Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

FILSAFAT PENDIDIKAN

NAMA : JOEVAN HOUTTEN NAHAMPUN

NIM : 4183141035

KELAS : BIOLOGI DIK A’18

NAMA DOSEN PENGAMPU : Drs.ARIFIN SIREGAR, M.Pd.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

S’gala puji syukur saya sampaikan kepada tuhan yang maha esa atas berkat kasih
karunianyalah saya dapat menyelesaikan critical book review ini dengan baik dan benar.

Saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada para dosen, kakak kelas jurusan
biologi, dan teman-teman saya sekalian yang telah memberikan bantuan berupa pengetahuan,
pengajaran dan materinya.

Saya sebagai penulis berharap para pembaca makalah ini dapat memberikan bantuan
berupa saran dan masukan agar saya dapat memperbaharui kinerja saya dalam hal pembuatan
makalah, dan juga semoga makalah saya ini disukai para pembaca dan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan pembaca, terima kasih.

Medan, 15 Oktober 2018

Penulis

Joevan Houtten Nahampun

Nim.4183141035
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….…

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..…….

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….......

1.1LatarBelakang…………………………………………………………………………....

1.2Tujuan………………………………………………………………………………….....

1.3Manfaat…………………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………...

2.1 Identitas Buku…………………………………………………………………………..

2.2 Ringkasan isi buku………………………………………………………………………

2.3 Penilaian Terhadap Buku………………………………………………………………

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………....

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………

3.2Saran……………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk Tuhan paling sempurna penciptaannya dari makhluk lain.
Dengan menggunakan panca indera, manusia berusaha memahami benda-benda konkrit.
Eksistensi alam semesta tempat manusia hidup yang selalu berubah dan penuh dengan peristiwa-
peristiwa penting bahkan dahsyat untuk dipikirkan dan direnungkan. Kadang-kadang manusia
tidak kuasa untuk menentang dan menolaknya, menyebabkan manusia itu tertegun, termenung
memikirkan segala hal yang terjadi di sekitar dirinya.

Manusia mengupayakan eksistensinya untuk hadir di alam dalam berpikir agar apa yang
dilihatnya dapat dipahami makna kehadiran sesuatu di luar dirinya. Berpikir adalah hasil kerja
pikiran. Pikiran manusia dalam proses-proses pikirannya selalu nampak misterius dan
menakjubkannya seperti alam semesta sendiri, sehingga manusia terdorong memikirkannya
secara mendalam.

Seperti halnya, proses berpikir dapat dilakukan manusia denga mengarahkan


pandangannya ke langit biru, maka nampak olehnya benda-benda angkasa mengambang dan
bersemayam di langit-langit.

Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara pendekatan yang
digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahakan problematika pendidikan dan
menyusun teori-teori pendidikannya, di samping menggunakan metode-metode ilmiah lainnya.
Denga kata lain, teori-teori dan pandangan-pandangan filsafat pendidikan yang dikembangkan
oleh seorang filosof tentu berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh pandangan dan aliran
filsafat yang dianutnya.

1.2.Tujuan

1. Mengkritik 2 buku untuk menambah ilmu dalam Filsafat Pendidikan

2. Untuk menambah wawasan tentang Filsafat Pendidikan khususnya Filsafat Pendidikan


Pancasila

3. Untuk mempelajari Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Manusia


1.3 Manfaat

1. Memperbaiki diri menggunakan teori-teori Filsafat Pendidikan Pancasila

2. Mengetahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari Filsafat Pendidikan Pancasila dapat menjadi
acuan untuk membangun bangsa Indonesia.

BAB II PEMBAHASAN

2.1.IDENTITAS BUKU

2.1.1.Buku Pertama (Buku Utama)

1. Judul buku : FILSAFAT PENDIDIKAN

2. Pengarang : Muhammad Anwar

3. Penerbit : Raja Grafindo Persada

4. Tahun terbit : 2015

5. Kota Terbit : Jakarta

6.Tebal buku : 176 halaman

2.1.2Buku Kedua (Buku Pendamping)

1. Judul buku : Filsafat Pendidikan

2. Pengarang : Dr.Edward Purba,MA

3. Pengarang : Prof.Dr.Yusnadi,MS

4. Penerbit : UNIMED PRESS

5. Tahun terbit : 2013

6. Kota Terbit : MEDAN

7. Tebal buku : 162 lembar


2.2.RINGKASAN ISI BUKU

2.2.1. BUKU UTAMA : FILSAFAT PENDIDIKAN

2.2.2.BUKU PEMBANDING :

JUDUL BUKU : FILSAFAT PENDIDIKAN

OLEH : Muhammad Anwar

2.2.2.1.Isi buku BAB I :

A.Pengertian filsafat

filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan masalah,
sedangkan pada pengertian kedua merupakan kesimpulan yang di peroleh dari hasil pemecahan
atau pembahasan masalah.Manusia,dalam hidup dan kehidupannya tidak pernah sepi dan terus
menerus melekat dengan masalah,baik sebagai individu maupun keluarga.

B.filsafat menurut para ahli

1. menurut PLATO : seorang filsuf Yunani terkenal ini dalam teori etika kenegaraannya
menyebutkan empat budi, yaitu penguasaan diri, keberanian, kebijaksanaan, dan keadilan.

2. menurut IBNU SINA : seorang dokter, ahli kimia, filsafat islam, membagi filsafat dalam dua
bagian yaitu teori dan praktik.dasarnya terdapat pada syariat, penjelasan, dan kelengkapannya
yang di peroleh dengan akal manusia.

3. menurut IMMANUEL KANT : memiliki 4 persoalan yaitu : apa yang dapat kita ketahui ?,

apa yang seharusnya kita ketahui dan kerjakan ?, sampai dimanakah pengharapan kita ?,
apakah yang dinamakan manusia ?.

2.2.2.2.Isi buku BAB II :


A.Pengertian pendidikan,sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-
nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan.

Rangkuman : filsafat pendidikan sebagai ilmu, pada mulanya merupakan cara pendekatan
terhadap masalah pendidikan sebagaimana yang biasa dilakukan di negara-negara anglo saxon.
Di Amerika serikat, filsafat pendidikan di mulai dengan pengkajian terhadap beberapa aliran
filsafat tertentu yang mempunyai implikasi kepada aspek-aspek pendidik.

Di inggris filsafat pendidikan bertumpu pada prinsip-prinsip pendidikan yang mencakup


tujuan pendidikan, tujuan kurikulum, metode mengajar, organisasi pendidikan, tujuan kurikulum,
metode mengajar, organisasi pendidikan, dsb. Di negeri belanda dan jerman barat, tidak dikenal
filsafat pendidikan.

2.2.2.3.Isi buku BAB III :

A.Objek dan sudut pandang filsafat,sel pengetahuan mempunyai objek-objek masing-


masing.pandangan kita terhadap filsafat adalah filsafat adalah positif dan konstruktif.

1. objek materi filsafat terdiri atas tiga persoalan pokok : a.masalah Tuhan,yang sama sekali
diluar atau di atas jangkauan ilmu pengetahuan biasa.b.masalah alam yang belum atau tidak
dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa.c.masalah manusia yang juga belum atau tidak dapat
di jawab oleh ilmu pengetahuan biasa.

2. objek formal filsafat,yaitu mencari keterangan sedalam-dalamnya,sampai kje akarnya


persoalan,sampai kepada sebab-sebab terakhir tentang objek materi filsafat,sepanjang
kemungkinan yang ada pada akal budi manusia.

Isi buku BAB IV : Proses hidup sebagai dasar filsafat pendidikan,sudah merupakan suatu
kenyataan dalam proses kehidupan manusia,bahwa mereka harus melaksanakan tugas-tugas
hidup yang dilaksanakan dan di tunaikan dengan baik dan sempurna,sejak zaman kehidupan
mereka yang sederhana,di hutan rimba,dan di gua batu,atau di tempat lainnya,sampai kehidupan
umat abad ini.
Isi buku BAB V : Tujuan hidup dan tujuan pendidikan,kehidupan manusia sebagaimana
dijelaskan,memerlukan perjuangan yang keras untuk mempertahankan hidup,dalam suasana
serba sulit,sarba ketakutan,sengsara,dan tidak merasakan kebahagiaan.

Isi buku BAB VI : Fungsi pendidikan dalam kehidupan manusia sebagai mahkluk
biologis,seluruh aspek kehidupan memerlukan proses pendidikan baik di dalam maupun diluar
lembaga formal.Hubungan dan interaksi sosial yang terjadi dalam proses pendidikan di
masyarakat memengaruhi perkembangan kepribadian manusia.

Isi buku BAB VII : Demokrasi pendidikan,demokrasi pendidikan dalam pengertian luas patut
selalu di analisis sehingga memberikan manfaat dalam praktik kehidupan dan pendidikan yang
mengandung tiga hal,yaitu :1)Rasa hormat terhadap harkat sesama manusia,2)setiap manusia
memiliki perubahan ke arah pikiran yang sehat,3)Rela berbakti untuk kepentingan atau
kesejahteraan bersama.

Isi buku BAB VIII : Aliran-aliran filsafat pendidikan,aliran progresivisme,aliran


esensialisme,aliran perennialisme,aliran rekonstruksionalisme.

2. BUKU PEMBANDING : FILSAFAT PENDIDIKAN

OLEH : Drs.Edward Purba,M.Si

Prof.Dr.Yusnadi,Ms

Isi buku BAB I :

A.Pengertian filsafat

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara
mendalam sampai pada hakikat nya dengan menggunakan akal atau pikiran. filsafat bukan
mempersoalkan fenomena atau gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa,akan tetapi yang dicari
adalah hakikat dari suatu gejala atau fenomena atau peristiwa.Hakikat adalah suatu prinsip yang
menyatakan sesuatu adalah sesuatu itu. Filsafaty adalah usaha untuk mengetahui segala sesuatu,
keberadaan dari segala sesuatu yang ada (being). Jadi filsafat membahas lapisan yang terakhir
dari segala sesuatu atau membahas masalah-masalah yang paling dasar.

B.Ciri-ciri, Peranan, dan Tujuan kefilsafatan


2.1.tujuan : filsafat bertujuan untuk mencari hakikat dari sesuatu gejala atau fenomena
secara mendalam. ilmu pengetahuan empiris hanya membicarakan gejala-gejala atau fenomena
saja. jadi dalam filsafat harus refleksi, radikal, dan integral. Jadi filsafat berarti mencari
pengetahuan sedalam-dalamnya atau sampai ke akar-akarnya.

2.2.Ciri-ciri pikiran kefilsafatan

Ciri-ciri keilsafatan, yaitu filsafat merupakan pemikiran tentang hal-hal serta proses-
proses dalam hubungan yang umum. Diantara proses-proses yang dibicarakan adalah pemikiran
itu sendiri, Diantara hal-hal yang dipikirkan adalah si pemikir itu sendiri.

2.3.Peranan filsafat : sebagai pendobrak, pembebas, dan pembimbing

2.2.1.1.Isi buku BAB II :

A.filsafat pendidikan sebagai sistem

Filsafat ditandai dengan pemunculan atau lahirnya teori-teori atau sistem pemikiran yang
dihasilkan oleh para pemikir atau filsuf besar seperti socrates, plato, aristoteles, thomas aquinas.

Filsafat sebagai ilmu yang berusaha untuk memahami semua hal yang timbul di dalam
keseluruhan lingkup pengalaman manusia. Sebelum ada ilmu, filsafat merupakan lapangan
utama pemikiran dan penyelidikan manusia. Filsafat mendahului ilmu pengetahuan. Demikian
pula kesimpulan-kesimpulan filsafat yang bersifat hakiki, menyebabkan kedudukan filsafat
dianggap lebih tinggi daripada ilmu pengetahuan.

Karena itulah filsafat dipandang sebagai induk ilmu

pengetahuan atau yang melahirkan ilmu pengetahuan. Bahkan karena kedudukannya yang tinggi
itu, filsafat disebut ratu ilmu pengetahuan (Queen Knowledge).

Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan, secara lebih rinci dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara pendekatan yang
digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahakan problematika pendidikan dan
menyusun teori-teori pendidikannya, di samping menggunakan metode-metode ilmiah lainnya.
Denga kata lain, teori-teori dan pandangan-pandangan filsafat pendidikan yang dikembangkan
oleh seorang filosof tentu berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh pandangan dan aliran
filsafat yag dianutnya.

2. Filsafat, juga berfungsi memberika arah agar teori pendidikan yang telah

dikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menuntut pandangan dan aliran filsafat
tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata. Disinilah letak fungsi filsafat dan filsafat
pendidikan dalam memilih dan mengarahkan teori-teori pendidikan dan kalau perlu juga.

2.2.1.3.Isi buku BAB III :

A.Aliran-aliran filsafat pendidikan

1. filsafat pendidikan idealisme, idealisme berpendirian, bahwa kenyataan tersusun atas gagasan
(ide-ide) atau spirit. Menurut paham idealisme, guru harus membimbing atau mendiskusikan
dengan peserta didik bukan prinsip-prinsip eksternal, melainkan sebagai kemungkinan-
kemungkinan (bathin) yang perlu dikembangkan.

2. Filsafat pendidikan realisme, sistem kefilsafatan realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau
lain cara, ada hal-hal yang adanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri, dan yang
hakekatnya tidak terpengaruh oleh seseorang.

3. Filsafat pendidikan materialisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran
kebendaan, dimana benda merupakan sumber segalanya sedangkan yang dikatakan materialistis
mementingkan kebendaan menurut materialisme.

4. filsafat pendidikan pragmatisme, bahwa sumber pengetahuan manusia adalah apa yang
manusia alami. pragmatisme berasal dari kata pragma yang berarti praktik atau aku berbuat.
5. filsafat pendidikan Eksistensialisme adalah cara manusia berada hanya manusialah yang
bereksistensi, manusialah sebagai pusat perhatian, sehingga bersifat humanistis.

6. filsafat pendidikan progresivisme menurut penganut aliran ini bahwa kehidupan manusia
berkembang terus menerus dalam suatu arah yang positif, apa yang dipandang benar sekarang
belum tentu benar pada masa mendatang.

7. filsafat pendidikan perenialisme, menekankan perubahan, dan sesuatu yang baru.

8. filsafat pendidikan esensialisme, berpendapat bahwa benar-benar ada hal-hal yang esensial
dari pengalaman peserta didik yang memiliki nilai esensial dan perlu dipertahankan.

9.filsafat pendidikan Rekonstruksionisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara
progresifisme dalam pendidikan. Tidak cukup kalau individu belajar hanya dari pengalaman-
pengalaman kemasyarakatan di sekolah.

2.2.1.4.Isi buku BAB IV :

A. Filsafat pendidikan pancasila

1.1.Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Pendidikan

Dalam undang-undang sistem pendidikan Nasional no 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa


pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembakan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang dibutuhkan oleh dirinya, masyarakat , bangsa dan negara. Pendidikan
berlangsung di keluarga, di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.

Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Nilai

Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan nasional


sebagaimana yang sudah dinyatakan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.Pancasila
sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa,dan sumber nilai bagi bangsa Indonesia.Menurut
kaelan, 2000 (dalam surajiyo 2008,161) menjelaskan bahwa Pancasila merupakan satu kesatuan
dari sila-silanya merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi
pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi.Oleh karena itu, sila-sila dalam Pancasila
menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek, seperti berikut ini:
1. Sila ketuhanan Yang Maha Esa; Sila ini menempatkan manusia di alam semesta bukan
sebagai pusatnya,melainkan sebagai bagian yang sistematik dari alam yang di olahnya.

2. Sila Kemanusian yang Adil dan Beradab; Sila ini menekankan bahwa pembangunan
dan pelaksanaan pendidikan harus menjaga keseimbangan antar daerah , keberadaan masyarakat
dan warga negara,letak dan jarak atau geografis sehingga dapat tercapai berdiri sama tinggi
duduk sama rendah,dan bahu membahu membangun bangsa ini.

3. Sila Persatuan Indonesia, Sila ini memberikan kesadaran bagi bangsa Indonesia bahwa
rasa nasionalisme merupakan modal dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan /


perwakilan:mendasari bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan untuk mengembangkan
dirinya sesuai dengan potensinya, masing masing warga negara menghormati kebebasan
berkarya demi kemajuan dan perkembangan bangsa yang berdasarkan Pancasila.

5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:Sila ini mengandung nilai bahwa
manusia Indonesia harus menjaga keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya
sendiri,manusia dengan Tuhan,Manusia dengan manusia lain,manusia dengan masyarakat bangsa
dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah sumber nilai bagi
pembangunan bangsa Indonesia.Pancasila menjadi kerangka kognitif dalam indentifikasi diri
sebagai bangsa, landasan, arah, etos, dan sebagai moral pembangunan Nasional.

2.2.1.5.Isi buku BAB V :

A. Hakekat ilmu pendidikan


1.1. pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

1.2. hakikat pendidikan adalah proses kegiatan mengubah perilaku individu ke arah
kedewasaan dan kematangan dalam arti yang seluas-luasnya, baik melalui pemberdayaan dan
rekayasa maupun pembebasan dari belenggu kebodohan, kemiskinan, rendah diri,serta
perbudakan.

1.3. reformasi pendidikan sebagai tuntutan perkembangan kualitatif dan pertumbuhan


kuantitatif manusia,harus berani mengubah straregi dari pendekatan pendidikan bersifat sepintas
dan dangkal,ke arah pendekatan makin menukik secara mendalam serta berbobot
kualitatif,terutama yang berlandaskan ahklak mulia.

1.4. aliran-aliran pendidikan : Nativisme, naturalisme, empirisme, dan konvergensi.

1.5. lingkaran pendidikan : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan


masyarakat.

1.6. landasan-landasan pendidikan : landasan agama, landasan filsafat, landasan


sosiologi, landasan hukum, dan landasan moral.

1.7.asas-asas pendidikan : asas pendidikan sepanjang hayat, asas kasih sayang, asa
demokrasi, asas keterbukaan dan transparansi, asas tanggung jawab, asas kualitas, asas
kemanusiaan.

KEUNGGULAN BUKU

*Buku filsafat pendidikan oleh Drs.Edward purba,M.Si memiliki cover dan gambar yang
menarik,buku tersebut juga memiliki pilihan kata dan kalimat yang bagus dan mudah di
mengerti,buku tersebut juga memiliki pemaparan dan penyajian yang lengkap.

*Buku filsafat pendidikan oleh Muhammad Anwar memiliki cover dan gambar yang sangat
menarik,dan memiliki materi yang lengkap dan pemaparan isinya pun bervariasi dan mudah di
mengerti.

KELEMAHAN BUKU
*Buku filsafat pendidikan oleh Drs,Edward Purba,M.Si kurang menarik pembaca karenagambar
cover nya yang kurang berwarna dan kurang bervariasi,isi buku tersebut pun kurang mencolok
karena sangat bersifat monoton.

*Buku filsafat pendidikan oleh Muhammad Anwar kurang menarik pembaca karen cover buku
nya yang terlalu polos dan kurang bervariasi,isi buku tersebut terlalu bertele-tele dan monoton.

PERBEDAAN KEDUA BUKU

Buku filsafat pendidikan oleh Drs.Edward Purba,M.Si lebih menarik dari pada buku filsafat
pendidikan oleh Muhammad Anwar,karena isi buku tersebut lebih bervariasi dan mudah
dimengerti dibandingkan buku muhammad anwar yang terlalu bertele-tele dan sangat
monoton.contoh-contoh yang di berikan buku utama pun lebih membuat pembaca mudah
mengerti.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan.
Bahwa filsafat pendidikan adalah aktivittas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai
medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan, mengharmoniskan, dan
menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Filsafat pendidikan mempunyai tiga
cabang utama yaitu ontologi, espistomologi, dan aksiologi. Filsafat penddikan memiliki ruang
lingkup maupun tujuannya. Praktek pelaksanaan pendidikan harus berlandaskan nilai dan budaya
jangan mengarah pada terbentuknya pengelompokkan praktek hidup dan kehidupan masyarakat.
Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai bagian fondasi-
fondasi pendidikan dan filsafat pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu
sistem pendidikan, karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha –
usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem
pendidikan.

Saran

Menurut saya daya tarik buku adalah hal paling penting bagi pembaca,pembaca yang kurang
minat dalam hal membuka buku pasti sangat tertarik kepada buku yang mana bagian dari buku
tersebut menarik,termasuk pada cover,isi buku,warna buku dan lain sebagainya.

Terutama bagi pembaca yang malas pasri dia akan sangat tertarik kepada buku yang disusun
secara menarik terutama pada bagian luar atau cover nya.
DAFTAR PUSTAKA

Purba, Edward dan Yusnadi. 2015. Filsafat Pendidikan. Medan : Unimed Press.

Anwar,Muhammad.2017.Filsafat Pendidikan,Depok : kencana

Anda mungkin juga menyukai