Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN PUSTAKA

Proses Menua, Stres Oksidatif,


dan Peran Antioksidan
Marta Lisnawati Zalukhu, Agustinus Rudolf Phyma, Rizaldy Taslim Pinzon
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana/RS. Bethesda, Yogyakarta, Indonesia

ABSTRAK
Penuaan ditandai dengan penurunan progresif integritas fisiologis yang memicu gangguan fungsi, yang disebabkan oleh radikal bebas sebagai
hasil stres oksidatif ditambah modifikasi genetik dan lingkungan. Intervensi yang membatasi atau menghambat reaksi radikal bebas akan
menurunkan laju perubahan akibat penuaan, sehingga diharapkan dapat menurunkan tingkat penuaan dan patogenesis penyakit. Antioksidan
merupakan molekul yang mampu menstabilkan atau menonaktifkan radikal bebas sebelum menyerang sel, juga dapat menghambat
ataupun menunda oksidasi suatu substrat. Antioksidan memiliki fungsi preventif dan protektif terhadap penyakit terkait usia seperti penyakit
kardiovaskuler, kanker, kelainan neurodegeneratif, dan berbagai kondisi kronik lainnya.

Kata kunci: Antioksidan, menua, stres oksidatif

ABSTRACT
Aging is characterized by progressive loss of physiological integrity caused by free radical as result of oxidative stress, leading to impaired
function, modifiable by genetic and enviromental factors. Interventions aimed at limiting or inhibiting the process should reduce the rate
of changes with consequent reduction of aging rate and pathogenesis of disease. Antioxidant refers to any molecule capable to stabilize or
deactivate free radicals before they attack cells, also inhibit or delay the oxidation of a substrate. Antioxidant prevents and protects against age-
related disease such as cardiovascular disease, cancer, neurodegenerative disorders, and other chronic condition. Marta Lisnawati Zalukhu,
Agustinus Rudolf Phyma, Rizaldy Taslim Pinzon. Ageing Process, Oxidative Stress, and the Role of Antioxidants

Keywords: Aging, antioxidants, oxidative stress

PENDAHULUAN bebas yang terus-menerus terhadap sel dan melalui kofaktor ataupun oleh antioksidan
Indonesia seperti negara-negara lainnya di jaringan. Dengan kata lain, kerusakan struktur eksogen dari asupan. Jika jumlah radikal
kawasan Asia Pasifik akan mengalami penuaan dan fungsi mencirikan penuaan. Kerusakan ini bebas melampaui efek protektif antioksidan
penduduk dengan cepat. Pada tahun 2010 menyebabkan kondisi patologis dan dapat dan kofaktor, akan terjadi kerusakan oksidatif
proporsi penduduk lanjut usia di Indonesia berakhir pada kematian.2,3 yang terakumulasi dan berpengaruh terhadap
telah mencapai sekitar 10%.1 Pada tahun proses penuaan serta penyakit terkait usia
2012 Indonesia termasuk negara Asia ketiga Penuaan ditandai dengan hilangnya seperti penyakit kardiovaskuler, kanker,
terbesar dalam hal jumlah absolut populasi di integritas fisiologis yang progresif, yang kelainan neurodegeneratif, dan berbagai
atas 60 tahun (25 juta) setelah Cina (200 juta) memicu gangguan fungsi dan meningkatkan kondisi kronis lain.5 Telaah pustaka ini
dan India (100 juta). Indonesia diperkirakan risiko kematian. Kemunduran fungsi ini bertujuan untuk mengkaji proses penuaan
akan mempunyai 100 juta orang lanjut menjadi faktor risiko utama patologi terkait radikal bebas, dan peranan antioksidan
usia (lansia) dalam tahun 2050. Penduduk pada manusia meliputi kanker, diabetes, dalam mencegah penuaan.
dianggap berstruktur tua apabila penduduk kelainan kardiovaskuler, dan penyakit
usia 60 tahun ke atas sudah mencapai 7% total neurodegeneratif. 4 PEMBAHASAN
penduduk. Radikal Bebas dan Penuaan
Interaksi antara radikal bebas, antioksidan, dan Penuaan secara umum dapat didefinisikan
Penuaan adalah akumulasi perubahan kofaktor penting dalam memelihara kesehatan, sebagai kemunduran progresif efisiensi
progresif seiring waktu yang berhubungan proses penuaan, dan penyakit yang berkaitan biokimia dan proses fisiologis setelah fase
dengan peningkatan kerentanan terhadap dengan usia. Radikal bebas menginduksi reproduksi kehidupan. Kontribusi radikal
penyakit dan kematian seiring pertambahan stres oksidatif yang akan diseimbangkan bebas terhadap proses penuaan terjadi sejak
usia dan jumlah kerusakan akibat reaksi radikal oleh sistem antioksidan endogen tubuh awal kehidupan yang makin meningkat seiring

Alamat Korespondensi email: medidoc2002@yahoo.com

CDK-245/ vol. 43 no. 10 th. 2016 733


TINJAUAN PUSTAKA

pertambahan usia. Pajanan pada tingkat sel elemen hidrogen dengan satu proton dan dalam pengaturan jaras interseluler. Stres
ataupun jaringan tubuh sejak awal kehidupan satu elektron. Radikal bebas dapat juga berupa oksidatif terjadi jika produksi ROS alamiah
ditambah dengan reaksi metabolik pada usia nitrogen atau karbon, tetapi O2 merupakan tidak dapat diseimbangkan oleh kapasitas
dewasa hingga lanjut usia berhubungan bentuk radikal bebas yang berperan penting antioksidan jaringan. ROS berlebihan dapat
dengan terjadinya penyakit-penyakit terkait pada organisme aerobik.7 Radikal bebas dapat menginduksi kerusakan komponen seluler
usia lanjut seperti penyakit kardiovaskuler, juga didefinisikan sebagai spesies kimia reaktif secara ireversibel dan menyebabkan kematian
kanker, penyakit neurodegeneratif, atau dengan elektron tidak berpasangan di orbital sel melalui jalur apoptosis intrinsik melalui
diabetes (Gambar 1). Radikal bebas diduga terluarnya. Konfigurasi yang tidak stabil ini mitokondria, sehingga memicu kerusakan
berperan pada proses patologi oklusi vaskuler menghasilkan energi yang dilepas melalui DNA mitokondria, disfungsi, dan peningkatan
yang menyebabkan penyakit kardiovaskuler. reaksi dengan molekul di sekitarnya, seperti apoptosis sel. Peningkatan apoptosis
ROS memicu oksidasi low density lipoprotein protein, lipid, karbohidrat, dan asam nukleat. berhubungan dengan perombakan sel dan
(LDL) yang akan berakumulasi di dalam Radikal bebas yang mayoritas menyebabkan pemendekan telomer - ujung DNA yang
plak dan berkontribusi terhadap inflamasi kerusakan sistem biologi adalah oxygen- membatasi jumlah mitosis sel. Peningkatan
aterokslerosis dan patogenesisnya. LDL free radical atau yang lebih dikenal sebagai jumlah telomer yang hilang akibat
yang teroksidasi memicu disfungsi endotel reactive oxygen species (ROS). ROS dibentuk ketidakseimbangan produksi ROS menjadi
yang berakibat pada apoptosis sel dan oleh sel-sel organisme aerobik dan dapat salah satu faktor dalam proses penuaan.
menyebabkan vasokonstriksi.5,6 menginiasi reaksi autokatalitik, dan molekul Akumulasi mutasi DNA mitokondria, gangguan
yang bereaksi dengan ROS akan diubah fosforilasi oksidatif, dan ketidakseimbangan
Penyakit lain seperti stroke juga berhubungan menjadi radikal bebas, sehingga memperluas ekspresi enzim antioksidan berakhir pada
dengan radikal bebas dari beberapa sumber rantai kerusakan.5 produksi ROS yang berlebihan. Defek rantai
seperti oksidasi xantin, siklooksigenase, sel-sel respirasi mitokondria dapat menyebabkan
inflamasi, dan mitokondria. Radikal bebas juga Salah satu hipotesis konsep penuaan yang produksi ROS yang berlebihan, yang dapat
menyebabkan perubahan transpor elektron diterima sampai saat ini adalah teori stres meningkatkan kerusakan oksidatif bukan saja
mitokondria selama iskemia dan reperfusi. oksidatif. Teori ini pertama kali dikemukakan di mitokondria tetapi juga pada kompartemen
Akumulasi sel-sel inflamasi seperti neutrofil oleh Denham Harman sebagai teori penuaan seluler lainnya.6,9
dan monosit/makrofag selama reperfusi radikal bebas dan melaporkan bahwa
memicu terjadinya stres oksidatif. Peningkatan oksigen radikal bebas terbentuk secara DNA mitokondria merupakan target kunci
kadar ROS di otak menyebabkan otak lebih endogen sebagai produk sampingan proses dari radikal bebas. Identifikasi reaksi radikal
rentan terhadap stres oksidatif. Selain itu, metabolisme yang menggunakan oksigen. bebas sebagai promotor proses penuaan
radikal bebas juga diduga turut berperan Teori ini kemudian dimodifikasi dengan menyiratkan bahwa intervensi yang bertujuan
terhadap inisiasi cedera seluler pada penyakit melaporkan peran mitokondria dalam proses untuk membatasi atau menghambat reaksi
neurodegeneratif seperti pada penyakit penuaan karena organela ini merupakan radikal bebas diharapkan turut menurunkan
Alzheimer, penyakit Huntington, ataupun sumber utama produksi reactive oxygen tingkat penuaan dan patogenesis penyakit.7
Parkinson.5 species (ROS).8 Penurunan stres oksidatif dapat dicapai melalui
3 tahap, yaitu dengan menurunkan pajanan
Pada penyakit kanker, ROS dapat berperan Radikal bebas bertanggung jawab terhadap ke polutan lingkungan yang mengandung
pada semua tahap karsinogenesis, baik pada kerusakan tingkat sel dan jaringan terkait usia. oksidan, meningkatkan jumlah antioksidan
tahap inisiasi, promosi, maupun progresi. Pada kondisi normal, terjadi keseimbangan endogen dan eksogen, dan menurunkan stres
Radikal bebas diketahui bereaksi dengan antara oksidan, antioksidan, dan biomolekul. oksidatif dengan menstabilkan produksi dan
komponen DNA yang menyebabkan mutasi Radikal bebas yang berlebih menyebabkan efisiensi energi mitokondria. Stres oksidatif
gen dan memicu terjadinya kanker. Di lain antioksidan seluler natural kewalahan, endogen dapat dipengaruhi dengan dua
hal, radikal bebas juga menginduksi resistensi memicu oksidasi, dan berkontribusi terhadap cara, yaitu dengan mencegah formasi ROS
insulin, disfungsi sel β, gangguan toleransi kerusakan fungsional seluler. Radikal bebas atau menghilangkan efek ROS dengan
glukosa, dan DM tipe 2.5 merupakan penyebab utama terkait proses antioksidan.10
penuaan, dianggap sebagai satu-satunya
Penuaan dan Stres Oksidatif proses utama, dimodifikasi oleh genetik dan Oleh karena itu, setiap individu penting
Penuaan merupakan proses multifaktorial. faktor lingkungan; oksigen radikal bebas membiasakan gaya hidup sehat termasuk di
Sebagian besar hipotesis mengenai bertanggungjawab (karena reaktivitasnya antaranya diet tinggi antioksidan.5
mekanisme dasar proses penuaan adalah tinggi) terhadap kerusakan tingkat sel dan
perubahan homeostasis metabolik, inflamasi, jaringan terkait usia. Akumulasi radikal oksigen Antioksidan
dan/ atau proses redoks pada sel dan jaringan. pada sel dan modifikasi oksidatif molekul Antioksidan dapat diartikan sebagai
Teori stres oksidatif atau radikal bebas merujuk biologi (lipid, protein, dan asam nukleat) molekul yang mampu menstabilkan atau
peningkatan ROS sebagai proses utama berperan pada penuaan dan kematian sel.7 menonaktifkan radikal bebas sebelum
penuaan sel.6 menyerang sel. Antioksidan dapat
Pada kondisi normal, reactive oxygen species menghambat atau menunda oksidasi sebuah
Radikal bebas merupakan sebuah atom (ROS) berperan sebagai “redox messenger” substrat.

734 CDK-245/ vol. 43 no. 10 th. 2016


TINJAUAN PUSTAKA

Antioksidan endogen dapat dibedakan makan, seperti pembatasan kalori dan Defisiensi mineral dan vitamin cukup penting
menjadi antioksidan endogen non-enzimatik olahraga, terbukti lebih baik memelihara diperhatikan terkait perubahan diet yang
(contoh: asam urat, glutathione, bilirubin, kesehatan tubuh dibandingkan manipulasi cenderung mengandung kadar rendah
tiol, albumin, dan faktor nutrisi termasuk di genetik pada percobaan hewan.9 Suplemen mikronutrien akibat teknik agrikultural. Salah
antaranya vitamin dan fenol), dan antioksidan vitamin antioksidan, khususnya vitamin C satu cara untuk mengatasi defisiensi ini adalah
endogen enzimatik (contoh: superoxide dan E, dan beberapa komponen sintetik dengan menambahkan nutrisi suplemental
dismutase, glutathione peroxidase, dan dapat memperpanjang masa hidup pada tertentu atau fortifikasi makanan. Beberapa
catalase). Pada orang normal, antioksidan model hewan. Vitamin C (asam askorbat) penelitian menunjukkan bahwa suplementasi
endogen akan menyeimbangkan produksi adalah antioksidan hidrofilik utama dan antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, beta
ROS. Sumber terbanyak antioksidan berasal inhibitor peroksidasi lemak. Pada membran, karoten, dan resveratrol (pada anggur merah)
dari nutrisi terutama golongan fenol.5 molekul ini secara cepat menurunkan radikal dapat menurunkan risiko aterosklerosis.
α-tocopheroxyl dan LDL untuk regenerasi Polifenol dan likopen juga dapat menunda
Beberapa mekanisme kerja antioksidan α-tocopherol dan menghambat propagasi progresivitas aterosklerosis ataupun penyakit
nutrisional antara lain: radikal bebas. Vitamin E (α-tocopherol) kardiovaskuler pada umumnya. Akan tetapi,
1. Menetralisir radikal bebas merupakan antioksidan hidrofobik utama pada potensi langsung antioksidan (terutama
2. Mengurangi konsentrasi peroksida dan membran sel dan lipoprotein sirkulasi. Fungsi vitamin E) terhadap penyakit Alzheimer masih
memperbaiki oksidasi membran antioksidannya sangat kuat dibantu oleh sulit dinilai. Meski demikian, individu yang
3. Mendorong besi untuk menurunkan regenerasi yang dipromosikan oleh vitamin mengonsumsi banyak buah dan sayuran
produksi ROS C. Vitamin E dapat mencegah aterosklerosis serta suplemen vitamin memiliki risiko
4. Menetralisir ROS melalui metabolisme melalui inhibisi modifikasi oksidatif. Alzheimer yang lebih rendah.6 Penelitian
lipid, asam lemak bebas rantai pendek, terbaru mengenai manfaat vitamin E
dan kolesterol ester Coenzim Q (ubiquinol, CoQ) dan asam lipoik untuk pencegahan kanker menunjukkan
dalam bentuk tereduksi dan melatonin nilai proteksi, tetapi tidak menurunkan
Manusia memiliki sistem antioksidan kompleks merupakan antioksidan yang efisien. risiko terjadinya kanker secara signifikan.12
baik enzimatik maupun non-enzimatik yang Resveratrol (RSV) dan curcumin juga Suplementasi nutrisional, khususnya
bekerja sinergis untuk melindungi sel dan mempunyai efek anti-penuaan.11 antioksidan, terbukti meningkatkan status
sistem organ dari kerusakan akibat radikal kesehatan dan meningkatkan usia harapan
bebas. Antioksidan endogen berperan Diet Mediteranean, suatu tipe diet sehat hidup.7
penting menjaga fungsi seluler yang optimal yang terdiri dari buah-buahan, sayur-sayuran,
dan kesehatan sistemik secara umum. gandum murni, kacang panjang, kacang Keterbatasan literatur menyebabkan
tanah, lemak sehat, dan anggur merah keterbatasan pengetahuan mekanisme
Pada kondisi tertentu yang dipicu oleh stres kaya antioksidan, seperti RSV, diketahui oksidatif dan kurangnya penanda biokimia
oksidatif, antioksidan endogen menjadi mempunyai efek protektif terhadap kerusakan yang akurat untuk menilai kandungan
insufisiensi dan memerlukan antioksidan oksidatif.11 Saat ini, beberapa makanan antioksidan. Namun demikian, terapi
eksogen untuk mempertahankan fungsi diketahui mempunyai efek antipenuaan, antioksidan lebih dini dinilai bermanfaat
seluler yang optimal. Antioksidan enzimatik berdasarkan kandungan anti-inflamasi dan dan lebih efektif. Kombinasi antioksidan dan
antara lain: glutathione peroxidase, catalase, anti-oksidannya: berry; coklat hitam; kacang lamanya suplementasi juga menjadi salah
dan superoxide dismutase. Antioksidan non- panjang (karena konsentrasinya yang tinggi satu faktor penentu efek antioksidan. Dosis
enzimatik antara lain vitamin E, vitamin C, pada protein rendah lemak, inhibitor protease, terapi dianjurkan dalam kadar yang cukup
antioksidan tiol (glutathione, thioredoxin, dan fibrin, genistein, dan mineral); ikan; sayur- karena pemberian berlebih antioksidan
asam lipoik), melatonin, karotenoid, flavonoid sayuran; kacang; gandum murni; bawang tertentu (contoh: suplemen zinc >50 mg/
alami, dan lain sebagainya.5 (karena kandungan polisulfida yang berasal hari) justru dapat menurunkan respons imun.
dari bawang yang menjalani katabolisme Penelitian terbaru tidak merekomendasikan
Dasar ide FRTA (free radical theory of aging) menjadi hydrogen sulfide yang berefek suplementasi antioksidan untuk memodifikasi
adalah bahwa radikal bebas dan ROS lainnya vasodilatasi) dan avokad (sumber utama patofisiologi terkait usia dan kondisi klinis.
terbentuk tanpa bisa dihentikan karena dari lemak monounsaturated, vitamin dan Masih perlu diteliti mengenai efikasi dan
metabolisme, dan muncul karena aksi antioksidan). Beberapa tempat di dunia tingkat keamanannya. Faktor-faktor lain
beberapa faktor eksogen, biomolekul yang mempunyai prevalensi oktogenarian (orang seperti mekanisme yang mendasari proses
rusak dan akumulasi kerusakan ini adalah yang berusia antara 80-89 tahun) yang tinggi, penuaan, hubungan molekul antioksidan
penyebab penuaan dan penyakit yang di antaranya Okinawa (Jepang), Sardinia (Italia), yang berbeda, hubungan faktor molekul
berhubungan dengan usia. Jika FRTA benar Loma Linda (California), Ikaria (Yunani), dan prooksidan dan antioksidan, patogenesis
maka antioksidan dapat memperlambat Nicoya (Costa Rica). Gaya hidup pada populasi penyakit terkait oksidatif, dan penanda kadar
penuaan dan memperpanjang masa tersebut adalah aktivitas harian yang tinggi, oksidan serta antioksidan yang akurat masih
kehidupan.11 kelakuan yang positif, dan konsumsi diet perlu diteliti lebih lanjut untuk mendapatkan
tinggi buah-buahan, sayuran, dan konsumsi hasil yang maksimal.7
Perubahan gaya hidup dan kebiasaan rendah daging.11

CDK-245/ vol. 43 no. 10 th. 2016 735


TINJAUAN PUSTAKA

SIMPULAN akibat penuaan. Antioksidan merupakan ataupun menunda oksidasi. Antioksidan


Radikal bebas terbukti memiliki peran besar molekul yang mampu menstabilkan atau memiliki fungsi preventif dan proteksi
dalam proses penuaan. Antioksidan dapat menonaktifkan radikal bebas sebelum terhadap penyakit terkait usia.
berperan untuk menurunkan laju perubahan menyerang sel, juga dapat menghambat

DAFTAR PUSTAKA :
1. Kementerian Kesehatan RI. Gambaran kesehatan lanjut usia di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi. 2013;1:9-28
2. Liochev SI. Which is the most significant cause of aging. 2015;4:793-810
3. Magalhaes JP. What is aging [Internet]. 2013 [cited 2016 Apr 7]. Available from http://www.senescence.info/aging_definition.html
4. Lopez-Otin C, Blasco MA, Partridge L, Manuel S, Guido K. The hallmarks of aging. Cell. 2013;153(6):1194-217
5. Rahman K. Studies on free radicals, antioxidants, and co-factors. Clinical Interventions in Aging. 2007;2(2):219-36
6. Schöttker B, Brenner H, Jansen E, Gardiner J, Peasey A, Kubinova R, et al. Evidence for the free radical/oxidative stress theory of ageing from the CHANCES consortium:
A meta-analysis of individual participant data. BMC Medicine. 2015;13:300
7. Fusco D, Colloca G, Monaco MR, Cesari M. Effects of antioxidant supplementation on the aging process. Clinical Interventions in Aging. 2007;2(3):377-87
8. Salmon AB, Richardson A, Perez V. Update on the oxidative stress theory of aging: Does oxidative stress play a role in aging or healthy aging. Free Radic Biol Med.
2010;48(5):642
9. Wang CH, Wu SB, Wu YT, Wei YH. Oxidative stress response elicited by mitochondrial dysfunction: Implication in the pathophysiology of aging. Experimental Biology
and Medicine. 2013;238:450-60
10. Poljsak B. Strategies for reducing or preventing the generation of oxidative stress. Oxidative Medicine and Cellular Longevity. 2011.
11. Bartosz IS, Bartosz G. Effect of antioxidants supplementation on aging and longevity. Biomed Research International. 2014;1-17
12. Rizvi S, Raza S, Ahmed F, Ahmad A, Abbas S, Mahdi F. The role of vitamin E in human health and some diseases. Sultan Qaboos Univ Med. 2014;14(2):157-65

736 CDK-245/ vol. 43 no. 10 th. 2016

Anda mungkin juga menyukai