Anda di halaman 1dari 75

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : REHABILITASI TERMINAL PENUMPANG TYPE A BATOH


LOKASI : KOTA BANDA ACEH
TAHUN : 2018

Sehubungan dengan dokumen pengadaan Nomor: 01/ BPTD1/Rehab batoh/2019 tanggal 11 Juli
2019 dan setelah kami pelajari dengan seksama Dokumen Pengadaan dan Berita Acara
Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen Pengadaan] serta mempelajari
bestek/gambar, maka kami mencoba membuat metoda pelaksanaan, karena salah satu syarat
teknis untuk penawaran pekerjaan : REHABILITASI TERMINAL PENUMPANG TYPE A
BATOH
. Untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis dalam penawaran yang kami ajukan, yang
kami susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam
Bestek, Gambar Kerja. Dalam Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami
menguraikan/menjelaskan langkah-langkah yang akan kami lakukan dalam melaksanakan atau
penyelesaian pekerjan tersebut diatas. Meliputi tenaga kerja, material dan peralatan serta teknis
pelaksanaan pembangunan dan waktu pengerjaannya selama 150 hari kalender.

Pada pekerjaan ini dituntut profesionalitas tenaga lapangan atau yang akan ditempatkan
dilapangan benar-benar orang yang memahami baik teori maupun pengalaman lapangan, jadi
untuk menjaga mutu dan step-step kerja diperlukan orang yang memang sudah pernah
mempelajari menghitung, merencana, mengawasi dan melaksanakan, jadi apabila ada kendala
dilapangan tim Direksi bisa berargumentasi antara data lapangan dengan data yang yang
direncanakan dengan artian yang sehat yaitu untuk kelancaran dan mutu pekerjaan ini.

Dalam metoda ini kami akan membuat tahapan uraian pekerjaan yaitu:
LINGKUP PEKERJAAN :

NO URAIAN

1 PEKERJAAN PERSIAPAN
2 REHABILITASI GEDUNG UTAMA (GEDUNG A)
3 REHABILITASI GEDUNG AKAP (GEDUNG E)
4 REHABILITASI GEDUNG ANGKOT/ ANGDES ((GEDUNG F)
6 INSTALASI AIR BERSIH DAN SEPTIKTANK

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


UMUM

I. PENYIAPAN GAMBAR KERJA, METODE KERJA DAN LAPORAN PEKERJAAN

1. PENYAMPAIAN DOKUMEN-DOKUMEN
Kami selaku pelaksana akan menyiapkan dan menyampaikan hal-hal berikut :
gambar-gambar, dokumen-dokumen dan informasi yang diperlukan jika hal tersebut
tercantum dalam Dokumen Kontrak kepada Direksi untuk dimintakan persetujuannya :
1. Gambar konstruksi dan gambar kerja
2. Metode pelaksanaan konstruksi
3. Data-data produk material

A. GAMBAR-GAMBAR YANG ADA DALAM KONTRAK


 Umum
a. Gambar-gambar yang ada dalam kontrak terdiri dari : Gambar gambar kontrak,
Gambar-gambar instruksi, Gambar-gambar Konstruksi serta gambar-gambar Kerja.
Gambar-gambar tersebut harus jelas dan akurat yang menunjukkan lingkup
pekerjaan yang harus dikerjakan.
b. Kami akan bertanggung jawab menyiapkan gambar-gambar Konstruksi dan gambar
gambar Kerja
c. Seluruh jenis pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan elevasi, dimensi dan
detail yang ditampakkan pada Gambar Konstruksi yang sudah disahkan. Apabila
diperlukan oleh Direksi untuk melaksanakan suatu item pekerjaan tertentu, maka
kami juga akan menyampaikan uraian-uraian material yang diperlukan, peralatan
yang dibutuhkan, denah konstruksi, standard dan tata laksana kerja yang
berhubungan dengan gambar-gambar konstruksi tersebut untuk disahkan oleh
Direksi.
 Gambar-gambar Konstruksi
a. Gambar-gambar Konstruksi akan kami siapkan dan dipergunakan untuk pelaksanaan
konstruksi atau fabrikasi.
b. Gambar-gambar Kontrak digunakan sebagai Gambar gambar Konstruksi dengan
memperbanyak atau menggambar ulang dengan mengganti format yang ada
 Gambar-gambar Kerja
a. Gambar-gambar kerja akan kami siapkan sebagai gambar tambahan untuk Gambar
Konstruksi.
b. Kami akan menyiapkan Gambar-gambar Kerja ini berdasarkan Gambar-gambar
Kontrak, gambar-gambar Konstruksi dan atau gambar-gambar Instruksi.
c. Gambar-gambar kerja meliputi detail-detail konstruksi secara lengkap seperti fabrikasi
pembesian (bar bending schedule), detail bekisting, fabrikasi pekerjaan baja, dll
atupun informasi penting lain berdasarkan hasil penyelidikan lapangan yang sudah
disetujui apabila pekerjaan dimaksud berhubungan dengan hasil penyelidikan baik
secara kuantitas maupun secara mutu.
 Gambar Terlaksana

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


a. Kami akan menyiapkan data-data hasil akhir pekerjaan dengan lengkap guna
penyiapan Gambar Terlaksana.

B. GAMBAR-GAMBAR STANDARD
Umum
a. Seluruh gambar-gambar kami buat akan mengikuti standard dan mutu sesuai dengan
klausul berikut.
b. Seluruh gambar-gambar kami buat akan menggunakan ukuran-ukuran yang umum
dipakai, judul dan nomor-nomor sesuai dengan klausul berikut.

Ukuran-ukuran gambar dan Standardisasi


a. Seluruh gambar-gambar dibuat berdasarkan ISO serial “A”, dalam hal ini diambil ukuran
: A3.

2. METODE KERJA
Metode Kerja akan kami ajukan untuk pelaksanaan pada proyek ini dengan menjabarkan
metode-metode konstruksi dan peralatan yang digunakan, rencana kerja, personil dan
pengujian untuk QA&QC yang akan dilaksanakan.
A. DOKUMEN-DOKUMEN YANG DISIMPAN DILAPANGAN
1. Kami akan menyimpan dilapangan/lokasi kerja satu salinan dari masing-masing
dokumen berikut :
a. Dokumen-dokumen kontrak
b. Gambar-gambar kerja dan gambar-gambar konstruksi yang sudah di review
c. Change Orders
d. Perubahan-perubahan lain pada kontrak
e. Laporan hasil pengetesan lapangan
f. Salinan Jadwal kerja (schedule) yang sudah disetujui
g. Sistem pemasangan dari fabrikan dan instruksiinstruksi penerapannya
h. Daftar-daftar standard yang mengacu kepada Spesifikasi.
2. Dokumen-dokumen tersebut akan kami jaga agar tetap bersih, kering, di kondisi yang
layak dan harus setiap saat tersedia sebagai referensi MK jika sewaktu-waktu diminta.
B. PROGRAM-PROGRAM KERJA DAN LAPORAN
 Program Mobilisasi
Kami akan menyampaikan kepada MK suatu Program Mobilisasi yang menggambarkan
secara lengkap dan detail dari prosedur rencana mobilisasi, Hal ini untuk meyakinkan
bahwa mobilisasi akan selesai dalam waktu 28 hari setelah diterimanya SPMK.
 Jadwal Kerja (Work Schedule)
a. Program Kerja secara rinci akan kami buat sesuai dengan persyaratan yang ada di
Kontrak. Apabila diperlukan kami dalam program kerjanya tidak keberatan untuk
memasukkan kerja bergantian (shift), selain itu skedul mingguan dan bulanan untuk
pekerjaan utama akan disiapkan guna kontrol kemajuan pekerjaan selama masa
pelaksanaan.
b. Pada setiap periode satu bulan kemajuan actual masing-masing pekerjaan akan
dibandingkan dengan rencana kemajuan masing-masing pekerjaan yang ada di

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


jadwal kerja rinci (detail). Hasil perbandingan tersebut harus dimasukkan dalam
Laporan Kemajuan Bulanan.

C. LAPORAN HARIAN
Mengenai Laporan harian dari setiap aktifitas pekerjaan akan kami konsultasikan dan
disetujui oleh Direksi.
Laporan harian tersebut akan menampilkan hal-hal berikut :
a. Keadaan cuaca termasuk jumlah Curah Hujan, lama hujan dan waktunya.
b. Staff dan tenaga kerja yang bekerja hari itu termasuk jabatan masing-masing.
c. Peralatan yang digunakan pada masing-masing item pekerjaan dan mencatat juga
apakah kondisi peralatan saat itu beroperasi, stand by atau dalam perbaikan.
d. Material yang ada dilapangan.
e. Pekerjaan yang sedang dilaksanakan termasuk dilokasi mana dan perkiraan kemajuan
dalam sehari.
f. Pekerjaan yang sedang disiapkan.
g. Kecelakaan atau hal-hal lain yang menyebabkan terhentinya pekerjaan.
h. Kondisi dan kejadian yang bisa menyebabkan tertundanya kemajuan pekerjaan.
i. Informasi relevan yang lain yang berhubungan dengan kemajuan pekerjaan.

D. JADWAL (SCHEDULE) MINGGUAN


Schedule mingguan juga akan kami buat untuk rencana pekerjaan 1 minggu kedepan.
E. LAPORAN BULANAN
Laporan Bulanan akan kami buat secara detail menjelaskan kemajuan pekerjaan selama 1
bulan . Laporan bulanan tersebut mencakup hal-hal berikut :
a. Uraian pekerjaan yang dilaksanakan bulan lalu secara ringkas bersama dengan kumulatif
kemajuan pekerjaan sampai dengan akhir bulan untuk setiap masing-masing aktifitas
yang ada dalam skedul, termasuk awal sebenarnya pekerjaan dimulai dan tanggal
selesainya seluruh pekerjaan pekerjaan yang kritis.
b. Persentase kemajuan keseluruhan dari pekerjaan sampai dengan akhir bulan.
c. Persentase masing-masing pekerjaan yang kritis selama pelaksanaan dan selesainya
pekerjaan kritis tersebut.
d. Perbandingan kemajuan actual dari masing-masing item pekerjaan harus dimasukkan
dalam skedul dan sub skedul nya sesuai dengan rencana yang sudah disetujui
sebelumnya (Master Schedule)

3. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


3.A. UMUM
Uraian Pekerjaan
Bagian ini mencakup ketentuan-ketentuan penanganan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) konstruksi kepada setiap orang yang berada di tempat kerja yang berhubungan dengan
:
1. Pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi
dan lingkungan sekitar tempat kerja.
2. Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja dan
perlindungan kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan personil yang kompeten

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


dan organisasi pengendalian K3 Konstruksi sesuai dengan tingkat resiko yang
ditetapkan oleh Pengguna Jasa.
3. Kami akan mengikuti ketentuan-ketentuan pengelolaan K3 yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan peraturan terkait lainnya.

2.B. SISTEM MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI

1. Kami akan membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi bahaya,
penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan sesuai dengan
Rencana K3 Kontrak (RK3K).
2. Kami akan melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada pekerjaan ini dengan risiko K3 tinggi atau
sekurang kurangnya Petugas K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan risiko K3
sedang dan kecil. Ahli K3 Konstruksi atau Petugas K3 bertugas untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi. Tingkat risiko K3
ditetapkan oleh Pengguna Jasa.
3. Kami akan membentuk Panitia Pembina K3 (P2K3) disaat jumlah pekerja paling sedikit
100 orang.
4. P2K3 (Panitia Pembina K3) adalah badan pembantu di perusahaan dan tempat kerja
yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk
mengembangkan kerja sama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja. Unsur P2K3 terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Anggota. Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak organisasi Penyedia Jasa dan Sekretaris
P2K3 adalah Ahli K3 Konstruksi.
5. Kami juga akan melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi.
6. Kami akan melakukan tinjauan ulang terhadap RK3K (pada bagian yang memang perlu
dilakukan kaji ulang) setiap bulan secara berkesinambungan selama pelaksanaan
pekerjaan konstruksi berlangsung.

2.C PENYIAPAN PERALATAN STANDARD YANG AKAN DISIAPKAN UNTUK K3.


Kami akan menyediakan peralatan standard keselamatan kerja seperti diuraikan berikut
:

Dan lain-lain yang berhubungan dengan K3. Fasilitas diatas adalah minimum, kami akan
menambah fasilitas tersebut jika menurut kami tidak mencukupi tanpa meminta
pembayaran tambahan ke MK. Kami akan memberitahu MK untuk penyediaan fasilitas
tersebut 3 (tiga) hari sebelumnya

4. PENYIAPAN STANDARD FASILITAS DIKANTOR LAPANGAN


3A UMUM
Kami akan menyediakan fasilitas untuk aktifitas yang dilaksanakan di kantor lapangan
seperti : meja, kursi, white board, meja gambar, meja rapat bersama, filing cabinet, rak
buku, dll yang merupakan standard penunjang untuk kinerja selama pelaksanaan
konstruksi.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


3.B. A
ALAT PELINDUNG DIRI
-
topi pelindung ( safety helmet )
-
Pelindung Mata (Goggles, Spectacles);
-
Pelindung Pernafasan Dan Mulut (Masker);
-
Sarung Tangan (Safety Gloves);
-
Sepatu Keselamatan (Safety Shoes); untuk Staf
-
Sepatu Keselamatan (Rubber Safety Shoes_and toe cap)
-
Rompi Keselamatan (Safety Vest);
-
Pembatas Area (Restricted Area)
B
FASILITAS SARANA KESEHATAN
Peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu,Tabung Oksigen, Obat Luka, Perban,
-
dll
Ruang P3K (Tempat Tidur Pasien, Stetoskop, Timbangan Berat Badan,
-
Tensi Meter, dll);
C RAMBU RAMBU
- Rambu Petunjuk;
- Rambu Larangan;
- Rambu Peringatan;
- Rambu Kewajiban;
- Rambu Informasi;
- Tongkat Pengatur Lalu Lintas (Warning Lights Stick) ;
- Kerucut Lalu Lintas (Traffic Cone) ;
- Lampu Putar (Rotary Lamp );
D PENGENDALIAN RISIKO K3
- Alat Pemadam Api Ringan (APAR); 10Kg
- Sirine;
- Bendera K3;
PERSYARATAN
Selain menyiapkan untuk staff kami juga akan menyediakan fasilitas standard ini ke MK
Jumlah fasilitas standard minimum yang akan kami sediakan antara lain :
Untuk Kami selaku rekanan dan untuk rapat:
- Meja ½ biro : 5 buah
- Kursi lipat : 7 buah
- Filing cabinet : 1 buah
- Meja rapat : 1 set

- White board : 1 buah

4. PENYIAPAN, PEMELIHARAAN DAN PENGETESAN BAHAN BAHAN DI LAPANGAN


DAN DI LABORATORIUM
4.A. UMUM
1. Seluruh material dan tata laksana kerja disesuaikan dengan persyaratan-
persyaratan standard SNI (Standard Nasional Indonesia) dan standard lain yang
umum berlaku, misal : ACI (American Concrete Institute), American Society of
Testing and Materials (ASTM), AWS (American Welding Society), JIS (Japan
International Standard).
2. Menjadi tanggung jawab kami apabila dipersyaratkan dalam Dokumen Kontrak
ataupun permintaan tertulis dari MK untuk menyampaikan seluruh bukti-bukti yang

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


dipersyaratkan bahwa bahan-bahan ataupun tata laksana kerja sesuai dengan atau
melebihi persyaratan dari standard yang tercantum. Bukti tersebut dibuat dalam
bentuk formulir dan diajukan secara tertulis kepada MK dan dibuat juga salinan
laporan sertifikasi pengetesan.

4.B. STANDARISASI
Kami akan selalu menyediakan di kantor lapangannya paling tidak satu (1) salinan untuk
setiap Standard dan Peraturan yang mengacu kepada Dokumen Kontrak, disyahkan
sesuai dengan Kontrak dan hal penting lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan dan selalu
sedia sebagai referensi oleh MK bila diperlukan.

4.C. INSPEKSI, PENGUJIAN DAN PENGETESAN BAHAN-BAHAN DAN PERALATAN


1. Bahan-bahan dan peralatan yang akan digunakan diperiksa, diuji dan di tes
sebagaimana yang tercantum dalam kontrak. Untuk mempersingkat waktu
pemeriksaan, pengujian dan pengetesan maka kami akan mengajukan kepada MK
dua salinan seluruh pemesanan bahan termasuk gambar-gambar dan informasi
lainnya yang mencakup bahan dan alat yang akan digunakan atau mengajukan bukti
lainnya melalui surat, email atau facsimile.
2. Seluruh pengujian dan pengetesan akan kami laksanakan dan disaksikan oleh MK,
sesuai dengan standardisasi dan persyaratan. Pengujian dan pengetesan
dilaksanakan dilapangan dimana diperlukan. Pengujian dan pengetesan yang
dilaksanakan di luar lokasi pekerjaan dilakukan dilaboratorium yang disetujui oleh
MK.
3. Kami akan menyiapkan bahan-bahan yang akan di test dan bersedia membantu dan
bekerjasama guna memberikan izin pelaksanaan pengetesan ditempat kerja
dilapangan termasuk juga menghentikan pekerjaan untuk keperluan pengetesan.
4. Kami akan menyerahkan satu (1) asli dan satu (1) salinan untuk setiap hasil laporan
pengetesan dan catatan catatan lainnya untuk pekerjaan Sipil, arsitektur dan M&E
dengan format yang disetujui oleh MK dalam waktu 7 hari setelah selesainya
pengetesan.

4.D. PENGETESAN DI LABORATORIUM DAN LAPANGAN


1. Kami akan melaksanakan pengetesan lapangan untuk seluruh pekerjaan Sipil,
Arsitektur dan M&E sesuai dengan yang disyaratkan dalam kontrak.
2. Untuk pengetesan-pengetesan tersebut akan kami siapkan alat-alat laboratorium
sendiri ataupun dari laboratorium dan alat pihak ketiga yang sudah disetujui oleh
MK.
3. Kami akan mengajukan kepada MK bukti bahwa alat alat pengetesan yang
digunakan sudah dikalibrasi dengan benar sebelum dilakukannya pengetesan baik
itu dilaboratorium sendiri atau laboratorium pihak ketiga yang sudah disetujui MK.
Selama pelaksanaan konstruksi kami akan mempertahankan alat instrument
tersebut terkalibrasi dari badan sertifikasi resmi. Informasi kalibrasi tersebut akan
kami masukkan dalam Sistem QA&QC kami.
4. Skedul pengetesan lapangan dan laboratorium akan kami siapkan dengan
mempertimbangkan dan mengkorelasikan juga Skedul Pelaksanaan dan
Kemajuan pekerjaan dan mengajukannya kepada MK untuk dikaji.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


5. Dalam pengetesan kami mengikuti prosedur QA&QC yang sudah disetujui guna
meyakinkan bahwa bahan-bahan dan alat sudah sesuai dengan persyaratan
persyaratan MK dan hal-hal lain yang tercantum dalam Kontrak.
6. Kami akan menunjukkan lokasi-lokasi pengetesan termasuk juga pengetesan yang
diarahkan oleh MK dan memasukkan hal tersebut dalam laporan pengetesan.

5. SURVEY DAN PENGUKURAN


5.A TITIK KONTROL SURVEY
1. Penggunaan titik control survey untuk elevasi dan sudut dilapangan untuk memulai
pekerjaan nantinya akan ditentukan oleh MK. Pembuatan BM dan referensi nantinya
akan dilakukan oleh Penyedia setelah disetujui oleh MK
2. Setiap titik control survey yang rusak akibat dari kelalaian kami maka akan kami ganti
dengan biaya sendiri.
3. Masing-masing titik control survey termasuk yang sementara secara rutin akan kami
periksa selama pelaksanaan konstruksi guna meyakinkan bahwa titik-titik tersebut
tidak rusak atau bergeser.

5.B. SURVEY LAPANGAN


1. Kami secara bersamaan atau segera setelah memulai setting out melakukan
pengukuran dan menyiapkan profil potongan melintang dan memanjang dari kondisi
lapangan yang ada (0%)sesuai dengan instruksi dari MK untuk persiapan Gambar-
gambar Konstruksi ataupun untuk setting out struktur.
2. Hasil pengukuran kami ajukan ke MK untuk kaji ulang dan persetujuan..

5.C. PEMATOKAN (STAKING OUT) PEKERJAAN KONSTRUKSI


1. Kami bertanggung jawab untuk menentukan patok untuk pengukuran dan
menyiapkan tenaga surveyor yang berpengalaman dan cakap dalam pekerjaan
tersebut yang disetujui oleh MK.
2. Di dalam penawaran ini, kami memasukkan semua bahan-bahan, buruh dan alat
survey termasuk juga patok-patok, template dan lain-lain yang dibutuhkan penyedia
dalam melaksanakan setting out setiap pekerjaan yang dilaksanakan. Alat survey
yang kami gunakan mempunyai keakuratan yang baik guna menetapkan titik survey
yang benar dan untuk kontrol atas hasil pengukuran nantinya.
3. Apabila pada saat pengukuran selama masa konstruksi terdapat kesalahan atas
posisi bangunan, elevasi, dimensi dll, maka Kami atas instruksi MK akan
memperbaiki kesalahan tersebut atas biaya sendiri sampai MK menerima hasil
pengukuran dimaksud

5.D. DATA SURVEY DAN PERHITUNGAN


Seluruh data survey, informasi, perhitungan, hasil-hasil dan catatan-catatan lain akan
kami beikan kepada MK segera setelah dokumen dimaksud siap diserahkan.

5.E. SURVEY UNTUK PENGUKURAN VOLUME PEKERJAAN


1. Apabila Pembayaran Bulanan berdasarkan persentase pekerjaan aktual terhadap total
kuantitas pekerjaan, maka kami akan mengukur volume/kuantitas pekerjaan dimaksud
yang dilaksanakan pada bulan bersangkutan dengan teknik pengukuran alat survey

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


kecuali jika pengukuran volume pekerjaan bisa langsung dilakukan berdasarkan gambar-
gambar yang sudah disetujui.
2. Pengukuran volume pekerjaan dengan alat survey kami lakukan dengan disaksikan oleh
MK. Kami akan memberitahukan MK dalam waktu 24 jam sebelum pelaksanaan
pengukuran tersebut.

6. Pengaman ( Security )
Untuk pengawas dan pengamanan proyek, kami sebagai pelaksana kegiatan akan
menyediakan tenaga keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas
untuk :
1. Pengawas terhadap para pekerja
2. Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.
3. Mencegah dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak didinginkan di proyek, baik
ditempat pekerjaan maupun dikantor proyek.
4. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja.
5. Melakukan pengawasan dan menyiapkan rambu-rambu pengamanan ditempat
tempat yangberbahaya maupun yang sifatnya menganggu kegiatan proyek.
6. Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
7. Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari pihak
luar, serta mencegah kemungkinan terjadi keributan di lingkungan proyek. Untuk
menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan
proyek, akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas
dan akan diawasi oleh tenaga keamanan. Sebagai sarana komunikasi di proyek,
digunakan handy talky (HT), baik oleh para petugas Keamanan, para pelaksana
(Supervisor) dan petugas-petugas lain yang memerlukan hubungan secara menerus.

7. Pengendalian Mutu ( Quality Control )


Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan,perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) dengan cara melakukan
pemeriksaan secara telaten dan teratur baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerja. Alat ukur secara berkala dikalibrasi agar selalu dapat berfungsi
dengan akurat. Peralatan yang lain setiap selesai digunakan dibersihkan dan bagian bagian
yang secara berkala perlu dilumasi.Setiap bagian diperiksa barangkali ada suku cadang
yang perlu diganti. Meskipun untuk hal hal tersebut diatas sudah ada penanggung jawabnya
langsung, kiranya ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasi oleh bagian
teknik.

8. Pengajuan dan Pengujian Material


Pengujian Laboraturim sangat penting karena akan menyangkut mutu pekerjaan nantinya.
Untuk itu setiap bahan-bahan yang akan digunakan seperti Tanah Timbun semen, pasir
Pasang, batu Kali/Batu Gunung dan lain-lain. Semua material tersebut diatas sebelumnya
digunakan terlebih dahulu diuji atau dites di laboratorium untuk mendapatkan standar mutu
yang baik. Sedangkan untuk bahan pabrikasi dilengkapi dengan hasil tes atau uji yang
dilaksanakan oleh pabrik serta menunjukan sertifikat SNI, SII atau jenisnya.

9. Listrik dan air kerja

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Metode Pelaksanaan Penyediaan Listrik Kerja dan Air Kerja Listrik kerja diperlukan untuk
membantu pekerjaan pemotongan keramik, pemotongan besi, pompa air, penerangan kerja
serta power untuk mengoperasikan alat bantu kerja lainnya. Pengadaan listrik kerja dengan
membuat meteran listrik baru dengan pengajuan ke PLN atau dari Genset tergantung dari
efisiensinya terhadap pelaksanaan pekerjaan.

pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya. Untuk


pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja.
Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk
mendapatkan sumber air, kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk
keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh
dari sumber existing yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya
yang telah ditentukan.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Gudang bahan/material
Direksikeet
Direksi keet, Kantor kontraktor, kamar mandi, gudang penyimpanan, dan barak pekerja
lengkap dengan furniture dan isi bangunan yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang
akan dipersiapkan bersamaan dengan pekerjaan setting out. Masing-masing jenis
bangunan tersebut akan dibangun dengan luasan, yaitu Direksi keet, akan dibangun
dengan luas 20 m2, Kantor Lapangan Kontraktor, akan dibangun dengan luas 20 m2,
Kamar Mandi, akan dibangun dengan luas 12 m2 (dengan tiga pintu), Gudang, akan
dibangun dengan luas 50 m2, Barak Pekerja, akan dibangun dengan luas 50 m2.
Bangunan-bangunan ini akan dibangun dengan menggunakan material yang sama, yaitu
lantai bangunan akan digunakan beton dengan campuran 1 : 2 : 3, dengan permukaan
yang dihaluskan. Untuk keperluan dinding atau bahan yang berupa kayu nantinya akan
digunakan kayu kelas II. Pekerjaan atap akan digunakan seng BJLS 0.20 mm. semua
bangunan natinya akan diatur sedemikian rupa sehingga akan mendapatkan sirkulasi
udara dan penerangan yang baik, baik dengan menambahkan lampu dengan jendela
dan juga secara alami. untuk kamar mandi akan dilengkapi dengan kloset, kran,
septictank dan perlengkapan yang dibutuhkan lainnya.

Dalam hal ini proyek direncanakan dengan kriteria sbb:

a. Penempatan Dereksi keet yang strategis.


b. Penempatan Peralatan dan Material yang tepat sasaran.
c. Pembuatan penanganan buangan air yang baik.
d. Membuat Pengamanan-pengamanan/ pelindung bagi operasional proyek
e. Membuat Access rosd yang baik, sehingga tidak terganggu saat hujan.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


f. Menempatkan rambu-rambu keselamatan pada lokasi-lokasi strategis, dll.
Selain itu, juga akan menyiapkan pos jaga yang berada di pintu masuk lokasi pekerjaan.

Gudang bahan.
Gudang tempat penyimpanan bahan bangunan, akan dibangun
dengan luas 50 m2 Bangunan-bangunan ini akan dibangun
dengan menggunakan material yang sama, yaitu lantai
bangunan akan digunakan beton dengan campuran 1 : 2 : 3,
dengan permukaan yang dihaluskan. Untuk keperluan dinding
atau bahan yang berupa kayu nantinya akan digunakan kayu
kelas II. Pekerjaan atap akan digunakan seng BJLS 0.20 mm.
semua bangunan natinya akan diatur sedemikian rupa sehingga
akan mendapatkan sirkulasi udara dan penerangan yang baik, baik dengan
menambahkan lampu dengan jendela dan juga secara alami.

2. Pembuatan papan nama proyek/banner


Membuat papan nama proyek dan arah dari papan dengan ukuran 200 x 100 cm.
Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat yang
mudah dilihat umum. Papan nama proyek memuat
 Nama proyek
 Pemilik Proyek
 Lokasi Proyek
 Jumlah biaya (kontrak)
 Nama Konsultan Perencana
 Nama Konsultan Pengawas
 Nama Pelaksana (Kontraktor)
 Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun

3. Mobilisasi & Demobilisasi


Mobilisasi dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Peralatan
Peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pada daftar kuantitas
mobilisasi alat adalah sebagai berikut :

No. Jenis Peralatan

1 Dump truck
2 Molen Beton
3 Vibrator Concrete
4 Ampere meter
5 Perlengkapan Bagian Instalasi
6 Generator Set
7 Peralatan Tukang
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh
b) Mobilisasi lainya
Bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini antar lain :

No BAHAN SATUAN
1 Semen (PC) Kg

2 Pasir Beton M3

3 Agregat Kasar M3

4 Kayu Bekisting M3

5 Paku Kg

6 Batu M3

7 Besi Polos Kg

8 Kawat beton Kg

9 Pasir M3

10 Penutup Atap M2

11 Granit 60 x 60 Cm Bh

12 Dan Lain-lain material yang dibutuhkan Ls

c) Personil minimal yang ditempatkan di proyek terdiri dari :


1. Site Manajer
2. Pelaksana Lapangan 1
3. Pelaksana Lapangan 2
4. Tukang Cor
5. Surveyor
6. Drafter
7. TukangPlafon
8. TukangKeramik
9. Logistik
10. administrasi/keuangan

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


4. Administrasi & Dokumentasi
- jenis kegiatan yang dikerjakan
- Bahan – bahan yang digunakan
- Alat – alat yang didatangkan
- Jumlah tukang / tenaga kerja
- Keadaan cuaca
- Besarnya prestasi pekerjaan

Menyediakan Buku Harian sesuai dengan petunjuk Direksi dan direkap dalam Laporan
Mingguan dan Laporan Bulanan.
Membuat pemotretan :

Pemotretan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan minimum


3 kali, yakni ketika pekerjaan mencapai prestasi : 0 % , 50 %, 100
%.

Gambar Terlaksana (Asbuild Drawing)


1. Menyediakan satu set Gambar Bestek /Gambar Revisi dalam format kertas A2,
kertas A3 (sementara), satu set Shop Drawing, satu set Spesifikasi Teknis dan
satu set Bill of Quantity dilokasi pekerjaan.

I. REHABILITASI GEDUNG UTAMA (GEDUNG A)

I. PEKERJAAN DINDING

Item yang termasuk dalam pekrjaan ini adalah sbb :

a Lantai I
1 Pekerjaan Dinding Pas. Bata 1:4
2 Pekerjaan Plasteran 1:4
3 Pek. Lem beton untuk dinding lama dan baru
b Lantai II
1 Pekerjaan Dinding Pas. Bata 1:4
2 Pekerjaan Plasteran 1:4
3 Pek. Lem beton untuk dinding lama dan baru
:

1. Pas. Dinding Bata 1:4 Tebal 1/2 Bata (Bagian Depan)


Pasangan Bata

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Pedoman Pelaksanaan :
Adukan pasangan dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang memenuhi
syarat. Mencampur semen dengan pasir dalam keadaan kering yang kemudian diberi
air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak
habis digunakan sebelumnya, tidak dicampur lagi
dengan adukan yang baru.
 Pengukuran (Uit-zet) dilakukan secara teliti dan sesuai gambar, dengan syarat:
 Semua pasangan dinding rata (horizontal), dan pengukuran dilakukan dengan
benang.
 Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak melebihi
30 cm, dari pasangn bata yang telah selesai.
 Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya berbeda setengah
panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan
bata, kecuali pasangan pada sudut.
 Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja dibuat bertangga menurun dan
tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat
tertentu sesuai gambar diberi kolom–kolom praktis yang ukurannya disesuaikan
dengan tebal dinding.
 Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditaman didalam dinding, dibuat
pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan
tersebut setelah dipasang pipa/alat, ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran
seluruh bidang tembok.
 Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat
diberi perhitungan dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang
telah terpasang deiberi perawatan dengan cara membasahi secara terus
menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.

Tenaga Kerja yg Dibutuhkan :

o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor

Bahan yang dibutuhkan :

o Batu Bata
o Pasir Pasang
o Semen PC

Peralatan yg dibutuhkan :

o Peralatan Tukang

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


2. Plasteran 1: 4 tbl. 1,5 Cm
 Bahan
Bahan-bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam
pasal beton bertulang.

Pasangan dan cara kerja

Sebelum plesteran dilakukan, maka :


 Kolom dibersihkan dari semua kotoran
 Kolom dibasahi dengan air
 Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat
merekat dengan baik.
 Dinding dibersihkan dari semua kotoran
 Dinding dibasahi dengan air
 Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5 cm
 Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat
merekat dengan baik.
 Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 Pc :2 Ps ,
sedangkan plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 Pc : 4 Ps.
 Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan dibuat sama tebalnya dan
tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal.
 Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara 2 cm. Untuk mencapai tebal
plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan
menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertikal.
Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak diusahakan memperbaikinya
secara keseluruhan. Bidang-bidang yang diperbaiki dibongkar secara teratur (dibuat
bongkaran berbentuk segi empat) dan plesteran baru rata dengan sekitarnya.
Semua bidang plesteran dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak
permulaan plesterannya.

Tenaga Kerja yg Dibutuhkan :

o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor

Bahan yang dibutuhkan :

o Pasir Pasang

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


o Semen PC

Peralatan yg dibutuhkan :

o Peralatan Tukang

3. Lem Beton
Langkah Pekerjaan acian adalah sebagai berikut:
 Memasang benang pada dinding sesuai ketebalan yang di kehendaki
 Penyiraman dinding sebelum dilaksankan acian antara kepalaan.
 Perataan permukaan acian dengan kasut dan jidar hingga halus dan rata
 Basahi permukaan plesteran dan aci permukaan plesteran hingga rata dan menutup
seluruh pori-pori plesteran
 Finishing dengan kasut besi dan kertas ex. Semen.
 Kondisi acian setelah kering digosokan dengan spon /busa agar halus dan rata
 Jika ada tali air, maka marking jalurnya dan potong dengan menggunakan mesin
potong keramik /cutter
 Chipping dengan pahat dan palu jalur tali air yang telah dipotong dengan mesin
potong.
 meleburkan acian dan ratakan / calbon dengan memakai sendok semen.

mengisi acian dan ratakan / padatkan dengan menggunakan raskam tali air / mal
yang ukurannya sesuai dengan ukuran tali air Tenaga Kerja yg Dibutuhkan :

o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor

Bahan yang dibutuhkan :

o Pasir Pasang
o Semen PC

Peralatan yg dibutuhkan :

o Peralatan Tukang

II. PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK

Dalam item ini terdapat item pekerjaan sbb :

Lantai I
1. Pembongkaran Dinding beton Existing
2. Pekerjaan Pembongkaran Lantai KM/WC
3. Pekerjaan Pembongkaran Dinding Keramik KM/WC
4. Pekerjaan Pasang Lantai Granite 60x60 CM KM/WC
5. Pekerjaan Pasang Dinding Granite 60x60 CM KM/WC

Lantai II
1. Pekerjaan Pasang Lantai Granite 60x60 CM KM/WC

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


2. Pekerjaan Pasang Dinding Granite 60x60 CM KM/WC

Pembongkaran yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang akan
dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat
dimulai.
 Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah
bodem,keranjang dan linggis.
 Pelaksana mengarahkan prosedur pekerjaan bongkaran kepada mandor dan
diteruskan kepada pekerja.
 Pekerja melaksanakan pekerjaan bongkaran dengan instruksi mandor dan diawasi
oleh pelaksana.
 Pekerja membongkar dari atas sampai dengan bawah.
 Pembongkaran menngunakan lingggis dan peralatan pendukung lainnya, dibonggkar
dengan hati-hati agar tidak rusak yang lannya.
 Kusen, Pintu & Jendela dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem,
linggis kusen yang melekat pada dinding dibongkar.
 Bekas bongkaran dibuang keluar area. yang sudah dibersihkan dikumpulkan di lokasi
yang dekat dengan lokasi yang akan dikerjakan.
 Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan
RAB, maka kamimelanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya

Pekerjaan Pasang Dinding Granite 60x60 CM KM/WC

Granit Dinding (Polished) 60x60


Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding granit.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : granit 60x60, semen PC, pasir, semen grouting
nat, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, gerinda, palu karet, waterpass,
benang, selang dan air.

Pengukuran
 Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) area untuk
kesikuan ruang, level tinggi keramik dan star pemasangan dinding granit.

Pelaksanaan pekerjaan pasang dinding granit

o Sebelum pekerjaan pasangan granit dikerjakan, pastikan sparing ME sudah terpasang.


o Pasangan dinding bata diplester terlebih dahulu dan didiamkan selama ± 24 jam.
o Cek kerataan permukaan dan kesikuan plesteran dinding bata.
o Pasang benang untuk bantuan agar pasangan permukaan granit yang rata dan garis
siar/nat yang lurus.
o Rendam granit terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
o Pasangan dinding granit untuk kepalaan pada tanda star awal pemasangan dengan
perekat menggunakan acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan dinding granit lainnya
dengan acuan kepalaan pasangan granit yang telah dibuat.
o Saat pemasangan, granit ditekan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan
permukaan yang rata.
o Acian perekat keramik harus rata dan tidak berongga untuk menghindarkan pasangan
granit mudah pecah.
o Cek kerataan permukaan pasangan dinding granit dengan alat waterpass.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


o Setelah pemasangan dinding granit selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan keramik. Setelah itu baru
dilanjutkan pekerjaan grouting/ finish garis siar/nat.

Tenaga Kerja yg Dibutuhkan :

o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor

Bahan yang dibutuhkan :

o Granit 60 X 60 Cm
o Pasir Pasang
o Semen PC

Peralatan yg dibutuhkan :

o Peralatan Tukang

1. Keramik Lantai Uk. 60x60 cm


Tatacara Pelaksanaan Pekerjaan Lantai Keramik adalah sebagai berikut :
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai keramik.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja : keramik tile 40x40 cm, keramik 20x25 cm, semen PC,
pasir, semen grouting nat, air, dll..
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet, meteran, waterpass,
benang, selang dan air.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Pengukuran
 Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk
star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.

Metode Pelaksanaan pekerjaan pasang keramik lantai


 Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih
dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
 Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.

 Buat adukan untuk pasang keramik.


 Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang
rata dan garis siar/nat yang lurus.
 Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya yang rata/flat.
 Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
 Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang
sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik
lantai lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
 Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
 Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
 Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu
baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
 Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran.

Tenaga Kerja yg Dibutuhkan :

o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor

Bahan yang dibutuhkan :

o Keramik Lantai 60 X 60 Cm
o Pasir Pasang
o Semen PC

Peralatan yg dibutuhkan :

o Peralatan Tukang

III PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN KACA

a Lantai I

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


1 Pekerjaan Kusen Alumunium Putih 3"
2 Pekerjaan Pasangan Kaca Reflective tebal 8 MM
3 Jendela Casement + Kaca Reflective tebal 6 MM
uk. 120 x 80 CM dan aksesoris terpasang

4 Pintu Kaca Tempered t.12 mm + Frame less + Swing


Door Ex. DORMA / Sekualitas + Door Holder Stainless
Stell + Gawangan dari Alumunium Composite dan
Rangka + Aksesoris terpasang ( uk. 1 M x 2 M )

b Lantai II
1 Pekerjaan Kusen Alumunium Putih 3"
2 Pekerjaan Kozen Alumunium Putih uk. 4" untuk Pintu
Pintu Kaca Clear t.5 MM Bingkai Alumunium +
3
Aksesoris
4 Pekerjaan Pasangan Kaca Reflective tebal 6 MM
5 Jendela Casement + Kaca Reflective tebal 6 MM
uk. 120 x 80 CM dan aksesoris terpasang

 PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

Berikut langkah pemasangan Pintu Kaca Tempered


 Langkah pertama dalam memasang floor hinge ini adalah membobok lantai
sesuai dengan ukuran floor hing dan bentuknya harus sejajar dengan
permukaan lantai.
 Untuk jarak yang disarankan dari floor hinge menuju tiang dinding adalah kira
– kira 1 cm hingga 1,5 cm. hal ini bertujuan agar pintu dapat dibuka dan ditutup
dengan sempurna
 Langkah selanjutnya adalah memasang dudukan engsel pada bagian engsel
atas yang ukuran serta posisinya mengikuti ukuran floor hinge serta posisinya
tegak lurus dengan floor hinge bawah.
 Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka posisi floorhinge harus tegak lurus
dengan engsel bagian atas sehingga dalam menciptakan gerakan membuka
dan menutup menjadi lebih lancar.
 Setelah floor hinge terpasang, maka langkah selanjutnya adalah memasang
kaca kepada floor hinge tersebut.

Seperti halnya pintu, jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela.
Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan
pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel,
berputar horizontal (ke kiri danke kanan) atau berputar ertikal (ke atas dan ke
bawah). Namun, ada jenis jendela yang tetap atau mati, biasa disebut jendela
mati engan tujuanuntuk penerangan. Kedudukan daun jendela pada saat ditutup
melekat dengan sponing pada kusen jendela.

Cara Pemasangan
 Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
 Ukur lebar dan tinggi daun jendela.
 Ketam dan potong daun jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


 Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan
toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
 Lepaskan daun jendela, pasang/tanam engsel daun jendela pada tiang daun
jendela (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 15-20 cm dari bagian
tepi (untuk putaran horizontal) atau engsel ditanam pada bagian ambang atas
daun jendela dengan jarak 15-20 cm dari bagian tepi (untuk putaran vertikal).
 Masukkan/pasang lagi daun jendela pada kusennya, stel sampai baik
kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang/ambang atas jendela tempat
engsel yang sesuai dengan engsel pada daun jendela.

 Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun jendela dengan cara melepas
pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang/ambang atas kusen
 Pasang kembali daun jendela pada kusennya dengan memasangkan
engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah
daun jendela pada kusen jendelanya.
 Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup.
 Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan cara
melepaskan pen.
 Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata
dan lurus dengan kusen.

Pemasangan Kaca
Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan ekstra hati-hati
dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan beberapa hal yang penting
pada saat memasang kaca pada daun pintu/jendela. Konstruksi pemasangan kaca
pada daun pintu/jendela dapat dilakukan dengan bermacam-macam metode,
tergantung dari ukuran kayu, material rangka daun intu/jendela, fungsi, dan
ketebalan kaca. sebaiknya gunakan sistem rangka tempel, papan belakang yang
sekaligus daun pintu/jendela berfungsi sebagai penahan kaca agar stabil dan tidak
pecah, kemudian ditambahkan lis tempel di sekeliling kaca untuk menahan kaca
tetap pada posisinya. Bila tebal kaca lebih dari 5 mm, dapat digunakan rangka
kayu solid, bagian dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan untuk penempatan
kaca. Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di sekeliling rangka kayu.

Cara memasang kaca pada daun pintu/jendela adalah sebagai berikut;


 Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas.
Usahakan letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun
pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar.
 Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
 Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau
kain untuk memegang kaca.
 Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun
pintu/jendela.
 Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil.
 Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang
dipasang lis kayu. Ini untuk menghindari goresan pada permukaan kaca
karena gerakan martil.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


IV PEKERJAAN DINDING PARTISI

METODE PELAKSANAAN
a. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan
kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua
detail sambungan dan profil alumunium yang berhubungan dengan sistem konstruksi
bahan lain).
b. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan Pengawas
meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
c. Semua frame/ kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi
dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan.
d. Pemotongan alumunium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan
penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya pada
tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada
permukaannya.
e. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap
dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh
kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
 Angkur-angkur untuk rangka/kusen alumunium terbuat dari steel plate setebal 2
- 3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
f. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan
harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1000 kg/m2.
 Celah antara kaca dan sistem kusen alumunium harus ditutup oleh sealant.
g. Disyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan
sebagai berikut:
 Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
 Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dll.
 Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
 Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan
secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit.
 Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.
h. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kusen alumunium akan
kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan
harus diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi.
i. Toleransi pemasangan kusen alumunium disatu sisi dinding adalah 10-25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
j. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang
dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic
rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan double
door.
k. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan kedap udara.
l. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Pengukuran
 Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan
dipasang kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.

Fabrikasi kusen alumunium


 Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan apabila
ada perbaikan.
 Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis.
 Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan protection tape
(blue sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu pemasangan.

Pemasangan kusen alumunium dan frame


 Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap
yaitu pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di
screw fisher menggunakan fisher S8.
 Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen
alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka
diganjal dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.
 Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di
isi silicone sealant.
 Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk
pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada kusen dengan
menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.
 Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan
tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dan daunnya.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Proteksi
 Proteksi plastik (blue sheet) pada bagian kusen alumunium dapat dilepas, apabila
lokasi pekerjaan sudah benar-benar bersih dari kotoran dan tidak ada lagi pekerjaan
yang dapat merusak aluminium tersebut.

Tenaga Kerja yg Dibutuhkan :

o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor

Bahan yang dibutuhkan :

o Bahan dinding partisi GRC


o Paku skrup
o Semen PC

Peralatan yg dibutuhkan :

o Peralatan Tukang

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


V PEKERJAAN PLAFOND

a Lantai I
1 Pekerjaan Pembongkaran Plafond Lama
2 Pekerjaan Rangka Plafond Furring hollo 40.40 (modul 60 x 60
CM)
3 Pekerjaan Plafond Kalsiboard t. 4 MM
4 Pekerjaan Dempul Gipsum
b Lantai II
1 Pekerjaan Pembongkaran Plafond Lama
2 Pekerjaan Rangka Plafond Furring hollo 40.40 (modul 60 x 60
CM)
3 Pekerjaan Plafond Kalsiboard t. 4 MM

1. Pembongkaran Plafond
Pekerjaan pembongkaran plafond secara konvensional merupakan pekerjaan
pembongkaran pada plafond lama dengan menggunkan peralatan Palu, linggis, dan
peralatan lainya yang dibutuhkan. pembongkaran, pemindahan, pengangkutan,
pengangkatan, penyimpanan, perletakan, pengambilan, pembuangan, pembongkaran
dsb, harus dilakukan oleh tenaga ahli dan tenaga terampil yang berkompeten
berdasarkan gambar gambar, spesifikasi teknis, manual, pedoman dan standar serta
rujukan yang benar dan sah atau telah disetujui oleh tenaga ahli yang terkai

2. Rangka Plafond Hollow Galvalum


Memasang rangka plafon dari metal furing atau hollow sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya
butuh ketelitian, bahan dan alat yang benar serta teknik pemasangan yang benar. Pada
dasarnya pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow dapat diurai menjadi
beberapa langkah yaitu:
1. Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di
atas plafon harus sudah diselesaikan.
2. Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis
ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat
menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar
garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
3. Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai
penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan
dinding dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm.
Pastikan siku dibaut dengan kencang agar kuat menyangga metal furing.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


4. Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap diperhatikan
bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40
cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting hollow.
Kencangkan juga semua pada daerah metal yang bertindihan tersebut.

5. Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm
sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal
furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar
jarak metal furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau
melengkung.
6. Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas
siku metal. Kencangkan dengan baut.
7. Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat
penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal
furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut
dengan menggunakan channel clamp.
8. Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah
penguatan rangka tersebut dengan pemasangan
bracket dan hanger.

Pemasangan Bracket dan Hanger


Penggunaan kawat penggantung (rod hanger) dan besi
bracket (angle clip) merupakan asesoris yang paling umum
digunakan dalam suspended ceiling. Berikut pedoman
yang dipergunakan dalam pemasangan bracket dan
hanger (lihat gambar)
 Besi bracket / angle clip dipasang pada dak beton
menggunakan paku ramset dengan jarak 120 x 120 cm.
 Ujung atas rod (kawat) digantungkan pada angle clip.
 Sedangkan U clamp dipasang pada ujung bawah rod hanger (kawat penggantung).

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat menggunakan besi siku
yang sudah berfungsi sebagai kawat penggantung dan pada ujungnya dilipat agar dapat
berfungsi sebagai bracket (lihat gambar).

Tenaga Kerja yg Dibutuhkan :

o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor

Bahan yang dibutuhkan :

o GRC dan Gypsun


o Paku Skrup

Peralatan yg dibutuhkan :

o Peralatan Tukang

3. Plafond Gypsum 9 mm (Dalam Ruangan) dan


Plafond Gypsum 9 mm (Luar Ruangan/Bawah Atap)
4. Memasang kerangka telah selesai, langkah selanjutnya adalah memasang Gybsum.
Pemasangan dimulai dari sudut, kemudian dilanjutkan ke arah berikutnya. Hal yang
harus diperhatikan adalah nat atau jarak antar triplek sebaiknya jangan terlalu rapat,
sehingga masih ada ruangan untuk mengisi nat tersebut dengan cornice. Gunakan paku
triplek atau paku kalsiboard jika menggunakan Gybsum untuk melekatkan triplek atau
kalsiboard pada kerangka plafon.
5. Jika telah selesai memasang triplek atau Gybsum, selanjutnya memasang lis plafon
menggunakan lis kayu. Ukur dan potong lis sesuai dengan panjang dinding. Potong
bagian ujung dengan sudut 45 derajat. Pakukan pada kerangka plafon atur jarak sekitar
50 cm tiap paku. Usahakan pertemuan antara ujung lis rapat dan rapi.
6. Selanjunya adalah mengisi nat dengan cornice. Campur cornice dengan air secukupnya
hingga menjadi pasta. Buat adonan secukupnya, sebab sifat cornice cepat sekali
mengering. Gunakan sekrap plastik yang berukuran 7 inchi untuk meratakannya.
Lakukan dua atau tiga kali poles sehingga hasilnya rata dan halus, tidak terlihat
sambungan antar kalsiboard.
7. Pengecatan adalah langkah terakhir jika kerangka dan plafon telah selesai. Gunakan
rol dan kuas untuk mengecat plafon. Jika telah mengering, ulangi sebanyak dua kali.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Pada bagian lis gunakan kuas untuk mengecatnya. Periksa semua bagian yang telah
dicat, ulangi jika ada bagian yang masih terlihat belum rata (belang-belang).

1. List Profil Gypsum


Jika telah selesai memasang gybsum, selanjutnya memasang lis plafon menggunakan lis
gybsum. Ukur dan potong lis sesuai dengan panjang dinding. Potong bagian ujung dengan
sudut 45 derajat. Pakukan pada kerangka plafon atur jarak sekitar 50 cm tiap paku. Usahakan
pertemuan antara ujung lis rapat dan rapi.

PEKERJAAN PLAFOND
Lantai 1
1. Finishing / Acian Balok & Bawah Plat Lantai 2 (Expose)
Langkah Pekerjaan acian adalah sebagai berikut:
8. Memasang benang pada dinding sesuai ketebalan yang di kehendaki
9. Penyiraman dinding sebelum dilaksankan acian antara kepalaan.
10. Perataan permukaan acian dengan kasut dan jidar hingga halus dan rata
11. Basahi permukaan plesteran dan aci permukaan plesteran hingga rata dan menutup
seluruh pori-pori plesteran
12. Finishing dengan kasut besi dan kertas ex. Semen.
13. Kondisi acian setelah kering digosokan dengan spon /busa agar halus dan rata
14. Jika ada tali air, maka marking jalurnya dan potong dengan menggunakan mesin
potong keramik /cutter
15. Chipping dengan pahat dan palu jalur tali air yang telah dipotong dengan mesin
potong.

Lantai 2
a. Rangka Plafond Hollow Galvalum
Memasang rangka plafon dari metal furing atau hollow sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya
butuh ketelitian, bahan dan alat yang benar serta teknik pemasangan yang benar. Pada
dasarnya pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow dapat diurai menjadi
beberapa langkah yaitu:
9. Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di
atas plafon harus sudah diselesaikan.
10. Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis
ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat
menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar
garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
11. Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai
penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan
dinding dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm.
Pastikan siku dibaut dengan kencang agar kuat menyangga metal furing.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


12. Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap diperhatikan
bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40
cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting hollow.
Kencangkan juga semua pada daerah metal yang bertindihan tersebut.

13. Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm
sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal
furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar
jarak metal furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau
melengkung.
14. Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas
siku metal. Kencangkan dengan baut.
15. Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat
penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal
furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut
dengan menggunakan channel clamp.
16. Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah
penguatan rangka tersebut dengan pemasangan
bracket dan hanger.

Pemasangan Bracket dan Hanger


Penggunaan kawat penggantung (rod hanger) dan besi
bracket (angle clip) merupakan asesoris yang paling umum
digunakan dalam suspended ceiling. Berikut pedoman
yang dipergunakan dalam pemasangan bracket dan
hanger (lihat gambar)
 Besi bracket / angle clip dipasang pada dak beton
menggunakan paku ramset dengan jarak 120 x 120 cm.
 Ujung atas rod (kawat) digantungkan pada angle clip.
 Sedangkan U clamp dipasang pada ujung bawah rod hanger (kawat penggantung).

Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat menggunakan besi siku
yang sudah berfungsi sebagai kawat penggantung dan pada ujungnya dilipat agar dapat
berfungsi sebagai bracket (lihat gambar).

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


b. Plafond Gypsum 9 mm (Dalam Ruangan) dan
c. Plafond Gypsum 9 mm (Luar Ruangan/Bawah Atap)
16. Memasang kerangka telah selesai, langkah selanjutnya adalah memasang Gybsum.
Pemasangan dimulai dari sudut, kemudian dilanjutkan ke arah berikutnya. Hal yang
harus diperhatikan adalah nat atau jarak antar triplek sebaiknya jangan terlalu rapat,
sehingga masih ada ruangan untuk mengisi nat tersebut dengan cornice. Gunakan paku
triplek atau paku kalsiboard jika menggunakan Gybsum untuk melekatkan triplek atau
kalsiboard pada kerangka plafon.
17. Jika telah selesai memasang triplek atau Gybsum, selanjutnya memasang lis plafon
menggunakan lis kayu. Ukur dan potong lis sesuai dengan panjang dinding. Potong
bagian ujung dengan sudut 45 derajat. Pakukan pada kerangka plafon atur jarak sekitar
50 cm tiap paku. Usahakan pertemuan antara ujung lis rapat dan rapi.
18. Selanjunya adalah mengisi nat dengan cornice. Campur cornice dengan air secukupnya
hingga menjadi pasta. Buat adonan secukupnya, sebab sifat cornice cepat sekali
mengering. Gunakan sekrap plastik yang berukuran 7 inchi untuk meratakannya.
Lakukan dua atau tiga kali poles sehingga hasilnya rata dan halus, tidak terlihat
sambungan antar kalsiboard.
19. Pengecatan adalah langkah terakhir jika kerangka dan plafon telah selesai. Gunakan rol
dan kuas untuk mengecat plafon. Jika telah mengering, ulangi sebanyak dua kali. Pada
bagian lis gunakan kuas untuk mengecatnya. Periksa semua bagian yang telah dicat,
ulangi jika ada bagian yang masih terlihat belum rata (belang-belang).

2. List Profil Gypsum


Jika telah selesai memasang gybsum, selanjutnya memasang lis plafon menggunakan lis
gybsum. Ukur dan potong lis sesuai dengan panjang dinding. Potong bagian ujung dengan
sudut 45 derajat. Pakukan pada kerangka plafon atur jarak sekitar 50 cm tiap paku. Usahakan
pertemuan antara ujung lis rapat dan rapi.

V PEKERJAAN ALUMUNIUM COMPOSITE

1 Pekerjaan Rangka Tiang Kolom dari Besi Siku 40.40.2


2
Pekerjaan Rangka Plafond dari Besi Siku 40.40.2 (modul 60 x 60 CM)
3 Pekerjaan Rangka Dinding dari Besi Siku 40.40.2 (modul 120 x 80
CM)
4 Pekerjaan Rangka Frame dari Besi Siku 40.40.2
Pekerjaan Kolom dan Balok dengan Pasangan Alumunium
5
Composite jenis finishing coating PVDF/ sekualitas)

Pekerjaan Plafond dan Listplank dengan Pasangan Alumunium


6
Composite jenis finishing coating PVDF/ sekualitas

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


7 Pekerjaan Dinding dengan Pasangan Alumunium Composite jenis
finishing coating PVDF/ sekualitas
Pekerjaan Frame Jendela Kaca dengan Pasangan Alumunium
8. Composite jenis finishing coating PVDF/ sekualitas)

VI PEKERJAAN ATAP

1 Pekerjaan Modifikasi Atap dan rangka Existing


2 Pekerjaan Perbaikan Atap yang Bocor

1. Penutup Atap
Pada saat pemasangan penutup atap perlu diperhatikan jarak tumpang tindih (overlap)
antar lembaran atap.Jarak ini harus cukup untuk menghindari kebocoran. Pada bagian
ata sbawah lembaran atap yang saling tumpang tindih (overlap), jaraknya minimal 20cm.
Sedangkan untuk bagian sisi kiri-kanannya yang saling tumpang tindih (overlap)
empunyai jarak antara 1½ sampai 2 gelombang lembaran atap, tergantung jenis dan
ukuran lembar penutup atap yang digunakan.
Lubang-lubang untuk paku pemasangan harus dibor terlebih dahulu, dan ujung-
ujung lembaran atap yang bertumpang-tindih (overlap) dipotong 45 dapat diletakkan
dan dipasang dengan baik. pada saat memotong dan membor harus sangat hati-hati,
untuk menghindari keretakan serta gunakan selalu penutup hidung untuk menghindari
debu-debu bijih seng masuk ke dalam paru-paru.
Pasang gording bagian paling atas dan paling bawah terlebih dahulu dengan
menggunakan klos (spacers) kayu. Kemudian bentangkan benang pembantu secara
diagonal dari ujung kiri atas ke ujung kanan bawah, dan dari ujung kiri bawah ke
ujung
kanan atas untuk memeriksa atap telah rata, lurus, dan sejajar. Benang ini harus
bersentuhan pada bagian tengahnya yang berarti pemasangan telah sejajar, jika belum
bersentuhan maka perlu diatur lagiletak gording paling atas dan bawah tersebut
dengan menggunakan kloskayu hingga letaknya benar. Gording berikutnya kemudian
dapat dipasang dengan mengikuti benang acuan tadi. Semua gording dipasang dengan
menggunakan klos reng U.50.
Setelah itu tentukan garis batas pinggir atap bagian miring dengan menggunakan
bantuan benang. Pertama tentukan jarak keluar atap pada bagian miring rangka atap,
setelah didapat jarak tersebut (minimum 5cm) bentangkan benang dari bagian gording
paling bawah ke bagian gording paling atas pada kedua sisi kiri kanan bagian miring tersebut,
benang ini akan menjadi acuan batas lembaran penutup atap da bagian miring atap tersebut

VII PEKERJAAN SANITAIR

a Lantai I
1 Pek. Pasangan Closet Duduk setara TOTO set lengkap

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


2 Pekerjaan Pasang Urinoir setara TOTO set lengkap
3 Pekerjaan Pasangan Wastafel setara TOTO set lengkap
4 Pekerjaan Pembatas Urinoir
5 Pekerjaan Pasang Kran Dinding Dia. 1/2"
6 Pekerjaan Pasang Floordraine
8 Pekerjaan Perpipaan air bersih, pipa PVC dia. 3/4"
9 Pekerjaan Perpipaan air kotor, pipa PVC dia. 3"
10 Pekerjaan Perpipaan ke septiktank , pipa PVC dia. 4"
b Lantai II
1 Pek. Pasangan Closet Duduk setara TOTO set lengkap
2 Pekerjaan Pasang Urinoir setara TOTO set lengkap
3 Pekerjaan Pasangan Wastafel setara TOTO set lengkap
4 Pekerjaan Pembatas Urinoir
5 Pekerjaan Pasang Kran Dinding Dia. 1/2"
6 Pekerjaan Pasang Floordraine
7 Pekerjaan Perpipaan air bersih, pipa PVC dia. 3/4"

1. Kloset Duduk
Memasang closet duduk dari awal hingga selesai
 Buka cover toilet set dan baca petunjuk, dengan begitu akan diketahui jarak dari
dinding belakang closet ke bagian tengah pipa (jika merek American Standard biasanya
30,5 cm).
 Persiapan alat yang diperlukan, antara lain: Bor listrik, gergaji besi, meteran ukur,
obeng plus dan obeng minus, Catut atau tang kakaktua, kunci inggris, lem silicon, kunci
pipa, kunci 10 dan 12, dynabolt ukuran 10 mm sebanyak 2 buah.
 Mempersiapkan lubang pembuangan dan pipa suplai air bersih sebelum melakukan
pemasangan closet. Sebagaimana pernah dijelaskan di atas.

 Ukur lubang pengunci bowl (untuk merek American Standardberjarak 14,5 cm), tandai
dengan pensil atau sejenisnya, dan lubangi pada sisi kanan dan kiri dengan jarak
tersebut dengan membagi dua titik tengah pipa. Kemudian masukkan dynabolt,
kencangkan menggunakan kunci 12, lepaskan mur-nya.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


 Balik closet dan pasang wax ring dengan cara menekannya pada bagian sisi lubangnya
dan pastikan lengket pada sisi lubang kloset. pemasangan wax ring

 Pasang stop kran, T, flexible hose dan jet shower yang berada pada bagian belakang
kloset. Gunakan kunci inggris untuk mengencangkan drat-nya.
 Jika kloset duduk menggunakan tempat duduk yang memiliki bijet, maka T juga harus
dipasang pada bagian belakang juga. Jika closet dipasang terlebih dahulu akan
menyulitkan Anda ketika akan memasang stop kran.
 Pasang closet di atas lubang pipa yang telah dipasang dynabolt pada kedua sisi kanan
dan kiri. Masukkan lubang kaki closet pas pada dynabolt dan pasang ring dan mur,
kemudian kencangkan dengan kunci 12.

 Pasang alat-alat dalam tangki/tank trim dan memasangnya pada kloset dengan
memasang rubber tank terlebih dahulu sebagai pencegah bocor dan dudukan tanki.
 Sambungkan flexible hose pada T dan tank trim dan kencangkan dengan memutar drat
secukupnya.
 Pengaturan ketinggian air dapat Anda atur sendiri sesuai dengan selera Anda.
 Tahap berikutnya adalah memasang tutup tangki dan tombol (push button).

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


 Kemudian memasang seat cover pada closet.
 Lakukan pengetesan jika closet telah dipasang, apakah terdapat rembesan atau
kebocoran pada tangki dan flexible hose.

2. Floor Drain Stainless


Alat dan bahan:
- Floor drain
- Pasir 1 kg
- Semen 1 kg
- Sendok adukan semen
- Ember adukan
- Pahat dan palu
- Sarung tangan

Langkah-langkah pengerjaan:
 Bersihkan area bekasnya. Pada saat membongkar, pastikan tidak ada material
bobokan yang masuk ke dalam lubang pembuangan. Maka sumbat bagian atas saluran
pembuangan dengan kertas.
 Buat adukan semen-pasir secukupnya. Menggunakan sendok semen, tempelkan
adukan ke seputar bibir lubang saluran pembuangan.
 Ambil bagian mangkok floor drain dan masukkan bagian bawahnya ke lubang
pembuangan. Tekan dan rekatkan ke adukan semen. Sebelumnya, singkirkan dulu
kertas penghalang material tadi.
 Tutup bagian pinggir floor drain dengan adukan semen. Rapikan. Sewaktu semen
setengah kering, taburkan semen kering ke atasnya. Tunggu hingga semen betul-betul
kering.
 Pasang bagian saringan, floor drain baru pun terpasang.

3. Kran Air Stainless


Metode memasang kran air
yang pertama yang harus di perhatikan adalah tekanan air. Dalam hal ini kita asumsikan
TKP adalah hunian dengan 2 lantai dan memiliki ketinggian tandon sekitar 15 meter.
Sehingga tekanan air berkisar antara 1 sampai 1.5 kg/cm2

 Setelah kita mengetahui tekanan air, cara memasang kran air berikutnya yang harus
di lakukan adalah mencari gate valve induk. Agar lebih mudah, anda dapat mencari
valve (kran putar) yang berada di instalasi tangki tandon di bagian out bow (Biasanya
terletak pada sisi bawah tandon yang berfungsi sebagai pipa pen suply air ke seluruh
Gedung). Tutup valve tersebut hingga air di seluruh Gedung mati.
 Setelah memastikan valve tertutup rapat, buanglah air sisa di dalam pipa dengan
membuka kran kamar mandi. Tunggu hingga air habis.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


 Lanjut ke cara memasang kran air baru, lepaskan kran air yang bermasalah dengan
memutar kran air berlawanan dengan arah jarum jam. Biasanya kran air dapat di
putar dengan hanya menggunakan tangan, namun jika terlalu sulit anda dapat
menggunakan tang grip atau kunci inggris.

 Setelah terlepas, pada kran baru lilitkan seal tape pada ulir kran tersebut. Saya
asumsikan kran di pegang dengan tangan kiri, lilitkan seal tape tersebut searah jarum
jam . Jumlah lilitan antara 7 sampai 12 lilit (atau menyesuaikan kerapatan kran
tersebut).

 Pasang kran air pada shock drat dalam yang tertanam di dinding searah jarum jam
hingga kencang. Pastikan arah ujung kran menghadap ke bawah. Jika ternyata
arahnya kurang sesuai, jangan memutar balik kran tersebut tetapi teruskan
memutarnya (satu putaran) searah jarum jam.
 Cara memasang kran air pun sudah selesai, dan jangan lupa untuk membuka gate
valve induk yang tadi anda tutup (di saluran outbow pipa tandon)

Lantai 2
4. Kloset Duduk
Memasang closet duduk dari awal hingga selesai
 Buka cover toilet set dan baca petunjuk, dengan begitu akan diketahui jarak dari
dinding belakang closet ke bagian tengah pipa (jika merek American Standard biasanya
30,5 cm).
 Persiapan alat yang diperlukan, antara lain: Bor listrik, gergaji besi, meteran ukur,
obeng plus dan obeng minus, Catut atau tang kakaktua, kunci inggris, lem silicon, kunci
pipa, kunci 10 dan 12, dynabolt ukuran 10 mm sebanyak 2 buah.
 Mempersiapkan lubang pembuangan dan pipa suplai air bersih sebelum melakukan
pemasangan closet. Sebagaimana pernah dijelaskan di atas.
 Ukur lubang pengunci bowl (untuk merek American Standardberjarak 14,5 cm), tandai
dengan pensil atau sejenisnya, dan lubangi pada sisi kanan dan kiri dengan jarak
tersebut dengan membagi dua titik tengah pipa. Kemudian masukkan dynabolt,
kencangkan menggunakan kunci 12, lepaskan mur-nya.
 Balik closet dan pasang wax ring dengan cara menekannya pada bagian sisi lubangnya
dan pastikan lengket pada sisi lubang kloset. pemasangan wax ring
 Pasang stop kran, T, flexible hose dan jet shower yang berada pada bagian belakang
kloset. Gunakan kunci inggris untuk mengencangkan drat-nya.
 Jika kloset duduk menggunakan tempat duduk yang memiliki bijet, maka T juga harus
dipasang pada bagian belakang juga. Jika closet dipasang terlebih dahulu akan
menyulitkan Anda ketika akan memasang stop kran.
 Pasang closet di atas lubang pipa yang telah dipasang dynabolt pada kedua sisi kanan
dan kiri. Masukkan lubang kaki closet pas pada dynabolt dan pasang ring dan mur,
kemudian kencangkan dengan kunci 12.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


 Pasang alat-alat dalam tangki/tank trim dan memasangnya pada kloset dengan
memasang rubber tank terlebih dahulu sebagai pencegah bocor dan dudukan tanki.
 Sambungkan flexible hose pada T dan tank trim dan kencangkan dengan memutar drat
secukupnya.
 Pengaturan ketinggian air dapat Anda atur sendiri sesuai dengan selera Anda.
 Tahap berikutnya adalah memasang tutup tangki dan tombol (push button).
 Kemudian memasang seat cover pada closet.
 Lakukan pengetesan jika closet telah dipasang, apakah terdapat rembesan atau
kebocoran pada tangki dan flexible hose.

5. Floor Drain Stainless


Alat dan bahan:
- Floor drain
- Pasir 1 kg
- Semen 1 kg
- Sendok adukan semen
- Ember adukan
- Pahat dan palu
- Sarung tangan

Langkah-langkah pengerjaan:
 Bersihkan area bekasnya. Pada saat membongkar, pastikan tidak ada material
bobokan yang masuk ke dalam lubang pembuangan. Maka sumbat bagian atas saluran
pembuangan dengan kertas.
 Buat adukan semen-pasir secukupnya. Menggunakan sendok semen, tempelkan
adukan ke seputar bibir lubang saluran pembuangan.
 Ambil bagian mangkok floor drain dan masukkan bagian bawahnya ke lubang
pembuangan. Tekan dan rekatkan ke adukan semen. Sebelumnya, singkirkan dulu
kertas penghalang material tadi.
 Tutup bagian pinggir floor drain dengan adukan semen. Rapikan. Sewaktu semen
setengah kering, taburkan semen kering ke atasnya. Tunggu hingga semen betul-betul
kering.
 Pasang bagian saringan, floor drain baru pun terpasang.

6. Kran Air Stainless


Metode memasang kran air
yang pertama yang harus di perhatikan adalah tekanan air. Dalam hal ini kita asumsikan
TKP adalah hunian dengan 2 lantai dan memiliki ketinggian tandon sekitar 15 meter.
Sehingga tekanan air berkisar antara 1 sampai 1.5 kg/cm2

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


 Setelah kita mengetahui tekanan air, cara memasang kran air berikutnya yang harus
di lakukan adalah mencari gate valve induk. Agar lebih mudah, anda dapat mencari
valve (kran putar) yang berada di instalasi tangki tandon di bagian out bow (Biasanya
terletak pada sisi bawah tandon yang berfungsi sebagai pipa pen suply air ke seluruh
Gedung). Tutup valve tersebut hingga air di seluruh Gedung mati.
 Setelah memastikan valve tertutup rapat, buanglah air sisa di dalam pipa dengan
membuka kran kamar mandi. Tunggu hingga air habis.
 Lanjut ke cara memasang kran air baru, lepaskan kran air yang bermasalah dengan
memutar kran air berlawanan dengan arah jarum jam. Biasanya kran air dapat di
putar dengan hanya menggunakan tangan, namun jika terlalu sulit anda dapat
menggunakan tang grip atau kunci inggris.

 Setelah terlepas, pada kran baru lilitkan seal tape pada ulir kran tersebut. Saya
asumsikan kran di pegang dengan tangan kiri, lilitkan seal tape tersebut searah jarum
jam . Jumlah lilitan antara 7 sampai 12 lilit (atau menyesuaikan kerapatan kran
tersebut).

 Pasang kran air pada shock drat dalam yang tertanam di dinding searah jarum jam
hingga kencang. Pastikan arah ujung kran menghadap ke bawah. Jika ternyata
arahnya kurang sesuai, jangan memutar balik kran tersebut tetapi teruskan
memutarnya (satu putaran) searah jarum jam.
 Cara memasang kran air pun sudah selesai, dan jangan lupa untuk membuka gate
valve induk yang tadi anda tutup (di saluran outbow pipa tandon)

VIII PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

A. KWH PLN
Langganan Listrik PLN (Sambung Baru)
Setelah proses pendaftaran, proses tersebut berlanjut ke proses daftar tunggu alias daftar
urut pendaftaran. Disini nantinya berkas pendaftaran anda akan lanjutkan dengan
pemeriksaan lapangan oleh petugas survei lapangan yang merupakan bagian
dari pelayanan teknik PT PLN. Dari proses teknik inilah akan ditentukan apakah letak
pemasangan listrik ke rumah anda memenuhi ketentuan PT PLN atau tidak. Adapun
ketentuan tersebut adalah :

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


 Jarak sambungan kabel tegangan rendah(TR) milik PT PLN dari gedung calon
pelanggan ke tiang listrik atau rumah pelanggan listrik terdekat. Ilustrasi gambarnya
sebagai berikut:

 Jumlah sambungan rumah dari tiang listrik PT PLN. Maksudnya adalah banyaknya 1
jalur sambungan kabel TR dari rumah pertama menuju rumah calon pelanggan.
Ilustrasi gambarnya sebagai berikut:

 Kapasitas dari trafo distribusi TM/TR yang akan melayani rumah calon pelanggan
listrik baru.

Selama waktu tenggang dari proses surat jawaban ijin inilah para kontraktor listrik alias BTL
melaksanakan pekerjaan instalasi pada rumah calon pelanggan sesuai ketentuan PUIL dan
komponen instalasi berkualitas SNI. Disamping melaksanakan pekerjaan instalasi, para
kontraktor ini nantinya akan memberikan / menerbitkan surat jaminan instalasi pelanggan.
Jaminan instalasi ini nantinya diperlukan dalam pemberkasan data oleh PT PLN. Fungsi dari
jaminan instalasi ini adalah untuk menjamin bangunan maupun instalasi listrik anda apabila
terjadi kerusakan instalasi maupun kebakaran bangunan yang diakibatkan oleh
pemasangan instalasi yang tidak sesuai ketentuan diatas.
dengan selesainya instalasi dan dikeluarkannya surat ijin pemasangan dari PT PLN,
kemudian instalasi listrik anda akan di daftarkan kepada KONSUIL. Konsuil ini bertugas
untuk memeriksa instalasi yang dikerjakan oleh kontraktor listrik yang mengacu pada
ketentuan PUIL dan juga SNI. Apabila instalasi yang telah terpasang telah sesuai ketentuan
diatas maka Konsuil akan menerbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan sebaliknya jika
tidak memenuhi ketentuan akan diterbitkan surat keterangan tidak memenuhi syarat
sertifikasi, sehingga harus dilakukan instalasi ulang dan didaftarlan lagi untuk diperiksa

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


sampai ketentuan diatas terpenuhi. SLO ini juga diperlukan oleh PT PLN dalam
pemberkasan data pelanggan.
Setelah proses diatas selesai, dilanjutkan dengan proses pembayaran Biaya
Penyambungan(BP) dan Uang Jaminan Pelanggan (UJL) yang telah ditentukan oleh
pemerintah. Mengenai besarnya BP dan UJL tergantung dari besarnya daya listrik dan juga
tarif yang akan anda gunakan. Kemudian anda juga akan menandatangani surat
perjanjian dengan PT PLN, yang diantaranya mencakup besarnya pembayaran tiap KWH
listrik, sangsi pelanggaran, dsb. Oleh karena itu, baca dan pelajari dengan seksama
sebelum anda menandatangani surat perjanjian bermaterai tersebut.
Setelah selesai nantinya akan dilanjutkan pembuatan berkas untuk pengambilan Alat
Pembatas dan Pengukur (KWH meter dan penunjangnya) dari gudang PT PLN, yang
kemudian dilanjutkan dengan proses pemasangan KWH meter. Setelah pemasangan KWH
meter tersebut nantinya anda akan diberi kartu pemberitahuan pembayaran listrik.

Pas Box Panel + MCCB / MCB 1 Phase


INSTALASI PENERANGAN DAN KOTAK KONTAK
Pemasangan Box Panel
Material :
1. Panel
2. Dynabolt
3. Material fondas

Alat :
1. Bor tangan
2. Waterpass
3. Obeng, tang

Tahapan Pelaksanaan :
A. Pemasangan Semi Inbow Panel
- Marking lokasi panel dengan ketinggian bagian atas 180 cm
- Bobok dinding bata untuk penempatan panel
- Pasang dynabolt
- Pasang panel jika dinding sekeliling telah diplester / difinish

Pemasangan Grounding Panel


Material :
1. Kabel BC
2. Plat tembaga
3. Isolator
4. Copper Rod
5. Mur & baut

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Used Appliance :
1. Bor tangan
2. Kunci pas
3. Obeng, tang
4. Gergaji besi

Tahapan Pelaksanaan :
Dengan plat tembaga / kabel BC
1. Marking jalur grounding, jarak antar isolator 50 cm dan tinggi 30 cm dari lantai
2. Pasang isolator, gunakan dynabolt 8 mm
3. Pasang plat tembaga memutar ruang panel hingga bak kontrol grounding
4. Sambungkan antar plat tembaga dengan bahan jointing dari tembaga

Pemasangan Instalasi Listrik


Material :
1. Kabel NYY, NYM
2. Las dop

Alat :
1. Kawat pancingan
2. Obeng, tang
3. Lakban kertas, spidol
Tahapan Pelaksanaan :
A. Pemasangan Indoor
1. Masukkan kawat pancingan kedalam pipa konduit sesuai grupnya
2. Tarik kabel dengan kawat pancingan
3. Tandai kabel sesuai grupnya dengan lakban kertas dan spidol
4. Sambungan kabel hanya boleh pada tee dos dan dilas dop
5. Gabung kabel yang telah dipasang

B. Pemasangan Outdoor
1. Marking jalur instalasi
2. Marking lokasi pilar lampu
3. Gali jalur yang sudah ditandai
4. Gelar kabel NYY sesuai ukuran pada grupnya
5. Timbun dengan pasir
6. Urug galian dengan urugan tanah kembali

B. INSTALASI PENERANGAN

Lantai 1
1. Pengadaan Dan Pemasangan Fixture Dan armature
- lampu PLC 25 W + Fitting
- Lampu PLC 13 W + Fitting
- Lampu Downlight PLC 25 W

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


- Stop Kontak 1 Ph, 10 A
- SaklarTunggal
- SaklarSeri
- Stop Kontak AC

Cable to ladder
1. Ladder telah terpasang rapi
2. Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
3. Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 m dari kebutuhan
4. Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
5. Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
6. Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 m
7. Kabel siap disambung ke box panel

PEKERJAAN SAKLAR DAN STOP KONTAK


HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
o Untuk pemasangan konduit pada dinding, agar dilaksanakan sebelum pekerjaan
plesteran,agar permukaan dinding tidak bergelombang.
o Untuk mempermudah penarikan kabel di dalam konduit, gunakan kawat pancing
o Koordinasikan titik saklar / stop kontak pada arsitek, terutama pada dinding yang
mempunyai finishing keramik.

STEP KERJA PEMASANGAN STOP KONTAK/SAKLAR


- Pekerjaan marking untuk jalur konduit pada dinding,
- Pekerjaan bobokan jalur konduit (usahakan sebelum dibobok gunakan cutter untuk
mempermudah pekerjaan).
- Pemasangan pipa konduit dan inbow dos pada jalur yang telah dibobok
- Setelah pekerjaan acian selesai, penarikan dan penyambungan kabel listrik dapat
- dikerjakan.
- Setelah pengecatan dinding saklar / stop kontak dapat dipasang, gunakan waterpass
agar posisinya rata.

2. Pengadaan Dan Pemasangn Kabel Instaiasi NYM 3 x 2,5 mm2 in conduit HI dia. 3/4"
Pekeriaan Inslalasi Lislrik Dan Instalasi Sanitasi
1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct diusahakan tidak tampak
dari luar (tertanam)
2. Pemasangan pipa dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing
listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton dipasang terlebih dahulu sebelum
pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-kan bersamaan dengan pemasangan sparing.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


3. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
4. Penempatan sambungan/percabangan ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk
perbaikan (perawatan).
5. Sambungan menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga
tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
6. Lekukan/belokan pipa beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan
penarikan kabel).
7. Jaringan arde dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
- tidak boleh ada sambungan
- dihubungkan dengan elektroda pentanahan
- ditanam sampai minimal mencapai air tanah
8. Pada hantaran di atas langit-langit, diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada
balok kayu rangka langit-langit.
9. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft diklem atau
dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
10. Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan
stop kontak dan saklar rata dengan dinding.
11. Setelah instalsi listrik selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan pemasangan lampu..

- instaiasi Untuk Lampu


- Instaiasi Untuk Stop Kontak 1 Ph, 10 A
STEP KERJA PEMASANGAN STOP KONTAK/SAKLAR
- Pekerjaan marking untuk jalur konduit pada dinding,
- Pekerjaan bobokan jalur konduit (usahakan sebelum dibobok gunakan cutter untuk
mempermudah pekerjaan).
- Pemasangan pipa konduit dan inbow dos pada jalur yang telah dibobok
- Setelah pekerjaan acian selesai, penarikan dan penyambungan kabel listrik dapat
- dikerjakan.
- Setelah pengecatan dinding saklar / stop kontak dapat dipasang, gunakan waterpass
agar posisinya rata.

Lantai 2
1. Pengadaan Dan Pemasangan Fixture Dan armature
- Lampu Downlight PLC 25 W
- Lampu Downlight PLC 13 W
- Stop Kontak 1 Ph, 10 A
- SaklarTunggal
- SaklarSeri
- Stop Kontak AC

Cable to ladder
1. Ladder telah terpasang rapi
2. Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
3. Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 m dari kebutuhan
4. Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
5. Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
6. Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 m
7. Kabel siap disambung ke box panel

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


PEKERJAAN SAKLAR DAN STOP KONTAK
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
o Untuk pemasangan konduit pada dinding, agar dilaksanakan sebelum pekerjaan
plesteran,agar permukaan dinding tidak bergelombang.
o Untuk mempermudah penarikan kabel di dalam konduit, gunakan kawat pancing
o Koordinasikan titik saklar / stop kontak pada arsitek, terutama pada dinding yang
mempunyai finishing keramik.

STEP KERJA PEMASANGAN STOP KONTAK/SAKLAR


- Pekerjaan marking untuk jalur konduit pada dinding,
- Pekerjaan bobokan jalur konduit (usahakan sebelum dibobok gunakan cutter untuk
mempermudah pekerjaan).
- Pemasangan pipa konduit dan inbow dos pada jalur yang telah dibobok
- Setelah pekerjaan acian selesai, penarikan dan penyambungan kabel listrik dapat
- dikerjakan.
- Setelah pengecatan dinding saklar / stop kontak dapat dipasang, gunakan
waterpass agar posisinya rata.

2. Pengadaan Dan Pemasangn Kabel Instaiasi NYM 3 x 2,5 mm2 in conduit HI dia. 3/4"
Pekeriaan Inslalasi Lislrik Dan Instalasi Sanitasi
1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct diusahakan tidak tampak
dari luar (tertanam)
2. Pemasangan pipa dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing
listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton dipasang terlebih dahulu sebelum
pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-kan bersamaan dengan pemasangan sparing.
3. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
4. Penempatan sambungan/percabangan ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk
perbaikan (perawatan).
5. Sambungan menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga
tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
6. Lekukan/belokan pipa beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan
penarikan kabel).
7. Jaringan arde dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
- tidak boleh ada sambungan
- dihubungkan dengan elektroda pentanahan
- ditanam sampai minimal mencapai air tanah

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


12. Pada hantaran di atas langit-langit, diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada
balok kayu rangka langit-langit.
13. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft diklem atau
dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
14. Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan
stop kontak dan saklar rata dengan dinding.
15. Setelah instalsi listrik selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan pemasangan lampu..

- instaiasi Untuk Lampu


- Instaiasi Untuk Stop Kontak 1 Ph, 10 A
STEP KERJA PEMASANGAN STOP KONTAK/SAKLAR
- Pekerjaan marking untuk jalur konduit pada dinding,
- Pekerjaan bobokan jalur konduit (usahakan sebelum dibobok gunakan cutter untuk
mempermudah pekerjaan).
- Pemasangan pipa konduit dan inbow dos pada jalur yang telah dibobok
- Setelah pekerjaan acian selesai, penarikan dan penyambungan kabel listrik dapat
- dikerjakan.
- Setelah pengecatan dinding saklar / stop kontak dapat dipasang, gunakan
waterpass agar posisinya rata.

IX PEKERJAAN PENGECATAN

1 Pembersihan Cat Lama dan Cat Dinding Baru (Interior)


2 Pembersihan Cat Lama dan Cat Dinding Baru (exterior)
3 Pekerjaan Pengecatan Plafond

1. Pengikisan/Pengerokan CatTembok Lama


Pedoman Pelaksanaan :
 Melakukan pengikisan lama.
 Peralatan yang digunakan kertas amplas dan skrap.
 Pengikisan cat tembok lama di lakuakan smpai bersih
 Menyiram air dan membersihkan pada dinding yang telah dikerok hingga bersih, tidak
ada sisa cat yang ada pada dinding.

Pengecatan Dinding
Bahan :
 Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
 Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
 Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
 Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis
bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh
 Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
- Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.

1. Pengikisan/Pengerokan CatTembok Lama


Pedoman Pelaksanaan :
 Melakukan pengikisan lama.
 Peralatan yang digunakan kertas amplas dan skrap.
 Pengikisan cat tembok lama di lakuakan smpai bersih
 Menyiram air dan membersihkan pada dinding yang telah dikerok hingga bersih, tidak
ada sisa cat yang ada pada dinding.

Pengecatan Dinding
Bahan :
 Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
 Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
 Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
 Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis
bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
 Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
- Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.

Pengecatan Plafond
Bahan :
 Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
 Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh
 Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
 Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
 Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis
bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
 Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
- Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.

X PEKERJAAN LAIN – LAIN

1 Pengadaan dan Pasangan Tangki Air Fiber 1000 Liter


2 Pekerjaan Partisi Lemari Dinding dari Blockboard 18 MM
finishing HPL
3 Pekerjaan Pintu Sorong Partisi Lemari Dinding dari Blockboard
20 MM finishing HPL uk. 180 x 70 CM

1. Pengadaan dan pemasangan tanki Fiber 1000 Ltr

C REHABILITASI GEDUNG AKAP (GEDUNG E)

I PEKERJAAN LANTAI

o Pembongkaran Lantai Granite untuk Digunakan Kembali


o Pekerjaan Lantai beton Cor tebal 7 CM
o Pekerjaan Pasang Lantai Granite hasil Bongkaran
o Pekerjaan Pasang Lantai Granite 60x60 CM (Baru)

Pembongkaran Lantai Granit yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana
yang akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan
dapat dimulai.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


 Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah
bodem,keranjang dan linggis.
 Pelaksana mengarahkan prosedur pekerjaan bongkaran kepada mandor dan
diteruskan kepada pekerja.
 Pekerja melaksanakan pekerjaan bongkaran dengan instruksi mandor dan diawasi
oleh pelaksana.
 Pembongkaran menngunakan lingggis dan peralatan pendukung lainnya, dibonggkar
dengan hati-hati agar tidak rusak yang lannya.
 Granit hasil bongkaran yang bagus dibersihkan untu digunakan kembali
 Bekas bongkaran granit yang pecah dibuang keluar area. yang sudah dibersihkan
dikumpulkan di lokasi yang dekat dengan lokasi yang akan dikerjakan.
 Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan
RAB, maka kamimelanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya

Pekerjaan Lantai beton Cor tebal 7 CM


Sebelum dilaksanakan pemasangan lantai keramik terlebih dahulu dicor lantai
dengan tebal 7 Cm. Pekerjaan ini dilakukan secara manual oleh sekelompok pekerja
dengan menggunakan alat bantu molen beton. Material yang diterima di lokasi
pekerjaan.
Beton Tumbuk Dibawah Lantai Dalam dan Luar t = 7 cm
Adukan rabat beton(1 semen: 3 pasir: 5 kerikil) adalah untuk lantai dalam dan
selasar bangunan. Setelah Adukan rabat beton selesai dicampur dituangkan pada
lantai kerja kemudian ratakan permukaannya dengan bilah perata untuk
mendapatkan hasil permukaan lantai yang datar dan halus.
Memisahkan rabat beton tersebut perbagian; ruangan dan selasar sehingga memiliki
slab lantai yang terpisah. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya retakan
pada lantai. Sebagai sambungan kedua slab lantai tersebut gunakan
sambungan „V‟ diantara slab beton.
Pada lantai rabat beton, untuk mencapai kekuatan maksimal sebaiknya beton
dibiarkan hingga mencapai kekuatan maksimal setidaknya selama 2minggu (proses
curing). Tutupi dengan kantong semen atau lembaran plastik dan jagalah
kelembapannya dengan cara diperciki air setidaknya satu kali setiap hari selama
2 minggu. Jika beton terlalu cepat kering akan mengurangi kekuatannya dan
memperbesar kemungkinan terjadinya retakan.

Pekerjaan Pasang Lantai Granite hasil Bongkaran


Tatacara Pelaksanaan Pekerjaan Lantai Keramik adalah sebagai berikut :
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai keramik.
 Approval material hasil bongkaranl yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja : keramik, semen PC, pasir, semen grouting nat, air, dll..
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet, meteran, waterpass,
benang, selang dan air.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Pengukuran
 Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk
star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.

Pelaksanaan pekerjaan pasang keramik lantai


 Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih
dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
 Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
 Buat adukan untuk pasang keramik.
 Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang
rata dan garis siar/nat yang lurus.
 Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya yang rata/flat.
 Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
 Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang
sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik
lantai lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
 Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
 Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
 Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu
baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
 Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran.

Plint Lantai Keramik Uk. 10x60 cm


Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plint keramik.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : keramik plint, semen PC, pasir, semen grouting
nat, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, gerinda, meteran, palu karet,
benang, dll.

Pengukuran
 Juru ukur (surveyor) menentukan dan menandai (marking) pada dinding yang akan
dipasang plint keramik.

Pekerjaan pasang plint keramik dinding


 Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan diplester + aci
dahulu agar tidak ada pekerjaan bobokan.
 Rendam plint keramik dalam air.
 Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat
menggunakan acian.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


 Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan keramik yang rata.
 Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
 Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting nat.

Pekerjaan Pasang Lantai Granite 60x60 CM (Baru)

Keramik Lantai Uk. 60x60 cm


Tatacara Pelaksanaan Pekerjaan Lantai Keramik adalah sebagai berikut :
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai keramik.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja : keramik tile, semen PC, pasir, semen grouting nat, air, dll..
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet, meteran, waterpass,
benang, selang dan air.

Pengukuran
 Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk
star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.

Pelaksanaan pekerjaan pasang keramik lantai


 Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih
dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
 Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
 Buat adukan untuk pasang keramik.
 Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang
rata dan garis siar/nat yang lurus.
 Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya yang rata/flat.
 Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
 Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang
sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik
lantai lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
 Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
 Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


 Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu
baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
 Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran.

II PEKERJAAN DINDING PARTISI

1 Pekerjaan Rangka Dinding Partisi GRC Board dari Besi Hollow


80.40.2 (modul 120X60 CM)
2 Pekerjaan Dinding Partisi GRC Board t. 6 MM

Metode Pelaksanaan
1. Pekerjaan Rangka Dinding Partisi GRC Board dari Besi Hollow 80.40.2 (modul 120X60 CM)
Rangka dinding Hollow dilaksanakan sbb :
Memasang rangka dinding dari metal furing atau hollow sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya
butuh ketelitian, bahan dan alat yang benar serta teknik pemasangan yang benar. Pada
dasarnya pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow dapat diurai menjadi
beberapa langkah yaitu:
Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di atas
plafon harus sudah diselesaikan.
Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis
ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat
menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar
garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai
penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan
dinding dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm.
Pastikan siku dibaut dengan kencang agar kuat menyangga metal furing.
Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap diperhatikan
bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40
cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting hollow.
Kencangkan juga semua pada daerah metal yang bertindihan tersebut.
Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm
sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal
furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar
jarak metal furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau
melengkung.
Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas
siku metal. Kencangkan dengan baut.
Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat
penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal
furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut dengan
menggunakan channel clamp.
Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut dengan
pemasangan bracket dan hanger

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


2. Pekerjaan Dinding Partisi GRC Board t. 6 MM

METODE PELAKSANAAN
Dikerjakan secara manual oleh sekeompok pekerja. Material GRC diterima dilokasi pekerjaan
dai leveransier. Pekerja memesang dinding dari GRC dengan menggunakan paku srup sesuai
spesifikasi sampai semua bidang tertutup

III PEKERJAAN PLAFOND

1 Pekerjaan Pembongkaran Plafond Lama


2
Pekerjaan Rangka Plafond Furring hollo 40.40 (modul 60 x 60 CM)
3 Pekerjaan Plafond Kalsiboard t. 4 MM

Pembongkaran Plafond
Pekerjaan pembongkaran plafond secara konvensional merupakan pekerjaan
pembongkaran pada plafond lama dengan menggunkan peralatan Palu, linggis, dan
peralatan lainya yang dibutuhkan. pembongkaran, pemindahan, pengangkutan,
pengangkatan, penyimpanan, perletakan, pengambilan, pembuangan, pembongkaran
dsb, harus dilakukan oleh tenaga ahli dan tenaga terampil yang berkompeten
berdasarkan gambar gambar, spesifikasi teknis, manual, pedoman dan standar serta
rujukan yang benar dan sah atau telah disetujui oleh tenaga ahli yang terkai

Rangka Plafond Hollow Galvalum


Memasang rangka plafon dari metal furing atau hollow sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya
butuh ketelitian, bahan dan alat yang benar serta teknik pemasangan yang benar. Pada
dasarnya pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow dapat diurai menjadi
beberapa langkah yaitu:
Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di
atas plafon harus sudah diselesaikan.
Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis
ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat
menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar
garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai
penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan
dinding dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm.
Pastikan siku dibaut dengan kencang agar kuat menyangga metal furing.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap diperhatikan
bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40
cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting hollow.
Kencangkan juga semua pada daerah metal yang bertindihan tersebut.

Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm
sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal
furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar
jarak metal furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau
melengkung.
Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas
siku metal. Kencangkan dengan baut.
Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat
penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal
furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut
dengan menggunakan channel clamp.
Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut dengan
pemasangan bracket dan hanger.

Pemasangan Bracket dan Hanger


Penggunaan kawat penggantung (rod hanger) dan besi bracket (angle clip) merupakan
asesoris yang paling umum digunakan dalam suspended ceiling. Berikut pedoman yang
dipergunakan dalam pemasangan bracket dan hanger (lihat gambar)

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


 Besi bracket / angle clip dipasang pada dak beton menggunakan paku ramset dengan
jarak 120 x 120 cm.
 Ujung atas rod (kawat) digantungkan pada angle clip.
 Sedangkan U clamp dipasang pada ujung bawah rod hanger (kawat penggantung).

Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat menggunakan besi siku
yang sudah berfungsi sebagai kawat penggantung dan pada ujungnya dilipat agar dapat
berfungsi sebagai bracket (lihat gambar).

Tenaga Kerja yg Dibutuhkan :

o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor

Bahan yang dibutuhkan :

o GRC dan Gypsun


o Paku Skrup

Peralatan yg dibutuhkan :

o Peralatan Tukang

Pekerjaan Plafond Kalsiboard t. 4 MM


Memasang kerangka telah selesai, langkah selanjutnya adalah memasang calsibord.
Pemasangan dimulai dari sudut, kemudian dilanjutkan ke arah berikutnya. Hal yang harus
diperhatikan adalah nat atau jarak antar triplek sebaiknya jangan terlalu rapat, sehingga
masih ada ruangan untuk mengisi nat tersebut dengan cornice. Gunakan paku triplek atau
paku kalsiboard untuk melekatkan triplek atau kalsiboard pada kerangka plafon.
Jika telah selesai memasang triplek atau calsiboard, selanjutnya memasang lis plafon
menggunakan lis kayu. Ukur dan potong lis sesuai dengan panjang dinding. Potong bagian
ujung dengan sudut 45 derajat. Pakukan pada kerangka plafon atur jarak sekitar 50 cm
tiap paku. Usahakan pertemuan antara ujung lis rapat dan rapi.
Selanjunya adalah mengisi nat dengan cornice. Campur cornice dengan air secukupnya
hingga menjadi pasta. Buat adonan secukupnya, sebab sifat cornice cepat sekali
mengering. Gunakan sekrap plastik yang berukuran 7 inchi untuk meratakannya. Lakukan

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


dua atau tiga kali poles sehingga hasilnya rata dan halus, tidak terlihat sambungan antar
kalsiboard.
Pengecatan adalah langkah terakhir jika kerangka dan plafon telah selesai. Gunakan rol
dan kuas untuk mengecat plafon. Jika telah mengering, ulangi sebanyak dua kali. Pada
bagian lis gunakan kuas untuk mengecatnya. Periksa semua bagian yang telah dicat,
ulangi jika ada bagian yang masih terlihat belum rata (belang-belang).

3. List Profil calsiboard


Jika telah selesai memasang gybsum, selanjutnya memasang lis plafon menggunakan
lis calsiboard. Ukur dan potong lis sesuai dengan panjang dinding. Potong bagian ujung
dengan sudut 45 derajat. Pakukan pada kerangka plafon atur jarak sekitar 50 cm tiap
paku. Usahakan pertemuan antara ujung lis rapat dan rapi.

IV PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1 Pemasangan Intalasi koneksi Titik Lampu Termasuk Pemipaan dan Kabel


NIM 2x2,5 mm terpasang
2 Pemasangan Intalasi koneksi Titik Kontak Termasuk Pemipaan dan Kabel
NIM 2x2,5 mm terpasang
3 Sakelar Tunggal
4 Stop Kontak
5 Lampu Panel Flat LED 40 Watt

C. KWH PLN
Langganan Listrik PLN (Sambung Baru)
Setelah proses pendaftaran, proses tersebut berlanjut ke proses daftar tunggu alias daftar
urut pendaftaran. Disini nantinya berkas pendaftaran anda akan lanjutkan dengan
pemeriksaan lapangan oleh petugas survei lapangan yang merupakan bagian
dari pelayanan teknik PT PLN. Dari proses teknik inilah akan ditentukan apakah letak
pemasangan listrik ke rumah anda memenuhi ketentuan PT PLN atau tidak. Adapun
ketentuan tersebut adalah :
 Jarak sambungan kabel tegangan rendah(TR) milik PT PLN dari gedung calon
pelanggan ke tiang listrik atau rumah pelanggan listrik terdekat. Ilustrasi gambarnya
sebagai berikut:

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


 Jumlah sambungan rumah dari tiang listrik PT PLN. Maksudnya adalah banyaknya 1
jalur sambungan kabel TR dari rumah pertama menuju rumah calon pelanggan.
Ilustrasi gambarnya sebagai berikut:

 Kapasitas dari trafo distribusi TM/TR yang akan melayani rumah calon pelanggan
listrik baru.

Selama waktu tenggang dari proses surat jawaban ijin inilah para kontraktor listrik alias BTL
melaksanakan pekerjaan instalasi pada rumah calon pelanggan sesuai ketentuan PUIL dan
komponen instalasi berkualitas SNI. Disamping melaksanakan pekerjaan instalasi, para
kontraktor ini nantinya akan memberikan / menerbitkan surat jaminan instalasi pelanggan.
Jaminan instalasi ini nantinya diperlukan dalam pemberkasan data oleh PT PLN. Fungsi dari
jaminan instalasi ini adalah untuk menjamin bangunan maupun instalasi listrik anda apabila
terjadi kerusakan instalasi maupun kebakaran bangunan yang diakibatkan oleh
pemasangan instalasi yang tidak sesuai ketentuan diatas.
dengan selesainya instalasi dan dikeluarkannya surat ijin pemasangan dari PT PLN,
kemudian instalasi listrik anda akan di daftarkan kepada KONSUIL. Konsuil ini bertugas
untuk memeriksa instalasi yang dikerjakan oleh kontraktor listrik yang mengacu pada
ketentuan PUIL dan juga SNI. Apabila instalasi yang telah terpasang telah sesuai ketentuan
diatas maka Konsuil akan menerbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan sebaliknya jika
tidak memenuhi ketentuan akan diterbitkan surat keterangan tidak memenuhi syarat
sertifikasi, sehingga harus dilakukan instalasi ulang dan didaftarlan lagi untuk diperiksa
sampai ketentuan diatas terpenuhi. SLO ini juga diperlukan oleh PT PLN dalam
pemberkasan data pelanggan.
Setelah proses diatas selesai, dilanjutkan dengan proses pembayaran Biaya
Penyambungan(BP) dan Uang Jaminan Pelanggan (UJL) yang telah ditentukan oleh

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


pemerintah. Mengenai besarnya BP dan UJL tergantung dari besarnya daya listrik dan juga
tarif yang akan anda gunakan. Kemudian anda juga akan menandatangani surat
perjanjian dengan PT PLN, yang diantaranya mencakup besarnya pembayaran tiap KWH
listrik, sangsi pelanggaran, dsb. Oleh karena itu, baca dan pelajari dengan seksama
sebelum anda menandatangani surat perjanjian bermaterai tersebut.
Setelah selesai nantinya akan dilanjutkan pembuatan berkas untuk pengambilan Alat
Pembatas dan Pengukur (KWH meter dan penunjangnya) dari gudang PT PLN, yang
kemudian dilanjutkan dengan proses pemasangan KWH meter. Setelah pemasangan KWH
meter tersebut nantinya anda akan diberi kartu pemberitahuan pembayaran listrik.

Pas Box Panel + MCCB / MCB 1 Phase


INSTALASI PENERANGAN DAN KOTAK KONTAK
Pemasangan Box Panel
Material :
1. Panel
2. Dynabolt
3. Material fondas

Alat :
1. Bor tangan
2. Waterpass
3. Obeng, tang

Tahapan Pelaksanaan :
A. Pemasangan Semi Inbow Panel
- Marking lokasi panel dengan ketinggian bagian atas 180 cm
- Bobok dinding bata untuk penempatan panel
- Pasang dynabolt
- Pasang panel jika dinding sekeliling telah diplester / difinish

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Pemasangan Grounding Panel
Material :
1. Kabel BC
2. Plat tembaga
3. Isolator
4. Copper Rod
5. Mur & baut

Used Appliance :
1. Bor tangan
2. Kunci pas
3. Obeng, tang
4. Gergaji besi

Tahapan Pelaksanaan :
Dengan plat tembaga / kabel BC
1. Marking jalur grounding, jarak antar isolator 50 cm dan tinggi 30 cm dari lantai
2. Pasang isolator, gunakan dynabolt 8 mm
3. Pasang plat tembaga memutar ruang panel hingga bak kontrol grounding
4. Sambungkan antar plat tembaga dengan bahan jointing dari tembaga

Pemasangan Instalasi Listrik


Material :
1. Kabel NYY, NYM
2. Las dop

Alat :
1. Kawat pancingan
2. Obeng, tang
3. Lakban kertas, spidol
Tahapan Pelaksanaan :
A. Pemasangan Indoor
1. Masukkan kawat pancingan kedalam pipa konduit sesuai grupnya
2. Tarik kabel dengan kawat pancingan
3. Tandai kabel sesuai grupnya dengan lakban kertas dan spidol
4. Sambungan kabel hanya boleh pada tee dos dan dilas dop
5. Gabung kabel yang telah dipasang

B. Pemasangan Outdoor
1. Marking jalur instalasi
2. Marking lokasi pilar lampu
3. Gali jalur yang sudah ditandai
4. Gelar kabel NYY sesuai ukuran pada grupnya
5. Timbun dengan pasir
6. Urug galian dengan urugan tanah kembali

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


D. INSTALASI PENERANGAN

Lantai 1
1. Pengadaan Dan Pemasangan Fixture Dan armature
- lampu PLC 25 W + Fitting
- Lampu PLC 13 W + Fitting
- Lampu Downlight PLC 25 W
- Stop Kontak 1 Ph, 10 A
- SaklarTunggal
- SaklarSeri
- Stop Kontak AC

Cable to ladder
1. Ladder telah terpasang rapi
2. Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
3. Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 m dari kebutuhan
4. Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
5. Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
6. Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 m
7. Kabel siap disambung ke box panel

PEKERJAAN SAKLAR DAN STOP KONTAK


HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
o Untuk pemasangan konduit pada dinding, agar dilaksanakan sebelum pekerjaan
plesteran,agar permukaan dinding tidak bergelombang.
o Untuk mempermudah penarikan kabel di dalam konduit, gunakan kawat pancing
o Koordinasikan titik saklar / stop kontak pada arsitek, terutama pada dinding yang
mempunyai finishing keramik.

STEP KERJA PEMASANGAN STOP KONTAK/SAKLAR


- Pekerjaan marking untuk jalur konduit pada dinding,
- Pekerjaan bobokan jalur konduit (usahakan sebelum dibobok gunakan cutter untuk
mempermudah pekerjaan).
- Pemasangan pipa konduit dan inbow dos pada jalur yang telah dibobok
- Setelah pekerjaan acian selesai, penarikan dan penyambungan kabel listrik dapat
- dikerjakan.
- Setelah pengecatan dinding saklar / stop kontak dapat dipasang, gunakan waterpass
agar posisinya rata.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


2. Pengadaan Dan Pemasangn Kabel Instaiasi NYM 3 x 2,5 mm2 in conduit HI dia. 3/4"
Pekeriaan Inslalasi Lislrik Dan Instalasi Sanitasi
8. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct diusahakan tidak tampak
dari luar (tertanam)
9. Pemasangan pipa dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing
listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton dipasang terlebih dahulu sebelum
pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-kan bersamaan dengan pemasangan sparing.
10. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
11. Penempatan sambungan/percabangan ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk
perbaikan (perawatan).
12. Sambungan menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga
tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
13. Lekukan/belokan pipa beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan
penarikan kabel).
14. Jaringan arde dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
- tidak boleh ada sambungan
- dihubungkan dengan elektroda pentanahan
- ditanam sampai minimal mencapai air tanah
16. Pada hantaran di atas langit-langit, diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada
balok kayu rangka langit-langit.
17. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft diklem atau
dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
18. Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan
stop kontak dan saklar rata dengan dinding.
19. Setelah instalsi listrik selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan pemasangan lampu..

- instaiasi Untuk Lampu


- Instaiasi Untuk Stop Kontak 1 Ph, 10 A
STEP KERJA PEMASANGAN STOP KONTAK/SAKLAR
- Pekerjaan marking untuk jalur konduit pada dinding,
- Pekerjaan bobokan jalur konduit (usahakan sebelum dibobok gunakan cutter untuk
mempermudah pekerjaan).
- Pemasangan pipa konduit dan inbow dos pada jalur yang telah dibobok
- Setelah pekerjaan acian selesai, penarikan dan penyambungan kabel listrik dapat
- dikerjakan.
- Setelah pengecatan dinding saklar / stop kontak dapat dipasang, gunakan waterpass
agar posisinya rata.

Lantai 2
1. Pengadaan Dan Pemasangan Fixture Dan armature
- Lampu Downlight PLC 25 W
- Lampu Downlight PLC 13 W
- Stop Kontak 1 Ph, 10 A
- SaklarTunggal
- SaklarSeri
- Stop Kontak AC

Cable to ladder

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


1. Ladder telah terpasang rapi
2. Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
3. Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 m dari kebutuhan
4. Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
5. Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
6. Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 m
7. Kabel siap disambung ke box panel

PEKERJAAN SAKLAR DAN STOP KONTAK


HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
o Untuk pemasangan konduit pada dinding, agar dilaksanakan sebelum pekerjaan
plesteran,agar permukaan dinding tidak bergelombang.
o Untuk mempermudah penarikan kabel di dalam konduit, gunakan kawat pancing
o Koordinasikan titik saklar / stop kontak pada arsitek, terutama pada dinding yang
mempunyai finishing keramik.

STEP KERJA PEMASANGAN STOP KONTAK/SAKLAR


- Pekerjaan marking untuk jalur konduit pada dinding,
- Pekerjaan bobokan jalur konduit (usahakan sebelum dibobok gunakan cutter untuk
mempermudah pekerjaan).
- Pemasangan pipa konduit dan inbow dos pada jalur yang telah dibobok
- Setelah pekerjaan acian selesai, penarikan dan penyambungan kabel listrik dapat
- dikerjakan.
- Setelah pengecatan dinding saklar / stop kontak dapat dipasang, gunakan
waterpass agar posisinya rata.

3. Pengadaan Dan Pemasangn Kabel Instaiasi NYM 3 x 2,5 mm2 in conduit HI dia. 3/4"
Pekeriaan Inslalasi Lislrik Dan Instalasi Sanitasi
1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct diusahakan tidak tampak
dari luar (tertanam)
2. Pemasangan pipa dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing
listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton dipasang terlebih dahulu sebelum
pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-kan bersamaan dengan pemasangan sparing.
3. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
4. Penempatan sambungan/percabangan ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk
perbaikan (perawatan).

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


5. Sambungan menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga
tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
6. Lekukan/belokan pipa beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan
penarikan kabel).
7. Jaringan arde dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
- tidak boleh ada sambungan
- dihubungkan dengan elektroda pentanahan
- ditanam sampai minimal mencapai air tanah
20. Pada hantaran di atas langit-langit, diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada
balok kayu rangka langit-langit.
21. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft diklem atau
dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
22. Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan
stop kontak dan saklar rata dengan dinding.
23. Setelah instalsi listrik selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan pemasangan lampu..

- instaiasi Untuk Lampu


- Instaiasi Untuk Stop Kontak 1 Ph, 10 A
STEP KERJA PEMASANGAN STOP KONTAK/SAKLAR
- Pekerjaan marking untuk jalur konduit pada dinding,
- Pekerjaan bobokan jalur konduit (usahakan sebelum dibobok gunakan cutter untuk
mempermudah pekerjaan).
- Pemasangan pipa konduit dan inbow dos pada jalur yang telah dibobok
- Setelah pekerjaan acian selesai, penarikan dan penyambungan kabel listrik dapat
- dikerjakan.
- Setelah pengecatan dinding saklar / stop kontak dapat dipasang, gunakan
waterpass agar posisinya rata.
-

VI PEKERJAAN PENGECATAN

1 Pembersihan Cat Lama dan Cat Dinding Baru (Interior)


2 Pembersihan Cat Lama dan Cat Dinding Baru (exterior)
3 Pekerjaan Pengecatan Plafond

Pengikisan/Pengerokan CatTembok Lama


Pedoman Pelaksanaan :
 Melakukan pengikisan lama.
 Peralatan yang digunakan kertas amplas dan skrap.
 Pengikisan cat tembok lama di lakuakan smpai bersih
 Menyiram air dan membersihkan pada dinding yang telah dikerok hingga bersih,
tidak ada sisa cat yang ada pada dinding.

Pengecatan Dinding
Bahan :
 Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
 Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh
Pedoman Pelaksanaan :
 Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
 Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan
jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
 Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan
kain kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
- Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.

Pengikisan/Pengerokan CatTembok Lama


Pedoman Pelaksanaan :
 Melakukan pengikisan lama.
 Peralatan yang digunakan kertas amplas dan skrap.
 Pengikisan cat tembok lama di lakuakan smpai bersih
 Menyiram air dan membersihkan pada dinding yang telah dikerok hingga bersih,
tidak ada sisa cat yang ada pada dinding.

Pengecatan Dinding
Bahan :
 Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
 Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
 Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
 Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan
jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
 Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan
kain kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


- Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.

Pengecatan Plafond
Bahan :
 Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
 Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
o Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
o Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu
pengeringan jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
o Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
 Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih.
 Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
 Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan
kain kering yang bersih.
 Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
 Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.

D REHABILITASI GEDUNG ANGKOT/ ANGDES (GEDUNG F)

I. PEKERJAAN ATAP

1 Pembongkaran atap existing

2 Rangka kuda-kuda Baja Ringan C75.7 + Reng R30-045

3 Penutup Atap Type Spandeck 0,35 mm

1. Pembongkaran Atap
Pekerjaan pembongkaran atap secara konvensional merupakan pekerjaan
pembongkaran pada atap lama dengan menggunkan peralatan Palu, linggis, kunci pass
dan peralatan lainya yang dibutuhkan. pembongkaran, pemindahan, pengangkutan,
pengangkatan, penyimpanan, perletakan, pengambilan, pembuangan, pembongkaran
dsb, harus dilakukan oleh tenaga ahli dan tenaga terampil yang berkompeten
berdasarkan gambar gambar, spesifikasi teknis, manual, pedoman dan standar serta
rujukan yang benar dan sah atau telah disetujui oleh tenaga ahli yang terkait

PEKERJAAN RANGKA KUDA-KUDA

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


1. MATERIAL

- Baja profil sesuai dengan SPESIFIKASI TEKNIS dan GAMBAR KERJA.


- Baut Baja biasa sesuai ASTM A-307
- Baut Baja tegangan tinggi sesuai dengan ASTM A-325 F (High Strenght Friction
Grip).

2. PABRIKASI

a) Pola Pengukuran
Pola (mal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk
menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor Pabrikasi. Semua
pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah
disetujui.ukuran-ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana
dianggap ukuran pada 25° C.

b) Meluruskan
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa
kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari
puntiran, bila perlu harus diperbaiki sehingga bila pelat-pelat disusun akan terlihat
rapat seluruhnya.

c) Pemotongan
Pekerjaan baja dapat dipotong dengan
menggunting, menggergaji atau dengan las
pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil
pemotongan harus diselesaikan siku terhadap
bidang yang dipotong, tepat dan rata menurut
ukuran yang diperlukan.

d) Pekerjaan Mesin Perkakas dan Gerinda yang


diperkenankan
Apabila pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotongan, maka
pada pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak-banyaknya 3 mm,
pada pelat setebal 6 mm pada pelat yang tebalnya lebih besar dari 12 mm.
Memotongan dengan Las Pemotong

Las pemotongan digerakkan secara mekanis dan diarahkan dengan sebuah mal
serta bergerak dengan kecepatan tetap. Pinggir yang dihasilkan oleh las pemotong
harus bersih serta lurus dan untuk menghaluskan tepi yang dipotong itu harus

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


digunakan gerinda. Gerinda bergerak searah dengan arah las pemotong, tepi harus
diselesaikan sedemikian sehingga bebas dari seluruh bekas kotoran besi.
e) Mengebor
Semua lubang harus di bor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan,
maka semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-
sama untuk membuat lubang dan di bor menembus seluruh tebal sekaligus. Bila
menggunakan baut pas pada salah satu lubang maka lubang ini di bor lebih kecil
dan kemudian baru diperbesat untuk mencapai ukuran sebenarnya.

Cara lain ialah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri dengan


menggunakan mal. Setelah mengebor, seluruh kotoran besi harus disingkirkan dan
pelat-pelat dan sebagainya dapat dilepas bila perlu. Diameter lubang untuk baut,
kecuali baut pas, adalah 1.50 mm lebih besar dari pada diameter yang tertera pada
gambar rencana. Diameter lubang-lubang untuk baut pas harus dalam toleransi
yang diberikan. Dalam hal ini menggunakan pas lubang yang tidak di bor
menembus sekaligus seluruh tebal elemen-elemennya, maka lubang dapat di bor
dengan ukuran yang lebih kecil dahulu dan kemudian pada saat montase
percobaan.

f) Memberi Tanda untuk Pemasangan Akhir


Setelah montase percobaan serta setelah mendapat persetujuan Direksi Konsultan
Manajemen Konstruksi, tetapi belum dilepas, setiap bagian harus diberi tanda yang
jelas (dengan pahatan dan cat). Cat dari warna yang berbeda digunakan untuk
membedakan bagian-bagian yang sama. Dua copy dari gambar rencana yang
menyatakan dengan tepat, tanda-tanda itu, oleh Kontraktor Pabrikasi diberikan
dengan cuma-cuma kepada Direksi Konsultan Manajemen Konstruksi dan
Kontraktor Montase dari bangunan itu, pada saat pengiriman-pengiriman pekerjaan
baja itu.

g) Pengecatan di Bengkel
- Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan,
maka permukaan dari seluruh pekerjaan baja, kecuali pada bagian yang
dikerjakan dengan mesin perkakas dan pada perletakan, harus dibersihkan
seluruhnya sehingga menjadi logam yang bersih dengan menggunakan
penyemprot pasir (sand blasting) atau dengan cara lain yang disetujui.
- Setelah semua permukaan dalam keadaan bersih dan kering, atau bahan-bahan
dasar dengan satu lapisan menie, atau bahan-bahan pelindung lainnya kalau
disyaratkan khusus untuk pekerjaan tersebut.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


1. Pek. Penutup Atap Genteng Metal Tabur Pasir Tbl. 0,3 mm
 Setelah seluruh kuda-kuda baja ringan dan reng terpasang dengan benar (setting)
dilanjutkan dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan Penutup Atap Seng
Genteng Metal 0.30.
 Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng
serta kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda-kuda tidak
sama mengakibatkan genangan air.
 Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok
atap.

Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan penutup
atap).

2. Pek. Bubungan / Nok Genteng Metal Tabur Pasir Tbl. 0,3 mm


Setelah pemasanagn Atap genteng metal, dilanjutkan dengan pemasangan Rabung.
menguunakan kao untuk menopang bubungan, bubungan dipaku pada setiap lembar
gelombang, meletakkan reng tambahan apabila diperlukan jika jarak antara reng terakhir
dengan bubungan terlalu jauh. pemasangan rabung dikerjakan dengan rapi dan tidak bocor.

3. Pek. Lisplank GRC 9 mm, lebar 20 cm


Dari segi konstruksi, lisplang menciptakan bentukan rigid (kokoh, tidak berubah) dari
susunan kasau. Pada pemasangan rangka penahan atap, batang-batang kasau hanya
ditahan oleh paku dan ada kemungkinan posisinya bergeser. Disinilah lisplang berfungsi
untuk mengunci susunan kasau tersebut agar tetap berada pada tempatnya. Dari segi
estetika, lisplang berfungsi menutupi kasau yang berjajar dibawah susunan bahan penutup
atap lain. Maka tampilan atap pada bagian tepi akan terlihat rapi oleh kehadiran lisplang.

Pemasangan lisplank kayu


 lisplank GRC Baut pada rangka listplank
 Pada sambungan lisplank dibuat sambungan bibir lurus.
 Setelah selesai pemasangan tahap berkutnya yaitu dilakukan pendempulan dan

II PEKERJAAN LANTAI

1 Pembongkaran Lantai Granite Existing


2 Pekerjaan Lantai beton Cor tebal 7 CM
4 Pekerjaan Pasang Lantai Granite 60x60 CM

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Pembongkaran Lantai Granit yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana
yang akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan
dapat dimulai.
 Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah
bodem,keranjang dan linggis.
 Pelaksana mengarahkan prosedur pekerjaan bongkaran kepada mandor dan
diteruskan kepada pekerja.
 Pekerja melaksanakan pekerjaan bongkaran dengan instruksi mandor dan diawasi
oleh pelaksana.
 Pembongkaran menngunakan lingggis dan peralatan pendukung lainnya, dibonggkar
dengan hati-hati agar tidak rusak yang lannya.
 Granit hasil bongkaran yang bagus dibersihkan untu digunakan kembali
 Bekas bongkaran granit yang pecah dibuang keluar area. yang sudah dibersihkan
dikumpulkan di lokasi yang dekat dengan lokasi yang akan dikerjakan.
 Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan
RAB, maka kamimelanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya

Pekerjaan Lantai beton Cor tebal 7 CM


Sebelum dilaksanakan pemasangan lantai keramik terlebih dahulu dicor lantai
dengan tebal 7 Cm. Pekerjaan ini dilakukan secara manual oleh sekelompok pekerja
dengan menggunakan alat bantu molen beton. Material yang diterima di lokasi
pekerjaan.
Beton Tumbuk Dibawah Lantai Dalam dan Luar t = 7 cm
Adukan rabat beton(1 semen: 3 pasir: 5 kerikil) adalah untuk lantai dalam dan
selasar bangunan. Setelah Adukan rabat beton selesai dicampur dituangkan pada
lantai kerja kemudian ratakan permukaannya dengan bilah perata untuk
mendapatkan hasil permukaan lantai yang datar dan halus.
Memisahkan rabat beton tersebut perbagian; ruangan dan selasar sehingga memiliki
slab lantai yang terpisah. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya retakan
pada lantai. Sebagai sambungan kedua slab lantai tersebut gunakan
sambungan „V‟ diantara slab beton.
Pada lantai rabat beton, untuk mencapai kekuatan maksimal sebaiknya beton
dibiarkan hingga mencapai kekuatan maksimal setidaknya selama 2minggu (proses
curing). Tutupi dengan kantong semen atau lembaran plastik dan jagalah
kelembapannya dengan cara diperciki air setidaknya satu kali setiap hari selama
2 minggu. Jika beton terlalu cepat kering akan mengurangi kekuatannya dan
memperbesar kemungkinan terjadinya retakan.

Pekerjaan Pasang Lantai Granite 60x60 CM (Baru)

Keramik Lantai Uk. 60x60 cm


Tatacara Pelaksanaan Pekerjaan Lantai Keramik adalah sebagai berikut :
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai keramik.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja : keramik tile, semen PC, pasir, semen grouting nat, air, dll..
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet, meteran, waterpass,
benang, selang dan air.
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh
Pengukuran
 Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk
star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.

Pelaksanaan pekerjaan pasang keramik lantai


 Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih
dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
 Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
 Buat adukan untuk pasang keramik.
 Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang
rata dan garis siar/nat yang lurus.
 Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya yang rata/flat.
 Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
 Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang
sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik
lantai lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
 Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
 Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
 Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu
baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
 Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


III PEKERJAAN PLAFOND
1 Pekerjaan Pembongkaran Plafond Lama
2 Pekerjaan Rangka Plafond Furring hollo 40.40 (modul
60 x 60 CM)
Pekerjaan Plafond Kalsiboard t. 4 MM
3

Pembongkaran Plafond
Pekerjaan pembongkaran plafond secara konvensional merupakan pekerjaan
pembongkaran pada plafond lama dengan menggunkan peralatan Palu, linggis, dan
peralatan lainya yang dibutuhkan. pembongkaran, pemindahan, pengangkutan,
pengangkatan, penyimpanan, perletakan, pengambilan, pembuangan, pembongkaran
dsb, harus dilakukan oleh tenaga ahli dan tenaga terampil yang berkompeten
berdasarkan gambar gambar, spesifikasi teknis, manual, pedoman dan standar serta
rujukan yang benar dan sah atau telah disetujui oleh tenaga ahli yang terkai

Rangka Plafond Hollow Galvalum


Memasang rangka plafon dari metal furing atau hollow sebenarnya tidak terlalu sulit,
hanya butuh ketelitian, bahan dan alat yang benar serta teknik pemasangan yang
benar. Pada dasarnya pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow dapat
diurai menjadi beberapa langkah yaitu:
Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di
atas plafon harus sudah diselesaikan.
Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis
ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat
menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar
garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai
penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan
dinding dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm.
Pastikan siku dibaut dengan kencang agar kuat menyangga metal furing.

Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap diperhatikan
bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40
cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting hollow.
Kencangkan juga semua pada daerah metal yang bertindihan tersebut.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm
sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal
furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar
jarak metal furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau
melengkung.
Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas
siku metal. Kencangkan dengan baut.
Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat
penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal
furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut
dengan menggunakan channel clamp.
Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut dengan
pemasangan bracket dan hanger.

Pemasangan Bracket dan Hanger


Penggunaan kawat penggantung (rod hanger) dan besi bracket (angle clip) merupakan
asesoris yang paling umum digunakan dalam suspended ceiling. Berikut pedoman yang
dipergunakan dalam pemasangan bracket dan hanger (lihat gambar)
 Besi bracket / angle clip dipasang pada dak beton menggunakan paku ramset dengan
jarak 120 x 120 cm.
 Ujung atas rod (kawat) digantungkan pada angle clip.
 Sedangkan U clamp dipasang pada ujung bawah rod hanger (kawat penggantung).

Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat menggunakan besi siku
yang sudah berfungsi sebagai kawat penggantung dan pada ujungnya dilipat agar dapat
berfungsi sebagai bracket (lihat gambar).

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Tenaga Kerja yg Dibutuhkan :

o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor

Bahan yang dibutuhkan :

o GRC dan Gypsun


o Paku Skrup

Peralatan yg dibutuhkan :

o Peralatan Tukang

Pekerjaan Plafond Kalsiboard t. 4 MM


Memasang kerangka telah selesai, langkah selanjutnya adalah memasang calsibord.
Pemasangan dimulai dari sudut, kemudian dilanjutkan ke arah berikutnya. Hal yang harus
diperhatikan adalah nat atau jarak antar triplek sebaiknya jangan terlalu rapat, sehingga
masih ada ruangan untuk mengisi nat tersebut dengan cornice. Gunakan paku triplek atau
paku kalsiboard untuk melekatkan triplek atau kalsiboard pada kerangka plafon.
Jika telah selesai memasang triplek atau calsiboard, selanjutnya memasang lis plafon
menggunakan lis kayu. Ukur dan potong lis sesuai dengan panjang dinding. Potong bagian
ujung dengan sudut 45 derajat. Pakukan pada kerangka plafon atur jarak sekitar 50 cm
tiap paku. Usahakan pertemuan antara ujung lis rapat dan rapi.
Selanjunya adalah mengisi nat dengan cornice. Campur cornice dengan air secukupnya
hingga menjadi pasta. Buat adonan secukupnya, sebab sifat cornice cepat sekali
mengering. Gunakan sekrap plastik yang berukuran 7 inchi untuk meratakannya. Lakukan
dua atau tiga kali poles sehingga hasilnya rata dan halus, tidak terlihat sambungan antar
kalsiboard.
Pengecatan adalah langkah terakhir jika kerangka dan plafon telah selesai. Gunakan rol
dan kuas untuk mengecat plafon. Jika telah mengering, ulangi sebanyak dua kali. Pada
bagian lis gunakan kuas untuk mengecatnya. Periksa semua bagian yang telah dicat,
ulangi jika ada bagian yang masih terlihat belum rata (belang-belang).

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


4. List Profil calsiboard
Jika telah selesai memasang gybsum, selanjutnya memasang lis plafon menggunakan
lis calsiboard. Ukur dan potong lis sesuai dengan panjang dinding. Potong bagian ujung
dengan sudut 45 derajat. Pakukan pada kerangka plafon atur jarak sekitar 50 cm tiap
paku. Usahakan pertemuan antara ujung lis rapat dan rapi.

IV PEKERJAAN PENGECATAN

1 Pembersihan Cat Lama dan Cat Dinding Baru (Interior)


2 Pembersihan Cat Lama dan Cat Dinding Baru (exterior)
3 Pekerjaan Pengecatan Plafond

Pengikisan/Pengerokan CatTembok Lama


Pedoman Pelaksanaan :
 Melakukan pengikisan lama.
 Peralatan yang digunakan kertas amplas dan skrap.
 Pengikisan cat tembok lama di lakuakan smpai bersih
 Menyiram air dan membersihkan pada dinding yang telah dikerok hingga bersih, tidak
ada sisa cat yang ada pada dinding.

Pengecatan Dinding
Bahan :
 Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
 Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
 Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
 Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan
jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
 Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
- Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


Pengikisan/Pengerokan CatTembok Lama
Pedoman Pelaksanaan :
 Melakukan pengikisan lama.
 Peralatan yang digunakan kertas amplas dan skrap.
 Pengikisan cat tembok lama di lakuakan smpai bersih
 Menyiram air dan membersihkan pada dinding yang telah dikerok hingga bersih, tidak
ada sisa cat yang ada pada dinding.

Pengecatan Dinding
Bahan :
 Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
 Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
 Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
 Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan
jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
 Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
- Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.

Pengecatan Plafond
Bahan :
 Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
 Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
 Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
 Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
 Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan
jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh


 Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
o Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih.
o Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
o Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
o Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat belang-
belang atau noda-noda mengelupas

E INSTALASI AIR BERSIH DAN SEPTIKTANK

I PEKERJAAN JARINGAN PIPA

1 jaringan Utama Pipa PVC 3"


2 Jaringan Distribusi Pipa PVC 3/4"

1. Pemipaan Air Bersih


- Polivinyl Chloride Pipe (PVC) AW klas 10 Kg/cm2(Rucika) incl. Support
- dia. 20 mm (3/4")
- dia. 15 mm (1/2")
- Gate Valve, dia. 20 mm (3/4")

INSTALASI AIR BERSIH


a. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta
DiagramIsometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
b. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum
pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan kere-takan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
c. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan
setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
d. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang
sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
e. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang
tidak
mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi
penyumbatan).
f. Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
g. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
h. Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as
keramik, simetris dengan luas keramik.
i. Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :

2. Pemipaan Air Kotor


Polivinyl Chloride Pipe (PVC) AW klas 10 Kg/cm 2 incl. Support
- dia. 4"
- dia. 2,5"
INSTALASI AIR KOTOR
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh
1. Hal yang perlu diketahui : Denah instalasi dan diagram isometris pipa air
kotor serta jalur pembuangan.
2. Hindari /jangan terlalu banyak percabangan
3. Sambungan betul-betul rapat
4. Untuk air bekas (mandi/cuci) dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak
kontrol)
5. pada tempat-tempat tertentu.
6. Untuk lubang saluran pembuang diberi saringan.
7. Sparing melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25
cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan /
ditutup dengan cara dipanaskan
8. Posisi sparing sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan). Jika
saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
9. Sparing Clean out dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), di -
mana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing
closet, fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi
penyumbatan.
10. Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan
dengan saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi
tekanan udara pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
11. Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.
12. Pembuangan Bak Air dipasang dibawah bak untuk memudahkan waktu
pembersihan

II PENGADAAN POMPA ELEKTRIK


1 Pompa Elektrik ( Jet Pump )
2 Intalasi koneksi Titik Api untuk Pompa Elektrik Termasuk
Pemipaan dan Kabel NIM 2x2,5 mm terpasang
3 Pekerjaan Rumah Pompa 1 x 1 M dari Rangka Besi

Pompa elektrik diorder ke distributor pompa, pada saat pemasangan dibuat instilasi titik api untuk
pompa, Rumah pompa dibuat seperti yang ditunjukkan pada gambar bestek.

Setelah semua item pekerjaan selesai dilaksanakan maka sebagai tindakan akhir tentu saja
lokasi pekerjaan dibersihkan dari semua puing yang berserakan di sekitar proyek

Pada saat bersamaan akan dilakukan serah terima proyek kepada pemilik yaitu Kementrian
Perhubungan Republik Indonesia

SELESAI,,,,

Sigli, 23 Juli 2019

Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh

Anda mungkin juga menyukai