Anda di halaman 1dari 38

TUGAS AKHIR MATA KULIAH

AKUNTANSI ENTITAS MIKRO KECIL DAN


MENENGAH (EMKM)

DISUSUN OLEH :
1. ASIH TRI YULIASTUTI (F0316016)
2. HERLINDA INDRIASTUTI (F0316045)
3. IERMA ANDRIYANTI (F0316046)
4. MARULI HAMONANGAN AMBARITA (F0316062)
5. TITI SYARIFATUL KHADIQOH (F0316099)

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. I


KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. II
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
BAB II PROFIL EMKM …………………………………………………... 2
BAB III KEBIJAKAN DAN LAPORAN KEUANGAN
3.1 KEBIJAKAN AKUNTANSI ……………………………... 3
3.2 LAPORAN KEUANGAN ………………………………... 8
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN……………………………………………….. 13
4.2 SARAN……………………………………………………….. 13
LAMPIRAN
DATA ENTITAS ………………………………………………… 15
TRANSKIP WAWANCARA …………………………………... 19
PERHITUNGAN LAPORAN KEUANGAN …………………… 22
DOKUMENTASI ……………………………………………….. 27
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatnya sehingga makalah tentang Penerapan SAK EMKM terhadap Catering
Hasanah dapat tersusun hingga selesai.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memperkenalkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) kepada para pelaku UMKM.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan dengan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Maka, kami tidak lupa pula untuk mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan berkontribusi sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan baik, kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Sri Hartoko, selaku dosen Akuntansi EMKM.
2. Bapak Bagus dan Ibu Sularmi, selaku pelaku usaha UMKM.
Kami sadar bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami akan menerima setiap kritik dan saran
sebagai bahan evaluasi kami agar lebih baik lagi untuk kedepannya.
Akhirnya, kami sangat berharap makalah ini dapat menambah ilmu dan
wawasan serta memberikan dampak positif untuk masyarakat umum.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah atau yang biasa disingkat dengan EMKM
merupakan jenis-jenis usaha yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008. EMKM bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan usahanya
dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi
yang berkeadilan. Entitas mikro, kecil, dan menengah yang ada di Indonesia cukup
memberikan kontribusi untuk pertumbuhan perekonomian serta menjadi solusi
untuk mengurangi jumlah pengangguran yang ada saat ini.
Pada umumnya, modal dari entitas mikro, kecil, dan menengah ini hanya berasal
dari kontribusi pemilik entitas. Pemerintah sebenarnya sudah memberikan
kemudahan bagi entitas mikro, kecil, dan menengah dalam mendapatkan modal
akan tetapi banyak yang masih belum memenuhi syarat untuk mendapatkan
pinjaman modal karena pelaporan keuangan yang tidak jelas. Untuk mempermudah
para entitas mikro, kecil, dan menengah mendapatkan pinjaman modal dan
mempunyai pelaporan yang jelas, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK- IAI) menyusun dan mengesahkan sebuah standar yang
mengatur tentang EMKM yaitu Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil,
dan Menengah (SAK EMKM). SAK EMKM akan mulai diberlakukan pada 1
Januari 2018 nanti. Akan tetapi masih banyak entitas mikro, kecil, dan menengah
belum mengetahui tentang standar tersebut, seperti salah satu usaha yang kami
wawancarai yaitu Catering Hasanah.
Catering Hasanah merupakan salah satu EMKM yang bergerak dalam bidang
jasa yaitu jasa catering. Karena Catering Hasanah belum mengetahui tentang SAK
EMKM, kami bermaksud untuk membantu Catering Hasanah untuk membuat
kebijakan akuntansi dan laporan keuangan sesuai dengan SAK EMKM agar
Catering Hasanah mendapatkan kemudahan untuk memperoleh pinjaman modal
apabila ingin mengembangkan usahanya dan agar Catering Hasanah lebih
mengetahui keadaan sebenarnya yang terjadi dari pelaporan keuangannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana kebijakan akuntansi UMKM Catering Hasanah?
b. Bagaimana sistem pengadaan bahan baku dan penjualan UMKM Catering
Hasanah?
c. Bagaimana standar akuntansi UMKM Catering Hasanah?
d. Bagaimana sistem akuntansi (pendapatan, beban, asset, liabilitas, dan ekuitas)
UMKM Catering Hasanah?
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PROFIL USAHA
Catering Hasanah merupakan sebuah usaha dalam bidang jasa yang didirikan
pada tahun 2010. Catering Hasanah sendiri didirikan oleh sepasang suami istri yaitu
Ibu Sularmi dan Bapak Bagus yang beralamatkan di Perum Korpri No. 173
Popongan Karanganyar. Awal berdiri usaha ini karena hobi dari Ibu Sularmi yaitu
memasak. Hasil masakan Ibu Sularmi sering dibagikan kepada tetangga-tetangga
dan rekan-rekan kerjanya. Respon dari orang-orang yang mencicipi hasil masakan
Ibu Sularmi cukup baik dan mulai ada yang memesan. Karena semakin banyaknya
pesanan yang diterima, akhirnya Ibu Sularmi dan suaminya yaitu Bapak Bagus
memutuskan untuk mendirikan usaha catering yang kini diberi nama Catering
Hasanah dengan modal sendiri dan merekrut beberapa karyawan. Pemasaran dari
Catering Hasanah sendiri berada di wilayah Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, dan
Kota Surakarta.
Usaha catering ini semakin lama semakin berkembang dan kini jumlah
karyawan yang dipekerjakan di catering ini sebanyak 45 orang dan berencana untuk
mencari tambahan karyawan karena semakin banyaknya pesanan yang diterima.
Dengan semakin banyaknya pesanan, membuat usaha catering ini mampu untuk
membeli beberapa asset yang digunakan untuk menunjang pelayanan catering ini
sendiri. Asset yang dimiliki oleh usaha ini yaitu berupa tanah dan gedung yang
digunakan sebagai tempat memasak serta 5 buah kendaraan yang terdiri dari 1 buah
mobil box, 3 buah pick up, dan satu mobil biasa yang digunakan untuk mengangkut
karyawan.
Pencatatan keuangan yang dilakukan oleh Catering Hasanah selama ini hanya
pencatatan sederhana berupa catatan banyaknya pemasukan dan pengeluaran yang
terjadi pada hari itu. Pencatatan tersebut masih sederhana dan belum menggunakan
standar sebagai pedoman pencatatannya.

2.2 KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Kas
Kas merupakan salah satu aset keuangan yang hanya diakui ketika kas
diterima ataupun diserahkan dan diukur sebesar biaya perolehannya. Kas
disini berupa uang yang dimiliki oleh entitas. Pada usaha ini, kas diakui
berdasarkan nilai nominalnya (nilai yang tertera pada uang tersebut). Kas
disajikan pada Laporan Posisi Keuangan pada pos aktiva lancar sebesar nilai
nominal
Untuk Catering Hasanah ini sendiri kas dibagi menjadi dua yaitu kas
ditangan dan kas di bank.
 Kas kecil adalah kas yang digunakan untuk biaya operasional sehari-hari
yang dianggarkan sebesar Rp 20.000.000 per hari. Kas kecil pada usaha
ini menggunakan metode flutuasi sehingga setiap ada pengeluaran kas
kecil langsung dicatat. Kas kecil pada entitas ini digunakan untuk
keperluan operasi usaha seperti membeli bensin untuk transportasi,
membayar gaji karyawan, pembelian bahan baku catering.
 Kas di bank berupa uang yang diterima dari hasil transfer pelunasan
pelanggan melalui bank kepada entitas. Kas di bank pada entitas ini
digunakan untuk pembelian peralatan, suku cadang, biaya service
kendaraan.

b. Piutang Usaha
Piutang usaha merupakan hak yang akan diterima entitas karena telah
melakukan jasa kepada pelanggan tetapi pelanggan belum membayar.
Penilaian piutang pada entitas ini dinilai berdasarkan jumlah tagihan yang
bisa didapatkan dari penagihan piutang kepada pelanggan. Piutang disajikan
pada Laporan Posisi Keuangan pada pos Aktiva Lancar.
Pada Catering Hasanah ini, pengakuan piutang diakui sebesar jumlah
tagihan kepada pelanggan atas transaksi order catering yang terjadi.
Maksimal pembayaran piutang oleh pelanggan (termin) yaitu maksimal 1
minggu (7 hari) setelah jasa catering selesai dilakukan.

c. Aset Tetap
Aset tetap pada Catering Hasanah ini merupakan aset yang dimiliki oleh
Catering Hasanah untuk digunakan dalam kegiatan normal usahanya dan
diharapkan akan digunakan Catering Hasanah untuk lebih dari satu periode.
Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan yang terdiri dari harga perolehan
dan biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan sampai aset siap untuk
digunakan. Catering Hasanah mengakui suatu pengeluaran sebagai biaya
perolehan aset apabila manfaat ekonomik dapat dipastikan mengalir ke
dalam atau dari Catering Hasanah dan biaya tersebut dapat diukur dengan
andal.
Berikut ini adalah daftar aset tetap yang dimiliki oleh Catering Hasanah :
NAMA UE TAHUN DEPRESIASI
NO NILAI BUKU
ASET (TH) PEROLEHAN (/TH)
1 Tanah - 2010 6.000.000.000 -
2 Gedung 30 2010 5.000.000.000 166.666.667
3 Kendaraan 20 2011 644.000.000 32.200.000
4 Kulkas 10 2010 2.749.000 274.900
5 Freezer 10 2010 6.900.000 690.000
6 Kompor 10 2010 2.120.000 212.000
7 Peralatan 115.825.000 10.543.881

Penyusutan aset tetap pada Catering Hasanah dimulai pada saat aset
tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan maksud penggunaannya dan
dihitung menggunakan metode garis lurus sesuai estimasi umur ekonomis
dengan nilai residu nol dan dihentikan penyusutannya ketika dihentikan
pengakuannya. Aset dihentikan pengakuannya apabila aset tetap dilepaskan
dan ketika tidak ada manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasan aset.
Catering Hasanah dapat mengakui keuntungan atau kerugian atas
penghentian pengakuan aset. Apabila dijual, jika mendapatkan laba dicatat
sebagai pendapatan lain-lain dan jika rugi dicatat sebagai beban lain-lain.
Jika diserahkan kepada pihak lain akan dicatat sebagai beban lain-lain
sejumlah nilai buku aset tetap dan jika dimusnahkan dicatat sebagai beban
lain-lain. Aset tetap disajikan dalam kelompok aset dalam laporan posisi
keuangan.

d. Persediaan
Persediaan dalam entitas ini adalah aset yang dalam proses produksi
untuk kemudian dijual. Aset tersebut adalah dalam bentuk bahan atau
perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi. Biaya perolehan
persediaan entitas merupakan biaya pembelian bahan baku dan bahan jadi.
Entitas mengakui persediaan sebesar harga perolehan. Entitas ini memillih
menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP) atau first
in first out (FIFO) dalam menentukan biaya perolehan persediaan. Jumlah
persediaan yang mengalami penurunan atau kerugian karena persediaan
rusak atau usang, diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan
tersebut atau kerugian tersebut. Persediaan disajikan dalam kelompok aset
dalam laporan posisi keuangan . Persediaan yang dicatat oleh entitas ini
adalah :
 Persediaan bahan baku, yang terdiri dari :
Beras Minyak
Gula Margarin
Garam Gula Merah
Tepung Beras Teh
Tepung Maizena Sirup
Tepung Terigu Susu
Tepung Tapioka Penyedap Rasa
Bawang Merah Telur
Bawang Putih Mie Kuning
Lada Mie Bihun
Ketumbar Rambak Krecek
Kemiri Kerupuk Mentah
Bumbu Dapur

 Persediaan barang jadi , seperti :


1. Es krim
2. Minuman dalam kemasan

e. Pendapatan
Pendapatan dari Catering Hasanah ini merupakan jumlah uang yang
diterima dari hasil jasa yang dilakukan yaitu hanya dari jasa catering
saja.Catering Hasanah mengakui pendapatan ketika terdapat hak atas
pembayaran yang diterima atau masih harus diterima pada masa kini atau
masa depan. Pendapatan diakui pada saat kas diterima. Catering Hasanah
mengakui uang muka dari pelanggan sebagai liabilitas yaitu pendapatan
diterima dimuka. Pendapatan disajikan didalam kelompok pendapatan dalam
laporan laba/rugi.

f. Beban
Beban dari Catering Hasanah ini berupa beban-beban yang muncul pada
saat kegiatan produksi sampai jasa catering diberikan, antara lain beban gaji,
beban listrik, air, telepon, beban lain-lain dan beban penyusutan. Entitas
mengakui beban imbalan kerja sebesar nilai tidak terdiskonto yang
diperkitakan akan dibayar sebagai imbalan atas kerja tersebut. Beban listrik,
air dan telepon diakui sebesar jmlah tagihan yang dikeluarkan oleh pihak
yang bersangkutan (PLN, TELKOM, PDAM). Entitas mengakui beban lain-
lain per bulan sebesar Rp 1.250.000,-. Entitas mengakui beban tersebut pada
saat kas dibayarkan. Beban tersebut nantinya akan disajikan dalam kelompok
beban dalam laporan laba rugi.
HPP pada entitas ini tidak memasukan persediaan awal dalam
perhitungan karena persediaan muncul sesuai dengan pesanan yang masuk.
HPP dihitung berdasarkan presentase 85% dikalikan dengan pendapatan
kotor per bulan. Unsur pembentuk HPP pada entitas ini terdiri dari :
a. Beban gaji karyawan
b. Beban gaji pramusaji
c. Beban penyusutan kulkas
d. Beban penyusutan freezer
e. Beban penyusutan kompor
f. Biaya bahan baku

g. Liabilitas
Liabilitas berupa kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset
keuangan lain kepada entitas lain. Entitas mengakui liabilitas keuangan
hanya ketitka entitas menjadi salah satu pihak dalam ketentuan kontraktual
liabilitas keuangan tersebut. Liabilitas keuangan diukur sebesar biaya
perolehannya. Biaya perolehan liabilitas keuangan diukur pada harga
transaksi (transaction price). Untuk utang, harga transaksinya adalah sebesar
jumlah tagihan. Untuk investasi pada instrument utang, harga transaksinya
adalah sebesar imbalan yang diberikan. Liabilitas keuangan saling hapus dan
jumlah neto disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika,
entitas:
a. Memiliki hak yang dapat dipisahkan secara hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah diakui; dan
b. Memiliki intensi untuk menyelesaikan secara neto atau merealisasikan
aset tersebut dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Liabilitas disajikan di Laporan Posisi Keuangan pada pos Pasiva.
Liabilitas pada entitas ini adalah Pendapatan diterima dimuka (uang muka
atau DP dari pelanggan).

h. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi seluruh
liabilitasnya. Modal awal dari Catering Hasanah ini sebesar Rp 100.000.000,
dan modal ini merupakan modal sendiri. Modal disajikan dalam laporan
posisi keuangan pada kelompok ekuitas.

i. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan Catering Hasanahmengikuti ketentuan perpajakan
yang berlaku di Indonesia, yaitu sebesar 1% dari omset usaha atau PPh final.

2.3 SISTEM PENGADAAN BAHAN BAKU DAN PENJUALAN


a. Tahap awal pembelian bahan baku
 Membeli bahan baku di pasar
 Melakukan pengecekan ulang bahan baku
 Menyimpan bahan baku di tempat yang disediakan untuk kemudian
dipakai untuk proses produksi
b. Tahap Penerimaan Pesanan
 Menerima pesanan dari konsumen baik melalui telepon, atau pesan
secara langsung
 Setelah terjadi kesepakatan, maka konsumen memberikan DP yang telah
disepakati untuk kemudian pesanan akan diproses
 Mencatat DP dan pesanan konsumen yang telah disepakati
 Memproses pesanan konsumen
 Setelah pesanan jadi, konsumen akan dihubungi untuk kemudian
melakukan proses distribusi ke konsumen (pengambilan langsung ke
toko atau melalui pengiriman)
c. Tahap Akhir Produksi
 Konsumen wajib melunasi sisa pembayaran saat pesanan diterima.
 Setelah konsumen melunasi, maka pesanan dapat diserahkan ke
konsumen melalui delivery order.

1.5 STANDAR AKUNTANSI


a. Daftar Rekening
Rekening yang dimiliki oleh UMKM Catering Hasanah adalah sebagai
berikut.
1. Aset
Aset di sini terdiri dari asset lancar dan asset tetap. Aset tersebut beserta
nomor akunnya antara lain sebagai berikut.
ASET LANCAR
No. Akun Nama Akun
111. Kas
112. Kas Kecil
113. Piutang Usaha
113. Cadangan Kerugian Piutang
114. Persediaan Barang
114.1 Persediaan Barang Baku
114.2 Persediaan Barang Jadi
115. Perlengkapan
ASET TETAP

No. Akun Nama Akun

121. Tanah

122. Bangunan

123. Kendaraan

124. Peralatan

125. Akumulasi dep- bangunan

126. Akumulasi dep-kendaraan

127. Akumulasi dep-peralatan

2. Utang
Utang/liabilitas pada UMKM ini terdiri atas:
No. Akun Nama Akun
211. Utang Usaha
212. Utang Gaji
213. Utang Pajak

3. Modal
Modal/ekuitas pada UMKM ini terdiri atas:
No. Akun Nama Akun
311. Modal Pemilik
312. Prive Pemilik

4. Pendapatan
Pendapatan pada UMKM ini hanya terdiri atas pendapatan usaha saja,
dengan nomor akun 411.
5. Beban
Beban-beban yang diakui oleh UMKM ini terdiri atas:
No. Akun Nama Akun

511. Beban Gaji

512. Beban Air

513. Beban Listrik

514. Beban Telepon

515. Beban Penyusutan Bangunan

516. Beban Penyusutan Kendaraan

517. Beban Penyusutan Peralatan

518. Beban Bahan Bakar

519. Beban Promosi

520. Beban Pajak

b. Dokumen Terkait
Dokumen-dokumen yang ada di UMKM Catering Hasanah terkait akuntansi
antara lain:
1. Buku Kas
2. Cash Flow
3. Presensi Karyawan

c. Pihak Terkait
Pihak-pihak yang terkait dalam proses akuntansi UMKM Catering Hasanah
antara lain:
1. Pemilik catering
2. Pelanggan
3. Karyawan
2.5 SISTEM AKUNTANSI (ASET, BEBAN, PENDAPATAN, LIABILITAS,
DAN EKUITAS) UMKM CATERING HASANAH
a. Sistem Akuntansi Pendapatan
SIKLUS PENDAPATAN
1. Tahap awal pembelian bahan baku
 Membeli bahan baku di pasar
 Melakukan pengecekan ulang bahan baku
 Menyimpan bahan baku di tempat yang disediakan untuk kemudian
dipakai untuk proses produksi
2. Tahap Penerimaan Pesanan
 Menerima pesanan dari konsumen baik melalui telepon, atau pesan
secara langsung
 Setelah terjadi kesepakatan, maka konsumen memberikan DP yang
telah disepakati untuk kemudian pesanan akan diproses
 Mencatat DP dan pesanan konsumen yang telah disepakati
 Memproses pesanan konsumen
 Setelah pesanan jadi, konsumen akan dihubungi untuk kemudian
melakukan proses distribusi ke konsumen (pengambilan langsung
ke toko atau melalui pengiriman)
3. Tahap Akhir Produksi
 Konsumen wajib melunasi sisa pembayaran saat pesanan diterima.
 Setelah konsumen melunasi, maka pesanan dapat diserahkan ke
konsumen melalui delivery order.

JURNAL PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PELUNASAN


 Jurnal Pembelian
Persediaan barang dagang XXX
Kas/utang XXX
 Jurnal Penjualan
Kas/piutang XXX
Penjualan XXX
 Jurnal Uang Muka/DP
Kas XXX
Piutang XXX
Pendapatan diterima dimuka XXX
 Jurnal Pelunasan
Kas XXX
Piutang XXX
b. Sistem Akuntansi Beban

No. Akun Nama Akun

511. Beban Gaji

512. Beban Air

513. Beban Listrik

514. Beban Telepon

515. Beban Penyusutan Bangunan

516. Beban Penyusutan Kendaraan

517. Beban Penyusutan Peralatan

518. Beban Bahan Bakar

519. Beban Promosi

520. Beban Pajak

 Pihak-pihak yang Terlibat


1. Pemilik catering
2. Karyawan
3. Pelanggan
4. Pemerintah
5. Penyedia Layanan

 Jurnal Terkait Beban


1. Utang Gaji =
Beban gaji XXX
Utang gaji XXX
Utang gaji XXX
Kas XXX
2. Pembayaran listrik, air, dan telepon =
Beban listrik air dan telepon XXX
Kas XXX
3. Penyusutan gedung
Beban penyusutan-gedung XXX
Akumulasi penyusutan-gedung XXX
4. Penyusutan kendaraan
Beban penyusutan kendaraan-mobil box XXX
Akumulasi penyusutan kendaraan-mobil box XXX
Beban penyusutan kendaraan-mobil biasa XXX
Akumulasi penyusutan kendaraan-mobil biasa XXX
Beban penyusutan kendaraan-mobil pick up XXX
Akumulasi penyusutan kendaraan-mobil pick up XXX
5. Penyusutan peralatan
Beban penyusutan peralatan-kulkas XXX
Akumulasi penyusutan peralatan-kulkas XXX
Beban penyusutan peralatan-freezer XXX
Akumulasi penyusutan peralatan-freezer XXX
Beban penyusutan peralatan-kompor XXX
Akumulasi penyusutan peralatan-kompor XXX
Beban penyusutan peralatan-lainnya XXX
Akumulasi penyusutan peralatan-lainnya XXX
6. Pembayaran iklan
Beban promosi XXX
Kas XXX
7. Pembelian bahan bakar
Beban bahan bakar XXX
Kas XXX
8. Pembayaran beban lain-lain
Beban lain-lain XXX
Kas XXX
9. Pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku XXX
Kas XXX
10. Utang pajak
Beban pajak XXX
Utang pajak XXX
3.2 Laporan Keuangan

CATERING HASANAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 2017

ASET (Rp)

Kas 600.000.000

Piutang Usaha 17.000.000

Persediaan Bahan Baku 16.287.000

Persediaan Barang Jadi 2.250.000

Aset Tetap 11.655.769.000

Akumulasi Penyusutan (232.242.667)

Peralatan 115.825.000

Akumulasi Penyusutan – Peralatan (10.543.881)

JUMLAH ASET 12.164.344.452

LIABILITAS

Utang Bank 0

Pendapatan diterima dimuka 17.000.000

JUMLAH LIABILITAS 17.000.000

EKUITAS

Modal awal 100.000.000

Saldo Laba (Defisit) 12.047.344.452

JUMLAH EKUITAS 12.147.344.452

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 12.164.344.452


CATERING HASANAH

LAPORAN LABA RUGI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2017

(dalam Rupiah)

PENDAPATAN

Pendapatan Usaha 2.400.000.000

JUMLAH PENDAPATAN 2.400.000.000

BebanPokok Penjualan 317.900.000

Beban Listrik 12.000.000

Beban Air 12.000.000

Beban Telepon 6.000.000

Beban Penyusutan – Gedung 166.666.667

Beban Penyusutan – Kendaraan 64.400.000

Beban Penyusutan – Peralatan 10.543.881

Beban lain-lain 1.250.000

JUMLAH BEBAN 590.760.548

LABA (RUGI) SEBELUM

PAJAK PENGHASILAN 1.809.239.452

Beban Pajak Penghasilan 24.000.000

LABA (RUGI) SETELAH

PAJAK PENGHASILAN 1.785.239.452


Catering Hasanah
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Per 31 Desember 2017

1. UMUM
Entitasbergerak dalam bidang usaha jasa. Entitas didirikan oleh Bapak Bagus dan
Ibu Sularmi pada tahun 2010 dan diberi nama Catering Hasanah. Catering Hasanah
memenuhi kriteria sebagai entitasmikro, kecil, dan menengah sesuaiUU Nomor 20
Tahun 2008. Dan juga memenuhi kriteria sebagai UMKM yang bisa menerapkan
SAK EMKM sebagai pembukuannya. Kegiatan usaha catering ini meliputi bidang
produksi dan pemasaran makanan. Catering Hasanah sudah mendapatkan ijin dari
Dinas Kesehatan (Dinkes) dan juga Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(Disperindag) . Catering Hasanah terletak di Perum Korpri No. 173 Popongan
Karanganyar .

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan Catering Hasanah disusun dan disajikan menggunakan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Mikro,Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK-IAI).
b. Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan pada Catering Hasanah adalah biaya historis
dan menggunakan asumsi dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan
untuk penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
c. Piutang usaha
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah tagihan.Periode pelunasan piutang usaha
Catering Hasanah relatif singkat yaitu satu minggu (7 hari) setelah jasa diberikan
d. Persediaan
Biaya persediaan bahan baku meliputi biaya pembelianbahan baku, dan bahan
jadi.Catering Hasanah dalam menentukan biaya perolehan persediaan
menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP) atau first in
first out (FIFO).
e. Aset Tetap
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehannyayang terdiri dari harga perolehan dan
biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan sampai aset siap untuk digunakan. Aset
tetap disusutkan menggunakan metode garis lurus sesuai estimasi umur ekonomis
dengan tanpa nilai residu. Penyusutan aset tetap pada Catering Hasanah dimulai
pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan maksud
penggunaannya dan dihentikan penyusutannya ketika aset tetap dilepaskan dan
ketika tidak ada manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasan aset.
f. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan jasa diakui ketika kas diterima. Catering Hasanah mengakui uang
muka dari pelanggan sebagai liabilitas yaitu pendapatan diterima dimuka. Beban
diakui Catering Hasanah ketika pada saat kas dibayarkan.
g. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan Catering Hasanahmengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku
di Indonesia, yaitu sebesar 1% dari omset usaha atau PPh final.

3. KAS
Kas disini berupa uang yang dimiliki oleh entitas. Pada usaha ini, kas diakui
berdasarkan nilai nominalnya (nilai yang tertera pada uang tersebut). Catering
Hasanah membagi kas menjadi dua yaitu kas ditangan dan kas di bank. Kas kecil
adalah kas yang digunakan untuk biaya operasional sehari-hari. Kas kecil pada usaha
ini menggunakan metode flutuasi sehingga setiap ada pengeluaran kas kecil langsung
dicatat..Kas di bank berupa uang yang diterima dari hasil transfer pelunasan
pelanggan melalui bank kepada entitas.
2017
Kas 600.000.000

4. PIUTANG USAHA
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah tagihan.Periode pelunasan piutang usaha
Catering Hasanah relatif singkat yaitu satu minggu (7 hari) setelah jasa diberikan .
2017
Piutang Usaha 17.000.000
5. SALDO LABA
Saldo laba merupakan akumulasi selisih penghasilan dan beban, setelah
dikurangkandengan distribusi kepada pemilik.
2017
Saldo laba (defisit) 12.063.094.452

6. PENDAPATAN JASA
Pendapatan jasa diakui ketika kas diterima. Catering Hasanah mengakui uang muka
dari pelanggan sebagai liabilitas yaitu pendapatan diterima dimuka
2017
Pendapatan Usaha 2.400.000.000

7. BEBAN
Beban diakui Catering Hasanah ketika pada saat kas dibayarkan.
2017
Beban pokok penjualan 317.900.000
Beban Listrik 12.000.000
Beban Air 12.000.000
Beban Telepon 6.000.000
Beban Penyusutan – Gedung 166.666.667
Beban Penyusutan – Kendaraan 64.400.000
Beban Penyusutan – Peralatan 10.543.881
JUMLAH BEBAN 589.510.548

8. BEBAN LAIN-LAIN
Beban lain-lain pada catering hasanah meliputi Service rutin kendaraan, servis
kompor dan beban adminitrasi
2017
Beban lain-lain 1.250.000

9. BEBAN PAJAK PENGHASILAN


Pajak penghasilan Catering Hasanahmengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku di
Indonesia. Yaitu sebesar 1% dari omset usaha atau PPh final
2017
Beban pajak penghasilan 24.000.000
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
 Catering Hasanah merupakan salah satu entitas yang termasuk dalam kategori
usaha kecil menurut UU No 6 tahun 2008 dengan omzet kurang lebih
200.000.000 per bulan atau 2.400.000.000 per tahun.
 Catering Hasanah hanya melakukan pencatatan sederhana berupa pengeluaran
dan pemasukan kas dan tidak menggunakan standar apapun sebagai pedoman
pencatatan.
 Kebijakan dan Laporan Keuangan yang ada dalam bab sebelumnya disusun
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah
(SAK EMKM) dengan menggunakan data yang diperoleh dari Catering
Hasanah.

4.2 Saran
 Sebaiknya Catering Hasanah melakukan pencatatan dan membuat laporan
keuangan sesuai dengan SAK EMKM karena termasuk kriteria usaha kecil.
 Catering Hasanah bisa menggunakan kebijakan akuntansi dan laporan keuangan
yang telah dibuat pada bab sebelumnya sebagai kebijakan akuntansinya dan
laporan keuangannya karena data yang didapatkan berasal dari entitas tersebut.
 Dengan digunakannya SAK EMKM sebagai pedoman pencatatan dan pelaporan
keuangan, Catering Hasanah akan lebih mudah mengetahui kondisi keuangan
yang sebenarnya dan lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman modal untuk
mengembangkan usahanya karena menggunakan standar yang berlaku untuk
pelaporannya.
DATA ENTITAS (CATERING HASANAH)
TRANSKRIP WAWANCARA

NAMA NARASUMBER : BAPAK BAGUS


TANGGAL WAWANCARA : 8 DESEMBER 2017
TEMPAT WAWANCARA : CATERING HASANAH
PUKUL : 15.00 WIB

Pewawancara : Selamat sore bapak. Kami mohon maaf mengganggu waktu bapak,
disini kami mahasiswa dari S1 Akuntansi FEB UNS mendapat tugas
untuk mewawancarai UKM dan kami memilih wawancara catering
hasanah untuk dijadikan objek. Apakah bapak bersedia ?
Narasumber : Ya boleh. Silahkan
Pewawancara : Sebelumnya kami akan memperkenalkan diri dulu. Saya Shelli, lalu
ada teman saya Henricus, Ratri, dan Dinar.
Narasumber : Baik, saya Bapak Bagus. Silahkan apayang mau ditanyakan
Pewawancara : Terimakasih bapak. Nah bagaimana sejarah berdirinya catering ini
pak?
Narasumber : Catering Hasanah ini didirikan pada tahun 2010. Catering ini sendiri
saya dirikan bersama istri saya, Ibu Sularmi yang beralamatkan di
Perum Korpri No. 173 Popongan Karanganyar. Awal berdiri usaha ini
karena hobi dari dari istri saya yaitu memasak. Hasil masakan istri saya
itu sering dibagikan kepada tetangga-tetangga dan rekan-rekan
kerjanya. Respon dari orang-orang yang mencicipi hasil masakan istri
saya cukup baik dan mulai ada yang memesan. Karena semakin
banyaknya pesanan yang diterima, akhirnya istri saya mengajak saya
untuk mendirikan usaha catering bersama yang kini kami beri nama
Catering Hasanah dengan modal sendiri dan merekrut beberapa
karyawan. Pemasaran dari Catering Hasanah sendiri berada di wilayah
Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, dan Kota Surakarta.
Usaha catering ini semakin lama semakin berkembang dan kini jumlah
karyawan yang dipekerjakan di catering ini sebanyak 45 orang dan
kami berencana untuk mencari tambahan karyawan karena semakin
banyaknya pesanan yang diterima. Dengan semakin banyaknya
pesanan, membuat usaha catering ini mampu untuk membeli beberapa
asset yang digunakan untuk menunjang pelayanan catering ini sendiri.
Pewawancara : Biasanya ada berapa pesanan dalam sehari ?
Narasumber : Disini setiap hari selalu ada pesanan , Senin-Sabtu biasanya yang
pesan sekolah-sekolah, kantor dan untuk arisan-arisan. Untuk pesanan
resepsi dibatasi 3 pesanan 1 hari biasanya Hari Sabtu-Minggu
Pewawancara : Apakah catering ini membuat laporan keuangan ?
Narasumber : Pencatatan keuangan yang dilakukan oleh Catering Hasanah selama
ini hanya pencatatan sederhana berupa catatan banyaknya pemasukan
dan pengeluaran yang terjadi pada hari itu.
Pewawancara : Darimana modal awal didapat? Berapa modal awal ?
Narasumber : Modal yang kami pakai adalah modal sendiri, awalnya sebesar
Rp100.000.000
Pewawancara : Apakah catering ini melayani persewaan alat-alat makan?
Narasumber : Dulu kami menyewakan, akan tetapi sekarang sudah tidak
menyewakan karena untuk pesanan makanan saja kami terlalu repot
Pewawancara : Berapa omzet per bulan ?
Narasumber : Omzet selama satu bulan kurang lebih Rp200.000.000
Pewawancara : Berapa banyak karyawan disini?
Narasumber : Karyawan tetap sebanyak 45 orang, lalu ada karyawan pramusaji
sekitar 70 orang
Pewawancara : Bagaimana sistem penggajian pramusaji?
Narasumber : Untuk pramusaji setelah bertugas meraka langsung kami beri upah
sebesar Rp60.000 per orang
Pewawancara : Bagaimana sistem penggajian karyawan tetap?
Narasumber : Untuk penggajian karyawan tetap digaji setiap 2 minggu sekali.
Biasaya kami mengeluarkan uang untuk gaji sendiri sebesar
Rp17.000.000 – Rp 20.000.000
Pewawancara : Berapa laba setiap bulannya ?
Narasumber : Untuk laba setiap pesanan 10%-20%
Pewawancara : Apakah catering ini mempunyai kas kecil ?
Narasumber : Setiap hari kami menganggarkan Rp20.000.000 untuk keperluan
sehari-hari
Pewawancara : Bagaimana sistem pembayaran konsumen ?
Narasumber : Pembayaran pesanan DP 50%
Pewawancara : Berapa lama maksimal pelunasan?
Narasumber : Pelunasan biaya pesanan H+ 1 minggu acara berlangsung
Pewawancara : Bagaimana sistem pengadaan bahan baku?
Narasumber : Ketika pesanan sedikit 1 minggu sekali kami belanja .Ketika pesanan
banyak kami belanja 1 minggu 3 kali
Pewawancara : Apakah ada persediaan bahan yang sudah jadi?
Narasumber : Kami menyetock es krim, air mineral di gudang.
Pewawancara : Berapa lama minimal order ?
Narasumber : Untuk pesanan minimal H-1
Pewawancara : Apakah ada konsumen yang tiba-tiba membatalkan pesanan ?
Narasumber : Dulu pernah ada , namun pesanan tersebut bisa di alikan ke konsumen
lain.
Pewawancara : Berapa besarnya biaya listrik, air dan telephone .
Narasumber : Untuk biaya listrik, air dan telephone biasanya kami mengeluarkan
sebnayak Rp2.500.000 per bulan
Pewawancara : Apakah ada depresiasi untuk peralatan?
Narasumber : Tidakada, untuk barang yangrusak langsung kita ganti
Pewawancara : Apakah sudah membayar untuk pajak untuk catering ini?
Narasumber : Ya, sekarang kita di wajibkan untuk membayar pajak Final
Pewawancara : Asset apa saja yang dimiliki oleh catering ini?
Narasumber : Asset yang dimiliki oleh usaha ini yaitu berupa tanah dan gedung yang
digunakan sebagai tempat memasak, serta 5 buah kendaraan yang
terdiri dari 1 buah mobil box, 3 buah pick up, dan satu mobil biasa yang
digunakan untuk mengangkut karyawan.
Pewawancara : apakah ada wacana untuk membuka cabang?
Narasumber : untuk wacana sendiri kami ada, namun sampai sekrang masih
mencari tempat yang strategis
Pewawancara : Baik pak, terimakasih atas waktunya. Kami sudah mendapatkan
banyak data dari hasil perbincangan sore ini. Terimakasih atas
kesediaannya untuk menjadi narasumber kami.
PERHITUNGAN UNTUK LAPORAN POSISI KEUANGAN
(BULAN DESEMBER)
KAS
20.000.000/hari x 30 600.000.000
TOTAL KAS 600.000.000

PIUTANG USAHA
PESANAN TOTAL DP (50 %) PIUTANG
Pesanan resepsi
Paket 30.000/pax x 1000 30.000.000 15.000.000 15.000.000
Snack
Paket 5000/pax x 200 1.000.000 500.000 500.000
Snack
Paket 7500/pax x 400 3.000.000 1.500.000 1.500.000
TOTAL PIUTANG USAHA 17.000.000

PERSEDIAAN BAHAN BAKU


Bahan baku :
NO BAHAN BAKU HARGA X TOTAL
JUMLAH
1 Beras 250.000/25kg x 5 1.250.000
2 Gula 11.000/kg x 20 220.000
3 Garam 12.000/pak x 30 360.000
4 Tepung Beras 108.000/dus x 3 324.000
5 Tepung Maizena 205.000/30kg x 1 205.000
6 Tepung Terigu 165.000/15kg x 10 1.650.000
7 Tepung Tapioka 180.000/15kg x 5 900.000
8 Bawang Merah 20.000/kg x 10 200.000
9 Bawang Putih 24.000/kg x 10 240.000
10 Lada 62.000/kg x 2 124.000
11 Ketumbar 36.000/kg x 2 072.000
12 Kemiri 22.000/kg x 2 044.000
13 Bumbu Dapur 100.000 100.000
14 Minyak 63.000/5 lt x 2 1.260.000
15 Margarin 220.000/15kg x 3 660.000
16 Gula Merah 11.000/kg x 10 110.000
17 Teh 35.000/pak x 50 1.750.000
18 Sirup 20.000/botol x 75 1.500.000
19 Susu 8.000/kaleng x 100 800.000
20 Penyedap Rasa 40.000/kg x 10 400.000
21 Telur 16.000/kg x 100 1.600.000
22 Mie Kuning 16.000/pak x 50 800.000
23 Mie Bihun 59.000/dus x 35 2.065.000
24 Rambak Krecek 125.000/kg x 12 1.500.000
25 Kerupuk Mentah 21.000/kg x 23 483.000
TOTAL PERSEDIAAN BAHAN 16.387.000
BAKU

Persediaan Barang Jadi :


NO BAHAN BAKU HARGA X TOTAL
JUMLAH
1 Es Krim 130.000/5lt x 5 650.000
2 Air Minum Dalam Kemasan 16.000/dus x 100 1.600.000
TOTAL PERSEDIAAN
2.250.000
BARANG JADI
ASET TETAP
Aset tetap :
NO NAMA UE TAHUN NILAI BUKU DEPRESIASI
ASET (TH) PEROLEHAN (/TH)

1 Tanah - 2010 6.000.000.000 -


2 Gedung 30 2010 5.000.000.000 166.666.667
3 Kendaraan :
Pick Up 10 2011 508.000.000 50.800.000
Grandmax 10 2012 136.000.000 13.600.000
4 Kulkas 10 2010 2.749.000 274.900
5 Freezer 10 2010 6.900.000 690.000
6 Kompor 10 2010 2.120.000 212.000

Peralatan :

NO NAMA ASET JML UE THN NILAI DEPRESIASI


(THN) PEROLEHAN BUKU
1 Meja kantor 1 15 2012 5.000.000 333.333
2 Kursi kantor 3 15 2012 1.200.000 80.000
3 White board 1 15 2011 50.000 3.333
4 Mebel 1 20 2011 10.000.000 500.000
5 Krat Piring 8 10 2010 125.000 12.500
6 Krat Gelas 120 10 2010 130.000 13.000
7 Gelas 3000 10 2010 15.000.000 1.500.000
8 Tutup gelas 3000 10 2010 2.250.000 225.000
9 Piring snack 2000 10 2010 3.000.000 300.000
10 Piring makan 2240 10 2010 11.200.000 1.120.000
11 Piring sup 2000 10 2010 12.000.000 1.200.000
12 Sendok 6800 10 2010 10.200.000 1.020.000
13 Garpu 4240 10 2010 6.360.000 636.000
14 Mangkok sup 1000 10 2010 6.000.000 600.000
15 Mangkok es 2800 10 2010 12.600.000 1.260.000
16 Porong 30 7 2015 450.000 64.286
17 Nampan 600 15 2014 4.500.000 300.000
18 Tempat sayur 28 10 2014
420.000 42.000
prasmanan
19 Tempat nasi 2 10 2013
150.000 15.000
prasmanan
20 Termos es 2 10 2015 130.000 13.000
21 Termos nasi 8 10 2015 100.000 10.000
22 Drink jar 5 10 2014 425.000 42.500
23 Taplak meja 18 7 2016 360.000 51.429
24 Meja prasmanan 16 15 2010 9.000.000 600.000
25 Dandang 2 10 2010 1.000.000 100.000
26 Wajan 4 10 2010 1.200.000 120.000
27 Teflon 5 10 2012 625.000 62.500
28 Panci presto 2 10 2012 1.000.000 100.000
29 Baskom 18 5 2012
630.000 126.000
alumunium
30 Baskom plastik 4 5 2015 60.000 12.000
31 Ember 4 5 2015 60.000 12.000
32 Panci besar 3 8 2013 600.000 75.000
TOTAL 115.825.000 10.543.881

Pendapatan Diterima Dimuka 17.000.000


TOTAL LIABILITAS 17.000.000
PERHITUNGAN UNTUK LAPORAN LABA RUGI

PENDAPATAN USAHA
Omzet/bulan x 12 2.400.000.000
TOTAL PENDAPATAN USAHA 2.400.000.000

BEBAN
Per Bulan Per Tahun
Beban Pokok Penjualan 28.900.000 317.900.000
Beban Listrik 1.000.000 12.000.000
Beban Air 1.000.000 12.000.000
Beban Telepon 500.000 6.000.000
Beban Penyusutan - Gedung 13.888.888 166.666.667
Beban Penyusutan - Kendaraan 5.366.666 64.400.000
Beban Penyusutan – Peralatan 878.656 10.543.881
Beban Lain-lain :
Service Rutin Kendaraan 1.000.000
Service Kompor 100.000
Beban admisnistrasi 150.000
TOTAL BEBAN 590.760.548

BEBAN PAJAK PENGHASILAN


Tarif final 1% x omzet per tahun 2.400.000
TOTAL BEBAN PAJAK 2.400.000.000
PENGHASILAN
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai