Anda di halaman 1dari 17

TEKNOLOGI HIJAU AGROINDUSTRI

(PROSES PEMBUATAN TEPUNG IKAN DARI LIMBAH IKAN PATIN)

Oleh :

Sumeyyatu Wahyunei
191720101007

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI AGROINDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan patin merupakan komoditas hasil budidaya perikanan yang pasarnya
cukup menjanjikan. Permintaan ikan patin semakin meningkat sehingga potensi
pasar tersebut perlu dimanfaatkan dengan lebih menggalakkan budidaya ikan
patin di Indonesia. Pasar ikan patin selama ini dipasarkan dalam bentuk fillet, dan
ikan patin sangat cocok untuk diolah menjadi berbagai macam produk. Ikan patin
atau yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan catfish merupakan komoditas
baru dalam dunia perikanan. Saat ini ikan patin menjadi komoditas yang sangat
penting dan popular karena pasarnya berkembang dengan pesat.
Peluang ikan patin untuk dipasarkan dalam bentuk olah fillet dapat
meningkatkan nilai tambah bagi ikan patin tersebut. Akan tetapi, dengan adanya
proses tersebut menghasilkan limbah berupa kepala, isi perut, kulit dan tulang. Di
pasar, limbah ikan dibuang begitu saja sehingga menjadi tempat berkumpulnya
mikroba dan menimbulkan bau tidak sedap atau busuk, Oleh karena itu diperlukan
pengolahan limbah ikan patin agar tidak mecemari lingkungan salah satunya
dengan cara diolah menjadi tepung pakan ternak yang bernilai ekonomi. Produk
tepung ikan adalah hasil pengolahan dari proses pengeringan dan penggilingan
ikan tanpa penambahan material lainnya (Wiindsor, 2011). Dari pembuatan
tepung dari limbah ikan patin ini kemudian dianalisis neraca massa, energy dan
finansialnya. Sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam upaya peningkatan
nilai ekonomi pada limbah ikan patin.

1.2 Tujuan
Tujuan utama dari proses pengolahan limbah ikan patin adalah untuk
mengurangi pencemaran limbah dengan cara diolah menjadi tepung pakan ternak
yang bernilai ekonomi serta untuk mengetahui kelayakan ekonomi pada proses
pembuatan tepung ikan patin.
1.3 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari pengolahan limbah ikan patin adalah
diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan nilai
tambah (bernilai ekonomi).
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengolahan Limbah


Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi volume
sampah, tiga (3R) prinsip yang dapat digunakan dalam menangani masalah
sampah antara lain sebagai berikut.
1. Reduce (mengurangi), yakni upayakan meminimalisi barang atau material yang
kita pergunakan.
2. Reuse (menggunakan kembali), yakni pilihlah barang yang bisa dipakai
kembali, hindari pemakaian barang yang sekali pakai (disposable).
3. Recycle (mendaur ulang), yaitu barang yang sudah tidak berguna lagi bisa
didaur ulang sehingga bermanfaat serta memiliki nilai tambah. Tidak semua
barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri formal dan
industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang yang
bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis. Selain itu menggunakan barang-
barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya mengganti kantong keresek
dengan keranjang bila berbelanja, dan menghindari penggunaan Styrofoam
karena kedua bahan ini tidak bisa terdegradasi secara alami (Arif Zulkifli,
2014).

2.2 Jenis Limbah


Limbah ini digolongkan dalam tiga jenis yaitu limbah padat, limbah cair
dan limbah gas (Kurniati, Elly 2008).
1. Limbah Padat
Salah satu jenis limbah padat industri kelapa sawit adalah tandan kosong
kelapa sawit dan cangkang kelapa sawit. Limbah padat mempunyai ciri khas pada
komposisinya.
2. Limbah Cair
Limbah ini berasal dari kondensat,stasiun klarifikasi dan dari
hidrosilikon.Lumpur (sludge) disebut juga lumpur primer yang berasal dari proses
klarifikasi merupakan salah satu limbah cair yang dihasilkan dalam proses
pengolahan minyak kelapa sawit, sedangkan lumpur yang telah mengalami proses
sedimentasi disebut lumpur sekunder. Kandungan bahan organik lumpur juga
tinggi yaitu pH berkisar 3-5.
3. Limbah Gas
Selain limbah padat dan cair, industri pengolahan kelapa sawit juga
menghasilkanlimbah bahan gas. Limbah bahan gas ini antara lain gas cerobong
dan uap air buangan pabrik kelapa sawit
BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Neraca Massa Layout Fillet Ikan Patin

Air 8500 gr Air 10000 gr


Ikan Patin tanpa kepala
Ikan Patin Bersih Ikan Patin bersih
& isi perut 64800 gr
Ikan Patin 80000 gr 80000 gr 64800 gr
Pencucian Penyiangan Pencucian Skinning/Boning

Air Kotor 8500 gr Kepala dan isi perut Air Kotor 10000 gr Kulit dan tulang
Loss 15200 gr Loss 12800 gr

Air 10000 gr

Fillet patin Fillet patin bersih 52000 gr


52000 gr Pencucian

Air Kotor 10000 gr

Gambar 1. Neraca Massa Layout Fillet Ikan Patin


Dari neraca massa layout fillet ikan patin diatas diketahui bahwa dari
proses tersebut menghasilkan limbah cair berupa air setelah pencucian dan
perebusan. Selain itu juga menghasilkan limbah padat berupa kepala, isi perut,
kulit dan tulang. Berdasarkan limbah yang dihasilkan dari produksi fillet ikan
patin, agar tidak terjadi pencemaran lingkungan makan limbah padat dari ikan
patin dapat diolah menjadi tepung pakan ternak.

3.2 Neraca Massa Layout Pembuatan Tepung dari Limbah Ikan Patin

Air 56000 gr Air 57148.56 gr

Limbah Ikan bersih Limbah ikan rebus Limbah ikan kering Tepung ikan Tepung ikan
28014 gr 30255.12 gr 24204.096 gr 23477.97 gr 23431.02 gr
Limbah Ikan Tepung 23
Pencucian Perebusan Penjemuran Penggilingan Pengeringan Pengemasan
28000 gr kantong

Air Kotor 55986 gr Air sisa 54907.44 gr Loss 6051.024 gr Loss 726.126 gr Loss 46.95 gr
Berikut neraca massa total pada proses pmbuatan tepung dari limbah ikan patin.
1. Pencucian

Air 56000 gr

Limbah Ikan Limbah Ikan bersih


28000 gr 28014 gr
Pencucian

Air Kotor 55986 gr

Asumsi:
 Air yang terikut dalam limbah ikan = 0.05% massa air pencuci masuk = 28 gr
 Air pengotor yang keluar bersama air pencuci = 0.05% dari limbah ikan = 14 gr
 Kebutuhan air untuk mencuci 2 kali massa dari limbah ikan = 2 x 28000 = 56000
gr
MASUK
Limbah ikan = 28000 gr
Air = 56000 gr
KELUAR
Limbah ikan bersih = 99.95% x 28000 = 27986 gr
Air kotor = 56000 gr - 14 gr = 55986 gr

Bahan Masuk Bahan Keluar


Limbah Ikan 28000 gr Limbah ikan bersih 27986 gr
Air 56000 gr Air yang terikut dengan limbah ikan 28
gr
Air kotor 55986 gr
Total = 84000 gr Total = 84000 gr
2. Perebusan

Air 57148.56 gr

Limbah Ikan bersih Limbah ikan rebus


28014 gr 30255.12 gr
Perebusan

Air sisa 54907.44 gr

Asumsi:
 Air yang digunakan untuk merebus = 2 kali bahan baku (limbah ikan) = 2 x
28014 gr = 56028 gr
 Air yang terikut dalam bahan baku (limbah ikan) setelah proses perebusan = 2%
dari massa air perebusan masuk = 2 % x 56028 gr = 1120.56 gr
MASUK
Limbah ikan bersih = 28014 gr
Kebutuhan air untuk merebus = 56028 gr
Total air = kebutuhan air untuk merebus + air yang terikut setelah perebusan =
56028 gr + 112.056 gr = 57148.56 gr
KELUAR
Air yang masuk kedalam limbah ikan bersih = 2 % x 56028 gr = 1120.56 gr
Massa limbah ikan bersih setelah perebusan = 28014 gr + 1120.56 gr = 29134.56
gr
Sisa air perebusan = 56028 gr- 1120.56 gr = 54907.44 gr
Bahan Masuk Bahan Keluar
Limbah ikan bersih 28014 gr Air yang masuk kedalam limbah ikan bersih
1120.56 gr
Air 57148.56 gr Massa limbah ikan bersih setelah perebusan
29134.56 gr
Sisa air perebusan 54907.44 gr
Total = 85162.56 gr Total = 85162.56 gr
3. Penjemuran

Limbah ikan rebus Limbah ikan kering


30255.12 gr 24204.096 gr
Penjemuran

Loss 6051.024 gr

Pada proses penjemuran kehilangan air sebesar 20%, sehingga 30255.12 gr – 20%
= 24204.096 gr. Jadi pada proses penjemuran terdapat loss sebesar 6051.024 gr.

Bahan Masuk Bahan Keluar


Limbah ikan rebus 30255.12 gr Limbah ikan kering 24204.096 gr
Loss 6051.024 gr
Total = 30255.12 gr Total = 30255.12 gr

4. Penggilingan
Limbah ikan kering Tepung ikan
24204.096 gr 23477.97 gr
Penggilingan

Loss 726.126 gr

Pada proses penggilingan diasumsikan terdapat limbah ikan kering yang tertinggal
di mesin penggiling sebesar 3%, sehingga 24204.096 – 3% = 23477.97 gr. Jadi
pada proses penggilingan terdapat loss sebesar 726.126 gr.

Bahan Masuk Bahan Keluar


Limbah ikan kering 24204.096 gr Tepung Ikan 23477.97 gr
Loss 726.126 gr
Total = 24204.096 gr Total = 24204.096 gr
5. Pengeringan
Tepung Ikan Tepung Ikan
23477.97 gr 23431.02 gr
Pengeringan

Loss 46.95 gr

Pada proses pengeringan diasumsikan terdapat penurunan kadar air sebesar 0.2%,
sehingga 23477.97 gr – 0.2 % = 23431.02 gr. Jadi pada proses pengeringan
terdapat loss sebesar 46.95 gr.

Bahan Masuk Bahan Keluar


Tepung Ikan 23477.97 gr Tepung Ikan 23431.02 gr
Loss 46.95 gr
Total = 23477.97 gr Total = 23477.97 gr

6. Pengemasan

Tepung Ikan Tepung Ikan


Pengemasan
23421.02 gr 23 kantong

Tepung Ikan sisa


421,02 gr

Pengemasan dilakukan dengan kemasan 1000 gr/ kantong. Jadi hasil yang didapat
dari proses penepungan limbah ikan patin adalah sebanyak 23 kantong. Sisa dari
tepung ikan sebanyak 431,02 gr disimpan kembali untuk dikemas pada produksi
selanjutnya.

Bahan Masuk Bahan Keluar


Tepung Ikan 23431.02 gr 23000 gr = 23 kantong tepung
431,02 gr = sisa
Total =23431,02 gr Total =23431,02 gr
3.3 Neraca energi pada proses pembuatan tepung dari limbah ikan patin
1. Perebusan
Q air = m . Cp Air . Δt
= 57.149 x 4.18 x (80° – 25°)
= 13154.271 kJ/kg
Q uap = m . Δh
= (57.149 – 54.907) x (2643.7 – 104.89)
= 5692.012 kJ/kg
Energy total
Q total = Q air + Q uap
Q total = 13154.271 + 5692.012
Q total = 18846.283 kJ/kg

Air Air sisa


Perebusan
13154.217 kJ/kg 18846.283 kJ/kg

Uap
5692.012 kJ/kg

Pada proses perebusan dalam sekali produksi dengan jumlah limbah 28.014 kg
selama 30 menit mengunakan gas Lpg 3kg.
Energy panas bahan bakar = nilai kalor bahan bakar x massa bahan bakar
Kalor yang dihasilkan pada pembakaran 1 kg adalah 50875.12 kJ
Jadi sekali produksi = 3kg x 50875.12 kJ =152625.36 kJkg
Jika tabung lpg 3kg harga Rp 18000 maka, 1kg gas lpg harganya Rp 6000.
Sehingga kalor yang dihasilkan 50875.12 kJ / Rp 6000 = 8.47 kJ/Rp
Sekali produksi proses perebusan limbah ikan dilakukan selama 30 menit dengan
jumlah bahan sebanyak 28.014 kg, hanya mebutuhkan gas lps sebanyak 0.5
kg/jam. sehingga sisa 2.5 kg Lpg karena penggunaan lpg 3kg akan habis selama 3
jam.
2. Penggilingan
Penggilingan limbah ikan sebanyak 24.204 kg
Kapasitas penggilingan 15-35 kg/jam
Konsumsi daya 1.1 kW
Lama penggilingan 35/60 menit = 24.204/X menit
35 X = 60 x 24.204
X = 60 x 24.204 / 35
X = 41.49 menit
Konsumsi Daya 1.1 kW/60 menit = X/ 41.49 menit
1.1 x 41.49 / 60 =X
0.76 kW =X

Biaya yang digunakan untuk sekali penggilingan adalah sebagai berikut.


Tarif listrik/kWh = Rp 832
Biaya = Tarif . kW
= Rp 832 x 0.76 kW
= Rp 632.32

3. Pengeringan
Q tepung ikan = m . Cp . Δt
= 23.478 x 1.80 x (80° – 25°)
= 2324.322 kJ/kg
Q uap = m . Δh
= (23.473 – 23.431) . (2643.7 – 104.89)
= 119.324 kJ/kg
Energy total
Q total = Q tepung ikan + Q uap
Q total = 2324.322 + 119.324
Q total = 2443.646 kJ/kg
Tepung Ikan Tepung ikan kering
Pengeringan
2324.322 kJ/kg 2204.998 kJ/kg

Uap
119.324 kJ/kg

Pada proses pengeringan dengan menggunakan oven dengan jumlah tepung


sebanyak 23.478 kg
Kapasitas oven 20-40 kg/jam
Konsumsi Daya 0.15 kW
Lama penggunaan oven 40 / 60 menit = 23.478 / X menit
X = 60 menit . 23.478 / 40
X = 35.217 menit
Konsumsi daya 0.15 kW / 60 menit = X / 35.217 menit
0.15 . 35.217 / 60 = X
0.088 kW = X
Tarif/kWh = Rp 832
Biaya = Tarif . kW
= Rp 832 . 0.088 kW
= Rp 73.25 / jam

3.4 Analisis Biaya


1. Biaya Investasi
No Uraian Kapasitas Satuan Jumlah Harga (Rp) Jumlah
Harga (Rp)
1 Timbangan 50 kg Unit 1 Rp 90000 Rp 90000
2 Pisau - Buah 3 Rp 25000 Rp 75000
3 Ember 80 Liter Buah 2 Rp 75000 Rp 150000
4 Keranjang - Buah 2 Rp 66000 Rp 132000
5 Nampan - Buah 5 Rp 15000 Rp 75000
6 Penggiling Ikan 15 – 35 kg Unit 1 Rp 5420000 Rp 5420000
7 Terpal 3x5m Buah 1 Rp 165000 Rp 165000
Penjemur Ikan
8 Pengukus Ikan 30 kg Buah 1 Rp 366000 Rp 366000
9 Oven Rp 6600000 Rp 6600000
Jumlah Rp13073000

ASUMSI:
Nilai sisa pada akhir umur ekonomis adalah sebesar 10% atau sebesar
Rp 13073000
a. Depresiasi
Metode Penyusutan (Depresiasi) yang digunakan adalah metode Straight Line
(SL). dengan asumsi tingkat bunga 10% dan umur ekonomis 5 tahun, maka :
SL = (Investasi – Nilai Sisa)/Umur Ekonomis
= (Rp 13073000 - Rp 1307300) / 5 tahun
= Rp 2353140 / tahun
= Rp 196095 / bulan
b. Biaya listrik
1. Konsumsi daya sekali produksi pada proses penggilingan = 0.76 kW
2. Konsumsi daya sekali produksi pada proses penggilingan = 0.088 kW
Litrik total = 0.76 kW + 0.088 kW = 0.848 kW
Listrik yang harus di bayar = Rp 832 . 0.848
= Rp 705.536 / produksi
Listrik yang digunakan / bulan = Rp 21166.08

2. Biaya tetap dan variabel


Biaya Tetap Jumlah harga per hari Jumlah harga per bulan
Sewa lahan 78x62 = 4836 m2 Rp13.889 Rp 416.667
Biaya Variabel
Tenaga kerja @Rp 50000 x 2 Rp 100000 Rp 3000000
orang
Biaya poroduksi Rp 156700 Rp 4701000
Transportasi Rp 10000 Rp300000
Biaya listrik Rp 705.536 Rp 21166.08
Total Biaya = (Biaya tetap + Rp 281294.536 Rp 8022582.747
Biaya variable)

3. Biaya produksi

No Uraian Satuan Jumlah Harga Satuan Haarga Total


(Rp) (Rp)
1 Limbah Ikan kg 28 Rp 4500 Rp 126000
Patin
2 Plastik pak 1 Rp 12700 Rp 12700
kemasan
3 LPG kg 3 Rp 6000 Rp 18000
Jumlah/hari Rp 156700
Jumlah/bulan (30 hari kerja) Rp 4701000

Jumlah bahan (limbah ikan patin) = 28 kg


Jumlah produksi per bulan = 30 x 28 = 840 kg/bulan
Asumsi penjualan = 1 kg tepung = Rp 5000
Total penerimaan dari tepung = 840 x 25000 = Rp 21000000
Keuntungan = Total penerimaan tepung – Total biaya produksi = Rp 21000000 -
Rp 4701000 = Rp 16299000
BEP produksi = Investasi / keuntungan = Rp13073000 / Rp 16299000 = 0.8/bulan
B/C rasio = keuntungan / total biaya produksi = Rp 16299000/Rp 4701000 = 3.47
BAB 4. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari pembahasan diatas adalah limbah dari fillet
ikan patin dapat dijadikan tepung pakan ternak. Pada analisis financial yang
dilakukan pada pembuatan tepung dari limbah ikan patin adalah layak
dijajalankan dengan BEP produksi 0.8/bulan dan B/C rasio 3.47.
DAFTAR PUSTAKA

Arif Zulkifli. 2014. Dasar-dasar Ilmu Lingkungan. Jakarta Selatan: Salemba


Teknika.

Elly, Kurniati. 2008. “Pemanfaatan Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Arang


Aktif”. Teknik Kimia FTI, UPN. Jawa Timur.
Windsor, M.L. (2001). Fish meal. Torry Advisory Note No. 49. Torry Research
Station. (http://www.fao.org/wairdocs/tan/x5926e/x5926e00.htm [diakses 5
Oktober 2019]

Anda mungkin juga menyukai