Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
ILMU KESEHATAN MATA
==================================================================
Sekretariat RSUP. Dr. M. Djamil Jl.Perintis Kemerdekaan telp / fax (0751) 24245
==================================================================

PANITIA BAKSOS BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA SEPTEMBER 2018

Ketua Bagian Ilmu Kesehatan Mata : dr. Ardizal Rahman, SpM(K)


Koordinator Program Studi Ilmu Kesehatan Mata : Dr.dr. Hendriati, SpM(K)
Penasehat : dr. M. Hidayat, SpM(K)
Koordinator Pengabdian Masyarakat : dr. Rinda Wati, SpM(K)
Ketua : dr. Elfi Risalma Puteri
Wakil Ketua : dr. Suci Fitri
Sekretaris : dr. Vera
Bendahara : dr. Lona Diolanda
Anggota : dr. Dian Eka Saputra
dr. Haris Budiman
dr. Desi Ariyeni
dr. Desti Ria Tiffani
dr. Sherly Muchlis
dr. Riri Handayani
dr. Rince Liyanti
dr. Dicky Kurniawan
dr. Suci Permata Sari
dr. Primery Putri
dr. Rozy Oneta
dr.Khairiah Nevrianty
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
ILMU KESEHATAN MATA
==================================================================
Sekretariat RSUP. Dr. M. Djamil Jl.Perintis Kemerdekaan telp / fax (0751) 24245
==================================================================

PROPOSAL KEGIATAN
BAKTI SOSIAL KATARAK
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

I. PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang telah mencanangkan diri untuk memusatkan perhatian
pada masalah kebutaan melalui komitmennya terhadap VISION 2020, the Global Initiative
for the Elimination of Avoidable Blindness. Prevalensi kebutaan di Indonesia merupakan
yang tertinggi di Asia Tenggara, yaitu 1,5%, dengan 52% dari jumlah tersebut (0,78%)
disebabkan oleh katarak. Dalam kaitan dengan kelompok usia, prevalensi kebutaan katarak
ditemukan semakin tinggi seiring bertambahnya umur, yaitu 20/1000 pada kelompok usia 45-
59 tahun, dan tertinggi (50/1000) pada kelompok usia >60 tahun. Biro Pusat Statistik (BPS)
tahun 2010 melaporkan bahwa pada tahun 2025, jumlah penduduk kelompok usia >55 tahun
diperkirakan akan meningkat menjadi 61 juta, yaitu sekitar seperempat keseluruhan
penduduk Indonesia. Dengan adanya kasus-kasus lama yang belum tertangani akibat
rendahnya tingkat operasi katarak di Indonesia, ditambah dengan peningkatan kasus baru
sebanyak 0,1% (240.000 kasus baru) setiap tahun, akan terus terjadi penumpukan kasus
katarak antara kasus-kasus lama dan penambahan kasus-kasus baru sehingga terjadi apa yang
dikenal sebagai backlog katarak.
Hal yang patut disadari adalah bahwa kebutaan bukan hanya merupakan beban
pribadi penderita, tetapi juga beban bagi orang-orang di sekeliling penderita yang menjadi
caregiver penderita. Kondisi ini memberi dampak buruk terhadap produktivitas, kualitas
hidup, serta kesejahteraan baik individu maupun keluarga, dan dalam lingkup lebih besar,
komunitas serta negara. Oleh karena itu, selain sebagai masalah kesehatan masyarakat (public
health), kebutaan dan gangguan penglihatan juga sudah menjadi masalah sosial-ekonomi
yang harus diatasi secara sungguh-sungguh guna memutus rantai kebutaan-kemiskinan, dan
memperoleh kembali sumber daya manusia yang hilang.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
ILMU KESEHATAN MATA
==================================================================
Sekretariat RSUP. Dr. M. Djamil Jl.Perintis Kemerdekaan telp / fax (0751) 24245
==================================================================

Kebutaan katarak hanya dapat dicegah dengan tindakan bedah ekstraksi katarak. Akan
tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa penyediaan layanan bedah katarak di Indonesia masih
dihadapkan pada banyak tantangan. Keterbatasan tenaga spesialis mata dalam hal jumlah dan
distribusi telah mengecilkan peluang pemerataan jangkauan kepada masyarakat. Kesulitan
akses geografik, kurangnya sarana dan prasarana yang layak serta dukungan pemerintah
dalam menyediakan sistem layanan operasi katarak yang murah, terjangkau, dan berkualitas,
merupakan kendala lain di luar tenaga ahli. Layanan operasi katarak yang murah dan
terjangkau ini merupakan aspek yang penting untuk diciptakan mengingat 90% penderita
kebutaan berasal dari daerah miskin. Berbagai literatur telah mengungkap hubungan antara
sebaran penderita kebutaan dengan tingkat pendapatan, dengan kebutaan sendiri sebagai
faktor yang menciptakan kemiskinan. Oleh karena itu, upaya pemberantasan buta katarak
sudah seharusnya memberi fokus pada komunitas kurang mampu.
Sebagai upaya menjawab tantangan-tantangan tersebut, Program Studi Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ingin menunjukkan komitmen
terhadap VISION 2020 melalui kegiatan Bakti Sosial Katarak.

II. NAMA KEGIATAN


Dalam rangka melaksanakan pengabdian masyarakat, kami memberi nama kegiatan
ini dengan “ Bakti Sosial Katarak Bagian Ilmu Kesehatan Mata dan Program Studi
Ilmu Kesehatan Mata FK UNAND 2018 ”

III. TEMA KEGIATAN


Tema kegiatan ini adalah Pencegahan Kebutaan Bagi Masyarakat di Kabupaten 50
Kota.
IV. LANDASAN KEGIATAN
Landasan kegiatan ini adalah wujud pengabdian masyarakat
V. TUJUAN KEGIATAN
Membantu menurunkan angka kebutaan katarak di Indonesia, khususnya di Sumatera
Barat.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
ILMU KESEHATAN MATA
==================================================================
Sekretariat RSUP. Dr. M. Djamil Jl.Perintis Kemerdekaan telp / fax (0751) 24245
==================================================================

VI. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah:
1. Pengendalian dan pencegahan kebutaan akibat katarak
a. Melakukan operasi katarak bermutu tinggi dengan hasil tajam penglihatan
maksimal
b. Monitoring dan evaluasi hasil operasi katarak
2. Pembangunan sumber daya tenaga kesehatan mata
a. Pelatihan teknisi, dokter dan perawat untuk meningkatkan hasil operasi katarak
b. Memfasilitasi kemampuan dokter spesialis mata dan perawat mahir mata melalui
sarana pelatihan operasi katarak
3. Membangun kemitraan dengan semua stake-holders

VII. WAKTU DAN TEMPAT


Bakti sosial katarak ini akan dilaksanakan di :
Kabupaten 50 Kota
Hari/Tanggal : Menyesuaikan
Tempat : Menyesuaikan

VIII. BENTUK KEGIATAN


Rangkaian kegiatan pada bakti sosial katarak ini antara lain :
A. Screening Sebelum Operasi
B. Operasi Katarak
C. Follow Up Setelah Operasi

IX. TAKSASI DANA


Terlampir (Lampiran 2)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
ILMU KESEHATAN MATA
==================================================================
Sekretariat RSUP. Dr. M. Djamil Jl.Perintis Kemerdekaan telp / fax (0751) 24245
==================================================================

X. SUMBER DANA
1. Sponsorship
2. Donatur

XI. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami perbuat sebagai pedoman kegiatan dengan harapan
semoga dapat memberikan gambaran rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
semoga mendapat tanggapan yang positif serta respon yang baik dari semua pihak.
Kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi – tingginya dan mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
ILMU KESEHATAN MATA
==================================================================
Sekretariat RSUP. Dr. M. Djamil Jl.Perintis Kemerdekaan telp / fax (0751) 24245
==================================================================

Lembar Pengesahan Proposal Kegiatan


BAKTI SOSIAL KATARAK
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

Padang, 5 September 2018


Hormat Kami,
Koordinator Pengabdian Masyarakat
Ilmu Kesehatan Mata FK UNAND

dr. Rinda Wati, Sp.M (K)


NIP.19710720 200912 2 001

Ketua Bagian Koordinator Program Studi


Ilmu Kesehatan Mata FK UNAND Ilmu Kesehatan Mata FK UNAND

dr. Ardizal Rahman, Sp.M(K) Dr.dr. Hendriati, Sp.M(K)


NIP. 19561222 198410 1 001 NIP.19700701 200012 2 001
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
ILMU KESEHATAN MATA
==================================================================
Sekretariat RSUP. Dr. M. Djamil Jl.Perintis Kemerdekaan telp / fax (0751) 24245
==================================================================

TAKSASI DANA
BAKTI SOSIAL KATARAK
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

A.PEMASUKAN
Sponsorship Rp,-
Donatur Rp,-
Total Pemasukan
B.PENGELUARAN
Target operasi sebanyak: 50 Mata
1 mata x Rp.1.100.000,- (satu juta seratus ribu rupiah)
Lama Kegiatan :
1. Screening : 2 (dua) hari
2. Operasi : 1 (satu) hari
3. Follow Up : 2 (dua) hari
JUMLAH TIM :
1. Konsulen : 2 (dua) orang
2. Dokter Residen : operator 4 (empat) orang
Asisten 4 (empat) orang
3. Perawat OK : 2 (dua) orang
4. Administrasi : 1 (satu) orang
BIAYA YANG HARUS DIBAYARKAN
1. Screening
a. Sewa Mobil : 2 Mobil x 1 hari x Rp. 400.000,- = Rp. 800.000,-
b. Bensin : 2 x 25 liter x Rp.7000,- = Rp. 350.000,-
c. Akomodasi : 1 Malam x 3 room x Rp.300.000- = Rp. 900.000,-
d. Konsumsi : 3 x 6 orang x 50.000,- =Rp. 900.000,-
JUMLAH =Rp.2.950.000,-
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
ILMU KESEHATAN MATA
==================================================================
Sekretariat RSUP. Dr. M. Djamil Jl.Perintis Kemerdekaan telp / fax (0751) 24245
==================================================================

2. Screening
a. Sewa Mobil : 2 Mobil x 1 hari x Rp 400.000,- = Rp 800.000,-
b. Bensin : 2 x 25 liter x Rp.7000,- = Rp.350.000,-
c. Konsumsi : 3 x 6 Orang x Rp 50.000,- = Rp.900,000-
JUMLAH =Rp.2.050.000,-

3. Operasi
a. Sewa Mobil : 2`Mobil x 1 hari x Rp 400.000,- = Rp 800.000,-
b. Bensin : 2 x 25 liter x Rp.7000,- = Rp. 350.000,-
c. Akomodasi : 1 Malam x 6 room x Rp 300.000,- = Rp.1.800.000,-
d. Konsumsi : 3 x 12 Orang x Rp 50.000,- = Rp.1.800,000-
JUMLAH =Rp.4.750.000,-
4. Follow Up
a. Sewa Mobil : 2 Mobil x 1 hari x Rp.400.000,- = Rp. 800.000,-
b. Bensin : 2 x 25 liter x Rp.7000,- = Rp. 350.000,-
c. Konsumsi : 2 x 12 orang x Rp 50.000,- =Rp. 1.200.000,
JUMLAH = Rp 2.350.000,-

5. FOLLOW UP 1 MINGGU :
a. Sewa Mobil : 1 Mobil x 1 hari x Rp.400.000,- =Rp. 400.000,-
b. Bensin : 1x 35liter x Rp.7000,- =Rp. 210.000,-
c. Konsumsi : 2 x 4 orang x 50.000,- =Rp. 400.000,-
JUMLAH Rp1.010.000,-
6. Sterilisasi Alat Operasi = Rp. 600.000,-
7. Laundry = Rp. 500.000,-
JUMLAH =Rp.1.100.000,-
8. Biaya lain-lain
a) Jasa persiapan Bowel : 4 orang x Rp 150.000,- = Rp. 600.000,-
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
ILMU KESEHATAN MATA
==================================================================
Sekretariat RSUP. Dr. M. Djamil Jl.Perintis Kemerdekaan telp / fax (0751) 24245
==================================================================

b) Jasa Screening : 4 orang dokter x Rp.300.000,- = Rp.1.200.000,-


c) Administrasi : 1 orang x Rp.150.000,- = Rp. 150.000,-
d) Jasa Operator Operasi : 4 orang x Rp. 600.000,- = Rp.2.400.000,-
e) Jasa Asisten Operasi : 4 orang x Rp.300.000,- = Rp.1.200.000,-
f) Follow Up 1 Hari : 2 dokter x Rp.300.000,- = Rp. 600.000,-
g) Follow Up 1 Minggu : 2 dokter x Rp.300.000,- = Rp. 600.000,-
JUMLAH = Rp.6.750.000,-
9. Bahan habis Pakai
1. Pre Operasi 50 x Rp 50.000,- = Rp 2.500.000,-
2. Intra Operatif 50 x Rp. 800.000,- = Rp 40.000.000,-
3. Post Operatif 50 x Rp. 100.000,- = Rp 5000.000,-
JUMLAH = Rp. 47.500.000
TOTAL = Rp. 54.250.000,-

Anda mungkin juga menyukai