Oleh :
Sumeyyatu Wahyunei
191720101007
1.2 Tujuan
Tujuan utama dari proses pengolahan limbah ikan patin adalah untuk
mengurangi pencemaran limbah dengan cara diolah menjadi tepung pakan ternak
yang bernilai ekonomi serta untuk mengetahui kelayakan ekonomi pada proses
pembuatan tepung ikan patin.
1.3 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari pengolahan limbah ikan patin adalah
diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan nilai
tambah (bernilai ekonomi).
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Air Kotor 8500 gr Kepala dan isi perut Air Kotor 10000 gr Kulit dan tulang
Loss 15200 gr Loss 12800 gr
Air 10000 gr
3.2 Neraca Massa Layout Pembuatan Tepung dari Limbah Ikan Patin
Limbah Ikan bersih Limbah ikan rebus Limbah ikan kering Tepung ikan Tepung ikan
28014 gr 30255.12 gr 24204.096 gr 23477.97 gr 23431.02 gr
Limbah Ikan Tepung 23
Pencucian Perebusan Penjemuran Penggilingan Pengeringan Pengemasan
28000 gr kantong
Air Kotor 55986 gr Air sisa 54907.44 gr Loss 6051.024 gr Loss 726.126 gr Loss 46.95 gr
Berikut neraca massa total pada proses pmbuatan tepung dari limbah ikan patin.
1. Pencucian
Air 56000 gr
Asumsi:
Air yang terikut dalam limbah ikan = 0.05% massa air pencuci masuk = 28 gr
Air pengotor yang keluar bersama air pencuci = 0.05% dari limbah ikan = 14 gr
Kebutuhan air untuk mencuci 2 kali massa dari limbah ikan = 2 x 28000 = 56000
gr
MASUK
Limbah ikan = 28000 gr
Air = 56000 gr
KELUAR
Limbah ikan bersih = 99.95% x 28000 = 27986 gr
Air kotor = 56000 gr - 14 gr = 55986 gr
Air 57148.56 gr
Asumsi:
Air yang digunakan untuk merebus = 2 kali bahan baku (limbah ikan) = 2 x
28014 gr = 56028 gr
Air yang terikut dalam bahan baku (limbah ikan) setelah proses perebusan = 2%
dari massa air perebusan masuk = 2 % x 56028 gr = 1120.56 gr
MASUK
Limbah ikan bersih = 28014 gr
Kebutuhan air untuk merebus = 56028 gr
Total air = kebutuhan air untuk merebus + air yang terikut setelah perebusan =
56028 gr + 112.056 gr = 57148.56 gr
KELUAR
Air yang masuk kedalam limbah ikan bersih = 2 % x 56028 gr = 1120.56 gr
Massa limbah ikan bersih setelah perebusan = 28014 gr + 1120.56 gr = 29134.56
gr
Sisa air perebusan = 56028 gr- 1120.56 gr = 54907.44 gr
Bahan Masuk Bahan Keluar
Limbah ikan bersih 28014 gr Air yang masuk kedalam limbah ikan bersih
1120.56 gr
Air 57148.56 gr Massa limbah ikan bersih setelah perebusan
29134.56 gr
Sisa air perebusan 54907.44 gr
Total = 85162.56 gr Total = 85162.56 gr
3. Penjemuran
Loss 6051.024 gr
Pada proses penjemuran kehilangan air sebesar 20%, sehingga 30255.12 gr – 20%
= 24204.096 gr. Jadi pada proses penjemuran terdapat loss sebesar 6051.024 gr.
4. Penggilingan
Limbah ikan kering Tepung ikan
24204.096 gr 23477.97 gr
Penggilingan
Loss 726.126 gr
Pada proses penggilingan diasumsikan terdapat limbah ikan kering yang tertinggal
di mesin penggiling sebesar 3%, sehingga 24204.096 – 3% = 23477.97 gr. Jadi
pada proses penggilingan terdapat loss sebesar 726.126 gr.
Loss 46.95 gr
Pada proses pengeringan diasumsikan terdapat penurunan kadar air sebesar 0.2%,
sehingga 23477.97 gr – 0.2 % = 23431.02 gr. Jadi pada proses pengeringan
terdapat loss sebesar 46.95 gr.
6. Pengemasan
Pengemasan dilakukan dengan kemasan 1000 gr/ kantong. Jadi hasil yang didapat
dari proses penepungan limbah ikan patin adalah sebanyak 23 kantong. Sisa dari
tepung ikan sebanyak 431,02 gr disimpan kembali untuk dikemas pada produksi
selanjutnya.
Uap
5692.012 kJ/kg
Pada proses perebusan dalam sekali produksi dengan jumlah limbah 28.014 kg
selama 30 menit mengunakan gas Lpg 3kg.
Energy panas bahan bakar = nilai kalor bahan bakar x massa bahan bakar
Kalor yang dihasilkan pada pembakaran 1 kg adalah 50875.12 kJ
Jadi sekali produksi = 3kg x 50875.12 kJ =152625.36 kJkg
Jika tabung lpg 3kg harga Rp 18000 maka, 1kg gas lpg harganya Rp 6000.
Sehingga kalor yang dihasilkan 50875.12 kJ / Rp 6000 = 8.47 kJ/Rp
Sekali produksi proses perebusan limbah ikan dilakukan selama 30 menit dengan
jumlah bahan sebanyak 28.014 kg, hanya mebutuhkan gas lps sebanyak 0.5
kg/jam. sehingga sisa 2.5 kg Lpg karena penggunaan lpg 3kg akan habis selama 3
jam.
2. Penggilingan
Penggilingan limbah ikan sebanyak 24.204 kg
Kapasitas penggilingan 15-35 kg/jam
Konsumsi daya 1.1 kW
Lama penggilingan 35/60 menit = 24.204/X menit
35 X = 60 x 24.204
X = 60 x 24.204 / 35
X = 41.49 menit
Konsumsi Daya 1.1 kW/60 menit = X/ 41.49 menit
1.1 x 41.49 / 60 =X
0.76 kW =X
3. Pengeringan
Q tepung ikan = m . Cp . Δt
= 23.478 x 1.80 x (80° – 25°)
= 2324.322 kJ/kg
Q uap = m . Δh
= (23.473 – 23.431) . (2643.7 – 104.89)
= 119.324 kJ/kg
Energy total
Q total = Q tepung ikan + Q uap
Q total = 2324.322 + 119.324
Q total = 2443.646 kJ/kg
Tepung Ikan Tepung ikan kering
Pengeringan
2324.322 kJ/kg 2204.998 kJ/kg
Uap
119.324 kJ/kg
ASUMSI:
Nilai sisa pada akhir umur ekonomis adalah sebesar 10% atau sebesar
Rp 13073000
a. Depresiasi
Metode Penyusutan (Depresiasi) yang digunakan adalah metode Straight Line
(SL). dengan asumsi tingkat bunga 10% dan umur ekonomis 5 tahun, maka :
SL = (Investasi – Nilai Sisa)/Umur Ekonomis
= (Rp 13073000 - Rp 1307300) / 5 tahun
= Rp 2353140 / tahun
= Rp 196095 / bulan
b. Biaya listrik
1. Konsumsi daya sekali produksi pada proses penggilingan = 0.76 kW
2. Konsumsi daya sekali produksi pada proses penggilingan = 0.088 kW
Litrik total = 0.76 kW + 0.088 kW = 0.848 kW
Listrik yang harus di bayar = Rp 832 . 0.848
= Rp 705.536 / produksi
Listrik yang digunakan / bulan = Rp 21166.08
3. Biaya produksi
Kesimpulan yang didapat dari pembahasan diatas adalah limbah dari fillet
ikan patin dapat dijadikan tepung pakan ternak. Pada analisis financial yang
dilakukan pada pembuatan tepung dari limbah ikan patin adalah layak
dijajalankan dengan BEP produksi 0.8/bulan dan B/C rasio 3.47.
DAFTAR PUSTAKA