LAPORAN PENDAHULUAN
DISUSUN OLEH :
NIM : P1908136
2019
TUMOR MEDULA SPINALIS
A. DEFINISI
Tumor Medula Spinalis adalah massa pertumbuhan jaringan yang baru di dalam
Medula spinalis, bisa bersifat jinak (benigna) atau ganas (maligna). (Satyanegara, 2010)
Tumor medula spinalis merupakan tumor dapat terjadi pada semua kelompok
usia, tetapi jarang di jumpai sebelum usia 10 tahun (Muttakin, Arif, 2012).
Tumor Medula spinalis tidak hanya menderita akibat pertumbuhan tumornya
saja tapi juga akibat kompresi yang disebabkan oleh tumor. (Price, 2015: 1190)
Tumor medula spinalis adalah tumor yang berkembang dalam tulang belakang
atau isinya dan biasanya menimbulkan gejala – gejala karena keterlibatan medula
spinalis atau akar – akar saraf. Tumor medula spinalis primer merupakan seperenam
tumor otak dan mempunyai prognosis yang lebih baik karena sekitar 60% adalah jinak.
Sumber : http://medicastore.com/penyakit/689/Tumor_Medula_Spinalis.html
C. KLASIFIKASI
1. Klasifikasi tumor medulla spinalis berdasarkan asal dan sifat selnya
a. Tumor medula spinalis primer
Tumor medula spinalis primer dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor primer
2010 : 1190)
a. Tumor ekstradural
Tumor ekstradural pada umumnya berasal dari kolumna vertebralis atau dari
dalam ruang ekstradural. Tumor ekstradural terutama merupakan metastasis dari
lesi primer di payudara, prostat, tiroid, paru-paru, ginjal dan lambung. (Price,
2010 : 1192)
b. Tumor intardural
Tumor intradural dibagi menjadi :
1) Tumor ekstramedular
Tumor ekstramedular terletak antara dura dan medulla spinalis. Tumor ini
biasanya neurofibroma atau meningioma (tumor pada meningen).
begitu erat pada dura, kemungkinan berasal dari membran araknoid, dan
sekitar 90% dijumpai di regio toraksika. Tumor ini lebih sering terjadi pada
wanita usia separuh baya. Tempat tersering tumor ini adalah sisi
posterolateral medula spinalis. Lesi medula spinalis ektramedular
menyebabkan kompresi medula spinalis dan radiks saraf pada segmen yang
terkena. (Price, 2015 : 1193)
2) Tumor Intramedular
Tumor intramedular berasal dari medulla spinalis itu sendiri. Struktur
spinalis tetapi paling sering pada konus medularis kauda ekuina. Tumor-
tumor intramedular ini tumbuh ke bagian tengah medula spinalis dan
Intradural Intradural
Ekstra dural
ekstramedular intramedular
Epidermoid
Hemangioma Ganglioglioma
Lipoma
Lipoma Hemangioblastoma
Meningioma
Lymphoma Hemangioma
Neurofibroma
Meningioma Lipoma
Paraganglioma
Metastasis Medulloblastoma
Schwanoma
Neuroblastoma Neuroblastoma
Neurofibroma Neurofibroma
Osteoblastoma Oligodendroglioma
Osteochondroma Teratoma
Osteosarcoma
Sarcoma
Vertebral
hemangioma
D. ETIOLOGI
1. Tumor Medula Spinalis Primer
Penyebab tumor medula spinalis primer sampai saat ini belum diketahui secara
pasti. Beberapa penyebab yang mungkin dan hingga saat ini masih dalam tahap
penelitian adalah virus, faktor genetik, dan bahan-bahan kimia yang bersifat
karsinogenik.
2. Tumor Medula Spinalis Sekunder
Adapun tumor sekunder (metastasis) disebabkan oleh sel-sel kanker yang menyebar
dari bagian tubuh lain melalui aliran darah yang kemudian menembus dinding
pembuluh darah, melekat pada jaringan medula spinalis yang normal dan
membentuk jaringan tumor baru di daerah tersebut.
E. PATOFISIOLOGI
Kondisi patofisiologi akibat tumor medula spinalis disebabkan oleh kerusakan
infiltrasi, pergeseran dan dekompresi medula spinalis dan cairan serebrospinal. Derajad
gejala tergantung dari tingkat dekompresi dan kecepatan perkembangan, adaptasi bisa
terjadi dengan tumor yang tumbuh lamban, 85 % tumor medula spinalis jinak. Terutama
tumor neoplasma baik yang timbul ekstramedula atau intra medula. Tumor sekunder
atau tumor metastase dapat juga mengganggu medula spinalis dan lapisannya serta
ruas tulang belakang Tumor ekstramedular dari tepi tumor intramedural pada awalnya
menyebabkan nyeri akar sarat subyektif. Dengan pertumbuhan tumor bisa muncul
defisit motorik dan sensorik yang berhubungan dengan tingkat akar dan medula spinalis
yang terserang. Karena tumor membesar terjadilah penekanan pada medula spinalis.
Sejalan dengan itu pasien kehilangan fungsi semua motor dan sensori dibawah
lesi/tumor. Tumor medula spinalis, yang dimulai dari medula spinalis, sering
menimbulkan gejala seperti pada sentral medula spinalis, termasuk hilang rasa nyeri
segmental dan fungsi temperatur. Tambahan pula fungsi sel-sel tanduk anterior
seringkali hilang, terutama pada tangan. Seluruh jalur sentral yang dekat benda kelabu
menjadi disfungsi. Hilangnya rasa nyeri dan sensori suhu dan kelemahan motorik
berlangsung sedikit demi sedikit, bertambah berat dan menurun. Motorik cauda dan
fungsi sensorik yang terakhir akan hilang, termasuk hilang fungsi eliminasi fecal dan
urine.
F. PATHWAY
Kelainan kongenital
Resiko
resiko tinggicidera
cidera
Gangguan inkontinensia
gangguan Eliminasi Urine paralisis anggota kehilangan sensoris
fisik
Gangguan mobilitas
fisik
G. MANIFESTASI KLINIS
1. Tumor Ekstradural (Price, 2015 : 1192)
a. Gejala pertama umumnya berupa nyeri yang menetap dan terbatas pada daerah
tumor. Diikuti oleh nyeri yang menjalar menurut pola dermatom.
b. Nyeri setempat ini paling hebat terjadi pada malam hari dan menjadi lebih hebat
oleh gerakan tulang belakang.
medula spinalis.
e. Fungsi medula spinalis akan hilang sama sekali.
ireverssibel.
h. Gangguan BAB dan BAK.
2. Tumor Intradural
a. Tumor Ekstramedular (Price, 2015 : 1193)
- Jika tumor terletak anterior dapat menyebabkan defisit sensorik ringan serta
gangguan motorik yang hebat.
- Hilangnya sensasi nyeri dan suhu bilateral yang meluas diseluruh segmen
- Bila lesinya besar terjadi sensasi raba, gerak, posisi dan getar.
- Defisit sensasi nyeri dan suhu.
Berdasarkan lokasi tumor, gejala yang muncul adalah seperti yang terihat dalam
Tabel 2 di bawah ini.
tepi radial lengan bawah dan ibu jari pada kompresi C6,
melibatkan jari tengah dan jari telunjuk pada lesi C7, dan lesi C7
menghilang.
Lumbosakral Suatu situasi diagnostik yang rumit timbul pada kasus tumor yang
melibatkan daerah lumbal dan sakral karena dekatnya letak
terkadang asimetris.
H. KOMPLIKASI
1. Kerusakan serabut-serabut neuron
2. Hilangnya sensasi nyeri (keadaan parah)
3. Perdarahan metastasis
4. Kekauan, kelemahan
5. Gangguan koordinasi
6. Menyebabkan kesulitan berkemih atau hilangnya pengendalian terhadap kandung
a. Pasien dengan tumor yang ganas memiliki resiko defisit neurologis yang besar
selama tindakan operasi.
b. Deformitas pada tulang belakang post operasi lebih sering terjadi pada anak-
anak dibanding orang dewasa. Deformitas pada tulang belakang tersebut dapat
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Selain dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik, diagnosis tumor medula spinalis dapat
ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan penunjang seperti di bawah ini.
1. Laboratorium
Cairan spinal (CSF) dapat menunjukkan peningkatan protein dan xantokhrom,
blok sebagian dapat berubah menjadi blok komplit cairan spinal dan menyebabkan
paralisis yang komplit.
ditemukan erosi pedikel (defek menyerupai “mata burung hantu” pada tulang
belakang lumbosakral AP) atau pelebaran, fraktur kompresi patologis, scalloping
3. CT-scan
CT-scan dapat memberikan informasi mengenai lokasi tumor, bahkan
terkadang dapat memberikan informasi mengenai tipe tumor. Pemeriksaan ini juga
dapat membantu dokter mendeteksi adanya edema, perdarahan dan keadaan lain
yang berhubungan. CT-scan juga dapat membantu dokter mengevaluasi hasil terapi
dan melihat progresifitas tumor.
4. MRI
Pemeriksaan ini dapat membedakan jaringan sehat dan jaringan yang
mengalami kelainan secara akurat. MRI juga dapat memperlihatkan gambar tumor
yang letaknya berada di dekat tulang lebih jelas dibandingkan dengan CT-scan.
5. Radiologi
Modalitas utama dalam pemeriksaan radiologis untuk mediagnosis semua
tipe tumor medula spinalis adalah MRI. Alat ini dapat menunjukkan gambaran ruang
dan kontras pada struktur medula spinalis dimana gambaran ini tidak dapat dilihat
dengan pemeriksaan yang lain.
J. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk sebagian besar tumor baik intramedular maupun
ekstramedular adalah dengan pembedahan. Tujuannya adalah untuk menghilangkan
gangguan neurologis yang minimal atau bahkan tidak ada post operatif. Tumor-tumor
yang mempunyai pola pertumbuhan yang cepat dan agresif secara histologis dan tidak
secara total dihilangkan melalui operasi dapat diterapi dengan terapi radiasi post
operasi.1
Terapi yang dapat dilakukan pada tumor medulla spinalis adalah :
1. Deksamethason : 100 mg (mengurangi nyeri pada 85 % kasus, mungkin juga
kecepatan deteriorasi
a. bila > 80 % blok komplit atau perburukan yang cepat: penatalaksanaan sesegera
a. Tumor dan jaringan tidak dapat didiagnosis (pertimbangkan biopsi bila lesi
dapat dijangkau). Catatan: lesi seperti abses epidural dapat terjadi pada pasien
L. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik, kompresi saraf.
2. Risiko cedera berhubungan dengan paralisis spastik
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan paralisis motorik, kehilangan sensori
ekstermitas
4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan kerusakan neuromuskuler
M. RENCANA KEPERAWATAN
Price, A. S., Wilson M. L., 2015. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih