CHEPALGIA
DI KLINIK SYARAF
Pembimbing Akademik :
Pembimbing Klinik :
Ns. Juniarti,S.Kep
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS JAMBI
2023
1. KONSEP DASAR PENYAKIT
Nyeri kepala dapat primer berupa migren, nyeri kepala cluster, nyeri
kepala tegang otot, dan sekunder seperti nyeri kepala pasca trauma, nyeri
kepala organik sebagai bagian penyakit lesi desak ruang (tumor otak,
abses, hematom subdural dll), perdarahan subarachnoid, neuralgia
trigeminus pasca herpetik, penyakit sistemik (anemia, polisitemia,
hipertensi, hipotensi dll), sesudah pungsi lumbal, infeksi intrakranial
sistemik, penyakit hidung dan sinus paranasal, akibat bahan toksis dan
penyakit mata.
Nyeri kepala yang menunjukkan tanda bahaya dan memerlukan
evaluasi penunjang:
nyeri kepala hebat pertama kali yang timbul mendadak
nyeri kepala yang paling berat yang pernah dialami
nyeri kepala berat yang progresif selama beberapa hari
atau minggu
nyeri kepala yang timbul bila latihan fisis, batuk, bersin,
atau membungkuk.
Nyeri kepala yang disertai penyakit umum atau demam,
mual, muntah atau kaku kuduk
Nyeri kepala yang disertai gejala neurologis (afasia,
koordinasi buruk, kelemahan fokal atau rasa baal,
mengantuk, fungsi intelek menurun, perubahan
keperibadian dan penurunan visus).
1.3 Etiologi
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan munculnya cephalgia
1.3.1 Penggunaan obat yang berlebihan.
Menggunakan terlalu banyak obat dapat menyebabkan otak
kesebuah keadaan tereksasi, yang dapat memicu sakit kepala.
Penggunaan obat yang berlebihan dapat menyebabkan rebound
sakit kepala (tambah parah setiap diobati).
1.3.2 Stres.
Stress adalah pemicu yang paling umum untuk sakit kepala,
termasuk sakit kepala kronis. Stress menyebabkan pembuluh
darah di otak mengalami penegangan sehingga menyebabkan sakit
kepala.
1.3.3 Masalah tidur
Kesulitan tidur merupakan faktor risiko umum untuk sakit
kepala. Karena hanya sewaktu istirahat atau tidur kerja seluruh
tubuh termasuk otak dapat beristirahat pula.
1.3.4 Kegiatan berlebihan
Kegiatan atau pekerjaan yang berlebihan dapat memicu
datangnya sakit kepala, termasuk hubungas seks. Kegiatan yang
berlebihan dapat membuat pembuluh darah di kepala dan leher
mengalami pembengkakan.
1.3.5 Kafein.
Sementara kafein telah ditunjukkan untuk meningkatkan
efektivitas ketika ditambahkan ke beberapa obat sakit kepala.
Sama seperti obat sakit kepala berlebihan dapat memperburuk
gejala sakit kepala, kafein yang berlebihan juga dapat
menciptakan efek rebound (tambah parah setiap kali diobati).
1.3.6 Rokok
Rokok merupakan faktor resiko pemicu sakit kepala.
Kandungan nikotin dalam rokok dapat membuat pembuluh darah
menyempit.
1.3.7 Alkohol
Alkohol menyebabkan peningkatan aliran darah ke otak.
Sama seperti rokok, alkohol juga merupakan faktor risiko umum
penyebab sakit kepala.
1.3.8 Penyakit infeksi
Seperti meningitis (infeksi selaput otak), saraf terjepit di
leher, atau bahkan tumor. (Smeltzer & Bare, 2002)
1.4 Patofisiologi
1.4.1 Patogenesis
Sakit kepala (cephalgia) timbul sebagai hasil “perangsangan” (stimulasi)
terhadap bagian-bagian intrakranial dan ekstrakranial diwilayah kepala
dan leher yang peka terhadap nyeri. Bagian – bagian tersebut adalah
Bagian-bagian intrakranial yang peka nyeri antara lain ;
- Sinus Venosus (Sinus Sagitalis)
- Gigi geligi
- Arteri Ekstrakranial
- Nervus C2 dan C3
- CT Scan
Menjadi mudah dijangkau sebagai cara yang mudah dan
aman untuk menemukan abnormalitas pada susunan saraf pusat.
- MRI Scan
Bertujuan mendeteksi kondisi patologi otak dan medula
spinalis dengan menggunakan tehnik scanning dengan kekuatan
magnet untuk membuat bayangan struktur tubuh.
- Pungsi lumbal
pengambilan cairan serebrospinalis untuk pemeriksaan. Hal
ini tidak dilakukan bila diketahui terjadi peningkatan tekanan
intrakranial dan tumor otak, karena penurunan tekanan yang
mendadak akibat pengambilan CSF.
- Gula darah (GD sewaktu, puasa dan 2 jam PP) pada penderita
chepalgia biasanya meningkat
- Hematokrit (HCT) dan hemoglobin (Hb) pada penderita
chepalgia menurun
- Hitung leukosit (wbc) biasanya meningkat
1.6 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan chepalgia meliputi :
- Cidera serebrovaskuler / Stroke
- Cemas
- Gangguan tidur
- gangguan pencernanaan
- Depresi
2.1.4 Genogram
2.2.1 (D.0077)
Nyeri Akut disebabkan oleh agen pencedera fisiologis
Ditandai / gejala dengan
DS ;
Keluhan Nyeri (sakit
kepala) DO :
Tampak (ekspresi)
meringis Sikap protektif
Gelisah
Peningkatan denyut nadi (pulse)
Sulit tidur
Peningkatan tekanan darah (tensi)
Perubahan pola nafas
Perubahan selera makan (anoreksia)
Proses berpikir terganggu
Berfokus pada diri sendiri
diaforesis
2.2.2 (D.0054)
Gangguan Mobilitas Fisik disebabkan oleh Nyeri dan
atau gangguan neuromuskular
Ditandai / gejala dengan ;
DS ;
Keluhan sulit atau nyeri saat bergerak
Keengganan melakukan pergerakan
Merasa cemas saat bergerak
DO ;
Penurunan kekuatan dan atau rentang gerak (ROM)
Kekauan sendi
Gerakan tidak terkoordinasi
Keterbatasan gerak
(kondisi) fisik terlihat
lemah
2.2.3 (D.0056) Gangguan Rasa Nyaman disebabkan oleh
gejala penyakit
Ditandai / gejala dengan ;
DS ;
Keluhan tidak nyaman
Keluhan sulit tidur (insomnia)
Merasa tidak mampu untuk bersikap rileks
Merasa mual (vomit)
DO ;
Terlihat gelisah
Menunjukan gejala stress
Tampak merintih
Perubahan pola eliminasi
Perunahan fostur atau sikap tubuh
iritabilitas
2.2.4 (D.0066) Penurunan Kapasitas Adaftif Intrakranial
disebabkan oleh peningkatan tekanan vena
Ditandai / gejala dengan ;
DS ;
Sakit kepala
DO ;
Peningkatan tekanan darah dengan pelebaran tekanan nadi
Bradi kardi
Pola nafas irreguler
Penurunan kesadaran
Respon pupil melambat atau tidak sama (anisokor)
Refleks neurologis terganggu
Gelisah
Agitasi
Terlihat lesu atau lemah
Fungsi kognitif
terganggu
Tekanan Intrakranial (TIK) ≥ 20
mmHg Papiledema
2.2.5 (D.0068) Risiko Konfusi Akut disebabkan oleh adanya
faktor risiko nyeri
2.3 Intervensi Keperawatan
Penurunan kekuatan
dan atau rentang gerak
(ROM)
Kekauan sendi
Gerakan
tidak
terkoordinasi
Keterbatasan gerak
(kondisi) fisik
terlihat lemah
3 (D.0056) Gangguan Tujuan : Manajemen Perawatan -
Rasa Nyaman Kenyamanan Mandiri :
disebabkan oleh gejala Setelah dilakukan tindakan Observasi ;
penyakit keperawatan dalam rentang
waktu 2 jam diharapkan - Identifikasi gejala yang tidak
Ditandai / gejala gangguan rasa nyaman menyenangkan (mual, nyeri,
dengan ; DS ; pasien dapat teratasi gatal, sesak, lapar, haus)
Keluhan tidak nyaman - Identifikasi pemahaman ttg
Dengan Kriteria : kondisi, situasi dam perasaan
Keluhan sulit pasien / klien
tidur (insomnia) Pasien merasa nyaman - Identifikasi masalah emosional
dan spiritual
Merasa tidak mampu
Pasien dapat tidur dengan
untuk bersikap rileks Terapeutik ;
pola dan kualitas yang
cukup
Merasa mual - Beri posisi nyaman
(vomit) DO ; - Beri kompres hangat/dingin
Pasien dapat bersikap
Terlihat gelisah - Kondisikan lingkungan yang
rileks Rasa mual hilang
Menunjukan gejala ideal utk perawatan pasien
Pasien tampak tenang
stress Tampak merintih - Lakukan massage ringan
Perubahan pola eliminasi atau akupresse
Pasien tidak gelisah dan
mengatakan bahwa
stress berkurang/hilang
Edukasi ;
Iritabilitas (sensitifitas
- Beri penkes tentang prosedur
Perubahan fostur menurun) perawatan dan pengobatan
atau sikap tubuh - Ajarkan teknik relaksasi
Kolaborasi ;
Gelisah
Tekanan Intrakranial (TIK)
< 20 mmHg
Terlihat lesu atau lemah
Papiledema menghilang
Fungsi kognitif terganggu
Tekanan Intrakranial
(TIK) ≥ 20 mmHg
Papiledema
5 (D.0068) Risiko -
Konfusi Akut
disebabkan oleh
adanya faktor risiko
nyeri
DAFTAR PUSTAKA