KELUARGA IDEAL
KELAS : XI MIA 1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan.
Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.
BAB 1 PENDAHULUAN
Narwoko dan Suyanto, (2004) : Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana
semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun
di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi
pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu”.
Berdasarkan Pemukiman
Patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga
sedarah suami.
Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan
keluarga satu istri
Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun
istri.
Berdasarkan Kekuasaan
Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam
keluarga adalah dipihak ayah.
Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah pihak ibu.
Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.
Keadilan dan pergaulan yang baik antara suami dan isteri adalah landasan
utama untuk membentuk keluarga yang bahagia sejahtera. Untuk itu harus
memperhatikan beberapa aspek di bawah ini :
a. Ilmu agama dan keimanan keluarga, tiang penyangga utama rumah tangga
adalah agama dan moral. Rumah tangga hendaknya bersih dari segala bentuk
kesyirikan dan tradisi jahiliyah, serta semarak dengan aktifitas ibadah seperti
shalat, puasa, membaca al-Qur’an dan berdzikir sehingga rumah terlihat hidup dan
sehat secara jasmani dan rohani.
c. Mempunyai komunikasi yang baik antara suami isteri atau anggota keluarga,
komunikasi dan dialog yang intensif serta sehat antara suami istri memang menjadi
salah satu kunci keharmonisan rumah tangga. Komunikasi dapat dijadikan sebagai
seni untuk memengaruhi oranglain, termasuk seni untuk membahagiakan
pasangan.
e. Mengatasi berbagai macam krisis yang mungkin terjadi dengan cara positif
dan konstuktif, dengan demikian maka akan menimbulkan kualitas dan kuantitas
konflik yang minim.
f. Adanya hubungan atau ikatan yang erat antar anggota keluarga. Apabila
dalam suatu keluarga tidak memiliki hubungan yang erat maka antar anggota
keluarga tidak ada lagi rasa saling memiliki dan rasa kebersamaan akan kurang.
Kalau semua hal diatas sudah dipenuhi maka keluarga bisa disebut ideal,
karena memiliki Tuhan yang sama dan memiliki keyakinan yang sama.
Persamaan itu bisa mengurangi konflik. Bayangkan kalau bapaknya Kristen,
ibunya Hindu, anaknya Islam, pasti "kacau" keluarga itu!
Keluarga yang sudah diselamatkan juga menghasilkan anak-anak yang baik yang
tidak terpengaruh lingkungan yang buruk.
Tidak mungkinn ada harmoni rohani kalau dalam satu keluarga ada 2 nahkoda
(iman yang berbeda)kalau sudah seiman maka harmoni yang lain lebih mudah
diwujudkan, seperti :Sering doa bersama, Ke gereja bersama-sama, Sharing
FT bersama-sama dsb.
5. Keluarga yang ideal adalah keluarga yang saling jujur satu dengan lainya
(Sincere Family ) - Maz.37:37
Kejujuran, keterbukaan dan ketulusan adalah unsur yang sangat penting agar
keluarga menjadi ideal.
Dengan kejujuran maka cinta akan mudah tumbuh dan berkembang dalam
keluarga.
Ada sebuah konsep untuk membangun hubungan yang sehat dan penuh cinta
antara pasangan (Suami/istri, tapi bisa juga antar 2 orang yang sedang pacaran).
Konsep ini dinamakan ”The Mountain of Love” (Gunung Cinta)
Hal-hal yang mempengaruhi Keluarga Ideal
• Kasih sayang
kasih sayang orang tua sangat di perlukan oleh seluruh anggota keluarga nya.
seorang anak, suami bahkan isteri akan merasa senang walaupun berkata dia
jengkel karena di beri perhatian lebih , kurang nya kasih sayang orang tua
sering terjadi pada anak sehingga memicu anak untuk berbuat yang tidak baik
di luar,
• Komunikasi yang baik
suatu komunikasi sangat penting untuk menjaga hubungan antara sesama
anggota keluarga, hal ini sangat berpengaruh juga terhadap lingkungan sekitar
untuk menjaga silaturahmi antar tetangga dan keluarga besar untuk mempererat
rasa kekeluargaan.
• kepercayaan
hal ini perlu di tanamkan pada setiap anggota keluarga , saling percaya satu
sama lain akan mempererat hubungan . orang tua berperan penting disini untuk
memberi suatu kepercayaan terhadap anak-anak nya agar mereka belajar dan
mampu bertanggung jawab
• kejujuran
kejujuran akan berdampak baik pada lingkungan sekitar juga , karena dengan
kejujuran seseorang dapat di percaya oleh orang lain .
• kebersamaan
dengan kebersamaan suatu keluarga akan terjaga silaturahmi nya , seorang anak
akan terpantau bagaimana perkembangannya begitu juga dengan kebutuhan nya
sebagai anak akan terpenuhi dengan melihat keluarga nya bersama .
Bayangkan kamu adalah seorang istri yang diminta untuk berbohong tentang status
pernikahan karena suamimu takut dibunuh. Bagaimana perasaanmu? Hal itu juga
yang dirasakan Sara saat diminta berbohong oleh Abraham saat mereka ada di
Tanah Mesir (Kejadian 12:10-20; 20:1-18).
Poligami? Hal itu sudah terjadi dan tercatat dalam Alkitab. Pilih kasih? Hal itu
juga yang terjadi pada keluarga Yakub. Kita dapat membaca bagaimana Yakub
lebih mencintai Rahel dan anak-anaknya dibandingkan Lea dan anak-anaknya
(Kejadian 29,37).
Keluarga Timotius
Timotius memiliki nenek dan ibu yang mengajarkannya tentang iman, namun ia
juga memiliki ayah orang Yunani yang tidak mengenal Allah (2 Timotius 1:5).
BAB 3 HASIL WAWANCARA
pertanyaan
jawaban
1. Keluarga yang sesuai dengan yang dicita- citakan atau
dikehendaki oleh Allah sendiri dan yang selalu menyayangi
antar anggota dan dapat menjalankan kewajibannya dengan
baik dalam.
2. - Kasih sayang itu bukan tentang seberapa lama Anda bisa
bertemu, melainkan soal quality time.
-Bertindaklah sebagai orang tua yang bertanggung jawab.
-Penampilan memang penting, tetapi kesehatan fisik dan
kebersihan tubuh itu lebih penting.
-Selalu ada waktu bercerita demi memperkuat ikatan batin
keluarga.
-Membiasakan untuk hidup secara mandiri.
3. Orang tua di dalam keluarga harus mampu menciptakan
kehidupan yang beragama yang taat dan bertaqwa kepada allah
dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Maka dapat
diartikan bahwa di dalam keluarga yang memiliki perbedaan
kepercayaan tidak dapat disebut sebagai keluarga ideal. Yang
paling mendasar dalam harmoni rohani adalah : orang Kristen
harus menikah dengan orang Kristen juga. Tidak mungkinn ada
harmoni rohani kalau dalam satu keluarga ada 2 nahkoda (iman
yang berbeda)
A.KESIMPULAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ideal mempunyai
arti sangat sesuai dengan yang dicita-citakan, diangan-angankan, atau
dikehendaki. Keluarga dalam KBBI berarti ibu dan bapak beserta anak-
anaknya, seisi rumah. Jadi dapat diartikan bahwa keluarga ideal adalah unit
terkecil masyarakat yang terdiri kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul, tinggal di suatu tempat dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga yang ideal adalah keluarga yang didambakan Allah di dunia ini.
Menurut para pakar mengenai permasalahan rumah tangga, maka keluarga
bahagia adalah keluarga yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. adanya ketenangan jiwa yang dilandasi oleh ketakwaan kepada Allah.
b. hubungan yang harmonis antara individu yang satu dengan individu yang
lain dalam
keluarga dan masyarakat.
c. Terjamin kesehatan jasmani, rohani dan sosial.
d. Cukup sandang, pangan, papan
B.SARAN
Semoga laporan ini dapat membantu pembaca dalam memahami dan
lebih mengerti tentang keluarga ideal sehingga di dalam kelurga tidak lagi terjadi
konflik atau permasalahan-permasalah yang dapat menghancurkan keluarga
tersebut.