Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN NEKROPSI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

Rabu, 16 Oktober 2019

Oleh
Anisa Fajari B04170070
Ardhini Rizka B04170072
Selfiana Trilestari B04170078
Muh Kholid Ridwan B04170081

Dosen Penanggungjawab :
Dr. Drh

DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
LAPORAN NEKROPSI TIKUS PUTIH
Hari, Tanggal nekropsi : Rabu, 16 Oktober 2019
Dosen Penanggungjawab :

Signalement
Nama Hewan :-
Jenis Hewan : Tikus Putih (Rattus novergicus)
Bangsa : Muridae (tikus-tikusan)
Jenis Kelamin : Jantan
Umur :-
Warna Rambut : Putih
Tanggal Nekropsi : Rabu, 16 Oktober 2019

Hasil Pemeriksaan Patologi


Anatomi
Organ Epikrise Diagnosa PA
Keadaan Umum Luar
kulit dan rambut bersih tidak
ditemukan ektoparasit maupun
luka. Warna kulit pink, rambut
Kulit dan rambut tidak terjadi kerontokan. tidak ada kelainan
Mukosa tidak ada kelainan tidak ada kelainan
tidak ada kelainan. Warna mata
Mata merah cerah tidak ada kelainan
Telinga Bersih. tidak ada kelainan. tidak ada kelainan
Lubang Kumlah lain Bersih. tidak ada kelainan. tidak ada kelainan
Subkutis
Terdapat lemak di subkutis. tidak
Perlemakan ada kelainan tidak ada kelainan
Otot tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Rongga Tubuh
Situs Viscerum tidak ada kelainan tidak ada kelainan
lain-lain tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Traktus Respiratorius
Sinus hidung tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Laring tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Trachea Tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Diaphragma Tipis, merah. Tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Paru-paru berwarna merah cerah Saat uji apung,
beberapa bagian
positif apung.
Menandakan hewan
lahir hidup.
Jantung Berwarna merah, tidak ada tidak ada kelainan
kelainan
Traktus Digestivus
Rongga mulut tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Lidah tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Esofagus tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Lambung tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Hati Terdapat benjolan putih pada hati Terdapat kista
cacing.
Usus halus tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Colon tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Caecum tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Rectum tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Sistem Limfatik
Limpa margo limpa lancip, konsistensi
kenyak, warna meah gelap. tidak ada kelainan
Traktus Urinary
Ginjal tidak ada perubahan anatomi tidak ada kelainan
Sistem syaraf Pusat dan
perifer
Otak tidak ada perubahan anatomi tidak ada kelainan
PEMBAHASAN

Rongga thorak dan limfonodus


Paru adalah organ yang berfungsi sebagai alat respirasi utama dalam tubuh.
Paru terletak di dalam rongga thoraks, berbentuk piramid dengan apeks di atas, dan
terdiri dari beberapa lobus. Paru sendiri merupakan salah satu organ yang sering
mengalami kelainan patologis karena organ ini berkontak langsung dengan udara
luar. Paru terdiri dari paru-paru kanan dan paru-paru kiri dengan paru-paru kanan
lebih besar daripada paru-paru kiri. Paru sebelah kiri terdiri dari satu lobus sedangkan
paru sebelah kanan terdiri atas 4 lobus (Herber et al. 2017 ; Sloane 2003; Conti et al.
2004). Nekropsi tikus putih menunjukkan adanya bleeding pada rongga dada. Paru-
paru tikus putih (Rattus norvegicus) berwarna merah muda dan mengapung pada saat
dilakukan ujia apung.
Jantung tikus berada di atas rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma. Jantung
terdiri dari 4 ruang dan terbungkus oleh selaput pericardia. Perikardia tersusun atas 2
lapisan, yaitu lamina parietalis dan lamina viseralis . Diantara kedua lapis tersebut
terdapat cavum pericardia yang berisi cairan pericardia (Tamam 2016). Limfonodus
merupakan salah satu organ limfonodus sekunder (Kuby 1997). Limfonodus terdiri
atas jaringan retikuler yang berisi sel limfosit, makrofag, dan sel dendrit yang
berhubungan dengan pembuluh limfe. Fungsi utama limfonodus adalah menyaring
antigen yang dibawa oleh cairan limfe (Tizard 1988). Pemeriksaan limfonodus
prefemoralis menunjukkan bentuk bulat, berwarna merah muda, dan terdapat
sepasang disisi kanan dan kiri sebelah anterior os femur.

Gambar 1 Paru-paru tikus putih (Rattus norvegicus)

Traktus Sirkulatorius
Pemeriksaan pada jantung terlihat tidak ada perubahan. Saat dilakukan insisi,
tidak ditemukan adanya kelainan pada ventrikel kiri dan kanan. Sistem peredaran
darah terdiri dari jantung/cor, pembuluh darah (aorta, arterikapiler, vena), dan darah.
Jantung merupakan organ sebagai pemompa darah, sedangkan darah berfungsi
sebagai transportasi nutrient, oksigen, karbon dioksida, ampas metabolisme dan
hormon (Ganong , 2010). Jantung pada mencit terdiri dari 4 ruangan yaitu 2 atrium
dan 2 ventrikel yang sudah dipisahkan oleh suatu septum sehingga menjadi ruangan-
ruangan yang terpisah secara sempurna (Milton, 2013).

Gambar 2 Jantung tikus putih (Rattus norvegicus)

Tractus Digestivus
Pada saluran pencernaan, tidak ditemukan kelainan pada rongga mulut, lidah,
esophagus, dan lambung. Mukosa pada rongga mulut dan sepanjang esophagus dalam
keadaan normal tidak ada kelainan.

Gambar 3 Lambung tikus putih (Rattus norvegicus)

Organ hati merupakan organ dalam tubuh terbesar dan merupakan pusat
metabolisme yang paling kompleks di dalam tubuh (Corwin, 2001). Saat organ hati
dikeluarkan terlihat adanya bercak putih pada bagian pangkal lobus, kelainan tersebut
dinamakan adenoma. Kelainan tersebut sering ditemukan pada tikus yang inbreeding.
Saat dilakukan insisi pada hati tersebut, bagian yang berwarna putih mengeluarkan
eksudat berupa nanah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa terdapat kelainan pada
hati mencit. Ada empat fungsi hati yaitu pembentukan dan sekresi empedu,
metabolisme zat-zat penting bagi tubuh, berperan dalam pertahanan tubuh baik
berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan, serta fungsi vaskuler (Dalimartha,
2001).
Gambar 4 Hati tikus putih (Rattus norvegicus)

Setelah pemeriksaan hati, dilanjutkan dengan pemeriksaan usus halus,


colon, caecum, dan rectum. Dan tidak ditemukan kelainan pada organ-organ tersebut.
Tidak terdapat cacing pada organ tersebut.

Gambar 5 Usus halus dan Usus Besar tikus putih (Rattus norvegicus)

Pemeriksaan SSP
Pemeriksaan sistem saraf pusat dilakukan pada organ cerebrum dan
cerebellum. Pemeriksaan secara inspeksi menunjukkan permukaan korteks cerebrum
dan cerebellum terdiri atas lekukan (sulcus) dan benjolan (gyrus) yang tampak jelas.
Kenampakan luar korteks kedua organ merupakan gambaran struktur yang normal
(Shalihah 2014). Kedua organ diselaputi oleh meningen yang tampak bening . Palpasi
kedua organ menunjukkan konsistensi yang lunak. Pemeriksaan melalui tahap insisi
menunjukkan gambaran anatomis bagian korteks dan medulla kedua organ. Pada
insisi cerebrumdan cerebellum menunjukkan bagian korteks yang berwarna keabuan
yang disebut sebagai substansia grisea dan bagian medulla berwarna putih yang
disebut substansia alba. Keduanya menunjukkan gambaran struktur yang normal
(Taşçi & Bingöl, 2018). Secara keseluruhan tidak ditemukan adanya kelainan pada
cerebrum maupun cerebellum.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil nekropsi ditemukan beberapa kelainan diantaranya pneumoni


alveolus ditandai dengan paru-paru berwarna pucat dan pada beberapa lobus tenggelam
ketika dilakukan uji apung. Selain itu pada hati tikus terdapat bercak putih pada beberapa
lobus, berdasarkan literatur hati tikus terkena adenoma.

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, E.J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta (ID): Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Dalimartha, S. 2001. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Hepatitis. Jakarta (ID):


Penebar Swadaya.

Ganong, W.F. 2010. Fisiologi Kedokteran. Jakarta (ID): Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Herbert RA, Janardhan KS, Pandiri AR, Cesta MF, Chen V, Miller RA. 2017. Lung,
pleura, and mediastinum. Di dalam: Suttie A, Leininger JR, Bradley AE, editor.
Boorman’s Pathology of the Rat. 2nd Edition. London (UK): Elsevier Inc. Hlm
437-466.

Kuby J. 1997. Immunology. 3rd Edition. New York(ENG): W.H. Freeman and
Company.

Milton Hildebrand. 2013. Analysis of Vertebrate Structure, Third Edition, United


State Of America.

Shalihah S. 2014. Otak, bahasa dan pikiran dalam mind map. Alfaz. 2(1): 185-199.
Tamam B. 2016. Anatomi, Morfologi dan Klasifikasi Tikus putih (Mus musculus).
Generasi Biologi (natura nihil frustra facit) [Internet]. 3 Desember 2016 [2019
Oktober 21]. Tersedia pada: https://www.generasibiologi.com/2016/12/anatomi-
morfologi-fisiologi-klasifikasi-nama-ilmiah-latin-tikus putih-mus-
musculus.html

Taşçi SK, Bingöl SA. 2018. Histological and histometric structure of goose (Anser
anser) cerebellum. Van Veterinary Journal. 29(2): 63-66.
Tizard IR. 1988. Pengantar Imunologi Veteriner. Surabaya(ID): Universitas Air
Langga.

Anda mungkin juga menyukai