Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT 1&2


NECK COLLAR

Nama Mahasiswa : Inggi Wilantika


NIM : 2011720013
Tempat Praktik : RSIJPK UGD
Tanggal Praktik : 19, 22, 23 Desember 2014
Mata Kuliah : KGD 1&2
Kelas : Program A
Semester/Th Akademik : VII/2011

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2014
PEMASANGAN CERVICAL COLLAR/COLLAR NECK

DEFINISI
Pemasangan neck collar adalah memasang alat neck collar untuk immobilisasi leher
(mempertahankan tulang servikal). Salah satu jenis collar yang banyak digunakan adalah
SOMI Brace (Sternal Occipital Mandibular Immobilizer). Namun ada juga yang
menggunakan Xcollar Extrication Collar yang dirancang untuk mobilisasi (pemindahan
pasien dari tempat kejadian kecelakaan ke ruang medis). Namun pada prinsipnya cara kerja
dan prosedur pemasangannya hampir sama.

Tujuan
1. Mencegah pergerakan tulang servik yang patah (proses imobilisasi serta mengurangi
kompresi pada radiks saraf).
2. Mencegah bertambahnya kerusakan tulang servik dan spinal cord.
3. Mengurangi rasa sakit.
4. Mengurangi pergerakan leher selama proses pemulihan.

Indikasi
1. Digunakan pada pasien yang mengalami trauma leher, fraktur tulang servik.
2. C collar di pasangkan untuk pasien 1 kali pemasangan. Penggunaan ulang C Collar tidak
sesuai dengan standar kesehatan dan protap.

Prosedur
1. Persiapan Alat :
a. Neck collar sesuai ukuran
b. Bantal pasir
c. Handschoen
2. Pasien :
a. Informed Consent
b. Berikan penjelasan tentang tindakan yang dilakukan
c. Posisi pasien : terlentang, dengan posisi leher segaris / anatomi
3. Petugas : 2 orang
4. Pelaksanaan (secara umum):
a. Petugas menggunakan masker, handschoen
b. Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang bagian kanankepala mulai dari
mandibula kearah temporal, demikian juga bagian sebelah kiri dengan tangan yang
lain dengan cara yang sama.
c. Petugas lainnya memasukkan neck collar secara perlahan ke bagian belakang leher
dengan sedikit melewati leher.
d. Letakkan bagian neck collar yang bertekuk tepat pada dagu.
e. Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain
f. Pasang bantal pasir di kedua sisi kepala pasien

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Catat seluruh tindakan yang dilakukan dan respon pasien
2. Pemasangan jangan terlalu kuat atau terlalu longgar

Waktu pemakaian
Collar digunakan selama 1 minggu secara terus-menerus siang dan malam dan diubah secara
intermiten pada minggu II atau bila mengendarai kendaraan. Harus diingat bahwa tujuan
imobilisasi ini bersifat sementara dan harus dihindari akibatnya yaitu diantaranya berupa atrofi
otot serta kontraktur. Jangka waktu 1-2 minggu ini biasanya cukup untuk mengatasi nyeri pada
nyeri servikal non spesifik. Apabila disertai dengan iritasi radiks saraf, adakalanya diperlukan
waktu 2-3 bulan.

Hilangnya nyeri, hilangnya tanda spurling dan perbaikan defisit motorik dapat dijadikan indikasi
pelepasan collar.

Unit pelaksana/terkait
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Rekam Medik
3. Radiologi
4. I.P.S.R.

Bentuk Cervical Collar


1. Bentuk X collar
2. HARD CERVICAL COLLAR
3. Restrict Cervical Spine Movement to Promote Recovery
4. Latex Free, non Toxic and Hypo allergenic
5. Adjustable Bilateral velcro hook and Loop fastener insure proper fit
6. Bahan Plastozote foam mencegah iritasi kulit

Indikasi: Cedera Leher (Emergency), Wishplash Injury, Simple bone fracture, dislocated
bone fracture, vertebra dislocated cervical; after cervical vertebra stretch treatment,cervical
vertebra rheumatism joint inflammation caused bone dislocation risk, neck degenerate
diseases etc.

1. SOFT CERVICAL COLLAR


2. Support Cervical
3. High Quality Foam
4. Removable
5. Washable

Indikasi: Cidera Leher ringan (mild neck injury)

Prosedur pemasangan X Collar (secara rinci)


1. Untuk posisi netral
a. Sediakan Xcollar
b. Tarik, dan pastikan lebih panjang lalu buka lipatan sisi belakang
c. Sebelum memposisikan X Collar ke leher pasien, lakukan resusitasi manual
(imobilisasi leher) terlebih dulu
d. Pegang X collar dengan 1 tangan dari atas punggung. X collar diposisikan sedekat
mungkin dengan kulit atau punggung pasien
e. Hindari menempatkannya di lipatan pakaian
f. Lingkarkan Ccollar diseputar leher pasien, hubungkan penyangga (depan leher dan
belakang) lalu kunci
g. Pas kan posisi C collar di sejajar garis dagu.
h. Saat menepatkan posisi collar di dagu dengan tangan kiri, sesuaikan sisi-sisi straps.
Gunakan tangan kanan untuk memundurkan velcro sebelah kiri pasien
i. Sesuaikan sisi-sisi strap dan velcro sebelah kanan pasien. Agar memastikan kanan
dan kiri simetris atau tidak maka gunakan kode warna sebagi skala pengalokasian di
masing-masing sisi collar
j. Pada pemasangan vertikal, pegang sisi dagu dengan jari-jari untuk menekan tombol
kuning biru diatas agar menyesuaikan dengan dada pasien, disebut juga dengan ACS
(Adjustable Chest Support)
k. Pastikan c collar terletak dalam posisi netral pada leher
l. Kunci ACS dengan menekan tombol kunci kiri dan kanan
m. Untuk melengkapi aplikasi prosedur dan meningkatkan pemulihan pasien, maka strap
X diagonal dipasang. Sambil menahan sisi kiri ACS dengan tangan kanan, Dorong
sisi kiri strap X keluar dengan tangan kiri. Pastikan tepat pemasangannya
n. Lanjutkan pemasangan strap X ke sisi kanan pasien secara diagonal tepat pada bagian
sisi velcro yang sewarna dengan warna X trap.
o. Lengkapi strap X bagian kanan pasien dengan prosedur yang sama dengan strap X
sebelumnya dengan warna berbeda.
p. Gunakan tangan kanan untuk mendorong plester dan memegang sisi kana strap X
2. Untuk posisi nyaman
a. Penyesuaian Strap dengan memutar sedikit kepala pasien ke sisi kanan, setelah itu
geser sisi velcro sebelah kanan pasien
b. Begitu juga dengan sisi kiri pasien dengan metode yang sama dengan sebelumnya
c. Sesuaikan jarak strap depan pada bagian dagu
d. Kunci ACS dengan menekan tombol biru kuning
e. Pasang strap X mulai dari kanan pasien terlebih dulu (terdekat dengan leher bag.
depan)
f. Pegang/ tahan penyangga velcro sebelah kanan pasien sementara tangan kanan
memfiksasi strap X ke bagian kiri pasien
g. Ulangi prosedur sebelumnya
h. Sama dengan yang sebelumnya
3. Untuk posisi supine:
a. Pada posisi supine, cara yang sama, dengan menmpatkan Back Support ke bagian
belakang leher pasien
b. Letakkan mulai dari bagian atas ketika menyelipkan BS. Untuk selanjutnya sama
dengan posisi netral sebelumnya
4. Melepas X collar:
a. Untuk melepas Xcollar, pertama-tama lepaskan kedua straps X
b. Sebelum membuka penyangga, perlahan-lahan lepaskan tekanan velcro Xcollar
c. Buka buckle dan lepaskan collar dari pasien
REFERENSI

http://www.xcollar.com/applicationmanual.php?page=4
http://www.tempo.co.id/medika/arsip/072002/pus-1.htm
http://nursingbegin.com/pelatihan-btcls/
http://www.kuspito.com/index.php/list-produk-kami/95-soft-cervical-collar-
/?Itemid=16&option=com_content&id=95:soft-cervical-collar-
&view=article&layout=default&zmien_font=mala
Saanin, Syaiful. 2009. Cedera Sistema Saraf Pusat Traumatika Dan Nontraumatika. PDF Jurnal.
Diakses tanggal 27 Februari 2012.

Anda mungkin juga menyukai