Project Management PDF
Project Management PDF
PENDAHULUAN
Siklus suatu proyek dimulai dengan ide atau konsep dan rencana. Jika proyek disetujui,
maka tim proyek melanjutkan untuk melakukan tugas dan menyelesaikan proyek. Sebagai bagian
dari penutupan proyek, peserta melakukan postmortem untuk mendokumentasikan pelajaran yang
diperoleh untuk meningkatkan proyek mereka berikutnya.
Setiap proyek memiliki berisiko. Manajemen proyek dan proses pengembangan sistem
yang tepat membantu agar proyek TI disampaikan tepat waktu, sesuai anggaran, dan sesuai dengan
spesifikasi. Untuk meminimalkan risiko kegagalan, proyek direncanakan, dievaluasi, dan dipantau
secara ketat. Pertemuan status mingguan, komunikasi, dan pelaporan sangat penting untuk mencari
tahu tentang potensi masalah sejauh mungkin di muka dan memperbaikinya untuk mencegah krisis.
Manajemen proyek semakin penting untuk semua jenis proyek karena kompleksitas teknologi,
anggaran yang lebih ketat, persaingan yang lebih ketat, dan persyaratan waktu pengiriman yang
lebih singkat. Singkatnya, dengan manajemen proyek yang baik akan meminimalisir kemungkinan
perusahaan untuk menanggung kegagalan atau penundaan proyek.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Opening Case : Memastikan proyek anda berada pada jalurnya, mengetahui ketika ada
masalah dan kegagalan system bagasi DIA
Mayoritas proyek IT gagal pada setidaknya satu standar penilaian keberhasilan, hal ini
menghabiskan milyaran dollar setiap tahunnya. Proyek bisa gagal diakibatkan dari satu atau
lebih alasan berikut:
1. Kelebihan anggaran
2. Keterlambatan anggaran
3. Menghasilkan lebih sedikit fitur atau fungsi dari yang direncanakan
4. Penghentian sebelum perencanaan
5. Selesai tapi gagal
Kecuali pada kasus yang ektrim, evaluasi kesuksesan atau kegagalan merupakan hal
yang subjektif karna waktu dan biaya untuk menyelesaikan proyek tersebut merupakan
estimasi, sebagai contoh anggaran atau jadwal proyek dapat dinilai dari menetapkan range
anggaran atau waktu yang dapat diterima.
Semua orang harus menyadari bahwasanya proyek yang komplek kadang mengalami
keberhasilan dan kegagalan. Untuk mengurangi tingkat kegagalan proyek IT tergantung dari
kompetensi dalam manajemen proyek. Sering kali proses postmortem dilewatkan dengan
alasan menghemat waktu dan uang. Padahal pada proses postmortem orang akan memperlajari
hal apa saja yang berkotribusi pada keberhasilan proyek dan apa yang tidak. Tidak belajar dari
proyek-proyek masalalu dan mengulangi kesalahan yang bisa dihindari secara konsisten menjadi
rintangan utama dalam memperbaiki IT manajemen proyek.
Dalam kurun waktu dua bulan, 500 perusahaan belajar bahwa enam dari proyek
utama sedang dalam masalah. Salah satu masalah terjadi tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan.
CIO merasa bingung dan eksekutif manajemen ingin tahu siapa yang bertanggung jawab atas
kejadian tersebut. Manajer Proyek perusahaan (PMO) dimintai penjelasan atas kekacauan yang
terjadi.
Selama proses penyelidikan oleh PMO, PMO mengetahui bahwa staff proyek telah
bekerja keras dan merasa tertekan untuk menyelesaikan tiap masalah sendiri. Enam proyek
2
yang sedang dalam masalah tersebut berasal dari sponsor yang sangat kuat dan akan
menyerang orang yang membawa berita buruk. Jadi jika proyek mengalami masalah maka
karyawan akan bekerja keras untuk mencari solusinya, tapi tetap saja proyeknya gagal.
Berikut tiga pelajaran untuk manjaga proyek tetap berada pada jalurnya:
1. Tetapkan rencana proyek yang realistis dan detail dengan waktu dan sumber daya yang
memadai.
Proyek-proyek mengacu pada peristiwa-peristiwa tidak terduga dan tidak dapat
dikendalikan, sehingga mereka membutuhkan waktu luang dalam penjadwalan dan
penganggaran, namun tim proyek dapat ditekan untuk mengurangi biaya, sebagai
tanggapan, mereka mungkin mengurangi waktu dan anggaran yang dialokasika untuk
pelatihan, pengujian dan manajemen perubahan. Pemotongan ini menghasilkan kualitas
yang buruk dan penerimaan pengguna yang lebih sedikit.
2. Mendorong umpan feedback dan bersedia untuk mendengar
Semua proyek mengalami kesulitan, pastikan karyawan tahu bahwa mereka tidak akan
dihukum apabila mereka menyampaikan kekhawatiran mereka, bahkan saat anggota proyek
lain menyangkal ada masalah. Ketakutan akan menghalangi aliran informasi yang
bermanfaat.
3. Memperkirakan Risiko dengan cara melakukan review secara teratur atas status proyek.
Sebagian besar tidak ada yang suka ulasan proyek formal,tetapi itu diperlukan untuk
mengatasi masalah saat ini dan potensi masalah yang akan datang.
Berikut daftar red flag yang menunjukan bahwa proyek sedang dalam masalah:
3
3. Rapat terjadwal dengan mengabaikan ketersediaan anggota tim
Pertemuan yang bentrok dengan pertemuan penting lain akan mengkibatkan anggota vital
berhalangan hadir, biasanya untuk efektivitas anggota yang bisa hadir mengabaikan anggota
lain yang tidak bisa hadir dan tetap melaksanakan meeting, ini akan mengganggu jalanya
sebuah proyek karna ada anggota vital yang berhalangan hadir.
4. Pengguna hanya terlibat sedikit atau tidak ada sama sekali keterlibatan
Proyek yang besar dan kompleks dihasilkan dari user yang terbiasa dengan proses yang
selesai dan mengapa mereka menyelesaikannya dengan cara itu. Semakin banyak user
terlibat, maka proyek akan semakin sukses, jika proyek anda terlibat dengan banyak bagian,
pastikan setiap user terlibat didalamnya.
5. Tidak ada rencana percobaan detil
Pengujian merupakan hal yang penting untuk kesuksesan proyek. Satu pengujian akan
terintegrasi dengan pengujian2 lain.
6. Tidak ada anggaran pelatihan
Ketika dihadapkan dengan kelebihan anggaran, seringkali anggaran pelatihan yang dijadikan
korban, kemudian mengandalkan user dan karyawan helpdesk untuk mencari tahu system
baru. Dan ini artinya proyek dalam kegagalan. Bersedialah menunda proyek jika pelatihan
tidak tersedia.
Kasus klasik “bencana” dalam proyek manajemen merupakan proyek penanganan bagasi
di Deven Internasional Airport (DIA) yang baru. Proyek ini direncanakan untuk membuat pelayanan
bagasi terotomatis paling canggih mengintegrasikan ketiga congcourse kedalam satu system. Istilah
“paling canggih, otomatis, dan terintegrasi”dengan jelas menunjukan system akan sangat kompleks
dan berisiko untuk mengalami penundaan. Jadwal yang tidak realistis malah bahkan disertujui
meskipun proyek sangat berisiko mengalami penundaan, dan hal tersebut memaksa pembukaan
systemnya walau belum rampung. System bagasi DIA yang sudah selesaipun belum bisa digunakan
selama 16 bulan selama para insinyur mengerjakan kompleksitas system tersebut, dan penundaan
itu menelan biaya sebesar 560 Juta US Dollar dan biaya pinjaman konstruksi untuk
mempertahankan DIA yang kosong tersebut adalah sebesar 1.1 Juta US Dollar per hari sepenjang
tahun menunda.
Proyek tersebut diskalakan akan diturunkan dari skala aslinya, hanya system penangan
bagasi otomatis diluar yang berjalan sesuai rencana, sementara untuk penanganan bagasi lainya
4
menggunakan troly, dan itu dibangun secara cepat ketika pemegang proyek menyadari bahwa
system otomatis tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan. Dan sepuluh tahun kemudian pada
Agustus 2005 perencanaan system otomatis tersebut dihentikan karena masih tidak bekerja dengan
benar dan memakan biaya pemeliharaan sebesar 1 Juta US Dollar per bulan.
Sistem penanganan bagasi DIA adalah komponen penting dalam rencana kota Denver untuk
menjadi pusat dari transportasi udara , secara otomatis system penanganan bagasi akan memotong
paling sedikit 30 menit waktu perputaran pesawat. Itu artinya maskapai bisa meminimalkan waktu
penerbangan dan hal tersebut akan membuat DIA lebih kompetitif dibandingkan dengan bandara
lainnya.
5
Ketentuan Kontrak Antara DIA dan BAE dan spesiikasi proyek dilaksanakan hanya dalam tiga
kali pertemuan. Terburu buru untuk menentukan kontrak kemudian mengabaikan analisis
kelayakan. Tekanan untuk bergerak cepat membuat mereka melewati uji kelayakan yang
kritis
7. Tidak melibatkan pemangku kepentingan
BAE dan Tim manajemen proyek bandara mengabaikan pemengku kepentingan
(stakeholder), maskapai yang sudah terikat kontrak dengan DIA, saat negosiasi dengan tidak
mengikutsertakan stakeholder selalu akan membuat kehilangan strategi.
8. Cakupan merayap
1992-1993 banyak sekali perubahan dari proyek yang telah dibuat. Misalnya, Continental
Airlines meminta untuk menyediakan fasilitas penanganan peralatan ski kedalam area
concourse.
9. Mengabaikan perencanaan antarmuka
Mengabaikan pertemuan tatap muka akan mengurangi kesuksesan sebuah proyek.
Masalah tersebut tersebut terlalu banyak untuk disebutkan untuk kegagalan proyek
system bagasi, dan kasus ini mencerminkan beberapa kemungkinan kegagalan dalam proyek
manajemen. Dari sisi luar, proses dengan system single intergrated pada DIA yang mengetahui
bahwa keterbatasan waktu tidak akan menghasilkan kesuksesan proyek. Dan mengabaikan
keterlibatan para ahli hanya akan mengakibatkan kegagalan pronyek.
Metode analisis proyek digunakan untuk memprioritaskan proyek yang diusulkan dan
mengalokasikan anggaran untuk pengembalian maksimum. Keputusan penganggaran berlaku
untuk semua investasi bisnis, seperti konstruksi untuk meningkatkan kapasitas produksi,
memasuki pasar baru, memodernisasi toko ritel, R&D, dan memperoleh IT, aplikasi, dan sistem
perusahaan.
6
Investasi dalam TI untuk inovasi pemasaran atau manufaktur bersaing secara langsung
dengan investasi yang diperlukan untuk mematuhi hukum dan peraturan baru di bidang
keuangan, akuntansi, SDM, dan keamanan siber.
Selama analisis proyek, proyek-proyek TI harus diperiksa secara holistik — yaitu, dalam
kombinasi untuk mengidentifikasi sinergi investasi. Pendekatan ini dikenal sebagai proyek
manajemen portofolio (PPM). PPM adalah seperangkat praktik bisnis untuk mengelola proyek
sebagai portofolio strategis. PPM memastikan keselarasan program dan proyek dengan tujuan
organisasi. Manajemen eksekutif perlu meninjau portofolio dan program, tentukan mengapa
proyek dibutuhkan atau tidak, lihat di mana uang itu berada dihabiskan, memprioritaskan proyek,
memulai tahap proyek baru, menyebarkan sumber daya secara tepat, dan kemudian mengawasi
kemajuan.
PPM membangun jalur dari konsep melalui penyelesaian proyek yang berhasil. Tanpa
data yang diperlukan, manajemen tidak dapat membuat informasi keputusan untuk menyetujui
proyek baru "benar" dan untuk menutup proyek tanpa berharap untuk sukses:
7
Misalnya, undang-undang AML mewajibkan bank untuk menunjukkan pengetahuan di
mana pelanggan mereka hidup, apa bentuk identifikasi yang mereka gunakan untuk memvalidasi
identitas mereka, rekonsiliasi demografi mereka di seluruh produk, validasi bahwa mereka tidak
ada daftar pengawasan pemerintah, dan pemahaman tentang perilaku transaksi normal mereka
untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan. Karena banyak dari data ini juga digunakan untuk
pemasaran dan analisis risiko kredit, menjaga data dalam repositori bersama masuk akal dari
perspektif bisnis dan TI tentang biaya, konsistensi, dan akurasi.
Proyek adalah serangkaian tugas untuk menghasilkan satu atau hasil yang lebih . Hasil
kerja adalah item yang Anda serahkan kepada klien atau manajemen untuk ditinjau dan disetujui
dan itu harus diproduksi untuk menyelesaikan proyek atau bagian dari proyek. Proyek sudah
tanggal mulai dan tanggal selesai yang ditentukan yang menentukan durasi proyek, ruang
lingkup, sumber daya, dan anggaran. Proyek berbeda dari operasi atau bisnis seperti biasa
karakteristik yang tercantum dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Tiga Kendala
Triple constraint mengacu pada tiga atribut yang harus dikelola secara efektif untuk
penyelesaian dan penutupan proyek yang berhasil:
8
1. Lingkup (Scoop): Lingkup proyek adalah definisi dari apa yang seharusnya proyek mencapai —
hasil atau hasil-hasilnya. Lingkup diukur dari segi ukuran proyek, sasaran, dan persyaratan.
2. Waktu: Sebuah proyek terdiri dari tugas-tugas. Setiap tugas memiliki tanggal mulai dan tanggal
akhir. Durasi proyek meluas dari tanggal mulai tugas pertama ke akhir tanggal tugas terakhir. Waktu
yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang yang disampaikan secara alami terkait dengan ruang
lingkup dan ketersediaan sumber daya yang dialokasikan untuk proyek.
3. Biaya: Ini adalah perkiraan jumlah uang yang akan dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
Biaya itu sendiri meliputi berbagai hal, seperti sumber daya, tenaga kerja tarif untuk kontraktor,
perkiraan risiko, dan tagihan bahan, dan lain-lain. Semua aspek dari proyek yang memiliki komponen
moneter menjadi bagian dari keseluruhan biayastruktur. Proyek disetujui dengan biaya mereka.
Kendala ini saling terkait sehingga harus dikelola bersama untuk proyek akan selesai tepat
waktu, sesuai anggaran, dan spesifikasi. Jurusan mengambil dari batasan tiga direpresentasikan
sebagai segitiga adalah bahwa Anda tidak bisa ubah satu sisi tanpa mengubah sisi lainnya.
Mengabaikan dampak potensial dari penyesuaian pada ruang lingkup, waktu, atau biaya proyek akan
menyebabkan masalah dan dapat menyebabkan proyek gagal.
Scope Creep
Selama proyek, hampir dipastikan akan terjadi permintaan untuk mengubah lingkup
(scoope). Perubahan atas lingkup (Scope creep) mengacu pada pertumbuhan proyek, yang mungkin
tampak tidak penting setidaknya bagi orang yang meminta perubahan itu. Scope creep adalah
penumpukan perubahan kecil yang dengan sendirinya dapat dikelola tetapi secara agregat adalah
signifikan. Sangat penting bahwa setiap perubahan pada ruang lingkup proyek secara eksplisit
termasuk mengkompensasi perubahan dalam anggaran, tenggat waktu, dan / atau sumber daya.
Pertimbangkan skenario ini. Lingkup proyek adalah untuk membangun online baru aplikasi akuntansi
yang mampu memproses setidaknya seribu laporan pengeluaran (dalam banyak mata uang) per hari,
yang memiliki anggaran $ 200.000, dan diharapkan tiga bulan terakhir. Setelah proyek dimulai, ruang
lingkup diperluas untuk mencakup pemrosesan ribuan komisi penjualan per hari. Manajer proyek
perlu negosiasi ulang durasi dan anggaran proyek untuk fungsionalitas tambahan, pengujian, dan
pelatihan pengguna, memastikan bahwa setiap perubahan yang diminta, tidak peduli seberapa kecil,
adalah didokumentasikan dan disertai dengan persetujuan.
9
Pendekatan standar untuk mengelola proyek memberikan manfaat berikut:
• Memungkinkan manajer proyek, manajer fungsional, dan staf operasional memiliki satu
pemahaman yang memudahkan komunikasi dan membantu memastikan semua orang ada di
halaman yang sama.
• Manajer dapat dengan cepat menentukan mana yang berjalan dengan lancar dan yang tidak
ketika semua proyek mengikuti proses dan pendekatan yang sama dan menggunakan metrik
yang sama untuk mengukur kinerja proyek
Kemajuan atas dokumen penting dan keputusan utama siklus manajemen proyek diuraikan
pada Gambar 2.2 Proyek dimulai dengan ide yang dijelaskan dalam kasus bisnis. Jika kasus bisnis
diterima, pernyataan kerja/ Statement of Work (SOW) disiapkan. SOW ditulis sebagai
pernyataan definitif, yang berarti bahwa ia mendefinisikan rencana proyek tetapi tidak
menawarkan opsi atau alternatif dalam ruang lingkup. Rencana proyek dalam SOW ditinjau;
keputusan go atau no-go dibuat; jika keputusan go dibuat, proyek dimulai.
10
Gambar 2.2 Tahapan manajemen proyek dan kegiatan
Tinjauan rencana
proyek
menggunakan
PPM; lanjutkan /
Eksekusi
proyek,pelacakan
& kontrol
penutupan
proyek& hasil yang
didapat
Kasus Bisnis
Manajer proyek, eksekutif senior, atau sponsor menyiapkan kasus bisnis yang meyakinkan untuk
dipertimbangkan. Berikut adalah contoh komponen kasus bisnis.
Nama Proyek :
Departemen :
Tanggal :
Penulis :
Manajer Proyek :
Sponsor Eksekutif :
Jelaskan fakta terkait proyek dengan cara yang jelas dan ringkas
11
KASUS BISNIS PROYEK
Tinjauan Proyek
Jelaskan apa yang terlibat dalam melaksanakan proyek.
Tahapan 1
1. Hasil Kerja: Deskripsi barang yang dikirim
2. Hasil Kerja: Deskripsi barang yang dikirim
3.. . .
Tahapan 2
1. Hasil Kerja: Deskripsi barang yang dikirim
2. Hasil Kerja: Deskripsi barang yang dikirim
3.. . .
Tahapan n
1. Hasil Kerja: Deskripsi barang yang dikirim
2. Hasil Kerja: Deskripsi barang yang dikirim
3.. . .
12
yang diusulkan ini. Daftar input yang mungkin dimiliki proyek lain untuk pengembangan proyek ini.
• [memasukkan]
• [memasukkan]
• [memasukkan]
Risiko Proyek
Jelaskan risiko yang diketahui yang berlaku untuk proyek ini.
a) Melanjutkan reformasi strategis kelembagaan dan peraturan perundang – undangan pada sektor dan lintas sektor yang
mendorong pe-laksanaan KPS,
b) Mempersiapkan proyek KPS secara matang se-hingga dapat menekan biaya transaksi yang ti-dak perlu, dan
c) Menyediakan fasilitas-fasilitas untuk mendu-kung investasi dalam pembangunan dan pe-ngoperasian proyek KPS,
termasuk menyedia-kan dana pendukung didalam APBN.
Sedangkan strategi yang akan ditempuh oleh pemerintah adalah sebagai berikut :
(a) Membentuk jejaring dan meningkatkan kapa-sitas untuk mendorong perencanaan dan per-siapan proyek KPS,
melakukan promosi KPS, peningkatan kapasitas dalam pengembangan, dan memantau pelaksanaan KPS;
(b) Membentuk fasilitas-fasilitas yang mendorong pelaksanaan proyek KPS, seperti : fasilitasi da-lam penyediaan tanah dan
pendanaan seperti Infrastructure funds dan guarantee funds;
(c) Mendorong terbentuknya regulator ekonomi sektoral yang adil dalam mewakili kepenti-ngan pemerintah, badan usaha,
dan konsu-men;
(d) Memfasilitasi penyelesaian sengketa pelaksa-naan proyek KPS secara efisien dan mengikat
(e) Mempersiapkan proyek KPS yang akan dita-warkan secara matang melalui proses perenca-naan yang transparan dan
akuntabel;
(f) Memberi jaminan adanya sistem seleksi dan kompetisi yang adil, transparan, dan akunta-bel;
(g) Meningkatkan pelayanan sarana dan prasa-rana daerah melalui peningkatan pengeluaran pemerintah daerah yang
didukung oleh ke-rangka insentif yang lebih baik.
Daftar dan jelaskan KPI atau faktor penentu kesuksesan yang berlaku untuk proyek ini.
13
ESTIMASI DAN PENGIRIMAN SELAMA PROYEK
PERSETUJUAN
Disiapkan oleh
Manajer Proyek
Disetujui oleh
Sponsor Proyek
Sponsor Eksekutif
Sponsor Klien
Laporan Pekerjaan
Garis besar SOW ditunjukkan pada Tabel berikut. SOW adalah kontrak hukum yang digunakan untuk
mendokumentasikan perjanjian antara para pihak setelah persyaratan bisnis diterima dan keputusan
yg dibuat. Keputusan iya / tidak adalah keputusan formal yang dibuat oleh manajer proyek, sponsor,
dan eksekutif serta pemangku kepentingan yang tepat.
14
Template untuk Laporan Pekerjaan
Lingkup Proyek Deskripsi ruang lingkup proyek, hasil, dan proses bagaimana hal itu
akandilakukan
Jadwal dan Daftar Berisi urutan sumber daya yang dialokasikan untuk setiap tugas, dan jadwal
Pekerjaan tugas Struktur
Perincian (WBS)
Biaya atau Harga Deskripsi biaya (harga) untuk semua jenis sumber daya — biaya tenaga
kerja, bahan, peralatan, biaya overhead; diskusi tentang ketentuan
pembayaran, termasuk jadwal pembayaran dan jika pembayaran
didasarkan pada tonggak sejarah / pengiriman atau jadwal, jika sesuai
Asumsi-asumsi Utama Bagian penting dari SOW — setiap asumsi yang dibuat ketika melakukan
pelingkupan dan memperkirakan proyek perlu didokumentasikan
Judul Judul
Tanggal Tanggal
15
STRUKTUR RINCIAN KERJA Setelah tujuan dan ruang lingkup proyek telah ditetapkan, langkah
selanjutnya adalah mengidentifikasi semua pekerjaan atau kegiatan
yang perlu dilakukan, jadwal pekerjaan, dan siapa yang akan melakukan
pekerjaan itu. Ini dilakukan dengan membuat struktur rincian kerja
(WBS) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 13.5. Gambar 13.6
menunjukkan tangkapan layar WBS (sisi kiri) yang dikembangkan
menggunakan Microsoft Project. Sumber daya proyek dikelola menurut
WBS.
Tahapan Proyek
Tahapan digunakan untuk WBS memecah proyek menjadi tugas atau kegiatan yang harus
mengelola upaya kerja dilakukan, dan dalam urutan apa, untuk menghasilkan hasil pada setiap
proyek, memantau hasil, tonggak sejarah. Tahapan proyek adalah perangkat penjadwalan dan
dan melaporkan status status yang sangat penting karena memungkinkan manajer proyek
yang bermakna kepada untuk mengukur kemajuan seiring proyek berlangsung melalui siklus
pemangku kepentingan hidup yang direncanakan. Kurangnya tahapan proyek telah menjadi
proyek faktor penyebab banyak kegagalan proyek. Setiap tahapan biasanya
mewakili hasil pengiriman (100 persen selesai), tetapi juga menandakan
persen selesai, seperti 50 persen selesai.
Pendanaan orang banyak Asumsikan Anda adalah manajer proyek untuk klien yang ingin
adalah mengumpulkan memposting proyek kreatif di Kickstarter.com untuk mengumpulkan
dana untuk proyek dari dana menggunakan crowdfunding. Anda mengunjungi Kickstarter.com
publik, atau orang banyak, dan melakukan analisis persyaratan. Anda menentukan bahwa Anda
melalui Web. perlu menghasilkan lima hasil: (1) video, (2) satu set foto dan ilustrasi,
(3) naskah yang menjelaskan mengapa proyek kreatif layak
mendapatkan dana, (4) satu set kategori janji dan hadiah kepada
pendukung, dan (5) situs terakhir dengan semua hasil yang diunggah ke
Kickstarter.com dan diuji.
16
1.0 Mobile Commerce Site
1.2.2.2
Mengembangkan
Situs Web
17
Gambar layar Microsoft Project untuk WBS (sisi kiri) dan Gantt chart (sisi kanan).
Setiap hasil merupakan Tahapan Proyek dalam rencana proyek kemudian mengandalkan
jadwal tahapan untuk memverifikasi bahwa proyek berada di jalurnya atau untuk memperingatkan
perlunya tindakan korektif. Tahapan proyek harus alami, titik kontrol penting dalam proyek dan
mudah bagi semua orang.
Estimasi Biaya
Meskipun biaya bukan bagian dari WBS, perkiraan biaya proyek dapat dihitung dari WBS.
Setiap tugas atau aktivitas memiliki tanggal dan durasi mulai, yang menentukan tanggal selesainya.
Misalnya, jika tugas dimulai pada hari Senin, 2 November, dan membutuhkan delapan hari kerja
(tidak termasuk hari akhir pekan) untuk diselesaikan, tanggal selesai adalah Rabu, 11 November.
Asumsikan sumber daya — manusia, peralatan, dan bahan — yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tugas dan biayanya diketahui. Perangkat lunak manajemen proyek mengkompensasi biaya proyek
berdasarkan waktu kerja (durasi) dari setiap tugas dalam WBS dan biaya tenaga kerja atau sumber
daya lainnya.
18
Matrix Pertanggungjawaban
Gantt Chart
Gantt chart adalah Gantt chart adalah diagram batang yang menunjukkan garis waktu dari
diagram batang jadwal proyek, seperti yang ditunjukkan di sebelah kanan Gambar 13.6.
horizontal yang secara Pada bagan Gantt, tanggal mulai dan selesai semua tugas dan tonggak
grafik menampilkan muncul sebagai bilah yang panjangnya mewakili durasinya. Gantt chart
jadwal proyek. adalah alat visualisasi multiguna yang digunakan untuk perencanaan,
penjadwalan, dan laporan status sekilas.
19
Projek Baseline
Baseline adalah Ketika rencana proyek diselesaikan dan diterima, rencana yang diterima
spesifikasi dari rencana menjadi garis dasar, atau rencana induk. Baseline digunakan untuk
proyek yang telah ditinjau memonitor dan mengendalikan. Setiap perubahan pada baseline adalah
dan disepakati secara penyimpangan, atau varian, dari rencana — dan itu perlu
formal. Itu harus diubah didokumentasikan. Menggunakan perangkat lunak manajemen proyek,
hanya melalui proses Anda dapat menyimpan WBS sebagai baseline. Sejak saat itu,
kontrol perubahan formal penyimpangan akan secara otomatis didokumentasikan sebagai varian
dari baseline, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 13.7
Kerja
Biaya
Varians : $ 10,624.00
Tugas yang sedang berjalan : 9 Sumber daya kerja yang ditempatkan secara keseluruhan : 4
Gambar 13.7 Varians pekerjaan dan biaya dari baseline proyek yang disepakati didokumentasikan oleh perangkat lunak manajemen
proyek.
20
2.4 Pemantauan, Kontrol, dan Penutupan Proyek
Proses pemantauan dan kontrol dimaksudkan untuk terjadi secara terus menerus selama
proses pekerjaan proyek sedang dilaksanakan. Proses-proses ini, dijelaskan pada Gambar 2.4,
tergantung pada baseline, tonggak sejarah, matriks tanggung jawab, dan elemen-elemen lain dari
tahap perencanaan. Mereka terus memberi tahu tim proyek tentang status proyek dan membantu
mereka mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Kecuali untuk proyek pendek dan sederhana,
akan menjadi risiko dan perubahan yang perlu dikendalikan dan didokumentasikan.
Lingkup Pengendalian
Mengelola dan bernegosiasi
perubahan respons ke ruang lingkup .
Kontrol Lingkup Merekomendasikan
tindakan korektif.
Pemantauan tergantung pada umpan balik yang cepat dan jujur dari tim proyek, seperti
Anda baca di case pembuka. Kunjungan langsung, laporan, dan catatan juga merupakan metode
pemantauan. Kontrol proyek tergantung pada sistem dan aturan keputusan untuk mengelola
perbedaan antara ruang lingkup proyek, biaya, jadwal, dan kualitas dan kenyataan implementasi
proyek.
21
Kegiatan 1.3 tergantung pada penyelesaian kegiatan 1.1 dan 1.2. Rekaman video tidak dapat dimulai
sampai setelah video telah storyboard dan aktor tersedia.
Proses kontrol perubahan terpadu membantu mengelola gangguan yang dihasilkan dari
perubahan yang diminta dan tindakan korektif di seluruh siklus hidup proyek. Proses kontrol
perubahan terintegrasi selalu didokumentasikan dan disimpan dalam acara tersebut, kegagalan
proyek atau tuntutan hukum terkait dengan kegagalan tersebut. Dokumen-dokumen ini diperlukan
untuk membela keputusan — apa yang terjadi dan tidak terjadi, seperti:
• Permintaan perubahan yang disetujui
• Menolak permintaan perubahan
• Pembaruan pada rencana proyek
• Pembaruan untuk ruang lingkup
• Tindakan korektif dan preventif yang disetujui
• Perbaikan cacat yang disetujui
• Perbaikan cacat yang divalidasi
JALUR KRITIS
Semua proyek memiliki jalur kritis yang memperpanjang panjang proyek. Perangkat lunak
manajemen proyek menunjukkan jalur kritis pada Gantt chart. Setiap tugas atau aktivitas di jalur
kritis disebut tugas atau aktivitas kritis. Tugas kritis harus selesai sesuai jadwal karena penundaan
akan menunda proyek kecuali ada sesuatu yang dilakukan mengimbangi. Walaupun mungkin tampak
bahwa menambahkan orang baru ke proyek adalah solusi yang jelas, pada kenyataannya, mungkin
pada awalnya memperlambatnya. Jika ada tugas tidak kritis yang cukup tertunda, mereka bisa
menjadi kritis, sehingga jalur kritis dan nonkritis perlu dipantau.
22
Jalur kritis adalah jalur tugas yang terpanjang melalui sebuah proyek, seperti yang ditunjukkan pada
Gantt grafik. Penundaan tugas apa pun pada jalur kritis akan menunda proyek.
Gambar 13.9 Jalur kritis ditampilkan sebagai bilah merah. Jalur kritis terdiri dari tugas-tugas mulai
dari proyek hingga akhir yang harus diselesaikan tepat waktu agar proyek selesai tepat waktu.
Terkadang, satu-satunya cara yang tepat untuk memperbaiki suatu proyek adalah dengan
membatalkannya. Jika suatu proyek menderita dari satu atau lebih kondisi yang tercantum dalam
skenario, itu telah mencapai titik di mana kelayakannya harus diperiksa ulang secara kritis. Sangat
sulit untuk membunuh proyek apa pun ketika jutaan dolar telah dihabiskan sampai saat ini —
bahkan ketika itu jelas benar keputusan. IT at Work 13.1 menjelaskan kasus dunia nyata.
Uang yang sudah dikeluarkan untuk proyek, atau biaya hangus, tidak boleh dipertimbangkan
dalam keputusan. Satu-satunya biaya yang relevan, dari sudut pandang keuangan, adalah apakah
nilai total dari melanjutkan lebih besar dari total biaya melakukannya
2.4.3 Penutupan Proyek Dan Postmortem
Menutup suatu proyek tidak menguntungkan proyek yang telah selesai (yang merupakan yang
pertama kali terjadi) memotong ketika biaya dibanjiri); melainkan menguntungkan perusahaan dan
orang-orang yang bekerja pada proyek. Mereka mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
apa yang berhasil dan tidak berhasil. Ini pelajaran yang dipetik memandu proyek-proyek masa
depan.
Ulasan pasca proyek, atau postmortem, mengidentifikasi alasan proyek berhasil atau tidak, kekuatan
dan kelemahan rencana proyek, bagaimana masalah terdeteksi dan diselesaikan, dan bagaimana
proyek itu berhasil terlepas dari mereka.
23
2.5 System Development Life Cycle (SDLC)
Siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) adalah metode pengembangan sistem tradisional
untuk proyek TI besar, seperti infrastruktur TI atau sistem perusahaan. SDLC adalah kerangka kerja
terstruktur yang terdiri dari serangkaian proses berurutan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
berikut:
Dimulai dengan ide awal, proses SDLC adalah analisis kebutuhan, analisis dan desain sistem,
pengembangan dan pengujian, implementasi, dan pemeliharaan. Setiap proses terdiri dari tugas-
tugas yang didefinisikan dengan baik yang bergantung pada ruang lingkup proyek. Prosesnya
berulang, yang artinya direvisi ketika ada informasi atau kondisi baru yang membuat revisi menjadi
hal yang cerdas untuk dilakukan. Proses berulang (Iterasi) tidak berarti bahwa pengembangan sistem
harus tunduk pada revisi tak terbatas atau ruang scope creep.
Desain IS sangat rentan terhadap scope creep karena berbagai alasan. Pengguna yang dituju
meminta fitur tambahan. Orang yang bukan pengguna yang dituju meminta untuk dimasukkan.
Teknologi berubah sejak saat kasus bisnis ditulis dan pengembangan sistem dimulai. Tindakan
pesaing, pemasok, atau badan regulator memicu permintaan tambahan untuk fungsionalitas. Karena
scope creep mahal, manajer proyek memaksakan kontrol pada perubahan yang diminta oleh
pengguna. Kontrol-kontrol ini membantu mencegah proyek yang tidak terkendali — proyek
pengembangan sistem yang jauh melebihi anggaran dan batas waktu yang lalu sehingga harus
ditinggalkan, biasanya dengan kerugian moneter yang besar.
1. Analisa Kebutuhan
Kekurangan dalam sistem yang sudah ada diidentifikasi dan digunakan untuk menentukan
kebutuhan fungsional dan data dari sistem baru. Analisis kebutuhan sangat penting untuk
keberhasilan proyek. Praktisi pengembangan sistem setuju bahwa semakin banyak waktu yang
24
diinvestasikan dalam menganalisis sistem saat ini, masalah bisnis, atau peluang dan memahami
masalah yang cenderung terjadi selama pengembangan, semakin besar probabilitas bahwa IS
akan berhasil.
25
menghitung titik di mana arus kas kumulatif dari suatu proyek sama dengan investasi yang
dibuat dalam proyek tersebut.
Menghitung kelayakan ekonomi dalam proyek-proyek TI tidak mudah. Bagian dari
kesulitannya adalah bahwa beberapa manfaat tidak berwujud. Untuk sistem yang diusulkan
yang melibatkan data besar, analitik waktu nyata, atau pencetakan 3D, mungkin tidak ada
bukti sebelumnya tentang jenis pengembalian keuangan yang dapat diharapkan.
Kelayakan hukum dan organisasi. Apakah ada alasan hukum, peraturan, atau lingkungan
mengapa proyek tidak dapat atau tidak boleh dilaksanakan? Analisis ini melihat kebijakan
dan politik perusahaan, termasuk dampak pada distribusi daya dan hubungan bisnis.
Kelayakan perilaku. Kelayakan perilaku mempertimbangkan masalah manusia. Semua
proyek pengembangan sistem memperkenalkan perubahan, dan orang-orang umumnya
menolak perubahan. Resistansi berlebihan dari karyawan dapat berupa sabotase sistem
baru (mis., Memasukkan data secara tidak benar) atau mengejek sistem baru kepada siapa
pun yang akan mendengarkan. Resistensi terselubung biasanya terjadi ketika karyawan
hanya melakukan pekerjaan mereka menggunakan metode lama mereka.
Kelayakan perilaku berkaitan dengan menilai keterampilan dan pelatihan yang diperlukan
untuk menggunakan IS baru. Di beberapa organisasi, sistem yang diusulkan mungkin
memerlukan keterampilan matematika atau linguistik di luar apa yang dimiliki oleh tenaga
kerja saat ini. Di negara lain, tenaga kerja mungkin hanya perlu meningkatkan keterampilan
mereka. Kelayakan perilaku adalah tentang “bisakah mereka menggunakannya” seperti
halnya “apakah mereka akan menggunakannya.”
Setelah analisis kelayakan, keputusan go / no-go tercapai. Sponsor proyek dan manajer
proyek menandatangani keputusan. Jika itu adalah keputusan “No-Go”, proyek diletakkan di
arsip sampai kondisinya lebih baik, atau proyek dibuang. Jika keputusan itu "Go," maka
proyek pengembangan sistem melanjutkan.
26
konsekuensi dari pengujian yang tidak tepat, yang mungkin dapat mengarah pada sistem
yang tidak memenuhi tujuannya, sangat besar. Risiko tuntutan hukum yang mahal perlu
dipertimbangkan.
4. Implementasi
Implementasi, atau penyebaran, adalah proses konversi dari sistem lama ke sistem baru.
Empat strategi konversi adalah paralel, pemotongan langsung, uji coba, dan bertahap. Dalam
konversi paralel, sistem lama dan sistem baru beroperasi secara simultan untuk periode
waktu tertentu. Artinya, kedua sistem memproses data yang sama pada waktu yang sama,
dan hasilnya dibandingkan. Jenis konversi ini adalah yang paling mahal tetapi paling tidak
berisiko.
Dalam konversi langsung, sistem lama terputus dan sistem baru dihidupkan pada titik waktu
tertentu. Jenis konversi ini adalah yang paling murah, tetapi paling berisiko jika sistem baru
tidak berfungsi seperti yang direncanakan.
Konversi percontohan memperkenalkan sistem baru di satu lokasi untuk mengujinya. Setelah
sistem baru berfungsi dengan baik, itu diluncurkan.
Konversi bertahap memperkenalkan komponen sistem baru, seperti modul individu, secara
bertahap. Setiap modul dinilai, dan, ketika berfungsi dengan baik, modul lainnya
diperkenalkan hingga seluruh sistem baru beroperasi.
5. Pemeliharaan
Setelah operasi sistem baru distabilkan, audit dilakukan selama operasi untuk menilai
kemampuan sistem dan menentukan apakah itu digunakan dengan benar. Pemeliharaan
harus dijaga dengan ketat setiap saat. Pengguna sistem harus selalu terbarui tentang
modifikasi dan prosedur terbaru.
27
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau
Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak,
adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan
untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.
28