MUA’AMALAH
MAKALAH
Disusun oleh:
SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pemindahan akad (Tahawwul Aqd) ?
2. Apa saja kriteria dan substansi pemindahan akad (Tahawwul Aqd) ?
3. Bagaimana contoh penerapan pemindahan akad (Tahawwul Aqd) dalam
mu’amalah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pemindahan akad
(Tahawwul Aqd).
2. Untuk mengetahui apa saja kriteria dan substansi pemindahan akad
(Tahawwul Aqd).
3. Untuk mengetahui contoh penerapan pemindahan akad (Tahawwul
Aqd) dalam mu’amalah.
BAB II
PEMBAHASAN
1 Maulana Hasanuddin dan Jaih Mubarok, Perkembangan Akad Musyarakah, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2012), hlm. 215.
2 Harun Nasution, Fikih Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), hlm. 108.
yang dimaksud, sehingga menimbulkan perselisihan antara penjual dan
pembeli.3
3 Abdul Aziz Dahlan, dkk, Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeva, 2001),
hlm. 68.
4 Ali Ibrahim al-Rasyid, Al-Tahawwul fi Al-Asyya’ wa Al-Tasharrufat wa Al-Uqud wa Atsaruhu fi Al-
9
Yusuf al-Qardhawi, al-Qawa’id al-Hakimah Li Fiqh al-Muamalah, (Kairo: Dar al-Syaruq, 2010), hlm.
29.
10
Ali Ahmad al-Nadawi, al-Qowaid al-Fiqhiyyah: Mafhumuha, Nasy’atuha, Tathawwuruha, Dirasah
Mu’alifatiha, Adillatuha, Muhaimmatuha, Tathbiqatuha, (Damaskus: Dar al-Qalam, 1994), hlm. 393.
11
Maulana Hasanuddin dan Jaih Mubarok, Perkembangan Akad Musyarakah, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2012), hlm. 217.
hukumnya wajib. Bagi ulama dan qadhi memandang sah akad
yang dilakukan para pembisnis selama memungkinkan.12
B. Substansi dan Kreteria Tahawwul Aqd
1. Substansi Tahawwul Aqd
13 Oni Sahroni, Fikih Muamalah: Dinamika Teori Akad dan Implementasinya dalam Ekonomi Syariah,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2016),hlm. 219-220.
14
Oni Sahroni, Fikih Muamalah: Dinamika Teori Akad dan Implementasinya dalam Ekonomi Syariah,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2016),hlm. 220-221.
2. Akad formal yang bathil tersebut mencakup rukun dan syarat
yang dari segi akad yang lain terpenuhi rukun dan syaratnya.
3. Kehendak para pihak yang berakad terhadap akad yang baru
muncul karena ‘tahawwul’.
15
Mariam Darus, Aneka Hukum Bisnis, (Bandung: PT. Alumni, 2005), hlm. 29
Apabila dihubungkan dengan kaidah fikih, maka pasal-pasal
yang terdapat dalam BW tentang metode mengungkap maksud
pihak yang berakad, relevan dengan sejumlah kaidah fikih.
16R. Wirjono Projodikoro, Azas-Azaz Hukum Perjanjian, (Bandung: PT. Bale Bandung, 1989), hlm.
85.
memberikan pengertian yang tidak memungkinkan suatu
pelaksanaan”. Kaidah fikih yang relevan yaitu ( اعمال الكالم اولى من
Kaidah fikih yang relevan adalah ( اذا تصنرت الحقيقة والمجاز يصار الى
17
Maulana Hasanuddin dan Jaih Mubarok, Perkembangan Akad Musyarakah, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2012), hlm. 221-222.
miliar, sedangkan dana dari Koperasi adalah nol rupiah. Uang yang
diterima oleh koperasi disalurkan kepada anggotanya dengan akad
murobahah.
18
Maulana Hasanuddin dan Jaih Mubarok, Perkembangan Akad Musyarakah, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2012), hlm. 224-225.
Para ulama berbeda pendapat tentang hal berikut:
Jika ada akad Istishna untuk membuat baju misalnya, maka akad
Istishna tersebut berubah menjadi akad salam, karena pakaian tidak
boleh dijadikan objek akad Istishna. Disamping itu, akad Istishna
dibolehkan dengan dalil Istishna agar masyrakat mudah mendapatkan
kebutuhannya, dan juga karena akad tersebut menjadi akad Istishna
yang fasid, maka harus dimaknai dengan akad salam yang sah.
4. Akad IMBT (Ijarah Muntahiya Bit Tamlik) berubah menjadi Akad Jual
Beli
Dengan akad ini, maka hak milik atas barang ini berpindah dari
pihak yang menyewakan (penjual) kepada penyewa (pembeli). Karena
maksud/keinginan pihak akad tersebut adalah menjual objek manfaat
secara angsuran (tidak tunai) walaupun nama yang tertulis dalamakad
adalah ijarah.
5. Ba’i al-Wafa
Oleh karena itu, transaksi jual beli ini adalah transaksi formalitas
yang tidak melahirkan akibat hukum jual beli tetapi akibat hukum yang
terjadi adalah akad qord dengan agunan.19
BAB III
PENUTUP
19 Oni Sahroni, Fikih Muamalah: Dinamika Teori Akad dan Implementasinya dalam Ekonomi Syariah,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2016),hlm. 221-223.
A. Kesimpulan
1. Pada umumnya, istilah Tahawwul al-Aqd merupakan suatu pembahasan
fikih yang relatif baru dikenal di Indonesia. Istilah ini muncul karena
para ulama menyaksikan bahwa bisnis yang dilakukan dengan sistem
syariah terkadang dilakukan atas dasar akad yang bathil/fasid, karena
rukun dan syaratnya yang tidak terpenuhi. Tahawwul al-Aqd secara
terminologi berarti perubahan akad dari akad formal (tertulis) menjadi
akad lain yang tidak tertulis, karena akad tertulis tersebut tidak
terpenuhi rukun atau syaratnya, atau tidak sesuai dengan
kedudukannya/kesejatiannya.
2. Agar suatu akad dapat diperlakukan tahawwul, maka harus ada tiga
syarat yang merupakan kriteria dari tahawwul aqd, yaitu sebagai
berikut: (a) Akad asli menjadi batal secara menyeluruh; (b) Akad
asli/pertama memang mengandung rangkaian akad yang sah; (c) Ada
keinginan untuk melakukan tahawwul (perubahan) dari pihak yang
berakad.
3. Sebagai substansi dari tahawwul aqd, maka tahawwul dikatakan
berbeda dengan tafriq as-shofqoh karena adanya tiga aspek, yaitu:
a. Dalam tahawwul seluruh akad tidak sah, sedangkan dalam tafriq
as-shofqoh sebagiannya yang tidak sah.
b. Secara substansial tahawwul akad adalah mengganti akad yang
tidak sah menjadi akad baru yang sah, sedangkan dalam tafriq as-
shofqoh akad yang lama masih ada kecuali bagian yang tidak sah.
c. Dalam tafriq as-shofqoh dalam akadnya terdiri dari akad yang
terpisah, hal ini berbeda dengan tahawwul yang bagian-bagian
akadnya menyatu.
6. Contoh penerapan tahawwul aqd dapat diketahui melalui: Tahawwul al-
Aqd dalam Syirkah-Amwal, Akad Mudharabah yang berubah bentuk
menjadi akad Qord (Pinjaman), dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Ahmad al-Nadawi, al-Qowaid al-Fiqhiyyah: Mafhumuha, Nasy’atuha,
Aziz Dahlan, Abdul, dkk, Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van
Hoeva), 2001.
Darus, Mariam, Aneka Hukum Bisnis, (Bandung: PT. Alumni, 2005), hlm. 29
Bandung), 1989.
Sahroni, Oni, Fikih Muamalah: Dinamika Teori Akad dan Implementasinya dalam
Syaruq), 2010.