Oleh:
1
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) dengan lancar untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat-syarat guna memenuhi Uji Kinerja Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMA Negeri 3 Surakarta. Program Pengalaman Lapangan ini dilaksanakan selama
tiga bulan dimulai sejak akhir bulan Juli hingga akhir bulan Oktober 2018.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. H. Makmur Sugeng, M.Pd selaku kepala SMA Negeri 3 Surakarta
yang telah memberi ijin dan menyediakan tempat demi berlangsungnya
Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL);
2. Prof. Dr. Andayani, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama berlangsungnya Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL);
3. Drs. Bambang Dwi Sasongko, M.Pd. selaku guru pamong yang telah menjadi
kolaborator dan membagi pengalaman mengajar, serta memberikan arahan
selama berlangsungnya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL);
4. Segenap dewan guru, karyawan, dan staf SMA Negeri 3 Surakarta yang telah
berkontribusi memberikan informasi dan membagi pengalaman selama
berlangsungnya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL);
5. Peserta didik SMA Negeri 3 Surakarta, terutama kelas X IPS 2 dan XI MIPA
9 yang telah kooperatif mengikuti proses pembelajaran selama
berlangsungnya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL);
6. Rekan-rekan mahasiswa PPL lainnya yang telah kooperatif saling bahu-
membahu melaksanakan tugas selama berlangsungnya Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL);
7. Semua pihak yang turut berkontribusi demi lancarnya pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL).
iii
Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan memungkinkan adanya
ketidaksempurnaan penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini.
Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
lapoaran Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini bermanfaat bagi pengembangan
pendidikan.
iv
DAFTAR ISI
v
B. Observasi Teman Mengajar .....................................................................32
BAB IV: PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI SMA NEGERI 3
SURAKARTA ......................................................................................................35
A. Pengertian ................................................................................................35
B. Azas-azas Pelaksaan Administrasi ...........................................................35
C. Administrasi Kepegawaian ......................................................................36
D. Administrasi Keuangan ............................................................................36
E. Administrasi Kepeserta didikan ...............................................................37
F. Administrasi Surat Menyurat ...................................................................39
G. Administrasi Material ..............................................................................39
H. Struktur dan Mekanisme Kerja Administrasi Tata Usaha .......................39
I. Pelaksanaan Administrasi di SMA Negeri 3 Surakarta ...........................39
J. Peran Guru dalam Administrasi Sekolah .................................................40
K. Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Humas) ..............41
BAB V: PENUTUP ..............................................................................................42
A. Simpulan ..................................................................................................42
B. Kesan........................................................................................................43
LAMPIRAN ..........................................................................................................44
vi
BAB 1
KEADAAN SEKOLAH PADA UMUMNYA
1
j. Ruang OSIS
k. Ruang Agama
l. Ruang Keterampilan
m. Ruang Alat Olahraga
n. Aula
o. Laboratorium
p. Food Court/Kantin
q. Masjid/Ruang Ibadah
r. Lapangan
s. Tempat Parkir
Gambar denah sekolah lokasi Kerkop
2
Gambar denah sekolah lokasi Warung Miri
3
C. Peserta didik/Murid
Berikut jumlah peserta didik setiap kelas.
4
11 X IPS-2 34 XI IPS-2 32 XII IPS-1 28
12 X IPS-3 35 XI IPS-3 30 XII IPS-2 30
Jumlah 405 Jimlah 351 Jumlah 272
Total Peserta didik: 1028
Kondisi
No Nama Barang Jumlah Ket.
Baik Rusak
1 Gambar garuda 1 √
2 Gambar presiden 1 √
Gambar wakil
3 1 √
presiden
4 Papan tulis 1 √
Papan
5 1 √
pengumuman
6 Speaker central 1 √
7 Meja guru 1 √
8 Kursi guru 1 √
Meja peserta
9 35 √
didik
Kursi peserta
10 35 √
didik
11 Lemari kecil 1 √
12 LCD 1 √
13 Spidol papan tulis 2 √
Penghapus papan
14 1 √
tulis
5
E. Koperasi Sekolah
Secara resmi koperasi SMA Negeri 3 Surakarta berdiri pada tanggal 2
September 1985 dengan nama “Kopir Maga” dan terdapat juga koperasi guru
yang bernama WIKARYA yang ditetapkan sejak bulan Maret 1997.
1. Azas dan Tujuan
a. Azas
Koperasi peserta didik berazaskan kekeluargaan
b. Tujuan
1) Untuk melaksanakan dan mengamalkan UUD 1945 pasal 1 ayat
1.
2) Untuk mendidik dan membentuk peserta didik gemar
bekerjasama dan saling menolong.
2. Fungsi dan Manfaat
a. Mempermudah peserta didik mendapatkan barang yang ditentukan.
b. Menjaga keamanan peserta didik.
c. Menambah rasa kekeluargaan antara guru, peserta didik, dan
karyawan.
d. Mendidik peserta didik berjiwa Pancasila.
3. Keanggotaan
Sejak tahun 1990 pihak sekolah menetapkan kebijakan bahwa peserta
didik kelas X sebagai anggota wajib kopsis Smaga, sedangkan kelas XI
dan XII sebagai anggota sukarela.
4. Penyediaan Barang-Barang
a. Alat-alat tulis
b. Makanan kecil
c. Stiker dan lambang OSIS
d. Mesin foto copy dan jilid
5. Simpanan
Pada awal pendiriannya, simpanan anggota merupakan modal bagi kopsis
SMAGA yang dibagi menjadi simpanan pokok dan simpanan wajib.
Simpanan ini diambil dari peserta didik baru SMA Negeri 3 Surakarta.
6
Pada saat kelas 3 uang simpanan tersebut dikembalikan guna pelepasan.
Namun, saat ini simpanan ini sudah tidak diberlakukan lagi. Hal ini,
karena Koperasi SMA Negeri 3 Surakarta sudah memiliki modal yang
cukup dan mandiri sehingga sudah tidak memerlukan simpanan lagi dari
anggotanya.
G. OSIS
Organisasi Peserta didik Intra Sekolah (OSIS) adalah satu-satunya
organisasi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah melalui Departemen P & K
7
yang tercantum dalam AD/ART OSIS. Ini dimaksudkan untuk menetralkan
pengaruh negatif dari luar dengan jalan menghapus kegiatan di luar sekolah.
Osis adalah organisasi sebagai wadah peserta didik untuk mencapai
tujuan kegiatan pembinaan dan pengembangan diri. Jadi, osis adalah
organisasi peserta didik yang sah di sekolah sebagai wadah peserta didik
berorganisasi di sekolah.
1. Dasar-Dasar OSIS SMAN 3 Surakarta
a. Dasar Riil : Pancasila
b. Dasar Struktural : UUD 1945
c. Dasar Operasional: GBHN
2. Dasar-Dasar Pembinaan OSIS
a. UU RI No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b. UU No.28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar.
c. UU No.29 Tahun 1990 tentang pendidikan Menengah.
d. Keputusan Mendikbud RI No. 0461/1984 tentang pembinaan
kepeserta didikan.
e. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah No.
201/e/Kep/1986 tentang pedoman pembinaan kepeserta didikan.
3. Azas OSIS
OSIS berdasarkan Pancasila bertujuan mempersiapkan peserta didik
sebagai kader penerus cita-cita perjuangan bangsa.
4. Tujuan OSIS
a. Sebagai wadah untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam berorganisasi.
b. Membentuk rasa solidaritas dan kebersamaan antar anggota OSIS.
c. Memupuk rasa tanggung jawab dan sungguh-sungguh dalam
menjalankan tugas di OSIS.
d. Membentuk calon-calon pemimpin yang mempunyai loyalitas dan
dedikasi yang tinggi.
e. Menanamkan rasa ikhlas dan tulus dalam memajukan OSIS.
8
5. Sifat OSIS
a. OSIS bersifat intra sekolah dan merupakan organisasi yang sah di
sekolah.
b. OSIS hanya berhak mewakili peserta didik dari sekolah yang
bersangkutan.
6. Kepengurusan OSIS
a. Terdiri dari peserta didik kelas X dan XI yang terpilah sebagai
pengurus OSIS.
b. Memiliki pengurus harian yang terdiri dari : ketua, wakil ketua,
sekertaris dan bendahara.
7. Pembina OSIS
Dipilih langsung oleh kepala sekolah dan bertugas membina,
membimbing, dan mengawasi anggota OSIS dalam melaksanakan tugas
OSIS.
8. Sistem Pemilihan Pengurus OSIS
a. Ketua OSIS
Dipilih berdasarkan seleksi yang diadakan oleh ketua subseksi,
pengurus harian OSIS, MPK, dan guru. Selanjutnya ketua OSIS
dipilih langsung oleh peserta didik di SMAN 3 Surakarta.
b. Pengurus Harian
Dipilih dan diseleksi langsung oleh ketua OSIS. Pengurus harian OSIS
terdiri atas wakil ketua OSIS, sekretaris, dan bendahara.
c. Ketua Subsie
Dipilih oleh anggota subsienya masing-masing.
d. Staf Diragatra
Anggotanya perwakilan subsie yang mempunyai kinerja dan kualitas
yang baik dan dipilih langsung oleh ketua subsie untuk membantu
kinerja OSIS dan proker OSIS.
9
e. Staff Ahli
Dipilih langsung oleh ketua OSIS dari anggota staff diragatra yang
mempunyai kinerja yang sangat bagus dan ahli dalam membantu
menyukseskan program kerja OSIS.
f. Anggota Subsie
Peserta didik yang sudah masuk dalam dalam subsie tersebut dengan
melalui seleksi dan pemilihan oleh anggota subsie yang lama.
9. Keanggotaan OSIS
a. Semua peserta didik SMA Negeri 3 Surakarta
b. Keanggotaan bersifat wajib dan pasif
10. Dana OSIS
a. Berasal dari peserta didik
b. Berasal dari DPP diberikan tiap triwulan
11. Bidang-Bidang yang Ditangani OSIS SMAN 3 Surakarta
a. Seksi ketakwaan terhadap Tuhan YME
b. Seksi kehidupan berbangsa dan bernegara
c. Seksi pendidikan pendahuluan bela negara
d. Seksi kepribadian / budi pekerti luhur
e. Seksi pendidikan berorganisasi/politik/kepemimpinan
f. Seksi ketrampilan dan kewiraswataan
g. Seksi kesegaran jasmani dan daya kreasi
h. Seksi persepsi/apresiasi/kreasi seni
12. Struktur Organisasi OSIS
10
H. Latar Belakang Peserta didik
Dari sejumlah 1080 peserta didik SMAN 3 Surakarta, dapat dipastikan
bahwa mereka berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Ditinjau dari
asal daerah para peserta didik, sebagian besar peserta didik bersal dari kota
Solo dan sekitarnya, seperti Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Sragen, dan
Boyolali.
Latar belakang dari sisi perekonomian, kebanyakan peserta didik
SMAN 3 Surakarta berasal dari keluarga yang berkecukupan atau menengah
ke atas. Sebagian besar pekerjaan orang tua peserta didik adalah karyawan
perusahaan, dosen, guru, pengusaha, dan PNS. Selain itu, ada pula sebagian
peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu yang orang tuaya
hanya bekerja sebagai pedagang kecil atau buruh pabrik. Jika dilihat dari latar
belakang pendidikan orang tua para peserta didik, kebanyakan peserta didik
memiliki orang tua yang berpendidikan.
Ditinjau dari keyakinan beragama, peserta didik SMAN 3 Surakarta
memiliki agama yang berbeda-beda yaitu Islam, Katolik, Kristen, dan Hindu.
Mayoritas peserta didik beragama Islam. Tetapi meskipun memiliki perbedaan
agama, para peserta didik tetap saling menghormati dan menghargai satu sama
lain.
Dari segi intelektualitas, sebagian peserta didik SMAN 3 Surakarta
merupakan peserta didik dengan tingkat kecerdasan yang baik atau dapat
dikatakan di atas rata-rata pada umumnya. Hal ini dikarenakan, peserta didik
yang diterima di SMAN 3 Surakarta merupakan peserta didik hasil seleksi
dengan kualifikasi-kualifikasi tertentu dan telah menjalani tes masuk SMAN 3
Surakarta.
11
1) ke luar, bertanggung jawab menjaga mutu pendidikan yang telah
dicapai.
2) ke dalam, bertanggung jawab mengenai ketertiban guru-guru dan
staf karyawan dalam melaksanakan tugasnya, dan ketertiban
peserta didik.
3) berkewajiban, bertanggung jawab kepada atasan, melaksanakan
perintah atasan, melaporkan kewajiban dan kegiatan yang ada di
sekolah, bertanggung jawab atas semua peralatan dan pengelolaan
sekolah.
2. Wakil Kepala Sekolah
a. Wakasek I (Kurikulum)
1) Menyusun program pembelajaran.
2) Menyusun tugas guru dan jadwal mata pelajaran.
3) Menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan umum serta ujian
nasional/ sekolah.
4) Menerapkan kriteria prasyarat naik/tidak naik dan kriteria
kelulusan.
5) Mengatur jadwal penerimaan buku laporan hasil belajar peserta
didik (LHBS) dan ijazah (SKHUN).
6) Mengkoordinasikan dan mengarahkan praktikan perabot
pembelajaran.
7) Menyusun laporan pelaksanaan pembelajaran.
8) Melaksanakan pemilihan guru berprestasi.
b. Wakasek II (Kepeserta didikan)
1) Menyusun program pembinaan kepeserta didikan/OSIS.
2) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan
peserta didik/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata
tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS.
3) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.
4) Menyusun program dan jadwal pembinaan peserta didik secara
berkala dan insidental.
12
5) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, dan kesehatan
(7K).
6) Melaksanakan pemilihan calon peserta didik teladan dan calon
peserta didik penerima besiswa.
7) Mengadakan pemilihan peserta didik untuk mewakili sekolah
dalam kegiatan di luar sekolah.
8) Mengatur mutasi peserta didik.
9) Menyusun program ekstrakurikuler.
10) Menyusun laporan pelaksaan kegiatan kesiswaan secara berkala.
c. Wakasek III (Sarana dan Prasarana)
1) Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana.
2) Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana.
3) Mengelola pembiayaan alat-alat praktik.
4) Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara
berkala.
d. Wakasek IV (Hubungan Masyarakat)
1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang
tua/ wali peserta didik.
2) Membina hubungan antar sekolah dengan komite sekolah.
3) Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan
lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial, dan lainnya.
4) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara
berkala.
J. Komite Sekolah
Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta
masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu dan efisiensi pengelolaan
pendidikan di satuan pendidikan.
1. Kedudukan dan Sifat
a. Komite sekolah berkedudukan sebagai satuan pendidikan
13
b. Badan ini bersifat mandiri, tidak mempunyai hubungan hierarki
dengan lembaga pemerintahan.
2. Tujuan komite sekolah
a. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam
melahirkan kebijakan operasional
b. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan
c. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel dan
demokratis
3. Fungsi dan peran
a. Pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan
pendidikan satuan pendidikan.
b. Pendukung baik yang berupa finansial maupun tenaga
c. Pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pendidikan
d. Mediator antara pemerintah dengan masyarakat di satuan pendidikan
4. Organisasi Komite Sekolah
a. Keanggotaan komite sekolah terdiri atas:
1) unsur masyarakat
2) orang tua murid
3) tokoh pendidikan
4) wakil alumni
5) wakil peserta didik, dll.
b. Anggota komite sekolah sekurang-kurangnya berjumlah 5 orang dan
jumlahnya gasal
5. Kepengurusan Komite Sekolah
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
6. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Komite sekolah wajib memiliki AD dan ART
14
K. Ekstrakurikuler / Keterampilan
1. Jenis ekstrakurikuler / keterampilan
Jenis ekstrakurikuler/keterampilan di SMA Negeri 3 Surakarta
dikembangkan menjadi 18 jenis.
a. Pramuka
Merupakan Ekstrakurikuler yang bermanfaat untuk melatih para
peserta didik hidup mandiri. Kegiatan ini wajib diikuti oleh semua
peserta didik kelas X.
b. Bahasa Inggris
Ekstrakurikuler ini merupakan kegiatan yang berfungsi untuk
meningkatkan kompetensi peserta didik dalam berbahasa Inggris.
c. BTA
Merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dalam membaca dan menulis Al-Qur’an
bagi peserta didik muslim sehingga terbentuk peserta didik yang
cerdas intelektual dan spiritual. Kegiatan ini wajib diikuti oleh semua
peserta didik muslim SMA N 3 Surakarta
d. Basket
Merupakan ekstrakurikuler yang berfungsi sebagai saran penyaluran
bakat dan minat peserta didik dalam olahraga basket
e. Bulu tangkis
Ekstrakurikuler bulu tangkis merupakan sarana untuk
mengembangkan dan menyalurkan bakat bulu tangkis para peserta
didik
f. KIR
Ekstrakurikuler ini diadakan dengan tujuan untuk melatih dan
meningkatkan kekritisan para peserta didik tentang keadaan sekitar
melalui tulisan. Ekstrakurikuler ini berada di bawah tanggung jawab
OSIS.
15
g. Kesenian Nasional
Ekstrakurikuler ini sangat bermanfaat bagi peserta didik yang
mempunyai bakat dan minat dalam bidang kesenian. Para peserta
didik akan terlatih untuk mempelajari kesenian nasional
h. Futsal
Merupakan ekstrakurikuler yang digunakan sebagai sarana untuk
menyalurkan dan mengembangkan peserta didik yang berbakat dan
minat terhadap futsal.
i. Karawitan
Ekstrakurikuler ini mempunyai tujuan untuk menghidupkan kembali
kesenian Jawa yang saat ini sudah mulai pudar.
j. Komputer Akuntansi
Adanya ekstrakurikuler ini berfungsi untuk meningkatkan kompetensi
peserta didik dalam hal penggunaan komputer di bidang akuntansi.
k. Bahasa Jepang
Ekstrakurikuler bahasa Jepang merupakan sarana untuk menambahkan
kemampuan peserta didik dalam berbahasa.
l. PALASMAGA
Palasmaga merupakan suatu ekstrakurikuler yang bergerak dalam
bidang pecinta alam. Ini juga merupakan Ekstrakurikuler yang
termasuk ke dalam tanggung jawab OSIS.
m. Tari
Merupakan ekstrakurikuler yang digunakan sebagai sarana untuk
menyalurkan dan mengembangkan peserta didik yang berbakat dan
minat terhadap tari.
n. Tae Kwon Do
Merupakan ekstrakurikuler yang digunakan sebagai sarana untuk
menyalurkan dan mengembangkan peserta didik yang berbakat dan
minat terhadap tae kwon do.
16
o. Teater
Merupakan ekstrakurikuler yang digunakan sebagai sarana untuk
menyalurkan dan mengembangkan peserta didik yang berbakat dan
minat terhadap teater.
p. Aero Modeling
Merupakan ekstrakurikuler yang digunakan sebagai sarana untuk
menyalurkan dan mengembangkan peserta didik yang berbakat dan
minat terhadap aero modeling.
q. PMR
Merupakan ekstrakurikuler yang digunakan sebagai sarana untuk
menyalurkan dan mengembangkan peserta didik yang berbakat dan
minat terhadap PMR.
r. Volly
Merupakan ekstrakurikuler yang digunakan sebagai sarana untuk
menyalurkan dan mengembangkan peserta didik yang berbakat dan
minat terhadap volly.
17
BAB II
KEADAAN KELAS YANG DIOBSERVASI
18
memperhatikan. Akan tetapi, secara keseluruhan proses pembelajaran
dapat terkondisikan dengan baik.
3. Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik di kelas X IPS 2 cenderung
lebih ramai dan aktif dalam belajar dibandingkan dengan peserta didik di
kelas XI MIPA 9 yang lebih sering diam dan memperhatikan guru pada
saat menyampaikan materi. Namun secara umum, pembelajaran di kelas X
IPS 2 dan XI MIPA 9 sudah berjalan dengan baik.
4. Peserta didik terlihat kooperatif ketika diminta untuk mengerjakan soal-
soal diskusi maupun individu. Peserta didik sangat antusias ketika proses
diskusi berlangsung, hal ini mendukung terciptanya suasana kelas yang
kondusif dan aktif.
5. Peserta didik memberikan respon yang positif ketika penyampaian materi.
Ketika peserta didik mendapatkan kesulitan dalam pemahaman materi atau
menemukan soal yang sulit, peserta didik berani bertanya kepada guru atau
secara aktif berdiskusi dengan teman yang lain.
6. Peserta didik memiliki semangat dan motivasi belajar yang tinggi. Hal ini
dapat terlihat dari peserta didik sangat menikmati proses pembelajaran dari
awal hingga akhir.
7. Peserta didik juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Hal ini
ditunjukkan dengan pertanyaan peserta didik yang menyangkut aplikasi
dari materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari atau pengembangan
materi tersebut.
19
B. Denah Kelas
1. Denah Kelas X IPS 2
U 2 Keterangan:
3 1 1. Pintu
2. Papan Tulis
3. Meja Guru
4. Meja Peserta Didik
4
2
Keterangan:
1. Pintu
2. Papan Tulis
3. Meja Guru
4. Meja Peserta Didik
20
C. Hubungan Guru dengan Peserta Didik
Hubungan antara guru dan peserta didik terjalin dengan baik. Peserta
didik sangat akrab satu sama lain tanpa menghilangkan atau menurunkan
kredibilitas dan profesionalitas guru. Hal ini dapat dilihat pada saat pelajaran.
Di samping peserta didik memperhatikan guru yang sedang mengajar, mereka
juga sering bercanda satu sama lain. Mereka sangat aktif dalam pembelajaran,
memiliki motivasi belajar dan rasa ingin tahu yang tinggi sehingga pada saat
pembelajaran berlangsung peserta ddik tidak canggung untuk menanyakan
sesuatu yang belum dimengerti kepada guru.
Begitu pun juga dengan guru, guru mampu mengorganisasi kelas
dengan baik, guru mampu menumbuhkan suasana belajar yang kondusif, guru
juga bersikap ramah, bersahabat, penuh perhatian dan kasih sayang, serta
tidak membeda-bedakan semua peserta didik. Peserta didik dan guru yang
berhubungan baik ini sangat menunjang proses pembelajaran di kelas.
Suasana kelas menjadi kondusif, hidup, dan menyenangkan sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Tidak hanya itu, pada saat di luar
kelas peserta didik juga ramah dan menyapa guru ketika bertemu.
21
dalam suatu ekstrakurikuler, sehingga menjadi salah satu wadah
mengakrabkan mereka.
Secara umum, hubungan sosial di lingkungan SMA Negeri 3 Surakarta
berlangsung baik, entah itu hubungan antara guru dengan peserta didik, guru
dengan karyawan, karyawan dengan peserta didik, bahkan dengan praktikan
PPL. Semua berlangsung dengan baik tanpa permasalahan yang berarti.
22
21. 22606 Muhammad Irfan Zakaria L Islam
22. 22607 Muhammad Jagat Satria L Islam
23. 22608 Muhammad Muki L Islam
24. 22609 Nadif Muhammad Faza L Islam
25. 22610 Natalie Silva Pramesthi P Kristen
26. 22611 Nerissa Arya P Kristen
27. 22612 Nirmala P Kristen
28. 22613 Raihan Adam Firmansyah L Islam
29. 22614 Rasendria Arya Guna L Islam
30. 22616 Shintia Purnama Sari P Kristen
31. 22617 Vania Esa Eristiana P Kristen
23
17. 22136 Maharani Anugrahani P Islam
18. 22137 Michael Raditya Krisnadhi L Kristen
19. 22138 Muhammad Nur Nata Prawira L Islam
20. 22139 Muta’affif Haryo Widyantoro L Islam
21. 22140 Najwa Cita Adhi P Islam
22. 22141 Natasya Hanasesa Alamanda P Kristen
23. 22142 Nicolas Joan Soetanto L Kristen
24. 22143 Peter Johandy Sunarto L Kristen
25. 22144 Sekar Mahendra P Islam
26. 22145 Setya Mahendra L Kristen
27. 22146 Sheila Syakira P Islam
28. 22147 Shofwah Salsabila Rosas P Islam
29. 22148 Sindhu Ramadhan L Islam
30. 22149 Yonatan Kristian Bararista L Kristen
F. Pengurus Kelas
1. Pengurus Kelas X IPS 2
Wali Kelas : Erni lestari Septiawati, S.Pd.
Ketua kelas : Muhammad Irfan Zakaria
Wakil ketua kelas : Magnifico Hizkia Kusuma Richito
Sekretaris : Maykha Angelyn Kolibu
Bendahara : Nerissa Arya
24
G. Regu Piket
1. Regu Piket X IPS 2
1 JMT
06:45-07:45 UPCR PJS AGM GEO MANFAAT
2
07:45-08.30
3 MAT SEJ
08:30-09:15 GEO EKO
09:15-09:30 ISTIRAHAT
4
09:30-10:15 SM EKO I
5 INGG BIO L NDO
10-15-11:00 PKN SENI
6
11:00-11:45 SENI SOS MAT JRM
25
11:45-12:30 ISTIRAHAT
7
12:30-13:10 PJS MAT BIO L
8 SOS JRM
13.10-13:50
9 BINDO JAWA
13:50-14:30 PRAK
10 SM /
14:30-15:10 KWU EKO
1 JMT
06:45-07:45 UPCR PJS SEJ INDO MANFA
AT
2 SENI
07:45-08.30 JAWA
3
08:30-09:15 SENI FIS INGG BIO GEO
09:15-09:30 ISTIRAHAT
11:45-12:30 ISTIRAHAT
7
12:30-13:10 MAT MAT PKN PJS MP
8
13.10-13:50
9 FIS AGM
13:50-14:30 PRAK KIM
10 /
14:30-15:10 JAWA KWU
26
I. Daftar Inventaris Kelas
1. Kelas X IPS 2
DATA INVENTARIS KELAS
SEKOLAH : SMA NEGERI 3 Surakarta
KELAS : X IPS 2
1 Gambar Garuda 1 √
2 Gambar Presiden 1 √
4 Whiteboard 1 √
5 Papan Pengumuman 1 √
6 Speaker 2 √
8 TV 1 √
9 Meja Guru 1 √
10 Kursi Guru 1 √
Meja Peserta
11 didik 31 √
Kursi Peserta
12 didik 31 √
13 Lemari Kecil 1 √
27
14 LCD 1 √
15 Kipas angin 1 √
16 Lampu 2 √
17 Jam Dinding 1 √
18 Sapu 2 √
19 Tempat Sampah 1 √
20 Penggaris 1 √
21 Spidol 3 √
22 Kalender 1 √
23 Penghapus 1 √
2. Kelas XI MIPA 9
DATA INVENTARIS KELAS
SEKOLAH : SMA NEGERI 3 Surakarta
KELAS : XI MIPA 9
1 Gambar Garuda 1 √
2 Gambar Presiden 1 √
4 Whiteboard 1 √
5 Papan Pengumuman 1 √
28
6 Speaker 2 √
7 Meja Guru 1 √
8 Kursi Guru 1 √
Meja Peserta
9 didik 30 √
Kursi Peserta
10 didik 30 √
11 Lemari Kecil 1 √
12 LCD 1 √
13 Kipas angin 1 √
14 Lampu 2 √
15 Jam Dinding 1 √
16 Sapu 2 √
17 Tempat Sampah 1 √
18 Penggaris 1 √
19 Spidol 5 √
20 Kalender 1 √
21 Penghapus 1 √
22 Almari Loker 2 √
29
BAB III
MODEL LES DAN OBSERVASI TEMAN MENGAJAR
30
kadang kala bercerita supaya peserta didik merasa nyaman dengan guru
terlebih dahulu. Dalam menyampaikan materi, guru memberikan penekanan
pada hal-hal yang dianggap penting yang harus dipahami peserta didik.
Guru selalu melibatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar,
sehingga antara peserta didik guru dan peserta didik keduanya aktif. Guru
cenderung memakai metode ceramah interaktif dimana peserta didik diberi
pertanyaan sehingga dapat memperoleh pengetahuannya sendiri dan
memancing peserta didik untuk berpendapat. Materi pelajaran dihubungkan
dengan kehidupan sehari-hari peserta didik sehingga pelajaran lebih
bermakna bagi peserta didik.
Dalam penyampaian materi pembelajaran, guru memanfaatkan
berbagai sarana dan prasarana yang digunakan dalam mendukung proses
pembelajaran, misalnya LCD dan sound system. Guru juga bertindak aktif
contohnya mengaktifkan peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan kecil
yang memancing peserta didik untuk berpendapat. Guru menerapkan
penilaian afektif dalam pembelajaran yaitu contohnya ketika ada peserta
didik yang berani maju mengerjakan soal, maka guru akan mencatat peserta
didik tersebut sebagai nilai tambah di penilaian afektif.
3. Sikap Guru di Depan Peserta didik atau di Depan Kelas
Di dalam kelas, guru bertugas sebagai praktikan, pembimbing,
fasilitator serta motivator. Guru sebagai praktikan maksudnya adalah
mengajarkan materi-materi kepada peserta didik sehingga peserta didik
mendapatkan pengetahuan baru. Guru sebagai pembimbing maksudnya
adalah guru bertugas untuk membimbing peserta didik selama proses
pembelajaran. Guru akan menggunakan sikap-sikap yang membuat peserta
didik disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Guru juga
memperhatikan tingkah laku peserta didik dengan seksama, sehingga jika
ada peserta didik yang tidak memperhatikan pelajaran maka peserta didik
tersebut langsung ditegur dan tidak jarang diberi sanksi sederhana yang
bersifat mendidik sesuai tingkat penyimpangannya. Guru sebagai fasilitator
artinya adalah guru memberikan fasilitas belajar yang dibutuhkan peserta
31
didik, misalnya menyediakan materi pembelajaran peserta didik, menjawab
pertanyaan-pertanyaan peserta didik yang belum paham benar, dan lain
sebagainya. Adapun sebagai motivator, saat di dalam kelas guru selalu
memberikan motivasi kepada semua peserta didik agar peserta didik
termotivasi memperhatikan materi yang diajarkan.
4. Memberi Soal Latihan dan evaluasi
Selama model les berlangsung, ketika guru telah selesai memberikan
materi kepada peserta didik, guru memberikan soal-soal latihan, misalnya
meminta peserta didik mengamati dan mengoreksi kalimat, agar peserta
didik lebih mudah memahami dan semakin menguasai materi yang telah
diajarkan tersebut. Setelah memberikan soal-soal latihan, guru biasanya
akan melakukan evaluasi berupa tugas yang diberikan kepada peserta didik
untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi yang
diajarkan. Dengan adanya evaluasi, guru dapat mengambil tindakan guna
perbaikan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat lebih baik.
5. Cara Memberikan Bimbingan
Guru memberikan bimbingan kepada anak yang belum memahami
materi dengan cara mengulas materi tersebut, biasanya dengan
menggunakan contoh lain atau pertanyaan yang ditujukan untuk semua
peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik terfokus kembali.
32
nama : Saifudin Zuhri
nim : X90172235
jurusan : Pendidikan Bahasa Indonesia.
Saifudin Zuhri adalah teman satu bimbingan penulis yaitu di bawah
bimbingan Drs. Bambang Dwi Sasongko, M.Pd. Saifudin Zuhri mengajar di
kelas XI IPS 2 pada hari Kamis, 23 Agustus 2018 pada jam pertama (13.50-
15.10 WIB) dengan materi teks prosedur.
1. Persiapan Mengajar
Sebelum mengajar praktikan membuat persiapan antara lain membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi yang akan
disampaikan. RPP yang disusun merupakan pengembangan silabus.
Sebelum digunakan, RPP dikonsultasikan terlebih dahulu kepada guru
pamong dan dosen pembimbing PPL, setelah disetujui baru diterapkan
untuk mengajar di dalam kelas.
2. Pelaksanaan Mengajar
Setelah mendapatkan persetujuan dari guru pamong, RPP digunakan
sebagai acuan untuk mengajar di depan kelas. Metode yang digunakan oleh
Saifudin Zuhri ketika dilakukan observasi adalah model pembelajaran
kooperatif. Praktikan sudah membuka pelajaran dengan baik, mengecek
kehadiran peserta didik, dan meminta peserta didik untuk merapikan
kelasnya sebelum plajaran di mulai. Penyampaian materi juga sudah cukup
bagus. Berkaitan dengan penampilan praktikan, praktikan sudah tampil
percaya diri, mampu membuat suasana santai dalam pembelajaran, dan
suara juga sudah cukup keras sehingga dapat didengarkan oleh semua
peserta didik di kelas. Namun, proses pengelolaan kelas masih perlu
ditingkatkan.
3. Penggunaan Bahasa sebagai Alat Komunikasi
Praktikan menggunakan dua ragam bahasa Indonesia dalam
pembelajaran, ragam bahasa formal 85% dan ragam bahasa runding 15%.
Ragam bahasa formal digunakan praktikan dalam menjelaskan konsep
supaya peserta didik lebih mudah memahami dan tidak terjadi salah persepsi
33
terhadap suatu konsep. Ragam bahasa runding digunakan praktikan juga
melakukan penekanan pada poin-poin yang penting. Secara keseluruhan,
penggunaan bahasa sudah cukup baik, menarik, dan komunikatif
4. Aktivitas Kelas
Pada saat aktivitas pembelajaran berlangsung kondisi kelas cukup
kondusif. Peserta didik berkonsentrasi memperhatikan penjelasan dari
praktikan. Namun, masih ada beberapa peserta didik yang kurang
memperhatikan praktikan tetapi hal tersebut masih dapat dikendalikan.
Ketika ada peserta didik yang sibuk berbicara dengan teman sebelahnya,
praktikan mengingatkan peserta didik dengan cara memanggil namanya
ataupun mendekati tempat duduknya. Ketika peserta didik kurang
memahami materi, peserta didik tidak ragu untuk bertanya kepada
praktikan. Dengan demikian, terjadi komunikasi dua arah antara praktikan
dan peserta didik.
5. Ketertiban dan Kedisiplinan
Pada saat pembelajaran berlangsung, secara umum peserta didik sudah
cukup tertib. Selain itu, peserta didik juga menunjukkan kedisiplinannya
dengan masuk kelas tepat waktu dan meminta ijin jika keluar kelas.
6. Pelaksanaan Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan dengan memberikan tugas berupa projek yang
dikerjakan secara berkelompok. Hal ini bertujuan agar peserta didik
mempunyai kerja sama yang baik antar teman, mengakrabkan diri satu sama
lain, mengasah kemampuan memimpin, dan mengasah rasa tanggung jawab
mereka terhadap sebuah tugas.
34
BAB VI
PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI SEKOLAH
A. Pengertian
Administrasi sekolah secara umum dapat diartikan sebagai usaha
bersama sekelompok orang dalam organisasi pendidikan sekolah untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu
disediakan beberapa alat sebagai sarana dan prasarana fisik maupun non fisik.
Tata Usaha merupakan suatu bentuk penyelenggaraan administrasi yang
meliputi Administrasi Kepegawaian, Administrasi Keuangan, Administrasi
Kepeserta didikan, dan administrasi Surat Menyurat.
35
C. Administrasi Kepegawaian
Administrasi ini merupakan penatausahaan pegawai dalam lingkungan
sekolah dengan tujuan penggunaan tenaga kerja secara berdaya guna dan
berhasil guna serta tepat guna sehingga tercapai suasana kerja yang tenang
dan nyaman. Administrasi kepegawaian mengurusi urusan kepegawaian
sebagai berikut.
1. Menyelesaikan urusan dari dalam calon pegawai negeri baik guru
maupun karyawan.
2. Mengusulkan permintaan cuti (cuti dua bulan hanya untuk anak kedua
sampai ketiga bagi guru/karyawan wanita)
3. Mengusulkan gaji berkala
4. Permintaan pengajuan pensiun
5. Mengusulkan mutasi dan pindah
6. Membuat buku induk pegawai
Map kepegawaian
a. Salinan STTB/Ijazah
b. Salinan kartu pegawai
c. Salinan program-program
d. Salinan taspen
e. Semua SK, kepangkatan, kenaikan gaji berkala, kepindahan
D. Administrasi Keuangan
Yaitu pegawai tata usaha yang mengurusi keuangan yang mencakup:
1. Urusan Keuangan Gaji
Tugas dan tanggung jawabnya:
a. Mengurus gaji
b. Memintakan gaji
c. Membuat SPP
d. Membuat SPJ satu bulan
2. Urusan Keuangan Rutin Sekolah
Tugas dan tanggung jawabnya:
36
a. Menerima uang dari bendahara peserta didik
b. Membukukan data keuangan
1) Buku keuangan kas rutin
2) Buku keuangan pembangunan dan pengembangan sekolah
c. Mengeluarkan setiap bulan untuk kegiatan rutin
1) Setiap bulan untuk kegiatan pengembangan pendidikan
2) Setiap bulan untuk kegiatan pengembangan kurikulum
3) Pengeluaran rutin karyawan
4) Peningkatan mutu pendidikan
d. Keuangan pembangunan dan pengembangan
1) Kegiatan mid dan ujian semester
2) Ujian Nasional
3) Pembagian Lomba Mata Pelajaran
4) Pembiayaan operasional sehari-hari
3. Sumber-Sumber Keuangan
a. Anggaran rutin dari Negara yang digunakan untuk guru, karyawan, dan
lain-lain
b. Uang sekolah bulanan
E. Administrasi Kesiswaan
Tugas dan tanggung jawabnya:
1. Membuat buku induk untuk arsip sekolah. Apabila ada STTB hilang dapat
segera dibuat salinannya.
2. Memberi buku lembaran induk kepada peserta didik, mencatat data peserta
didik untuk dimasukkan ke dalam buku induk.
3. Pembuatan daftar nama peserta didik.
4. Membuat buku inventarisasi peserta didik, mencatat peserta didik yang
pindah/keluar
5. Memasukkan nilai di buku leger ke buku induk.
6. Membuat surat keterangan peserta didik.
37
7. Membuat buku jurnal, mengetahui sejauh mana peserta didik menerima
materi.
F. Administrasi Surat-Menyurat
Yaitu kegiatan pencatatan surat baik yang masuk maupun keluar. Jenis surat-
menyurat:
1. Surat Masuk
Bisa berasal dari pemerintah, dinas (Dikpora, Pemkot) dan swasta maupun
perorangan.
a. Contoh Instansi: Kantor Keuangan, Bawasda, Dinas Kesehatan, Dinas
Pertahanan, dan lain-lain.
b. Alur Surat-Menyurat:
Surat Masuk Ketua bidang tata usaha diagenda oleh petugas
diberi lembar disposisi diserahkan ke Kepala Sekolah Catatan Kepala
Sekolah didistribusikan ke pihak yang diperintahkan tanda terima
dari bidang yang diperintah satu diberikan distributor, satu masuk arsip.
c. Agenda surat masuk berisi:
Nomor surat, isi surat, kode surat, alamat surat, tanggal penerimaan
nomor dan tanggal surat.
2. Surat Keluar
Surat keluar dibuat sesuai kebutuhan untuk lingkungan internal maupun
eksternal. Misalnya surat undangan orang tua, surat undangan guru, surat
tugas (peserta didik, guru), surat keterangan (atas prestasi, mendapat
beasiswa, kelakuan baik, tidak menggunakan narkoba, dll.)
1. Alur Surat Keluar disesuaikan dengan sasaran dari surat yang akan
dituju.
2. Agenda Surat Keluar berisi:
Nomor surat, alamat yang dituju, tanggal pembuatan, isi surat, dan kode
surat.
38
G. Administrasi Material
Yaitu pencatatan kekayaan yang dimiliki sekolah, ada dua bagian yaitu:
1. Barang-barang tidak bergerak
1. Bangunan
2. Tanah
2. Barang yang bergerak
a. Mebel
b. Kekayaan lain yang dapat dipindahkan
39
J. Peran Guru Dalam Administrasi sekolah
1. Administrasi Kurikulum
Dalam administrasi kukrikulum seorang guru berkewaban melakukan tugas
sebagai berikut:
a. Guru membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari:
1) Silabus
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Guru membuat soal evaluasi tengah semester dan akhir semester untuk
mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran.
c. Guru melakukan penilaian hasil belajar melalui Lapor yang dilakukan
setiap akhir semester.
2. Administrasi Kepeserta didikan
Peran Guru dalam administrasi kepeserta didikan secara tidak langsung
antara lain:
a. Dalam penerimaan para guru dapat terlibat dalam panitia penerimaan
peserta didik baru
b. Dalam masa orientasi, tugas guru membuat peserta didik agar cepat
beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya.
c. Pengaturan peserta didik dikelas, guru diharapkan dapat mencatat dan
merekam kehadiran peserta didik sebagai bahan pertimbangan penilaian
peserta didik.
d. Dalam memotivasi peserta didik untuk senantiasa berprestasi tinggi, guru
harus mampu menciptakan suasana yang mendukung prestasi peserta
didik.
e. Dalam menciptakan disiplin sekolah guru dapat menjadi model dan
contoh yang patut ditiru.
3. Administrasi Prasarana dan Sarana
Peran guru dalam administrasi prasarana dan sarana pendidikan. Dalam hal
ini guru lebih banyak berhubungan denga sarana pengajaran seperti alat
pelajaran, alat peraga, dan media pendidikan lainnya. Peranan guru dilmulai
40
dari perencanaan,pemamfaatan dan pemeliharaan serta pengawasan
penggunaan sarana dan prasarana yang dimaksud.
4. Administrasi personil
Personil pendidikan dalam arti luas meliputi guru, pegawai dan peserta
didik. Pesonil bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab
terhadap kegitan belajar mengajar, yaitu guru dan konselor. Sedangkan
personil non edukaitf adalah petugas tata usaha dan penjaga sekolah atau
pesuruh sekolah.
5. Administrasi Keuangan Sekolah
Guru sangat berperan dalam memanfaatkan bantuan-bantuan keuangan yang
dikelola oleh kepala sekolah beserta bendahara. Oleh karena itu, guru
berama-sama kepalah sekolah dan tata usaha merencanakan program-
program peningkatan mutu yang akan dibiayai nanti untuk membangun
sekolah lebih lanjut.
41
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 3 Surakarta
selama kurang lebih 3 bulan, dapat diambil simpulan sebagai berikut.
1. SMA Negeri 3 Surakarta terletak dekat dengan permukiman warga dan jauh
dari jalan utama sehingga strategis dan kondusif untuk belajar.
2. Proses administrasi di SMA Negeri 3 Surakarta berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan pembagian tugas masing-masing.
3. Kualitas input peserta didik yang tergolong tinggi menjadikan hubungan
antar elemen di sekolah menjadi lebih baik.
4. Keterampilan dasar mengajar yang selama ini dipelajari di bangku
perkuliahan dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Semua itu dapat
terwujud karena keramahan serta kesabaran guru pamong dalam
membimbing praktikan.
5. Kegiatan ekstrakurikuler didukung dan ditunjang dengan fasilitas yang
cukup lengkap.
6. Dengan adanya program PPL, praktikan dapat bersosialisasi dengan
berbagai elemen sekolah baik kepala sekolah, wakil-wakil kepala sekolah,
guru-guru, karyawan, dan staf lainnya yang mana bisa mendapatkan banyak
pengalaman dari mereka.
7. Pengalaman langsung yang didapat selama proses PPL berlangsung dapat
dijadikan bekal untuk kehidupan kelak. Terutama dalam menangani
permasalahan di sekolah dan menghadapi peserta didik secara langsung.
8. Penulis dapat mengenal lebih dekat tentang SMA Negeri 3 Surakarta baik
dari segi prestasi, kedisiplinan, dan proses belajar mengajar maupun hal-hal
yang lainnya.
42
B. Kesan
Adapun kesan yang dirasakan penulis terkait dengan SMA Negeri 3 Surakarta,
antara lain sebagai berikut:
1. SMA Negeri 3 Surakarta merupakan salah satu sekolah yang mempunyai
kualitas unggul di Surakarta, terbukti dari kemampuan-kemampuan peserta
didik yang luar biasa baik dalam kegiatan pembelajaran maupun non
pembelajaran. Sejumlah peserta didik sering memenangkan berbagai
kejuaraan seperti lomba teater, loma membaca puisi, lomba menulis
artikel, dan berbagai lomba lainnya.
2. Proses kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan baik, lancer, dan
disiplin.
3. Adanya hubungan yang harmonis dan dinamis di antara warga SMA
Negeri 3 Surakarta, baik antar guru, karyawan, peserta didik, maupun
semua pihak di lingkungan sekolah.
4. Sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran telah tersedia,
meskipun masih ada beberapa hal yang masih perlu diperbaiki dan
dilengkapi, tetapi secara umum sudah baik.
5. Adanya kemauan yang kuat dari pihak sekolah untuk menegakkan
kedisiplinan di lingkungan sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan
di SMA Negeri 3 Surakarta.
Demikian hasil observasi PPL di SMA Negeri 3 Surakarta yang ditulis
dalam bentuk laporan observasi yang dalam penulisannya tidak terlepas dari
kekurangan. Praktikan tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada seluruh
keluarga besar SMA Negeri 3 Surakarta atas bantuan dan bimbingannya
selama penulis PPL di SMA Negeri 3 Surakarta. Semoga laporan ini
bermanfaat.
43
LAMPIRAN 1
DOKUMENTASI
44
1. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran
45
2. Dokumentasi Kegiatan Non Pembelajaran
46
Jumat Taqwa Perayaan Iduladha
47
LAMPIRAN 2
JURNAL HARIAN
48
JURNAL HARIAN PPL PPG SM-3T
PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
09.00-10.00 Serah terima mahasiswa PPL Ruang QMR - Penyerahan oleh Pak Memet dan .....
Senin SM-3T dan PPL Prajabatan - Penerimaan oleh wakil kepala sekolah
30 Juli 2018 - Diikuti oleh 12 mahasiswa PPL (5
mahasiswa PPL Bahasa Indonesia, 4
mahasiswa PPL Bahasa Inggris, dan 3
mahasiswa PPL Matematika) serta guru
pamong Bahasa Indonesia, Bambang
Dwi Sasongko dan guru pamong
Bahasa Inggris, Dra. Eny Nursanti,
M.Acc
- Jadwal mengajar guru pamong
49
10.00-10.15 Konsultasi jadwal mengajar - Ruang guru - Menghasilkan agenda PPL (Juli-
dengan guru pamong, November)
Bambang Dwi Sasongko
50
- Meminta daftar siswa
- Observasi ruang kepsek
dan wakasek - Ruang kepsek
- Ruang Wakasek
06.25-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang piket
RABU - Menyambut siswa
1 Agustus datang
2018 07.00-08.30 - Mengajar (surat - Kelas XII MIA-2 Mengajar materi surat lamaran pekerjaan:
lamaran pekerjaan: sistematika dan contoh.
sistematika dan
contoh) Mengajar materi teks sejarah.
09.50-10.15 Mengajar (Teks sejarah) - Kelas XII MIA-1 Mengajar materi teks laporan hasil
Mengajar terbimbing 1 observasi: pengertian, ciri-ciri dan
13.10-14.30 - Kelas X IPS 2 membuat rangkuman teks laporan hasil
observasi.
51
2018 Mengajar materi teks prosedur:
pengertian, tujuan, ciri-ciri, jenis,
13.50-14.30 Mengajar (Teks prosedur) - Kelas XI MIA 6 tahapan, pernyataan umum teks prosedur.
06.25-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang piket
JUMAT - Menyambut siswa datang
3 Agustus
2018 Orientasi oleh kepala sekolah
07.00-08.00 SMAN 3 Surakarta - Ruang QMR Pengantar mengenai seluk beluk SMAN
3 Surakrata, 4 kompetensi guru, 7 tugas
utama guru, 8 standar nasional
pendidikan, dan 18 pendidikan karakter.
52
12.30-15.00 Melayani alumni mengambil - Ruang piket Melayani alumni mengambil buku
buku kenangan dan poster kenangan dan poster
53
14.30-15.15 Membantu petugas - Ruang Memberikan identitas buku pegangan
perpustakaan perpustakaan siswa
SMAN 3
Surakarta
gedung Warung
Miri
KAMIS 06.25-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang Piket
9 Agustus - Melaksankan piket
2018 - Menyambut siswa datang.
14.00-15.10 Mengajar (Teks prosedur) - Kelas XI MIA 5 Mengajar materi teks prosedur: presentasi
teks prosedur yang telah ditulis secara
54
berkelompok.
JUMAT 06.00-07.30 Senam sehat Halaman SMAN 3 Senam sehat bersama guru SMAN 3
10 Agustus Surakarta Surakarta
2018
09.30-11.00 Mengajar terbimbing 4 Kelas X IPS 2 Mengajar materi teks eksposisi:
pengertian, ciri-ciri dan membuat
rangkuman teks eksposisi.
06.45-09.15 Menyiapkan perangkat Ruang piket Menyiapkan silabus dan RPP untuk
pembelajaran mengajar terbimbing 5
55
13.30-15.30 Mendampingi pelaksanaan - Lapangan volly:
lomba MPS (Merah Putih tarik tambang
Smaga) - Lapangan
badminton:
estafet kelereng
- Lapangan
basket: gantung
caping
- XI MIA 9: VJ
Hunt
- XI MIA 4: Putra
Putri Smaga
SELASA 06.15-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang piket
14 Agustus - Menyambut siswa - Depan gerbang
2018 sekolah
56
RABU 06.15-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang piket
15 Agustus - Menyambut siswa - Depan gerbang
2018 sekolah
11.20-12.55 Mengajar terbimbing 5 Kelas X IPS 2 Mengajar materi teks eksposisi: struktur
teks eksposisi dan membuat kerangka
teks eksposisi.
KAMIS 06.15-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang piket
16 Agustus - Melaksankan piket - Depan gerbang
2018 - Menyambut siswa datang. sekolah
06.45-08.10 Memberi dan mendampingi XII MIA 5 Menggantikan guru yang sedang tugas di
tugas menulis surat lamaran luar
pekerjaan
08.10-09.20 Memberi dan mendampingi XII IPS 2 Menggantikan guru yang sedang tugas di
tugas menulis surat lamaran luar
57
pekerjaan
10.10.11.20 Memberi dan mendampingi XII MIA 9 Menggantikan guru yang sedang tugas di
tugas menulis surat lamaran luar
pekerjaan
58
2018 sekolah
08.30-10.15 Mengajar materi teks XI MIA 5 Mengajar teks eksplanasi: struktur dan
eskplanasi membuat kerangka teks eksplanasi.
KAMIS 07.00-12.00 - Berpartisipasi dalam - Lapangan
23 AGUSTUS pemotongan daging qurban belakang SMAN
2018 3 Surakarta
JUMAT 09.30-11.00 Mengajar terbimbing 6 X IPS 2 Mengajar materi teks eksposisi: Kaidah
24 AGUSTUS kebahsaan teks eksposisi dan menulis
2018 teks eksposisi
59
27 AGUSTUS - Menyambut siswa - Depan gerbang
2018 sekolah
60
Kepala SMAN 3 Surakarta
09.30-10.00 Visitasi dosen pembimbing - Ruang tamu Melaporkan seputar kegiatan yang telah
SMAN 3 dilakukan selama di SMAN 3 Surakarta
61
Surakarta dan konsultasi tentang kegiatan PTK
yang akan dilakukan.
62
RABU 06.15-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang piket
5 - Menyambut siswa - Depan gerbang
SEPTEMBER sekolah
2018
13.00-14.00 - Mendampingi siswa-siswi - Jalan Juanda
menyemarakkan kirab obor
Asia Para Games
KAMIS 06.25-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang Piket
6 - Melaksankan piket
SEPTEMBER - Menyambut siswa datang.
2018
63
JUMAT 06.25-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang Piket
7 - Melaksankan piket
SEPTEMBER - Menyambut siswa datang.
2018
10.15-11.45 PTK Siklus 1 - XI MIA 9
64
KAMIS 06.15-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang piket
13 - Menyambut siswa - Depan gerbang
SEPTEMBER sekolah
2018
06.00-07.00 - Mendampingi ibadah pagi - XI MIPA 9
07.00-08.30 - Pelaksanaan siklus II
JUMAT 06.00-07.00 - Senam Sehat - Halaman Kegiatan senam sehat bersama guru,
14 SMAGA staf, dan karyawan SMAGA
SEPTEMBER
2018 10.15-11.45 - Mengajar mandiri - Kelas XI MIPA - Materi teks ceramah
9
SENIN 06.15-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang piket
17 - Menyambut siswa - Depan gerbang
SEPTEMBER sekolah
2108
07.00-07.30 - Pengarahan pelaksanaan - Ruang guru
UTS
65
07.30-09.30 Mengawasi pelaksanaan - Ruang 3
UTS
SELASA SENIN 06.15-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang piket
18 17 - Menyambut siswa - Depan gerbang sekolah
SEPTEMBER SEPTEMBER
2018 2108
07.00-07.30 - Pengarahan - Ruang guru
pelaksanaan UTS
07.30-09.30 - Mengawasi - Ruang 3
pelaksanaan UTS
RABU 06.15-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang piket -
19 - Menyambut siswa - Depan gerbang
SEPTEMBER sekolah
2108
07.00-07.30 - Pengarahan pelaksanaan - Ruang guru
UTS
10.30-12.30 - Mengawasi pelaksanaan - Ruang 17
UTS
66
KAMIS 06.15-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang piket -
20 - Menyambut siswa - Depan gerbang
SEPTEMBER sekolah
2018
07.00-07.30 - Pengarahan pelaksanaan - Ruang guru
UTS
10.30-12.30 - Mengawasi pelaksanaan - Ruang 6
UTS
JUMAT 06.00-07.00 - Senam sehat - Halaman
28 SMAGA
SEPTEMBER 07.00-10.00 - Jumat seni
2018
67
SELASA 06.15-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang piket
2 - Menyambut siswa - Depan gerbang
OKTOBER sekolah
2018
08.30-10.00 - Visitasi dosen pembimbing - Ruang tamu
SMAGA
68
MIPA 9 kaidah kebahasaan)
69
08.00-11.00 - Mengerjakan laporan PTK - Ruang piket
70
KAMIS 06.15-06.45 - Tiba di sekolah - Ruang piket
18 - Menyambut siswa - Depan gerbang
OKTOBER sekolah
2018 15.30-16.10 - Mendampingi - Panggung
ekstrakurikuler teater gembira SMAGA
JUMAT 06.00-08.00 - Jumat (Jalan sehat) - SMAGA Kerkov
19 09.00-11.00 - Mengerjakan PTK - Ruang piket
OKTOBER
2018
SENIN 06.30-07.45 - Upacara pelantikan OSIS - Halaman
22 dan MPK SMAGA
OKTOBER 12.30-15.00 - Monev - Gedung Wamiri - Monitoring evaluasi praktikan PPG
2018 dari Dikti dan Belmawa
Surakarta, ….. Oktober 2018
Guru Pamong
71
LAMPIRAN 3
PRESENSI PRAKTIKAN PPL
72
73
LAMPIRAN 4
SAMPEL SILABUS DAN RPP
74
SILABUS
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Surakarta
Kelas/ Semester : XI/ Ganjil
Alokasi Waktu : 6 JP
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
75
No Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Alokasi Penilaian Sumber Belajar
Waktu
1. 3.3 Mengidentifikasi Teks Eksplanasi: 1. Mengamati contoh teks 2 x 45 Penilaian Suheri, dkk. (2017).
informasi 1. pengertian eksplanasi yang diberikan menit Sikap Bahasa Indonesia
(pengetahuan dan 2. ciri-ciri oleh guru. Teknik : Kelas XI SMA
urutan kejadian) 3. kejadian yang nontes /MA/SMK.
2. Bertanya jawab terkait
dalam teks menunjukkan Bentuk : Jakarta: Pusat
materi (pengertian, ciri-
ekplanasi lisan hubungan Observasi Kurikulum dan
ciri, isi, dan hubungan
dan tulis. kausalitas Perbukuan,
kausalitas) dalam teks
4. kejadian yang Penilaian Balitbang
eksplanasi yang dibaca.
4.3. Mengkonstruksi menunjukkan Pengetahuan Kemendikbud.
3. Berdiskusi terkait materi
informasi urutan kejadian Teknik : Tes Kosasih, Engkos.
(pengertian, ciri-ciri, isi,
(pengetahuan dan 5. gagasan umum Tulis (2017). Buku
dan hubungan kausalitas)
urutan kejadian) 6. langkah- Bentuk : Siswa Bahasa
dalam teks eksplanasi
dalam teks langkah Objektif Indonesia Kelas
yang dibaca.
eksplanasi secara membuat VIII SMP/MTs
4. Menganalisis teks
lisan dan tulis. ringkasan teks Penilaian Kurikulum 2013
eksplanasi eksplanasi yang telah Revisi 2017.
Keterampilan
dibaca berdasarkan Jakarta:
Teknik :
pengertian, ciri-ciri, isi, Produk Kementerian
dan hubungan kausalitas Bentuk: Pendidikan dan
pada LKPD yang Kebudayaan.
Penugasan
dibagikan oleh guru. Kosasih, E. (2016).
menulis
Jenis-Jenis Teks
5. Penguatan materi tentang
(dalam Mata
langkah -langkah Pelajaran Bahasa
meringkas teks eksplanasi Indonesia
berdasarkan ide pokok SMA/MA/SMK).
76
yang ditemukan pada Bandung: Yrama
masing-masing paragraf. Widya.
6. Membuat ringkasan teks
eksplanasi berdasarkan
ide pokok yang
ditemukan pada masing-
masing paragraph.
7. Menyajikan ringkasan
teks eksplanasi.
8. Merevisi hasil ringkasan
teks eksplanasi yang telah
dibuat.
2 3.4 Menganalisis 1. Struktur teks 1. Menyimak video 4X Penilaian Kosasih, E. 2016.
struktur dan eksplanasi. fenomena alam 45 Sikap Jenis-jenis Teks
kebahasaan teks 2. Kaidah 2. Mengamati model teks menit Teknik : (Analisis Fungsi,
eksplanasi kebahasaan eksplanasi. nontes struktur, dan
4.4 Memproduksi teks teks eksplanasi 3. Melakukan kegiatan Bentuk : kaida serta
eksplanasi secara 3. Langkah- tanya jawab dengan guru Observasi Langkah
lisan atau tulis langkah berknaan dengan Penulisannya)
dengan menulis informasi yang ada di Penilaian dalam Mata
memperhatikan tekseksplanasi teks eksplanasi yang Pengetahuan Pelajaran bahasa
struktur dan dibaca maupun video Teknik : Tes Indonesia SMA/
kebahasaan yang berkaitan dengan Tulis MA/ SMK.
teks eksplanasi. Bentuk : Bandung: Yrama
4. Melakukan kegiatan Objektif Widya. Hlm. 177
tanya jawab jawab dan 194.
dengan guru tentang Penilaian MGMP SMK
77
materi yang akan Keterampilan Surabaya.( 2016).
diajarkan (langkah- Teknik : Pedoman Umum
langkah menulis teks Produk Ejaan Bahasa
eksplanasi, struktur, dan Bentuk: Indonesia.Badan
penggunaan Penugasan Pengembangan
bahasaannya. menulis dan Pembinaan
5. Menulis kerangka teks Bahasa
eksplanasi berdasarkan Kementerian
topikyang ditentukan Pendidikan dan
6. Mengembangkan Kebudayaan.
kerangka yang telah Rahmadi, Dwi.
dibuat menjadi teks (2017). Pedoman
eksplanasi berdasarkan Umum Ejaan
struktur dan penggunaan Bahasa Indonesia.
bahasanya. Solo: Genta Smart
7. Menganalisis struktur dan Publisher.
penggunaan bahasanya Romadi, Sahri, dkk.
pada teks eksplanasi yang 2015. Smart Book
dibaca. 12 IPA/IPS
8. Mempresentasikan hasil Bahasa Indonesia.
tulisannya dan peserta Primagama.
didik lain menanggapi. Suherli, dkk. 2017.
9. Evaluasi proses Bahasa Indonesia
pembelajaran. SMA/ MA/ SMK/
MAK Kelas XI
Kurikulum 2013
edisi revisi 201.
Jakarta:
78
Kementrian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
Hlm. 62-66.
Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
RANAH HOTS (4 C)
Pada RPP ini dilakukan modifikasi tertentu agar nuansa HOTS (yang meliputi
unsur 4 C) bisa lebih tampak dan dapat dilaksanakan demi meningkatkan
kompetensi anak pada setiap KD yang disajikan. Selain siswa diharapkan
mampu berpikir kritis (critical thinking), mereka diharapkan bisa memaparkan
gagasannya (communication), membangun kerjasama kelompok
(colaboration), dan pada akhirnya berhasil menyusun sebuah karya
(creativity). Unsur-unsur 4 C melekat pada sintak (langkah-langkah
pembelajaran) dan terealisasi dalam soal-soal untuk mengukur pencapaian
kompetensi.
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
80
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menganalisis struktur dan 3.4.1 Menganalisis struktur teks
kebahasaan teks eksplanasi eksplanasi yang telah dibaca.
3.4.2 Menganalisis kaidah kebahasaan
teks eksplanasi yang telah dibaca.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca dan berdiskusi tentang teks eksplanasi menggunakan
model two stay two stray, peserta didik dapat menganalisis struktur teks
eksplanasi dengan tepat;
2. Setelah membaca dan berdiskusi tentang teks eksplanasi menggunakan
model two stay two stray, peserta didik dapat menganalisis kaidah
kebahasaan teks eksplanasi dengan tepat;
3. Setelah menganalisis struktur dan kaidah kebahsaan teks eksplanasi
menggunakan model two stay two stray, peserta didik dapat membuat
kerangka teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur teks eksplanasi.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Fakta
Teks eksplanasi “Gempa Aceh”
b. Konsep
1) Pengertian Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang penjelasan
proses ‘bagaimana’ dan ‘mengapa’ mengenai suatu topik yang
berhubungan dengan fenomena alam, sosial, dan budaya yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
2) Tujuan Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi bertujuan memberikan penjelasan kepada
pembaca tentang fenomena yang terjadi, baik fenomena alam,
sosial, maupun budaya.
81
c. Prinsip
1) Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
a) Bersifat informatif.
b) Tersusun atas identifikasi fenomena, rangkaian kejadian,
dan ulasan.
c) Disusun secara kronologis dan kausalitas.
d) Bersifat faktual.
e) Berisi informasi ilmiah
2) Struktur Teks Eksplanasi
a) Identifikasi fenomena
b) Rangkaian kejadian
c) Ulasan
3) Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Menggunakan konjungsi kausalitas (sebab akibat),
kronologis (urutan waktu), dan kata istilah berkaitan dengan isi
teks.
d. Prosedur
Langkah-langkah membuat kerangka teks eksplanasi
82
e) Berisi informasi ilmiah
2) Struktur Teks Eksplanasi
a) Identifikasi fenomena
b) Rangkaian kejadian
c) Ulasan
3) Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Menggunakan konjungsi kausalitas (sebab akibat),
kronologis (urutan waktu), dan kata istilah berkaitan dengan isi
teks.
d. Prosedur
Langkah-langkah membuat kerangka teks eksplanasi
G. Sumber Belajar
Kosasih, E. 2016. Jenis-jenis Teks (Analisis Fungsi, struktur, dan kaidah
serta Langkah Penulisannya) dalam Mata Pelajaran bahasa
Indonesia SMA/ MA/ SMK. Bandung: Yrama Widya. Hlm. 177 dan
194.
MGMP SMK Surabaya.( 2016). Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia.Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
83
Romadi, Sahri, dkk. 2015. Smart Book 12 IPA/IPS Bahasa Indonesia.
Primagama.
Suherli, dkk. 2017. Bahasa Indonesia SMA/ MA/ SMK/ MAK Kelas XI
Kurikulum 2013 edisi revisi 201. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan. Hlm. 62-66.
Pamungkas, adipura. https://notepam.com/contoh-teks-eksplanasi/, 7
Maret 2018.
Sabhrina, Alfari. 2018. https://blog.ruangguru.com/ciri-ciri-dan-contoh
teks eksplanasi. (diundu pada tanggal 8 Maret 2018 pukul 14.00
WIB).
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam/sapaan kepada peserta 10
didik.
Menit
2. Guru mengondisikan kelas dan kesiapan belajar
peserta didik.
3. Guru bersama peserta didik berdoa sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
4. Guru mempresensi kehadiran peserta didik.
5. Guru mengawali pembangunan konteks materi
teks eksplanasi dengan mengaitkan
pembelajaran yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya. (Communication and
colaboration)
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
7. Guru menyampaikan manfaat dari pembelajaran.
Inti 1. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri 70
dari lima anggota. (Colaboration)
Menit
2. Peserta didik membaca dengan saksama teks
eksplanasi yang diberikan oleh guru.
3. Peserta didik melakukan kegiatan tanya jawab
dengan guru tentang isi yang terdapat dalam teks
eksplanasi yang telah dibaca. (Critical thinking)
4. Peserta didik secara berkelompok berdiskusi
menganalisis struktur dan kiadah kebahasaan
teks eksplanasi yang telah dibaca. (Critical
thinking and colaboration)
5. Dua anggota dari setiap kelompok dipilih
84
menjadi tamu yang diberikan identitas tamu
untuk berkunjung ke kelompok lain mencari
informasi berkaitan dengan hasil diskusi dari
kelompok tersebut. (Colaboration and
communication)
6. Anggota lain tetap tinggal di kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi kepada tamu.
(Colaboration and communication)
7. Anggota kelompok yang bertindak sebagai tamu
mohon izin kembali ke kelompok mereka dan
menyampaikan hasil temuan dari kelompok lain.
8. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya dengan menggunakan bahasa yang
santun. (Communication)
9. Peserta didik dan guru menyamakan
pemahaman tentang struktur dan kaidah
kebahasaan teks eksplanasi. (Colaboration)
10. Peserta didik menerima penjelasan dari guru
tentang langkah-langkah membuat kerangka teks
eksplanasi.
11. Peserta didik secara berkelompok bekerja sama
membuat kerangka teks eksplanasi.
(Colaboration and creativity)
12. Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil
rancangan kerangka kepada guru.
Penutup 1. Dengan bimbingan guru, peserta didik 10
menyimpulkan pembelajaran tentang teks Menit
eksplanasi yang telah berlangsung.
(Colaboration)
2. Guru memberikan umpan balik kepada peserta
didik berkaitan dengan materi pembelajaran
tentang teks eksplanasi yang telah berlangsung.
3. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terkait
dengan pembelajaran teks eksplanasi yang telah
berlangsung. (Communication)
4. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut berupa
tugas untuk mempelajari materi yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya.
5. Guru mengucapkan salam.
85
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap
Teknik : Observasi
Bentuk : Lembar observasi
b. Penilaian pengetahuan
Teknik : Tes
Jenis : Tes tulis
Bentuk : Isian singkat
c. Penilaian Keterampilan
Teknik : Produk
Bentuk : Penugasan membuat kerangka teks eksplanasi.
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap: Lembar observasi
b. Penilaian Pengetahuan:
1) kisi-kisi
2) soal
3) kunci jawaban
4) rubrik penilaian
c. Penilaian Keterampilan:
1) Kisi-kisi
2) Penugasan menulis
3) Rubrik penilaian
(Pemaparan selengkapnya tentang instrumen penilaian terlampir pada
lampiran 4)
3. Remedial
Berdasarkan analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan
bentuk remedial, yaitu:
a. Pembelajaran ulang jika 50% atau lebih peserta didik belum mencapai
ketuntasan.
b. Pemanfaatan tutor sebaya jika 11 – 49% peserta didik belum mencapai
ketuntasan.
c. Bimbingan perorangan jika 1 – 10% peserta didik belum mencapai
ketuntasan.
Tes remedial dilakukan sebanyak tiga kali dan apabila setelah tiga
kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan
dalam bentuk penugasan.
86
4. Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang sudah
mencapai ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan
bentuk pengayaan berupa pemberian materi tambahan dalam cakupan KD
dengan pendalaman sebagai penegetahuan tambahan
Mengetahui,
87
LAMPIRAN 1
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
A. FAKTA
Contoh Teks Eksplanasi
Gempa Aceh
88
Gempa Bumi dan Tsunami Aceh yang juga menghantam
Thailand. Selain menempati posisi gempa berkekuatan terbesar kedua
setelah gempa Chili 1960 yang mencapai 9.5 skala richter, gempa
Aceh menempati peringkat pertama sebagai gempa dengan waktu
(durasi) penyesaran yang paling lama, yaitu sekitar 10 menit. Gempa ini
cukup besar untuk membuat seluruh bola bumi ikut bergetar.
Sumber: Kemendikbud. Edisi revisi 2017. Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK/MAK Kelas XI.
B. KONSEP
1. Pengertian Teks Eksplanasi
89
2. Tujuan Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memberikan gambaran informasi yang jelas
kepada pembaca tentang fenomena yang terjadi.
C. PRINSIP
1. Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
a. Bersifat informatif.
b. Tersusun atas identifikasi fenomena, rangkaian kejadian, dan ulasan.
c. Disusun secara kronologis dan kausalitas.
d. Bersifat faktual.
e. Berisi informasi ilmiah
2. Struktur Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi sama dengan teks yang lainnya. Teks yang terbentuk oleh
beberapa struktur untuk memudahkan pembaca memahami isinya.Adapun
struktur teks eksplanasi sebagai berikut.
a. Identifikasi fenomena/ Pernyataan umum adalah mengidentifikasi
sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena
alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lain.
b. Penggambaran rangkaian kejadian/ Deretan penjelas, sebagai
perincian atas kejadian yang relevan denganidentifikasi fenomena.
Bagian ini dapat disusun dengan pola kausalitas ataupun kronologis.
Kedua pola itu dapat pula divariasikan penyusunannya. Keduanya bisa
saling melengkapi. Di samping itu, mungkin pula hal itu terselingi
dengan pola-pola lainnya, seperti pola definisi, ilustrasi, dan umum
khusus.
c. Ulasan/simpulan/ interprestasi, berupa komentar atau penilaian
tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
Namun, tidak semua teks eksplanasi menggunakan bagian penutup.
Oleh karena itu, bagian ini bersifat opsional.
3. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
a. Menggunakan konjungsi kausalitas,antara lain sebab, karena, oleh
sebab itu, oleh karena itu, dan sehingga.
b. Menggunakan konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti
kemudian, lalu, setelah itu, pada, dan akhirnya.
c. Menggunakan kata benda yang merujuk pada jenis fenomena,
bukannya pada kata ganti penceritanya. Contoh: hujan, banjir,
fatamorgana, dan sebagainya.Menggunakan kata istilah sesuai dengan
topik yang dibahas.Contoh: kondensasi, uap air, dan sebagainya
90
D. PROSEDUR
Langkah-langkah membuat kerangka teks eksplanasi
Sebelum menulis teks eksplansi secara lengkap, langkah awal yang
harus dilakukan adalah membuat kerangkanya terlebih dahulu. Berikut
langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk membuat kerangka teks
eksplanasi.
1. Menentukan topik
2. Mengembangkan topik menjadi beberapa ide pokok
3. Mengelompokkan ide pokok yang telah dikembangkan sesuai dengan
struktur teks eksplanasi.
91
LAMPIRAN 2
MEDIA PEMBELAJARAN
Power point Teks Eksplanasi
92
LAMPIRAN 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LAMPIRAN 3 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama Kelompok : …………………………………………………..…….
Anggota : 1. …………………………………..…………………..
2. …………………………………………..…………..
3. ………………………………………………………
4. …………………………………………..…………..
5. ………………………………………………………
2. Rangkaian kejadian
3. Ulasan
2.
3.
4.
5.
93
LAMPIRAN 4
INSTRUMEN PENILAIAN (KISI-KISI, SOAL, KUNCI, DAN PEDOMAN
PENSKORAN)
1.
2.
3.
1.
2.
3.
94
2. Kaidah Menganali Tes Tulis 1
kebahasa- sis Bentuk:
an teks kelengka- Objektif
eksplanasi pan kaidah (Isian
teks singkat)
eksplanasi.
2. Soal
Bacalah teks eksplanasi di bawah ini dengan saksama!
Pencemaran Lingkungan
95
pihak juga perlu duduk bersama untuk menentukan langkah solusi jangka
panjang,” tutur Rossana Dewi, Direktur Eksekutif LSM Gita Pertiwi.
“Masalah pencemaran lingkungan merupakan masalah yang sulit
sebab semua pihak memiliki kepentingan. Pihak industri juga punya
kepentingan untuk berdiri, sedangkan pihak masyarakat juga mempunyai
kepentingan. Namun demikian, jika terjadi pencemaran, banyak industri
yang tutup mata. Di sisi lain warga yang membau limbah juga akan protes,”
imbuhnya.
Namun, masalah pencemaran sebenarnya ada langkah antisipasinya.
Seperti adanya syarat HO untuk mendirikan pabrik. Itu langkah antisipasi.
Selain itu, juga perlu policy lain yang dapat menguntungkan pelestarian
alam. Di lahan pertanian, pencemaran tidak hanya disebabkan oleh adanya
industri karena pertanian sendiri juga dapat menimbulkan pencemaran.
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berpuluh tahun tentu saja akan
meracuni tanah.
Dalam hal ini memang petani tidak punyak alternatif lain selain
menggunakan pupuk itu. Ini perlu policy, bukan justru mencari kambing
hitam atas terjadinya pencemaran. Jika telah terjadi pencemaran, yang
diperlukan adalah solusi pemecahannya secara bersama. Pemerintah, pelaku
usaha, masyarakat sekitar usaha, LSM, pers, dan pihak yang berkompeten
lainnya perlu duduk bersama.
Dicuplik dari buku Bahasa dan Sastra Indonesia kelas 12 Program Bahasa dan ditulis
kembali kedalam buku Smart Book 12IPA/IPS Bahasa Indonesia penerbit Lembaga
Bimbian Belajar Primagama.
96
3. Kunci jawaban
a. Struktur teks eksplanasi
97
Dalam kasus pencemaran lingkungan, jalan
penyelesaian yang biasa ditempuh adalah dengan
memberi ganti rugi kepada pihak korban. Seperti,
korban pencemaran air kemudian diberi air bersih
sebagai solusi. Itu merupakan penyelesaian sesaat
dan tidak menyelesaikan masalah jangka panjang.
“Solusi” jangka pendek memang penting, namun
demikian semua pihak juga perlu duduk bersama
untuk menentukan langkah solusi jangka
panjang,” tutur Rossana Dewi, Direktur Eksekutif
LSM Gita Pertiwi.
“Masalah pencemaran lingkungan
merupakan masalah yang sulit sebab semua pihak
memiliki kepentingan. Pihak industri juga punya
kepentingan untuk berdiri, sedangkan pihak
masyarakat juga mempunyai kepentingan. Namun
demikian, jika terjadi pencemaran, banyak
industri yang tutup mata. Di sisi lain warga yang
membau limbah juga akan protes,” imbuhnya.
Ulasan 7 dan 8 Namun, masalah pencemaran sebenarnya ada
langkah antisipasinya. Seperti adanya syarat HO
untuk mendirikan pabrik. Itu langkah antisipasi.
Selain itu, juga perlu policy lain yang dapat
menguntungkan pelestarian alam. Di lahan
pertanian memang pencemaran tidak disebabkan
oleh adanya industri, karena pertanian sendiri
juga dapat menimbulkan pencemaran.
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang
berpuluh tahun tentu saja akan meracuni tanah.
Dalam hal ini memang petani tidak punyak
alternatif lain selain menggunakan pupuk itu. Ini
perlu policy, bukan justru mencari kambing hitam
atas terjadinya pencemaran. Jika telah terjadinya
pencemaran. Jika telah terjadi pencemaran, yang
diperlukan adalah solusi pemecahannya secara
bersama. Pemerintah, pelaku usaha, masyarakat
sekitar usaha, LSM, pers, dan pihak yang
berkompeten lainnya perlu duduk bersama.
98
b. Kaidah kebahasaan teks eksplanasi teks eksplanasi “Pencermaran
Lingkungan”
4. Rubrik penilaian
99
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
2. Penugasan Menulis
Buatlah sebuah kerangka karangan teks eksplanasi berdasarkan topik
sebuah fenomena yang terjadi. Kembangkan topik tersebut menjadi
beberapa ide pokok. Rancang kerangka tersebut sesuai dengan struktur
teks eksplanasi.
3. Rubrik penilaian
100
Nilai yang diperoleh (skor x bobot)
Nilai Akhir = X 100
Nilai maksimal
Keterangan skala:
D. Remidial
Remidial dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang
telah diajarkan pada peserta didik, nilai yang dicapai tidak memenuhi KB
(Ketuntasan Belajar) yang telah ditentukan.
E. Penilaian Pengayaan
Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi
yang telah diajarkan pada peserta didik, nilai yang dicapai melampaui KB
(Ketuntasan Belajar) yang telah ditentukan.
101
102