cerebellum menunjukkan bagian korteks yang berwarna keabuan
yang disebut sebagai substansia grisea dan bagian medulla berwarna putih yang
disebut substansia alba. Keduanya menunjukkan gambaran struktur yang normal
(Taşçi & Bingöl, 2018). Secara keseluruhan tidak ditemukan adanya kelainan pada
cerebrum maupun cerebellum.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, E.J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta (ID): Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Ganong, W.F. 2010. Fisiologi Kedokteran. Jakarta (ID): Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Herbert RA, Janardhan KS, Pandiri AR, Cesta MF, Chen V, Miller RA. 2017. Lung,
pleura, and mediastinum. Di dalam: Suttie A, Leininger JR, Bradley AE, editor.
Boorman’s Pathology of the Rat. 2nd Edition. London (UK): Elsevier Inc. Hlm
437-466.
Kuby J. 1997. Immunology. 3rd Edition. New York(ENG): W.H. Freeman and
Company.
Shalihah S. 2014. Otak, bahasa dan pikiran dalam mind map. Alfaz. 2(1): 185-199.
Tamam B. 2016. Anatomi, Morfologi dan Klasifikasi Tikus putih (Mus musculus).
Generasi Biologi (natura nihil frustra facit) [Internet]. 3 Desember 2016 [2019
Oktober 21]. Tersedia pada: https://www.generasibiologi.com/2016/12/anatomi-
morfologi-fisiologi-klasifikasi-nama-ilmiah-latin-tikus putih-mus-
musculus.html
Taşçi SK, Bingöl SA. 2018. Histological and histometric structure of goose (Anser
anser) cerebellum. Van Veterinary Journal. 29(2): 63-66.
Tizard IR. 1988. Pengantar Imunologi Veteriner. Surabaya(ID): Universitas Air
Langga.