Makalah Komunikasi Pemerintahan
Makalah Komunikasi Pemerintahan
DOSEN PEMBIMBING :
DR. HJ. SITI ISMARYATI, SU
OLEH :
MARI GUANINTA W.S
24.0142
KELAS H-2
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini tepat
pada waktunya.
Makalah ini berjudul “Komunikasi Pemerintahan”. Dimana penulisan
makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi pihak yang
membutuhkan dan sebagai salah satu Tugas Terstruktur mata kuliah Komunikasi
Pemerintahan di Program Studi Kebijakan Pemerintahan Fakultas Politik
Pemerintahan Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Komunikasi
Pemerintahan, Ibu Dr. Hj. Siti Ismaryati, SU. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam mengumpulkan literatur
untuk penulisan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam
kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat diperbaiki demi kesempurnaan isi
makalah dan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam menjalankan roda pemerintahan terjadi interaksi antara setiap
aparatur pemerintahan dalam melakukan tugas dan kewajiban sesuai dengan
tupoksi masing-masing. Interaksi tersebut terjadi dengan adanya komunikasi yang
secara langsung maupun yang memerlukan perantara.
Pemerintahan yang berfungsi dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat dipengaruhi oleh keberlangsungan komunikasi yang dijalankan
tersebut. Adanya komunikasi atau interaksi yang berjalan lancar kepada
masyarakat memberikan dampak positif terhadap eksistensi pemerintah di
Indonesia. Interaksi langsung yang terjadi antara pegawai dan masyarakat
disebabkan adanya kondisi atau lingkungan pekerjaan yang mendukung.
Motivasi yang diberikan oleh pimpinan kepada pegawai merupakan suatu
bentuk komunikasi yang mampu meningkatkan kinerja pegawai tersebut sehingga
perealisasian tugas dapat mencapai hasil yang baik.
Di Indonesia terjadi banyak komunikasi yang dilakukan oleh setiap
aparatur pemerintah yang tidak berjalan dengan baik sehingga terjadi beberapa
penyelewengan ataupun kesalahan. Oleh karenanya, banyak pengamat politik
yang mencanangkan dibentuknya budaya baru di dalam pemerintahan.
Perealisasiannya berupa dilaksanakannya reformasi birokrasi. Pelaksanaan
reformasi tersebut harus dengan adanya kerjasama maupun komunikasi dari
setiap anggota pemerintah.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Komunikasi?
2. Apa yang dimaksud dengan Pemerintahan?
3. Bagaimana perspektif komunikasi pemerintahan?
4. Apa yang menjadi gangguan atau kesalahan dalam komunikasi
pemerintahan?
5. Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap kinerja pemerintah?
Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu Tugas
Terstruktur mata kuliah Komunikasi Pemerintahan di Program Studi Kebijakan
Pemerintahan Fakultas Politik Pemerintahan Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
Selain itu, penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
para pembaca tentang Komunikasi pemerintahan dan fungsi komunikasi dalam
pemerintahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. ilmu 3. ilmu
administrasi politik
D. Asas-Asas Pemerintahan
Taliziduhu Ndraha mendefinisikan asas-asas pemerintahan sebagai pola
umum dan normatif pemerintahan yang bersumber dari sistem nilai pemerintahan
dan semua pegangan yang secara objektif diperlukan guna memperlancar dan
mengefektifkan hubungan interksi antara pemerintah dengan yang diperintah.
Sementara E. Koswara menyatakan ada dua domain besar terkait dengan asas
pemerintahan, yaitu ; 1. Asas kepatuhan dalam pemerintahan, 2. Asas
penyelenggaraan pemerintahan. Yang selanjutnya asas kepatuhan di rinci ke
dalam tiga sub komponen yaitu ; 1) asas kepatuhan, 2) asas pemerintahan yang
baik, dan 3) asas pancasila. Sedangkan asas penyelenggaraan pemerintahan
mencakup dekonsentrasi, desentralisasi dan sentralisasi dan lain-lain.
Selanjutnya E. Koswara merinci asas kepatuhan dalam sepuluh dimensi
yaitu;
1) perlakuan yang korek,
2) penelitian yang saksama,
3) prosedur keputusan yang saksama,
4) keputusan yang bajik dan bijak,
5) motivering yang jelas, argumentasi yang kuat,
6) persamaan dan keamanan,
7) keterpercayaan,
8) pertimbangan yang masuk akal dan adil,
9) penyalahgunaan wewenang, dan
10) fair play.
Asas pemerintahan yang baik menurut E. Koswara meliputi;
1. Kepastian Hukum 7. Fair play
2. Keseimbangan 8. reasonable
3. Equality 9. Meeting raised expectation
4. Bertindak cermat 10. Undoing the concequenses
5. Motivasi 11. Protecting the personal
6. Non msuse of comptence 12. Kebijaksanaan/saprentia
13. public service
Sedangkan asas pancasila yang juga dikemukakan oleh E. Koswara mencakup;
1. berwibawa 2. Jujur
3. kepastian hukum 4. Keterbukaan
Dan asas penyelenggaraan pemerintahan dinyatakan oleh Koswara meliputi :
dekonsentrasi, desentralisasi, dan sentralisasi.
Penggunaan dan ketaatan pada setiap asas dapat dijadikan pokok bahasan
dalam penelitian ilmu pemerintahan, yang pada intinya mencakup tiga domain
besar yaitu:
1. Kemampuan pemerintah melihat jauh kedepan (visioner)
2. Kemampuan menetapkan tindakan tepat dalam rangka mengantisipasi
peristiwa yang akan terjadi
3. Kemampuan mengkondisikan tindakan dalam memantapkan visi, misi,
dan program-program yang akan dijalankan.
Kemampuan pemerintah melihat jauh ke depan merupakan suatu
keharusan agar bangsa ini dapat melewati dan menghadapi kondisi global yang
penuh dengan ketidakpastian turbulancy bahkan secara partial mengarah kepada
kondisi yang bersifat abu-abu artinya tidak jelas. Kemampuan menetapkan
tindakan tepat dalam rangka mengantisipasi peristiwa yang akan terjadi,
kemampuan ini juga merupakan prasyarat bagi pemerintah dalam rangka tetap
menstabilkan situasi, kondisi, dan keamanan serta keberlangsungan jalan roda
pemerintahan secara berkesinambungan.
Dalam konteks kemampuan tindakan tersebut, maka aparat pemerintahan
secara berkelanjutan meningkatkan kemampuan dan enterpreneurship, agar
mampu mengedepankan tindakan tepat dan akurat dalam rangka memberikan
yang terbaik bagi masyarakat bangsa dan negarka. Dengan perkataan lain
kemampuan mengkondisikan tindakan adalah salah satu kemampuan mental dan
intelektual dalam bersinergi dengan situasi dan kondisi tapi tetap dalam prinsip-
prinsip penerapan visi, misi dan strategi yang telah ditetapkan.
2.2 KAJIAN TEORITIS KOMUNIKASI
A. Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi ( dari bahasa inggris “communication” ),
secara epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin
communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis
memiliki makan “berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu usaha yang
memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminilogis merujuk pada adanya proses penyampaian
suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam
komunikasi ini adalah manusia. Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut
dijelaskan secara efektif oleh Effendy bahwa para ahli komunikasi sering
mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyannya,
The Structure and Function of Communication in Society. Laswell mengatakan
bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab
pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel to Whom with
What Effect?
Paradigma Laswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur
sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu:
Komunikator (siapa yang mengatakan?)
Pesan (mengatakan apa?)
Media (melalui saluran apa?)
Komunikan (kepada siapa?)
Efek (efek apa?)
Jadi, berdasarkan paradigma Laswell, secara sederhana proses komunikasi adalah
pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui
suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.
Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan lain Communis yang artinya
membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan atau membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata
dalam bahasa latin communico yang artinya membagi.
Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital
dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat
manusia, baik yang primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan
suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan
vital karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan
individu – individu lainnya sehingga meningkatkan kesempatan individu itu untuk
tetap hidup .
Setiap saat semua orang selalu berbicara tentang komunikasi. Kata
komunikasi sangat dikenal, tetapi banyak di antara kita yang kurang mengerti
makna dari komunikasi walaupun kita selalu memperbincangannya dan
melakukannya. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasl
dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau
communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama
(communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul komunikasi, yang
merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi
menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara
sama.
Secara paradigmatis, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan
oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tal langsung melalui
media .
Pengertian komunikasi memang sangat sederhana dan mudah dipahami,
tetapi dalam pelaksanaannya sangat sulit dipahami, terlebih lagi bila yang terlibat
komunikasi memiliki referensi yang berbeda, atau di dalam komunikasi berjalan
satu arah misalnya dalam media massa, tentunya untuk membentuk persamaan ini
akan mengalami banyak hambatan .
Pengertian komunikasi menurut Berelson dan Starainer dalam Fisher
adalah penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan, dan seterusnya melalui
penggunaan simbol kata, angka, grafik dan lain-lain (Fisher, 1990:10). Sedangkan
menurut Onong U. Effendy (1984 : 6), komunikasi adalah peristiwa penyampaian
ide manusia.
Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa komunikasi merupakan suatu
proses penyampaian pesan yang dapat berupa pesan informasi, ide, emosi,
keterampilan dan sebagainya melalui simbol atau lambang yang dapat
menimbulkan efek berupa tingkah laku yang dilakukan dengan media-media
tertentu.
B. Prinsip Komunikasi
Kesamaan dalam berkomunikasidapat diibaratkan dua buah lingkaran yang
bertindihan satu sama lain. Daerah yag bertindihan disebut kerangka pengalaman
(field of experience), yang menunjukkan adanya persamaan antara A dan B dalam
hal tertentu, misalnya bahasa atau simbol.
A B
Dari gambar di atas, kita dapat menarik tiga prinsip dasar komunikasi,
yakni :
1. Komunikasi hanya bisa terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman yang
sama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi (sharing
similar experiences).
2. Jika daerah tumpang tindih (the field of experience) menyebar menutupi
lingkaran A atau B, menuju terbentuknya satu lingkaran yang sama, makin
besar kemungkinannya tercipta suatu proses komunikasi yang mengena
(efektif).
3. Tetapi kalau daerah tumpang tindih ini makin mengecil dan menajuhi
sentuhan kedua lingkaran, atau cenderung mengisolasi masing-masing,
komunikasi yang terjadi sangat terbatas. Bahkan besar kemungkinannya
gagal dalam menciptakan suatu proses komunikasi yang efektif.
4. Kedua lingkaran ini tidak akan saling menutup secara penuh (100 %) karena
dalam konteks komunikasi antar manusia tidak pernah ada manusia di atas
dunia ini yang memiliki perilaku, karakter, dan sifat-sifat yang persis sama
(100%), sekalipun kedua manusia itu dilahirkan secara kembar.
C. Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain dengan tujuan untuk memengaruhi pengetahuan atau perilaku
seseorang. Dari pengertian komunikasi yang sederhana ini, maka kita bisa
berlangsung tanpa didukung oleh unsur-unsur, pengirim (source), pesan
(message), saluran/ media (channel), penerima (receiver), dan akibat/pengaruh
(effect). Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
SUMBER
lingkungan
Kultural
1. Kebiasaan
2. Cara pandang
3. Perilaku organisasi
4. sistem
5. proses
Prosedur Struktur
1. Kerja Komunikasi 1. Pola komunikasi
2. Disposisi Dalam Vertikal
3. Pengumuman Koordinasi 2. Pola Komunikasi
4. Surat Edaran Pemerintah Horizontal
5. Teknik Perintah 3. Pola Komunikasi
6. Media Diagonal
Kesimpulan
1. Pemerintahan adalah organisasi yang memiliki hak untuk melaksanakan
kewenangan berdaulat atau tertinggi.
2. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain dengan tujuan untuk memengaruhi pengetahuan atau perilaku
seseorang. Dari pengertian komunikasi yang sederhana ini, maka kita
bisa berlangsung tanpa didukung oleh unsur-unsur, pengirim (source),
pesan (message), saluran/ media (channel), penerima (receiver), dan
akibat/pengaruh (effect).
3. Perspektif komunikasi pemerintahan adalah gambaran komunikasi masa
depan yang diterapkan dapat membawa perubahan dan menemukan
formula yang paling efisien dalam pelaksanaannya.
Saran
Komunikasi pemerintahan yang berjalan di Indonesia diharapkan memberi
dampak positif terhadap kedudukan , fungsi dan kewenangan pemerintah di dalam
menjalankan roda pemerintahan. Adanya reformasi birokrasi juga diharapkan
memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Tamimi, G. M. 2010. Iklan Layanan Masyarakat Hemat Listrik PT. PLN dan
Sikap Masyarakat. Skripsi. 1-5
http://www.repository.usu.ac.id