Anda di halaman 1dari 2

FILSAFAT PENDIDIKAN

AKSIOLOGI

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019
AKSIOLOGI

1. PENGERTIAN
Secara etimologi Aksiologi berasal dari kata Axios (Yunani) nilai, layak,pantas, patut
dan Logos yang berarti teori atau pemikiran. Menurut Jujun S. Aksiologi adalah teori nilai
yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Jadi aksiologi adalah ilmu
yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya
ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sis-sia jika kita bisa memanfaatkannya dengan baik dan
benar.
2. KATEGORI
Ada dua kategori aksilogi yaitu Etika dan Esteika.
I. Etika
Etika adalah bagian filsafat yang mempersoalkan penilaian atas perbuatan manusia dari sudut
baik dan jahat.dalam perkembangan sejarah etika ada 4 teori etika sebagai sistem filsafat
moral yaitu hedonisme, eudenonisme, utiliterisme dan deotologi.
II. Estetika
Estetika adalah bagian filsafat yang mempersoalkan penilaian darisudut indah dan jelek.
Secara umum dapat disebut sebagai telaah filsafati mengenai apa yang membuat rasa senang
secara fisual, auditif, dan imajinatif. Tokoh yangterkenal dalam bidang ini adalah
ALEXANDER BAUMGARTEN.

3. FUNGSI AKSIOLOGI

1) Menjaga dan memberi arah agar proses keilmuan menemukan kebenaran yang hakiki
2) Dalam pemilihan objek penelaahan dapat dilakukan secara etis, tidak mengubah
kodrad manusia, dan tidak merendahkan martabat manusia.
3) Pengembangan ilmu pengetahuan diarahkan untuk dapat meningkatkan taraf hidup
yang memperhatikan kodrad manusia serta memberikan keseimbangan alam lewat
pemanfaatan ilmu

4. OBJEK KAJIAN FILSAFAT AKSIOLOGI


Dalam aksiologi dibicarakan tentang kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan
manusia dan juga nilai-nilai yang harus dilembagakan pada setiap dominannya. Aksiologi
pada dasarnya besifat ide dan karena itu ia abstrakdan tidak dapat disentuh oleh panca indera.
Yang daat ditangkap dari aspek aksiologi materi atau tingkah laku yang mengandung nilai.
Karena itu nilai bukan soal benar atau salah karena ia tidak dapat diuji. Ukurannya sangat
subjektif dan objek kajiannya adalah soal apakah suatu nilai dikehendakiatau tidak.
Berbeda dengan fakta yang juga abstrak namun dapat diuji dan argumentasi rasional
dapat memaksaorang untuk menerima keberadaannya. Pengukuran benar dan salah dari suatu
fakta dapat dilakukan secara objektif dan empiris.

Anda mungkin juga menyukai