Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala atas segala
limpahan rahmat dan ridho-Nya yang telah memberikan kesehatan, kelancaran,
kemudahan, keteguhan, dan membekali anugerah ilmu sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan observasi ini dengan judul “Laporan Hasil Survey Implementasi
Kurikulum 2013 di SMPIT INSAN TELADAN BANDUNG” untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Instructional Planning untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah
tersebut.
Namun tanpa adanya bantuan serta dorongan dan motivasi dari beberapa pihak,
laporan ini tidak akan bisa terselesaikan. Sehingga pada kesempatan ini Penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan ini. Ucapan ini ditujukan kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. Abidin, M. Pd selaku dosen mata kuliah Instructional Planning.
2. Siti Aisah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMPIT INSAN TELADAN.
3. Imas Nurhasanah, S.Pd selaku guru bahasa inggris SMPIT INSAN TELADAN.
Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis akan sangat terbuka dalam menerima kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan laporan ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Sebagai seorang pendidik, guru mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia
pendidikan. Selain sebagai sumber ilmu atau sarana transfer pengetahuan guru juga berperan
sebagai model yang setiap tingkah lakunya seringkali ditiru oleh peserta didik. Hal lain yang
harus guru kuasai tentunya pengkondisian situasi yang baik ketika proses belajar mengajar
sedang berlangsung. Situasi yang baik tentunya bukanlah hal yang mudah untuk dibentuk,
seorang guru memerlukan perencanaan matang yang sistematis. Untuk itu kemampuan untuk
merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) sangat diwajibkan untuk setiap orang
yang berprofesi sebagai guru. Setiap pendidik pada suatu pendidikan berkewajiban menyusun
RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif.
Maka dari itu, pada tanggal 15 Oktober 2019, kami selaku mahasiswa Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan telah melakukan survey ke salah satu SMP IT di daerah Bandung,
untuk melakukan pengamatan terkait kesesuaian RPP yang di bentuk dengan situasi belajar
mengajar. Selain itu, tujuan survey ini dilakukan sebagai proses belajar dimana kita bisa
mengambil contoh rancangan RPP dari sekolah yang kita survey, dengan mengamati
kelebihan dan kekurangan dari RPP tersebut, yang kemudian bisa dijadikan pengingat dan
bekal bagi kita semua sebagai calon guru di masa depan.
B. Rumusan Masalah
1 . Apa yang dimaksud dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
2. Apa yang dimaksud dengan Konsepsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
3..Apa saja Prinsip-rinsip Penyususunan RPP?
4. Apakah RPP yang dirancang telah sesuai dengan ketentuan RPP yang baik dan benar?
5. Apakah RPP yang dirancang telah sesuai dengan kegiatan pembelajaran di kelas?
6. Apakah perancangan RPP dilakukan secara rutin setiap satu pertemuan sekali?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Untuk memahami Konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3.Untuk mengetahui apa saja Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
4. Mengamati rancangan RPP pada sekolah yang disurvey.
5. Mengamati kesesuaian RPP dengan kegiatan pembelajaran di kelas.
6. Mengetahui tingkat kerutinan sekolah dalam melakukan perancangan RPP.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian RPP
Menurut Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran(RPP) merupakan suatu rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan ataupun lebih. RPP merupakan sebuah rencana pembelajaran yang dikembangkan
dengan rinci dari materi pokok atau tema tertentu mengacu pada silabus.
Sedangkan menurut Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah adalah meliputi Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK),
kompetensi dasr (KD), indikator pencapaian kompetensi (IPK), tujuan pembelajaran, materi
ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan
sumber belajar.
Selain itu, Mulyasa (2007:183) mengungkapkan bahwa, “rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran
untuk memcapai satu atau lebih kompetensi dasar yang diterapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dalam silabus”.
Secara sederhana pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan perencanaan
kegiatan pembelajaran yang disusun guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas yang disusun secara lengkap dan sistematis. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini
dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya
mencapai KD.
BAB III
A. Profil singkat SMPIT InsanTeladan
SMP IT Teladan Cileunyi merupakan sekolah menengah unggulan berbasis Al Quran dan
Sains tingkat yang didalam satu Yayasan dengan Play group, TKIT, SDIT, Boarding school
Insan Teladan. Sekolah ini didirikan oleh Ustadz Nandang Burhanudin Lc,M.si dan
diresmikan oleh KH DR. Miftah Faridh. SMP IT Insan Teladan berlokasi di kompleks DPR
Blok F-6, Cileunyi, Kab Bandung ini memiliki lingkungan yang sehat dan asri di tengah-
tengah kawasan pegunungan yang dinilai nyaman untuk para siswa-siswi belajar dan
membina diri.
Berbagai fasilitas yang dimiliki SMP IT bertujuan untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar. Fasilitas tersebut antara lain : Kelas, Perpustakaan, Masjid, Lapangan Olahraga,
Kantin, Ruang Guru, Ruang BK, Ruang Kepala Sekolah, Kantor Tata Usaha, Lobby,
Gudang, Toilet. Di sekolah ini juga terlihat sangat ramah murid dan gurunya, karena
berbasis keagamaan terlihat dari sikap yang ditunjukkan dari penduduk sekolah ini. Dan
mengenai kebersihan, sekolah ini sangat patuh akan kebersihan.
Keterangan:
1) Pada point “Merumuskan tujuan dan indikator hasil belajar’ penulis mempresentasekan
dari apa yang penulis amati hasil adalah 50%. Guru membuat rumusan yang jelas,
namun tidak lengkap. Dimana pada tujuan pembelajaran masih menggunakan kata
“memahami” yang dinilai apabila digunakan, kata tersebut tidak bisa memberikan tolak
ukur penilaian bagi pengajar. Lalu, poin ‘Kompetensi sikap sosial dan spiritual’ adalah
100% karena tercantum dalam KI 1 dan KI 2 dan juga tercantumnya dampak pengirim
yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2) Pada tahap ‘Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran’
mendapatkan 75% karena RPP tersebut dinilai kurang kemutakhiran (kesesuaian
dengan perkembangan materi pada bidangnya. Selain itu, media yang sesuai dengan
tujuan dan sumber belajar pun sudah ditentukan dengan baik oleh guru yang
bersangkutan seperti halnya tidak menggunakan HP sebagai media karena disesuaikan
dengan lingkungan sekolah yaitu Boarding School.
3) Di dalam RPP ini tercantum bahwa strategi pembelajaran yang digunakan dalam adalah
mendapatkan nilai 75% karena beberapa point salasatunya kurangnya pemberian ruang
aktif siswa. Adapun selebihnya pada poin satu sampai delapan penulis menilai sudah
sesuai dengan deskriptor masing- masing point yang harus dicapai; sesuai dengan
indikator, bahan ajar, waktu, perkembangan anak, dan media, serta bervariasi dalam
metode, membutuhkan keterlibatan anak, membentuk dampak pengiring, dan terjadinya
proses inquiry dalam siswa. Selain itu, pembelajaran juga menggunakan metode
saintifik mencakup 5M, dan terdapat alokasi waktu yang tepat. Guru pun mampu
menentukan cara memotivasi siswa seperti menjelaskan maksud pembelajaran, dan
memberikan jeda untuk mereka bertanya.
4) Penataan latar sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, tingkat perkembangan siswa,
alokasi waktu, dan juga lingkungan. Selanjutnya, dalam hal pengorganisasian siswa,
menggunakan pembelajaran individu dengan alur dan cara kerja yang jelas.
5) Tidak adanya prosedur dan jenis penilaian yang tercantum dalam RPP. Begitu juga
dengan ketersediannya kunci jawaban pada RPP tersebut.
6) Pada point “kebersihan” penulis memberikan nilai 100% karena penulis mendapatkan
RPP dalam bentuk soft-file. Adapun untuk kerapian serta penggunaan bahasa tulis,
RPP tersebut masih menyatukan beberapa unsur penting kedalam 1 pertemuan saja.
0
Keterangan:
1) Pada poin 1.2 dan 2.3 penulis mengamati bahwa pengajar tidak menyiapak media
pembantu yang bisa mengajak siswa tertarik kedalam pembelajaran dan juga pengajar
tidak menggunakan media yang ditulis pada RPP terkecuali buku paket dan papan tulis
maka pressntasenya 50 %. Adapun untuk pelaksaan tugas harian sepeti menyapa dan
mengambsen terlaksana dengan baik.
2) Pada poin 2.5 penulis memberi nilai 75%, dalam kegiatan (individual, kelompok, atau
klasikal) siswa kurang berperan aktid dalam kegiatan tersebut karena penagajar terlalu
berpusat kepada penyampaian materi. Adapun pada point 2.6 tentang pengelolaaan waktu
kami beri nilai 75% karena tidak mengelola waktu secara efisisen, sehingga tidak sampai
pada tahap mereview materi pembelajaran yang disampaikan.
3) Pada poin 5.4 dalam mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dan
bernalar guru hanya terpusat pada beberapa siswa yang aktif saja. 5.5 kami memberi nilai
75%, karena untuk meningkatkan literasi siswa guru hanya menyuruh anak utuk
membuka text pada buku paket ajar yang siswa miliki bawa tanpa ada tindakan lebih
lanjut.
4) Pada poin 6.2 kami memberi nilai 50%, karena guru tidak melaksanakan penilaian pada
akhir pembelajaran, melainkan pengajar hanya menyuruh siswa untuk maju kedepan stu
demi satu untuk menjawab pertanyaan dalam buku teks dipapantulis.
5) Pada poin 7.1 nilai 50%, karena proses pembelajaran tidak berjalan efektif, karena
banyak siswa yang berbicara ketika guru sedang menjelaskan, karena kurang jelasnya
suara yang pengajar berikan siswa harus bertanya dua kali dan menimbulkan efek jenuh
kepada siswa yang tidak bisa mendengan pengajar dengan jelas sehingga keadaan kelas
menjadi kurang kondusif.
6) Pada point 7.4 penulis memberi nilai 75% karena ada beberapa indikator penilaian yang
tidak terpenuhi seperti pengajar memiliki suara yang kurang tegas meskipun posisi
pengajar dalam mengajar bervariasi.
7) Pada point 8.1 karena tidak adanya usaha pemaksimalan kualitas proses belajar karena
dari guru bersangkutan maka penulis memberi nilai 75%. Disamping itu point tambahan
yang menjadi nilai plus bagi guru bersangkutan adalah posisi duduk siswa yang dibentuk
hurup U dan penggunaan body languange dalam membantu siswa untuk menebak arti
kata.
8) Pada point 8.2 Ada beberapa peran guru yang tidak dilaksanakan oleh guru bersangkutan
yaitu; Planner seperti kurangnya menyiapakan media pemebelajaran yang menarik dan
Evaluator seperti tidak adanya penilaian akhir yang jelas sehingga penulis memberi nilai
50%.
9) Pada point 8.3 semua unsur penilaian terpenuhi salahsatunya generating energy guru
bersangkutan berusaha menyalurkan energi dengan pertanyaan-pertanyaan berstimulus,
maka penulis memeberikan nilai 100%.
D. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Rencana Pembelajaran
Kompetensi Inti:
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang / teori
3.3 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi
dan meminta informasi terkait keharusan, larangan, dan himbauan, sesuai
dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan must,
should)
1.3 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan
sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi
terkait keharusan, larangan, dan himbauan, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK):
Materi Pembelajaran:
3. Unsur kebahasaan
- Ungkapan keharusan, larangan, himbauan dengan modal must, (don’t) have to..., should,
- Nomina singular dan plural dengan atau tanpa a, the, this, those, my, their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, dan tulisan tangan
4. Topik: Interaksi antara peserta didik dan guru didalam dan diluar kelas yang melibatkan
tindakan menyuruh, mengajak, meminta izin yang dapat menumbuhkan prilaku yang termuat
didalm KI.
Teknik Penilaian : -
Media/alat: Media LCD projector, Laptop, Bahan Tayang, Whiteboard, Spidol, Penggaris
Sumber Belajar:
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa
Inggris. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa
Inggris. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Modul/bahan ajar,
5. Internet,
Kurang Sudah
A Identitas Mata Pelajaran Tidak Ada
Lengkap Lengkap
Satuan pendidikan,kelas,
semester, program/program
1
keahlian, mata pelajaran atau
tema pelajaran, jumlah pertemuan
Sesuai
Tidak Sesuai
B Perumusan Indikator Seluruhny
Sesuai Sebagian
a
Sesuai
Perumusan Tujuan Tidak Sesuai
C Seluruhny
Pembelajaran Sesuai Sebagian
a
Kesesuaian dengan proses dan
1
hasil belajar yang diharapkan
No. Komponen RPP Hasil Survey Catatan
dicapai.
Sesuai
Tidak Sesuai
D Pemilihan Materi Ajar Seluruhny
Sesuai Sebagian
a
Kesesuaian dengan tujuan
Sesuai
Tidak Sesuai
F Pemilihan Media Belajar Seluruhny
Sesuai Sebagian
a
Guru tidak
menggunakan
Kesesuaian dengan tujuan
1 media sepertu
pembelajaran
yang tersebut
dalam RPP
Kesesuaian dengan materi Media yang
digunakan
pembelajaran dan pendekatan
2 yaitu buku
saintifik
paket, papan
tulis dan spidol.
Kesesuaian dengan karakteristik Peserta didik
peserta didik. mampu
beradaptasi
dengan baik
3
meski media
yang ada di
RPP tidak
tersedia.
Sesuai
Tidak Sesuai
G Model Pembelajaran Seluruhny
Sesuai Sebagian
a
Kesesuaian dengan tujuan
1
pembelajaran
Sesuai
Tidak Sesuai
H Skenario Pembelajaran Seluruhny
Sesuai Sebagian
a
Menampilkan kegiatan Penutup tidak
pendahuluan,inti, dan penutup tersampaikan
dengan jelas. dengan baik
1
karena telah
melewati
alokasi waktu.
Kesesuaian kegiatan dengan
2
pendekatan saintifik
A. Simpulan
Observasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini merupakan observasi yang ditujukan
untuk melihat dan mengamati keterlaksanaan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) di tiap level ditingkat sekolah menengah. Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan proses
pembelajaran dan bentuk wujud RPP yang berdasarkan pengertian, konsep, dan prinsip –prinsip
RPP sendiri diperoleh kesimpulan bahwa RPP yang dirancang oleh guru mata pelajaran Bahasa
Inggris, Imas Nurhasanah dari SMPIT Insan Teladan Bandung kurang memenuhi unsur unsur
pokok dalam pembuatan RPP. Kekurangan tersebut seperti bagian penggunaan kata kerja
operasional, lampiran soal dan kunci jawaban. Adapun faktor yang menjadi penghambat dalam
menyempurnakan RPP tersebut karena guru memiliki tugas yang banyak selain pembuatan RPP
dan juga kurangnya tenaga kerja disekolah tersebut. Sehingga RPP yang dibuat oleh guru
bersangkutan sacara langsug untuk 1 tahun kegiatan belajar dan mengajar(KBM). Disamping itu,
kelebihan pada RPP tersebut telah memenuhi beberapa komponen penting dalam pembuatan
RPP, seperti menariknya penyusunan kolom dan warna tulisan untuk mempermudah pembaca
membedakan setiap poinnya.
Hasil analisis kegiatan pemebelajaran pada RPP tersebut mendapatkan beberapa nilai
sempurna, sedang hingga penilaian terendah karena jauh berbeda dengan perencanaan
pembelajaran yang sudah disiapkan. Disamping itu kegiatan pembelajaran di SMPIT Insan
Teladan berlangsung dengan baik, akan tetapi ditengah proses pembelajaran kurang kondusif,
dikarenakan ada beberapa siswa yang berbicara dengan temannya ketika guru menjelaskan dan
juga tidak adanya media yang menarik stimulus siswa untuk ikut andil dalam kegiatan
pembelajaran dikelas.
B. Rekomendasi
Daftar Pustaka
LAMPIRAN