JURUSAN ILMU KOMUNIKASI DAN INFORMASI FAKULTAS HUKUM. ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TERBUKA 2019 A. PENDAHULUAN pengelola negara di tingkat lokal. Sedangkan yang melekat pada Artikel ini menjelaskan lokal adalah demokrasi dan bagaimana politik dan strategi politik lokal. Konsep otonomi nasional yang diterapkan daerah yang dikenal sekarang Indonesia sejak adanya otonomi sudah jauh ada sejak pemerintah daerah. Kenyataan menunjukan kolonial Belanda berkuasa di bahwa setelah diberlakukannya Indonesia dengan UU Nomor 22 Tahun 1999, dikeluarkannya Decentralisatie otonomi daerah ternyata telah Wet 23 Juli 1903. (Makalah dipersepsikan dan disikapi secara Seminar Nasional “Menata variatif oleh beberapa Ulang Desentralisasi dari Pemerintah Daerah di Indonesia. Daerah”, Fisipol UGM, Misalnya mereka Yogyakarta, 25 Januari 2010 mempersepsikan otonomi diikuti Kisno Hadi, 2010) sebagai momentum untuk Kebijakan ini memenuhi keinginan-keinginan menyerahkan sebagian daerahnya sendiri tanpa kewenangan pemerintah nasional memperhatikan konteks yang (Gubernur Jenderal di Batavia) lebih luas yaitu kepentingan kepada Residen di daerah-daerah. negara secara keseluruhan dan Meski kebijakan politiknya kepentingan daerah lain yang sudah ada sejak masa itu, namun berdekatan. (Yeremias, 2009) praktik otonomi daerah tidak Otonomi daerah yang pernah diimplementasi sepenuh merupakan anak kandung hati hingga hampir 100 tahun desentralisasi sebenarnya adalah kemudian. Baru setelah khas pemberian negara, yakni reformasi 1998 yang pemberian kewenangan menumbangkan rezim mengelola kebijakan dan sentralistik Orde Baru, praktik keuangan oleh pengelola negara otonomi daerah secara otentik di tingkat nasional kepada dan komprehensif yang memberi ruang bagi perkembangan perundang-undangan yang masih demokrasi dan politik di tingkat tumpang tindih. Pembagian lokal dapat dirumuskan. Mulai kewenangan antara pusat dan tahun 2000 otonomi daerah daerah di berbagai sektor di menggaung luas dan tingkat tapak masih belum jelas. dipraktikkan secara massif. Beberapa kegiatan belum dapat Setelah berjalan 1 dasawarsa dilaksanakan sesuai dengan terakhir, disadari otonomi daerah rencana karena keterbatasan telah mengubah wajah politik anggaran. Kantor Staf Presiden Indonesia menjadi sangat (KSP) memandang pemerintah berbeda dari yang pernah ada belum memanfaatkan pendanaan dalam sejarah sebelumnya. dari pihak swasta sehingga beban Semangat awalnya bermaksud anggaran pemerintah masih menciptakan pemerintahan yang tinggi. Pemerintah juga perlu baik (good governance) di didorong pada kegiatan yang tingkat lokal. Kehadirannya bersifat atraktif terhadap disokong lembaga multinasional investasi. (Nur Hygiawati seperti World Bank dan Rahayu, 2017) International Monetary Fund B. KAJIAN PUSTAKA (IMF). World Bank menyatakan 1. Politik Nasional bahwa desentralisasi atau Politik adalah seni dan otonomi daerah adalah “the big ilmu untuk meraih kekuasaan bang” (dentuman besar) dalam secara konstitusional maupun politik Indonesia. (Sebagaimana nonkonstitusional. Politik dikutip Nordholt dan Klinken juga dapat diartikan sebagai: (2007) juga Supriatma (2009) a. Politik adalah usaha yang dari Hofman dan Kaiser (2002) ditempuh warga negara diikuti Kisno Hadi, 2010) untuk mewujudkan Ditinjau dari sisi kebaikan bersama (teori pelaksanaan, masih ditemukan klasik Aristoteles). permasalahan dari sisi peraturan b. Politik adalah hal yang meninggikan dan berkaitan dengan memelihara harkat, penyelenggaraan derajat dan potensi rakyat pemerintahan dan negara. Indonesia yang pernah c. Politik merupakan mengalami kehinaan dan kegiatan yang diarahkan kemeralatan akibat untuk mendapatkan dan penjajahan, menuju sifat- mempertahankan sifat bangsa yang kekuasaan di masyarakat. terhormat dan dapat d. Politik adalah segala dibanggakan. sesuatu tentang proses b. Politik luar negeri yang perumusan dan bersifat bebas aktif, pelaksanaan kebijakan antiimperialisme dan publik. kolonialisme dalam (Wikipedia) segala bentuk Politik nasional adalah menifestasinya, asas, haluan, kebijaksanaan, mengabdi kepada dan usaha negara tentang kepentingan nasional dan pembinaan (perencanaan, amanat penderitaan pengembangan, pemeliharaan, rakyat serta diarahkan dan pengendalian), serta kepada pembentukan penggunaan secara totalitas solidaritas antarbangsa dari potensi nasional baik terutama bangsa-bangsa yang potensial maupun yang Asia-Afrika dan negara- efektif untuk mencapai tujuan negara non- nasional melalui bangnas. aligned/nonblok. Politik nasional antara lain c. Politik ekonomi yang sebagai berikut: bersifat swasembada dan a. Politik dalam negeri yang swadaya tanpa diarahkan kepada mengisolasi diri, tetapi mengangkat, diarahkan kepada peningkatan taraf hidup dalam pengertian dan daya kreasi rakyat kesatuan dan persatuan Indonesia sebesar- nasional yang besarnya. menggambarkan d. Politik pertahanan kepribadian bangsa keamanan yang keluar keyakinan atas bersifat defensif aktif dan kemampuan sendiri dan daiarahkan kepada yang berdaulat serta pengamanan dan berkesanggupan untuk perlindungan bangsa dan menolong bangsa-bangsa negara serta usaha-usaha yang masih dijajah guna nasional. Ke dalam, mencapai bersifat preventif-aktif di kemerdekaannya. dalam menanggulangi segala macam tantangan, b. Ekonomi ancaman, dan hambatan Kesuburan, dan gangguan yang kekayaan alam maupun timbul dari dalam. tenaga kerja yang terdapat di Indonesia Berikut ini adalah merupakan potensi faktor-faktor yang ekonomi yang besar mempengaruhi politik sekali, bukan saja untuk nasional sesuai dengan mencukupi keperluan metode Astagatra, yang dapat sendiri tetapi juga dikelompokkan ke dalam dunia/negara lain. bidang-bidang ideologi, Jumlah peduduk politik, ekonomi, sosial- Indonesia secara cepat budaya, dan militer: berkembang, a. Ideologi dan politik lingkungan ruang hidup Potensi ideologi Indonesia masih dapat dan politik dihimpun di menampung tambahan itu jika disertai daya tumbuh menjadi ikhtisar di lapangan kekuatan militer yang ekonomi yang seimbang modern dan merupakan untuk menciptakan daya inti dari sistem dukung. Perkembangan Pertahanan Keamanan tersebut dapat Rakyat Semesta. membawa Indonesia Manunggalnya ABRI- menjadi kekuatan Rakyat adalah conditio ekonomi yang sine quanom (syarat diperhitungkan pada mutlak) dalam bangnas, masa yang akan datang. bukan hanya karena c. Sosial budaya alasan historis, tetapi Kebhinekaan kemanunggalan ABRI dalam berbagai segi dan rakyat merupakan kehidupan bangsa kekuatan bangsa yang merupakan kerawanan tidak terpisahkan. yang harus dipersatukan 2. Strategi Nasional agar menjadi kekuatan. Strategi berasal dari Pengaruh kebudayaan bahasa Yunani strategia yang luar yang sangat kuat di diartikan sebagai “the art of Indonesia dapat the general” atau seni membuat jati diri kita seorang panglima yang sebagai bangsa biasanya digunakan dalam Indonesia akan hilang peperangan. Karl Von jika kita tidak selektif. Clausewitz (1780-1831) d. Pertahanan keamanan diikuti Fathiah Rahma (2014) Angkatan berpendapat bahwa strategi Bersenjata Republik adalah pengetahuan tentang Indonesia (ABRI) yang penggunaan pertempuran lahir dalam kancah untuk memenangkan revolusi fisik Indonesia, peperangan. Sedangkan perang itu sendiri merupakan Strategi pada dasarnya kelanjutan dari politik. merupakan kerangka rencana Menurut Wikipedia, dan tindakan yang disusun strategi adalah pendekatan dan disiapkan dalam suatu secara keseluruhan yang rangkaian pentahapan yang berkaitan dengan masig-masing merupakan pelaksanaan gagasan, jawaban yang optimal perencanaan, dan eksekusi terhadap tantangan baru yang sebuah aktivitas dalam kurun mungkin terjadi sebaga waktu tertentu. Di dalam akibat dari langkah strategi yang baik terdapat sebelumnya. Keseluruhan koordinasi tim kerja, peoses ini terjadi dalam suatu memiliki tema, arah tujuan yang telah mengidentifikasi faktor ditetapkan sebelumya. pendukung yang sesuai Strategi nasional dengan prinsip-prinsip adalah “tata cara” pelaksanaan gagasan secara melaksanakan rasional, efisien dalam politik/kebijaksanaan pendanaan, dan memiliki nasional tersebut. Agar taktik untuk mencapai tujuan strategi nasional itu dapat secara efektif. Pada awalnya berjalan sesuai denga kata ini dipergunakan untuk politik/kebijaksanaan kepentingan militer saja nasional terlebih dahulu tetapi kemudian berkembang harus dilakukan pemikiran ke berbagai bidang yang strategi, yaitu melaksanaan berbeda seperti strategi bisnis, telaahan strategi, pemikiran olahraga (misalnya sepak strategi dengan pengertian bola dan tenis), catur, berpikir secara intensif, ekonomi, pemasaran, ekstensif analisis, sintesis, perdagangan, manajemen dan menyeluruh. Pemikiran strategi. strategi biasanya berkisar pada mempelajari keadaan meningkatkan penghasilan lingkungan dan dan daya beli dan pengembangan sasaran- menyediakan lapangan kerja. sasaran alternatif dan cara Setelah menentukan bertindak yang perlu sasaran, maka langkah ditempuh. selanjutnya menentukan cara Mempelajari keadaan bertindak yang perlu lingkungan mencakup ditempuh dan bermanfaat analisis kekuatan dan dalam pencpaian sasaran- kemampuan, penelahaan sasaran. Mementukan cara kecenderungan- bertindak perlu diiringi kecenderungan serta dengan pertimbangan tentang mengidentifikasi kesempatan kebutuhan dan penggunaan baik dan masalah yang berbagai sumber dan sarana. ditimbulkan oleh kekuatan Menentukan cara bertindak dan kecenderungan itu yang yang dilaksanakan di dalam dapat mempengaruhi negeri, lebih mudah dari luar perkembangan bangsa. negeri. Begitu pula dalam Tahap selanjutnya memilih dan menentukan adalah pengembangan sasaran, juga bagi cara sasaran-sasaran alternatif. bertindak sebaiknya dibuat Dalam menentukan sasaran- pula daftar berbagai alternatif sasaran diusahakan agar tidak cara bertindak yang perlu terlalu terini untuk ditempuh. memberikan fleksibilitas bagi (Zainul Ittihad, 2016) penentuan cara bertindak 3. Otonomi Daerah yang perlu ditempuh untuk Otonomi daerah adalah mencapainya. Beberapa hak, wewenang, dan contoh (penentuan) sasaran kewajiban daerah otonom adalah meningkatkan untuk mengatur dan mengurus produksi pangan, sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat Republik Indonesia dibagi setempat sesuai dengan atas daerah-daerah provinsi peraturan perundang- dan daerah provinsi itu dibagi undangan. Secara harfiah, atas kabupaten dan kota, yang otonomi daerah berasal dari tiap-tiap provinsi, kabupaten, kata otonomi dan daerah. dan kota itu mempunyai Dalam bahasa Yunani, pemerintahan daerah, yang otonomi berasal dari kata diatur dengan undang- autos dan namos. Autos undang”. Provinsi merupakan berarti sendiri dan namos tingkat pertama pembagian berarti aturan atau undang- wilayah di Indonesia, undang, sehingga dapat kemudian kabupaten/kota. diartikan sebagai kewenangan Pemerintah daerah mengatur untuk mengatur sendiri atau sendiri urusan pemerintahan kewenangan untuk membuat menurut asas ekonomi seluas- aturan guna mengurus rumah luasnya, kecuali urusan tangga sendiri. Sedangkan pemerintah yang oleh undang- daerah adalah kesatuan undang ditentukan sebagai masyarakat hukum yang urusan Pemerintahan Pusat. mempunyai batas-batas (Irfan Setiawan, 2018) wilayah. (Pengertian Otonomi Dasar hukum otonomi Daerah berdasarkan Undang- daerah yakni: Undang Nomor 32 Tahun a. Undang-Undang Dasar 2004 tentang Pemerintahan Negara Republik Daerah diikuti Wikipedia) Indonesia Tahun 1945, Menurut Undang- Pasal 18 Ayat 1 7, Pasal Undang Dasar Republik 18A ayat 1 dan 2 , Pasal Indonesia 1945 pada Bab VI 18B ayat 1 dan 2. tentang Pemerintahan Daerah, b. Ketetapan MPR RI Nomor Pasal 18, Ayat 1, dinyatakan XV/MPR/1998 tentang bahwa “Negara Kesatuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, Provinsi merupakan wakil pembagian, dan Pemerintah Pusat di daerah Pemanfaatan Sumber yang bertugas mengkoordinir, Daya Nasional yang membina serta mengawasi Berkeadilan, serta pelaksanaan otonomi daerah perimbangan keuangan di wilayah provinsi Pusat dan Daerah dalam bersangkutan. Dengan Kerangka NKRI. demikian, dalam konteks c. Ketetapan MPR RI Nomor otonomi daerah, relasi politik IV/MPR/2000 tentang lokal dan nasional diperankan Rekomendasi Kebijakan oleh relasi Pemerintah dalam Dasar hukum UU Kabupaten/Kota yang No. 32 Tahun 2004 dipimpin Bupati/Walikota dan tentang Pemerintahan Pemerintah Provinsi yang Daerah. dipimpin Gubernur. (Kisno d. UU No. 33 Tahun 2004 Hadi, 2010) tentang Perimbangan Dikutip dari Wikipedia, Keuangan Antara otonomi daerah diberlakukan Pemerintah Pusat dan di Indonesia melalui Undang- Pemerintah Daerah. Undang Nomor 22 Tahun e. UU No. 23 Tahun 2014 1999 tentang Pemerintahan tentang pemerintah daerah Daerah (Lembaran Negara (Revisi UU No.32 Tahun Republik Indonesia Tahun 2004. 1999 Nomor 60, Tambahan (Wikipedia) Lembaran Negara Republik Basis otonomi daerah Indonesia Nomor 3839). Pada selama satu dasawarsa tahun 2004, Undang-Undang terakhir bila merujuk UU No. Nomor 22 Tahun 1999 tentang 22/1999 dan revisinya UU No. Pemerintahan Daerah 32/2004 adalah dianggap tidak sesuai lagi Kabupaten/Kota. Sedangkan dengan perkembangan keadaan, ketatanegaraan, dan Ini merupakan tuntutan penyelenggaraan kesempatan yang sangat baik otonomi daerah (Konsiderans bagi pemerintah daerah untuk Undang-Undang Nomor 32 membuktikan kemampuannya Tahun 2004 tentang dalam melaksanakan Pemerintahan Daerah diikuti kewenangan yang menjadi Wikipedia) sehingga hak daerah. Maju atau digantikan dengan Undang- tidaknya suatu daerah sangat Undang Nomor 32 Tahun ditentukan oleh kemampuan 2004 tentang Pemerintahan dan kemauan untuk Daerah (Lembaran Negara melaksanakan yaitu Republik Indonesia Tahun pemerintah daerah. 2004 Nomor 125, Tambahan Pemerintah daerah bebas Lembaran Negara Republik berkreasi dan berekspresi Indonesia Nomor 4437). dalam rangka membangun Selanjutnya, Undang-Undang daerahnya, tentu saja dengan Nomor 32 Tahun 2004 tentang tidak melanggar ketentuan Pemerintahan Daerah hingga perundang-undangan. saat ini telah mengalami (Merakyat.com: Pelayanan beberapa kali perubahan, Pemerintah Daerah Dalam terakhir kali dengan Undang- Arti Luas diikuti Wikipedia) Undang Nomor 12 Tahun Tujuan pemberian 2008 tentang Perubahan otonomi daerah adalah Kedua atas Undang-Undang sebagai berikut: Nomor 32 Tahun 2004 tentang a. Peningkatan pelayanan Pemerintahan Daerah masyarakat yang semakin (Lembaran Negara Republik baik. Indonesia Tahun 2008 Nomor b. Pengembangan kehidupan 59, Tambahan Lembaran demokrasi. Negara Republik Indonesia c. Keadilan nasional. Nomor 4844). d. Pemerataan wilayah sungguh saran dari DPR. daerah. Selanjutnya dalam rangka e. Pemeliharaan hubungan melaksanakan Repelita sesuai yang serasi antara pusat dengan arah kebijakan GBHN, dan daerah serta antar Presiden/mandataris MPR daerah dalam rangka membentuk pemerintahan keutuhan NKRI. (kabinet) dan menetapkan f. Mendorong arahan, landasan kerja, tugas pemberdayaaan pokok, dan sasaran (kridal) masyarakat. dan tata kerja untuk g. Menumbuhkan prakarsa melaksanakan GBHN. dan kreativitas, Presiden dan kabinet meningkatkan peran serta menyusun rencana strategik masyarakat, departemen yang mengembangkan peran dikelompokkan ke dalam dan fungsi Dewan bidang pembangunan sebagai Perwakilan Rakyat Daerah. bahan Repelita, untuk (Wikipedia) kemudian dijabarkan ke 4. Politik dan Strategi dalam pelaksanaan Nasional pembangunan tahunan. Politik dan strategi (Zainul Ittihad, 2016) nasional ditetapkan oleh MPR. Namun ada perubahan Wujud politik dan strategi dalam politik strategi nasional nasional adalah GBHN yang sejalan dengan berakhirnya ditetapkan oleh MPR. Untuk orde baru dan mulainya era melaknsanakan GBHN reformasi. Dampaknya, tersebut MPR menugaskan GBHN bukan lagi menjadi Presiden/mandataris MPR. wujud politik dan strategi Selain melaksanakan GBHN nasional dan digantikan tersebut dengan dengan Rencana memperhatikan sungguh- Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 seperti “Bandul jam”, hal ini (RPJPN) yang ditetapkan terlihat dari perjalanan penerapan dalam UU RI No. 17 Tahun desentralisasi di Indonesia yang 2007 tentang RPJPN tahun bergerak antara sentralisasi dan 2005- 2025. desentralisasi. (Irfan Setiawan, 2018) C. POLITIK DAN STRATEGI 1. Desentralisasi NASIONAL DALAM ERA Dalam otonomi daerah OTONOMI DAERAH pengambilan keputusan- Otonomi daerah keputusan dipangkas, cukup menjanjikan pendelegasian di tingkat daerah sehingga wewenang yang lebih besar bagi menghemat energi dan biaya. daerah, terutama daerah kabupaten Di dalam konsep atau kota. Tujuan idealnya, desentralisasi pemerintah memberdayakan dan pusat masih mempunyai peran meningkatkan kemampuan sebagai pemberi anggaran perekonomian daerah, melalui anggaran menciptakan sistem pembiayaan dekonsentrasi yang akan daerah yang adil, proporsional dan sampai ke propinsi (Kahar transparan mewujudkan Maranjaya, 2017). penyelenggaraan pemerintahan Desentralisasi dalam daerah yang transparan dan pemerintahan di Indonesia partisipasi serta mengurangi dapat ditanggapi sebagai kesenjangan antardaerah. (Khairul hubungan hukum keperdataan, Ikhwan Damanik, 2010) dimana terdapat penyerahan Pelaksanaan kebijakan sebagian hak dari pemiliki hak otonomi daerah merupakan suatu kepada penerima sebagian hak, pilihan politik suatu bangsa, hal ini dengan objek tertentu. Pemilik merupakan dampak penerapan dari hak pemerintahan adalah di bentuk sebuah negara. Penerapan tangan pemerintah, dan hak otonomi daerah di Indonesia pemerintahan tersebut diberikan kepada pemerintah lokal dan secara agregat daerah, dengan objek hak akan berkontribusi pada berupa kewenangan pendidikan politik secara pemerintah dalam megatur nasional untuk mencapai urusan pemerintahan, dengan terwujudnya civil society. tetap dalam kerangka Negara b. Tujuan administratif akan Kesatuan Republik Indonesia. memposisikan (Agus Prasetyo, 2014) Pemerintahan Daerah Desentralisasi sebagai unit sesungguhnya membawa pemerintahan di tingkat angin segar bagi tumbuhnya lokal yang berfungsi demokrasi dan partisipasi untuk menyediakan warga dan segenap aktivitas pelayanan masyarakat pembangunan yang pada secara efektif, efisien, dan gilirannya dapat ekonomis yang dalam hal meningkatkan kesetaraan ini terkait dalam antargolongan, memperluas pelayanan publik. keadilan sosial, dan Dalam desentralisasi memperbaiki kualitas hidup terdapat tiga dimensi utama, rakyat. (Khairul Ikhwan yaitu: Damanik, 2010). a. Dimensi ekonomi, Menurut Agus Prasetyo dimana rakyat (2014), tujuan utama yang memperoleh kesempatan ingin dicapai melalui dan kebebasan untuk kebijakan desentralisasi yaitu: mengembangkan a. Tujuan politik akan kegiatan ekonominya memposisikan sehingga mereka secara Pemerintahan Daerah relatif melepaskan sebagai medium ketergantungannya pendidikan bagi terhadap bentuk-bentuk masyarakat di tingkat intervensi pemerintah, termasuk di dalamnya hubungan pemerintah pusat mengembangkan dan daerah sangat dipengaruhi paradigma pembangunan karakteristik struktur yang berorientasi pada kekuasaan politik yang ada. ekonomi kerakyatan. Struktur kekuasaan yang Dalam konteks ini, dicirikan oleh peran negara eksploitasi sumber daya yang besar (omni potent) dan dilakukan untuk intervensi negara yang luas kepentingan masyarakat dalam berbagai aspek luas, dilakukan oleh kehidupan sosial (omni masyarakat lokal. present) sangat b. Dimensi politik, yakni mempengaruhi kelangsungan pemberdayaan sistem pemerintahan yang masyarakat secara politik, sentralistik yang bertahan yaitu ketergantungan selama kurun waktu yang organisasi-organisasi panjang di masa lalu. Dalam rakyat dari pemerintah. struktur kekuasaan yang c. Dimensi psikologis, dicirikan oleh dominasi peran yakni perasaan individu negara, yang dikenal dengan yang terakumulasi birokratik otoritarian, ko- menjadi perasaan kolektif optasi merupakan unsur yang bahwa kebebasan penting dalam sistem menentukan nasib sendiri pemerintahan yang menjadi sebuah sebuah sentralistik. Sehubungan keniscayaan demokrasi. dengan itu, format hubungan Tidak ada perasaan pusat–daerah dalam struktur bahwa “orang pusat” kekuasaan yang otoritarian lebih hebat dari “orang dan sentralistik itu daerah” dan sebaliknya. menempatkan pemerintah Kebijakan desentralisasi daerah tidak lebih sebagai yang menentukan format instrumen bagi pemerintah pusat dalam mengatur daerah dan dewan legislatif kepentingan daerah. dalam merumuskan suatu Kebijakan desentralisasi masalah. Padahal kepala dihadapkan pada sejumlah daerah dan anggota legislatif tantangan. Pertama, harus menjalin hubungan pelaksanaan otonomi daerah yang baik agar setiap yang memberikan ruang keputusan yang dibuat akan politik bagi daerah tidak menguntungkan bagi semua didukung oleh infrastruktur pihak, termasuk masyarakat politik yang memadai dalam yang memilih secara langsung mengakomodasi kepentingan kepala daerah dan anggota daerah. Kedua, restrukturisasi legislatifnya melalui sistem pemerintahan yang pemilihan umum. telah menempatkan DPRD 2. Rencana Pembangunan sebagai institusi politik yang Jangka Panjang Daerah demikian penting di daerah (RPJPD) dan Rencana tidak didukung oleh Pembangunan Jangka mekanisme politik yang Menengah Daerah efektif untuk menuntut (RPJMD) pertanggungjawaban DPRD Dengan ditiadakannya Garis-Garis Besar Haluan kepada publik. Dinamika Negara (GBHN) sebagai politik di daerah seiring pedoman penyusunan rencana pembangunan nasional dan dengan pelaksanaan otonomi diperkuatnya otonomi daerah daerah diikuti oleh dan desentralisasi pemerintahan dalam Negara meningkatnya konflik di Kesatuan Republik Indonesia, kalangan elit politik di daerah, maka untuk menjaga pembangunan yang khususnya antara kepala berkelanjutan, Rencana daerah dan DPRD. Pembangunan Jangka Panjang Nasional sangat diperlukan. (Ignatius Ismanto, 2011) Sejalan dengan Undang- Sering kali ditemukan Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem ketidakcocokan antara kepala Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang Pembangunan Jangka Panjang memerintahkan penyusunan Nasional. Adapun Rencana RPJP Nasional yang menganut paradigma Pembangunan Jangka perencanaan yang visioner, Menengah Nasional maka RPJP Nasional hanya memuat arahan secara garis merupakan pejabaran dari visi, besar. misi dan program Presiden (Undang-Undang Republik yang penyusunannya Indonesia Nomor 17 Tahun berpedoman pada Rencana 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Pembangunan Jangka Panjang Nasional, yang memuat Nasional Tahun 2005 - 2025) strategi pembangunan Entatarina nasional. Sedangkan Rencana Simanjuntak (2015) Pembangunan Jangka mengungkapkan kebijakan Menengah Daerah merupakan pembangunan mulai penjabaran visi, misi dan menekankan pada proram Kepala Daerah yang pertumbuhan dan penyusunannya berpedoman pemerataan pembangunan. pada Rencana Pembangunan Hal tersebut senada dengan Jangka Panjang Daerah dan proses desentralisasi dan memperhatikan Rencana otonomi daerah yang Pembangunan Jangka mengutamakan keterlibatan Menengah Nasional, memuat aktif daerah, masyarakat dan arah kebijakan keuangan dunia usaha dalam daerah, strategi pembangunan pembangunan. daerah, kebijakan umum, dan Adapun Rencana program satuan kerja Pembangunan Jangka Panjang perangkat daerah, lintas Daerah merupakan penjabaran satuan kerja perangkat daerah visi, misi dan arah dan kerangka pendanaan yang pembangunan daerah yang bersifat indikatif. (Yulias Tuti mengacu pada Rencana Ningsih, 2013) Perencanaan perencanaan jangka pembangunan daerah disusun panjang yang telah ada berdasarkan data dan informasi yang akurat dan sebelumnya (misalnya dapat dalam bentuk Pola dipertanggungjawabkan, mencakup: Dasar/Poldas) untuk 1) Penyelenggaraan melihat tahapan pemerintahan daerah. 2) Organisasi dan tata pencapaian perencanaan laksana pemerintahan yang sudah dijalankan daerah. 3) Kepala daerah, DPRD, serta target-target perangkat daerah dan lanjutan yang perlu PNS daerah. 4) Keuangan daerah. diakomodasi dalam 5) Potensi sumber daya Rencana Pembangunan daerah. 6) Produk hukum daerah. Jangka Panjang Daerah. 7) Kependudukan. Perencanaan 8) Informasi dasar kewilayahan. pembangunan daerah 9) Informasi lain terkait pada dasarnya adalah dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah. sebuah kontinum perencanaan bagi sebuah (Pasal 152 Undang-Undang daerah otonom sebagai Republik Indonesia Nomor suatu entitas, terlepas dari 23 Tahun 2014 tentang terjadinya pergantian Pemerintahan Daerah) rezim pemerintahan. a. Rencana Pembangunan Tahap selanjutnya Jangka Panjang Daerah adalah menetapkan visi (RPJPD) daerah untuk kurun waktu Sadu Wasistiono 20 tahun. Visi adalah (2010) menjabarkan rumusan umum mengenai langkah pertama dalam keadaan yang diinginkan menyusun Rencana pada akhir periode Pembangunan Jangka perencanaan. Panjang Daerah adalah Berdasarkan visi yang mempelajari dokumen telah ditetapkan, pelayanan umum serta kemudian disusun misi, pemanfaatan sumber daya yakni rumusan umum alam dan sumber daya mengenai upaya-upaya lainnya sehingga mutlak yang akan dilaksanakan diperlukan perencanaan untuk mewujudkan visi. bersama. Perencanaan dan b. Rencana Pembangunan pengendalian Jangka Menengah Daerah pembangunan dan (RPJMD) perencanaan, Menurut Yulias pemanfaatan, dan Tuti Ningsih (2013), pengawasan tata ruang pengimplementasian merupakan urusan wajib Rencana Pembangunan bagi pemerintahan daerah Jangka Menengah Daerah provinsi dan harus memperhatikan kabupaten/kota. Karena beberapa hal, yaitu: urusannya bersifat 1) Rencana konkuren, maka dalam Pembangunan penyusunan perencanaan Jangka Menengah pembangunan daerah Daerah harus mutlak diperlukan dijadikan pedoman kerjasama dan saling dalam penyusunan pengertian antarsusunan Rencana Strategis pemerintahan. Obyek dan (Renstra) SKPD subyek perencanaan untuk lima tahun pembangunan mendatang, dan antarsusunan Rencana Kerja pemerintahan bersifat Pemerintah Daerah tumpang tindih dan (RKPD) serta terdapat hubungan dalam RAPBD (Rencana bidang keuangan, Anggaran Pendapatan dan telah ditetapkan akan Belanja Daerah) pada dipertanggungjawab setiap tahun kan pelaksanaan dan anggaran. pencapaiannya, maka 2) Untuk pada pertengahan mengoperasionalkan tahun kedua Rencana program dan rencana Pembangunan kerja yang diusulkan Jangka Menengah dalam Rencana Daerah ini perlu Pembangunan dilakukan pengkajian Jangka Menengah ulang. Daerah ini perlu 4) Mengingat jangka diterjemahkan lebih waktu pelaksanaan lanjut dalam rencana Rencana kerja yang lebih rinci Pembangunan dan terukur dalam Jangka Menengah Restra SKPD Daerah dan selama masing-masing. periode pelaksanaan Renstra SKPD Rencana dimaksud akan Pembangunan ditetapkan dengan Jangka Menengah Peraturan Gubernur Daerah ini mungkin dan merupakan terjadi hal-hal diluar bagian dari yang asumsi yang tidak terpisahkan dari ditetapkan dan Rencana diprediksi Pembangunan sebelumnya, Jangka Menengah beberapa usulan Daerah ini. program dan 3) Mengingat target dan kegiatan baru rencana kerja yan terutama yang menyangkut Pembangunan pemecahan terhadap Jangka Menengah isu permasalahan Daerah sebagai terikini yang beikut: mungkin terjadi di 1) Penyiapan tengah periode rancangan awal pelaksanaan Rencana Rencana Pembangunan Pembangunan Jangka Menengah Jangka Daerah ini, dapat Menengah diusulkan melalui Daerah. RKPD dan 2) Penyiapan diimplementasikan Rencana dalam RAPBD tahun Strategis Satuan anggaran terkait. Kerja Perangkat 5) Untuk menjembatani Daerah kekosongan rencana (rancangan pembangunan pada Renstra SKPD), akhir masa jabatan yang dilakukan Gubernur dan Wakil oleh seluruh Gubernur terpilih, SKPD. maka dapat dimuat 3) Penyusunan rancangan program rancangan awal indikatif satu tahun Rencana kedepan bila Pembangunan diperlukan. Jangka Yulias Tuti Menengah Ningsih (2013) juga Daerah. mengutarakan 4) Musyawarah tahapan penyusunan perencanaan Rencana pembangunan (Musrenbang) Kepala SKPD jangka yang menengah bertanggungjaw daerah. ab terhadap 5) Penyusunan pelaksanaan rancangan tugas dan fungsi Rencana rancangan Pembangunan hukum. Jangka 3. Kerjasama dalam Otonomi Menengah Daerah Daerah, dimana Menurut Ekowati seluruh masukan (2017), pelaksanaan dan komitmen desentralisasi dan peningkatan hasil otonomi daerah mendorong Musrenbang pemerintah daerah untuk jangka mulai mencari hubungan menengah kerjasama dalam menjadi penyelenggaraan masukan utama pembangunan. Beberapa dalam pihak potensial yang dapat pengembangann diajak bekerjasama ya. diantaranya Badan Usaha 6) Penetapan Milik Negara (BUMN) atau Peraturan Badan Usaha Milik Daerah Daerah tentang (BUMD) dan pihak swasta Rencana serta masyarakat. Untuk dapat Pembangunan mencapai sasaran secara Jangka optimal, maka diperlukan Menengah langkah strategis memilih Daerah, dibawah kerjasama, berikut rangkaian koordinasi kegiatannya: a. Identifikasi dan semua daerah memiliki penyusunan misi kemampuan untuk kerjasama yang dimaksud berkembang, namun bila untuk memberikan dapat bekerjasama akan gambaran masa terjadi saling menolong mendatang, dan filosofi antardaerah, sehingga para suatu kerjasama dilakukan. pimpinan daerah dapat b. Identifikasi kekuatan dan menjadi diplomat sekaligus kelemahan internal. salesman untuk menjual c. Menetapkan sasaran potensi daerahnya dan jangka panjang. mendapatkan tambahan d. Proses evaluasi dan pendapatan yang realistis. pemilihan strategi (Ekowati, 2017) pelaksana kerjasama. Begitu pula dengan e. Menetapkan kebijakan daerah pemekaran yang baru dan sasaran. terbentuk, daerah otonom baru f. Alokasi sumber daya. ini menghadapi tantangan g. Identifikasi kekuatan dan struktural yang kompleks. kelemahan internal. Kompleksitas persoalan yang Selain bekerjasama sifatnya lintas bidang ini tidak dengan lembaga, pemerintah mungkin diselesaikan dalam daerah juga dapat waktu singkat secara bekerjasama antardaerah. bersamaan. Hal ini terkait erat Interaksi daerah dengan dengan keterbatasan sumber wilayah sekitar menjadi suatu daya yang dimiliki oleh paradigma baru dalam bentuk pemerintah dan masyarakat. kerjasama yang saling Persoalan tersebut menguntungkan untuk menimbulkan dampak meningkatkan peran masing- struktural yang cenderung masing daerah dalam menghambat kemajuan melayani masyarakat. Tidak pembangunan daerah pada umumnya maupun penigkatan e. Memperluas dan kesejahteraan masyarakat mengembangkan layanan pada khususnya. (Bambang bagi pelanggan. Purwoko, 2018). Hal ini juga f. Sarana untuk menjadi faktor yang meningkatkan efisiensi mendasari adanya kerjasama dan kualitas pelayanan pemerintah daerah dengan pemerintah kepada lembaga maupun daerah lain masyarakat. yang diharapkan dapat g. Tercapainya sasaran membantu daerah otonom semaksimal mungkin baru untuk membangun efektif dengan biaya yang daerahnya. sekecil mungkin efisien. Secara substansial, h. Memacu dinamika sosial pemerintah daerah dapat ekonomi masyarakat. melakukan kerjasama dengan i. Bagi risiko (risk sharing). beberapa pihak dengan tujuan sebagai berikut: D. PENUTUP a. Mempercepat pelayanan 1. Kesimpulan kepada masyarakat. Perubahan Garis Besar b. Mencari modal swasta Haluan Negara menjadi untuk menjembatani Rencana pembangunan modal pembiayaan yang Jangka Panjang Nasional besar yang dibutuhkan membuat pemerintah daerah, untuk investasi dapat lebih merencanakan infrastruktur pelayanan pembangunan di daerahnya. umum. Pemerintah daerah dapat c. Memperbaiki pengelolaan menyusun Rencana sumber daya alam dan pembangunan Jangka Panjang sarana pelayanan. Daerah dan Rencana d. Mengimpor alih teknologi. Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang dapat menjadi acuan pemerintah dengan daerah lain sangat daerah dalam membangun dibutuhkan. daerahnya. Selain itu, 2. Saran kerajasama pemerintah daerah Sebaiknya perancangan dengan lembaga dan daerah pembangunan daerah harus lainnya juga akan membantu diimplementasikan sesuai proses pembangunan di dengan kebutuhan daerah agar daerah masing-masing. politik dan strategi nasioal Kepala daerah harus dapat berjalan dengan baik. bekerjasama dengan Selain itu pemerintah daerah aparatnya, lembaga diharapkan dapat menjalin pendukung, dan masyarakat hubungan yang harmonis untuk membangun daerahnya, dengan semua elemen juga menjadi diplomat pemerintahannya agar tercipta sekaligus salesman untuk politik yang sehat. bekerjasama dan Kerjasama antardaerah mempromosikan daerahnya dan kerjasama dengan lembaga ke daerah lain. Untuk daerah terkait sebaiknya dilakukan otonom baru yang mempunyai sesuai dengan kebutuhan masalah yang sangat daerah agar pembangunan kompleks, perancangan daerah dapat sesuai dengan pembangunan dan kerjasama kebutuhan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia [Online] diakses 5 Mei 2019 Available Ekowati, Mas Roro Lilik. 2017. https://id.m.wikipedia.org/w Kemitraan dalam Otonomi iki/Otonomi-daerah diakses Daerah. Malang: 4 Mei 2019 Intelegensia Media. [Online] _____. 2019. Politik. Wikipedia. Available [Online] Available http://books.google.co.id https://id.m.wikipedia.org/w diakses 5 Mei 2019 iki/Politik diakses 4 Mei Hadi, Kisno. 2010. Satu Dasawarsa 2019 Relasi Politik Lokal dan _____. 2019. Strategi. Wikipedia. Nasional dalam Konteks [Online] Available Otonomi Daerah. Semarang: https://id.m.wikipedia.org/w Program Studi Magister iki/Strategi diakses 4 Mei Ilmu Politik Program 2019 Pascasarjana Universitas Diponegoro. [Online] Amin, Zainul Ittihad. 2016. Materi Available Pokok Pendidikan https://www.academia.edu Kewarganegaraan. Cet. 24. diakses 4 Mei 2019 Ed. 1. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka Ismanto, Ignatius. 2011. Dinamika Politik Lokal di Era Otonomi Damanik, Khairul Ikhwan, dkk. 2010. Daerah. Tangerang: LAB- Otonomi Daerah, ANE FISIP Untirta. [Online] Etnonasionalisme, dan Masa Available http://lab- Depan Indonesia. Jakarta: ane.fisip-untirta.ac.id Yayasan Pustaka Obor diakses 5 April 2019 Indonesia. [Online] Available Keban, Yeremias T. 2009. Kerjasama Nugroho, Bagus Prihantoro. 2018. 4 Antar Pemerintah Daerah Tahun Jokowi-JK dan dalam Era Otonomi: Isu Realisasi Nawacita. Strategis, Bentuk dan detikNews. [Online] Prinsip. Jakarta: Bappenas. Available [Online] Available https://m.detik.com diakses https://www.bappenas.go.id 4 Mei 2019 diakses 4 Mei 2019 Prasetyo, Agus. 2014. Karakteristik Mahanjaya, A. Kahar. 2017. Kepala Daerah dan Kinerja Kebijakan Daerah sebagai Penyelenggaraan Landasan Pelaksanaan Pemerintah Daerah di Otonomi Daerah. Jakarta: Indonesia. Tesis. Universitas Universitas Muhammadiyah Sebelas Maret [Online] Jakarta. [Online] Available Available https://jurnal.umj.ac.id http://repository.ut.ac.id diakses 5 Mei 2019 diakses 5 Mei 2019
Perencanaan Pembangunan Manajemen Pemerintahan Berbasis Masyarakat yang Daerah Otonom Baru: Partisipatif (Studi tentang Praktik Baik Pemerintahan Penyusunan Rencana di Kabupaten Puncak, Pembangunan Jangka Papua. Yogyakarta: Gadjah Panjang Menengah Daerah Mada University Press. Provinsi Kepulauan Bangka [Online] Available Belitung). Tesis. Tangerang http://books.google.co.id Selatan: Universitas Terbuka diakses 7 Mei 2019 [Online] Available Rahayu, Nur Hygiawati. 2017. http://repository.ut.ac.id Menggapai Asa Melalui diakses 5 Mei 2019 Nawa Cita, dalam SIMPUL PERENCANA Volume 29. Perencanaan Infrastruktur Jakarta: Pusat Pembinaan, Pekerjaan Umum dan Pendidikan, dan Pelatihan Perumahan Rakyat. [Online] Perencana (Pusbindiklatren) Available Bappenas. [Online] http://books.google.co.id Available diakses 5 Mei 2019 http://pusbindiklatren.bappe Undang-Undang Republik Indonesia nas.go.id diakses 5 Mei 2019 Nomor 17 Tahun 2007 Santoso, Fathia Rahma. 2014. Tentang Rencana Makalah Mata Kuliah Pembangunan Jangka Pendidikan Panjang Nasional Tahun Kewarganegaraan: Politik 2005-2025. [Online] Strategi Nasional. Jombang: Available STIE PGRI Dewantara http://www.bappenas.go.id Jombang. [Online] Available diakses 6 Mei 2019 https://www.academia.edu Undang-Undang Republik Indonesia diakses 4 Mei 2019 Nomor 23 Tahun 2014 Setiawan, Irfan. 2018. Handbook tentang Pemerintahan Pemerintahan Daerah. Daerah. [Online] Available Yogyakarta: Wahana https://pih.kemlu.go.id Resolusi [Online] Available diakses 5 Mei 2019 http://books.google.co.id Wasistiono, Sadu. 2010. Penyusunan diakses 5 Mei 2019 Rencana Pembangunan Simanjuntak, Etatarina. 2015. Konsep Daerah (Dari RPJPD dan Arahan Kebijakan Sampai Ke RKPD). [Online] Daerah Provinsi dalam Available http://sadu- Pengembangan wasistiono.ipdn.ac.id Infrastruktur Wilayah Pulau diakses 5 Mei 2019 Sumatera. Jakarta: Pusat