Anda di halaman 1dari 7

JENIS-JENIS BURUNG DI PERKEBUNAN SAWIT PT HUTAHAEAN

KECAMATAN TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU

Agus1, Arief Anthonius Purnama2, Riki Riharji Lubis3 ,


1) Mahasiswa Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian.
Agus.ikie@yahoo.co.id
2) Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasir
Pengaraian.
Ariefpurnam@upp.ac.id
3) Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasir
Pengaraian.
rikiriharjilubis@gmail.com

ABSTRACT
Research on diversity of bird in palm oil plantations PT Hutahaean Tambusai
Rokan Hulu district of Riau have been conducted from November 2015 using survei
methods, samples are identified directly in the field. Determination research station based
on the by Purposive random sampling, technique with vegetation for station from results,
the 8 families, 9 spesies with a total of 29 individu, namely Aegithinidae (Aegithina tiphia),
Alcedinidae (Halcyon smyrnensis), Columbidae (Geopelia striata, Spilopelia chinensis),
Phasianidae (Coturnix chinensis), Picidae (Dinopium javanense), Ploceidae (Passer
montanus L), Pycnonotidae (Copsychus saularis), Sturnidae (Acridotheres cinereus). The
bierd’s spesies dominate is Geopelia striata, Spilopelia chinereus (Columbidae). Index
diversity is category medium, with value .1.9.

Keywords: Bird, Diversites, Palm oil.


1. PENDAHULUAN Artinya burung dapat dijadikan sebagai
indikator kualiatas hutan. Berbagai jenis
Indonesia dikenal sebagai salah satu burung dapat dijumpai berbagai tipe
negara yang memiliki kekayaan jenis flora habitat, diantaranya hutan primer,
dan fauna yang sangat tinggi (mega sekunder, hutan tropis, rawa-rawa, padang
biodiversity). Dari jenis kekayaan flora dan rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-
fauna indonesia salah satu jenis hewan gua, perumahaan, diwilayah perkotaan,
yang banyak ditemukan di Indonesia agroforest, perkebunan kelapa sawit, karet
adalah jenis burung, dari 9.040 jenis kopi, pekarangan, sawah dan lahan
burung yang ada di dunia, 397 jenis terlantar. Sumatera merupakan pulau
diantaranya terdapat di Indonesia, 26% dengan tingkat keendemikan burung paling
spesies tersebut merupakan spesies rendah di antaranya di pulau-pulau
endemik (Sulistiadi, 2010). Indonesia (Ayat, 2011).
Burung merupakan salah satu Burung merupakan hewan bertulang
komponen ekosistem yang memiliki peran belakang (vertebrata) yang termasuk
penting dalam mendukung suatu siklus kedalam kelas aves dan berkembang biak
kehidupan organisme.Keadaan ini dilihat dengan bertelur. (Ario,2010) menyatakan
dari rantai makanan yang membentuk ciri-ciri utama burung antara lain: (a)
sistem kehidupannya dengan komponen Badan ditutupi oleh bulu,(b) Mempunyai
sistem lainya.Keanekaragaman jenis paruh yang tidak bergigi dan dua kepak
burung dapat mencerminkan tingginya sayap,(c) Mempunyai sisik pada kakinya,
keanekaragaman hayati pada suatu tempat. (d) Bertelur dan telurnya dilindungi oleh

Koresponden: agus.ikie@yahoo.co.id
Hp : 082172266013
cangkang keras,(e) Bernafas melalui paru- mempertimbangkan vegetasi dan bentang
paru. Berdarah panas. Penemuan jenis alam. pada 4 stasiun dengan 5 kali
burung sangat berkaitan erat dengan pengulangan pemasangan jala kabut (mist
kondisi habitatnya. Satwa akan memilih net) dilakukan pada pagi hari, yaitu pada
habitat yang memiliki kelimpahan pukul 09.30-11.00 WIB dan dilanjutkan
sumberdaya bagi kelangsungan hidupnya, pada pukul 14.00-17.00 WIB, Waktu
sebaliknya jarang atau tidak ditemukan tersebut merupakan waktu puncak aktivitas
pada lingkungan yang kurang bagi burung untuk mencari makanan (Gita,
meguntungkan baginya. Keadaan ini Dahelmi dan Novarino, 2012).
sangat jelas terlihat pada burung dalam hal Pengumpulan data dan identifikasi
yang memilih habitat yang sesuai dengan jenis-jenis burung dengan memperhatikan
penyebaran burung dipengaruhi oleh beberapa ciri penting diantaranya, warna
kesesuaian lingkungan, kompetisi serta bulu, ukuran tubuh, bentuk parah dan
seleksi alam (Kurnia dkk, 2005). bentuk kaki. Burung yang tertangkap jala
Secara administratif, Perkebunan kabut (Mist net) selanjutnya didokumentasi
Kelapa Sawit PT Hutahaean Terletak di sebelum dilepaskan kembali. Sampel yang
Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan telah didapatkan berupa dokumentasi
Hulu. Luas perkebunan kelapa sawit PT burung tersebut, kemudian dilakukan
Hutahaean 5700 ha, keberadaan kelapa identifikasi lebih lanjut dengan
sawit di perkebunan PT Hutahaean sudah menggunakan buku panduan (MacKinnon,
berusia 10 sampai 15 tahun. Keadaan Phillipps dan Balen, 2010).
habitat yang beragam tersebut adalah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
tempat hidup yang biasa dihuni beberapa 3.1. Jenis-Jenis BurungDiperkebu-nan
jenis burung. Berdasarkan keadaan Kelapa Sawit PT Hutahaean
tersebut maka perlu dilakukan penelitian
terhadap jenis-jenis burung di perkebunan Hasil yang didapat selama pengamatan,
kelapa sawit PT Hutahaean. jumlah spesies yang terperangkap
menggunakan mist net pada perkebunan
2. METODE PENELITIAN kelapa sawit PT Hutahaean Kecamatan
Tambusai Kabupaten Rokan Hulu, burung
Penelitian ini telah dilaksanakan pada yang ditemukan terdiri dari 8 famili 9
bulan November2015 di Perkebunan spesies dan 29 individu antara lain:
Kelapa Sawit PT Hutahaean Kecamatan Aegithinidae (Aegithina tiphia),
TambusaiKabupaten Rokan Hulu.Alat-alat Alcedinidae (Halcyon smyrnensis),
yang digunakan dalam penelitian dan Columbidae (Geopelia striata, Spilopelia
pengumpulan data meliputi mist net (jala chinensis), Phasianidae (Coturnix
kabut) ukuran 10 X 10 X 10 m, parang, chinensis), Picidae (Dinopium javanense),
kamera digital, tiang (10 m), dan alat Ploceidae (Passer montanus),
tulis.Pengambilan sampel burung Pycnonotidae (Copsychus saularis),
dilakukan menggunakan jala (mist net) Sturnidae (Acridotheres cinereus).
berukuran 10 X 10 X 10 m, penentuan
stasiun dengan cara purposive
randomsampling dengan

Tabel 1.Jenis-jenis burung yang di lindungi dan status perlindungannya.


Nama Status Perlindungan
Famili Spesies Jumlah
Indonesia IUCN CITES
Aegithinidae Aegithina tiphia Cipoh kacat 2 LC D
Alcedinidae Halcyon smyrnensis Cekakak belukar 1 LC -
Columbidae Geopelia striata Perkutut jawa 5 LC D
Columbidae Spilopelia chinensis Terkukur biasa 5 LC D

Koresponden: agus.ikie@yahoo.co.id
Hp : 082172266013
Famili Spesies Nama Status Perlindungan
Jumlah
Indonesia IUCN CITES
Phasianidae Coturnix chinensis Puyuh batu 1 EN NT
Picidae Dinopium javanense Erasia 1 EN NT
Pycnonotidae Copsychus saularis Kucica kampung 5 LC D
Ploceidae Passer montanus Burung gereja 8 LC -
Sturnidae Acridotheres cinereus Kerak kerbau 1 LC D
TOTAL 29
Keterangan: D: (Dilindungi Di Indonesia). NT:Near Threatened (Mendekati Punah)
LC:Least Concern (Beresiko Rendah).EN:Endangered (Terancam).
Tabel 2.Burung yang ditemui pada waktu pagi, siang, dan sore di perkebunan Kelapa
Sawit PT Hutahaean.
Stasiun
Famili Spesies Lokasi temuan
I II III IV
Aegithinidae Aegithina tiphia - - 2 - Perumahan PT Hutahaean
Alcedinidae Halcyon smyrnensis - - 3 - Pinggir Sungai batang sosah PT Hutahaean
Columbidae Geopelia striata - 2 3 - Taman PT Hutahaean
Columbidae Spilopelia chinensis 1 4 - - Pinggir sungai batang sosah
Phasianidae Coturnix chinensis 2 - 3 - Pinggir sungai batang sosah PT Hutahaean
Picidae Dinopium javanense - - 1 - Pabrik PT Hutahaean
Pycnonotidae Copsychus saularis - - 8 - Pinggir Sungai batang sosah
Ploceidae Passer montanus - - 1 - Perumahan PT Hutahaean
Sturnidae Acridotheres cinereus - 1 - - Perumahan PT Hutahaean

1. Aegithina tiphia burung ini menghuni taman, hutan


magrove, hutan terbuka dan hutan
sekurder. Umumnya sendirian atau
berpasangan, tempat burung ini
bersembunyi dengan baik. Status
perlindungan burung ini (IUCN) tergolong
kedalam di lindungi di indonesia (LC)
(Tabel 1).
Hasil pengamatan Aegithina tiphia di 2. Halcyon smyrnensis
Taman Hutahaean pada saat melakukan
aktifitas terbang, mencari makanan, dan
aktifitas lainya. Burung Aegithina tiphia
yang terdapat di taman Hutahaean pada
cuaca yang cerah di sore hari memberikan
daya dukung pada taman Hutahaean
merupakan habit burung Aegithina tiphia Hasil pengamatan Halcyon
beraktifitas, beristirahat, mencari smyrnensis pada saat cuaca mendukung di
sore hari Halcyon smyrnensis lebih sedikit
makanan.Menurut MacKinnon,Karen,
melakukan aktifitas di bandingkan cuaca
dan Bas Van Balen (2010),Spesies ini cerah sehingga burung hanya bertengger
memiliki ciri-ciri morfologi paruh kuning, dan beristirahat pada saat cuaca
dengan sayap keputih-putihan dan hitam, cerah.habitatHalcyon smyrnensis di pinggir
dada dan perut kuning, ekor coklat, iris sungai perkebunan PT Hutahaean.Menurut
kuning, dan kaki hitam, sayap kuning, MacKinnon, Karen, dan Bas Van Balen
kepala dan tenggorokan kuning. Kebiasaan

Koresponden: agus.ikie@yahoo.co.id
(2010: 226), spesies ini memiliki ciri-ciri
morfologi kepala, leher dan sisa tubuh
bagian bawah coklat, dagu, tenggorokan
dan dada putih, mantel sayap dan ekor biru
terang berkilau, iris coklat tua, paruh dan
kaki merah, dengan suara teriakan keras
yang mirip dengan cekakak jawa.
Kebiasaan burung Halcyon smyrnensis ini
Pada pengamatan Spilopelia
berburu mangsa dengan lincah dan ribut
chinensis melakukan aktifitasnya terbang,
saat penangkapan mangsanya. Status
mencari makan, di permukaan tanah,
perlindungan burung ini (IUCN) tergolong
sering bertengger berpasangan di
kedalam berisiko rendah (LC) (Tabel 1).
perkebunan kelapa sawit PT
Hutahaean.Terperangkapnya Spilopelia
3. Geopelia striata. chinensis melakukan aktifitasnya
berpasangan di sore hari pada saat cuaca
yang cerah dan sering bertengger
berpasang-pasangan di perkebunan kelapa
sawit PT Hutahaean.Menurut MacKinnon,
Karen, dan Bas Van Balen (2010: 277)
Hasil pengamatan tekukur di spesies ini memiliki ciri-ciri berwarna
perkebunan kelapa sawit PT Hutahaean coklat kemerah jambuan, ekor tampak
pada saat cuaca mendung di sore hari panjang, bulu ekor terluar memiliki tepi
tekukur lebih sedikit melakukan aktifitas di putih tebal, terdapat garis-garis hitam khas
banding cuaca cerah.Sehingga burung pada sisi-sisi leher (jelas terlihat), berbintik
hanya bertengger dan beristirahat.Pada saat putih halus, paruh hitam, iris jingga, kaki
cuaca cerah burung tekukur lebih banyak merah. Status perlindungan spesies ini
melakukan aktifitas seperti pindah, (IUCN) tergolong kedalam berisiko
terbang, mencari makanan, dan aktifitas rendah(LC) (Tabel 1).
lainnya.Burung tekukur merupakan salah
satu yang terdapat hampir di setiap tempat 5. Coturnix chinensis.
untuk beristirahat, bermain, bertengger,
dan berlindung. Menurut MacKinnon,
Karen, dan Bas Van Balen (2010), spesies
ini memiliki ciri morfologi berwarna
coklat, kepala abu-abu, ekor panjang, iris
dan paruh abu-abu-biru dan kaki merah
jambu tua. Habitat yang disukainya hutan,
perkebunan, sawit dan karet, dan Pada saat pengamatan spesies
pemukiman dataran rendah.Kebiasaan Coturnix chinensis hidup menyendiri saat
burung ini hidup berpasangan dan melakukan aktifitasnya berjalan di semat-
berkelompok kecil, dan dijumpai di atas semak mencari makanan pada cuaca yang
permukaan tanah dan bersuara siang kurang cerah pada pagi hari di dataran
hari.(IUCN) tergolong dalam berisiko rendah.Terperangkapnya Coturnix
rendah (LC) (Tabel 1). chinensis pada melakukan aktifitas,
terbang dari semak-semak dataran
4. Spilopelia chinensis. rendah.Menurut MacKinnon, Karen, dan
Bas Van Balen (2010: 105), spesies ini
memiliki ciri-ciri morfologi, berwarna
pucat, bagian atas bercoret coklat, bagian
bawah kuning kebo, iris coklat, paruh

Koresponden: agus.ikie@yahoo.co.id
Hp : 082172266013
hitam. Kebiasaan burung ini mengunjungi nampak menarik perhatian, terperangkap
daerah padang rumput kering yang Copsychus saularis tidak berkelompok saat
terbuka, daerah alang-alang dan daerah melakukan aktifitasnya di sore
pertanian yang kosong dan biasa terlihat hari.Menurut MacKinnon, Karen, dan Bas
pada siang hari dari tempatnya Van Balen (2010: 623), Spesies ini
tersembunyi. Status perlindungan burung memiliki ciri-ciri morfologi paruh hitam,
ini (IUCN) tergolong kedalam berisiko kepala, dada, dan punggung hitam biru
rendah (LC) (Tabel1). bersinar, perut putih sayap dan bulu ekor
tengah hitam, iris kemerahan, dan kaki
6. Dinopium javanense. hitam, bulu ekor dan setrip yang melintang
dipenutup sayap putih. Status perlindungan
spesies ini (IUCN) tergolong kedalam di
lindungi di indonesia (LC) (Tabel 1).
8. Passer montanus.
Pada saat pengamatan di sekitar
pabrik PT Hutahaean melakukan
aktifitasnya terbang, mencari makanan
berpasang-pasangan saat melakukan
aktifitasnya pada cuaca yang cerah di pagi
hari.Dinopium javanense hidupnya
berpasang-pasangan saat aktifitas mencari Pada saat pengamatan cuaca kurang
makanan, terbang, dan bertengger di cerah pada saat terperangkapnya Passer
perkebunan kelapa sawit PT montanus di sekitar pabrik
Hutahaean.Waktu pengamatan Dinopium hutahaean.Passer montanus melakukan
javanense beraktifitas di perkebunan aktifitasnya pindah, terbang, mencari
kelapa sawit PT Hutahaean cuaca yang makanan, di lahan pertanian pada waktu
cerah di pagi hari.Menurut MacKinnon, yang tidak di tentukan, tidak berkelompok
Karen, dan Bas Van Balen (2010: 444), saat terperangkap pada jala kabut Mist
spesies ini memiliki ciri-ciri morfologi net.Menurut MacKinnon, Karen, dan Bas
warna putih kehitaman, tenggorokan dan Van Balen (2010: 818), Burung muda:
dagu keputih-putihan, kaki coklat paruh bewarna lebih pucat dengan tanda khas
hitam, iris putih, mirip merbah belukar. yang kurang jelas. Iris coklat, paruh abu-
Kebiasaan burung ini hidup di hutan abu, kaki coklat.Kebiasaan burung Hidup
sekunder, dan perkebunan.Status berkelompok disekitar rumah dan
perlindungan burung ini (IUCN) tergolong gudang.Mencari makan ditanah, dan lahan
kedalam berisiko rendah (LC) (Tabel 1). pertanian, mematuki biji-biji kecil atau
7. Copsychus saularis. keras.Dalam kelompok perkarangan,
menyerbu sawah pada musim panen.
Status perlindungan spesies ini (IUCN)
tergolong kedalam di lindungi di indonesia
(LC) (Tabel 1).
Pada saat pengamatan cuaca yang
kurang cerah pada sore hari
9. Acridotheres cinereus.
terperangkapnya pada jala kabut Mist net
sekitar pabrik PT Hutahaeansaat
melakukan aktifitasnya mencari makanan,
terbang, dan bertengker di perkebunan
sawit terperangkapnya Copsychus saularis
terbang, mencari makanan, dan aktifitas
lainnya. Kebiasaan Copsychus saularis Pada saat pengamatan Acridothreres
selalu berpasangan ketika terbang dan cinereus melakukan aktifitasnya terbang

Koresponden: agus.ikie@yahoo.co.id
berpasangan, mencari makan, bertengger, Biotik. Gaja Mada University
pada perkebunan kelapa Press, Jogyakarta.
sawit.Acridothreres cinereus berpasangan Ario, A. 2010. Panduan Lapangan
bertengger di sore hari saat cuaca yang Mengenal Satwa Tanaman
cerah, berkelompok dan aktif pada sore Nasional Gunung Gede
hari pada saat aktifitasnya terbang, dan Pangrango. Jakarta:
mencari makanan.Pada saat Acridothreres Concervation National
cinereus beraktifitas dataran rendah Indonesia.
mencari makanan di atas tanah dan di Arini dan Kinho. 2014. Jenis Burung di
rumput dataran rendah.Menurut Tanaman Nasional Baluran
MacKinnon, Karen, dan Bas Van Balen dan Andalas Purwo Di Das
(2010: 396), spesies ini memiliki ciri-ciri Tayawi Tanaman Nasional
morfologi kaki kuning, iris jingga, paruh Aketajawe - lolobata
kuning, bulu abu-abu tua (hampir hitam) Ayat, A. 2011. Burung-burung Agroforest
selain itu spesies ini juga memiliki ciri-ciri di Sumatra. Bogor: ICRAF
jambul pendek, Status perlindungan Asia Tenggara.
spesies ini (IUCN) tergolong kedalam di Hadinoto, Mulyadi, A., Siregar, YI. 2012.
lindungi di indonesia (LC) (Tabel 1). Keanekaragaman Jenis
Burung Dihutan Kota
4. KESIMPULAN Pekanbaru. Jurnal lingkungan
6 (1): 25-42.
Berdasarkan pengamatan yang Kurnia, I., Hendrio. F., Udi. K, Wawan. G.
telah dilakukan di Perkebunan Kelapa G., Dwi. W. I., Rika. S. D.,
Sawit PT Hutahaean, dapat di ambil Dwi. Y., Grace. S. S., Gilang.
kesimpulannya yaitu: jenis-jenis burung di F. R., Tyas. D. D., Ruri. R.
perkebunan kelapa sawit PT Hutahaean dan Muhammad. F. 2005.
sebanyak 8 famili 9 jenis dan 29 individu. Keanekaragaman Jenis
burung tersebut yaitu: Aegithinidae Burung Ditaman Nasional
(Aegithina tipia), Alcedinidae (Halcyon Betung Keribun Kabupaten
smyrnensis), Columbidae (Geopelia Kapuas Hulu Propinsi
striata, Spilopelia chinensis), Phasianidae Kalimantan Barat. Media
(Coturnix chinensis), Pycidae (Dinopium Konservasi X (2) : 37- 46.
javanense), Ploceidae (Passer montanus), MacKinnon, J., Karen, P.,dan Balen, B.V.
Pycnonotidae (Copsychus saularis), 2010. Seri Panduan
Sturnidae (Acridotheres cinereus). Lapangan Burung-burung di
Sumatera, Jawa, Bali, dan
5. REFERENSI Kalimantan. Bogor: Pusat
Penelitian dan Pengembangan
Adang, 2008. Studi Keanekaragaman Biologi LIPI.
Burung Di Hutan Kota Buperta Odum, 1971.Fundamental of Ecology;
Cibubur Jakarta Timur. Kripsi. 3nd. Wb. Sauders CO.
Program Studi Biologi Fakultas Philladelphia
Sain Dan Teknologi Jakarta: Prasetya, M. D. 2006. Keanekaragaman
Universitas Islam Negeri Syarif Jenis Burung Pada Pagi Dan
Hidayatullah. Sore Hari Di Tempat Tipe
Alikodra, H.S. 1990. Kawasan Yang Habitat Di Hutan Lindung
Terdiri Dari Berbagai Gunung Lumut Kalimantan
Komponen, Baik Komponen Timur. Kripsi Departemen
Fisik Maupun Komponen Konservasi Sumberdaya
Hutan Dan Ekowisata

Koresponden: agus.ikie@yahoo.co.id
Hp : 082172266013
Fakultas Kehutanan Institut International Cooperation
Pertanian Bogor. Agency (JICA).
Rusmendro, H. 2009. Perbandingan Sozer, R., Saroni, Y. F, dan Nurwatha PF.
Keanekaragaman Burung 1999. Jenis-Jenis Burung
Pada Pagi Dan Sore Hari Di Dilindungi Yang Sering
Empat Tipe Habitat Diperdagangkan. Yayasan
Diwilayah Pangaran, Jawa Pribumi Alam Lestari.
Barat. VIS VITALIS, 02 (1) : Bandung
8-16. Sulistiadi, E., 2010. Kemampuan Kawasan
Nir-Konservasi dalam
Sari, Dahelmi dan Novarino. 2012. Jenis- Melindungi Kelestarian
jenis Burung Dikawasan Burung Endemik Dataran
Cagar Alam lembah Harau Rendah Pulau Jawa Studi
Sumatra Barat. Jurnal Biologi Kasus di Kabupaten
Universitas Andalas. J. BIO. Kebupaten Kebumen. Jurnal
UA(2): 122. Biologi Indonesia 6 (2): 237-
Sawitri, 2005. Menteri Kehutanan. No SK 253.
126/Menhut-II/2004 tentang Welty, J. C. 1982. The Life of Bird.
Perubahan Fungsi dan Saunders College Publising.
Penunjukan Hutan Lindung, Philadelphia.
Hutan Produksi Tetap Sebagai Widodo, W. 2009.Komparasi Keragaman
Kawasan Pelestarian Alam Jenis Burung-Burung di
Dengan Fungsi Tanaman Taman Nasional Baluran dan
Nasional Batang Gadis Alas Purwo Pada Beberapa
Kawasan Pelestarian Alam Tipe Habitat.Jurnal
Dengan fungsi (TNBG) BerkalaPenelitian Hayati (14):
Konservasi Alam. Bogor. 113-124.
Unpublished. Wisnubudi, G. 2004. Keanekaragaman dan
Saputra, R. S. 2014. Jenis-Jenis Burung Di Kelimpahan Jenis Avifauna
Perkebunan Kelapa Sawit untuk Pengembangan
Pondok Pesantren Hasanatul Ekowisata Birdwatching di
Barokah. Jurnal Perkebunan Taman Nasional Gunung
9 (1): 12-25. Halimun Jawa Barat Bogor.
Soehartono, T. dan Mardiastuti A. 2003. Program Pascasarjana, Istitut
Pelaksanaan Konvensi CITES Pertanian Bogor.
di Indonesia. Jakarta: Japan

Koresponden: agus.ikie@yahoo.co.id
Hp : 082172266013

Anda mungkin juga menyukai