Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tri Winanda

Kelas : XI Mipa 2
Mapel : Bahasa Indonesia
Perpisahan Sepanjang Waktu
Pada suatu hari aku yang biasa di panggil Wina, saat itu aku duduk di bangku kelas IX
3. Aku mempunyai 5 sahabat yang kami beri nama DEVNUDIWIKHA yang beranggotakan
Devi, Nurul, Dini, Wina dan Khania, di mana pun dan kapan pun kami selalu bersama. Kami
sering bermain petak umpet, berlari keliling sekolah sampai-sampai kami terkenal dengan
sikap kekanak-kanakan di sekolah. Aku juga mempunyai salah satu teman laki-laki yang
biasa biasa di panggil afis yang duduk di bangku kelas IX 2, afis merupakan temanku yang
manis, baik hati dan taat beribadah. Karena kelas kami bersebelahan, membuat kami dekat
dan lambat laun tumbuhlah perasaan di antara kami. Suatu ketika afis ngechat aku di bbm
sebelum adanya whatsapp. Awalnya afis mengirim pesan yang berisikan “Ping!” secepat kilat
aku membalas karena saat itu aku sedaang tidak ada teman chating atau bisa di bilang
kesepian. Semakin hari semakin sering kami chatan hingga kami berkomitmen untuk tidak
berpacaran tetapi saling sayang satu sama lain.

Hingga tiba waktu kelulusan kami, aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di
sekolah impian ku, begitu pula dengan afis. Namun aku sedih karena sekolah impian afis
berjarak sangat jauh dengan sekolah ku, yang membuat kami harus menjalani LDR (Long
Distance Relationship). Awalnya aku kecewa dengan keputusannya, tetapi karena itu demi
masa depan mau tidak mau aku harus ikhlas akan hal tersebut. Akhirnya aku terbiasa untuk
tidak setiap hari bertatap muka langsung dengannya, kami hanya mengirim kabar lewat pesan
whatsapp hingga video call. Saat akan diadakannya 17-an agustus di sekolahku, kelasku
sepakat untuk membuat dambo, setelah membuat itu kami akan makan seblak. Saat di seblak
aku berfoto ria bersama teman-temanku , aku mengunggah foto tadi ke status whatsapp dan
kusembunyikan dari afis agar ia tidak mengetahuinya. Saat mengunggah aku tidak berpikir
panjang apa akibat dari postingan ku, namunafis tau hal tersebut dari temannya yang melihat
status whatsapp ku dan kami berdebat hingga kami memutuskan untuk berpisah. Awalnya aku
biasa saja, akhirnya aku menyesal atas kelakukaanku terhadap afis yang secara tidak
langsung sudah membohonginya.

Beberapa bulan berlalu, aku mempunyai keinginan untuk mengikuti lomba yang
diadakan di kota tempat tinggal afis. Kebetulan aku mengikuti xchool KIR yang
memudahkan aku untuk mgengikuti ajang perlombaan yang diadakan di kota tersebut. Aku
berjuang untuk mendapatkan hal tersebut, alhamdulillah keinginanku tercapaidan aku
berangkat untuk mengikuti lomba tersebut. Aku juga memberitahu afis bahwa aku mengikuti
lomba tersebut, afis sangat senang ia berencana untuk menemui ku di tempat penginapan.
Tetapi karena jadwal kami yang padat dan tempat tinggal afis jauh dari penginapan ku yang
mengharuskan untuk merelakan kami tidak bisa bertemu secara langsung. Meskipun afis
usdah berusaha maksimal, tetap saja kami tidak bisa untuk bertemu. Akhirnya kami
menghabiskan waktu dengan video call hinga larut malam saat hari terakhir aku berada di
kota tersebut. Saat video call kami banyak bertukar cerita, mulai dari kondisi hidupnya,
sekolahnya, namun afis yang ku kenal sekarang tidak sama seperti afis yang dulu. Ia berubah,
ia sekarang sering cabut dari sekolah, lupa beribadah, sering datag terlambat ke sekolah dan
masih banyak lagi. Aku dan afis sangat senang dan sampai saat ini kami menjalin hubungan
pbaik walaupun tidak sedekat dulu.

Anda mungkin juga menyukai