Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)


KAJIAN PEMBUATAN INDUSTRI TERPADU PENGOLAHAN
KELAPA DALAM

A. Latar Belakang Kegiatan

Indonesia merupakan negara yang memiliki lahan tanaman


kelapa terbesar di dunia dengan luas areal 3,88 juta hektar (97%
merupakan perkebunan rakyat), memproduksi kelapa 3,2 juta
ton setara kopra. Selama 34 tahun, luas tanaman kelapa
meningkat dari 1,66 juta hektar pada tahun 2013 menjadi 3,89
juta hektar pada tahun 2018. Perkebunan kelapa rakyat
dicirikan memiliki lahan yang sempit, pemeliharaan seadanya
atau tidak sama sekali dan tidak pada skala komersial.
Permintaan produk-produk berbasis kelapa masih terus
meningkat baik untuk ekspor maupun pasar dalam negeri.
Industri turunan kelapa masih dapat dikembangkan dengan
melakukan diversifikasi produk olahan antara lain : oleo kimia,
desiccated coconut, virgin oil, nata de coco, dan lain-lain.
Pengelompokan Industri Pengembangan Industri Pengolahan
Kelapa Sebagaimana diketahui, kelapa adalah tanaman yang dari
semua bagiannya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia. Gambaran dari pemanfaatan bagian-
bagian tanaman kelapa dimaksud adalah sebagaimana
tercantum sebagai berikut, Industri Hulu : Industri kelapa hulu
merupakan industri kelapa paling hulu dalam rangkaian industri
kelapa, seperti kelapa segar, kopra (kopra hitam dan putih),
Industri Antara : Industri kelapa antara merupakan industri
kelapa yang memproses bahan baku menjadi produk-produk
turunan, seperti tempurung kelapa, Copra Meal, Desiccated
Coconut. Industri Hilir : Industri kelapa Hilir adalah industri

1
kelapa yang mengolah bahan yang dihasilkan oleh industri
kelapa antara menjadi berbagai produk akhir yang digunakan
oleh industry, seperti Karbon aktif, Minyak kelapa, Coconut
cream/milk dan lain-lain. Meskipun seluruh bagian tanaman
kelapa dapat dimanfaatkan untuk peningktan kesejahteraan
manusia, namun perkembangan industri pengolahan berbasis
kelapa di Indonesia dimulai dengan pengembangan industri
kopra sebagai bahan baku industri minyak kelapa.
Kecenderungan Global industri Pengolahan Kelapa
Kecenderungan yang telah terjadi dibeberapa negara penghasil
kelapa telah mengembangkan olahan kelapa kearah hilir
diantaranya Philipina yang telah mengembangkan coconut
methyl ester, tepung kelapa dan produk minuman baik dalam
bentuk minuman segar maupun olahan lainnya. Pada tahun
2017 Indonesia merupakan negara yang memiliki lahan tanaman
kelapa terluas didunia dengan luas areal sekitar 3,82 juta ha
dimana 97% nya merupakan perkebunan rakyat dengan
produksi 15,9 milyar butir atau setara dengan 3,2 juta ton kopra.
Total nilai ekspor kelapa sekitar US$ 364,575 ribu.
Kecenderungan yang akan terjadi, Indonesia merupakan
produsen kelapa terbesar didunia tetapi sebagian besar
digunakan untuk memenuhi permintaan di dalam negeri. Hal ini
mengakibatkan pangsa pasar terutama minyak kelapa di pasar
internasional relatif kecil. Hal ini berbeda dengan Philiphina yang
merupakan negara penghasil kelapa no.3 dunia setelah Indonesia
dan India, namun 80% produksinya untuk ekspor. Permintaan
dunia akan produk turunan kelapa masih cukup baiki terutama
untuk pemakaian organic foods, functional drink, cosmo
centicals, oleo chemicals, biofuel dan bio lubricants dan lain-lain.
Analisis terhadap kecenderungan yang telah dan akan terjadi.
Bahwa kondisi tersebut menggambarkan bahwa masih banyak
peluang dalam meningkatkan pengembangan industri

2
pengolahan kelapa untuk mengisi pangsa pasar dunia, yaitu
dengan mengupayakan antara lain :
 Melakukan penguatan struktur industri berbasis kelapa
dengan menciptakan iklim investasi dan usaha melalui
insentif fiskal dan jaminan keamanan berusaha.
 Meningkatkan lapangan usaha industri yang telah ada
 Penciptaan lapangan usaha industri pengolahan kelapa
melalui promosi investasi disentra bahan baku dan
pengembangan pasar domestik dan ekspor.
Berbeda kondisi saat ini di Kabuten Kayong Utara yang memiliki lahan
perkebunan kelapa dalam yang cukup luas yang dimiliki oleh petani
tetapi belum memiliki system industry pengolahan yang terpadu dan
lebih cenderung parsial, maka untuk itu Dinas perindustrian dan
perdagangan Kabupaten Kayong Utara perlu membuat sebuah
perencanaan dan Kajian Pembuatan Industri Terpadu Pengolahan
Kelapa Dalam untuk meningkatan perekonomian masyarakat
khususnya petani Kelapa Dalam.

B. Maksud dan Tujuan


Penyusunan Detail Engineering Design Kajian Pembuatan Industri
Terpadu Pengolahan Kelapa Dalam Kabupaten Kayong Utara
dimaksudkan sebagai suatu upaya Pemerintah Kabupaten Kayong
Utara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kelapa
dalam khususnya dan masyarakat kayong utara secara umum.
Tujuan yang akan diperoleh dari kegiatan ini adalah sebagai upaya
Pemerintah Kabupaten Kayong Utara agar tersedianya kawasan
Industri Terpadu Pengolahan Kelapa Dalam Kabupaten Kayong Utara.

C. Keluaran
Keluaran dan/atau produk kegiatan ini adalah, antara lain:
a. Dokumen gambar rencana teknis rinci
b. Dokumen spesifikasi teknis
c. Dokumen Bill Of Quantity (BOQ) dan / atau Engineer
Estimate (EE)

3
D. Ruang Lingkup
Lingkup perkerjaan Detail Engineering Design Kajian Pembuatan
Industri Terpadu Pengolahan Kelapa Dalam Kabupaten Kayong Utara
ini meliputi:
1. Lingkup Wilayah
Wilayah perencanaan meliputi seluruh lingkup ruang di Kajian
Pembuatan Industri Terpadu Pengolahan Kelapa Dalam
Kabupaten Kayong Utara yang direncanakan
2. Lingkup Pekerjaan
Lingkup materi pekerjaan secara umum terdiri atas:
 Penentuan lokasi dan luasan area Kajian Pembuatan Industri
Terpadu Pengolahan Kelapa Dalam Kabupaten Kayong Utara.
 Penentuan konsep Kajian Pembuatan Industri Terpadu
Pengolahan Kelapa Dalam Kayong Utara serta jenis material
yang sesuai dengan bentuk sebuah Kawasan industry kelapa
dalam.
 Perencanaan fasilitas pendukung lainnya berdasarkan jenis
tanaman dan material landscape.

Selain lingkup materi diatas, Detail Engineering Design Kajian


Pembuatan Industri Terpadu Pengolahan Kelapa Dalam Kabupaten
Kayong Utara mengacu pada ketentuan hukum yang menjadi
pedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman
Teknis Pembangunan berdasarkan Keputusan Menteri
Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 332/KPTS/M/2002,
tanggal 21 Agustus 2002, yang dapat meliputi tugas-tugas
perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan dan perencanaan
fisik bangunan gedung yang terdiri dari :
 Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan
informasi lapangan, membuat interpretasi secara garis besar
terhadap Kerangka Acuan Kerja yang telah ditetapkan,
menyusun Pra Rencana seperti rencana tapak, prarencana
bangunan termasuk program dan konsep ruang, perkiraan
biaya.
 Penyusunan Pengembangan Rencana antara lain membuat :

4
1. Rencana Arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi
yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
2. Rencana Struktur, beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
3. Perkiraan Biaya
4. Penyusunan Rencana detail antara lain membuat :
Gambar-gambar detail perencanaan, detail utilitas yang
sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.
5. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
6. Rincian dan volume pelaksanaan pekerjaan, rencana
anggaran biaya pekerjaan konstruksi.

E. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Sesuai dengan petunjuk pelaksanaan Detail Engineering Design Kajian
Pembuatan Industri Terpadu Pengolahan Kelapa Dalam Kabupaten
Kayong Utara, diperkirakan jangka waktu yang dibutuhkan untuk
proses penyusunannya, hingga menghasilkan laporan akhir adalah
selama kurang lebih 30 hari kalender.

F. Lokasi Perencanaan
Adapun lokasi perencanaan Kajian Pembuatan Industri Terpadu
Pengolahan Kelapa Dalam adalah di Kabupaten Kayong Utara.

G. Tenaga Ahli
Penyusunan Detail Engineering Design Kajian Pembuatan Industri
Terpadu Pengolahan Kelapa Dalam Kabupaten Kayong Utara
Kabupaten Kayong Utara ini akan dikerjakan oleh sebuah tim kerja.
Tim ini dipimpin oleh seorang koordinator tim yang dibantu oleh
beberapa ahli dari berbagai disiplin ilmu. Staf ahli dibantu oleh
beberapa asisten ahli dan pada jenjang terbawah, seluruh pekerjaan
ditunjang oleh staf penunjang yang terdiri dari administrator proyek,
pembukuan, sekretaris, bagian umum, juru gambar dan operator
komputer. Adapun kualifikasi tenaga ahli dalam pekerjaan
penyusunan adalah:

5
a. Ketua Tim (Team Leader)
Tenaga Ahli Sipil merupakan tenaga ahli yang paling berperan besar
dalam keseluruhan teknis penyusunan rencana, sejak penyusunan
rencana kegiatan sampai pada penyelesaian akhir buku rencana.
Secara implisit, ahli Sipil harus dapat mengkoorganisasikan beberapa
tenaga ahli yang terlibat.
Untuk melaksanakan pekerjaan ini dibutuhkan jasa konsultan dengan
tenaga-tenaga ahli yang memiliki pengalaman profesinya minimal 3
(tiga) tahun dengan pendidikan minimal S1, serta dibantu tenaga
penunjang (sekretaris dan operator komputer) dengan pengalaman
profesi minimal 3 (tiga) tahun.
Ketua tim dibantu beberapa tenaga ahli. Adapun kualifikasi tenaga ahli
dalam pekerjaan penyusunan Detail Engineering Design Kajian
Pembuatan Industri Terpadu Pengolahan Kelapa Dalam Kabupaten
Kayong Utara adalah :

1) Tenaga Ahli Perkebunan


Tenaga Ahli Perkebunan sebanyak 1 ( satu) orang dengan
kualifikasi pendidikan sekurang kurangnya S-1 bidang
Pertanian/Perkebunan.
2) Tenaga Ahli Struktur
Tenaga Ahli Teknik sebanyak 1 ( satu) orang dengan kualifikasi
pendidikan sekurang kurangnya S-1 bidang Teknik Sipil.
3) Tenaga Ahli Ekonomi Pertanian
Tenaga Ahli Ekonomi Pertanian sebanyak 1 ( satu) orang dengan
kualifikasi pendidikan sekurang kurangnya S-1 bidang Pertanian.
4) Tenaga Ahli Estimasi
Tenaga Ahli Estimasi sebanyak 1 ( satu) orang dengan kualifikasi
pendidikan sekurang kurangnya S-1 bidang Teknik Sipil.

b. Staf Pendukung
Staf pendukung terdiri dari Surveyor, juru gambar, bertugas
mendukung keseluruhan proses penyelesaian pekerjaan dari
tahap persiapan sampai tahap penyelesaian laporan akhir baik
teknis maupun administratif.

6
H. Laporan
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah:
a. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan berisi :
1) Jadwal mobilisasi tenaga dan rencana kegiatan.
2) Rangkuman hasil survey kondisi Lokasi yang direncanakan.
3) Identifikasi kebutuhan Perencanaan.
4) Rujukan harga material, upah dan peralatan yang digunakan.
b. Laporan Antara
Laporan Antara berisi rangkuman semua proses kegiatan yang
sedang dilaksanakan oleh konsultan perencana pada kegiatan
Perencanaan DED Kajian Pembuatan Industri Terpadu Pengolahan
Kelapa Dalam. Laporan Antara diserahkan pada pertengahan
kontrak, sebanyak 5 (lima) buku laporan.

c. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisi rangkuman semua proses & produk
kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh konsultan perencana
pada kegiatan Perencanaan DED Kajian Pembuatan Industri
Terpadu Pengolahan Kelapa Dalam Kabupaten Kayong Utara.
Laporan akhir diserahkan pada akhir kontrak, sebanyak 5 (lima)
buku laporan.

Kayong Utara, 04 Nopember 2019

Anda mungkin juga menyukai