Sehubungan dengan dokumen pengadaan Nomor: 01/ BPTD1/Rehab batoh/2019 tanggal 11 Juli
2019 dan setelah kami pelajari dengan seksama Dokumen Pengadaan dan Berita Acara
Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen Pengadaan] serta mempelajari
bestek/gambar, maka kami mencoba membuat metoda pelaksanaan, karena salah satu syarat
teknis untuk penawaran pekerjaan : REHABILITASI TERMINAL PENUMPANG TYPE A
BATOH
. Untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis dalam penawaran yang kami ajukan, yang
kami susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam
Bestek, Gambar Kerja. Dalam Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami
menguraikan/menjelaskan langkah-langkah yang akan kami lakukan dalam melaksanakan atau
penyelesaian pekerjan tersebut diatas. Meliputi tenaga kerja, material dan peralatan serta teknis
pelaksanaan pembangunan dan waktu pengerjaannya selama 150 hari kalender.
Pada pekerjaan ini dituntut profesionalitas tenaga lapangan atau yang akan ditempatkan
dilapangan benar-benar orang yang memahami baik teori maupun pengalaman lapangan, jadi
untuk menjaga mutu dan step-step kerja diperlukan orang yang memang sudah pernah
mempelajari menghitung, merencana, mengawasi dan melaksanakan, jadi apabila ada kendala
dilapangan tim Direksi bisa berargumentasi antara data lapangan dengan data yang yang
direncanakan dengan artian yang sehat yaitu untuk kelancaran dan mutu pekerjaan ini.
Dalam metoda ini kami akan membuat tahapan uraian pekerjaan yaitu:
LINGKUP PEKERJAAN :
NO URAIAN
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
2 REHABILITASI GEDUNG UTAMA (GEDUNG A)
3 REHABILITASI GEDUNG AKAP (GEDUNG E)
4 REHABILITASI GEDUNG ANGKOT/ ANGDES ((GEDUNG F)
6 INSTALASI AIR BERSIH DAN SEPTIKTANK
1. PENYAMPAIAN DOKUMEN-DOKUMEN
Kami selaku pelaksana akan menyiapkan dan menyampaikan hal-hal berikut :
gambar-gambar, dokumen-dokumen dan informasi yang diperlukan jika hal tersebut
tercantum dalam Dokumen Kontrak kepada Direksi untuk dimintakan persetujuannya :
1. Gambar konstruksi dan gambar kerja
2. Metode pelaksanaan konstruksi
3. Data-data produk material
B. GAMBAR-GAMBAR STANDARD
Umum
a. Seluruh gambar-gambar kami buat akan mengikuti standard dan mutu sesuai dengan
klausul berikut.
b. Seluruh gambar-gambar kami buat akan menggunakan ukuran-ukuran yang umum
dipakai, judul dan nomor-nomor sesuai dengan klausul berikut.
2. METODE KERJA
Metode Kerja akan kami ajukan untuk pelaksanaan pada proyek ini dengan menjabarkan
metode-metode konstruksi dan peralatan yang digunakan, rencana kerja, personil dan
pengujian untuk QA&QC yang akan dilaksanakan.
A. DOKUMEN-DOKUMEN YANG DISIMPAN DILAPANGAN
1. Kami akan menyimpan dilapangan/lokasi kerja satu salinan dari masing-masing
dokumen berikut :
a. Dokumen-dokumen kontrak
b. Gambar-gambar kerja dan gambar-gambar konstruksi yang sudah di review
c. Change Orders
d. Perubahan-perubahan lain pada kontrak
e. Laporan hasil pengetesan lapangan
f. Salinan Jadwal kerja (schedule) yang sudah disetujui
g. Sistem pemasangan dari fabrikan dan instruksiinstruksi penerapannya
h. Daftar-daftar standard yang mengacu kepada Spesifikasi.
2. Dokumen-dokumen tersebut akan kami jaga agar tetap bersih, kering, di kondisi yang
layak dan harus setiap saat tersedia sebagai referensi MK jika sewaktu-waktu diminta.
B. PROGRAM-PROGRAM KERJA DAN LAPORAN
Program Mobilisasi
Kami akan menyampaikan kepada MK suatu Program Mobilisasi yang menggambarkan
secara lengkap dan detail dari prosedur rencana mobilisasi, Hal ini untuk meyakinkan
bahwa mobilisasi akan selesai dalam waktu 28 hari setelah diterimanya SPMK.
Jadwal Kerja (Work Schedule)
a. Program Kerja secara rinci akan kami buat sesuai dengan persyaratan yang ada di
Kontrak. Apabila diperlukan kami dalam program kerjanya tidak keberatan untuk
memasukkan kerja bergantian (shift), selain itu skedul mingguan dan bulanan untuk
pekerjaan utama akan disiapkan guna kontrol kemajuan pekerjaan selama masa
pelaksanaan.
b. Pada setiap periode satu bulan kemajuan actual masing-masing pekerjaan akan
dibandingkan dengan rencana kemajuan masing-masing pekerjaan yang ada di
C. LAPORAN HARIAN
Mengenai Laporan harian dari setiap aktifitas pekerjaan akan kami konsultasikan dan
disetujui oleh Direksi.
Laporan harian tersebut akan menampilkan hal-hal berikut :
a. Keadaan cuaca termasuk jumlah Curah Hujan, lama hujan dan waktunya.
b. Staff dan tenaga kerja yang bekerja hari itu termasuk jabatan masing-masing.
c. Peralatan yang digunakan pada masing-masing item pekerjaan dan mencatat juga
apakah kondisi peralatan saat itu beroperasi, stand by atau dalam perbaikan.
d. Material yang ada dilapangan.
e. Pekerjaan yang sedang dilaksanakan termasuk dilokasi mana dan perkiraan kemajuan
dalam sehari.
f. Pekerjaan yang sedang disiapkan.
g. Kecelakaan atau hal-hal lain yang menyebabkan terhentinya pekerjaan.
h. Kondisi dan kejadian yang bisa menyebabkan tertundanya kemajuan pekerjaan.
i. Informasi relevan yang lain yang berhubungan dengan kemajuan pekerjaan.
1. Kami akan membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi bahaya,
penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan sesuai dengan
Rencana K3 Kontrak (RK3K).
2. Kami akan melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada pekerjaan ini dengan risiko K3 tinggi atau
sekurang kurangnya Petugas K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan risiko K3
sedang dan kecil. Ahli K3 Konstruksi atau Petugas K3 bertugas untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi. Tingkat risiko K3
ditetapkan oleh Pengguna Jasa.
3. Kami akan membentuk Panitia Pembina K3 (P2K3) disaat jumlah pekerja paling sedikit
100 orang.
4. P2K3 (Panitia Pembina K3) adalah badan pembantu di perusahaan dan tempat kerja
yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk
mengembangkan kerja sama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja. Unsur P2K3 terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Anggota. Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak organisasi Penyedia Jasa dan Sekretaris
P2K3 adalah Ahli K3 Konstruksi.
5. Kami juga akan melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi.
6. Kami akan melakukan tinjauan ulang terhadap RK3K (pada bagian yang memang perlu
dilakukan kaji ulang) setiap bulan secara berkesinambungan selama pelaksanaan
pekerjaan konstruksi berlangsung.
Dan lain-lain yang berhubungan dengan K3. Fasilitas diatas adalah minimum, kami akan
menambah fasilitas tersebut jika menurut kami tidak mencukupi tanpa meminta
pembayaran tambahan ke MK. Kami akan memberitahu MK untuk penyediaan fasilitas
tersebut 3 (tiga) hari sebelumnya
4.B. STANDARISASI
Kami akan selalu menyediakan di kantor lapangannya paling tidak satu (1) salinan untuk
setiap Standard dan Peraturan yang mengacu kepada Dokumen Kontrak, disyahkan
sesuai dengan Kontrak dan hal penting lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan dan selalu
sedia sebagai referensi oleh MK bila diperlukan.
6. Pengaman ( Security )
Untuk pengawas dan pengamanan proyek, kami sebagai pelaksana kegiatan akan
menyediakan tenaga keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas
untuk :
1. Pengawas terhadap para pekerja
2. Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.
3. Mencegah dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak didinginkan di proyek, baik
ditempat pekerjaan maupun dikantor proyek.
4. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja.
5. Melakukan pengawasan dan menyiapkan rambu-rambu pengamanan ditempat
tempat yangberbahaya maupun yang sifatnya menganggu kegiatan proyek.
6. Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
7. Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari pihak
luar, serta mencegah kemungkinan terjadi keributan di lingkungan proyek. Untuk
menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan
proyek, akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas
dan akan diawasi oleh tenaga keamanan. Sebagai sarana komunikasi di proyek,
digunakan handy talky (HT), baik oleh para petugas Keamanan, para pelaksana
(Supervisor) dan petugas-petugas lain yang memerlukan hubungan secara menerus.
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Gudang bahan/material
Direksikeet
Direksi keet, Kantor kontraktor, kamar mandi, gudang penyimpanan, dan barak pekerja
lengkap dengan furniture dan isi bangunan yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang
akan dipersiapkan bersamaan dengan pekerjaan setting out. Masing-masing jenis
bangunan tersebut akan dibangun dengan luasan, yaitu Direksi keet, akan dibangun
dengan luas 20 m2, Kantor Lapangan Kontraktor, akan dibangun dengan luas 20 m2,
Kamar Mandi, akan dibangun dengan luas 12 m2 (dengan tiga pintu), Gudang, akan
dibangun dengan luas 50 m2, Barak Pekerja, akan dibangun dengan luas 50 m2.
Bangunan-bangunan ini akan dibangun dengan menggunakan material yang sama, yaitu
lantai bangunan akan digunakan beton dengan campuran 1 : 2 : 3, dengan permukaan
yang dihaluskan. Untuk keperluan dinding atau bahan yang berupa kayu nantinya akan
digunakan kayu kelas II. Pekerjaan atap akan digunakan seng BJLS 0.20 mm. semua
bangunan natinya akan diatur sedemikian rupa sehingga akan mendapatkan sirkulasi
udara dan penerangan yang baik, baik dengan menambahkan lampu dengan jendela
dan juga secara alami. untuk kamar mandi akan dilengkapi dengan kloset, kran,
septictank dan perlengkapan yang dibutuhkan lainnya.
Gudang bahan.
Gudang tempat penyimpanan bahan bangunan, akan dibangun
dengan luas 50 m2 Bangunan-bangunan ini akan dibangun
dengan menggunakan material yang sama, yaitu lantai
bangunan akan digunakan beton dengan campuran 1 : 2 : 3,
dengan permukaan yang dihaluskan. Untuk keperluan dinding
atau bahan yang berupa kayu nantinya akan digunakan kayu
kelas II. Pekerjaan atap akan digunakan seng BJLS 0.20 mm.
semua bangunan natinya akan diatur sedemikian rupa sehingga
akan mendapatkan sirkulasi udara dan penerangan yang baik, baik dengan
menambahkan lampu dengan jendela dan juga secara alami.
a) Peralatan
Peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pada daftar kuantitas
mobilisasi alat adalah sebagai berikut :
1 Dump truck
2 Molen Beton
3 Vibrator Concrete
4 Ampere meter
5 Perlengkapan Bagian Instalasi
6 Generator Set
7 Peralatan Tukang
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh
b) Mobilisasi lainya
Bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini antar lain :
No BAHAN SATUAN
1 Semen (PC) Kg
2 Pasir Beton M3
3 Agregat Kasar M3
4 Kayu Bekisting M3
5 Paku Kg
6 Batu M3
7 Besi Polos Kg
8 Kawat beton Kg
9 Pasir M3
10 Penutup Atap M2
11 Granit 60 x 60 Cm Bh
Menyediakan Buku Harian sesuai dengan petunjuk Direksi dan direkap dalam Laporan
Mingguan dan Laporan Bulanan.
Membuat pemotretan :
I. PEKERJAAN DINDING
a Lantai I
1 Pekerjaan Dinding Pas. Bata 1:4
2 Pekerjaan Plasteran 1:4
3 Pek. Lem beton untuk dinding lama dan baru
b Lantai II
1 Pekerjaan Dinding Pas. Bata 1:4
2 Pekerjaan Plasteran 1:4
3 Pek. Lem beton untuk dinding lama dan baru
:
o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor
o Batu Bata
o Pasir Pasang
o Semen PC
Peralatan yg dibutuhkan :
o Peralatan Tukang
o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor
o Pasir Pasang
Peralatan yg dibutuhkan :
o Peralatan Tukang
3. Lem Beton
Langkah Pekerjaan acian adalah sebagai berikut:
Memasang benang pada dinding sesuai ketebalan yang di kehendaki
Penyiraman dinding sebelum dilaksankan acian antara kepalaan.
Perataan permukaan acian dengan kasut dan jidar hingga halus dan rata
Basahi permukaan plesteran dan aci permukaan plesteran hingga rata dan menutup
seluruh pori-pori plesteran
Finishing dengan kasut besi dan kertas ex. Semen.
Kondisi acian setelah kering digosokan dengan spon /busa agar halus dan rata
Jika ada tali air, maka marking jalurnya dan potong dengan menggunakan mesin
potong keramik /cutter
Chipping dengan pahat dan palu jalur tali air yang telah dipotong dengan mesin
potong.
meleburkan acian dan ratakan / calbon dengan memakai sendok semen.
mengisi acian dan ratakan / padatkan dengan menggunakan raskam tali air / mal
yang ukurannya sesuai dengan ukuran tali air Tenaga Kerja yg Dibutuhkan :
o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor
o Pasir Pasang
o Semen PC
Peralatan yg dibutuhkan :
o Peralatan Tukang
Lantai I
1. Pembongkaran Dinding beton Existing
2. Pekerjaan Pembongkaran Lantai KM/WC
3. Pekerjaan Pembongkaran Dinding Keramik KM/WC
4. Pekerjaan Pasang Lantai Granite 60x60 CM KM/WC
5. Pekerjaan Pasang Dinding Granite 60x60 CM KM/WC
Lantai II
1. Pekerjaan Pasang Lantai Granite 60x60 CM KM/WC
Pembongkaran yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang akan
dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat
dimulai.
Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah
bodem,keranjang dan linggis.
Pelaksana mengarahkan prosedur pekerjaan bongkaran kepada mandor dan
diteruskan kepada pekerja.
Pekerja melaksanakan pekerjaan bongkaran dengan instruksi mandor dan diawasi
oleh pelaksana.
Pekerja membongkar dari atas sampai dengan bawah.
Pembongkaran menngunakan lingggis dan peralatan pendukung lainnya, dibonggkar
dengan hati-hati agar tidak rusak yang lannya.
Kusen, Pintu & Jendela dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem,
linggis kusen yang melekat pada dinding dibongkar.
Bekas bongkaran dibuang keluar area. yang sudah dibersihkan dikumpulkan di lokasi
yang dekat dengan lokasi yang akan dikerjakan.
Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan
RAB, maka kamimelanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) area untuk
kesikuan ruang, level tinggi keramik dan star pemasangan dinding granit.
o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor
o Granit 60 X 60 Cm
o Pasir Pasang
o Semen PC
Peralatan yg dibutuhkan :
o Peralatan Tukang
o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor
o Keramik Lantai 60 X 60 Cm
o Pasir Pasang
o Semen PC
Peralatan yg dibutuhkan :
o Peralatan Tukang
a Lantai I
b Lantai II
1 Pekerjaan Kusen Alumunium Putih 3"
2 Pekerjaan Kozen Alumunium Putih uk. 4" untuk Pintu
Pintu Kaca Clear t.5 MM Bingkai Alumunium +
3
Aksesoris
4 Pekerjaan Pasangan Kaca Reflective tebal 6 MM
5 Jendela Casement + Kaca Reflective tebal 6 MM
uk. 120 x 80 CM dan aksesoris terpasang
Seperti halnya pintu, jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela.
Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan
pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel,
berputar horizontal (ke kiri danke kanan) atau berputar ertikal (ke atas dan ke
bawah). Namun, ada jenis jendela yang tetap atau mati, biasa disebut jendela
mati engan tujuanuntuk penerangan. Kedudukan daun jendela pada saat ditutup
melekat dengan sponing pada kusen jendela.
Cara Pemasangan
Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
Ukur lebar dan tinggi daun jendela.
Ketam dan potong daun jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun jendela dengan cara melepas
pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang/ambang atas kusen
Pasang kembali daun jendela pada kusennya dengan memasangkan
engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah
daun jendela pada kusen jendelanya.
Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup.
Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan cara
melepaskan pen.
Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata
dan lurus dengan kusen.
Pemasangan Kaca
Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan ekstra hati-hati
dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan beberapa hal yang penting
pada saat memasang kaca pada daun pintu/jendela. Konstruksi pemasangan kaca
pada daun pintu/jendela dapat dilakukan dengan bermacam-macam metode,
tergantung dari ukuran kayu, material rangka daun intu/jendela, fungsi, dan
ketebalan kaca. sebaiknya gunakan sistem rangka tempel, papan belakang yang
sekaligus daun pintu/jendela berfungsi sebagai penahan kaca agar stabil dan tidak
pecah, kemudian ditambahkan lis tempel di sekeliling kaca untuk menahan kaca
tetap pada posisinya. Bila tebal kaca lebih dari 5 mm, dapat digunakan rangka
kayu solid, bagian dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan untuk penempatan
kaca. Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di sekeliling rangka kayu.
METODE PELAKSANAAN
a. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan
kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua
detail sambungan dan profil alumunium yang berhubungan dengan sistem konstruksi
bahan lain).
b. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan Pengawas
meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
c. Semua frame/ kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi
dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan.
d. Pemotongan alumunium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan
penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya pada
tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada
permukaannya.
e. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap
dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh
kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
Angkur-angkur untuk rangka/kusen alumunium terbuat dari steel plate setebal 2
- 3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
f. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan
harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1000 kg/m2.
Celah antara kaca dan sistem kusen alumunium harus ditutup oleh sealant.
g. Disyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan
sebagai berikut:
Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dll.
Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan
secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit.
Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.
h. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kusen alumunium akan
kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan
harus diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi.
i. Toleransi pemasangan kusen alumunium disatu sisi dinding adalah 10-25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
j. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang
dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic
rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan double
door.
k. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan kedap udara.
l. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan
o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor
Peralatan yg dibutuhkan :
o Peralatan Tukang
a Lantai I
1 Pekerjaan Pembongkaran Plafond Lama
2 Pekerjaan Rangka Plafond Furring hollo 40.40 (modul 60 x 60
CM)
3 Pekerjaan Plafond Kalsiboard t. 4 MM
4 Pekerjaan Dempul Gipsum
b Lantai II
1 Pekerjaan Pembongkaran Plafond Lama
2 Pekerjaan Rangka Plafond Furring hollo 40.40 (modul 60 x 60
CM)
3 Pekerjaan Plafond Kalsiboard t. 4 MM
1. Pembongkaran Plafond
Pekerjaan pembongkaran plafond secara konvensional merupakan pekerjaan
pembongkaran pada plafond lama dengan menggunkan peralatan Palu, linggis, dan
peralatan lainya yang dibutuhkan. pembongkaran, pemindahan, pengangkutan,
pengangkatan, penyimpanan, perletakan, pengambilan, pembuangan, pembongkaran
dsb, harus dilakukan oleh tenaga ahli dan tenaga terampil yang berkompeten
berdasarkan gambar gambar, spesifikasi teknis, manual, pedoman dan standar serta
rujukan yang benar dan sah atau telah disetujui oleh tenaga ahli yang terkai
5. Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm
sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal
furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar
jarak metal furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau
melengkung.
6. Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas
siku metal. Kencangkan dengan baut.
7. Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat
penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal
furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut
dengan menggunakan channel clamp.
8. Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah
penguatan rangka tersebut dengan pemasangan
bracket dan hanger.
o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor
Peralatan yg dibutuhkan :
o Peralatan Tukang
PEKERJAAN PLAFOND
Lantai 1
1. Finishing / Acian Balok & Bawah Plat Lantai 2 (Expose)
Langkah Pekerjaan acian adalah sebagai berikut:
8. Memasang benang pada dinding sesuai ketebalan yang di kehendaki
9. Penyiraman dinding sebelum dilaksankan acian antara kepalaan.
10. Perataan permukaan acian dengan kasut dan jidar hingga halus dan rata
11. Basahi permukaan plesteran dan aci permukaan plesteran hingga rata dan menutup
seluruh pori-pori plesteran
12. Finishing dengan kasut besi dan kertas ex. Semen.
13. Kondisi acian setelah kering digosokan dengan spon /busa agar halus dan rata
14. Jika ada tali air, maka marking jalurnya dan potong dengan menggunakan mesin
potong keramik /cutter
15. Chipping dengan pahat dan palu jalur tali air yang telah dipotong dengan mesin
potong.
Lantai 2
a. Rangka Plafond Hollow Galvalum
Memasang rangka plafon dari metal furing atau hollow sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya
butuh ketelitian, bahan dan alat yang benar serta teknik pemasangan yang benar. Pada
dasarnya pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow dapat diurai menjadi
beberapa langkah yaitu:
9. Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di
atas plafon harus sudah diselesaikan.
10. Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis
ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat
menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar
garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
11. Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai
penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan
dinding dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm.
Pastikan siku dibaut dengan kencang agar kuat menyangga metal furing.
13. Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm
sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal
furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar
jarak metal furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau
melengkung.
14. Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas
siku metal. Kencangkan dengan baut.
15. Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat
penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal
furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut
dengan menggunakan channel clamp.
16. Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah
penguatan rangka tersebut dengan pemasangan
bracket dan hanger.
Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat menggunakan besi siku
yang sudah berfungsi sebagai kawat penggantung dan pada ujungnya dilipat agar dapat
berfungsi sebagai bracket (lihat gambar).
VI PEKERJAAN ATAP
1. Penutup Atap
Pada saat pemasangan penutup atap perlu diperhatikan jarak tumpang tindih (overlap)
antar lembaran atap.Jarak ini harus cukup untuk menghindari kebocoran. Pada bagian
ata sbawah lembaran atap yang saling tumpang tindih (overlap), jaraknya minimal 20cm.
Sedangkan untuk bagian sisi kiri-kanannya yang saling tumpang tindih (overlap)
empunyai jarak antara 1½ sampai 2 gelombang lembaran atap, tergantung jenis dan
ukuran lembar penutup atap yang digunakan.
Lubang-lubang untuk paku pemasangan harus dibor terlebih dahulu, dan ujung-
ujung lembaran atap yang bertumpang-tindih (overlap) dipotong 45 dapat diletakkan
dan dipasang dengan baik. pada saat memotong dan membor harus sangat hati-hati,
untuk menghindari keretakan serta gunakan selalu penutup hidung untuk menghindari
debu-debu bijih seng masuk ke dalam paru-paru.
Pasang gording bagian paling atas dan paling bawah terlebih dahulu dengan
menggunakan klos (spacers) kayu. Kemudian bentangkan benang pembantu secara
diagonal dari ujung kiri atas ke ujung kanan bawah, dan dari ujung kiri bawah ke
ujung
kanan atas untuk memeriksa atap telah rata, lurus, dan sejajar. Benang ini harus
bersentuhan pada bagian tengahnya yang berarti pemasangan telah sejajar, jika belum
bersentuhan maka perlu diatur lagiletak gording paling atas dan bawah tersebut
dengan menggunakan kloskayu hingga letaknya benar. Gording berikutnya kemudian
dapat dipasang dengan mengikuti benang acuan tadi. Semua gording dipasang dengan
menggunakan klos reng U.50.
Setelah itu tentukan garis batas pinggir atap bagian miring dengan menggunakan
bantuan benang. Pertama tentukan jarak keluar atap pada bagian miring rangka atap,
setelah didapat jarak tersebut (minimum 5cm) bentangkan benang dari bagian gording
paling bawah ke bagian gording paling atas pada kedua sisi kiri kanan bagian miring tersebut,
benang ini akan menjadi acuan batas lembaran penutup atap da bagian miring atap tersebut
a Lantai I
1 Pek. Pasangan Closet Duduk setara TOTO set lengkap
1. Kloset Duduk
Memasang closet duduk dari awal hingga selesai
Buka cover toilet set dan baca petunjuk, dengan begitu akan diketahui jarak dari
dinding belakang closet ke bagian tengah pipa (jika merek American Standard biasanya
30,5 cm).
Persiapan alat yang diperlukan, antara lain: Bor listrik, gergaji besi, meteran ukur,
obeng plus dan obeng minus, Catut atau tang kakaktua, kunci inggris, lem silicon, kunci
pipa, kunci 10 dan 12, dynabolt ukuran 10 mm sebanyak 2 buah.
Mempersiapkan lubang pembuangan dan pipa suplai air bersih sebelum melakukan
pemasangan closet. Sebagaimana pernah dijelaskan di atas.
Ukur lubang pengunci bowl (untuk merek American Standardberjarak 14,5 cm), tandai
dengan pensil atau sejenisnya, dan lubangi pada sisi kanan dan kiri dengan jarak
tersebut dengan membagi dua titik tengah pipa. Kemudian masukkan dynabolt,
kencangkan menggunakan kunci 12, lepaskan mur-nya.
Pasang stop kran, T, flexible hose dan jet shower yang berada pada bagian belakang
kloset. Gunakan kunci inggris untuk mengencangkan drat-nya.
Jika kloset duduk menggunakan tempat duduk yang memiliki bijet, maka T juga harus
dipasang pada bagian belakang juga. Jika closet dipasang terlebih dahulu akan
menyulitkan Anda ketika akan memasang stop kran.
Pasang closet di atas lubang pipa yang telah dipasang dynabolt pada kedua sisi kanan
dan kiri. Masukkan lubang kaki closet pas pada dynabolt dan pasang ring dan mur,
kemudian kencangkan dengan kunci 12.
Pasang alat-alat dalam tangki/tank trim dan memasangnya pada kloset dengan
memasang rubber tank terlebih dahulu sebagai pencegah bocor dan dudukan tanki.
Sambungkan flexible hose pada T dan tank trim dan kencangkan dengan memutar drat
secukupnya.
Pengaturan ketinggian air dapat Anda atur sendiri sesuai dengan selera Anda.
Tahap berikutnya adalah memasang tutup tangki dan tombol (push button).
Langkah-langkah pengerjaan:
Bersihkan area bekasnya. Pada saat membongkar, pastikan tidak ada material
bobokan yang masuk ke dalam lubang pembuangan. Maka sumbat bagian atas saluran
pembuangan dengan kertas.
Buat adukan semen-pasir secukupnya. Menggunakan sendok semen, tempelkan
adukan ke seputar bibir lubang saluran pembuangan.
Ambil bagian mangkok floor drain dan masukkan bagian bawahnya ke lubang
pembuangan. Tekan dan rekatkan ke adukan semen. Sebelumnya, singkirkan dulu
kertas penghalang material tadi.
Tutup bagian pinggir floor drain dengan adukan semen. Rapikan. Sewaktu semen
setengah kering, taburkan semen kering ke atasnya. Tunggu hingga semen betul-betul
kering.
Pasang bagian saringan, floor drain baru pun terpasang.
Setelah kita mengetahui tekanan air, cara memasang kran air berikutnya yang harus
di lakukan adalah mencari gate valve induk. Agar lebih mudah, anda dapat mencari
valve (kran putar) yang berada di instalasi tangki tandon di bagian out bow (Biasanya
terletak pada sisi bawah tandon yang berfungsi sebagai pipa pen suply air ke seluruh
Gedung). Tutup valve tersebut hingga air di seluruh Gedung mati.
Setelah memastikan valve tertutup rapat, buanglah air sisa di dalam pipa dengan
membuka kran kamar mandi. Tunggu hingga air habis.
Setelah terlepas, pada kran baru lilitkan seal tape pada ulir kran tersebut. Saya
asumsikan kran di pegang dengan tangan kiri, lilitkan seal tape tersebut searah jarum
jam . Jumlah lilitan antara 7 sampai 12 lilit (atau menyesuaikan kerapatan kran
tersebut).
Pasang kran air pada shock drat dalam yang tertanam di dinding searah jarum jam
hingga kencang. Pastikan arah ujung kran menghadap ke bawah. Jika ternyata
arahnya kurang sesuai, jangan memutar balik kran tersebut tetapi teruskan
memutarnya (satu putaran) searah jarum jam.
Cara memasang kran air pun sudah selesai, dan jangan lupa untuk membuka gate
valve induk yang tadi anda tutup (di saluran outbow pipa tandon)
Lantai 2
4. Kloset Duduk
Memasang closet duduk dari awal hingga selesai
Buka cover toilet set dan baca petunjuk, dengan begitu akan diketahui jarak dari
dinding belakang closet ke bagian tengah pipa (jika merek American Standard biasanya
30,5 cm).
Persiapan alat yang diperlukan, antara lain: Bor listrik, gergaji besi, meteran ukur,
obeng plus dan obeng minus, Catut atau tang kakaktua, kunci inggris, lem silicon, kunci
pipa, kunci 10 dan 12, dynabolt ukuran 10 mm sebanyak 2 buah.
Mempersiapkan lubang pembuangan dan pipa suplai air bersih sebelum melakukan
pemasangan closet. Sebagaimana pernah dijelaskan di atas.
Ukur lubang pengunci bowl (untuk merek American Standardberjarak 14,5 cm), tandai
dengan pensil atau sejenisnya, dan lubangi pada sisi kanan dan kiri dengan jarak
tersebut dengan membagi dua titik tengah pipa. Kemudian masukkan dynabolt,
kencangkan menggunakan kunci 12, lepaskan mur-nya.
Balik closet dan pasang wax ring dengan cara menekannya pada bagian sisi lubangnya
dan pastikan lengket pada sisi lubang kloset. pemasangan wax ring
Pasang stop kran, T, flexible hose dan jet shower yang berada pada bagian belakang
kloset. Gunakan kunci inggris untuk mengencangkan drat-nya.
Jika kloset duduk menggunakan tempat duduk yang memiliki bijet, maka T juga harus
dipasang pada bagian belakang juga. Jika closet dipasang terlebih dahulu akan
menyulitkan Anda ketika akan memasang stop kran.
Pasang closet di atas lubang pipa yang telah dipasang dynabolt pada kedua sisi kanan
dan kiri. Masukkan lubang kaki closet pas pada dynabolt dan pasang ring dan mur,
kemudian kencangkan dengan kunci 12.
Langkah-langkah pengerjaan:
Bersihkan area bekasnya. Pada saat membongkar, pastikan tidak ada material
bobokan yang masuk ke dalam lubang pembuangan. Maka sumbat bagian atas saluran
pembuangan dengan kertas.
Buat adukan semen-pasir secukupnya. Menggunakan sendok semen, tempelkan
adukan ke seputar bibir lubang saluran pembuangan.
Ambil bagian mangkok floor drain dan masukkan bagian bawahnya ke lubang
pembuangan. Tekan dan rekatkan ke adukan semen. Sebelumnya, singkirkan dulu
kertas penghalang material tadi.
Tutup bagian pinggir floor drain dengan adukan semen. Rapikan. Sewaktu semen
setengah kering, taburkan semen kering ke atasnya. Tunggu hingga semen betul-betul
kering.
Pasang bagian saringan, floor drain baru pun terpasang.
Setelah terlepas, pada kran baru lilitkan seal tape pada ulir kran tersebut. Saya
asumsikan kran di pegang dengan tangan kiri, lilitkan seal tape tersebut searah jarum
jam . Jumlah lilitan antara 7 sampai 12 lilit (atau menyesuaikan kerapatan kran
tersebut).
Pasang kran air pada shock drat dalam yang tertanam di dinding searah jarum jam
hingga kencang. Pastikan arah ujung kran menghadap ke bawah. Jika ternyata
arahnya kurang sesuai, jangan memutar balik kran tersebut tetapi teruskan
memutarnya (satu putaran) searah jarum jam.
Cara memasang kran air pun sudah selesai, dan jangan lupa untuk membuka gate
valve induk yang tadi anda tutup (di saluran outbow pipa tandon)
A. KWH PLN
Langganan Listrik PLN (Sambung Baru)
Setelah proses pendaftaran, proses tersebut berlanjut ke proses daftar tunggu alias daftar
urut pendaftaran. Disini nantinya berkas pendaftaran anda akan lanjutkan dengan
pemeriksaan lapangan oleh petugas survei lapangan yang merupakan bagian
dari pelayanan teknik PT PLN. Dari proses teknik inilah akan ditentukan apakah letak
pemasangan listrik ke rumah anda memenuhi ketentuan PT PLN atau tidak. Adapun
ketentuan tersebut adalah :
Jumlah sambungan rumah dari tiang listrik PT PLN. Maksudnya adalah banyaknya 1
jalur sambungan kabel TR dari rumah pertama menuju rumah calon pelanggan.
Ilustrasi gambarnya sebagai berikut:
Kapasitas dari trafo distribusi TM/TR yang akan melayani rumah calon pelanggan
listrik baru.
Selama waktu tenggang dari proses surat jawaban ijin inilah para kontraktor listrik alias BTL
melaksanakan pekerjaan instalasi pada rumah calon pelanggan sesuai ketentuan PUIL dan
komponen instalasi berkualitas SNI. Disamping melaksanakan pekerjaan instalasi, para
kontraktor ini nantinya akan memberikan / menerbitkan surat jaminan instalasi pelanggan.
Jaminan instalasi ini nantinya diperlukan dalam pemberkasan data oleh PT PLN. Fungsi dari
jaminan instalasi ini adalah untuk menjamin bangunan maupun instalasi listrik anda apabila
terjadi kerusakan instalasi maupun kebakaran bangunan yang diakibatkan oleh
pemasangan instalasi yang tidak sesuai ketentuan diatas.
dengan selesainya instalasi dan dikeluarkannya surat ijin pemasangan dari PT PLN,
kemudian instalasi listrik anda akan di daftarkan kepada KONSUIL. Konsuil ini bertugas
untuk memeriksa instalasi yang dikerjakan oleh kontraktor listrik yang mengacu pada
ketentuan PUIL dan juga SNI. Apabila instalasi yang telah terpasang telah sesuai ketentuan
diatas maka Konsuil akan menerbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan sebaliknya jika
tidak memenuhi ketentuan akan diterbitkan surat keterangan tidak memenuhi syarat
sertifikasi, sehingga harus dilakukan instalasi ulang dan didaftarlan lagi untuk diperiksa
Alat :
1. Bor tangan
2. Waterpass
3. Obeng, tang
Tahapan Pelaksanaan :
A. Pemasangan Semi Inbow Panel
- Marking lokasi panel dengan ketinggian bagian atas 180 cm
- Bobok dinding bata untuk penempatan panel
- Pasang dynabolt
- Pasang panel jika dinding sekeliling telah diplester / difinish
Tahapan Pelaksanaan :
Dengan plat tembaga / kabel BC
1. Marking jalur grounding, jarak antar isolator 50 cm dan tinggi 30 cm dari lantai
2. Pasang isolator, gunakan dynabolt 8 mm
3. Pasang plat tembaga memutar ruang panel hingga bak kontrol grounding
4. Sambungkan antar plat tembaga dengan bahan jointing dari tembaga
Alat :
1. Kawat pancingan
2. Obeng, tang
3. Lakban kertas, spidol
Tahapan Pelaksanaan :
A. Pemasangan Indoor
1. Masukkan kawat pancingan kedalam pipa konduit sesuai grupnya
2. Tarik kabel dengan kawat pancingan
3. Tandai kabel sesuai grupnya dengan lakban kertas dan spidol
4. Sambungan kabel hanya boleh pada tee dos dan dilas dop
5. Gabung kabel yang telah dipasang
B. Pemasangan Outdoor
1. Marking jalur instalasi
2. Marking lokasi pilar lampu
3. Gali jalur yang sudah ditandai
4. Gelar kabel NYY sesuai ukuran pada grupnya
5. Timbun dengan pasir
6. Urug galian dengan urugan tanah kembali
B. INSTALASI PENERANGAN
Lantai 1
1. Pengadaan Dan Pemasangan Fixture Dan armature
- lampu PLC 25 W + Fitting
- Lampu PLC 13 W + Fitting
- Lampu Downlight PLC 25 W
Cable to ladder
1. Ladder telah terpasang rapi
2. Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
3. Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 m dari kebutuhan
4. Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
5. Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
6. Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 m
7. Kabel siap disambung ke box panel
2. Pengadaan Dan Pemasangn Kabel Instaiasi NYM 3 x 2,5 mm2 in conduit HI dia. 3/4"
Pekeriaan Inslalasi Lislrik Dan Instalasi Sanitasi
1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct diusahakan tidak tampak
dari luar (tertanam)
2. Pemasangan pipa dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing
listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton dipasang terlebih dahulu sebelum
pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-kan bersamaan dengan pemasangan sparing.
Lantai 2
1. Pengadaan Dan Pemasangan Fixture Dan armature
- Lampu Downlight PLC 25 W
- Lampu Downlight PLC 13 W
- Stop Kontak 1 Ph, 10 A
- SaklarTunggal
- SaklarSeri
- Stop Kontak AC
Cable to ladder
1. Ladder telah terpasang rapi
2. Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
3. Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 m dari kebutuhan
4. Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
5. Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
6. Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 m
7. Kabel siap disambung ke box panel
2. Pengadaan Dan Pemasangn Kabel Instaiasi NYM 3 x 2,5 mm2 in conduit HI dia. 3/4"
Pekeriaan Inslalasi Lislrik Dan Instalasi Sanitasi
1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct diusahakan tidak tampak
dari luar (tertanam)
2. Pemasangan pipa dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing
listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton dipasang terlebih dahulu sebelum
pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-kan bersamaan dengan pemasangan sparing.
3. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
4. Penempatan sambungan/percabangan ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk
perbaikan (perawatan).
5. Sambungan menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga
tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
6. Lekukan/belokan pipa beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan
penarikan kabel).
7. Jaringan arde dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
- tidak boleh ada sambungan
- dihubungkan dengan elektroda pentanahan
- ditanam sampai minimal mencapai air tanah
IX PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan Dinding
Bahan :
Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis
bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh
Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
- Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.
Pengecatan Dinding
Bahan :
Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis
bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
- Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.
Pengecatan Plafond
Bahan :
Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh
Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis
bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
- Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.
I PEKERJAAN LANTAI
Pembongkaran Lantai Granit yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana
yang akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan
dapat dimulai.
Pengukuran
Juru ukur (surveyor) menentukan dan menandai (marking) pada dinding yang akan
dipasang plint keramik.
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk
star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.
Metode Pelaksanaan
1. Pekerjaan Rangka Dinding Partisi GRC Board dari Besi Hollow 80.40.2 (modul 120X60 CM)
Rangka dinding Hollow dilaksanakan sbb :
Memasang rangka dinding dari metal furing atau hollow sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya
butuh ketelitian, bahan dan alat yang benar serta teknik pemasangan yang benar. Pada
dasarnya pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow dapat diurai menjadi
beberapa langkah yaitu:
Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di atas
plafon harus sudah diselesaikan.
Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis
ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat
menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar
garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai
penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan
dinding dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm.
Pastikan siku dibaut dengan kencang agar kuat menyangga metal furing.
Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap diperhatikan
bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40
cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting hollow.
Kencangkan juga semua pada daerah metal yang bertindihan tersebut.
Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm
sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal
furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar
jarak metal furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau
melengkung.
Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas
siku metal. Kencangkan dengan baut.
Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat
penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal
furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut dengan
menggunakan channel clamp.
Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut dengan
pemasangan bracket dan hanger
METODE PELAKSANAAN
Dikerjakan secara manual oleh sekeompok pekerja. Material GRC diterima dilokasi pekerjaan
dai leveransier. Pekerja memesang dinding dari GRC dengan menggunakan paku srup sesuai
spesifikasi sampai semua bidang tertutup
Pembongkaran Plafond
Pekerjaan pembongkaran plafond secara konvensional merupakan pekerjaan
pembongkaran pada plafond lama dengan menggunkan peralatan Palu, linggis, dan
peralatan lainya yang dibutuhkan. pembongkaran, pemindahan, pengangkutan,
pengangkatan, penyimpanan, perletakan, pengambilan, pembuangan, pembongkaran
dsb, harus dilakukan oleh tenaga ahli dan tenaga terampil yang berkompeten
berdasarkan gambar gambar, spesifikasi teknis, manual, pedoman dan standar serta
rujukan yang benar dan sah atau telah disetujui oleh tenaga ahli yang terkai
Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm
sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal
furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar
jarak metal furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau
melengkung.
Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas
siku metal. Kencangkan dengan baut.
Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat
penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal
furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut
dengan menggunakan channel clamp.
Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut dengan
pemasangan bracket dan hanger.
Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat menggunakan besi siku
yang sudah berfungsi sebagai kawat penggantung dan pada ujungnya dilipat agar dapat
berfungsi sebagai bracket (lihat gambar).
o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor
Peralatan yg dibutuhkan :
o Peralatan Tukang
C. KWH PLN
Langganan Listrik PLN (Sambung Baru)
Setelah proses pendaftaran, proses tersebut berlanjut ke proses daftar tunggu alias daftar
urut pendaftaran. Disini nantinya berkas pendaftaran anda akan lanjutkan dengan
pemeriksaan lapangan oleh petugas survei lapangan yang merupakan bagian
dari pelayanan teknik PT PLN. Dari proses teknik inilah akan ditentukan apakah letak
pemasangan listrik ke rumah anda memenuhi ketentuan PT PLN atau tidak. Adapun
ketentuan tersebut adalah :
Jarak sambungan kabel tegangan rendah(TR) milik PT PLN dari gedung calon
pelanggan ke tiang listrik atau rumah pelanggan listrik terdekat. Ilustrasi gambarnya
sebagai berikut:
Kapasitas dari trafo distribusi TM/TR yang akan melayani rumah calon pelanggan
listrik baru.
Selama waktu tenggang dari proses surat jawaban ijin inilah para kontraktor listrik alias BTL
melaksanakan pekerjaan instalasi pada rumah calon pelanggan sesuai ketentuan PUIL dan
komponen instalasi berkualitas SNI. Disamping melaksanakan pekerjaan instalasi, para
kontraktor ini nantinya akan memberikan / menerbitkan surat jaminan instalasi pelanggan.
Jaminan instalasi ini nantinya diperlukan dalam pemberkasan data oleh PT PLN. Fungsi dari
jaminan instalasi ini adalah untuk menjamin bangunan maupun instalasi listrik anda apabila
terjadi kerusakan instalasi maupun kebakaran bangunan yang diakibatkan oleh
pemasangan instalasi yang tidak sesuai ketentuan diatas.
dengan selesainya instalasi dan dikeluarkannya surat ijin pemasangan dari PT PLN,
kemudian instalasi listrik anda akan di daftarkan kepada KONSUIL. Konsuil ini bertugas
untuk memeriksa instalasi yang dikerjakan oleh kontraktor listrik yang mengacu pada
ketentuan PUIL dan juga SNI. Apabila instalasi yang telah terpasang telah sesuai ketentuan
diatas maka Konsuil akan menerbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan sebaliknya jika
tidak memenuhi ketentuan akan diterbitkan surat keterangan tidak memenuhi syarat
sertifikasi, sehingga harus dilakukan instalasi ulang dan didaftarlan lagi untuk diperiksa
sampai ketentuan diatas terpenuhi. SLO ini juga diperlukan oleh PT PLN dalam
pemberkasan data pelanggan.
Setelah proses diatas selesai, dilanjutkan dengan proses pembayaran Biaya
Penyambungan(BP) dan Uang Jaminan Pelanggan (UJL) yang telah ditentukan oleh
Alat :
1. Bor tangan
2. Waterpass
3. Obeng, tang
Tahapan Pelaksanaan :
A. Pemasangan Semi Inbow Panel
- Marking lokasi panel dengan ketinggian bagian atas 180 cm
- Bobok dinding bata untuk penempatan panel
- Pasang dynabolt
- Pasang panel jika dinding sekeliling telah diplester / difinish
Used Appliance :
1. Bor tangan
2. Kunci pas
3. Obeng, tang
4. Gergaji besi
Tahapan Pelaksanaan :
Dengan plat tembaga / kabel BC
1. Marking jalur grounding, jarak antar isolator 50 cm dan tinggi 30 cm dari lantai
2. Pasang isolator, gunakan dynabolt 8 mm
3. Pasang plat tembaga memutar ruang panel hingga bak kontrol grounding
4. Sambungkan antar plat tembaga dengan bahan jointing dari tembaga
Alat :
1. Kawat pancingan
2. Obeng, tang
3. Lakban kertas, spidol
Tahapan Pelaksanaan :
A. Pemasangan Indoor
1. Masukkan kawat pancingan kedalam pipa konduit sesuai grupnya
2. Tarik kabel dengan kawat pancingan
3. Tandai kabel sesuai grupnya dengan lakban kertas dan spidol
4. Sambungan kabel hanya boleh pada tee dos dan dilas dop
5. Gabung kabel yang telah dipasang
B. Pemasangan Outdoor
1. Marking jalur instalasi
2. Marking lokasi pilar lampu
3. Gali jalur yang sudah ditandai
4. Gelar kabel NYY sesuai ukuran pada grupnya
5. Timbun dengan pasir
6. Urug galian dengan urugan tanah kembali
Lantai 1
1. Pengadaan Dan Pemasangan Fixture Dan armature
- lampu PLC 25 W + Fitting
- Lampu PLC 13 W + Fitting
- Lampu Downlight PLC 25 W
- Stop Kontak 1 Ph, 10 A
- SaklarTunggal
- SaklarSeri
- Stop Kontak AC
Cable to ladder
1. Ladder telah terpasang rapi
2. Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
3. Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 m dari kebutuhan
4. Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
5. Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
6. Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 m
7. Kabel siap disambung ke box panel
Lantai 2
1. Pengadaan Dan Pemasangan Fixture Dan armature
- Lampu Downlight PLC 25 W
- Lampu Downlight PLC 13 W
- Stop Kontak 1 Ph, 10 A
- SaklarTunggal
- SaklarSeri
- Stop Kontak AC
Cable to ladder
3. Pengadaan Dan Pemasangn Kabel Instaiasi NYM 3 x 2,5 mm2 in conduit HI dia. 3/4"
Pekeriaan Inslalasi Lislrik Dan Instalasi Sanitasi
1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct diusahakan tidak tampak
dari luar (tertanam)
2. Pemasangan pipa dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing
listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton dipasang terlebih dahulu sebelum
pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-kan bersamaan dengan pemasangan sparing.
3. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
4. Penempatan sambungan/percabangan ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk
perbaikan (perawatan).
VI PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan Dinding
Bahan :
Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Terminal Klas A Batoh
Pedoman Pelaksanaan :
Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan
jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan
kain kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
- Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.
Pengecatan Dinding
Bahan :
Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan
jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan
kain kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
Pengecatan Plafond
Bahan :
Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
o Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
o Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu
pengeringan jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
o Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih.
Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan
kain kering yang bersih.
Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.
I. PEKERJAAN ATAP
1. Pembongkaran Atap
Pekerjaan pembongkaran atap secara konvensional merupakan pekerjaan
pembongkaran pada atap lama dengan menggunkan peralatan Palu, linggis, kunci pass
dan peralatan lainya yang dibutuhkan. pembongkaran, pemindahan, pengangkutan,
pengangkatan, penyimpanan, perletakan, pengambilan, pembuangan, pembongkaran
dsb, harus dilakukan oleh tenaga ahli dan tenaga terampil yang berkompeten
berdasarkan gambar gambar, spesifikasi teknis, manual, pedoman dan standar serta
rujukan yang benar dan sah atau telah disetujui oleh tenaga ahli yang terkait
2. PABRIKASI
a) Pola Pengukuran
Pola (mal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk
menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor Pabrikasi. Semua
pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah
disetujui.ukuran-ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana
dianggap ukuran pada 25° C.
b) Meluruskan
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa
kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari
puntiran, bila perlu harus diperbaiki sehingga bila pelat-pelat disusun akan terlihat
rapat seluruhnya.
c) Pemotongan
Pekerjaan baja dapat dipotong dengan
menggunting, menggergaji atau dengan las
pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil
pemotongan harus diselesaikan siku terhadap
bidang yang dipotong, tepat dan rata menurut
ukuran yang diperlukan.
Las pemotongan digerakkan secara mekanis dan diarahkan dengan sebuah mal
serta bergerak dengan kecepatan tetap. Pinggir yang dihasilkan oleh las pemotong
harus bersih serta lurus dan untuk menghaluskan tepi yang dipotong itu harus
g) Pengecatan di Bengkel
- Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan,
maka permukaan dari seluruh pekerjaan baja, kecuali pada bagian yang
dikerjakan dengan mesin perkakas dan pada perletakan, harus dibersihkan
seluruhnya sehingga menjadi logam yang bersih dengan menggunakan
penyemprot pasir (sand blasting) atau dengan cara lain yang disetujui.
- Setelah semua permukaan dalam keadaan bersih dan kering, atau bahan-bahan
dasar dengan satu lapisan menie, atau bahan-bahan pelindung lainnya kalau
disyaratkan khusus untuk pekerjaan tersebut.
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan penutup
atap).
II PEKERJAAN LANTAI
Pembongkaran Plafond
Pekerjaan pembongkaran plafond secara konvensional merupakan pekerjaan
pembongkaran pada plafond lama dengan menggunkan peralatan Palu, linggis, dan
peralatan lainya yang dibutuhkan. pembongkaran, pemindahan, pengangkutan,
pengangkatan, penyimpanan, perletakan, pengambilan, pembuangan, pembongkaran
dsb, harus dilakukan oleh tenaga ahli dan tenaga terampil yang berkompeten
berdasarkan gambar gambar, spesifikasi teknis, manual, pedoman dan standar serta
rujukan yang benar dan sah atau telah disetujui oleh tenaga ahli yang terkai
Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap diperhatikan
bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40
cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting hollow.
Kencangkan juga semua pada daerah metal yang bertindihan tersebut.
Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat menggunakan besi siku
yang sudah berfungsi sebagai kawat penggantung dan pada ujungnya dilipat agar dapat
berfungsi sebagai bracket (lihat gambar).
o Pekerja
o Tukang
o Kepala Tukang
o Mandor
Peralatan yg dibutuhkan :
o Peralatan Tukang
IV PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan Dinding
Bahan :
Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan
jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
- Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.
Pengecatan Dinding
Bahan :
Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan
jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
- Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
- Pekerjaan cat tembok menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.
Pengecatan Plafond
Bahan :
Bahan-bahan yang digunakan berkualitas baik, seperti :
Meni kayu Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat minyak Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Cat tembok Sesuai dengan dokumen dan spesifilkasi teknis
Pedoman Pelaksanaan :
Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 3 (tiga) kali.
Pekerjaan cat dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan
jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut:
· 2 (dua) kali pengerjaan meni besi.
· Penghalusan dengan amplas
· Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (Tiga) kali
Pompa elektrik diorder ke distributor pompa, pada saat pemasangan dibuat instilasi titik api untuk
pompa, Rumah pompa dibuat seperti yang ditunjukkan pada gambar bestek.
Setelah semua item pekerjaan selesai dilaksanakan maka sebagai tindakan akhir tentu saja
lokasi pekerjaan dibersihkan dari semua puing yang berserakan di sekitar proyek
Pada saat bersamaan akan dilakukan serah terima proyek kepada pemilik yaitu Kementrian
Perhubungan Republik Indonesia
SELESAI,,,,