Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AGAMA TENTANG

KEGIATAN WAWANCARA PENDETA MENGENAI

KELUARGA IDEAL

NAMA : VINOLYA PRISILIA MURIANY

KELAS : XI MIA 1

TAHUN PELAJARAN 2017-2018

SMA NEGERI 1 TUAL


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan.
Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.
BAB 1 PENDAHULUAN

Hidup berkeluarga adalah fitrah setiap manusia. Setiap agama dengan


kesempurnaan ajarannya mengatur tentang konsep keluarga yang di bangun di atas
dasar perkawinan.Melalui perkawinan dapat diatur hubungan laki-laki dan wanita
(yang secara fitrahnya saling tertarik) dengan aturan yang khusus. Dari hasil
pertemuan ini juga akan berkembang jenis keturunan sebagai salah satu tujuan dari
perkawinan tersebut. Dan dari perkawinan itu pulalah terbentuk keluarga yang
diatasnya didirikan peraturan hidup khusus dan sebagai konsekuensi dari sebuah
perkawinan.

Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan


suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya
dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group.
Kelompok inilah yang melahrikan individu dengan berbgai macam bentuk
kepribadiannya dalam masyarakat.

Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia


ini. Sebagai gejala yang universal, keluarga mempunyai 4 karakteristik yang
memberi kejelasan tentang konsep keluarga .
Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah
atau adopsi. Yang mengiakt suami dan istri adalah perkawinan, yang
mempersatukan orang tua dan anak-anak adalah hubungan darah (umumnya) dan
kadang-karang adopsi. Keluarga itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang
berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri,
bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan. Pengertian lainnya tentang
definisi keluarga menurut para ahli tentang keluarga

1. Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan


ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
2. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang
hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan,
atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai
peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
3. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) : Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.

Narwoko dan Suyanto, (2004) : Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana
semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun
di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi
pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu”.

Pengertian KeluargaMenurut Sigmund Freud, pada dasarnya keluarga itu


terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Bahwa menurut beliau
keluarga merupakan manifestasi dari pada dorongan seksual sehingga landasan
keluarga itu adalah kehidupan seksual suami isteri.Maka dapat difahami bahwa
Pengertian Keluarga adalah sekumpulan orang (rumah tangga) yang memiliki
hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi
instrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya
yang berada dalam suatu jaringan.
BAB PEMBAHASAN

A. Defenisi Keluarga Ideal


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ideal mempunyai
arti sangat sesuai dengan yang dicita-citakan, diangan-angankan, atau
dikehendaki. Keluarga dalam KBBI berarti ibu dan bapak beserta anak-anaknya,
seisi rumah. Jadi dapat diartikan bahwa keluarga ideal adalah unit terkecil
masyarakat yang terdiri kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul,
tinggal di suatu tempat dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga yang ideal
adalah keluarga yang didambakan Allah di dunia ini. Sebab kalau sebuah keluarga
Kristen menjadi sebuah keluarga yang ideal maka hal itu akan mejadi kesaksian
yang dahsyat bagi dunia.
Rumah yang sederhana , nyaman ,tenang, penuh kasih saying, dan damai
adalah tempat tinggal ideal dan dapat menciptakan keharmonisan. Keharmonisan
keluarga merupakan syarat penting dalam mengarungi kehidupan rumah tangga
agar mereka mampu menghadapi berbagai goncangan dan hempasan badai dalam
rumah tangga. . Keharmonisan adalah bilamana seluruh anggota keluarga merasa
bahagia yang ditandai dengan terpenuhinya hak dan kewajiban dalam rumah
tangga, terjalinnya hubungan kekeluargaan yang baik, ramah dan kasih sayang.
Oleh karena itu, pemahaman terhadap konsep keharmonisan keluarga sangat
diperlukan karena kebanyakan keluarga yang gagal adalah keluarga yang tidak
mmahami akan pentingnya keharmonisan keluarga.

Keharmonisan keluarga merupakan dambaan setiap orang yang ingin


membentuk keluarga atau yang telah memiliki keluarga, namun masih banyak
yang kesulitan dalam membangun keharmonisan keluarga.Dalam membangun
keharmonisan keluarga sangat dipengaruhi oleh tiga kecerdasan dasar manusia
yaitu Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Intelektual.
B.Bentuk Keluarga
Keluarga dibagi menjadi beberapa bentuk berdasarkan garis keturunan, jenis
perkawinan, pemukiman, jenis anggota keluarga dan kekuasaan.

 Berdasarkan Garis Keturunan


Patrilinear adalah keturunan sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa ganerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

 Berdasarkan Jenis Perkawinan


Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang istri.
Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu
istri.

 Berdasarkan Pemukiman
Patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga
sedarah suami.
Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan
keluarga satu istri
Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun
istri.

 Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga


Bentuk Keluarga menurut Goldenberg (1980) :
Pada dasarnya ada berbagai macam bentuk keluarga. Menurut pendapat
Goldenberg (1980) ada sembilan macam bentuk keluarga, antara lain :
1. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri serta anak-anak kandung.
2. Keluarga besar (extended family)
Keluarga yang disamping terdiri dari suami, istri, dan anak-anak
kandung, juga sanak saudara lainnya, baik menurut garis vertikal (ibu,
bapak, kakek, nenek, mantu, cucu, cicit), maupun menurut garis horizontal
(kakak, adik, ipar) yang berasal dari pihak suami atau pihak isteri.
3. Keluarga campuran (blended family)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak-anak kandung serta anak-anak
tiri.
4. Keluarga menurut hukum umum (common law family)
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang tidak terikat dalam
perkawinan sah serta anak-anak mereka yang tinggal bersama.
5. Keluarga orang tua tunggal (single parent family)
Keluarga yang terdiri dari pria atau wanita, mungkin karena bercerai,
berpisah, ditinggal mati atau mungkin tidak pernah menikah, serta anak-anak
mereka tinggal bersama.
6. Keluarga hidup bersama (commune family)
Keluarga yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak yang tinggal
bersama, berbagi hak, dan tanggung jawab serta memiliki kekayaan
bersama.
7. Keluarga serial (serial family)
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang telah menikah dan
mungkin telah punya anak, tetapi kemudian bercerai dan masing-masing
menikah lagi serta memiliki anak-anak dengan pasangan masing-masing,
tetapi semuanya menganggap sebagai satu keluarga.
8. Keluarga gabungan/komposit (composite family)
Keluarga terdiri dari suami dengan beberapa istri dan anak-anaknya
(poliandri) atau istri dengan beberapa suami dan anak-anaknya (poligini)
yang hidup bersama.
9. Keluarga tinggal bersama (cohabitation family)
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang hidup bersama tanpa
ada ikatan perkawinan yang sah.

 Berdasarkan Kekuasaan
Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam
keluarga adalah dipihak ayah.
Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah pihak ibu.
Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.

C. . Aspek-Aspek Keluarga Ideal

Keadilan dan pergaulan yang baik antara suami dan isteri adalah landasan
utama untuk membentuk keluarga yang bahagia sejahtera. Untuk itu harus
memperhatikan beberapa aspek di bawah ini :

a. Ilmu agama dan keimanan keluarga, tiang penyangga utama rumah tangga
adalah agama dan moral. Rumah tangga hendaknya bersih dari segala bentuk
kesyirikan dan tradisi jahiliyah, serta semarak dengan aktifitas ibadah seperti
shalat, puasa, membaca al-Qur’an dan berdzikir sehingga rumah terlihat hidup dan
sehat secara jasmani dan rohani.

b. Mempunyai waktu bersama keluarga, pasangan pernikahan yang lebih sering


menikmati kebersamaan dan berbagi perasaan yang positif akan lebih mampu serta
terampil dalam mengelola konflik yang terjadi, sekaligus memantapkan
kebersamaan visi tentang masa depan pernikahan mereka.

c. Mempunyai komunikasi yang baik antara suami isteri atau anggota keluarga,
komunikasi dan dialog yang intensif serta sehat antara suami istri memang menjadi
salah satu kunci keharmonisan rumah tangga. Komunikasi dapat dijadikan sebagai
seni untuk memengaruhi oranglain, termasuk seni untuk membahagiakan
pasangan.

d. Komitmen bersama yang meliputi saling percaya, menghargai, berbagi,


menerima, memaafkan, bersikap terbuka, berfikir positif, intropeksi, sabar dan
syukur.

e. Mengatasi berbagai macam krisis yang mungkin terjadi dengan cara positif
dan konstuktif, dengan demikian maka akan menimbulkan kualitas dan kuantitas
konflik yang minim.
f. Adanya hubungan atau ikatan yang erat antar anggota keluarga. Apabila
dalam suatu keluarga tidak memiliki hubungan yang erat maka antar anggota
keluarga tidak ada lagi rasa saling memiliki dan rasa kebersamaan akan kurang.

Menurut para pakar mengenai permasalahan rumah tangga, maka keluarga


bahagia adalah keluarga yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. adanya ketenangan jiwa yang dilandasi oleh ketakwaan kepada Allah.
b. hubungan yang harmonis antara individu yang satu dengan individu yang lain
dalam
keluarga dan masyarakat.
c. Terjamin kesehatan jasmani, rohani dan sosial.
d. Cukup sandang, pangan, papan
5 KRITERIA KELUARGA IDEAL

1.Keluarga yang ideal adalah keluarga yang sudah diselamatkan (saved


family) – Yos.24:15
Apa artinya sudah diselamatkan ?
(a) Sudah menerima Yesus sebagai juruselamat
Keluarga yang ideal kalau semua anggota keluarga sudah menerima Yesus
sebagai juru selamat

(b) Sudah lahir baru – 1 Kor.5:17


Lahir baru berarti hidupya sudah diperbaharui di dalam Kristus. Hidupnya
sekarang berpusat kepada Kristus dan bukan dirinya sendiri.

(c) Sudah dibaptis –Mrk.16:16


Sebagai pengakuan kepada dunia bahwa ia sudah menerima Yesus sebagai
juruselamatnya, maka seseorang harus bersedia dibaptis.

Kalau semua hal diatas sudah dipenuhi maka keluarga bisa disebut ideal,
karena memiliki Tuhan yang sama dan memiliki keyakinan yang sama.
Persamaan itu bisa mengurangi konflik. Bayangkan kalau bapaknya Kristen,
ibunya Hindu, anaknya Islam, pasti "kacau" keluarga itu!
Keluarga yang sudah diselamatkan juga menghasilkan anak-anak yang baik yang
tidak terpengaruh lingkungan yang buruk.

2.Keluarga yang ideal adalah keluarga yang melayani (Serving Family)


Keluarga yang ideal adalah keluarga yang saling melayani.
Jadi di dalam keluarga tidak ada yang jadi boss, dan tidak ada yang jadi suruhan.
Semua saling melayani.
Dengan saling menolong antar sesama anggota keluarga, maka keluarga akan
menjadi harmonis.
Harmoni apa saja yang ada dalam sebuah perkawinan ?
(a) Physical Harmony (harmoni fisik) – Mrk.10:8
Perkawinan adalah menyatunya 2 tubuh (pria dan wanita)
Secara fisik pasangan suami-istri harus saling tertarik dan tidak merasa geli,
walaupun ada kekurangan masing-masing, mis: Suami botak, pendek, pincang, ada
kutil dsb. Sementara istri pakai gigi palsu, ada flek (tembong di tubuhnya) dsb.

(b) Psychological Harmony (harmony psikologis) – 1 Pet.3:8


Perkawinan adalah menyatunya perasaan cinta dan saling menghargai diantara ke
dua pasangan.
Ketika emosi keduanya bisa harmonis, maka perkawinan bisa menjadi tempat yang
paling ideal untuk proses penyembuhan penyakit psikis seperti :
(1) kesepian (lonelines);
(2) suka marah (anger) ;
(3) ketidakberartian hidup ;
(4) Stress/depresi

Ada kemungkinan bisa terjadi, pasangan yang harmonis secara fisik


(hubungan seks lancar nggak ada masalah) tapi bisa tidak harmonis daam sisi
psikis (sering bertengkar; kurang komunikasi, kurang saling menghargai dsb)

(c) Spiritual Harmony (harmoni rohani)


Yang paling mendasar dalam harmoni rohani adalah : orang Kristen harus
menikah dengan orang Kristen juga!

Tidak mungkinn ada harmoni rohani kalau dalam satu keluarga ada 2 nahkoda
(iman yang berbeda)kalau sudah seiman maka harmoni yang lain lebih mudah
diwujudkan, seperti :Sering doa bersama, Ke gereja bersama-sama, Sharing
FT bersama-sama dsb.

3.Keluarga yang ideal adalah keluarga yang sudah dikuduskan – (Sactified


family) - Rm.12:2
Kudus berasal dari bahasa ibrani Kadosh yang artinya dipisahkan.
Jadi keluarga yang kudus adalah kelarga yag sudah dipisahkan dari unsur-unsur
dunia dan hidup kudus bagi Allah.
Cirinya sebagai berikut :
(a) Tidak hidup menurut standar dunia
Kalau orang dunia mau kaya harus korupsi, orang Kristen seharusnya tidak!
Kalau orang dunia mau promosi harus nyogok, orang kisten tidak.dsb.

(b) Memiliki hubungan yang akrab dengan Allah


Kita dipisahkan dari dunia adalah untuk bergaul akrab dengan Allah.
Hal itu kita lakukan lewat doa, pembacaan alkitab dan pujian /penyembahan.
4. Keluarga yang ideal adalah keluarga yang tersenyum/tertawa bersama
(Smile Family) – Fil.4:4
Keluarga yang ideal adalah keluarga yang sering tertawa bersama-sama!
Tertawa membuat otot dan syaraf kita menjadi kendor.
Ilmu kedokteran telah membuktikan bahwa ketika kita tertawa cairan kimiawi dan
enzym dilepaskan ke dalam otak yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan organ-
organ vital tubuh seperti : jantung, ginjal, paru-paru, liver, dsb!
Jadi tertawa merupakan obat alamiah yang Tuhan berikan kepada kita untuk
menghilankan stres dan ketegangan!
Herm Albright : ”Tertawa seratus kali sehari menghasilkan latihan otot sama
dengan sepuluh menit mendayung. Pada saat tertawa terbahak-bahak, detak
jantung anda mencapai 120 kali per menit.”
Tambahan lagi tertawa juga bisa membuat semangat orang menjadi menyala-nyala
(muka berseri-seri). Sementara kesedihan hati mengeringkan tulang (membuat
patah semangat).
Ada yang menyarankan untuk memberikan 3 hal kepada pasangan /anak, agar
mereka tumbuh sehat jasmani-rohani :
(a) Life – hidup (berilah anak/pasangan segala sesuatu yang bisa
membuatnya hidup)
(b) Love – cintailah anak/pasangan dengan sepenuh hati
(c) Laughter – tertawa – buatlah dan ajaklah anak/pasangan anda
tertawa!

5. Keluarga yang ideal adalah keluarga yang saling jujur satu dengan lainya
(Sincere Family ) - Maz.37:37
Kejujuran, keterbukaan dan ketulusan adalah unsur yang sangat penting agar
keluarga menjadi ideal.
Dengan kejujuran maka cinta akan mudah tumbuh dan berkembang dalam
keluarga.
Ada sebuah konsep untuk membangun hubungan yang sehat dan penuh cinta
antara pasangan (Suami/istri, tapi bisa juga antar 2 orang yang sedang pacaran).
Konsep ini dinamakan ”The Mountain of Love” (Gunung Cinta)
Hal-hal yang mempengaruhi Keluarga Ideal

• Kasih sayang
kasih sayang orang tua sangat di perlukan oleh seluruh anggota keluarga nya.
seorang anak, suami bahkan isteri akan merasa senang walaupun berkata dia
jengkel karena di beri perhatian lebih , kurang nya kasih sayang orang tua
sering terjadi pada anak sehingga memicu anak untuk berbuat yang tidak baik
di luar,
• Komunikasi yang baik
suatu komunikasi sangat penting untuk menjaga hubungan antara sesama
anggota keluarga, hal ini sangat berpengaruh juga terhadap lingkungan sekitar
untuk menjaga silaturahmi antar tetangga dan keluarga besar untuk mempererat
rasa kekeluargaan.
• kepercayaan
hal ini perlu di tanamkan pada setiap anggota keluarga , saling percaya satu
sama lain akan mempererat hubungan . orang tua berperan penting disini untuk
memberi suatu kepercayaan terhadap anak-anak nya agar mereka belajar dan
mampu bertanggung jawab
• kejujuran
kejujuran akan berdampak baik pada lingkungan sekitar juga , karena dengan
kejujuran seseorang dapat di percaya oleh orang lain .
• kebersamaan
dengan kebersamaan suatu keluarga akan terjaga silaturahmi nya , seorang anak
akan terpantau bagaimana perkembangannya begitu juga dengan kebutuhan nya
sebagai anak akan terpenuhi dengan melihat keluarga nya bersama .

D.Peranan Keluarga Ideal


Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga ideal adalah sebagai
berikut :
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat


perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

E.Contoh keluarga ideal menurut Alkitab

Di Alkitab, kamu akan menemukan contoh keluarga-keluarga Kristen yang


ideal yang jauh dari kata sempurna, beberapa diantaranya adalah:

 Keluarga Abraham dan Sara

Bayangkan kamu adalah seorang istri yang diminta untuk berbohong tentang status
pernikahan karena suamimu takut dibunuh. Bagaimana perasaanmu? Hal itu juga
yang dirasakan Sara saat diminta berbohong oleh Abraham saat mereka ada di
Tanah Mesir (Kejadian 12:10-20; 20:1-18).

 Keluarga Yakub, Lea, dan Rahel

Poligami? Hal itu sudah terjadi dan tercatat dalam Alkitab. Pilih kasih? Hal itu
juga yang terjadi pada keluarga Yakub. Kita dapat membaca bagaimana Yakub
lebih mencintai Rahel dan anak-anaknya dibandingkan Lea dan anak-anaknya
(Kejadian 29,37).

 Keluarga Timotius

Timotius memiliki nenek dan ibu yang mengajarkannya tentang iman, namun ia
juga memiliki ayah orang Yunani yang tidak mengenal Allah (2 Timotius 1:5).
BAB 3 HASIL WAWANCARA

 pertanyaan

1. Apa itu keluarga ideal dalam konteks iman Kristen ?


2. Cara membentuk keluarga ideal di zaman sekarang ?
3. Apakah keluarga yang memiliki perbedaaan kepercayaan dapat
disebut keluarga ideal ?
4. Jika dalam keluarga suami memiliki beberapa istri atau istri yang
memiliki beberapa suami apakah itu dapat disebut sebagai kelurga
ideal ?

 jawaban
1. Keluarga yang sesuai dengan yang dicita- citakan atau
dikehendaki oleh Allah sendiri dan yang selalu menyayangi
antar anggota dan dapat menjalankan kewajibannya dengan
baik dalam.
2. - Kasih sayang itu bukan tentang seberapa lama Anda bisa
bertemu, melainkan soal quality time.
-Bertindaklah sebagai orang tua yang bertanggung jawab.
-Penampilan memang penting, tetapi kesehatan fisik dan
kebersihan tubuh itu lebih penting.
-Selalu ada waktu bercerita demi memperkuat ikatan batin
keluarga.
-Membiasakan untuk hidup secara mandiri.
3. Orang tua di dalam keluarga harus mampu menciptakan
kehidupan yang beragama yang taat dan bertaqwa kepada allah
dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Maka dapat
diartikan bahwa di dalam keluarga yang memiliki perbedaan
kepercayaan tidak dapat disebut sebagai keluarga ideal. Yang
paling mendasar dalam harmoni rohani adalah : orang Kristen
harus menikah dengan orang Kristen juga. Tidak mungkinn ada
harmoni rohani kalau dalam satu keluarga ada 2 nahkoda (iman
yang berbeda)

4. Keluarga gabungan/komposit (composite family)

Keluarga terdiri dari suami dengan beberapa istri dan anak-


anak (poliandri) atau istri dengan beberapa suami dan anak-
anaknya (poligini) yang hidup bersama. Hal ini bukanlah
merupakan ciri-ciri dari kelurga ideal oleh sebab itu tidak
dapat dikatakan sebagai keluarga ideal karena tidak dapat
menciptakan keharmonisan,saling percaya,kebahagian,kasih
sayang dalam kehidupan sehari-hari apalagi jika semua tinggal
dalam rumah yang sama dengan banyak perbedan yang akan
selalu membawa konflik dan lain sebagainya.

Apakah keluarga ku sudah menjadi keluarga ideal?


Setelah memahami dan mempelajari tentang keluarga ideal
dalam konteks iman Kristen maka keluarga saya sudah dapat disebut
keluarga ideal karena anggota kelurga sudah saling menyayangi antara
satu dan yang lain,saling membantu,selalu menciptakan suasana
kebahagiaan,saling mengeri,menghormati,mengutamakn kepentingan
keluarga dari pada kepentingan pribadi,keharmonisan dan selalu
menyelesaikan masalah dengan cara yang baik.
BAB 4 PENUTUP

A.KESIMPULAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ideal mempunyai
arti sangat sesuai dengan yang dicita-citakan, diangan-angankan, atau
dikehendaki. Keluarga dalam KBBI berarti ibu dan bapak beserta anak-
anaknya, seisi rumah. Jadi dapat diartikan bahwa keluarga ideal adalah unit
terkecil masyarakat yang terdiri kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul, tinggal di suatu tempat dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga yang ideal adalah keluarga yang didambakan Allah di dunia ini.
Menurut para pakar mengenai permasalahan rumah tangga, maka keluarga
bahagia adalah keluarga yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. adanya ketenangan jiwa yang dilandasi oleh ketakwaan kepada Allah.
b. hubungan yang harmonis antara individu yang satu dengan individu yang
lain dalam
keluarga dan masyarakat.
c. Terjamin kesehatan jasmani, rohani dan sosial.
d. Cukup sandang, pangan, papan

B.SARAN
Semoga laporan ini dapat membantu pembaca dalam memahami dan
lebih mengerti tentang keluarga ideal sehingga di dalam kelurga tidak lagi terjadi
konflik atau permasalahan-permasalah yang dapat menghancurkan keluarga
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai