Abstrak
Wacana dihasilkan sebagai satuan kebahasaan yang lengkap yang diwujudkan
dalam suatu bentuk karangan, seperti puisi, cerpen, novel, pidato, khotbah, dan
lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan mendeskripsikan
sikap dan pandangan terhadap puisi kontroversial yang dibuat oleh politikus
Indonesia, Fadli Zon. Data yan digunakan dalam penelitian ini yaitu puisi.
Sedangkan sumber datanya yaitu puisi berjudul “Doa yang Ditukar” karangan Fadli
Zon. Metode yang digunakan dalam penelitian itu yaitu metode pustaka dan
metode simak. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan
analisis dokumen. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah keseluruhan objek atau proses
penelitian. Hasil penelitian ini yaitu puisi berjudul “Doa yang Ditukar” dibuat
sebagai wujud kritik seorang Fadli Zon terhadap bertia yang beredar tentang doa
yang diralat.
Kata Kunci: Analisis Wacana Kritis, Doa yang Ditukar, Fadli Zon.
ABSTRACT
Discourse is produced as a complete unit of language that is manifested in a form
of essay, such as poetry, short stories, novels, speeches, sermons, and so forth.
This study aims to describe and describe attitudes and views on controversial
poems made by Indonesian politicians, Fadli Zon. The data used in this study is
poetry. While the source of the data is a poem entitled "Doa yang Ditukar" written
by Fadli Zon. The method used in the study is the library method and the referring
method. This study uses a qualitative descriptive approach, with document
analysis. Data collection in this study uses documentation techniques. The
instrument of this research is the whole object or process of research. The results
of this study, namely a poem entitled "Doa yang Ditukar" was made as a form of
Fadli Zon's criticism of those who circulated about rectified prayer.
Keywords: Critical Discourse Analysis, Doa yang Ditukar, Fadli Zon.
PENDAHULUAN
Dari segi wacana, puisi merupakan suatu jenis wacana utuh yang mempunyai
nilai ekspresif dan estetis. Puisi mengandung kata atau kalimat bermajas yang
memiliki makna tersirat. Pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang tidak ditulis
secara eksplisit dan dapat dimaknai per kata, melainkan perlu adanya kajian atau
analisis secara keseluruhan yang harus dilakukan oleh pembaca atau pendengar
agar dapat mengetahui informasi atau pesan yang terdapat dalam puisi yang
dibaca/ didengarnya. Tema yang diangkat dalam sebuah puisi bermacam-macam,
salah satunya politik.
Di Indonesia, puisi bertema politik sangat digemari oleh masyarakat. Tidak
hanya digemari, puisi-puisi politik bahkan sering menuai konflik dan menimbulkan
perdebatan yang melibatkan seluruh masyarakat. Perdebatan yang timbul
disebabkan karena adanya berbagai multi-tafsir antarmasyarakat. Salah satu puisi
politik yang sedang banyak diperbincangkan saat ini yaitu puisi karangan politikus
Indonesia, Fadli Zon yang berjudul “Doa yang Ditukar”. Untuk menafsirkan puisi
tersebut, perlu adanya analisis wacana yang mendalam mengenai makna/ pesan/
informasi yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
Analisis wacana digunakan untuk mengungkapkan fakta-fakta yang ada
dalam suatu wacana. Fakta-fakta tersebut tidak hanya berguna bagi bidang
linguistic saja, tetapi juga diberbagai bidang seperti pendidikan, politik, ekonomi,
religi, dan lain-lain. Selain itu, fakta dalam analisis wacana juga dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan suatu kebijakan. Analisis wacana
dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, salah satunya yaitu pendekatan
analisis wacana kritis.
Analisis Wacana Kritis merupakan salah satu teknik analisis yang bisa
digunakan untuk mengungkapkan berbagai fakta-fakta implisit dalam suatu wacana
serta dapat dihubungkan dengan keadaan sosial yang sedang terjadi dalam lingkup
masyarakat. Menurut Ruth Wodak (Baryadi, 2015: 9), prinsip-prinsip yang harus
ditekankan dalam melakukan analisis wacana kritis, yaitu: (1) Analisis wacana
kritis mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah sosial; (2) Relasi
kekuasaan bersifat diskursif/ mewacana; dan (3) Wacana dibentuk oleh masyarakat
dan kebudayaan, demikian pula masyarakat dan kebudayaan dibentuk oleh
wacana.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan analisis
dokumen. Menurut Yusuf (Nisja, 2016: 166) menjelaskan bahwa penelitian
kualitatif dapat digunakan apabila ingin melihat dan mengungkapkan sesuatu
keadaan maupun suatu objek, serta menemukan makna (meaning) atau
pemahaman yang mendalam tentang suatu masalah yang dihadapi. Dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini akan mendeskripsikan
atau memaparkan sikap dan pandangan dalam menemukan makna terhadap suatu
hal yang terjadi dengan memahami atau menjadikan dokumen-dokumen sebagai
sumber atau bahan acuannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ada dua, yaitu metode pustaka
dan metode simak. Penelitian ini menekankan pada teknik pengumpulan sumber
berupa dokumen-dokumen atau bukti fisik yang mendukung penelitian ini. Selain
itu, penelitian ini juga menggunakan metode simak, baik yang bersumber dari
simakan lisan maupun simakan tulis.
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu puisi. Sedangkan sumber
datanya yaitu puisi berjudul “Doa yang Ditukar” karangan Fadli Zon.
Instrumen penelitian ini adalah keseluruhan objek atau proses penelitian.
Dengan demikian, instrumen penelitian ini adalah seluruh komponen atau alat yang
mendukung penelitian.
Teknik pengumpulan data penelitian ini yakni teknik dokumentasi, karena
data dikumpulkan berupa dokumen dengan teknik: (1) membaca dan memahami
puisi “Doa yang Ditukar” karangan Fadli Zon; (2) mengelompokkan data
berdasarkan permasalahan penelitian; (3) menganalisis makna puisi; dan (4)
menarik kesimpulan.
(17) Ya Allah
(18) Dengarlah doa-doa kami
(19) Dari hati pasrah berserah
(20) Memohon pertolongan-Mu
(21) Kuatkanlah para pejuang istiqomah
(22) Di jalan amanah
Berdasarkan puisi diatas, hasil analisis wacana kritisnya yaitu:
SIMPULAN
Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Puisi “Doa yang
Ditukar” karangan Fadli Zon merupakan puisi yang dibuat pasca pemberitaan
tentang pembacaan doa yang diralat. Puisi adalah wujud kritik seorang Fadli Zon
yang merasa bahwa doa dijadikan sebagai ajang untuk berpolitik.
DAFTAR PUSTAKA
https://wow.tribunnews.com/amp/2019/02/13/4-puisi-fadli-zon-yang-tuai-
kontroversi-di-tahun-politik?page=4. Dilansir 4 Juli 2019 pukul 01.30 WIB.
Baryadi, Praptomo. 2015. Analisis Wacana. Yogyakarta: Universitas Sanata Darma.