DISUSUN OLEH :
1. ASIH TRI YULIASTUTI (F0316016)
2. HERLINDA INDRIASTUTI (F0316045)
3. IERMA ANDRIYANTI (F0316046)
4. MARULI HAMONANGAN AMBARITA (F0316062)
5. TITI SYARIFATUL KHADIQOH (F0316099)
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2018
DAFTAR ISI
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatnya sehingga makalah tentang Penerapan SAK EMKM terhadap Catering
Hasanah dapat tersusun hingga selesai.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memperkenalkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) kepada para pelaku UMKM.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan dengan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Maka, kami tidak lupa pula untuk mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan berkontribusi sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan baik, kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Sri Hartoko, selaku dosen Akuntansi EMKM.
2. Bapak Bagus dan Ibu Sularmi, selaku pelaku usaha UMKM.
Kami sadar bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami akan menerima setiap kritik dan saran
sebagai bahan evaluasi kami agar lebih baik lagi untuk kedepannya.
Akhirnya, kami sangat berharap makalah ini dapat menambah ilmu dan
wawasan serta memberikan dampak positif untuk masyarakat umum.
BAB I
PENDAHULUAN
a. Kas
Kas merupakan salah satu aset keuangan yang hanya diakui ketika kas
diterima ataupun diserahkan dan diukur sebesar biaya perolehannya. Kas
disini berupa uang yang dimiliki oleh entitas. Pada usaha ini, kas diakui
berdasarkan nilai nominalnya (nilai yang tertera pada uang tersebut). Kas
disajikan pada Laporan Posisi Keuangan pada pos aktiva lancar sebesar nilai
nominal
Untuk Catering Hasanah ini sendiri kas dibagi menjadi dua yaitu kas
ditangan dan kas di bank.
Kas kecil adalah kas yang digunakan untuk biaya operasional sehari-hari
yang dianggarkan sebesar Rp 20.000.000 per hari. Kas kecil pada usaha
ini menggunakan metode flutuasi sehingga setiap ada pengeluaran kas
kecil langsung dicatat. Kas kecil pada entitas ini digunakan untuk
keperluan operasi usaha seperti membeli bensin untuk transportasi,
membayar gaji karyawan, pembelian bahan baku catering.
Kas di bank berupa uang yang diterima dari hasil transfer pelunasan
pelanggan melalui bank kepada entitas. Kas di bank pada entitas ini
digunakan untuk pembelian peralatan, suku cadang, biaya service
kendaraan.
b. Piutang Usaha
Piutang usaha merupakan hak yang akan diterima entitas karena telah
melakukan jasa kepada pelanggan tetapi pelanggan belum membayar.
Penilaian piutang pada entitas ini dinilai berdasarkan jumlah tagihan yang
bisa didapatkan dari penagihan piutang kepada pelanggan. Piutang disajikan
pada Laporan Posisi Keuangan pada pos Aktiva Lancar.
Pada Catering Hasanah ini, pengakuan piutang diakui sebesar jumlah
tagihan kepada pelanggan atas transaksi order catering yang terjadi.
Maksimal pembayaran piutang oleh pelanggan (termin) yaitu maksimal 1
minggu (7 hari) setelah jasa catering selesai dilakukan.
c. Aset Tetap
Aset tetap pada Catering Hasanah ini merupakan aset yang dimiliki oleh
Catering Hasanah untuk digunakan dalam kegiatan normal usahanya dan
diharapkan akan digunakan Catering Hasanah untuk lebih dari satu periode.
Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan yang terdiri dari harga perolehan
dan biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan sampai aset siap untuk
digunakan. Catering Hasanah mengakui suatu pengeluaran sebagai biaya
perolehan aset apabila manfaat ekonomik dapat dipastikan mengalir ke
dalam atau dari Catering Hasanah dan biaya tersebut dapat diukur dengan
andal.
Berikut ini adalah daftar aset tetap yang dimiliki oleh Catering Hasanah :
NAMA UE TAHUN DEPRESIASI
NO NILAI BUKU
ASET (TH) PEROLEHAN (/TH)
1 Tanah - 2010 6.000.000.000 -
2 Gedung 30 2010 5.000.000.000 166.666.667
3 Kendaraan 20 2011 644.000.000 32.200.000
4 Kulkas 10 2010 2.749.000 274.900
5 Freezer 10 2010 6.900.000 690.000
6 Kompor 10 2010 2.120.000 212.000
7 Peralatan 115.825.000 10.543.881
Penyusutan aset tetap pada Catering Hasanah dimulai pada saat aset
tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan maksud penggunaannya dan
dihitung menggunakan metode garis lurus sesuai estimasi umur ekonomis
dengan nilai residu nol dan dihentikan penyusutannya ketika dihentikan
pengakuannya. Aset dihentikan pengakuannya apabila aset tetap dilepaskan
dan ketika tidak ada manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasan aset.
Catering Hasanah dapat mengakui keuntungan atau kerugian atas
penghentian pengakuan aset. Apabila dijual, jika mendapatkan laba dicatat
sebagai pendapatan lain-lain dan jika rugi dicatat sebagai beban lain-lain.
Jika diserahkan kepada pihak lain akan dicatat sebagai beban lain-lain
sejumlah nilai buku aset tetap dan jika dimusnahkan dicatat sebagai beban
lain-lain. Aset tetap disajikan dalam kelompok aset dalam laporan posisi
keuangan.
d. Persediaan
Persediaan dalam entitas ini adalah aset yang dalam proses produksi
untuk kemudian dijual. Aset tersebut adalah dalam bentuk bahan atau
perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi. Biaya perolehan
persediaan entitas merupakan biaya pembelian bahan baku dan bahan jadi.
Entitas mengakui persediaan sebesar harga perolehan. Entitas ini memillih
menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP) atau first
in first out (FIFO) dalam menentukan biaya perolehan persediaan. Jumlah
persediaan yang mengalami penurunan atau kerugian karena persediaan
rusak atau usang, diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan
tersebut atau kerugian tersebut. Persediaan disajikan dalam kelompok aset
dalam laporan posisi keuangan . Persediaan yang dicatat oleh entitas ini
adalah :
Persediaan bahan baku, yang terdiri dari :
Beras Minyak
Gula Margarin
Garam Gula Merah
Tepung Beras Teh
Tepung Maizena Sirup
Tepung Terigu Susu
Tepung Tapioka Penyedap Rasa
Bawang Merah Telur
Bawang Putih Mie Kuning
Lada Mie Bihun
Ketumbar Rambak Krecek
Kemiri Kerupuk Mentah
Bumbu Dapur
e. Pendapatan
Pendapatan dari Catering Hasanah ini merupakan jumlah uang yang
diterima dari hasil jasa yang dilakukan yaitu hanya dari jasa catering
saja.Catering Hasanah mengakui pendapatan ketika terdapat hak atas
pembayaran yang diterima atau masih harus diterima pada masa kini atau
masa depan. Pendapatan diakui pada saat kas diterima. Catering Hasanah
mengakui uang muka dari pelanggan sebagai liabilitas yaitu pendapatan
diterima dimuka. Pendapatan disajikan didalam kelompok pendapatan dalam
laporan laba/rugi.
f. Beban
Beban dari Catering Hasanah ini berupa beban-beban yang muncul pada
saat kegiatan produksi sampai jasa catering diberikan, antara lain beban gaji,
beban listrik, air, telepon, beban lain-lain dan beban penyusutan. Entitas
mengakui beban imbalan kerja sebesar nilai tidak terdiskonto yang
diperkitakan akan dibayar sebagai imbalan atas kerja tersebut. Beban listrik,
air dan telepon diakui sebesar jmlah tagihan yang dikeluarkan oleh pihak
yang bersangkutan (PLN, TELKOM, PDAM). Entitas mengakui beban lain-
lain per bulan sebesar Rp 1.250.000,-. Entitas mengakui beban tersebut pada
saat kas dibayarkan. Beban tersebut nantinya akan disajikan dalam kelompok
beban dalam laporan laba rugi.
HPP pada entitas ini tidak memasukan persediaan awal dalam
perhitungan karena persediaan muncul sesuai dengan pesanan yang masuk.
HPP dihitung berdasarkan presentase 85% dikalikan dengan pendapatan
kotor per bulan. Unsur pembentuk HPP pada entitas ini terdiri dari :
a. Beban gaji karyawan
b. Beban gaji pramusaji
c. Beban penyusutan kulkas
d. Beban penyusutan freezer
e. Beban penyusutan kompor
f. Biaya bahan baku
g. Liabilitas
Liabilitas berupa kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset
keuangan lain kepada entitas lain. Entitas mengakui liabilitas keuangan
hanya ketitka entitas menjadi salah satu pihak dalam ketentuan kontraktual
liabilitas keuangan tersebut. Liabilitas keuangan diukur sebesar biaya
perolehannya. Biaya perolehan liabilitas keuangan diukur pada harga
transaksi (transaction price). Untuk utang, harga transaksinya adalah sebesar
jumlah tagihan. Untuk investasi pada instrument utang, harga transaksinya
adalah sebesar imbalan yang diberikan. Liabilitas keuangan saling hapus dan
jumlah neto disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika,
entitas:
a. Memiliki hak yang dapat dipisahkan secara hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah diakui; dan
b. Memiliki intensi untuk menyelesaikan secara neto atau merealisasikan
aset tersebut dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Liabilitas disajikan di Laporan Posisi Keuangan pada pos Pasiva.
Liabilitas pada entitas ini adalah Pendapatan diterima dimuka (uang muka
atau DP dari pelanggan).
h. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi seluruh
liabilitasnya. Modal awal dari Catering Hasanah ini sebesar Rp 100.000.000,
dan modal ini merupakan modal sendiri. Modal disajikan dalam laporan
posisi keuangan pada kelompok ekuitas.
i. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan Catering Hasanahmengikuti ketentuan perpajakan
yang berlaku di Indonesia, yaitu sebesar 1% dari omset usaha atau PPh final.
121. Tanah
122. Bangunan
123. Kendaraan
124. Peralatan
2. Utang
Utang/liabilitas pada UMKM ini terdiri atas:
No. Akun Nama Akun
211. Utang Usaha
212. Utang Gaji
213. Utang Pajak
3. Modal
Modal/ekuitas pada UMKM ini terdiri atas:
No. Akun Nama Akun
311. Modal Pemilik
312. Prive Pemilik
4. Pendapatan
Pendapatan pada UMKM ini hanya terdiri atas pendapatan usaha saja,
dengan nomor akun 411.
5. Beban
Beban-beban yang diakui oleh UMKM ini terdiri atas:
No. Akun Nama Akun
b. Dokumen Terkait
Dokumen-dokumen yang ada di UMKM Catering Hasanah terkait akuntansi
antara lain:
1. Buku Kas
2. Cash Flow
3. Presensi Karyawan
c. Pihak Terkait
Pihak-pihak yang terkait dalam proses akuntansi UMKM Catering Hasanah
antara lain:
1. Pemilik catering
2. Pelanggan
3. Karyawan
2.5 SISTEM AKUNTANSI (ASET, BEBAN, PENDAPATAN, LIABILITAS,
DAN EKUITAS) UMKM CATERING HASANAH
a. Sistem Akuntansi Pendapatan
SIKLUS PENDAPATAN
1. Tahap awal pembelian bahan baku
Membeli bahan baku di pasar
Melakukan pengecekan ulang bahan baku
Menyimpan bahan baku di tempat yang disediakan untuk kemudian
dipakai untuk proses produksi
2. Tahap Penerimaan Pesanan
Menerima pesanan dari konsumen baik melalui telepon, atau pesan
secara langsung
Setelah terjadi kesepakatan, maka konsumen memberikan DP yang
telah disepakati untuk kemudian pesanan akan diproses
Mencatat DP dan pesanan konsumen yang telah disepakati
Memproses pesanan konsumen
Setelah pesanan jadi, konsumen akan dihubungi untuk kemudian
melakukan proses distribusi ke konsumen (pengambilan langsung
ke toko atau melalui pengiriman)
3. Tahap Akhir Produksi
Konsumen wajib melunasi sisa pembayaran saat pesanan diterima.
Setelah konsumen melunasi, maka pesanan dapat diserahkan ke
konsumen melalui delivery order.
CATERING HASANAH
31 DESEMBER 2017
ASET (Rp)
Kas 600.000.000
Peralatan 115.825.000
LIABILITAS
Utang Bank 0
EKUITAS
(dalam Rupiah)
PENDAPATAN
1. UMUM
Entitasbergerak dalam bidang usaha jasa. Entitas didirikan oleh Bapak Bagus dan
Ibu Sularmi pada tahun 2010 dan diberi nama Catering Hasanah. Catering Hasanah
memenuhi kriteria sebagai entitasmikro, kecil, dan menengah sesuaiUU Nomor 20
Tahun 2008. Dan juga memenuhi kriteria sebagai UMKM yang bisa menerapkan
SAK EMKM sebagai pembukuannya. Kegiatan usaha catering ini meliputi bidang
produksi dan pemasaran makanan. Catering Hasanah sudah mendapatkan ijin dari
Dinas Kesehatan (Dinkes) dan juga Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(Disperindag) . Catering Hasanah terletak di Perum Korpri No. 173 Popongan
Karanganyar .
3. KAS
Kas disini berupa uang yang dimiliki oleh entitas. Pada usaha ini, kas diakui
berdasarkan nilai nominalnya (nilai yang tertera pada uang tersebut). Catering
Hasanah membagi kas menjadi dua yaitu kas ditangan dan kas di bank. Kas kecil
adalah kas yang digunakan untuk biaya operasional sehari-hari. Kas kecil pada usaha
ini menggunakan metode flutuasi sehingga setiap ada pengeluaran kas kecil langsung
dicatat..Kas di bank berupa uang yang diterima dari hasil transfer pelunasan
pelanggan melalui bank kepada entitas.
2017
Kas 600.000.000
4. PIUTANG USAHA
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah tagihan.Periode pelunasan piutang usaha
Catering Hasanah relatif singkat yaitu satu minggu (7 hari) setelah jasa diberikan .
2017
Piutang Usaha 17.000.000
5. SALDO LABA
Saldo laba merupakan akumulasi selisih penghasilan dan beban, setelah
dikurangkandengan distribusi kepada pemilik.
2017
Saldo laba (defisit) 12.063.094.452
6. PENDAPATAN JASA
Pendapatan jasa diakui ketika kas diterima. Catering Hasanah mengakui uang muka
dari pelanggan sebagai liabilitas yaitu pendapatan diterima dimuka
2017
Pendapatan Usaha 2.400.000.000
7. BEBAN
Beban diakui Catering Hasanah ketika pada saat kas dibayarkan.
2017
Beban pokok penjualan 317.900.000
Beban Listrik 12.000.000
Beban Air 12.000.000
Beban Telepon 6.000.000
Beban Penyusutan – Gedung 166.666.667
Beban Penyusutan – Kendaraan 64.400.000
Beban Penyusutan – Peralatan 10.543.881
JUMLAH BEBAN 589.510.548
8. BEBAN LAIN-LAIN
Beban lain-lain pada catering hasanah meliputi Service rutin kendaraan, servis
kompor dan beban adminitrasi
2017
Beban lain-lain 1.250.000
4.1 Kesimpulan
Catering Hasanah merupakan salah satu entitas yang termasuk dalam kategori
usaha kecil menurut UU No 6 tahun 2008 dengan omzet kurang lebih
200.000.000 per bulan atau 2.400.000.000 per tahun.
Catering Hasanah hanya melakukan pencatatan sederhana berupa pengeluaran
dan pemasukan kas dan tidak menggunakan standar apapun sebagai pedoman
pencatatan.
Kebijakan dan Laporan Keuangan yang ada dalam bab sebelumnya disusun
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah
(SAK EMKM) dengan menggunakan data yang diperoleh dari Catering
Hasanah.
4.2 Saran
Sebaiknya Catering Hasanah melakukan pencatatan dan membuat laporan
keuangan sesuai dengan SAK EMKM karena termasuk kriteria usaha kecil.
Catering Hasanah bisa menggunakan kebijakan akuntansi dan laporan keuangan
yang telah dibuat pada bab sebelumnya sebagai kebijakan akuntansinya dan
laporan keuangannya karena data yang didapatkan berasal dari entitas tersebut.
Dengan digunakannya SAK EMKM sebagai pedoman pencatatan dan pelaporan
keuangan, Catering Hasanah akan lebih mudah mengetahui kondisi keuangan
yang sebenarnya dan lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman modal untuk
mengembangkan usahanya karena menggunakan standar yang berlaku untuk
pelaporannya.
DATA ENTITAS (CATERING HASANAH)
TRANSKRIP WAWANCARA
Pewawancara : Selamat sore bapak. Kami mohon maaf mengganggu waktu bapak,
disini kami mahasiswa dari S1 Akuntansi FEB UNS mendapat tugas
untuk mewawancarai UKM dan kami memilih wawancara catering
hasanah untuk dijadikan objek. Apakah bapak bersedia ?
Narasumber : Ya boleh. Silahkan
Pewawancara : Sebelumnya kami akan memperkenalkan diri dulu. Saya Shelli, lalu
ada teman saya Henricus, Ratri, dan Dinar.
Narasumber : Baik, saya Bapak Bagus. Silahkan apayang mau ditanyakan
Pewawancara : Terimakasih bapak. Nah bagaimana sejarah berdirinya catering ini
pak?
Narasumber : Catering Hasanah ini didirikan pada tahun 2010. Catering ini sendiri
saya dirikan bersama istri saya, Ibu Sularmi yang beralamatkan di
Perum Korpri No. 173 Popongan Karanganyar. Awal berdiri usaha ini
karena hobi dari dari istri saya yaitu memasak. Hasil masakan istri saya
itu sering dibagikan kepada tetangga-tetangga dan rekan-rekan
kerjanya. Respon dari orang-orang yang mencicipi hasil masakan istri
saya cukup baik dan mulai ada yang memesan. Karena semakin
banyaknya pesanan yang diterima, akhirnya istri saya mengajak saya
untuk mendirikan usaha catering bersama yang kini kami beri nama
Catering Hasanah dengan modal sendiri dan merekrut beberapa
karyawan. Pemasaran dari Catering Hasanah sendiri berada di wilayah
Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, dan Kota Surakarta.
Usaha catering ini semakin lama semakin berkembang dan kini jumlah
karyawan yang dipekerjakan di catering ini sebanyak 45 orang dan
kami berencana untuk mencari tambahan karyawan karena semakin
banyaknya pesanan yang diterima. Dengan semakin banyaknya
pesanan, membuat usaha catering ini mampu untuk membeli beberapa
asset yang digunakan untuk menunjang pelayanan catering ini sendiri.
Pewawancara : Biasanya ada berapa pesanan dalam sehari ?
Narasumber : Disini setiap hari selalu ada pesanan , Senin-Sabtu biasanya yang
pesan sekolah-sekolah, kantor dan untuk arisan-arisan. Untuk pesanan
resepsi dibatasi 3 pesanan 1 hari biasanya Hari Sabtu-Minggu
Pewawancara : Apakah catering ini membuat laporan keuangan ?
Narasumber : Pencatatan keuangan yang dilakukan oleh Catering Hasanah selama
ini hanya pencatatan sederhana berupa catatan banyaknya pemasukan
dan pengeluaran yang terjadi pada hari itu.
Pewawancara : Darimana modal awal didapat? Berapa modal awal ?
Narasumber : Modal yang kami pakai adalah modal sendiri, awalnya sebesar
Rp100.000.000
Pewawancara : Apakah catering ini melayani persewaan alat-alat makan?
Narasumber : Dulu kami menyewakan, akan tetapi sekarang sudah tidak
menyewakan karena untuk pesanan makanan saja kami terlalu repot
Pewawancara : Berapa omzet per bulan ?
Narasumber : Omzet selama satu bulan kurang lebih Rp200.000.000
Pewawancara : Berapa banyak karyawan disini?
Narasumber : Karyawan tetap sebanyak 45 orang, lalu ada karyawan pramusaji
sekitar 70 orang
Pewawancara : Bagaimana sistem penggajian pramusaji?
Narasumber : Untuk pramusaji setelah bertugas meraka langsung kami beri upah
sebesar Rp60.000 per orang
Pewawancara : Bagaimana sistem penggajian karyawan tetap?
Narasumber : Untuk penggajian karyawan tetap digaji setiap 2 minggu sekali.
Biasaya kami mengeluarkan uang untuk gaji sendiri sebesar
Rp17.000.000 – Rp 20.000.000
Pewawancara : Berapa laba setiap bulannya ?
Narasumber : Untuk laba setiap pesanan 10%-20%
Pewawancara : Apakah catering ini mempunyai kas kecil ?
Narasumber : Setiap hari kami menganggarkan Rp20.000.000 untuk keperluan
sehari-hari
Pewawancara : Bagaimana sistem pembayaran konsumen ?
Narasumber : Pembayaran pesanan DP 50%
Pewawancara : Berapa lama maksimal pelunasan?
Narasumber : Pelunasan biaya pesanan H+ 1 minggu acara berlangsung
Pewawancara : Bagaimana sistem pengadaan bahan baku?
Narasumber : Ketika pesanan sedikit 1 minggu sekali kami belanja .Ketika pesanan
banyak kami belanja 1 minggu 3 kali
Pewawancara : Apakah ada persediaan bahan yang sudah jadi?
Narasumber : Kami menyetock es krim, air mineral di gudang.
Pewawancara : Berapa lama minimal order ?
Narasumber : Untuk pesanan minimal H-1
Pewawancara : Apakah ada konsumen yang tiba-tiba membatalkan pesanan ?
Narasumber : Dulu pernah ada , namun pesanan tersebut bisa di alikan ke konsumen
lain.
Pewawancara : Berapa besarnya biaya listrik, air dan telephone .
Narasumber : Untuk biaya listrik, air dan telephone biasanya kami mengeluarkan
sebnayak Rp2.500.000 per bulan
Pewawancara : Apakah ada depresiasi untuk peralatan?
Narasumber : Tidakada, untuk barang yangrusak langsung kita ganti
Pewawancara : Apakah sudah membayar untuk pajak untuk catering ini?
Narasumber : Ya, sekarang kita di wajibkan untuk membayar pajak Final
Pewawancara : Asset apa saja yang dimiliki oleh catering ini?
Narasumber : Asset yang dimiliki oleh usaha ini yaitu berupa tanah dan gedung yang
digunakan sebagai tempat memasak, serta 5 buah kendaraan yang
terdiri dari 1 buah mobil box, 3 buah pick up, dan satu mobil biasa yang
digunakan untuk mengangkut karyawan.
Pewawancara : apakah ada wacana untuk membuka cabang?
Narasumber : untuk wacana sendiri kami ada, namun sampai sekrang masih
mencari tempat yang strategis
Pewawancara : Baik pak, terimakasih atas waktunya. Kami sudah mendapatkan
banyak data dari hasil perbincangan sore ini. Terimakasih atas
kesediaannya untuk menjadi narasumber kami.
PERHITUNGAN UNTUK LAPORAN POSISI KEUANGAN
(BULAN DESEMBER)
KAS
20.000.000/hari x 30 600.000.000
TOTAL KAS 600.000.000
PIUTANG USAHA
PESANAN TOTAL DP (50 %) PIUTANG
Pesanan resepsi
Paket 30.000/pax x 1000 30.000.000 15.000.000 15.000.000
Snack
Paket 5000/pax x 200 1.000.000 500.000 500.000
Snack
Paket 7500/pax x 400 3.000.000 1.500.000 1.500.000
TOTAL PIUTANG USAHA 17.000.000
Peralatan :
PENDAPATAN USAHA
Omzet/bulan x 12 2.400.000.000
TOTAL PENDAPATAN USAHA 2.400.000.000
BEBAN
Per Bulan Per Tahun
Beban Pokok Penjualan 28.900.000 317.900.000
Beban Listrik 1.000.000 12.000.000
Beban Air 1.000.000 12.000.000
Beban Telepon 500.000 6.000.000
Beban Penyusutan - Gedung 13.888.888 166.666.667
Beban Penyusutan - Kendaraan 5.366.666 64.400.000
Beban Penyusutan – Peralatan 878.656 10.543.881
Beban Lain-lain :
Service Rutin Kendaraan 1.000.000
Service Kompor 100.000
Beban admisnistrasi 150.000
TOTAL BEBAN 590.760.548