Tugas Alat Pengecilan Ukuran Bahan Kering1
Tugas Alat Pengecilan Ukuran Bahan Kering1
Disusun Oleh :
Nama : 1. Dwiki Muhammad A. (135100300111070)
2. Ravida Alviola S. (135100301111009)
3. Nurhani Viana (135100301111063)
4. Siti Maisyaroh (135100301111099)
5. Nora Astrianti (135100301111103)
6. Sri Krisna C. (135100301111053)
Kelas : I
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015
ALAT PENGECILAN UKURAN BAHAN KERING
Pengecilan ukuran merupakan suatu tahapan yang berfungsi untuk mengecilkan suatu
ukuran dari suatu obyek. Pengecilan digunakan untuk memperbesar luas permukaan sehingga
dapat mempermudah proses pengolahan lanjutan yang akan dilakukan. Pengecilan ukuran
bahan hasil pertanian bertujuan untuk mendapatkan bentuk pangan sesuai yang diinginkan
seperti agar lebih indah, bentuk lebih bervariasi serta mudah diolah. Operasi pengecilan
ukuran sangat penting dalam pengolahan bahan hasil pertanian, baik itu dalam keadaan basah
maupun kering.
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pasca panen membuat
operasi pengecilan tidak hanya dilakukan secara manual, tetapi juga dengan menggunakan
mesin-mesin yang memiliki daya besar dan efisien. Setiap bahan hasil pertanian memiliki
teknik pengecilan ukuran yang berbeda-beda, tergantung karakteristik bahan, sifat fisik, sifat
kimia dan sifat biologisnya. Sehingga dibawah ini dijelaskan tentang alat-alat pengecilan
ukuran yang digunakan pada bahan-bahan pertanian yang kering, berikut penjelasannya :
2. Disc Mill
Disk mill merupakan jenis alat pengecil bahan yang dapat menghasilkan produk dalam
ukuran sedang maupun halus, seperti kedelai, jagung kentang dan lainnya. Alat ini
digunakan untuk mengupas kulit ari, pembelah dan penghancur biji kedelai dalm keadaan
kering maupun basah.
3. Hammer Mill
Pada proses pembuatan batu bara, alat hammer mills memiliki fungsi. Batubara dari
stockpile digerus menggunakan alat Jaw crusher dan hammer mill. Produk dari Jaw
crusher berukuran – 2 cm, kemudian dilanjutkan penggerusan dengan Hammer Mill
sampai berukuran – 3 mm. Perpindahan bahan pada proses penggerusan dilakukan
menggunakan conveyor belt atau pneumatic conveyor.Hammer mill merupakan mesin
dengan daya terbesar, yaitu mampu mencapai 250 KW, dengan rating arus sebesar 480
KW. Setting arus sebesar 270 A (Suganal, 2009).
Gambar 3. Alat Hammer Mill
Spesifikasi alat ini, memiliki daya tahan dan tenaga yang jauh lebih kuat lantaran
menggunakan sumber penggeraknya berupa bearing electromotor berdaya 20 HP. Selain itu,
kehalusan yang bisa didapatkan oleh mesin berjenis adalah 85 sampai 100 mesh. Hal ini
memang tergantung jenis bahan yang akan dihaluskan. Terbuat dari plat besi, berdimensi 120
x 100 x 50 cm, berkapasitas mesin 300 kg per jam dan 13 HP motor diesel.
Cara kerja dari alat Hammer mill adalah menggunakan prinsip tumbukan. Prinsip ini
merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan, ada kapasitas besar dan kapasitas
kecil. Mesin hammer mill sangat efektif dan pembuatannya mudah namun hasil gilingan yang
bervariasi lama sekali didapatkan dan daya dibutuhkan untuk kapasitas besar dengan muatan
penuh (6-9 kW).
4. Roller Mill
Alat Roller mill adalah salah satu mesin utama yang diandalkan oleh Industri
pembuatan besi beton yang pada umumnya mesin tersebut bias dikatakan sebagai mesin
utama / mesin primer. Cara kerja mesin roller mill ini adalah memecah billet – billet yang
menjadi bahan baku dengan menggunakan caliber pada mesin tersebut untuk merubah
ukuranya sesuai dengan settingan. Pada industri pembuatan besi beton setiap perusahaan
terkadang menggunakan mesin roller yang lebih dari 10 unit agar cepat terselesaikan dan
juga agar hasil produksi lebih bagus dengan beberapa mesin yang bekerja sesuai dengan
spesifikasinya dengan tugas yang berbeda – beda (Priambodo, 2008).
Gambar 4. Alat Roller Mill
Spesifikasi dari alat ini sendiri adalah terdiri dari motor yang berputar, dimana
terdapat gir reduksi, gir pinion, dan juga caliber sebagai komponen utama roller mill.dan
terdapat mesin yang berputar seperti spinel kopling diantara kaliber dan gir pinion. Proses
pengerollan billet-billet dilakukan oleh caliber dalam mengolah bahan yang akan dihancurkan
(Priambodo, 2008).
Cara kerja mesin ini yang terpenting adalah cara pengoperasian terlebih dulu dengan
menekan tombol power on pada panel listrik yang sudah disediakan maka mesin akan
langsung dalam keadaan hidup dan siap untuk beroprasi sesuai dengan fungsinya, jika sudah
selesai maka dengan menakan tomol power off maka mesin roller mill akan segera mati.
Kemudian cara kerja dari mesin ini setelah mesin dihidupkan akan langsung mengarah pada
perputaran motor starter yang berfungsi sebagai penggerak gir reduksi, gir pinion, dan juga
caliber sebgai komponen utama roller mill (Yoserizal, 2009).
Motor starter tersebut adalah sebagai jantung utama dari mesin ini. Dengan memutar
yang pertama dari gir reduksi yang menjalur pada gir pinion dan kemudian dengan melalui
prosses pemutaran yang dilakukan oleh spinel kopling diantara kaliber dan gir pinion. Dan
selanjutnya adalah tugas caliber yang mengerjakan prosses pengerollan billet-billet.
ALAT PENGECILAN UKURAN BAHAN PADAT
Spesifikasi dari alat slicing dan flacking terdiri dari dimensi yang berukuran
dari 30 x 54 x 55 cm, berbahan stainless steel, sistem yang digunakan berupa press
manual dengan diameter pisau sesuai dengan kebutuhan. Dalam beberapa design yang
ada terdapat desain dengan gaya sentrifugal, sehingga buah keras secara bersamaan
diiris stationer dipasang didalam sebuah tabung. Desain mirip seperti Hydrocutter,
makanan yang disampaikan oleh air dengan kecepatan diatas pisau tetap.
Cara kerja alat ini sama dengan pisau, sehingga menggiris dan memmipihkan
bahan. Dengan prinsip memotong bahan. Penggunaan alat ini dapat digunakan untuk
berbagai keperluan yaitu dengan mengganti pisaunya. Terdapat tiga macam pisau
yaitu pisau dengan ketebalan 1 mm, 0,5 cm dan pisau berbentuk bundaran. Pisau bulat
digunakan untuk memotong bahan dengan hasil memanjang.
2. Dicing equipment
Dicing equipment adalah sebuah alat yang digunakan untuk memotong bahan
yang semula berukuran besar menjadi ukurang yang lebih kecil. Biasanya alat ini
digunakan untuk memotong sayuran. Namun tidak menutup kemungkinan bisa
digunakan untuk memotong buah-buahan.
3. Shredding equipment
Shredding equipment (mesin pencacah) berfungsi untuk memperkecil ukuran
memperkecil ukuran bahan baku pakan. Alat pencacah digunakan untuk mengolah
limbah agroindusri. Limbah agroindustri perlu dicacah agar ukurannya lebih kecil,
sehingga memudahkan dalam proses fermentasi. Alat pencacah bisa digerakkan
dengan mesin atau dinamo. Dengan mesin berkekuatan 8-10HP, alat pencacah bisa
mencacah limbah agroindustri sebanyak 400-600 kg/am. Jika tidak tersedia mesin
pencacah, limbah agroindustri bisa dicacah secara manual dengan bantuan pisau atau
alat lainnya (Guntoro, 2008).
4. Pulping equipment
Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non
kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia). Pulp
terdiri dari serat - serat (selulosa dan hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas.
Guntoro,S. 2008. Membuat Pakan Ternak dari Limbah Perkebunan. Jakarta : Agromedia
Pustaka.
Nugroho, Adityo. 2007. Operasi Sistem Kelistrikan PT. Japfa Comfed Indonesia TBK.
PKL. ITS: Surabaya.
Priambodo, Dimas. 2008. Analisis Penerapan SOP (Standart Operating Procedure) pada
Proses Pengemasan Suplemen Makanan “Protein” di PT Otsuka Indonesia
Malang Jawa Timur. PKL. Universitas Brawijaya: Malang.
Umardani, Yusuf. Formulasi Wafer Krim yang Difortifikasi Zat Gizi Mikro untuk
Remaja dan Perkiraan Umur Simpannya. Jurnal Rotasi. 9(4).