Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KIMIA TERAPAN

Dosen pengampu Maria Yasintha,S,Si.,M.Pd

OLEH

MARIA SETIAWATI MENGE BHADI (084170001)

GAUDENSIA SELVIANA MOI (084170002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan berkat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Peran Kimia dalam Bidang Pertanian.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Kimia Terapan. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat
terealisasikanlah makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya dapat diperbaiki. Akhir kata kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan khususnya kami sebagai penulis.

Maumere, 24 Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………
2.1

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….


3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….
3.2 Saran…………………………………………………………………………………
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bila kita mendengar kata kimia, apalagi kata bahan kimia, mungkin kita menjadi
apriori. Yang terbayang di benak kita adalah bahan yang harus dihindari karena berbahaya,
beracun, bahkan bisa meledak. Padahal sebenarnya kita akrab dengan kimia,akrab dengan
bahan kimia. Bahan kimia ada dimana- mana kita tidak bisa hidup tanpa bahan kimia.
Bahkan,kita tidak akan ada jika tidak ada bahan kimia. Mengapa? Karena tubuh kita
sebenarya adalah bahan kimia.
Sikap alergi kita terhadap istilah kimia/bahan kimia memang tidak bisa dipersalahkan
begitu saja. Karna di masyarakat istilah ini telah mengalami penyempitan arti. Istilah bahan
kimia biasa digunakan untuk bahan-bahan buatan (sintetis) yang berbahaya. Sehingga
muncul istilah bahan alami sebagai lawan dari bahan kimia. Dalam ilmu kimia, yang
dimaksud dengan bahan kimia adalah semua benda yang ada di alam ini (termasuk di jagat
raya). Seperti kita ketahui bersama, kimia berada pada ranah ilmu pengetahuan alam. Ini
berarti, kimia bersaudara dengan biologi dan fisika.Karena berada pada ranah ilmu
pengetahuan alam,maka ilmu kimia bersifat empirik.
Berbeda dengan biologi yang berasal dari bahasa Yunani,istilah kimia berasal dari
bahasa Arab: Al-Kimiya yang memiliki arti perubahan benda/zat. Jadi jangan heran jika
dalam pelajaran kimia kita akan menemukan istilah-istilah berbau bahasa Arab, sebut saja:
al-kana ,al-kena, al-kuna, al-dehid, al-kanon, al-kohol, dll. Karena berasal dari bahasa Arab,
maka kimia memiliki teman satu angkatan/generasi antara lain: Al-jabar, Al-goritma, dan
Ar-ritmatik.
Secara umum ilmu kimia didefinisikan sebagai: ilmu yang mempelajari perubahan zat dan
energi yang menyertainya. Perubahan zat yang dimaksud adalah perubahan yang
menghasilkan zat jenis baru. Misalnya pada pembakaran kayu, kayu akan berubah menjadi
arang. Energi yang dimaksud adalah energi yang menyertai perubahan zat tersebut, apakah
melepaskan energi (biasanya berupa panas) atau memerlukan energi. Perubahan wujud
(mencair,meleleh,menyublim,dsb) bukan termasuk perubahan kimia. Es batu yang
dipanaskan akan mencair,kemudian lama-kelamaan menguap,bukanlah perubahan kimia.
Hal ini dikarenakan tidak terjadi perubahan zat,dengan kata lain zatnya tetap,yaitu air (H2O).
Perubahan yang terjadi hanyalah perubahan wujud, yaitu : air es (padat) – air (cair) – uap air
(gas).

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peranan Zat Kimia dalam bidang kimia


Bahan kimia pertanian adalah bahan kimia sintetik maupun non-sintetik (atau
biosintetik) yang diterapkan dalam bidang pertanian. Contoh penggunaan utama bahan
kimia pertanian adalah pestisida dan pupuk. Berbagai bahan kimia pertanian cenderung
bersifat toksik dan penyimpanannya dalam jumlah besar memiliki risiko bagi kesehatan
manusia dan lingkungan. Di berbagai negara,pembelian bahan kimia pertanian dalam jumlah
besar membutuhkan persetujuan instansi terkait demi membatasi kadar paparan bahan kimia
terhadap lingkungan dan manusia di daerah penerapannya.
Fungsi dan Pengaruh Unsur Hara C,H,O,N,P dan K merupakan contoh unsur hara.C,H
dan O didapat oleh sebuah tanaman melalui senyawa CO2 dan H2O.Unsur N digunakan
tanaman dalam bentuk nitrat tetapi unsur N banyak diudara dalam bentuk N2 Unsur N
digunakan tanaman untuk membantu dalam pertumbuhan,terutama batang dan daun.Unsur
P atau fosfor digunakan tanaman untuk pembentukan akar dan asimilasi tanaman.Unsur K
atau kalium membantu dalam pembentukan protein dan karbohidrat selain itu juga berfungsi
memperkuat bunga dan buah.Unsur-unsur tersebut diambil oleh tanaman dari tanah.
Tanaman yang tidak difungsikan oleh manusia akan mati dan mengembalikan unsur-unsur
tersebut ke tanah.Tetapi pada lahan tanah yang dipanen atau difungsukan oleh manusia
otomatis tanaman tidak mengembalikan unsur tersebut ke tanah dengan kata lain unsur hara
pada tanah berkurang.Pada pertanian tradisional masyarakat menanam polong-polongan
untuk mengembalikan kesuburan tanah karena polong-polongan mengikat langsung nitrogen
dari udara dan nantinya diubah menjadi senyawa amonia bersama bakteri tanah.Pada
pertanian moderen hal ini tidak efektif,para ahli dan pakar kimia mencari pemecahan
masalah ini dan didapati yang namanya pupuk.Misal pada pemupukan N terhadap produksi
tanaman padi toleran rendaman.Tanaman padi akan tumbuh dan memiliki nilai produksi
yang maksimal apabila di beri pupuk yang mengandung unsur Nitrogen (N) dengan takaran
yang sesuai.Namun berbeda cerita apabila tanaman padi tersebut terendam banjir.Apabila
tanaman padi terendam banjir maka produksinya akan berkurang di akibatkan oleh
kekurangan oksigen karena difusi oksigen terhambat oleh air.Maka pemupukan yang
dilakukan tidak sama seperti kondisi normal.Oleh karena itu kita harus mengetahui seberapa
besar peranan pemupukan N terhadap padi yang terendam banjir.Setelah dilakukan
beberapa percobaan maka dapat diketahui bahwa padi yang terendam banjir tumbuh lebih
lambat daripada yang tidak terendam banjir.Sedangkan pertumbuhan tanaman yang
terendam banjir akan lebih stabil apabila di beri pupuk urea briket sebesar 300 kg / hektar.
Dimana urea adalah senyawa organik yang tersusun atas unsur karbon, hidrogen,oksigen,
dan nitrogen.Dengan kandungan nitrogen yang dominan sekitar 46 persen.Maka dari itu
peranan unsur hara atau unsur kimia sangat penting dalam menunjang pertumbuhan dan
produksi tanaman.

2.2 Contoh Bahan Kimia dalam Bidang Pertanian


Kekurangan zat-zat yang diperlukan tanaman dapat dipenuhi menggunakan pupuk
buatan.selain pupuk,petani juga dapat menggunakan pestisida berupa insektisida untuk
membasmi serangan hama dan penyakit tanaman.pupuk dan pestisida adalah adalah produk
dari ilmu kimia.
1. Pupuk
Pupuk adalah sesuatu yang ditambahkan pada tanaman untuk memenuhi kebutuhan zat
hara sehingga proses pertumbuhan berlangsung baik. Unsur-unsur yang dibutuhkan bagi
tumbuhan seperti C, H, O, N dan P dimasukan atau dikandung oleh pupuk dalam persentase
yang berbeda- beda tergantung pemakai ingin menambahkan unsur hara apa ketanamannya.
Seperti pupuk urea, pupuk urea mengandung kurang lebih 45% unsur Nitrogen. Contoh lain
seperti pupuk ES (Enkel Superfosfat)dan pupuk TSP (Tripel Superfosfat )yang masing-masing
mengandung kurang lebih 20% dan 50% unsur fosfor. Dan banyak jenis pupuk lainnya yang
mengandung unsur yang dibutuhkan tanaman. Banyak pupuk yg dipilih oleh petani, salah
satunya adalah pupuk kandang. Pupuk Kandang Ayam (PKA) merupakan pupuk organik yang
mampu meningkatkan pH dan kejenuhan basa karena mengandung basa-basa K, Ca, dan Mg.
PKA juga berfungsi sebagai chelating agent terhadap kation logam Al dan Fe, meningkatkan
kapasitas tukar kation tanah, suhu tanah dan kesuburan tanah. Sedangkan pupuk phonska
adalah pupuk anorganik yang berfungsi untuk menambah kandungan mineral hara makro N, P,
K, dan S.
Pemupukan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tanah vertisol.
Misalnya tanaman jagung membutuhkan unsur hara makro seprti Nitrogen (N) ,Fosfor (P) dan
Kalium (K). Tanah perlu diberi pemupukan apabila kadar N dalam tanah kurang dari 0,4 persen
dan kadar K kurang dari 0,43 cmol/kg sedangkan tanaman jagung akan memberi respon kepada
pupuk apabila kandungan P kurang dari 87.32 mg/kg .
2. Pestisida
Penggunaan pestisida meluas dan berkembang sehingga pada tahun 1940 dan
1950an dikenal dengan era pestisida di mana semua jasat renik,bahan kima dan virus
yang dapat digunakan untuk membasmi hama pertanian di kenal dengan pastisida.banyak
penemuan penemuan dan perkembangan bahan bahan yang dapat di gunakan untuk
pestisida yang lebih aman bagi manusia.Dari yang sangat sederhana sampai yang sedikit
agak rumit cara dan pengolahan pestisida ditemukan dan digunakan, seperti misalnya
penggunaan Lombok /cabai untuk pestisida pada tanaman jagung,banyak petani -petani
tradisional menggunakan ekstrak Lombok / cabai untuk membunuh hama.Dan mulai
dikembangkan penggunaan kencur sebagai bahan pestisida karena terdapat minyak astiri
pada kencur yang mengandung aldehid, cineol dan etyil asam metyil dan ester.Selain
kencur ternyata di Indonesia mulai dikembangkan pestisida dengan bahan tumbuhan
pakem, karena pada seluruh tubuh dari tumbuhan pakem mengandung asam sianida
dengan kadar sangat tinggi yang mampu digunakan sebagai antimikroba,antioksidan,
insektisida dan fungisida.selain penggunaan pestisida yang semakin berkembang.

2.3 Dampak Penggunaan zat Kimia


2.3.1 Alasan utama kenapa pupuk kimia dapat menimbulkan pencemaran pada tanah
karena dalam prakteknya, banyak kandungan yang terbuang. Penggunaan pupuk
buatan (an-organik) yang terus-menerus akan mempercepat habisnya zat-zat organik,
merusak keseimbangan zat-zat makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan
berbagai penyakit tanaman.

Pupuk kimia adalah zat substansi kandungan hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Akan tetapi
seharusnya unsur hara tersebut ada di tanah secara alami dengan adanya siklus hara tanah
misalnya tanaman yang mati kemudian dimakan binatang pengerat/herbivora, kotorannya atau
sisa tumbuhan tersebut diuraikan oleh organisme seperti bakteri, cacing, jamur dan lainnya.
Siklus inilah yang seharusnya dijaga, jika menggunakan pupuk kimia terutama bila berlebihan
maka akan memutuskan siklus hara tanah tersebut terutama akan mematikan organisme tanah,
jadinya akan hanya subur di masa sekarang tetapi tidak subur di masa mendatang.
Untuk itu sebenarnya perlu dijaga dengan pola tetap menggunakan pupuk organik bukan pupuk
kimia. Dampaknya zat hara yang terkandung dalam tanah menjadi diikat oleh molekul-molekul
kimiawi dari pupuk sehingga proses regenerasi humus tak dapat dilakukan lagi. Akibatnya
ketahanan tanah/daya dukung tanah dalam memproduksi menjadi kurang hingga nantinya
tandus. Tak hanya itu penggunaan pupuk kimiawi secara terus-menerus menjadikan menguatnya
resistensi hama akan suatu pestisida pertanian. Masalah lainnya adalah penggunaan Urea
biasanya sangat boros. Selama pemupukan Nitrogen dengan urea tidak pernah maksimal karena
kandungan nitrogen pada urea hanya sekitar 40-60% saja. Jumlah yang hilang mencapai 50%
disebabkan oleh penguapan, pencucian (leaching) serta terbawa air hujan (run off).
Efek lain dari penggunaan pupuk kimia juga mengurangi dan menekan populasi mikroorganisme
tanah yang bermanfaat bagi tanah yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Lapisan tanah yang saat
ini ada sudah parah kondisi kerusakannya oleh karena pemakaian pupuk kimia yang terus
menerus dan berlangsung lama, sehingga mengakibatkan:
a. Kondisi tanah menjadi keras
b. Tanah semakin lapar dan haus pupuk
c. Banyak residu pestisida dan insektisida yang tertinggal dalam tanah
d. Mikroorganisme tanah semakin menipis
e. Banyak Mikroorganisme yang merugikan berkembang biak dengan baik
f. Tanah semakin miskin unsur hara baik makro maupun mikro
g. Tidak semua pupuk dapat diserap oleh tanaman.

Anda mungkin juga menyukai