Anda di halaman 1dari 13

1.

Perencanaan Proyek:

 Jelaskan langkah-langkah utama dalam perencanaan proyek.

Jawab:

1. Tentukan gol

Langkah pertama dalam proses implementasi adalah menentukan gol.


Tentukan apa yang ingin dicapai saat proyek selesai, misalnya apakah
Anda ingin mendapatkan klien pemasaran baru atau mengubah strategi
konten internal. Memulai dengan mempertimbangkan tujuan proyek
dapat membantu menyempurnakan rencana proyek.

Kiat untuk dipertimbangkan:

Ajukan pertanyaan: Saat menentukan gol, Anda dan tim mungkin ingin
bertanya tentang proyek, seperti, "Apa yang kita coba capai dengan
proyek ini? Apa hasil akhir yang diinginkan? Siapa pemangku
kepentingan yang akan mengetahui hasil akhir proyek?"

Diskusikan skenario risiko: Walaupun nanti Anda akan melakukan


penilaian risiko lebih mendalam dalam rencana implementasi,
mendiskusikan potensi skenario risiko lebih awal memberikan
pemahaman yang lebih realistis terkait apa yang dapat dicapai.

Baca: Cara menulis tujuan proyek yang efektif beserta contohnya

2. Lakukan riset

Setelah memahami secara luas tentang gol proyek yang ingin dicapai,
Anda dapat fokus pada gol ini dengan melakukan riset seperti
wawancara, diskusi kelompok, atau observasi. Riset harus bersumber
dari pakar profesional di bidang Anda. Mereka mungkin saja anggota
tim atau pemangku kepentingan eksternal. Hasil riset harus mencakup
daftar gambaran linimasa, anggaran, dan personel proyek.

Kiat untuk dipertimbangkan:

Kolaborasi menggunakan alat bersama: Kolaborasi lebih mudah saat


alat komunikasi yang tepat tersedia. Gunakan alat kolaborasi tim
untuk membagikan gol proyek dan mendapatkan umpan balik dari
orang lain, terlepas dari lokasi mereka.
3. Petakan risiko

Anda telah mendiskusikan skenario risiko di langkah pertama strategi


implementasi, dan di langkah ketiga, Anda akan memetakan semua
potensi risiko yang mungkin dihadapi dalam proyek. Risiko dapat
mencakup segala hal, mulai cuti berbayar dan liburan hingga kendala
anggaran dan kehilangan personel.

Cara terbaik memetakan risiko adalah menggunakan daftar risiko. Alat


ini akan membantu memprioritaskan risiko proyek dan bersiap
menghadapinya secara tepat. Anda juga dapat melakukan analisis
SWOT yang akan mengidentifikasi kelemahan atau ancaman apa pun
yang memengaruhi proyek.

Kiat untuk dipertimbangkan:

Fleksibel dan proaktif: Memetakan risiko lebih dari sekadar strategi


persiapan. Jika Anda menemukan risiko yang dapat dicegah selama
tahap rencana implementasi ini, Anda dapat mengambil tindakan
untuk mencegah risiko itu. Ini dapat berarti menyesuaikan gol proyek
awal.

Baca: Proses manajemen risiko proyek dalam 6 langkah yang jelas

4. Jadwalkan milestone

Menjadwalkan milestone proyek adalah langkah penting dalam proses


perencanaan karena checkpoint ini membantu melacak progres selama
eksekusi. Milestone berfungsi sebagai metrik, yaitu cara mengukur
progres proyek dan langkah yang tersisa.

Untuk memvisualisasikan milestone proyek dan menjaga agar tim


tetap sesuai rencana, gunakan diagram Gantt. Dengan diagram Gantt,
Anda dapat menyusunjadwal implementasi secara visual dan
menampilkan waktu yang dihabiskan setiap tugas.

Kiat untuk dipertimbangkan:

Tambah ruang gerak: Semua hal tidak selalu sesuai rencana sekalipun
Anda mengusahakan yang terbaik dalam membuat jadwal. Dengan
menambah ruang gerak pada jadwal, Anda dapat memastikan proyek
tetap sesuai rencana alih-alih mempertahankan milestone yang ketat
dan gagal memenuhinya.
Jelaskan dependensi: Dependensi adalah tugas yang mengandalkan
penyelesaian tugas lain. Menjelaskan dependensi mempermudah
dalam menjaga proyek tetap sesuai rencana dan memenuhi milestone.

5. Beri tanggung jawab dan tugas

Setiap rencana tindakan harus berisi daftar tanggung jawab beserta


anggota tim yang mengembannya. Dengan memberikan tanggung
jawab, Anda dapat menilai kinerja setiap anggota tim dan lebih teliti
memantau progres. Diagram RACI dapat menjadi alat manajemen
proyek efektif untuk menjelaskan peran dan tanggung jawab.

Memberikan tanggung jawab berbeda dengan memberikan tugas


perorangan. Satu anggota tim dapat bertanggung jawab memantau
peninjauan proyek, sementara Anda mungkin menugaskan tiga anggota
tim lain untuk menangani penyerahan dan komunikasi proyek ke
berbagai tim untuk ditinjau. Saat memberikan tanggung jawab dan
tugas, pastikan untuk memperjelas ekspektasi.

Kiat untuk dipertimbangkan:

Komunikasi adalah kunci: Saat memberikan peran, tanggung jawab,


atau tugas, sebaiknya sampaikan alasan Anda memilih satu anggota
tim daripada lainnya. Alih-alih membiarkan mereka penasaran
mengapa mereka memiliki peran tertentu, Anda dapat menggunakan
langkah ini dalam proses perencanaan sebagai peluang untuk
menyoroti kelebihan anggota tim.

Lacak tanggung jawab di alat bersama: Memiliki alat bersama, seperti


perangkat lunak manajemen proyek dapat memberi anggota tim
kejelasan mengenai siapa mengerjakan apa dan sebelum kapan.

6. Alokasikan sumber daya

Alokasi sumber daya adalah salah satu cara terbaik mengurangi risiko.
Jika dapat mengatur sumber daya yang dibutuhkan untuk proyek dan
memastikan hal itu akan tersedia, Anda akan terhindar dari risiko
kehabisan sumber daya di tengah proyek. Jika mengetahui ada
kekurangan sumber daya dalam tahap proses implementasi ini, Anda
dapat menyesuaikan proyek sesuai keadaan sebelum memulainya.

Sumber daya dapat mencakup uang, personel, perangkat lunak, dan


materi fisik atau teknis lain. Waktu juga dapat menjadi sumber daya
karena anggota tim yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek
kemungkinan mengerjakan proyek lain.

Kiat untuk dipertimbangkan: Ajukan pertanyaan berikut kepada diri


Anda saat mengidentifikasi sumber daya yang tersedia untuk proyek:

Apa tingkat prioritas proyek ini?

Siapa yang siap mengerjakan proyek ini?

Berapa anggaran atau alat apa yang tersedia?

Sumber daya tambahan apa yang dibutuhkan?

Siapa yang perlu menyetujui rencana alokasi sumber daya ini?

Mengikuti langkah-langkah ini saat membuat rencana implementasi


akan meningkatkan peluang mencapai gol proyek Anda. Memiliki
daftar periksa item untuk dimasukkan ke dalam rencana implementasi
juga dapat menyukseskan implementasi.

Link: https://asana.com/id/resources/implementation-plan

 Bagaimana Anda menentukan tujuan proyek dan


mengidentifikasi kebutuhan pemangku kepentingan?

Jawab:

Tujuan proyek akan diuraikan di langkah pertama proses


implementasi. Tetapkan gol dan tentukan metrik akan
digunakan tim untuk mengukur hingga memantau progres.
Dengan mengidentifikasi tujuan proyek secara jelas, Anda dan
tim dapat mengukur progres dan kinerja seiring berjalannya
proyek.Perangkat lunak manajemen proyek dapat
menyederhanakan rencana implementasi dengan membuatnya
dapat diakses semua anggota tim dan pemangku kepentingan.
Menggunakan perangkat lunak online untuk membuat rencana
juga berarti Anda dapat mengeditnya secara real-time, dan
ini memberi ruang untuk kemajuan prose

Link: https://creately.com/id/usage/contoh-analisis-
pemangku-kepentingan/

2. Penjadwalan Proyek:

 Apa perbedaan antara jadwal proyek dan diagram Gantt?

Jawab:

diagram barang yang dimanfaatkan untuk memberikan visualisasi


suatu rencana proyek yang digunakan dari waktu ke waktu.

Bagan Gantt membantu Anda melihat gambaran besar, mengatur tugas


secara efektif, dan membuat semua orang tetap pada jalurnya.

jadwal proyek adalah tugas berurutan berdasarkan tanggal.

Link: https://ahaslides.com/id/blog/what-a-gantt-chart/

 Bagaimana Anda menangani keterlambatan dalam proyek


dan bagaimana itu dapat mempengaruhi jadwal?

Jawab:

Penyebab keterlambatan bervariasi, termasuk masalah


perizinan, kesalahan perencanaan, dan tantangan logistik.
Memahami penyebab ini adalah langkah pertama dalam
mengembangkan solusi yang efektif.1. Studi Kasus
Keterlambatan Proyek

Kami mengumpulkan data dari berbagai proyek yang


mengalami keterlambatan dan melakukan analisis
mendalam untuk menemukan akar masalahnya. Dari
kondisi cuaca yang tidak terduga hingga kesalahan
perencanaan, setiap kasus memberikan wawasan berharga.

2. Analisis Penyebab dan Solusi

Untuk setiap penyebab keterlambatan, Perusahaan Jasa


Konstruksi kami telah mengembangkan serangkaian solusi
yang efektif. Ini termasuk peningkatan komunikasi antar
tim, penggunaan teknologi canggih, dan manajemen
sumber daya yang lebih baik

Link: https://nikifour.co.id/keterlambatan-penyelesaian-
proyek-konstruksi/

3. Pengelolaan Risiko:
 Identifikasi tiga risiko potensial dalam proyek dan jelaskan strategi
untuk mengurangi atau mengatasi masing-masing.

Jawab:

1. Meminimalkan Kejutan dan Ketidakpastian

Dengan mengidentifikasi dan memahami potensi risiko, proyek atau bisnis dapat
mengambil tindakan proaktif untuk meminimalkan kejutan dan ketidakpastian yang
dapat menghambat kemajuan.

2. Meningkatkan Efektifitas Keputusan Yang Diambil

Identifikasi risiko membantu pengambil keputusan untuk mempertimbangkan dampak


berbagai risiko pada proyek atau bisnis, sehingga dapat membuat keputusan yang
terinformasi.

3. Meningkatkan Efektifitas Alokasi Sumber Daya

Mengidentifikasi risiko memungkinkan proyek atau bisnis untuk mengalokasikan


sumber daya secara lebih efektif dengan memprioritaskan risiko dan fokus pada risiko
yang paling signifikan.

4. Meningkatkan Peluang Keberhasilan Proyek Atau Bisnis

Dengan mengidentifikasi dan menangani potensi risiko, proyek atau bisnis dapat
meningkatkan peluang mencapai keberhasilan, memenuhi tujuan, dan memberikan
hasil yang diharapkan.

5. Meningkatkan Komunikasi dan Kolaborasi

Identifikasi risiko memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antara anggota tim,


pemangku kepentingan, dan mitra dengan menyediakan pemahaman bersama tentang
risiko potensial dan cara mengatasinya.

6. Mengurangi Biaya

Mengidentifikasi risiko sejak awal dalam proyek atau bisnis dapat membantu
mengurangi biaya yang terkait dengan mengatasi risiko di tahap akhir siklus proyek,
serta meminimalkan dampak risiko pada proyek atau bisnis.

Link:
https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr93NLUxpxlWQQAQ6BXNyoA;_ylu=Y29sbwN
ncTEEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1705982933/RO=10/RU=https
%3a%2f%2fasana.com%2fid%2fresources%2fproject-risks/RK=2/
RS=cy5LLabivGDyelVFpIelIaQzbA4-

 Bagaimana Anda melakukan analisis risiko dalam proyek?


Jawab:
Analisis Dasi Kupu-Kupu – Pendekatan analisis risiko kuantitatif digunakan
untuk menemukan asal-usul dan konsekuensi dari semua risiko proyek
yang mungkin terjadi. Tim manajemen proyek pertama-tama harus
mengidentifikasi risiko yang dapat mempengaruhi proyek dan
kemudian mempertimbangkan penyebab, konsekuensi, dan, yang
paling penting, strategi mitigasi risiko untuk mereka. Ini adalah alat
serbaguna yang dapat digunakan di sektor apa pun.
Matriks Analisis Risiko – Matriks analisis risiko memberi peringkat risiko
menurut signifikansinya, dengan risiko paling serius di urutan teratas
daftar. Tujuan utamanya adalah untuk membantu pengambil
keputusan dalam menentukan peringkat risiko dan mengembangkan
strategi manajemen risiko yang mencakup sumber daya dan metode
yang tepat untuk mengatasi ancaman. Tingkat relatif dari
kemungkinan risiko ditentukan menggunakan kualitatif daripada risiko
statistik.
Daftar Risiko -Register risiko adalah alat manajemen proyek yang penting
untuk mencatat risiko proyek. Ini adalah dokumen yang
mencantumkan semua kemungkinan risiko yang mungkin terjadi
selama fase pelaksanaan proyek, serta informasi penting tentangnya.
Ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai masukan ke dalam rencana
manajemen risiko, yang membahas siapa yang bertanggung jawab atas
bahaya ini, bagaimana mereka akan dipantau, dan apa rencana reaksi
jika hal itu terjadi.
Analisis SWIFT – Tujuan metode SWIFT adalah untuk mengidentifikasi
dan menilai kemungkinan risiko yang dihasilkan dari modifikasi
rencana proyek. Anggota tim harus mengemukakan kekhawatiran
"bagaimana jika" yang mereka bisa untuk menemukan semua potensi
risiko yang mungkin terjadi.
Link: https://asana.com/id/resources/project-risks

4. Pengendalian Proyek:

 Apa peran utama dari pengendalian proyek?

Jawab:

1. Mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu


bagian dari proyek atau proyek secara menyeluruh. 2. Mengetahui
hubungan antara pekerjaan satu dengan pekerjaan lain. 3.
Penyediaan danakeuangan. 4. Sebagai alat dalam pelaksanaan. 5.
Sebagai alat koordinasi dan pimpinan. 6. Pengukuran, penilaian dan
evaluasi. 7. Pengendalian waktu penyelsaian. 8. Penyediaan tenaga
kerja, alat dan material.

Link: https://text-id.123dok.com/document/wyeod22rq-
pengertian-pengendalian-proyek-tujuan-dan-manfaat-
pengendalian-proyek.html

 Bagaimana Anda mengukur kinerja proyek dan apa langkah-langkah


yang dapat diambil jika proyek tidak memenuhi harapan?

5. Manajemen Tim:

 Bagaimana Anda memotivasi anggota tim proyek?


Jawab:

Pemimpin harus bisa memberi tahu tentang apa bagian yang penting
dari tim. Selain itu, ada beberapa langkah utama yang bisa diikuti agar
Anda bisa memberikan motivasi kepara anggota tim mencapai hasil
yang diinginkan. Membangun hubungan dengan anggota tim bukan
berarti seorang pemimpin harus menjadi salah satu teman untuk pergi
di akhir pekan.

Link: https://money.kompas.com/read/2022/09/02/085654826/8-
cara-meningkatkan-motivasi-tim

 Jelaskan strategi untuk menangani konflik di antara anggota tim.

Jawab:

1. Mengakui dan Menerima Konflik

2. Jangan Langsung Bereaksi Berlebihan

3. Pastikan Semua Orang Didengar dan Dihargai

Link: https://www.dalecarnegie.id/uploads/2016/06/Panduan-Dale-
Carnegie-Strategi-Hadapi-Konflik-Tim.pdf

6. Anggaran Proyek:

 Bagaimana Anda menyusun anggaran proyek?

Jawab:

1. Memahami Esensi Anggaran Konstruksi

2. Menetapkan Tujuan dan Lingkup Proyek

3. Mendapatkan Estimasi Biaya Material

4. Menghitung Biaya Upah Pekerja


5. Menyertakan Biaya Operasional
Link: https://asana.com/id/resources/project-budget

 Apa yang dapat dilakukan jika proyek melebihi anggaran yang ditetapkan?

Jawab:

Menerapkan tindakan korektif Jika biaya aktual melebihi anggaran


yang telah ditetapkan, maka tindakan korektif harus segera diambil.

Link:
https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrO7oukyJxlFLYA3dpXNyoA;_ylu=Y
29sbwNncTEEcG9zAzIEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1705983397/
RO=10/RU=https%3a%2f%2fwww.tomps.id%2f85-proyek-cost-overrun-
ini-4-cara-mengatasinya-lewat-software-manajemen-proyek%2f/
RK=2/RS=fqYcC7q_fqMfmghxJ3_RxnuceAQ-

7. Pemangku Kepentingan:

 Siapa saja pemangku kepentingan dalam proyek dan bagaimana


Anda berinteraksi dengan mereka?

Jawab:

Stakeholder internal meliputi organisasi / industri itu sendiri,


pemegang saham, pemilik bisnis, dan para karyawan. Sedangkan
stakeholder eksternal meliputi konsumen, supplier, pesaing, investor,
pemerintah, sebuah komunitas lokal di suatu daerah, media,
masyarakat secara umum, dll.

Link: https://manpro.id/blog/stakeholder-dalam-proyek/

 Bagaimana Anda menangani perbedaan kepentingan di antara


pemangku kepentingan?

Jawab:

Pemangku kepentingan adalah bagian penting dari struktur organisasi,


karena mereka dapat mempengaruhi operasi perusahaan dan merasakan
dampak dari tindakan perusahaan.

Link: https://www.gonel.id/contoh-konflik-perbedaan-kepentingan/

8. Evaluasi Proyek:

 Apa yang termasuk dalam evaluasi kinerja proyek?

Jawab:

a. Penentuan Tujuan Evaluasi

Tahap awal adalah menetapkan tujuan evaluasi yang jelas. Hal ini
melibatkan identifikasi alasan mengapa proyek dievaluasi, apa yang ingin
dicapainya, dan siapa yang akan menggunakan hasil evaluasi.

b. Identifikasi Kriteria Evaluasi

Tahap ini melibatkan identifikasi kriteria evaluasi yang relevan untuk


proyek. Kriteria-kriteria ini harus mencerminkan tujuan dan kepentingan
pemangku kepentingan serta mempertimbangkan aspek-aspek seperti
keuangan, keberlanjutan, dampak sosial, dan lainnya.

c. Pengumpulan Data

Tahap ini melibatkan pengumpulan data yang diperlukan untuk melakukan


evaluasi. Data ini dapat meliputi informasi keuangan, data operasional, data
kualitatif, dan sumber data lainnya yang relevan dengan proyek.
d. Analisis Data

Setelah data terkumpul, tahap ini melibatkan analisis data yang dilakukan
untuk mengukur kinerja proyek. Analisis dapat meliputi perhitungan
finansial, analisis risiko, analisis sensitivitas, dan analisis lainnya yang sesuai
dengan kriteria evaluasi yang telah ditetapkan.

e. Penilaian dan Perbandingan

Tahap ini melibatkan penilaian hasil evaluasi ini berdasarkan kriteria


evaluasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil evaluasi dapat
dibandingkan dengan target yang ditetapkan atau dengan proyek serupa
yang telah dilaksanakan sebelumnya.

f. Identifikasi Kelemahan dan Rekomendasi

link: https://www.sigarmas.com/evaluasi-proyek-aspek-aspeknya-dan-
metode-memperoleh-gagasan/

 Bagaimana Anda menentukan apakah proyek sukses atau tidak?

Jawab:

Ketika sukses diukur untuk mengetahui pencapaian goal, terdapat


ambiguitas dalam
menentukan apakah sebuah proyek berhasil atau gagal. Beberapa
perubahan terjadi dalam
penentuan kriteria keberhasilan proyek pada lebih dari satu dekade
terakhir. Tren project
success yang pertama adalah keberhasilan proyek dilihat dari
keberhasilan mencapai
objective/goal dari klien. Jika goal telah tercapai, maka proyek
tersebut dapat dikatakan
berhasil. Hal ini dapat dievaluasi dari indikator kinerja proyek yaitu
biaya, jadwal dan kualitas.
Meskipun demikian, dengan tetap memperhatikan tujuan keberhasilan
proyek, dirumuskan halhal
yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan suatu proyek.
Beberapa kriteria yang
digunakan untuk menilai kesuksesan proyek adalah profitability, health
and safety, productivity
dan beberapa factor lain.

Link: https://projectnowadays.com/3-parameter-kunci-sebuah-proyek-
dikatakan-sukses/
9. Komunikasi Proyek:

 Jelaskan pentingnya komunikasi dalam manajemen proyek.

Komunikasi yang baik merupakan komponen penting dalam manajemen


proyek, sehingga proyek dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.

Link: https://repository.unikom.ac.id/60964/1/Pertemuan%2014-
%20MANAJEMEN%20KOMUNIKASI.pdf

 Bagaimana Anda memastikan komunikasi efektif di antara anggota


tim dan pemangku kepentingan?

Jawab:

Jadi Pendengar Aktif. Perhatikan secara penuh saat ada orang lain
yang berbicara. ...

2. Berikan Umpan Balik. ...

3. Open for Discussion. ...

4. Hargai Pendapat yang Berbeda. ...

Gunakan Bahasa Tubuh yang Tepat. ...

6. Hindari Konflik. ...

7. Sikap Friendly. ...

8. Gunakan Bahasa yang Jelas.

Link: https://asana.com/id/resources/effective-communication-
workplace

10.Etika dalam Manajemen Proyek:

 Mengapa etika penting dalam manajemen proyek?

Jawab:

etika bisnis penting karena menciptakan suasana profesional, saling menghormati


dan meningkatkan komunikasi , yang membantu kantor berfungsi sebagai tempat
yang produktif. Orang merasa lebih baik tentang pekerjaan mereka ketika mereka
merasa dihormati, dan itu juga berarti hubungan pelanggan yang lebih baik.

Link: https://id.linkedin.com/learning/dasar-dasar-manajemen-proyek-etika

 Bagaimana Anda menangani situasi di mana keputusan proyek dapat


melibatkan pertimbangan etis?

Jawab:
1. Menggabungkan Pelatihan dan Pendidikan Etis

Berinvestasi dalam program pelatihan dan pendidikan etika bagi karyawan


sangat penting dalam mengembangkan budaya etika yang kuat dalam
organisasi. Dengan menciptakan kesadaran dan memberikan panduan mengenai
praktik etika, organisasi memberdayakan karyawan untuk membuat keputusan
yang bermoral dalam menghadapi tantangan yang kompleks.

2. Menumbuhkan Komunikasi dan Kolaborasi yang Terbuka

Membangun lingkungan komunikasi terbuka dan kolaborasi mendorong karyawan


untuk menyuarakan keprihatinan etika dan berbagi ide. Dengan menggabungkan
mekanisme seperti sistem pelaporan anonim, organisasi menciptakan ruang
aman di mana permasalahan etika dapat ditangani dengan cepat dan efektif.

3. Mengintegrasikan Etika ke dalam Perencanaan dan Evaluasi Proyek

Penting untuk mengintegrasikan pertimbangan etis ke dalam proses


perencanaan dan evaluasi proyek. Hal ini melibatkan penilaian potensi implikasi
etis pada setiap tahap proyek dan menggabungkan tujuan etis bersama dengan
tujuan teknis. Evaluasi berkala terhadap dampak proyek terhadap nilai-nilai
etika memastikan keselarasan dan memberikan peluang untuk penyesuaian yang
diperlukan.

4. Memimpin dengan Memberi Teladan

Kepemimpinan yang efektif memainkan peran penting dalam mendorong


perilaku etis dalam suatu organisasi. Pemimpin harus mewujudkan nilai-nilai
etika dan menetapkan harapan yang jelas bagi karyawan. Dengan memimpin
dengan memberi contoh, para pemimpin menciptakan budaya di mana perilaku
etis dianut dan dihargai.

5. Mendorong Pengambilan Keputusan yang Etis

Memberdayakan karyawan untuk membuat keputusan etis dengan menekankan


pentingnya prinsip-prinsip etika. Organisasi dapat menerapkan kerangka
pengambilan keputusan atau pedoman etika yang membantu karyawan dalam
mengevaluasi pilihan dan menentukan tindakan yang paling etis.

Link: https://id.linkedin.com/learning/dasar-dasar-manajemen-proyek-etika

Note:
Jawaban sama dengan teman akan di kasih nilai

10 Ambil jawaban dari chat gpt juga akan kenak

nilai Di ketik dengan rapi

Sertakan sumber dalama setiap jawaban

Kalau jawaban memakai pehaman dari buku akan dapat nilai lebih bagus

Anda mungkin juga menyukai