Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KONDUKTIVITAS MOLAR

LARUTAN ELEKTROLIT

Disusun oleh :

Kelompok 5

1. Fadilah Khoirunnisa (06101381823054)


2. Septia Nur Anggraini (06101381823040)
3. Yeni Oktaria (06101381823045)

Dosen pengampu : Dr. Effendi Nawawi, M.Si

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Kimia Larutan.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya kepada Dosen Pengampu kami yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Palembang, 17 Oktober 2019

Penulis

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................i


Daftar Isi ............................................................................................................ii
BAB I .................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3 Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II .................................................................................................................3
PEMBAHASAN ................................................................................................3
2.1.Pengertian Konduktivitas ..............................................................................3
2.2. Jenis-jenis konduktivitas ..............................................................................3
2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi konduktivitas ........................................6
2.4. Alat untuk mengukur konduktivitas .............................................................11
2.5.Cara menghitung konduktivitas molar larutan elektrolit
menggunakan pengukuran konduktivitas untuk menentukan pKa ..............12
BAB III ...............................................................................................................14
PENUTUP ...........................................................................................................14
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 16

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara umum, konduktivitas adalah tingkat di mana materi atau energi


dapat melewati materi yang diberikan. Bahan dengan konduktivitas listrik tingkat
tinggi, misalnya, akan dengan mudah mengakomodasi pergerakan muatan listrik.
Tentu saja, pengukuran ini memiliki beragam aplikasi praktis, mulai dari
penggunaan konduktivitas untuk memindahkan panas atau energi menggunakan
isolasi agar tetap menyala.Pengukuran konduktivitas merupakan pencatatan suatu
besaran fisik secara periodik atau kontinu sebuah bahan (larutan,gas atau logam)
untuk menghantarkan listrik. Dalam suatu larutan, arus listrik dibawa oleh kation-
kation dan anion-anioon, sedangkan dalam logam arus listrik dibawa oleh
elektron-elektron.

Konduktivitas adalah kemampuan suatu bahan (larutan, gas, atau logam)


untuk menghantarkan arus listrik. Dalam suatu larutan, larutan arus listik dibawa
oleh kation-kation dan anion-anion, sedangkan dalam logam arus listrik dibawa
oleh electron-elektron. Konduktivitas suatu larutan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu Konsentrasi,Pergerakan ion-ion,Valensi ion dan Suhu. Pengukuran
konduktivitas dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan kimia
atau elektrolit seperti larutan NaCl, HCl, H2SO4, dan NaOH. Pengukuran
konduktivitas secara luas digunakan dalam industri pengolahan air. Pengolahan
air limbah industri untuk menentukan tingkat kontaminasi air dan lain-lain.

Pengukuran konduktivitas dapat dilakukan dengan menggunakan arus listrik


yang dialirkan pada dua elektroda yang dicelupkan kedalam air atau larutan kimia,
dan mengukur tegangan yang dihasilkan. Selama proses ini ,kation berpindah ke
elektroda negative dan anion berpindah ke elektroda positif , larutan bertindak
sebagai penghantar listrik.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari konduktivitas?
2. Sebutkan jenis-jenis konduktivitas
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi konduktivitas?
4. Apa alat untuk mengukur konduktivitas?
5. Bagaimana cara menghitung konduktivitas molar larutan elektrolit
menggunakan pengukuran konduktivitas untuk menentukan pka?

1.3. Tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu konduktivitas
2. Untuk mengetahui jenis-jenis konduktivitas
3. Untuk mengatahui faktor-faktor yang mempengaruhi konduktivitas
4. Untuk mengetahui alat untuk mengukur konduktivitas
5. Untuk mengetahui cara menghitung konduktivitas molar larutan elektrolit
menggunakan pengukuran konduktivitas untuk menentukan pka

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Konduktivitas

Konduktivitas adalah ukuran kemampuan suatu larutan elektrolit


dalam menghantarkan arus listrik. Konduktivitas juga merupakan tingkat di
mana materi atau energi dapat melewati materi yang diberikan. Bahan dengan
konduktivitas listrik tingkat tinggi, misalnya, akan dengan mudah
mengakomodasi pergerakan muatan listrik. Tentu saja, pengukuran ini
memiliki beragam aplikasi praktis, mulai dari penggunaan konduktivitas untuk
memindahkan panas atau energi menggunakan isolasi agar tetap menyala.

Konduktivitas juga merupakan kemampuan suatu bahan (larutan, gas, atau


logam) untuk menghantarkan arus listrik. Dalam suatu larutan, larutan arus
listik dibawa oleh kation-kation dan anion-anion, sedangkan dalam logam arus
listrik dibawa oleh electron-elektron.Setiap unsur atau senyawa kimia
mempunyai derajat konduktivitas yang berbeda-beda. Air murni mempunyai
konduktivitas yang sangat rendah, beberapa senyawa atau unsur kimia yang
terlarut dalam air dapat meningkatkan konduktivitas air. Pada umumnya
peningkatan konsentrasi zat kimia dalam suatu larutan akan meningkatkan
konduktivitas.Perubahan suhu suatu larutan juga mempengaruhi
konduktivitasnya, kenaikan suhu akan meningkatkan pergerakan ion-ion
dalam larutan, sehingga konduktivitas larutan meningkat. Temperatur
burhubungan secara linier dengan konduktivitas, peningkatan konduktivitas
akibat kenaikan temperature dapat dinyatakan dalam persen per derajat celcius
(slope) air murni mempunyai slope yang relative besar yaitu 5.2 % per 0C. Air
pada umumnya mempunyai slope antara 1,8 - 2 % per 0C larutan garam,
asam, atau alkali mempunnyai slope sekitar 1,5 % per 0C.

2.2. Jenis-Jenis Konduktivitas

1. Konduktivitas Thermal
Konduktivitas Thermal atau konduktivitas panas diartikan sebagai
kemampuan suatu materi untuk menghantarkan panas, merupakan salah

3
satu perameter yang diperlukan dalam mendapatkan material dengan
konduktivitas panas yang rendah.Suhu merupakan ukuran mengenai panas
atau dinginnya suatu benda. Kalor adalah suatu bentuk energi yang
diterima oleh suatu benda yangmenyebabkan benda tersebut berubah suhu
atau wujud bentuknya. Kalor berbedadengan suhu, karena suhu adalah
ukuran dalam satuan derajat panas.Kalor merupakan suatu kuantitas atau
jumlah panas baik yang diserapmaupun dilepaskan oleh suatu benda.
Kalor digunakan bila menjelaskanperpindahan energi dari satu tempat ke
yang lain. Kalor adalah energi yangdipindahkan akibat adanya perbedaan
temperatur. Sedangkan energi dalam(termis) adalah energi karena
temperaturnya.
Konduktivitas termal adalah sifat bahan dan menunjukkan jumlah panas
yang mengalir melintasi satu satuan luas jika gradiensuhunya satu. Bahan
yang mempunyai konduktivitas termal yang tinggidinamakan konduktor,
sedangkan bahan yang konduktivitas termalnya rendahdisebut isolator.
Konduktivitas termal berubah dengan suhu, tetapi dalam banyaksoal
perekayasaan perubahannya cukup kecil untuk diabaikan. Nilai
angkakonduktivitas termal menunjukkan seberapa cepat kalor mengalir
dalam bahantertentu. Makin cepat molekul bergerak, makin cepat pula ia
mengangkut energi.Jadi konduktivitas termal bergantung pada suhu. Pada
pengukuran konduktivitastermal mekanisme perpindahannya dengan cara
konduksi.
𝑑𝑇
q = -λ.A. 𝑑𝑡
𝐸
q= 𝐴𝑥𝑡

Keterangan:
q : Laju aliran panas tiap satuan luas A tiap satuan waktu t
E : Energi
A: Luas penampang lintang sampel
T : Suhu
λ : Konduktivitas termal
t : Waktu

4
2. Konduktivitas Listrik
Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuansuatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik. Jika suatu bedapotensial listrik ditempatkan
pada ujung-ujung sebuahkonduktor, muatan-muatan akan bergerak
berpindah dankemudian menghasilkan arus listrik. Konduktivitas listrik
didefinisikan sebagai rasio dari rapat arus terhadap kuatmedan listrik.
Konduktivitas suatu bahan adalah kemampuansuatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik.Konduktivitas listrik, yang diukur di Siemens
per meter (S / m), bergantung pada struktur molekul yang serupa dengan
konduktivitas termal. Bahan logam dan sangat terpolarisasi yang
menghantarkan panas dengan baik juga merupakan konduktor listrik yang
baik. Mengingat pentingnya listrik di dunia modern – dan khususnya
pentingnya memindahkan listrik dari generator ke pengguna –
konduktivitas listrik adalah pengukuran yang sangat relevan, digunakan
untuk merancang sistem transmisi listrik seperti kabel listrik tembaga yang
memindahkan energi pada jarak yang jauh dengan daya tahan minimal.
Konduktivitas listir σdidefinsikan sebagai ratio dari rapat arus J terhadap
kuat medan listrik E
3. Konduktivitas ionik
Konduktivitas ionik adalah kategori molekuler yang mengukur
kemampuan partikel bermuatan (ion) untuk bergerak melalui struktur
kristal material. Senyawa dan unsur yang mampu menerima pergerakan
ion melalui strukturnya disebut elektrolit dan biasanya padat atau cair.
Meskipun konduktivitas ionik tampaknya memiliki lebih sedikit aplikasi
praktis daripada bentuk konduktivitas lain dan yang lebih dikenal,
mengukur dan mengendalikan konduksi ionik sebenarnya yang membuat
benda-benda rumah tangga biasa seperti gelombang mikro dan baterai
bekerja.
4. Konduktivitas Hidrolik
Konduktivitas hidrolik menggambarkan laju di mana air dapat bergerak
melalui unsur berpori dari permukaan. Diukur secara empiris atau

5
diprediksi dengan perhitungan ukuran butiran, konduktivitas hidrolik
merupakan pertimbangan penting untuk menilai permeabilitas tanah,
batuan dan lapisan tanaman. Studi semacam itu memberikan informasi
penting untuk pengelolaan daerah aliran sungai, pertanian dan pencegahan
banjir. Konduktivitas hidrolik juga digunakan untuk memodelkan perilaku
akuifer dan deposit air bawah tanah, yang dibentuk oleh kemampuan air
untuk bergerak secara horisontal dan vertikal melalui berbagai material
dan lapisan geologi.

2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konduktivitas


1. Jumlah Ion yang Ada
Daya hantar listrik larutan elektrolit dipengaruhi oleh banyaknya
ion-ion yang terdapat didalam larutan tersebut. Jumlah ion yang ada
tergantung dari jenis elektrolit (kuat/lemah) dan konsentrasi selanjutnya
pengenceran baik untuk elektrolit lemah/kuat memperbesar daya hantar
dan mencapai harga maksimum pada pengenceran tak berhingga. Semakin
banyak jumlah ion yang ada dalam larutan maka semakin besar daya
hantar listriknya dan sebaliknya.
Penghantar logam disebut penghantar kelas utama, dalam penghantar ini
listrik mengalir sebagai elektron. Tekanan dari penghantar ini bertambah
dengan naiknya temperatur. Larutan elektrolit juga dapat menghantarkan
listrik, penghantar ini disebut penghantar kedua. Pembawa muatan dapat
berupa elektron seperti logam, dapat pula berwujud ion positif dan ion
negatif seperti dalam larutan elektrolit dan lelehan garam. Pembawa
muatan yang berwujud logam disebut elektrolit atau metalik, sedangkan
pembawa muatan yang berupa larutan disebut ionik atau elektrolit.
Pengukuran daya hantar listrik mempunyai arti penting dalam
proses-proses kimia. Pada pembuatan aquades, efisiensi dari penghilang
zat terlarut yang berupa garam-garam dapat diikuti dengan mudah dengan
cara mengukur daya hantar larutan. Derajat ionisasi elektrolit lemah dapat
ditentukan dengan pengukuran daya hantarnya. Seperti diketahui, daya
hantar berbanding lurus dengan jumlah ion yang ada dalam larutan.

6
Dalam pengukuran konduktivitas spesifik larutan dipilih harga
yang paling konstan karena harga konduktivitas cenderung berubah setiap
saat sehingga harga yang paling konstan merupakan harga yang mendekati
harga sebenarnya. Setiap pergantian larutan, alat cuci dengan akuades.
Pengukuran disertai dengan pengukuran akuades (pelarut) karena harga
konduktivitas spesifik merupakan koreksi dari konduktivitas larutan
dengan konduktivitas pelarut
k= klarutan – kpelarut

Semakin besar jumlah ion dari suatu larutan maka akan semakin tinggi
nilai konduktivitasnya. Jumlah muatan dalam larutan sebanding dengan
nilai hantar molar larutan dimana hantaran molar juga sebading dengan
konduktivitas larutan. Konsentrasi elektrolit sangat menentukan besarnya
konduktivitas molar (∆m). Konduktivitas molar adalah konduktivitas suatu
larutan apabila konsentrasi larutan sebesar satu molar, sehingga secara
matematis dirumuskan :

∆m = k/C

Jika satuan volume yang digunakan adalah cm3 maka persamaan yang
menjadi

Dimana :

k : Konduktivitas spesifik (Scm-1)

C : Konsentrasi larutan (mol/L)

∆m : Hantaran molar (Scm2mol-1)

2. Kecepatan ion pada beda potensial antara kedua elektroda yang ada
Perpindahan muatan listrik dapat terjadi bila terdapat beda potensial antara
satu tempat terhadap yang lain, dan arus listrik akan mengalir dari tempat
yang meiliki potensial tinggi ke tempat potensial rendah. Didalam suatu
larutan, terjadinya arus listrik dikarenakan adanya ion yang bergerak.

7
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan ion adalah:
1. Berat dan muatan ion
2. Adanya hidrasi
3. Orientasi atmosfer pelarut
4. Gaya tarik antar ion
5. Temperatur
6. Viskositas
Jika larutan diencerkan maka untuk elektrolit lemah α-nya semakin besar
dan untuk elektrolit kuat gaya tarik antar ion semakin kecil. Pada
pengenceran tidak terhingga, daya hantar ekivalent elektrolit hanya
tergantung pada jenis ionnya. Masing-masing ion mempunyai daya hantar
ekivalent yang berbeda.
Dalam penghantar ini disebabkan oleh gerakan dari ion-ion kutub satu ke
kutub lainnya. Berbeda dengan penghantar logam, penghantar elektrolit
tahanannya berkurang bila temperatur naik.

3. Konsentrasi Larutan
Pada larutan encer, ion-ion dalam larutan tersebut mudah bergerak
sehingga daya hantarnya semakin besar. Pada larutan yang pekat,
pergerakan ion lebih sulit sehingga daya hantarnya menjadi lebih rendah.
Daya hantar ekuivalen didefenisikan sebagai daya hantar satu gram
ekuivalen suatu zat terlarut diantara 2 elektroda dengan jarak kedua
elektroda 1 cm. Daya hantar ekuivalen pada larutan encer diberi symbol
“0” yang harganya tertentu untuk setiap ion.
Konduktivitas molar elektrolit tidak tergantung pada konsentrasi.
Jika K tepat sebanding dengan konsentrasi elektrolit. Walaupun demikian
pada praktiknya, konduktivitas molar bervariasi terhadap konsentrasi,
salah satu alasannya adalah jumlah ion dalam larutan mungkin tidak
sebanding dengan konsentrasi larutan elektrolit, misalnya konsentrasi ion
dalam larutan asam lemah tergantung pada konsentrasi asam secara rumit
dan penduakalian konsentrasi nominal asam itu tidak menduakalikan
jumlah ion tersebut. Kedua, karena ion saling berinteraksi dengan kuat,

8
maka konduktivitas larutan tidak tepat sebanding dengan jumlah ion yang
ada.

4. Jenis Larutan

Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi dua yaitu
larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Sifat elektrolit dan non
elektrolit didasarkan pada keberadaan ion dalam larutan yang akan
mengalirkan arus listrik.

Larutan elektrolit adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam


pelarut (misalnya air) akan menghasilkan larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Elektrolit diklasifikasikan berdasarkan
kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik yaitu elektrolit kuat dan
elektrolit lemah. Suatu elektrolit dapat berupa asam, basa maupun garam.
Menurut Michael Faraday, elektrolit merupakan suatu zat yang dapat
menghantarkan listrik jika berada dalam bentuk larutan atau lelehannya.
Dalam suatu larutan elektrolit bila diberi dua batang elektroda inert dan
diberi tegangan listrik diantaranya, maka anion-anion akan bergerak ke
elektroda negatif (katoda). Proses ini merupakan fenomena transport
seperti halnya yang terjadi dalam molekul gas adalah adanya pengaruh
medan listrik dan molekul pelarut. Analisis kimia yang didasarkan pada
daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion didalam
larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang
besar. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Hal ini ditandai lampu tidak menyala pada alat
uji elektrolit dan tidak terdapat gelembung gas pada permukaan
elektrodanya. Contohnya antara lain larutan gula, larutan UREA, larutan
alkohol dan sebagainya.

Zat elektrolit yang memiliki daya hantar listrik sangat baik di


dalam larutan encernya (dilarutkan dalam air dalam jumlah sedikit)
disebut sebagai elektrolit kuat, sedangkan lautannya disebut sebagai
larutan elektrolit kuat. Sedangkan zat elektrolit yang memiliki daya hantar

9
listrik yang kurang baik di dalam larutan encernya disebut sebagai
elektrolit lemah, dan larutannya disebut sebagai larutan elektrolit lemah.

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar


arus listrik, karena zat terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya air),
seluruhnya dapat berubah menjadi ion-ion dengan harga derajat ionisasi
adalah satu (α = 1). Yang tergolong elektrolit kuat adalah :

a. Asam kuat, : HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.


b. Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, :
NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
c. Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, : NaCl, KCl, KI,
Al2(SO4)3 dan lain-lain.

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang mampu menghantarkan


arus listrik dengan daya yang lemah, dengan harga derajat ionisasi lebih
dari nol tetapi kurang dari satu (0 < α < 1). Yang tergolong elektrolit
lemah adalah:

a. Asam lemah, : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.


b. Basa lemah, : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
c. Garam-garam yang sukar larut, : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-
lain.
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit mengandung ion yang
bergerak bebas. Ion inilah yang menghantarkan arus listrik melalui
larutannya. Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa.
kovalen polar.
Senyawa ion : Terdiri atas ion, jika senyawa ion dilarutkan dalam
air maka ion dapat bergerak bebas dan larutan dapat menghantarkan arus
listrik. Padatan / kristal senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus
listrik , tetapi lelehan senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik.
Senyawa kovalen polar : Molekul senyawa kovalen polar dapat
diuraikan oleh air membentuk ion. Elektrolit jenis ini meliputi asam dan
basa, tetapi lelehan senyawa kovalen terdiri atas molekul netral, maka

10
tidak ada lelehan senyawa kovalen yang dapat menghantarkan arus listrik
walaupun bersifat polar.

2.4. Alat Ukur Konduktivitas

Alat Ukur Konduktivitas – Conductivity Meter – Conductivity atau juga


sering disebut dengan konduktivitas merupakan kemampuan dalam
menghantarkan listrik oleh suatu benda. Dalam suatu larutan konduktivitas ini
sering dihubungkan dengan kemampuan suatu larutan dalam menghantAlat
ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur nilai conductivity dalam
suatu larutan disebut dengan conductivity meter. Saat ini dimana teknologi
sudah serba canggih, conductivity meter biasanya sudah build in dengan alat
ukur parameter lain seperti pH, TDS, dll.Pengukuran dari conductivity /
konduktivitas sangat dipengaruhi oleh nilai temperatur. Bahkan suatu larutan
standar conductivity pun akan memberikan perbedaan yang besar apabila
terjadi perbedaan temperatur. Hal ini bisa anda buktikan sendiri dengan cara
mengukur nilai standar tersebut pada suhu yang sudah tertera disertifikat
standar, kemudian mengukur larutan yang sama pada temperatur yang
berbeda.

Ada beberapa brand larutan standar yang memberikan nilai konversi


perubahan nilai conductivitynya (sangat disarankan teman teman membeli
larutan yang jenis ini untuk kegiatan kalibrasi conductivity) tetapi ada juga
yang tidak memberikan nilai konversinya. Dalam prakteknya di lapangan,
larutan yang diukur nilai konduktivitas nya sangatlah mudah sekali berubah,
sehingga tak jarang pada saat ini banyak sekali perusahaan lebih suka
memakai yang sistem inline (terutama banyak digunakan di industri farmasi)

11
dimana konduktivitas diukur dengan conductivity meter yang langsung
terangkai dalam sistem pipa bersangkutan.Point penting yang juga
diperhatikan terhadap alat ukur conductivity meter adalah lakukan verivikasi
terhadap instrument dengan menggunakan standar solution paling tidak pada
rentang dimana alat ini akan digunakan, karena hampir mirip seperti pH
meter dimana komponen pengukurnya adalah probe / elektroda yang
mempunyai sifat sangat sensitif. Standar conductivity dapat kita temukan di
pasaran mulai dari 1 mikrosiemens sampai dengan 112 milisiemens.arkan
listrik yang tentunya sangat bergantung pada banyaknya ion di dalam larutan
tersebut.

Konduktivitas meter adalah alat untuk mengukur nilai konduktivitas listrik


(specific/electric conductivity) suatu larutan atau cairan. Nilai konduktivitas
listrik sebuah zat cair menjadi referensi atas jumlah ion serta konsentrasi
padatan (Total Dissolved Solid / TDS) yang terlarut di dalamnya. Pengukuran
jumlah ion di dalam suatu cairan menjadi penting untuk beberapa kasus.
Konsentrasi ion di dalam larutan berbanding lurus dengan daya hantar
listriknya. Semakin banyak ion mineral yang terlarut, maka akan semakin
besar kemampuan larutan tersebut untuk menghantarkan listrik. Sifat kimia
inilah yang digunakan sebagai prinsip kerja conductivity meter.

Sebuah sistem conductivity meter tersusun atas dua elektrode, yang


dirangkaikan dengan sumber tegangan serta sebuah ampere meter. Elektrode-
elektrode tersebut diatur sehingga memiliki jarak tertentu antara keduanya
(biasanya 1 cm). Pada saat pengukuran, kedua elektrode ini dicelupkan ke
dalam sampel larutan dan diberi tegangan dengan besar tertentu. Nilai arus
listrik yang dibaca oleh ampere meter, digunakan lebih lanjut untuk
menghitung nilai konduktivitas listrik larutan.

2.5. Cara menghitung konduktivitas molar larutan elektrolit menggunakan


pengukuran konduktivitas untuk menentukan pKa
Larutan HOAc 0,01 M, pada suhu 298 K tahanan R= 2220Ω. Sel yang digunakan
dengan menggunakan sel yang sama, tahanan R = 31,60 Ω.

12
Hitung : derajat disosiasi α dan pka dari larutan HOAc 0,01 M.

Penyelesaian : α = Λm

Λmo

k
Λm =
C

0,367cm 
1
c
k= R = 2220

Λm = = 16,5 S cm2 mol-1


0,01M

Λmo dari Tabel = 390,5 S cm2 mol-1

α = 0,0423

Ka = α2 C = 1,9 x10-5

1–α

PKa = 4,72

13
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Elektrolit adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam pelarut (misalnya air)
akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Elektrolit
diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik
yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Suatu elektrolit dapat berupa asam, basa
maupun garam.Larutan elektrolit terbagi menjadi dua :

a. Larutan elektrolit kuat. Yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Ion-ion yang bebas bergerak sehingga electron dapat mudah berpindah dan
mengakibatkan arus listrik yang dihantarkan lebih lancar. Selain itu, larutan
elektrolit kuat terionisasi secara sempurnah dalam air. senyawa yang termasuk
dalam elektrolit kuat adalah : Asam kuat, : HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3
dan lain-lain. Basa kuat, yaitu basabasa golongan alkali dan alkali tanah, : NaOH,
KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain. Garam - garam yang
mempunyai kelarutan tinggi, : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.

b. Larutan elektrolit lemah. Yaitu larutan yang dapat menghantarkan listrik tetapi
ion-ionnya tidka sepenuhnya bebas bergerak sehingga electron tidak dapat dengan
mudah berpindah dan mengakibatkan arus listrik yang dihantarkan lebih kecil.
Contoh senyawa yang termasuk dalam elektrolit lemah : Asam lemah, :
CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.

Basa lemah, : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang sukar larut, :
AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.

Daya hantar listrik (konduktivitas) adalah ukuran seberapa kuat suatu


larutan menghantarkan listrik. Konduktivitas digunakan untuk ukuran larutan atau

cairan elektrolit. Semakin besar jumlah ion dari suatu larutan maka akan semakin

tinggi nilai konduktivitasnya. Jumlah muatan dalam larutan sebanding dengan


nilai daya hantar molar larutan dimana hantaran molar juga sebading dengan

14
konduktivitas larutan. Konsentrasi elektrolit sangat menentukan besarnya
konduktivitas molar (∆m). Konduktivitas molar adalah konduktivitas suatu larutan
apabila konsentrasi larutan sebesar satu molar. Pada larutan encer, ion-ion dalam
larutan tersebut mudah bergerak sehingga daya hantarnya semakin besar. Pada
larutan yang pekat, pergerakan ion lebih sulit sehingga daya hantarnya menjadi
lebih rendah. Hal lain yang mempengaruhi daya hantar listrik selain konsentrasi
adalah jenis Larutan

15
DAFTAR PUSTAKA

http://akhmadawaludin.web.ugm.ac.id/faktor-yang-mempengaruhi-daya-
hantar-listrik/

https://studylibid.com/doc/513708/makalah-daya-hantar-new---blog-ub

https://caridokumen.com/download/bab-i-pendahuluan-i1-ruang-lingkup-
kimia-analitik-_5a46e5edb7d7bc7b7a25d075_pdf

16

Anda mungkin juga menyukai