Anda di halaman 1dari 9

Analisis Wacana Kritis pada Puisi Doa yang Ditukar

Karangan Fadli Zon

Wahyu Andhika Puteri (1710301064)

FKIP Universitas Tidar Magelang


Email : wahyuandhikaputeri@gmail.com

Abstrak
Wacana dihasilkan sebagai satuan kebahasaan yang lengkap yang diwujudkan
dalam suatu bentuk karangan, seperti puisi, cerpen, novel, pidato, khotbah, dan
lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan mendeskripsikan
sikap dan pandangan terhadap puisi kontroversial yang dibuat oleh politikus
Indonesia, Fadli Zon. Data yan digunakan dalam penelitian ini yaitu puisi.
Sedangkan sumber datanya yaitu puisi berjudul “Doa yang Ditukar” karangan Fadli
Zon. Metode yang digunakan dalam penelitian itu yaitu metode pustaka dan
metode simak. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan
analisis dokumen. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah keseluruhan objek atau proses
penelitian. Hasil penelitian ini yaitu puisi berjudul “Doa yang Ditukar” dibuat
sebagai wujud kritik seorang Fadli Zon terhadap bertia yang beredar tentang doa
yang diralat.
Kata Kunci: Analisis Wacana Kritis, Doa yang Ditukar, Fadli Zon.

ABSTRACT
Discourse is produced as a complete unit of language that is manifested in a form
of essay, such as poetry, short stories, novels, speeches, sermons, and so forth.
This study aims to describe and describe attitudes and views on controversial
poems made by Indonesian politicians, Fadli Zon. The data used in this study is
poetry. While the source of the data is a poem entitled "Doa yang Ditukar" written
by Fadli Zon. The method used in the study is the library method and the referring
method. This study uses a qualitative descriptive approach, with document
analysis. Data collection in this study uses documentation techniques. The
instrument of this research is the whole object or process of research. The results
of this study, namely a poem entitled "Doa yang Ditukar" was made as a form of
Fadli Zon's criticism of those who circulated about rectified prayer.
Keywords: Critical Discourse Analysis, Doa yang Ditukar, Fadli Zon.
PENDAHULUAN
Dari segi wacana, puisi merupakan suatu jenis wacana utuh yang mempunyai
nilai ekspresif dan estetis. Puisi mengandung kata atau kalimat bermajas yang
memiliki makna tersirat. Pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang tidak ditulis
secara eksplisit dan dapat dimaknai per kata, melainkan perlu adanya kajian atau
analisis secara keseluruhan yang harus dilakukan oleh pembaca atau pendengar
agar dapat mengetahui informasi atau pesan yang terdapat dalam puisi yang
dibaca/ didengarnya. Tema yang diangkat dalam sebuah puisi bermacam-macam,
salah satunya politik.
Di Indonesia, puisi bertema politik sangat digemari oleh masyarakat. Tidak
hanya digemari, puisi-puisi politik bahkan sering menuai konflik dan menimbulkan
perdebatan yang melibatkan seluruh masyarakat. Perdebatan yang timbul
disebabkan karena adanya berbagai multi-tafsir antarmasyarakat. Salah satu puisi
politik yang sedang banyak diperbincangkan saat ini yaitu puisi karangan politikus
Indonesia, Fadli Zon yang berjudul “Doa yang Ditukar”. Untuk menafsirkan puisi
tersebut, perlu adanya analisis wacana yang mendalam mengenai makna/ pesan/
informasi yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
Analisis wacana digunakan untuk mengungkapkan fakta-fakta yang ada
dalam suatu wacana. Fakta-fakta tersebut tidak hanya berguna bagi bidang
linguistic saja, tetapi juga diberbagai bidang seperti pendidikan, politik, ekonomi,
religi, dan lain-lain. Selain itu, fakta dalam analisis wacana juga dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan suatu kebijakan. Analisis wacana
dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, salah satunya yaitu pendekatan
analisis wacana kritis.
Analisis Wacana Kritis merupakan salah satu teknik analisis yang bisa
digunakan untuk mengungkapkan berbagai fakta-fakta implisit dalam suatu wacana
serta dapat dihubungkan dengan keadaan sosial yang sedang terjadi dalam lingkup
masyarakat. Menurut Ruth Wodak (Baryadi, 2015: 9), prinsip-prinsip yang harus
ditekankan dalam melakukan analisis wacana kritis, yaitu: (1) Analisis wacana
kritis mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah sosial; (2) Relasi
kekuasaan bersifat diskursif/ mewacana; dan (3) Wacana dibentuk oleh masyarakat
dan kebudayaan, demikian pula masyarakat dan kebudayaan dibentuk oleh
wacana.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan analisis
dokumen. Menurut Yusuf (Nisja, 2016: 166) menjelaskan bahwa penelitian
kualitatif dapat digunakan apabila ingin melihat dan mengungkapkan sesuatu
keadaan maupun suatu objek, serta menemukan makna (meaning) atau
pemahaman yang mendalam tentang suatu masalah yang dihadapi. Dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini akan mendeskripsikan
atau memaparkan sikap dan pandangan dalam menemukan makna terhadap suatu
hal yang terjadi dengan memahami atau menjadikan dokumen-dokumen sebagai
sumber atau bahan acuannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ada dua, yaitu metode pustaka
dan metode simak. Penelitian ini menekankan pada teknik pengumpulan sumber
berupa dokumen-dokumen atau bukti fisik yang mendukung penelitian ini. Selain
itu, penelitian ini juga menggunakan metode simak, baik yang bersumber dari
simakan lisan maupun simakan tulis.
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu puisi. Sedangkan sumber
datanya yaitu puisi berjudul “Doa yang Ditukar” karangan Fadli Zon.
Instrumen penelitian ini adalah keseluruhan objek atau proses penelitian.
Dengan demikian, instrumen penelitian ini adalah seluruh komponen atau alat yang
mendukung penelitian.
Teknik pengumpulan data penelitian ini yakni teknik dokumentasi, karena
data dikumpulkan berupa dokumen dengan teknik: (1) membaca dan memahami
puisi “Doa yang Ditukar” karangan Fadli Zon; (2) mengelompokkan data
berdasarkan permasalahan penelitian; (3) menganalisis makna puisi; dan (4)
menarik kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan bentuknya, puisi merupakan wacana hortatori, yang dibuat
agar para pembaca/ pendengar tertarik terhadap pendapat yang dikemukakan.
Tujuan dari wacana hortatori yaitu mencari pengikut/ penganut agar bersedia
melakukan, atau paling tidak menyetujui, pada hal yang disampaikan dalam
wacana tersebut. Sedangkan berdasarkan sifatnya, puisi termasuk jenis wacana
fiksi, yang berorientasi pada sebuah imajinasi. Bahasa dalam puisi menggunakan
bahasa bermajas, mempunyai makna konotatif, dan perlu adanya analisis untuk
mengetahui makna, pesan dari wacana tersebut.
Puisi “Doa yang Ditukar” merupakan puisi yang dikarang oleh Fadli Zon.
Puisi ini dibuat pada bulan Februari 2019. Puisi ini dikeluarkan pasca pemilu setelah
adanya pemberitaan tentang seorang tokoh ulama, yaitu K.H. Maimun Zubair yang
dianggap salah menyebutkan nama yang didoakan, kemudian dibenarkan oleh
salah satu politikus, yaitu Rohmahurmuziy alias Rommy di acara Sarang Berdzikir
untuk Indonesia Maju pada Jumat, 1 Februari 2019 yang diadakan di Pondok
Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah. Sebagai tim oposisi, Fadli Zon
membuat puisi sebagai wujud kritik terhadap masalah yang sedang terjadi.
Berikut adalah puisi “Doa yang Ditukar” karangan Fadli Zon:

“Doa yang Ditukar”


Oleh Fadli Zon

(1) Doa sakral


(2) Seenaknya kau begal
(3) Disulam tambal
(4) Tak punya moral
(5) Agama diobral

(6) Doa sakral


(7) Kenapa kau tukar
(8) Direvisi sang Bandar
(9) Dibisiki kacung makelar
(10) Skenario berantakan bubar
(11) Pertunjukkan dagelan vulgar

(12) Doa yang ditukar


(13) Bukan doa otentik
(14) Produk rezim intrik
(15) Penuh cara-cara licik
(16) Kau penguasa tengik

(17) Ya Allah
(18) Dengarlah doa-doa kami
(19) Dari hati pasrah berserah
(20) Memohon pertolongan-Mu
(21) Kuatkanlah para pejuang istiqomah
(22) Di jalan amanah
Berdasarkan puisi diatas, hasil analisis wacana kritisnya yaitu:

Data (1) dan (6) Doa sakral


Kalimat Doa sakral terletak pada baris pertama bait pertama dan kedua. Fadli
Zon bermaksud ingin menyampaikan bahwa doa merupakan salah satu hal yang
sangat suci dan keramat. Doa merupakan wujud komunikasi antara seorang hamba
dengan Tuhan.

Data (2) Seenaknya kau begal


Maksud dari kalimat tersebut yaitu doa merupakan sesuatu yang suci dan
berasal dari hati nurani yang terdalam. Fadli Zon menggunakan kata begal karena
ia mengkritik saat seorang politikus membenarkan dan mengganti nama orang
yang sedang didoakan oleh ulama tersebut. Kata begal disini menunjukkan bahwa
doa yang awalnya diucapkan kemudian “dicuri secara paksa” dan digantikan
denngan doa yang baru.

Data (3) Disulam tambal


Kata sulam bukan bermakna dibordir, melainkan ditukar. Disulam tambal
disini bermaksud bahwa tokoh yang didoakan oleh Kiai Maimun Zubair yaitu
Prabowo, kemudian diganti dengan mudahnya menjadi Jokowi agar menang pada
Pemilu tahun 2019.

Data (4) Tak punya moral


Maksud kalimat Tak punya moral berarti Fadli Zon memberikan labelling
kepada kedua tokoh oposisi bahwa mereka merupakan manusia yang tidak
memiliki moral karena dengan gampangnya mengubah sebuah doa yang lazimnya
doa adalah sesuatu yang suci, berdasar dari hati nurani manusia, dan berhubungan
dengan Tuhan.

Data (5) Agama diobral


Agama diobral diartikan sebagai sesuatu yang diperjualbelikan. Fadli Zon
menggunakan kata diobral karena doa yang telah diucapkan dengan gampangnya
diralat, apalagi ketika seseorang membisiki yang pendoa agar meralat sesuai
dengan keinginannya, Padahal doa merupakan wujud ketaqwaan seseorang yang
hubungannya dengan Sang Pencipta. Fadli Zon beranggapan bahwa ada
sekelompok orang menyalahgunakan agama sebagai bahan untuk mempengaruhi
masyarakat. Mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, dengan
mengatasnamakan agama, suatu kelompok menggunakannya untuk kepentingan
politik.

Data (7) Kenapa kau tukar


Kenapa kau tukar bermakna bahwa Fadli Zon bertanya kepada sang pendoa
dan sang peminta ralat bahwa mengapa perlu adanya ralatan. Menurutnya, doa
merupakan hal yang suci, hal yang sakral dan berhubungan dengan Tuhan.

Data (8) Direvisi sang Bandar


Kata Bandar selalu dikaitkan dengan hal negatif. Kata Bandar dalam puisi
Fadli Zon bermakna orang yang mengendalikan suatu aksi secara diam-diam. Jadi
kalimat direvisi sang Bandar bermakna bahwa doa yang telah diucapkan oleh K.H.
Maimun dengan mudahnya direvisi oleh orang yang sebenarnya sedang melakukan
taktik secara sembunyi-sembunyi.

Data (9) Dibisiki kacung makelar


Dibisiki kacung makelar berarti bahwa Fadli Zon menyindir bahwa doa
tersebut dengan mudahnya direvisi sebagai akibat dari bisikan yang dilakukan oleh
seorang anak buah makelar. Makelar pada puisi Fadli Zon merupakan sindiran keras
terhadap isu bahwa salah satu paslon Presiden merupakan seorang makelar yang
secara diam-diam menjual aset-aset negara tanpa sepengetahuan rakyat
Indonesia.

Data (10) Skenario berantakan bubar


Skenario berantakan bubar bermakna bahwa sandiwara yang dilakukan saat
pembacaan doa tersebut berakhir dengan tidak sesuai rencana, bahkan berantakan
bagi oknum yang merencanakannya.

Data (11) Pertunjukkan dagelan vulgar


Maksud dari pertunjukkan dagelan vulgar bermakna Fadli Zon merasa doa
yang telah diucapkan merupakan suatu lawakan yang kurang sopan yang sudah
dipertunjukkan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini juga berarti bahwa
doa yang diucapkan semata-mata hanya untuk “pencitraan” semata, bukan doa
yang dilakukan secara tulus dan berdasar hati nurani.
Data (12) Doa yang ditukar
Doa yang ditukar bermakna bahwa doa yang diucapkan oleh K.H. Maimun
Zubair merupakan doa yang tidak benar, karena didalamnya disisipi penukaran
tokoh atau ralatan yang didoakan. Fadli Zon merasa bahwa yang sebenarnya
didoakan K.H. Maimun adalah doa untuk paslon nomor 2, akan tetapi karena
proses doa tersebut didampingi oleh tim oposisi, sehingga tokoh yang didoakan
diubah menjadi paslon nomor 1.

Data (13) Bukan doa otentik


Maksud dari kalimat bukan doa otentik yaitu Fadli Zon mengartikan bahwa
doa yang dicapkan oleh K.H. Maimun merupakan doa yang yang tidak sah dan
tidak dapat dipercaya. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya revisi atau ralatan
doa, sehingga Fadli Zon meyakini bahwa doa tersebut merupakan doa yang bukan
sebenarnya dimaksud oleh sang pendoa.

Data (14) Produk rezim intrik


Produk rezim intrik pada puisi karangan Fadli Zon berarti bahwa doa yang
diucapkan bukanlah doa yang sebenernya diinginkan oleh sang pendoa. Doa
tersebut diyakini sebagai suatu hasil yang dilakukan oleh suatu pejabat yang
sedang berkuasa sebagai wujud persekongkolan untuk menjatuhkan tim oposisi.

Data (15) Penuh cara-cara licik


Maksud kalimat penuh cara-cara licik berarti bahwa doa yang dilakukan
dalam persekongkolan tersebut dilakukan dengan cara yang tidak benar dan tidak
sesuai aturan. Hal ini berarti bahwa suatu tim pendukung sedang meyakini
masyarakat agar mendukung yang orang yang dipilihnya dengan melakukan cara-
cara yang tidak benar dan tidak sesuai dengan aturan, salah satunya dengan doa.

Data (16) Kau penguasa tengik


Kau penguasa tengik berarti bahwa Fadli Zon menyebutkan sekelompok
orang-orang yang melakukan revisi doa sebagai seseorang yang jahat dan kejam,
karena dengan mudahnya mereka merevisi doa yang pada kenyataannya doa
merupakan hal yang suci.

Data (17) Ya Allah


Maksud dari kalimat Ya Allah yaitu Fadli Zon memanjatkan doa dan
memohon kepada Tuhan yang dianutnya. Kalimat Ya Allah pada data (17) dapat
juga diartikan bahwa Fadli Zon sedang mengungkapkan keluh kesah atas apa yang
terjadi kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Data (18) Dengarlah doa-doa kami


Dengarlah doa-doa kami bermakna bahwa fadli Zon memohon kepada
Tuhan Yang Maha Esa agar berkenan mendengar doa-doa yang beliau panjatkan.

Data (19) Dari hati pasrah berserah


Maksud kalimat dari hati pasrah berserah bermakna bahwa doa yang
dipanjatkan oleh Fadli Zon merupakan doa yang berasal dari hati nurani sebagai
wujud kepasrahannya atas masalah tentang revisi doa. Fadli Zon juga berserah diri
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang sedang terjadi saat ini.

Data (20) Memohon pertolongan-Mu


Memohon pertolongan-Mu berarti bahwa Fadli Zon memohon kepada Tuhan
Yang Maha Esa agar beliau mendapatkan pertolongan dari-Nya atas masalah yang
dihadapi.

Data (21) Kuatkanlah para pejuang istiqomah


Maksud dari Kuatkanlah para pejuang istiqomah yaitu bahwa Fadli Zon
memohon kepada Tuhan agar memberikan kekuatan kepada orang-orang yang
terzalimi serta kepada orang-orang yang sedang berjuang membela kebenaran.

Data (22) Di jalan amanah


Di jalan amanah berarti bahwa yang dimaksud orang-orang yang sedang
berjuang membela kebenaran adalah orang-orang yang membela dan menjada
amanah dari masyarakat.

SIMPULAN
Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Puisi “Doa yang
Ditukar” karangan Fadli Zon merupakan puisi yang dibuat pasca pemberitaan
tentang pembacaan doa yang diralat. Puisi adalah wujud kritik seorang Fadli Zon
yang merasa bahwa doa dijadikan sebagai ajang untuk berpolitik.
DAFTAR PUSTAKA
https://wow.tribunnews.com/amp/2019/02/13/4-puisi-fadli-zon-yang-tuai-
kontroversi-di-tahun-politik?page=4. Dilansir 4 Juli 2019 pukul 01.30 WIB.
Baryadi, Praptomo. 2015. Analisis Wacana. Yogyakarta: Universitas Sanata Darma.

Anda mungkin juga menyukai