Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KRITIS MASALAH PEMBELAJARAN

SMK NEGERI 2 KARANGANYAR

Disusun sebagai syarat pelaksanaan Fokus Group Diskusi (FGD)


Mata Kuliah Magang 3

Disusun oleh :

Nama : Khafidz Anshori Yosin


NIM : K2515044
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018

i
ii
KATA PENGANTAR

Segala puji senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kritis
Masalah Pembelajaran ini dengan baik. Laporan ini tidak akan selesai tanpa bantuan banyak
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung memberi sumbangsih terhadap keancaran
laporan ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Karanganyar yang telah mengijinkan penulis
melaksanakan Program Magang 3 di SMK Negeri 2 Karanganyar
2. Bapak Budi Harjanto, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing Program Magang 3.
3. Bapak Muchamad Daim, S.Pd. selaku Guru Pamong Penulis yang telah membantu
dan mengarahkan penulis.
4. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang selalu mendukung serta mendoakan
kesuksesan penulis.
5. Teman-teman satu kelompok magang 3 serta murid-murid di SMK Negeri 2
Karanganyar yang senantiasa memotivasi dan memberikan nasehat kepada penulis.
Laporan ini dimungkinkan masih memiliki kekurangan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat berguna bagi pembaca pada khususnya,
masyarakat pada umumnya dan sebagai sumbangsih untuk bangsa.

Karanganyar, Oktober 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 3

BAB II PERMASALAHAN DAN UPAYA PENCEGAHAN

A. Permasalahan ................................................................................. 4
B. Upaya Pernyelesaian ..................................................................... 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 6
B. Saran .............................................................................................. 6
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pengembangan program magang 3 menuntut mahasiswa melakukan penelitian
dengan mengkritisi masalah-masalah yang timbul pada saat pembelajaran dan menemukan
solusi atas permasalahan yang timbul untuk meningkatkan kinerja guru serta memperbaiki
kualitas sekolah. Fokus Group Diskusi merupakan program baru yang ada di magang 3
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan/ daya berpikir kritis mahasiswa terhadap
masalah-masalah pembelajaran yang dialami, dan dihadapi sendiri, maupun yang alamai
dan dihadapi temannya dalam pembelajaran yang teramati selama observasi. Semua
mahasiswa peserta Magang 3 membuat laporan tentang masalah-masalah pembelajaran
dan upaya atau tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah terebut. FGD
dilaksanakan pada tahap terakhir Program Magang 3, sebelum penarikan mahasiswa.
Waktu pelaksanaan FGD ditentukan oleh Guru Pamong atas persetujuan Dosen
Pembimbing. Peserta FGD adalah seluruh peserta magang dari program studi yang sama,
Guru Pamong, dan Dosen Pembimbing.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan interaksi antara pendidik dengan
peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan
pendidikan. Kegiatan belajar mengajar mengembangkan seluruh potensi, kecakapan dan
karakteristik peserta didik, baik yang berkenaan dengan segi intelektual, afektif, maupun
psikomotor untuk mencapai kriteria yang telah ditentukan. Tingkat efektivitas KBM
sangat dipengaruhi oleh peran pendidikatau guru, sebagai contoh bagi peserta didik,
seorang guru harus menjaga sikap dan perilakunya didalam kelas. Selain itu kreativitas
guru sangatlah penting untuk kesuksesan KBM. Guru harus pandai menumbuhka motivasi
belajar siswa dan mengatur kondisi kelas yang kondusif dengan menggunakan variasi
metode pembelajaran, variasi media/alat peraga, dan lain sebagainya merupakan langkah
yang bisa diaplikasikan guru untuk menumbuhkan motivasi dan membuat kelas kondusif.

Selain guru, peran peserta didik atau siswa juga tak kalah pentingnya dalam
menciptakan KBM yang efektif. Beberapa faktor yang memengaruhi KBM dari siswa
antara lain motivasi atau semangat belajar, keseriusan, perhatian, karajinan,
kedisiplinan,dan keingintahuan. Selama KBM berlangsung, guru sering menjumpai
permasalahan-permasalahan yang ada didalam kelas. Salah satu sebab mengapa

v
permasalahan itu terjadi adalah karena karakteristik peseta didik yang berbeda-beda.
Karakteristik yang dimaksud adalah faktor-faktor dari siswa yang ditelah disebutakan
diatas. Karakteristik siswa tersebut, akan mempengaruhi daya serap mereka dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru, antara satu peserta didik dengan yang lain
akan memiliki perbedaan kecepatan dalam menerima materi. Permasalahan ini akan
menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran yang ada didalam kelas.

Selama melakukan kegiatan magang di SMK N 2 Karanganyar, penulis melihat


adanya permasalahan dalam pembelajaran, terutama berkaitan dengan keanekaragaman
karakteristik siswa untuk merespon kegiatan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Permasalahan tersebut terdapat pada kelas yang diajar oleh penulis yaitu kelas XI Mesin
A, XI Mesin B, dan XI Mesin C dimana penulis melakukan kegiatan mengajar dengan
mata pelajaran PKK dan mata pelajaran CNC CAM. Dimana pada mata pelajaran PKK
belum adanya Work Preparation yang berlaku ketika siswa akan melakukan praktek. Yang
kedua, ada beberapa siswa ketika melakukan praktik hanya mengobrol dengan teman tanpa
adanya praktik. Terakhir pada mata pelajaran CNC CAM siswa mengalami kebingungan
ketika membuat program CNC. Masalah yang disebutkan diatas akan dibahas pada bab
selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uaraian latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan, maka
dalam laporan ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa permasalahan yang terdapat pada proses pembelajaran mata pelajaran PKK dan
CNC CAM?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi permasalahan pembelajaran mata pelajaran PKK
dan CNC CAM?
3. Bagaiaman upaya pemecahan permasalahan pembelajaran yang terjadi pada
pembelajaran mata pelajaran PKK dan CNC CAM?

vi
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis kemukakan, maka dalam laporan
ini disusun bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui permasalahan yang terdapat pada proses pembelajaran PKK
dan CNC CAM
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan yang terjadi
pada proses pembelajaran PKK dan CNC CAM
3. Untuk mencari upaya pemecahan permasalahan yang terdapat pada proses
pembelajaran PKK dan CNC CAM

vii
BAB II
PERMASALAHAN DAN UPAYA PENYELESAIAN

A. Permasalahan untuk FGD


1. Workpreparation (WP)
Penggunaan Workpreparation untuk menulis langkah kerja dalam membuat
benda kerja pada mata pelajaran PKK di SMKN 2 Karanganyar belum ada.
Workpreparation ada baiknya dibuat oleh siswa sendiri sehingga siswa bisa
merencanakan apa yang akan dibuatnya. Workpreparation berfungsi untuk
meminimalisir kesalahan pada langkah pengerjaan beda kerja

2. Siswa Bersantai ketika Praktik


Sebelum memulai praktik mata pelajaran PKK siswa kelas XI Mesin diberikan
arahan oleh guru tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada waktu
itu. Setelah diberikan arahan oleh guru, siswa melakukan praktik sesuai arahan tersebut.
Namun, ada beberapa siswa yang harusnya praktik tetapi malah mengobrol dan tidur-
tiduran dengan temannya.

3. Program CNC
Mata pelajaran CNC CAM, siswa diharapkan mampu membuat program pada
CNC. Pada dasarnya program CNC merupakan dasar utama mengoperasikan mesin
CNC yang harus dikuasai tiap siswa. Dalam praktiknya siswa masih ada yang
kebingungan dalam menentukan koordinat program pada mesin CNC.

B. Upaya Penyelesaian
1. Workpreparation (WP)
WP dibuat oleh siswa sebelum membuat benda kerja. WP tersebut harus di beri
arahan dari guru ke murid sehingga murid dapat membuat langkah kerja pada pembuatan
alat sesuai dengan harapan. Dengan adanya hal ini, siswa dapat mengembangkan
pengetauhan (teori) yang sebelumnya sudah didapatkan sebelum praktik. Dalam hal ini
WP berisi tentang gambar yang akan dibuat, bahan dan alat yang akan digunakan dalam
proses pembuatan alat, estimasi waktu yang harus diselesaikan, langkah pengerjaan.
Keefktifitasan dari penggunaan WP pada proses pengerjaan bubut tentu lebih baik, hal
tersebut telah dibuktikan dengan adanya hasil penelitian skripsi Abdul Alim tahun 2016.

viii
2. Siswa Bersantai ketika Praktik
Siswa bersantai ketika praktik disebabkan kurang adanya target yang
dicanangkan dalam setiap praktik sehingga siswa merasa bahwa pengerjaan alat dapat
diselesaikan pada praktik hari selanjutnya. Hal inilah yang membuat waktu praktik
menjadi lama dan banyak siswa yang bersantai ketika praktik. Untuk mengatasi hal
tersebut dibuatlah Lembar Program Kerja Harian, dimana lembar tersebut berisi
tentang identitas, tanggal, kolom rencana, kolom realisasi. Jadi sebelum praktik tiap
siswa ditarget untuk membuat rencana apa saja yang dilakukan siswa pada hari
tersebut. Setelah selesai praktik siswa menuliskan realisasi apa saja yang sudah
dijalankan selama praktek dan bukti alat yang dibuat dan dilaporkan ke guru. Cara
tersebut dilakukan setiap praktek dan diawasi oleh guru.

3. Program CNC
Program CNC digunakan untuk membuat sebuah benda sesuai dengan jobsheet.
Dalam penerapan di praktik CNC CAM siswa mengalami kesulitan dalam penentuan
koordinat pada program CNC sehingga pembelajaran berjalan kurang efektif. Untuk
mengatasi hal tersebut, digunakan aplikasi Cut Viewer, yang mana aplikasi tersebut
ada 2 jenis yaitu Cut Viewer Turn dan Cut Viewer Mill. Cut Viewer merupakan
aplikasi CNC yang beranimasi, yang mana bertujuan untuk mempermudah siswa
dalam pemahaman siswa dalam membuat program CNC. Aplikasi ini diinstal di laptop
sehingga siswa dapat belajar dirumah.

ix
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang dilakukan dapat disimpukan bahwa pelaksanaan penelitian
untuk bahan FGD memerlukan penelitian yang khusus apalagi apabila hal tersebut dilakukan
dengan menganalisis siswa dalam proses pembelajaran. Namun, uraian-uraian masalah serta
solusi yang ditawarkan perlu dikaji secara lebih mendetail dan dilakukan penelitian yang lebih
dalam agar data lebih akurat. Karena terhambat oleh waktu yang diberikan pada magang 3
maka hanya dapat di sampaikan penawaran penyelesaian masaalah yang sekiranya tepat untuk
diterapkan pada sekolah SMK Negeri 2 Karanganyar

B. Saran
Setelah melakukan Magang 3 di SMK Negeri 2 Karanganyar, penulis menyarankan
bahwa Guru merupakan sosok penting dalam proses pembelajaran di kelas sehingga guru
diharapkan mampu memberikan contoh yang baik untuk siswa.

Anda mungkin juga menyukai