Anda di halaman 1dari 14

POLA PERILAKU KONSUMSI MAHASISWA BIDIKMISI 2013

(Studi tentang mahasiswa beasiswa bidikmisi 2013 Universitas Riau)

Oleh: Muhammad Sandra/ 1301110836


Muhammad.ksandra@student.unri.ac.id
Dosen Pembimbing: Drs. Syafrizal, M.Si

Jurusan Sosiologi - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293
Tlp/Fax. 0761-63277

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Tingkat pendapatan mahasiswa


bidikmisi terhadap Pola perilaku dan untuk mengetahui Tingkat Pola perilaku konsumsi
mahasiswa bidikmisi 2013 Universitas riau. Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitaif
yang dianalisa berdasarkan statsitik inferensial. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori masyarakat konsumsi oleh Jean Baudrillard. Didalam penelitian ini Jumlah
responden ada sebanyak 87 orang. Dengan teknik pengambilan sampel teknik Sampling
Propotional teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen
berstrata atau tidak secara proporsional. Hasil dari lapangan yang didapat adalah Terdapat
hubungan antara Tingkat pendapatan mahasiswa bidikmisi dengan Pola perilaku konsumsi
mahasiswa bidikmisi, yaitu secara keseluruhan Tingkat pendapatan dengan pola perilaku
konsumsi adalah Rendah, dengan hasil 0,229, berdasarkan tingkat kualifikasi hubungan.
Secara keseluruhan rata-rata Tingkat Pendapatan mahasiswa bidikmisi adalah adalah pada
posisi interval ke 2,98 atau dibulatkan 3. Posisi interval ke 3 menunjukan dengan klasifikasi
Sedang dengan kemampuan Tingkat Pendapatan mahasiswa Rp.1000.001 – Rp.1.200.000 per
bulan. Tingkat pola perilaku konsumsi mahasiswa dengan posisi letak 2,51 terletak pada
kualifikasi interval koefisien 0,20 – 0,399 dengan tingkat hubungan Rendah. Dan Ada
indikasi mahasiswa bidikmisi 2013 Universitas Riau untuk berperilaku konsumtif walaupun
Tingkat hubungan variabel X dan Y rendah, Tingkat Pola perilaku konsumsi rendah, dan
dengan pendapatan diposisi interval 3 Rp. 1.000.001 Rp.1.200.000 per bulan yang hanya
bisa untuk memenuhi kebutuhan prioritas saja, tetapi pada kenyataan di lapangan tidak
sedikit ketika mendapatkan akumulasi dari pendapatan yaitu dari kiriman ortu, living kost,
dan hasil usaha bahkan.

Kata Kunci: Beasiswa Bidikmisi, mahasiswa, perilaku konsumsi,

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 1


CONSUMPTION BEHAVIOR BEHAVIOR IN BIDIKMISI 2013
(Study of student bidikmisi 2013 Universitas Riau)

By: Muhammad Sandra / 1301110836


Muhammad.ksandra@student.unri.ac.id
Supervisor: Drs. Syafrizal, M.Si

Department of Sociology - Faculty of Social and Political Sciences


Campus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12.5 Simp. Pekanbaru City 28293
Phone / Fax. 0761-63277

ABSTRACT

This study aims to determine the relationship of income level of student bidikmisi
against behavior patterns and to know the level of consumption behavior behavior of students
bidikmisi 2013 Universitas riau. This research is a Quantitative research that is analyzed
based on inferential statsitik. The theory used in this research is the theory of consumption
society by Jean Baudrillard. In this research, there are 87 respondents. With technique
sampling technique Sampling Propotional technique is used when the population has
members who are not homogeneous stratified or not proportionately. The result of field
obtained is the relation between income level of student of bidikmisi and consumption
behavior pattern of student of bidikmisi, that is overall income level with consumption
behavior pattern is Low, with result 0,229, based on qualification level relation. Overall
Average Revenue Rate of student bidikmisi is is in the position of the interval to 2.98 or
rounded 3. Position interval to 3 shows with the classification Medium with the ability of
Student Revenue Rp.1000.001 - Rp.1.200.000 per month. Level of behavior pattern of student
consumption with position of 2.51 lies on qualification interval coefficient 0,20 - 0,399 with
Low level of relationship. And there is an indication of student bidikmisi 2013 Universitas
Riau to behave consumptive although the relationship level of variable X and Y is low, Level
of pattern of consumption behavior is low, and with income at interval 3 Rp. 1.000.001 -
Rp.1.200.000 per month which can only to meet the priority needs, but in reality in the field
not less when getting the accumulation of income that is from parent shipments, living board,
and even business results.

Keywords: Bidikmisi scholarships, students, consumption behavior

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 2


JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 3
BAB I Pengelolaan beasiswa ini dilakukan
PENDAHULUAN oleh pihak Kemahasiswaan dan Alumni
rektorat Universitas Riau sesuai dengan
1.1 Latar Belakang syarat penggunaannya. Penggunaan
Pendidikan memiliki peranan yang beasiswa bidikmisi telah diatur dalam
sangat penting bagi kemajuan suatu ketentuan, kesepakatan bersama saat calon
bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus penerima beasiswa menandatangani surat
terus menerus diperbaiki baik dari segi perjanjian hitam diatas putih bermaterai,
kualitas maupun kuantitasnya. Pemerintah yang didalamnya memuat keterangan akan
sebagai penyelenggara sistem pendidikan menggunakan dana beasiswa tersebut
mempunyai peran yang sangat besar dalam dengan sebaik-baiknya dan tepat guna,
pencapaian tujuan pendidikan, yaitu tidak menyalahgunakan pada hal-hal yang
mencerdaskan kehidupan bangsa yang tidak pada tempatnya (sesuai dengan
berakhlak mulia serta beriman dan syarat ketentuan yang berlaku). Sesuai
bertakwa. Pada tahun 2010 Direktorat dengan pedoman penggunaan beasiswa
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen bidikmisi yang telah ditetapkan oleh Dikti.
Pendidikan Nasional, meluncurkan Maka dengan ini sangat perlu mengkaji
program bantuan bidikmisi (Biaya pola perilaku konsumsi beasiswa bidikmisi
Pendidikan Mahasiswa Miskin yang diterima oleh mahasiswa penerima
Berprestasi). Program ini diluncurkan beasiswa bidikmisi, karena dikhawatirkan
untuk memberikan bantuan dan biaya dana bantuan yang seharusnya di
pendidikan kepada mahasiswa atau calon pergunakan untuk pendidikan, tidak tepat
mahasiswa dari keluarga yang secara guna.
ekonomi kurang mampu, akan tetapi calon
mahasiswa tersebut mempunyai 1.2 Rumusan Masalah
kemampuan lebih untuk berprestasi tolok 1. Bagaimana Karakteristik
ukurnya baik dibidang akademik, kurikuler responden dan Sosial ekonomi
maupun ekstrakurikuler. keluarga mahasiswa bidikmisi
Universitas Riau sebagai salah satu 2013 Universitas Riau ?
perguruan tinggi negeri yang berada 2. Bagaimana Hubungan Tingkat
dibawah Kementerian Riset Teknologi dan pendapatan mahasiswa bidikmisi
Pendidikan tinggi juga mendapat bantuan 2013 terhadap Pola perilaku
bidikmisi. Mahasiswa yang memperoleh konsumsi ?
beasiswa penuh dari program bidikmisi 3. Bagaimana Tingkat Pola perilaku
diberikan sejak calon mahasiswa konsumsi mahasiswa bidikmisi
dinyatakan diterima di Perguruan Tinggi 2013 Universitas Riau ?
selama 8 (delapan) semester untuk
program Diploma IV dan S1. Dan selama 1.3 Tujuan Penelitian
6 (enam) semester untuk program Diploma 1. Untuk menganalisa Karakteristik
III dengan ketentuan penerima beasiswa responden dan Sosial ekonomi
berstatus mahasiswa aktif. keluarga mahasiswa bidikmisi
Dana yang didapat oleh mahasiswa 2013 Universitas Riau.
yang lulus seleksi adalah, biaya 2. Untuk menganalisa hubungan
pendidikan atau pembayaran uang kuliah Tingkat pendapatan mahasiswa
sebesar Rp 2.400.000.00 per semester dan bidikmisi 2013 terhadap Pola
biaya hidup sebesar Rp 600.000.00 per perilaku konsumsi.
bulan yang disalurkan per semester sebesar 3. Untuk menganalisa Tingkat Pola
Rp 3.600.000.00 ke tiap-tiap rekening perilaku konsumsi mahasiswa
mahasiswa penerima Bidikmisi. bidikmisi 2013 Universitas Riau.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 4


jasa hasil produksi, yang dilakukan secara
rutin ataupun hanya sementara guna
1.4 Manfaat Penelitian memenuhi kebutuhan dan mendapatkan
1. Hasil Penelitian ini bermanfaat kepuasan.
untuk memperkaya konsep Menurut Don slater (1997),
sosiologi khususnya sosiologi konsumsi adalah bagaimana manusia dan
ekonomi. aktor sosial dengan kebutuhan yang
2. Hasil penelitian ini dapat dimilikinya berhubungan dengan sesuatu
menambah wawasan bagi (dalam hal ini material, barang simbolik,
mahasiswa penerima beasiswa jasa atau pengalaman) yang dapat
Bidikmisi tentang pentingnya memuaskan mereka. Berhubungan dengan
sebuah arti tanggung jawab. sesuatu yang dapat memuaskan mereka
3. Hasil penelitian dapat dijadikan dapat dilakukan dengan berbagai cara
kajian bagi pihak berwenang untuk seperti menikmati, menonton, melihat,
mengevaluasi penggunaan pola menghabiskan, mendengar,
perilaku dari mahasiswa bidikmisi. memperhatikan, dan lainnya.
Jadi pengertian konsumsi dari Slater
BAB II tersebut, sesuai dengan istilah
KERANGKA TEORITIS mengkonsumsi, seperti yang dikutip
Featherstone (2001) dari Raymond
2.1 Perspektif Konsumsi dari Ahli Williams, sebagai merusak (to destroy),
Dalam istilah sehari-hari konsumsi memakai (to use up), membuang (to
sering diartikan sebagai tindakan waste), dan menghabiskan (to exhaust).
pemenuhan makanan dan minuman saja. Dengan pendapat yang di utarakan oleh
Namun sejatinya tindakan konsumsi lebih Slater jelas bahwa penggunaan uang
luas dari pengertian tersebut di atas, beasiswa bagian dari pengertian konsumsi
konsumsi merupakan tindakan penggunaan yang di jelaskan Slater, menikmati,
barang dan jasa akhir yang siap digunakan menghabiskan terlepas dari tindakan apa
manusia untuk memenuhi kebutuhannya. yang digunakan saat menghabiskan uang
“Fungsi utama dari barang dan jasa tersebut.
konsumsi ialah memenuhi kebutuhan Max Weber dalam Economy and
langsung pemakainya” . Society menyatakan bahwa tindakan
Konsumsi adalah barang atau jasa konsumsi dapat dikatakan sebagai
yang dibeli oleh rumah tangga konsumsi. tindakan sosial sejauh tindakan tersebut
Barang dapat dipilah menjadi barang tidak memperhatikan tingkah laku dari orang
tahan lama (nondurable goods) yaitu lain dan oleh karena itu di arahkan pada
barang yang habis dipakai dalam waktu tujuan tertentu. Selain itu Weber
pendek, seperti makanan dan pakaian dan berpendapat selera merupakan pengikat
barang tahan lama (durable goods) yaitu kelompok dalam (in group).
barang yang memiliki usia panjang seperti Aktor-aktor kolektif atau kelompok
mobil, televisi, dan alat-alat elektronik. status berkompetisi dalam dalam
Sementara itu jasa (service) meliputi pandangan simbolik. Keberhasilan dalam
pekerjaan yang dilakukan untuk konsumen kompetisi ditandai dengan kemampuan
oleh individu dan perusahaan seperti untuk memonopoli sumber-sumber
potong rambut dan berobat ke dokter. budaya, akan meningkatkan prstise dan
Dapat disimpulkan bahwa konsumsi solidaritas kelompok. Veblen dalam
adalah pengeluaran yang dilakukan oleh tulisannya The Theory of the Leisure
individu atau rumah tangga untuk Class, mengatakan bahwa kapitalisme
pembelian barang-barang (tidak tahan industri berkembangan secara bar-bar,
lama maupun barang yang tahan lama) dan karena property privat tidak lain

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 5


merupakan “barang rampasan yang No Judul Tujuan Hasil
diambil melalui kemenangan perang Penelitian Penelitia Penelitia
(1994:27), menyebabkan pemilik modal n n
berperilaku sewenang-wenang tanpa Bustamil Melihat (1)
peduli kepentingan masyarakat sekitar. Arifin penggun Mahasis
Sehingga memunculkan abseente Program aan Dana wa
owner, pemilik modal tidak melakukan Studi beasiswa penerima
apa-apa tapi mendapatkan hasil yang Pendidika bidikmisi beasiswa
banyak, maka tumbuhlah lapisan n Ekonomi pada bidikmisi
masyarakat yang disebut Veblen Leisure Pendidika Mahasis sebagian
Class, dengan nafsu mengejar kekayaan n Ilmu wa FKIP
kecil
pola konsumsi yang mencolok. Seperti Pengetahu UNTAN
pengembangan fashion, pesta yang prestis belum
an Sosial
hidup dalam hedonistik, pola kehidupan FKIP sesuai
konsumsi yang mencolok ini (conspicuous Universita dengan
comsumption) hal yang merugikan s Tanjung syarat
masyarakat secara keseluruhan. Pontianak. penerima
Abraham Maslow (Engel, 1995) PENGGU an
kebutuhan di organisasi sedemikian rupa NAAN mahasisw
untuk menetapkan prioritas dan hierarki BEASISW a bidik
kepentingan. Tingkat kebutuhan berjajar A BIDIK misi
dalam prioritas dari yang terendah sampai MISI tahun
yang tertinggi yang masuk kedalam tiga PADA 2010.
kategori dasar: MAHASI (2)
1. Kebutuhan dasar untuk kelansungan SWA Beasiswa
hidup hayati yaitu: kebutuhan untuk FKIP bidik
mendapatkan air, udara, dan pangan UNTAN misi yang
dalam kualitas dan kunatitas tertentu. diterima
Seperti makan, minum, bernafas, oleh
rasa aman, bereproduksi/ menjaga penerima
keturunan dan kelansungan hidup. beasiswa
2. Kebutuhan untuk kelansungan hidup bidik
manusiawi yaitu: kebutuhan hidup misi
layak sebagai manusia yang dapat fakultas
berbentuk material dan non material. keguruan
Seperti rasa cinta, interaksi, afiliasi dan ilmu
atau kebutuhan untuk bisa diterima pendidika
oleh orang lain menjadi penting bagi n
mereka. Universit
3. Kebutuhan untuk memilih, yaitu as
kebutuhan akan kemampuan untuk Tanjungp
melakukan pilihan terhadap peluang- ura
peluang tertentu yang berkaitan angkatan
dengan hidupnya. Seperti aktualisasi 2010,
diri, mengembangkan ekspresi antara
sebagai variasi gaya hidup. lain
digunaka
n untuk
2.4 Riveiw Kajian Terdahulu biaya
hidup,

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 6


biaya
makan, 3.2 Populasi dan Sampel
biaya 3.2.1 Populasi
transport Pada dasarnya populasi adalah
asi, biaya himpunan semua hal yang ingin di ketahui,
komunik dan biasanya disebut sebagai universum.
asi, biaya Populasi adalah totalitas dari semua objek
tempat atau individu yang memiliki karakteristik
tinggal, tertentu, jelas dan lengkap yang akan
biaya diteliti. Populasi adalah wilayah
buku- generalisasi yang terdiri atas: obyek dan
buku dan subyek yang mempunyai kualitas dan
bahan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
mata peneliti untuk dipelajari dan kemudian
kuliah, ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
biaya penelitian yang diangkat penulis adalah
membeli seluruh total dari mahasiswa penerima
pakaian, bidikmisi 2013 dari FKIP, FISIP, FEKON,
biaya FMIPA, F.TEKNIK, FAPERTA,
membeli FAPERIKA Universitas Riau dengan
sepatu jumlah 665.
dan/atau
sandal, 3.2.2 Sampel
biaya Sampel adalah bagian dari populasi
membeli yang diambil melalui cara-cara tertentu
handphon yang juga memiliki karakteristik tertentu,
e jelas dan lengkap yang dianggap bisa
dan/atau mewakili populasi. Dengan Jenis
aksesoris pengambilan sampel Probability Sampling
handphon yaitu teknik pengambilan sampel secara
e. acak yang memberi peluang/kesempatan
yang sama bagi setiap unsur atau anggota
Tabel diatas merupakan hasil dari populasi untuk dipilih menjadi sampel.
penelitian terdahulu yang penulis kutip . Sampel dalam penelitian ini di tentukan
dalam penelitian terdahulu penulis dengan menggunakan Rumus Slovin
memiliki kesamaan dengan penelitian sebagai berikut:
yang sekarang yaitu untuk Sasaran n= N
Penelitian yaitu Mahasiswa Bidikmisi. 1 + Ne²
Keterangan :
BAB III n= Ukuran sampel
METODE PENELITIAN N= Populasi
e= Taraf Kesalahan (Error) 0.1 (10%)
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Artinya, Tingkat Keabsahan/
3.1.1 Lokasi Penelitian kepercayaannya adalah 90% dengan taraf
Peneliti mengambil lokasi kesalahan 10%
penelitian di Univeristas Riau di tujuh n = 665
Fakultas yang ada di kampus Bina widya 1 + 665 (0.1) ²
panam yaitu FKIP, FISIP, FEKON, n = 86.75 Dibulatkan jadi 87, sesuai
FMIPA, dengan kebijaksaan dan kemudahan
F. TEKNIK, FAPERTA dan FAPERIKA.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 7


peneliti untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. 3.4.2 Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi adalah teknik
3.3 Sumber Data pengumpulan data yang lansung ditujukan
3.3.1 Data Sekunder pada subyek atau sampel penelitian,
Data Sekunder adalah data yang namun melalui dokumen. Dokumen yang
diperoleh atau yang dikumpulkan oleh digunakan dapat berupa buku harian, surat
orang yang melakukan penelitian dari pribadi, laporan, notulen rapat, catatan
sumber-sumber yang yang telah ada. Data kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen
ini, biasanya diperoleh dari perpustakaan lainnya. Jadi peneliti dapat menggunakan
atau dari laporan-laporan peneliti dokumen yang berkaitan dengan apa
terdahulu. Data sekunder ini disebut juga penelitian seperti SK Keputusan Rektorat
data tersedia. Jadi data sekunder yang ada Mengenai Mahasiswa bidikmisi terpilih,
didapat dari database yang telah ada catatan pihak terkait dan lain-lain.
melalui Bagian Kemahasiswaan dan
Alumni rektorat Universitas Riau. 3.5 Teknik Analisi Data
Menurut Bogdan dan Taylor (1975)
3.3.2 Data Primer Analisis data adalah proses yang merinci
Data Primer adalah data yang usaha formal untuk menemukan tema dan
diperoleh atau dikumpulkan lansung di merumuskan hipotesis (ide) seperti yang
lapangan oleh orang yang melakukan disarankan oleh data dan sebagai usaha
penelitian atau yang bersangkutan yang untuk memberikan bantuan pada tema dan
memerlukannya. Data primer ini, disebut hipotesis itu. Menurut Lexy J. Moleong
juga data asli atau data baru. Jadi data ini (2000) analisis data adalah proses
adalah yang akan didapat ketika peneliti mengorganisasikan dan mengurutkan data
telah melakukan penelitian saat dilapangan kedalam pola, kategori, dan satuan uraian
nanti, seseuai dengan teknik pengumpulan dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
data yang dipakai. dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti
yang disarankan oleh data.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pencatatan 3.8.1 Analisis Data Inferensial
peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau Teknik analisis data yang digunakan
keterangan-keterangan atau karakteristik- dalamp penelitian ini adalah dengan
karakteristik sebagian atau seluruh elemen pendekatan secara kuantitatif. Kita akan
populasi yang akan menunjang atau menguji hipotesis.
mendukung penelitian.
3.8.2 Uji Hipotesis
3.4.1 Angket (Kuesioner) Berdasarkan fenomena dan teori
Angket adalah teknik pengumpulan yang telah diuraikan sebelumnya maka
data dengan menyerahkan atau jawaban sementara atas penelitian ini
mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi adalah bahwa terdapat pengaruh
oleh responden. Responden adalah orang karakteristik sosial ekonomi dan
yang memberikan tanggapan (respon) atas perbedaan pola perilaku konsumsi
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. mahasiswa di Universitas Riau sebagai
Untuk dapat menggunakan teknik ini, berikut:
disyaratkan responden harus memiliki Hipotesis dalam Uraian kalimat :
tingkat pendidikan yang memadai. Dengan H1 : Ada pengaruh Tingkat
angket ini nantinya akan disebarkan pendapatan terhadap pola
kepada mahasiswa bidikmisi yang menjadi perilaku konsumsi mahasiswa
sampel terpilih atas penelitian ini.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 8


bidikmisi 2013 Universitas
Riau. Variables Entered/Removeda
H0 : Tidak ada pengaruh Tingkat Mode Variable Variable Metho
pendapatan terhadap pola l s s d
perilaku konsumsi mahasiswa Entered Remove
bidikmisi 2013 Universitas d
Riau. 1 TPMb . Enter
Hipotesis model Statistiknya a. Dependent Variable: JUMLAH
H1: β ≠ 0 b. All requested variables entered.
H0: β = 0 Model Summaryb
Mod R R Adjust Std.
BAB VI el Squa ed R Error
re Square of the
ANALISIS HASIL DAN HIPOTESIS Estim
6.1 Uji Korelasi ate
Uji Korelasi merupakan operasi statistik 1 .22 .052 .041 3.623
yang digunakan untuk mengetahui tingkat 9a
keeratan hubungan antara dua variabel. a. Predictors: (Constant), TPM (X, Variabel Bebas)
Tabel 6.1 Data Uji Korelasi ( Hubungan b. Dependent Variable: JUMLAH (Y, Variabel
Terikat)
TPM dengan PPK)
No Variabel r Tingkat Change Statistics
hitung hubungan R F df df Sig. F
korelasi Square Chang 1 2 Chang
1 TPM 0,229 Rendah Chang e e
dengan e
PPK .052 4.684 1 85 .033
Sumber: Olahan 2017
Kita ingin melihat Hubungan Uji signifikansi koefisien korelasi
keseluruhan Tingkat pendapatan dengan diperoleh dari tabel Model Summary.
pola perilaku konsumsi, maka didapat Terlihat pada baris pertama koefisien (r xy)
hasil 0,229, (hasil ini disebut juga = 0,229 dan F hit (F Change) = 4,684,
koefisien korelasi) berdasarkan tingkat dengan p-value = 0,033 ˂ 0,05. Hal ini
kualifikasi hubungan maka 0,229 adalah berarti H0 ditolak. Dengan demikian
Rendah. koefisien korelasi X dan Y adalah
signifikan. Sedangkan koefisien
6.2 Uji Regressi determinasi dari tabel diatas terlihat pada
Regresi adalah metode statistikaa baris ke-2, yaitu R square = 0.052 yang
yang digunakan untuk menentukan mengandung makna bahwa 5,2 % variasi
kemungkinan bentuk hubungan antar variabel Tingkat Pendapatan
variabel. Tujuan utamanya adalah untuk mempengaruhi variabel Pola perilaku
memprediksi atau meramalkan nilai dari konsumsi, sisanya dipengaruhi 94,8%
suatu variabel dalam hubungannya dengan ditentukan oleh variabel lainnya yang tak
variabel lain yang diketahui. terduga, misalnya Pengaruh lingkungan
Tabel 6.2 Data Uji Regressi kampus, Pengetahuan mode/ fashion, Latar
Descriptive Statistics Belakang kehidupan, Kepribadian, Teman
Mean Std. N Sebaya, Media Online, Media massa dan
Deviation lain sebagainya.
JUMLAH 15.18 3.700 87 ANOVAa
TPM 2.98 1.312 87 Model Sum D Me F Si
Sumber: Olahan 2017 of f an g.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 9


Squa Sq demikian “Ada pengaruh Tingkat
res uar pendapatan terhadap pola perilaku
e konsumsi mahasiswa bidikmisi 2013
1 Regre 61.4 1 61. 4. .0 Universitas Riau”.
ssion 72 47 68 33 Residuals Statisticsa
b
2 4 Mini Maxi M Std. N
Resid 1115 8 13. mum mum ea Devi
ual .586 5 12 n ation
5 Pred 13.9 16.4 15 .845 8
Total 1177 8 icted 1 9 .1 7
.057 6 Valu 8
a. Dependent Variable: JUMLAH (Y, Variabel e
Terikat) Resi - 10.4 .0 3.60 8
b. Predictors: (Constant), TPM (X, Variabel Bebas) dual 9.19 46 00 2 7
Uji signifikansi persamaan garis 9
regresi diperoleh dari baris Regression Std. - 1.54 .0 1.00 8
kolom ke-5, yaitu F hit (b/a) = 4.684 dan p- Pred 1.50 2 00 0 7
value = 0.033 ˂ 0.05 atau H0 ditolak. icted 7
Dengan demikian, regresi Y atas X adalah Valu
signifikan atau Tingkat pendapatan e
berpengaruh terhadap Pola perilaku Std. - 2.88 .0 .994 8
konsumsi. Resi 2.53 3 00 7
Coefficientsa dual 9
Model Unstanda Standa T Si a. Dependent Variable: JUMLAH
rdized rdized g.
Coefficie Coeffi 6.3 Analisis Generalisasi Pola Perilaku
nts cients Konsumsi
B St Beta Tabel 6.3 Data Deskriptif Mean Jumlah
d. dan TPM
E Descriptive Statistics
rr
N Mean
or
1 (Con 13. .9 13. . TPM 87 2,98
stant 26 6 70 0 JUMLAH 87 15,18
) 5 8 3 0 Valid N 87
0 (listwise)
TPM .64 .2 .229 2.1 . Sumber:Data Olahan lapangan 2017
5 9 64 0
8 3  Tingkat Pola konsumsi berdasarkan
3 mean jumlah 15,18 dibulatkan 15
a. Dependent Variable: JUMLAH (Y, terletak pada skor 11 – 15 berarti
Variabel Terikat) Tingkat Perilaku Konsumsi adalah
Rendah. Jadi secara keseluruhan 87
Dari Output SPSS diatas, konstanta
responden yang terpilih secara random,
dan koefisien persamaan regresi linier
mereka mahasiswa bidikmisi 2013 yang
diperoleh dari kolom B, sehingga
berperilaku konsumsi rendah. Ini
persamaan regresi Ŷ = 13, 265 + 0,645X.
artinya secara keseluruhan dari sampel
Dari hasil analisis diperoleh t hit = 2.164
87 orang mahasiswa bidikmisi mereka
dan p-value = 0.033/2 = 0.0165 ˂ 0.05
semua secara keseluruhan berperilaku
artinya H0 ditolak H1 diterima. Dengan
Hemat terhadap variabel pola perilaku

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 10


konsumsi (Dependent). Pola perilaku Rp. 1.000.001 Rp.1.200.000 per
Hemat yang di tunjukkan oleh bulan.
mahasiswa bidikmisi adalah merupakan Berikut paparan Analisis Tingkat
bentuk adapatasi dari 2 faktor utama Pola Perilaku Konsumsi Berdasarkan
yang mempengaruhi, yaitu Tingkat Kategori Kualifikasi Nilai.
Pendapatan Mahasiswa rata-rata pada Tabel 6.4 Data Analisis Tingkat Pola
posisi 3 yaitu Rp.1000.001 – Perilaku Konsumsi
Rp.1.200.000 per bulan dan nilai No Kualifikasi Frequency %
pengeluaran yang tinggi disetiap bentuk Nilai
konsumsi baik dalam mendukung 1 Sangat
perkuliahan maupun dalam memenuhi 6 6,9
Rendah
kebutuhan sehari-hari. 2 Rendah 38 43,7
 2,98 dibulatkan menjadi 3 berarti letak 3 Sedang 36 41,4
kemampuan uang mahasiswa dari rata- 4 Tinggi 7 8,0
rata Rp.1000.001 – Rp.1.200.000 per 5 Sangat
bulan. Perhitungan ini Sama dengan 0 0
Tinggi
tabel Tingkat Pendapatan mahasiswa, Total 87 100
tabel sebelumnya yaitu pendapatan Sumber: Data Olahan lapangan 2017
mahasiswa berdasarkan mayoritas Berikut adalah Analisis Tingkat Pola
didominasi oleh kategori sedang yakni Perilaku Konsumsi mahasiswa bidikmisi
pendapatan mahasiswa Rp.1000.001 – 2013 Universitas Riau dengan sampel 87
Rp.1.200.000 per bulan. orang responden dari 655 dari 7 Fakultas
Dengan semua data yang telah di uji di kampus panam binawidya km 12,5
melalui proses yang telah ditentukan, secara keseluruhan dari 6 item pertanyaan
semua data dapat dinyatakan valid, reliabel yang dibagi berdasarkan kebutuhan
dan linier maka dengan ini kita dapat menurut intensitasnya, kebutuhan primer
menarik kesimpulan bahwa “Ada dan sekunder. Diketahui ada 7 orang
pengaruh Tingkat pendapatan mahasiswa mahasiswa yang berperilaku konsumsi
terhadap pola perilaku konsumsi maha tinggi, definisi tinggi disini dapat diartikan
bidikmisi 2013 universitas riau”, yaitu boros dalam konsumsi terhadap ke enam
sebesar 5,2% masih ada sisa 94,8% yang item pertanyaan, 36 orang berperilaku
di pengaruhi varabel lainya yang tak konsumsi sedang, dengan pengertian
terduga seperti Pengaruh lingkungan bahwa netral tidak terlalu boros dan tidak
kampus, Pengetahuan mode/fashion, Latar terlalu hemat (pas) mereka adalah yang
belakang kehidupan, Kepribadian, Tingkat dapat mengatur keuangan secara netral
Pendidikan, Teman Sebaya, Media Online, untuk kebutuhan primer dan sekundernya.
Media massa dan lain sebagainya., 38 orang berperilaku konsumsi
walaupun: rendah, dengan kata lain berperilaku
1. Dengan tingkat koefesien korelasi antar hemat, data 38 orang berkonsumsi rendah/
variabel Tingkat pendapatan dan Pola hemat ini setara atau sama dengan paparan
perilaku adalah rendah, sebesar 0,229. analisis pola perilaku konsumsi secara
(Hubungan) General yaitu juga rendah atau kata lain
2. Tingkat Pola konsumsi berdasarkan berperilaku hemat. Dan 6 orang
mean jumlah 15,18 dibulatkan 15 berperilaku konsumsi sangat rendah,
terletak pada skor 11 – 15 berarti artinya sangat hemat (extra). Perilaku
Tingkat Perilaku Konsumsi adalah hemat dan terlalu hemat dipengaruhi oleh
Rendah. beberapa faktor antara lain salah satunya
3. Dengan pendapatan mahasiswa di yang paling mendominasi adalah
posisi interval 2,98 dibulatkan 3 yaitu . pendapatan yang rendah, sehingga
membuat mahasiswa bidikmisi untuk

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 11


berpikir lebih bijak dalam menggunakan 3. Hasil pengujian Hipotesis menunjukkan
keuangan untuk memenuhi kebutuhan bahwa Uji signifikansi koefisien
selama perkuliahan. korelasi diperoleh dari p-value = 0,033
Dari keenam item pertanyaan yang ˂ 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak.
dibagi kedalam dua bentuk kebutuhan Dengan demikian koefisien korelasi X
yaitu kebutuhan primer dan sekunder, dan Y adalah signifikan. Artinya H0
dapat kita lihat berdasarkan pembagian ditolak H1 diterima. Dengan demikian
penjelasan item pertanyaan diatas “Ada pengaruh Tingkat pendapatan
bahwasanya 50% mahasiswa bidikmisi terhadap pola perilaku konsumsi
menggunakan uangnya untuk pengeluaran mahasiswa bidikmisi 2013 Universitas
konsumsi makan dengan biaya Riau”. Dengan koefisien determinasi,
pengeluaran Rp. 300.000 – Rp. 500.000 yaitu R square = 0.052 yang
dari rata-rata pendapatan mahasiswa Rp. ˃ mengandung makna bahwa 5,2 %
1.000.000 – Rp. 1.200.000 yang dihitung variasi variabel Tingkat Pendapatan
perbulan. Untuk pengeluaran konsumsi mempengaruhi variabel Pola perilaku
Sandang, Kosmetik, Komunikasi, Hiburan konsumsi, sisanya 94,8% dipengaruhi
merupakan bentuk pengeluaran yang variabel lainnya yang tak terduga,
bersifat berjangka waktu/berperiode misalnya Pengaruh lingkungan kampus,
dengan demikian, biaya yang digunakan Pengetahuan mode/ fashion, Latar
tidak bersifat mendesak dan dapat ditunda Belakang kehidupan, Kepribadian,
oleh sebab itu biayanya dapat digunakan Teman Sebaya, Media Online, Media
untuk konsumsi yang lebih diprioritaskan. massa dan lain sebagainya.
Untuk konsumsi Perkuliahan menempati
posisi menengah artinya untuk deposit 4. Secara keseluruhan rata-rata Tingkat
keuangan perkuliahan harus ada stanby Pendapatan mahasiswa bidikmisi
selalu ketika saat dibutuhkan, tapi adalah adalah pada posisi interval ke
pengeluarannya tidak sebanyak 2,98 atau dibulatkan 3. Posisi interval
pengeluaran konsumsi yang menggunakan ke 3 menunjukan dengan klasifikasi
50% dari pandapatan. Sedang dengan kemampuan Tingkat
Pendapatan mahasiswa Rp.1000.001 –
BAB VII Rp.1.200.000 per bulan. Tingkat Pola
KESIMPULAN DAN SARAN konsumsi berdasarkan mean jumlah
7.1 Kesimpulan 15,18 dibulatkan 15 terletak pada skor
1. Dari data karakteristik responden dan 11 – 15 berarti Tingkat Perilaku
sosial ekonomi keluarga mahasiswa Konsumsi adalah Rendah.
bidikmisi 2013, masih ada mahasiswa 5. Ada indikasi mahasiswa bidikmisi 2013
bidikmisi yang sebenarnya tidak layak Universitas Riau untuk berperilaku
untuk menerima beasiswa bidikmisi konsumtif walaupun Tingkat hubungan
karena ada beberapa persyaratan umum variabel X dan Y rendah, Tingkat Pola
yang dilanggar dan seharusnya tidak perilaku konsumsi rendah, dan dengan
dapat menerima beasiswa tersebut. pendapatan di posisi interval 3 Rp.
2. Terdapat hubungan antara Tingkat 1.000.001 Rp.1.200.000 per bulan
pendapatan mahasiswa bidikmisi yang hanya bisa untuk memenuhi
dengan Pola perilaku konsumsi kebutuhan prioritas saja, tetapi pada
mahasiswa bidikmisi, yaitu secara kenyataan di lapangan tidak sedikit
keseluruhan Tingkat pendapatan ketika mendapatkan akumulasi dari
dengan pola perilaku konsumsi adalah pendapatan yaitu dari kiriman ortu,
Rendah, dengan hasil 0,229, living kost, dan hasil usaha bahkan.
berdasarkan tingkat kualifikasi Mereka membeli barang mewah, seperti
hubungan. membeli handbag, assecories pakaian,

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 12


mengganganti handphone baru dan lain Baudrillard, J.P., (1970, La Societe de
sebagainya. Consommation), penerj. Wahyunto,
7.2 Saran 2009, dalam Masyarakat Konsumsi,
1. Dikti cet. 3, Kreasi Wacana, Yogyakarta.
 Menambah Uang living cost untuk
mahasiswa bidikmisi, seyogyanya Buku Pedoman Bidikmisi 2017. Pedoman
selama ini tidak cukup. penyelenggaraan bantuan biaya
 Mengupgrade sistem pencairan, pendidikan bidkmisi tahun 2017,
agar pencairan tepat waktu, tepat Direktur Jenderal Pembelajaran dan
jumlah dan tepat sasaran Kemahasiswaan. Jakarta.
2. Universitas Riau
Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi
 Lebih selektif lagi dalam
Ekonomi. Jakarta: Prenada Media
menyeleksi mahasiswa penerima
Group.
beasiswa bidikmisi, sesuai dengan
aturan dari Dikti. ENH, Dyah hapsari. 2006. Perilaku
 Memilih pihak pelaksana dari Konsumtif dalam lingkungan remaja
Kopertis yang adil dan amanah di Kota Palembang (Studi tentang
sebagai selector. konsumsi dan gaya hidup remaja di
3. Fakultas Kelurahan 24 Ilir Palembang).
 Hargai segala Prestasi dari Dalam Prosiding Seminar hasil
mahasiswa bidikmisi, baik Program Pengembangan Diri 2006.
dukungan immaterial dan materiil. Jakarta. Hal 77-88.
4. Mahasiswa Penerima Bidikmisi
 Untuk mahasiswa penerima Fadhilah – Relevansi Logika Sosial
beasiswa bidikmisi untuk bijak Konsumsi dengan Budaya
dalam menggunakan uang. Konsumerisme dalam Perspektif
 Berprestasilah dalam bidang Epistemologi Jean Baudrillard.
masing-masing sesuai minat dan Abstract.
bakat.
 Berbakti kepada Agam, Nusa, dan Hanya 30 persen pelajar bisa kuliah. 2016.
Bangsa. diakses jumat 23 september 2016
pukul 20.21
https://m.tempo.co/read/news/2014/0
DAFTAR PUSTAKA 6/07/079583184/.

Ali Muhson. 2009. Handout Mata Kuliah Husein Umar. 2004. Metode Penelitian
Aplikasi Komputer. Yogyakarta: untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Pendidikan Ekonomi. Cetakan ke-6. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Anggraini, putri R.D. 2010. Praktek
konsumtif mahasiswa Bidikmisi FIS Iqbal Hasan. 2002. Pokok-pokok materi
UNS. Surabaya. Vol 2. No. 2 tahun Metodologi penelitian dan
2014. aplikasinya, Jakarta: Ghalia
Indonesia
Arifin, B. 2013. Penggunaan Beasiswa
bidikmisi pada mahasiswa FKIP Kadir. 2015. Statistika Terapan. Jakarta.
UNTAN. Pontianak. Vol 2. No. 2 Raja Grafindo Persada
tahun 2013.
Kattsoff, Louis O., (Elements of
Philosophy), penerj. Soejono

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 13


Soemargono, 1986, dalam Sukirno, Sadono. 2005. Teori Pengantar
Pengantar Filsafat, cet. 1, Tiara Mikro Ekonomi. Edisi ketiga. Raja
Wacana, Yogyakarta. Grafindo Persada. Jakarta

Kemenristekdikti. 2016. Pengertian Surat Keputusan Rektor Universitas Riau.


bidikmisi. diakses jumat 24 september 2014. Tentang Penetapan Penerima
2016 pukul 21.10. http://www.dikti.go.id/ Beasiswa Bidikmisi dari
Kementerian Pendidikan Dan
Malo, manasse dan Trisnoningtias, Sri., Kebudayaan Republik Indonesia
Metode Penelitian Masyarakat: Tahun 2014 s.d. 2018 bagi
Pusat antara Univeristas ilmu-ilmu Mahasiswa Universitas Riau.
sosial Universitas Indonesia, Jakarta.
Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan
Qhoirun P.R, I made S., “ Pola Komunikasi Pemasaran. Bandung:
Penggunaan Beasiswa Bidikmisi PT Remaja Rosdakarya.
pada mahasiswa di FIS UNESA
Angkatan tahun 2010”. Vol 3. No. 3 Tim Penyusun Buku Pedoman Penulisan
tahun 2015. dan Prosedur Ujian Fisip UR. 2008.
Pedoman dan Prosedur Ujian
Republik Indonesia. 2003. Undang- Skripsi FISIP UNRI. Pekanbaru: UR
Undang No.20 Tahun 2003 tentang Press.
Sistem Pendidikan Nasional.
Lembaran Negara RI Tahun 2003, Trihendradi. 2012. Step by step SPSS 20.
Sekretariat Negara. Jakarta. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Saifuddin Azwar. 2004. Metode Yousda, Amirman dan Arifin, Zainal.


Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1993. Penelitian dan Statistika
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sejarah Beasiswa Bidikmisi 2016. Diakses
jumat 23 september pukul 20.30
http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.
go.id/.

Sekretariat Jendral MPR RI. 2013.


Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Jakarta: Balai Pustaka.

Soediyono, R. 1989. Ekonomi Mikro:


Perilaku, Harga Pasar dan
Konsumen Edisi 3. Yogyakarta:
Liberty.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian


Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis.


Bandung: Alfabeta.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 14

Anda mungkin juga menyukai