Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat menyebabkan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan juga semakin berkembang.
Perkembangan pengetahuan masyarakat , membuat masyarakat lebih menuntut
pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan. Kebutuhan
layanan kesehatan termasuk keperawatan yang cepat, efisien dan efektif menjadi
tuntutan masyarakat saat ini. Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di
Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan
keperawatan yang berbasis teknologi informasi (Rini, 2009)
Perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi
pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan. Dalam upaya peningkatan mutu, seorang perawat harus
mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi berikut dengan dokumentasi
Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada
kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan.
Dalam hal ini perawat berada dalam posisi kunci untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan melalui strategi dan intervensi yang mendukung keselamatan
pasien(Rini,2009).

Isu patient safety merupakan salah satu isu utama dalam pelayanan
kesehatan. Para pengambil kebijakan, pemberi pelayanan kesehatan, dan
konsumen menempatkan keamanan sebagai prioritas pertama pelayanan. Patient
safety merupakan sesuatu yang jauh lebih penting daripada sekedar efisiensi
pelayanan. Berbagai risiko akibat tindakan medik dapat terjadi sebagai bagian dari
pelayanan kepada pasien. Identifikasi dan pemecahan masalah tersebut merupakan
bagian utama dari pelaksanaan konsep patient safety ( Pinzon , 2007 )
Penggunaan teknologi informasi diharapkan dapat meningkatkan patient safety.
60 juta bagi pengembangan teknologi informasi untuk menunjang patient safety.
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan efektivitas penggunaan sistem
komputer untuk memperbaiki praktek peresepan, mengurangi medication error,
dan meningkatkan kepatuhan terhadap pelaksanaan standar pelayanan ( Pinzon ,
2007)

.Manfaat teknologi memang cukup besar dalam meningkatkan


keselamatan pasien dan kualitas pelayanan keperawatan. Namun dampak negatif
yang timbul dari penggunaan teknologi tersebut, tidak boleh diabaikan.
Meskipun diakui bahwa teknologi dapat mempromosikan perasaan keselamatan
pada pasien, teknologi tidak pernah bisa menggantikan kedekatan dan empati
sentuhan manusia (Almerud ,et al , 2008 dalam Harley & Timmos 2010)
Artikel ini akan membahas lebih lanjut bagaimana teknologi informasi dapat
meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas pelayanan keperawatan, apa
dampak negatifnya, dan bagaimana solusi mengatasi dampak negatif tersebut.

Anda mungkin juga menyukai