Anda di halaman 1dari 4

Penatalaksaan Bedah TOF

Tata laksana ToF tergantung dari beratnya gejala dan dari tingkat hambatan pulmoner. Operasi
merupakan satu-satunya terapi kelainan ini, bertujuan meningkatkan sirkulasi arteri pulmonal.
Prostaglandin (0,2 μg/kg/menit) dapat diberikan untuk mempertahankan duktus arteriosus sambil
menunggu operasi. Dapat dilakukan dua jenis operasi yakni operasi paliatif dan operasi korektif.
Operasi paliatif adalah dengan membuat sambungan antara aorta dengan arteri pulmonal. Metode
yang paling dikenal ialah Blalock-Taussig shunt, yaitu a. subklavia ditranseksi dan dianastomosis
end-to-side ke a. pulmonal ipsilateral. Tingkat mortalitas metode ini dilaporkan kurang dari 1%.

Dikenal pula modified Blalock-Taussig shunt menggunakan Goretex graft untuk


menghubungkan a. subklavia dengan a pulmonal. Potts shunt yaitu anastomosis side-to-side
antara aorta desenden dengan a.pulmonal. Waterston-Cooley shunt, mirip dengan Potts shunt
yaitu anastomosis side-toside antara aorta asenden dengan a. pulmonal.

Bedah koreksi menjadi pilihan tata laksana ToF ideal yang bertujuan menutup defek septum
ventrikel, reseksi area stenosis infundibulum, dan menghilangkan obstruksi aliran darah ventrikel
kanan. Kebanyakan pusat kesehatan hanya akan melakukan operasi korektif pada usia tiga
sampai enam bulan. Jika operasi harus dilakukan sebelumnya, maka operasi paliatif menjadi
pilihan utama. Kapan saat operasi untuk mendapatkan hasil yang optimal masih belum dapat
ditentukan.

Paliasi dengan anastomosis sistemik ke pulmonal :

 Pirau Blalock-Taussig : anastomosis ujung ke samping (atau sambungan dengan slang


Gore-Tex yang kecil) arteri subklavia dan arteri pulmonalis

 Pirau Waterston : Anastomosis aorta asendens dan arteri pulmonalis

 Koreksi definitive yang melibatkan penutupan lubang kecil pada defek septum ventrikel
dan perbaikan katup pulmonal dan aliran keluar ventrikel kanan.

Tindakan Keperawatan :
 Hindari pengukuran TD dan Pungsi Vena pada lengan yang mendapat pirau Blalock-
Taussig. Nadi tidak akan terpalpasi pada lengan tersebut karena arteri subklavia
digunakan untuk pirau.

 Pantau aritmia ventrikel setelah perbaikan korektif.

Tindakan Paliatif

Anastomosis Blalock-Tausssig. Anastomosis subklaviapulmoner dari Blalock-Taussig adalah


intervensi paliatif yang umumnya dianjurkan bagi anak yang tidak sesuai untuk bedah korektif.
Arteria Subklavia yang berhadapan dengan sisi lengkung aorta diikat, dibelah, dan
dianastomosiskan ke arteri pulmoner kontralateral. Keuntungan pirau ini adalah kemampuannya
membuat pirau yang sangat kecil, yang tumbuh bersama anak, dan kenyataan bahwa mudah
mengangkatnya selama perbaikan definitive. Anastomosis Blalock-Taussig yang dimodifikasi
pada dasarnya sama, namun memakai bahan prostetik, umumnya politetrafluoroetilen. Denga
pirau ini, ukuranya dapat lebih dikendalikan, dan lebih mudah diangkat karena kebanyakan
seluruh perbaikan tuntas dilakukan pada saat anak masih sangat muda.

Konsekuensi hemodinamik dari pirau Blalock-Taussig adalah untuk memungkinkan darah


sistemik memasuki sirkulasi pulmoner melalui arteri subklavia, meningkatkan aliran darah
pulmoner dengan tekanan rendah, sehingga menghindari kongesti paru. Aliran darah ini
memungkinkan stabilisasi status jantung dan paru sampai anak itu cukup besar untuk
menghadapi pembedahan korektif dengan aman. Sirkulasi kolateral akan muncul untuk
menjamin aliran darah arterial yang memadai pada lengan itu.

Anastomosis Waterston-Cooley. Anastomosis Waterston-Cooley adalah prosedur paliatif yang


digunakan untuk bayi dengan defek yang meurunkan aliran darah paru, tetralogi fallot. Prosedur
ini merpakan prosedur jantung tertutup, yaitu aorta desendens posterior secara langsung dijahit
pada bagian anterior arteri pulmoner kanan, membentuk sebuah fisula. Walaupun pirau ini sulit
diangkat selama perbaikan definitive, pirau ini pada umumnya telah menggantikan cara
anastomosis Potts-Smith-Gibson, atau Potts, yang merupakan pirau sisi ke sisi antara aorta
desendens dan arteri pulmoner kiri, karena secara teknis paling mudah dilakukan.
Respons hemodinamik yang diharapkan adalah agar darah dari aorta mengalir ke dalam arteri
pulmoner dan dengan demikian meningkatkan aliran darah pulmoner. Prosedur ini akan
menguragu terjadinya anoksia, sianosis, dan jari tabuh. Dalam prosdur ini dihasilkan murmur
yang mirip dengan bunyi mesin.

Perbaikan definitive

Dulu perbaikan tuntas tetralogi Fallot ditunda pelaksanaannya sampai anak memasuki usia
prasekolah, tetapi sekarang, perbaikan tersebut dapat dengan aman dikerjakan pada anak-anak
yang berusia 1 dan 2 tahun. Indikasi untuk pembedahan paa usia yang sangat muda ini adalah
polisitemia berat (hematokrit di atas 60%), hipersianosis, hipoksia, dan penurunan kualitas
hidup. Pada pembedahan tersebut dibuat insisi sternotomi median, dan bypass kardiopulmoner,
dengan hiotermia profunda pada beberapa bayi.
Referensi :

Kyle, Terri, & Carman, Susan. 2014. Essentials Of Pediatric Nursing 2nd Edition. Jakarta: EGC

Ruslie, HR., Darmadi. 2013. Diagnosis dan Tata Laksana Tetralogy of Fallot. Cermin Dunia
Kedokteran, 40(3)

Anda mungkin juga menyukai